Anda di halaman 1dari 8

5.

3 PEMBAHASAN
Pada Praktikum Peragaan Peralatan Produksi kali ini membahas mengenai
fitting & valve. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal jenis-jenis
fitting yang biasa digunakan untuk menyambung antar pipa dengan beberapa
tujuan seperti faktor geografis dan penaikan maupun penurunan tekanan dan
untuk mengetahui jenis-jenis fitting & valve, fungsi, alat dan spesifikasi serta
kegunaanya.
Fitting merupakan suatu alat yang digunakan untuk menyambung dua pipa
atau lebih dengan maksud untuk merubah aliran, mencabangkan aliran, menutup
aliran, dan lain-lain. Tujuan dari praktikum ini untuk mengetahui jenis-jenis
fitting, fungsi, alat dan spesifikasi serta kegunaanya.
Seperti yang diketahui bahwa pipe fittings ada untuk dapat
menyambungkan pipa yang satu dengan yang lain sehingga dapat merubah arah
aliran, mencabangkan aliran dan menutup aliran sesaui dengan yang dikehendaki.
Adapun untuk pemasangannya ada dengan menggunakan ulir (threaded), dengan
pengelasan (welded), dan dengan menggunakan baut (flanges). Dalam
pemilihan/penggunaan fitting mempunyai pertimbangan yaitu tergantung keadaan
atau luas lapangan yang tersedia dan sesuai keadaan pressure loss.
Jenis welded component (dengan dilas) yaitu fitting yang disambung pada
pipa dengan cara dilas (welding), sehingga sambungannya menjadi tetap dan tidak
dapat dibuka. Fitting ini biasa digunakan pada main line pipe. Fitting jenis ini
terbagi menjadi dua, yaitu pertama, butt welded component yaitu proses
pengelasannya langsung pada butt dari pipa dan fitting, lalu yang kedua, ada
socket welded component yaitu fitting yang disambung dengan cara memasukkan
socket fitting pada pipa kemudian dilakukan pengelasan pada bagian fillet dari
pertemuan antara pipa dan fitting. Contohnya ada 45˚ elbow, 90˚ elbow,180˚
elbow, concentric reducer, dan lain-lain.
Thread fititing yaitu fitting yang disambung pada pipa dengan cara diulir
sehingga jika diperlukan suatu saat bisa dilepas, dengan menggunakan fitting jenis
ini pipa yang disambung dapat dibuka kembali dan ini memudahkan untuk proses
perbaikan atau maintenance. Contohnya adalah bushing, cap, coupling, red
coupling, 45˚ elbow, 90˚ elbow, dan lain-lain.
Penyambungan dengan baut (flange) dimana mekanismenya dengan
menyambungkan antar elemen atau equipment perpipaan, yaitu antara dua buah
pipa, equipment, fitting atau valve sesuai dengan bentuk, ukuran dan spesisifikasi.
Jenis-jenis alat-alat fitting ada banyak namun yang umum digunakan adalah
coupling, nipple, elbow connection, cross coupling, tee fitting, plug, return bend,
caps, union reducer, dan lateral.
Elbow memiliki fungsi untuk menghubungkan pipa dengan tujuan
mengubah arah aliran fluida yang bersudut 45 o atau 90o. Reducer memiliki fungsi
sebagai penghubung antara pipa dengan pipa lain yang berbeda diameternya. Tee
ini banyak digunakan untuk aliran bercabang dimana aliran utama berada pada
satu garis lurus dan salah satu yang lain tegak lurus terhadap aliran utama.
Coupling memiliki fungsi untuk menyambungkan dua pipa dengan bentuk dan
diameter yang sama. Nipple memiliki fungsi untuk menyambungkan dua female-
thread yang berdiameter sama. Union memiliki fungsi untuk memudahkan
menyambung / melepaskan jaringan melalui thread tanpa memutar jaringan pipa.
Lateral memiliki fungsi untuk menyambung pipa yang berjumlah lebih dari satu,
dan pada pipa keluarannya terbentuk sudut 45o. Cap digunakan untuk menutup
ujung dari bagian pipa. Cross thread memiliki fungsi untuk menyambungkan
empat male thread dengan diameter yang sama dan return bend memiliki fungsi
untuk membelokkan arah aliran sebesar 180o.
Cross adalah jenis fitting yang digunakan untuk menyambungkan tiga
aliran menjadi satu keluaran aliran. Cross digunakan untuk sambungan bercabang
empat pada jaringan pipa. Aliran utama berada pada satu garis lurus dan lainnya
tegak lurus terhadap aliran utama. Fitting ini dipasang secara welded maupun
thread.
Tee banyak digunakan untuk aliran bercabang dimana aliran utama berada
pada satu garis lurus dan salah satu yang lain tegak lurus terhadap aliran utama.
Jenis tee terbagi menjadi straight tee dan reducing tee. Straight tee, memiliki
cabang dengan diameter yang sama dengan aliran utama. Sedangkan reducing tee,
memiliki cabang dengan diameter yang lebih kecil dari diameter aliran utama.
Lateral fungsinya sama dengan tee, tetapi saluran keluarnya membentuk sudut 45o
terhadap pipa induknya. Jenisnya ada dua, yaitu lateral dan reducing lateral.
Reducing lateral mempunyai diameter saluran keluar yang lebih kecil dari pada
saluran utama.
Cap digunakan untuk menutup jaringan pipa. Sedangkan plug digunakan
untuk menutup/menyumbat female thread type. Fitting ini tidak bisa digunakan
untuk menyumbat jaringan pipa secara langsung, kecuali ujung pipa sudah
terpasang female thread type.
Plug digunakan untuk menutup/menyumbat female thread fitting. Fitting
ini tidak bisa digunakan untuk menyumbat jaringan pipa secara langsung, kecuali
ujung pipa sudah terpasang female thread fitting. Jenis plug antara lain hexagon
head plug, square head plug, dan bull plug. Plugs adalah menutup ujung pipa
tetapi di pasang sejenis stopper pada ujungnya. Cara pemasangan yaitu dengan
menggunakan alat untuk diputar yaitu dengan female thread karena jenis thread
plug adalah male.
Union digunakan untuk memudahkan menyambung/melepaskan jaringan
melalui thread tanpa memutar jaringan pipa. Satu unit union terdiri dari satu
union ring dan dua sleeve.
Kemudian, Valve atau yang biasa disebut katup adalah sebuah perangkat
yang dapat mengatur, mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu cairan (gas,
cairan, padatan terfluidisasi) dengan membuka, menutup, atau menutup sebagian
dari jalan alirannya. Valve juga berfungsi untuk menahan laju alir, mencegah
aliran balik (back pressure), dan membuang tekanan yang berlebihan pada fluida
di dalam pipa. Valve dapat dioperasikan secara manual, baik oleh pegangan, tuas
pedal dan lain-lain. Selain dapat dioperasikan secara manual katup juga dapat
dioperasikan secara otomatis dengan menggunakan prinsip perubahan aliran
tekanan, suhu, dan sebagainya. Perubahan-perubahan ini dapat mempengaruhi
diafragma, pegas atau piston yang pada gilirannya mengaktifkan katup secara
otomatis.
Valve terdiri dari beberapa komponen yakni body, bonnet, trim, disk, dan
seat. Body atau badan valve adalah batas utama katup tekanan. Body berfungsi
sebagai elemen utama rakitan katup karena kerangka tersebut yang menyatukan
semua bagian. Badan katup, batas tekanan pertama katup, menahan beban tekanan
fluida dari pipa penghubung. Badan katup dicor atau ditempa dalam berbagai
bentuk dan setiap komponen memiliki fungsi tertentu dan dibuat dengan bahan
yang sesuai untuk fungsi tersebut. Bonnet adalah penutup untuk pembukaan
dalam tubuh yang merupakan batas terpenting kedua dari pressure valve (katup
tekanan). Bonnet berfungsi sebagai penutup pada badan katup, dibuat dari bahan
yang sama dengan body valve. Trim merupakan bagian internal valve yang dapat
dilepas dan diganti yang bersentuhan dengan media aliran secara kolektif.
Disk (cakram) adalah bagian yang memungkinkan, throttle, atau stop flow,
tergantung pada posisinya. Dalam kasus plug atau ball valve, disk disebut steker
atau ball. Seat atau seal ring menyediakan permukaan tempat duduk untuk disk.
Katup mungkin memiliki satu seat atau lebih. Stem (batang katup) memberikan
gerakan yang diperlukan ke disk, steker atau ball untuk membuka atau menutup
katup, dan bertanggung jawab untuk posisi disk yang tepat. Bagian ini terhubung
ke katup handwheel, aktuator, atau lever di satu ujung dan di sisi lain ke disk
katup.
Terdapat beberapa jenis valve yang digunakan. Valve yang digunakan untuk
membuka dan menutup aliran secara penuh, seperti gate valve, ball valve, dan
plug valve. Gate valve berfungsi untuk mengatur aliran dengan cara menutup atau
membuka aliran fluida secara tegak lurus. Valve ini hanya dapat ditutup atau
dibuka secara penuh dan dioperasikan secara manual. Salah satu letak gate valve
berada yaitu terletak pada header manifold dengan tujuan untuk mengatur
masuknya fluida dari pipa yang berada disana.
Beberapa jenis valve yang biasa digunakan yaitu gate valve, check valve,
butterfly valve, ball valve, plug valve, globe valve, dan pressure safety valve. cara
pemasangan valve ini bisa dipasang pada pipa dengan cara pemasangan flange,
threaded, socket, ataupun welded (pengelasan). Ball Valve adalah sebuah Valve
atau katup dengan pengontrol aliran berbentuk disc bulat (seperti bola/belahan).
Bola itu memiliki lubang, yang berada di tengah sehingga ketika lubang tersebut
segaris lurus atau sejalan dengan kedua ujung valve, maka aliran akan terjadi.
Tetapi ketika katup tertutup, posisi lubang berada tegak lurus terhadap ujung
katup, maka aliran akan terhalang atau tertutup. Ball valve banyak digunakan
karena kemudahannya dalam perbaikan dan kemampuan untuk menahan tekanan
dan suhu tinggi. Komponen utama pada ball valve adalah sebuah bola dengan
potongan “v-ball”. Cara bekerja valve ini yaitu dengan dilakukannya seperempat
putaran pada handle untuk membuka atau menutup secara penuh. Sangat sedikit
pengaruh terhadap turbulensi dan baik untuk dioperasikan secara otomatis atau
manual. Selanjutnya adalah plug valve. Kegunaan dari plug valve sama dengan
gate valve, yaitu untuk fully open dan fully close (isolation atau on/off control).
Untuk mengontrol (membuka dan menutup) aliran pada plug valve, plug
mempunyai celah atau lubang tempat aliran lewat. Saat handle diputar menuju
open position maka plug akan berputar secara rotasi terhadap seat dan bagian
yang bercelah akan melewatkan aliran. Namun pada saat handle diputar pada
close position maka plug akan berputar secara rotasi terhadap seat dan bagian
yang tak bercelah akan menahan aliran, sehingga aliran pun akan berhenti.
Valve yang digunakan untuk mencegah terjadinya aliran balik atau back
flow yaitu check valve. Check valve adalah alat yang digunakan untuk membuat
aliran fluida hanya mengalir ke satu arah saja atau agar tidak terjadi reversed
flow/back flow. untuk mengalirkan fluida hanya ke satu arah dan mencegah aliran
ke arah sebaliknya, karena di dalam check valve terdapat bola yang dapat
membuka tutup seperti pintu, hanya bisa di buka satu arah namun untuk arah
sebaliknya tidak bisa, prinsip alat ini menggunakan gravitasi dan tekanan dari
aliran fluida itu sendiri. Check valve sering digunakan sebagai pengaman dari
sebuah equipment dalam sistem perpipaan. Terdapat dua jenis check valve swing
check valve dan piston check valve. Swing check valve merupakan valve yang
biasanya hanya digunakan pada pipa dengan diameter besar. Valve jenis ini
memiliki disk yang ukurannya sama dengan diameter pipa, disk atau penampang
tersebut dirancang menggantung pada bagian atas, berbeda dengan swing check
valve. Swing check valve cocok digunakan untuk posisi vertikal. Sedangkan
piston check valve adalah valve yang memiliki dasbor-pot yang terdiri dari piston
dan silinder yang memberikan efek bantalan selama operasi. Karena kesamaan
dalam desain untuk mengangkat valve, karakteristik aliran melalui valve periksa
piston pada dasarnya sama dengan swing check valve.
Jenis katup yang digunakan untuk mengatur aliran atau regulation flow
adalah globe valve, butterfly valve, dan needle valve. Global Valve digunakan
untuk mengatur besar kecilnya laju aliran fluida dalam pipa (throttling). Prinsip
dasar dari operasi Globe Valve adalah gerakan tegak lurus disk dari dudukannya.
Hal ini memastikan bahwa ruang berbentuk cincin antara disk dan cincin kursi
bertahap sedekat Valve ditutup. Dengan mudah memutar handel valve, besarnya
aliran zat yang melewati valve bisa diatur. Desain globe valve yang sedemikian
rupa, memaksa adanya perubahan arah aliran zat didalam valve, sehingga tekanan
menurun drastis dan menyebabkan turbulensi di dalam valve itu sendiri. Dengan
demikian, globe valve tidak disarankan diinstal pada sistem yang menghindari
penurunan tekanan, dan sistem yang menghindari tahanan pada aliran. Jenis valve
ini cukup penting bila digunakan untuk penutupan yang rapat terutama pada aliran
gas. Sedangkan, butterfly valve ini terdapat sebuah cakram yang dapat berputar
hingga ¼ putaran untuk megisolasi atau mengatur besar kecilnya aliran fluida di
dalam pipa. Kelebihan utama dari valve ini adalah ketahanannya untuk menahan
kebocoran (shut off). Sesuai dengan konstruksinya, cakram pada valve ini akan
menutup rapat terhadap liner di sekililing valve. Valve ini baik untuk menjepit
(throttling) atau mengontrol aliran fluida. Needle valve adalah valve yang cukup
penting bila digunakan untuk penutupan yang rapat terutama pada aliran gas. Pada
dasarnya, jenis ini digunakan pada instrument dan meter line service.
Jenis valve yang digunakan untuk menjaga keamanan atau safety yaitu
savety valve, relief valve, rupture disk, breather valve, dan control valve. Safety
valve memiliki fungsi untuk melindungi peralatan dari tekanan berlebih yang ada
di equipment dan sistem perpipaan dengan cara membuang tekanan berlebih
sesuai dengan tekanan yang telah diatur pada PSV (Pressure Safety Valve). Untuk
mencegah kerusakan pada equipment, dan lebih penting lagi cedera pada pekerja,
safety valve dapat melepas kenaikan tekanan sebelum menjadi lebih ekstrim.
Relief valve atau pressure relief valve (PRV) adalah jenis safety valve yang
digunakan untuk mengontrol atau membatasi tekanan dalam suatu sistem.
Rupture disc memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk memproteksi orang, alat dan
lingkungan dari over pressure atau tekanan berlebih. Rupture disc juga dapat
digunakan sebagai alat proteksi untuk over vacuum. Breather valve adalah
perangkat perlindungan yang dipasang di lubang nozzle di atas tangki
penyimpanan atmosfer tetap. Tujuan utamanya adalah untuk melindungi tangki
terhadap pecah atau meledak. Control valve merupakan jenis valve yang
digunakan untuk mengendalikan aliran, tekanan, temperatur, dan level cairan
dengan cara membuka atau menutup penuh valve sebagai respons terhadap sinyal
yang diterima dari pengendali yang membandingkan "setpoint" untuk variabel
proses.
Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah dapat meningkatkan
kemampuan produksi suatu sumur karena berkaitan dengan jalan fluida yang
harus diatur, melengkapi peralatan produksi, dan menentukan jenis-jenis fitiing &
valve yang akan digunakan sesuai dengan keperluan dalam operasi produksi
minyak dan gas ke permukaan
5.4 KESIMPULAN
1. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal jenis-jenis fitting yang
biasa digunakan untuk menyambung antar pipa dengan beberapa tujuan
seperti faktor geografis dan penaikan maupun penurunan tekanan dan
untuk mengetahui jenis-jenis fitting & valve, fungsi, alat dan spesifikasi
serta kegunaanya,
2. Fitting merupakan suatu alat yang digunakan untuk menyambung dua pipa
atau lebih dengan maksud untuk merubah aliran, mencabangkan aliran,
menutup aliran, dan lain-lain. Tujuan dari praktikum ini untuk mengetahui
jenis-jenis fitting, fungsi, alat dan spesifikasi serta kegunaanya.
3. Fitting memiliki beberapa jenis, antara lain Coupling, Nipple, Elbow,
Return Bend, Reducer, Cross, Tee, Lateral, Cap, Plug, dan Union.
4. Valve atau yang biasa disebut katup adalah sebuah perangkat yang dapat
mengatur, mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu cairan (gas,
cairan, padatan terfluidisasi) dengan membuka, menutup, atau menutup
sebagian dari jalan alirannya.
5. Jenis katup yang digunakan untuk mengatur aliran atau regulation flow
adalah globe valve, butterfly valve, dan needle valve.
6. Aplikasi lapangan dari praktikum ini adalah dapat meningkatkan
kemampuan produksi suatu sumur karena berkaitan dengan jalan fluida
yang harus diatur, melengkapi peralatan produksi, dan menentukan jenis-
jenis fitiing & valve yang akan digunakan sesuai dengan keperluan dalam
operasi produksi minyak dan gas ke permukaan

Anda mungkin juga menyukai