Anda di halaman 1dari 69

Diagram Kerja dan Prinsip

Kerja Katup
Fungsi Dan Jenis Katup

 Fungsi Katup
 Jenis Katup
Fungsi Katup
 Katup untuk mengisolasi aliran. Katup ini
didesain hanya untuk membuka dan menutup aliran
fluida didalam pipa. Dasar operasinya hanya on –
off.
 Katup untuk mengatur aliran. Katup ini didesain
untuk mengatur atau mengkontrol aliran fluida
didalam pipa. Dasar operasinya tidak hanya on –off
saja melainkan dapat membuka dan menutup
sebagian sesuai variasi yang diinginkan. Dengan
katup ini parameter2 tekanan, suhu, level, dll dapat
dikontrol atau diatur.
Jenis Katup

Katup dapat dikelompokan menurut


fungsinya :
 Isolating Valve (katup pengisolasi).
 Regulating Valve (katup pengaturan).
 Non Return Valve (katup searah).
 Relief Valve (katup pengaman).
Bagian Atau Komponent Katup
 Body.
 Flends.
 Bonnet.
 Stuffing Box.
 Packing.
 Gasket.
 Hand Wheel.
 Stem (Batang
Katup).
Body

Pada body ini terdapat dudukan disc


dan tempat terpasangnya bonet, flange,
stem dan peralatan katup lainnya
Flends

Flend adalah bagian katup yang


tersambung ke flend lain pada ujung
pipa. Flend pada katup dan flend pada
ujung pipa, bentuk, ukuran dan jumlah
bautnya harus sama. Flends pada katup
umumnya sudah terpasang pada body sejak
dilakukan pengecoran atau pembuatannya,
akan tetapi ada juga yang terpisah dan
dipasang dengan menggunakan system ulir
Bonnet

Bonet dipasang pada body ada yang


dengan baut-baut, ada yang dipasang
berulir atau dipress dengan alat
hydraulic. Didalamnya merupakan
tempat kedudukan terpasangnya stem.
Bonnet bagian dalam dapat berulir atau
tidak tergantung pada konstruksi
batang katup atau stemnya
Stuffing Box

Stuffing box merupakan tempat kedudukan


packing, dimana packing didorong oleh
penekan packing sehingga fluida tidak bocor
keluar akan tetapi stem dapat bergerak dengan
mudah.
Ada 2 macam penekan packing.
 Penekan packing yang bersatu dengan cincin
packingnya.
 Penekan packing yang berpisah dengan cincin
packingnya.
Packing

Material yang berfungsi sebagai


perapat. Sewaktu stem bergerak,
packing mengembang untuk menahan
kebocoran fluida yang keluar. Bahan
packing bisa terbuat dari teplon yang
bercampur grafit dan ada pula yang diberi
serat-serat kawat halus. Bentuknya seperti
tambang berpilin
Gasket

Seperti packing gasketpun berfungsi


sebagai perapat namun gasket
umumnya berupa lembaran dengan
berbagai macam ukuran tebal.
Digunakan pada permukaan yang luas
dan lebih tipis dari pada packing
Hand Wheel

Hand Wheel digunakan untuk memutar batang


stem pada saat menurunkan atau menaikkan
disk, berbentuk bulat dan nyaman untuk
dipegang tangan dengan ukuran diameter sesuai
dengan beban putar pada stem untuk katup yang
bersangkutan. Pada instalasi pemipaan di
Pambangkit, untuk katup-katup yang sudah lama
terpakai dan korosif sehingga berat untuk dibuka,
hand wheel juga diputar dengan menggunakan kunci
yang berbentuk F yang sesuai dengan diameternya.
Stem (Batang Katup)
Stem merupakan sebuah batang yang berfungsi sebagai
poros penggerak yang menghubungkan hand wheel
dengan disc. Ujung dibagian bawah dihubungkan dengan disc
sedang ujung dibagian atasnya dihubungkan dengan hand
wheel. Pemasangan stem atau batang katup dengan hand
wheel ada yang berpenampang segi empat lurus dan ada yang
berpenampang segiempat atau bulat tirus atau konis. Hand
wheel yang dipasang pada batang berpenampang tirus atau
conis akan kuat dan hampir tidak ada terjadinya kelonggaran
sedangkan yang dipasang pada batang yang berpenampang
segi empat lurus lebih kuat untuk memutar namun cepat aus
dan lama kelamaan cepat longgar dibanding yang tirus
Konstruksi Dan Prinsif Kerjanya Katup

 Gate Valve (Katup Sorong)


 Glove Valve (katup sumbat)
 Katup Sumbat (Plug)
 Non Return Valve/ Check Valve (Katup Searah)
 Buterfly Valve (katup kupu-kupu)
 Spring Loaded Relief Valve
 Solenoid Valve (Solenoid Actuator)
 Safety Valve (Katup Pengaman)
Gate Valve (Katup Sorong)
Katup ini hanya bergerak menutup atau
membuka aliran. Disc pada katup sorong
hanya bergerak turun atau naik pada saat
menutup atau membuka. Disc bergerak pada
alur di body katup yang bentuknya sesuai
sehingga dapat bergerak dengan lurus. Pada
saat menutup disc akan merapat pada
dudukannya yang bentuk dan ukurannya
sesuai sehingga disc dapat duduk dengan
rapat dan mudah bergerak. Disc dipasang
agak longgar pada ujung stem bagian bawah.
Stem dipasang masuk ke dalam stuffing box
yang merupakan dudukan seal untuk perapat
supaya tidak ada bocoran fluida. Ujung stem
bagian atas dihubungkan dengan hand wheel.
Gate Valve (Katup Sorong)
Menurut pemasangan ujung stem bagian bawah dengan disc, ada dua
cara pergerakan disk didalam katup sorong :
 Cara pertama : Disc dipasang berulir pada ujung stem. Disc dengan ulir
dalam sedang stem dengan ulir luar. Pada saat hand whell diputar, disk
dapat bergerak turun atau naik sedangkan stem tidak turun atau naik
hanya tetap berputar pada bonnet.
 Cara kedua : Disc tidak dipasang berulir pada ujung stem. Ujung stem
dibuat berpinggul dan terpasang didalam disc yang bisa dianggap
sebagai rumah dudukan. Bentuk rumah dudukan tsb sama dengan
bentuk pinggul ujung stem tetapi ukurannya lebih sedikit besar (suaian
longgar). Dibagian tengah, stem dibuat berulir dan masuk kedalam bonet
atau stem bushing yang berulir dalam yang bentuk dan ukurannya sama
dengan ulir pada stem (suaian longgar). Bonet atau stem bushing
dipasang fix pada body katup sehingga pada saat hand wheel diputar,
stem bersama discnya dapat bergerak turun atau naik.
Jenis Gate Valve (Katup Sorong)

 Katup sorong sejajar biasa


 Katup sorong sejajar memakai pegas
 Katup sorong sejajar memakai system
geser
 Katup sorong tirus atau tidak sejajar
Glove Valve (katup sumbat)
Glove valve dirancang untuk
mengatur aliran. Turun atau
naiknya disc (piringan) pada
glove valve dapat bervariasi
antara membuka dan menutup
penuh. Pada saat piringan dan
stem mengangkat, fluida masuk
dari bagian bawah disk dengan
arah aliran yang berubah
mengikuti bentuk laluan katup.
Dudukan disc dari katup globe
dibuat sejajar dengan arah aliran.
Dengan demikian, akan terjadi
penurunan tekanan lewat katup
Jenis-Jenis Glove Valve

 Glove valve katup datar atau sejajar


 Glove valve katup tirus (konis)
 Glove valve katup tirus letak miring
 Glove valve katup double
(kesetimbangan)
 Glove valve katup jarum
 Katup membrane
Katup Sumbat (Plug)

 Katup Sumbat Dengan Pelumasan


 Katup Sumbat Sylinder Bentuk Konis
Keatas
 Katup Sumbat Bola
 Three Way Valve
Katup Sumbat Dengan Pelumasan

 Katup ini diputar max hanya


sampai 90o . Biasanya
digunakan untuk katup bahan
bakar. Pipa dan katup
disambung dengan system ulir.
Peluru digunakan untuk
penahan katup, mengurangi
gesekan, dan agar katup
berada pada center sehingga
memudahkan pelumasan.
 Katup ini pula dilengkapi
diphragma untuk melindungi
dari kebocoran. Bahan
membrane karet sintesis.
Katup Sumbat Sylinder Bentuk Konis Keatas

 Ring plat dibentuk


sedemikian rupa agar
dapat berputar bersama
sama dengan katup.
Penampang bagian
atas batang katup segi
empat. Pemasangan
sambungan dengan
pipa biasanya system
ulir dan diberi seal tape
Katup Sumbat Bola
 Bentuk kouple antara
batang katup dengan
katup adalah segi
panjang berpinggul
setengah lingkaran
dengan jalan dikorter.
 Katup sumbat sylidris
digunakan untuk
tekanan menengah,
sedangkan katup bola
untuk tekanan tinggi.
Three Way Valve

Katup ini ada yang


bisa digunakan untuk
menutup (Closed),
membuka aliran
kesalah satu cabang
(Two ways open one
closed), membuka
aliran kesemua cabang
(three ways open no
way closed).
Horizontal Check Valve
Katup ini hanya dapat dipasang
secara horizontal saja atau tidak
baik dipergunakan untuk dipasang
vertical. Berbagai jenis dan ragam
tipe dari katup ini,ada yang seperti
katup sumbat sejajar, ada yang
seperti katup sumbat berbentuk
bola, dan ada pula yang
menggunakan pegas agar bisa
menutup sendiri pada saat tidak
ada aliran. Pada tipe yang terakhir
ini tentunya tekanan aliran harus
sesuai dengan kekuatan pegas
agar fluida bisa mengalir.
Horizontal Check Valve
Horizontal Check Valve Dengan Horizontal Check Valve Dengan
Katup Bola Batang Katup Pengatur
Horizontal Check Valve
Horizontal Check Valve Yang Horizontal Check Vave Dengan
Dilengkapi dengan Spring Katup Sejajar
Vertical Check Valve

Katup ini hanya dapat


dipakai untuk dipasang
pada pipa vertical
Vertical Check Valve
Elbow Check Valve
Buterfly Valve (katup kupu-kupu)
Katup ini hampir sama dengan
katup bola. Katup hanya dapat
diputar maximum 90o, batang
pemutar dan disc (piringan) tidak
bergerak turun naik. Disc atau
piringan (daun katup) hampir sama
dengan katup sorong. Perbedaan
hanya pada pergerakan katupnya.
Disc atau piringan atau sebut saja
katup berada pada posisi
melintang pada saat menutup dan
posisi memanjang pada saat
membuka. Katup bergerak swing
menyerupai kupu-kupu
Spring Loaded Relief Valve
Jika terjadi tekanan fluida yang
melebihi tekanan settingnya,
maka pegas akan terdorong
sehingga fluida gas atau air
akan dialirkan keluar. Untuk air
atau fluida yang berbahaya akan
disalurkan ke tempat
penampung. Katup ini
digunakan untuk pengaman
tekanan lebih (over pressure).
Pada system gas atau steam
peralatan ini disebut safety
valve, sedang untuk zat cair
disebut relief valve
Solenoid Valve (Solenoid Actuator)

Katup ini berukuran kecil, sering


digunakan pada system control
pada suatu system di pembangkit
listrik (Diesel, Turbine Uap, Turbine
Gas, dlsb). Solenoid Valve terdiri
dari sebuah katup yang digerakkan
oleh coil solenoid. Bila coil tsb
dialiri arus listrik, maka coil akan
mengandung medan maknit yang
akan menarik batang katup untuk
melawan gaya pegas sehingga
katup membuka. Katup akan
menutup ketika arus listrik hilang.
Dengan demikian, katup ini hanya
bekerja pada on dan off saja
Solenoid Valve (Solenoid Actuator)

Sistem Hydraulic Sederhana


Safety Valve (Katup Pengaman)

 Pressure reliefing devices atau biasa kita


sebut katup pengaman ialah suatu peralatan
yang di design untuk melindungi suatu
peralatan lain dari Internal Pressure yang di
akibatkan suatu kondisi yang tidak normal.
 Katup pengaman didesign untuk membuka
sendiri bila ia mendapat tekanan sebesar
tekanan yang telah diset/ditulis pada rapture
disk (set pressure).
Safety Valve (Katup Pengaman)

Kondisi overpressure dapat terjadi didalam


satu dari dua cara :
 Kenaikan tekanan secara gradual
disebabkan oleh pengoperasian yang
tidak tepat atau malfunction dari
peralatan.
 Kenaikan tekanan secara cepat dan tiba2
yang disebabkan oleh tertutupnya aliran.
Fungsi Safety, Rerief Valve
Safety Valve
 Safety valve adalah suatu alat pelepas tekan yang bekerja
secara otomatis yang diakibatkan oleh tekanan static pada
valve dan biasanya digunakan untuk gas dan uap (steam
system). Safety valve tidak digunakan pada daerah-daerah
korosif, cairan dan peralatan yang bersifat korosif. Mulai
bekerja / membuka pada posisi 60 – 80 % dan terbuka
penuh pada saat tekanan mencapai setting (menutup
dibawah setting).
 Pada safety valve terdapat 2 (dua) ring pengatur, Yaitu :
 Ring untuk blowdown.
 Ring untuk poping.
Safety Valve
 Safety valve adalah suatu alat pelepas tekan yang
bekerja secara otomatis yang diakibatkan oleh tekanan
static pada valve dan biasanya digunakan untuk gas
dan uap (steam system). Safety valve tidak digunakan
pada daerah-daerah korosif, cairan dan peralatan yang
bersifat korosif. Mulai bekerja / membuka pada posisi
60 – 80 % dan terbuka penuh pada saat tekanan
mencapai setting (menutup dibawah setting).
 Pada safety valve terdapat 2 (dua) ring pengatur, Yaitu :
 Ring untuk blowdown.
 Ring untuk poping.
Relief Valve

Relief valve adalah suatu alat pelepas tekanan


yang bekerja secara otomatis yang diakibatkan
oleh tekanan static pada valve. Relief valve
biasanya digunakan untuk pelayanan cairan dan
biasanya tidak digunakan untuk pelayanan steam
gas. Karakteristiknya ialah bahwa seat pada valve
membuka secara proporsional sesuai dengan
kenaikan tekanan diatas setting pressure.
Membuka karena tekanan melebihi setting dan
menutup pada saat tekanan sama dengan setting.
Jenis-Jenis Savety Valve
Reverse Buckling Disc Assembly Convensional Safety – Relief ValveWith
dan Wing Guide Safety Valve Adjusting Ring For Blow Down Control
Jenis-Jenis Savety Valve
Safety – Relief Valve With O – Ring
Seal Pilot – Operated Valve
Jenis-Jenis Savety Valve
Balanced Bellows Safety – Relief
Valve Pilot – Operated Valve
Jenis-Jenis Savety Valve
High – Presure, Pilot Operated Typical O-Ring Seat Seal Safety-
Vallve With Optional Dual Outlets Relief Valve
Pemeriksaan

 Pemeriksaan Saat Baru


 Pemeriksaan Tak Terencana
 Pemeriksaan Saat Shutdown
 Pemeriksaan Setelah Shutdown Yang
Panjang
 Pemeriksaan Saat Peralatan Proteksi
Ditest Ataupun Stand-by
 Pemeriksaan Visual Pada Saat Onstream
Pemeriksaan Saat Baru

Seluruh jenis katup pengaman harus


diinspeksi dan ditest sebelum dipasang
pada peralatan yang akan diamankan.
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk
memeriksa kemungkinan adanya
kerusakan akibat transportasi.
Pemeriksaan Tak Terencana
Inspeksi ini biasanya dilakukan saat peralatan beroperasi
(onstream), dikarenakan terjadi over pressure tetapi pada saat
kondisi tekanan normal kembali katup pengaman tidak menutup
kembali dengan benar atau juga jika katup pengaman tidak mau
membuka padahal set pressure-nya sudah terpenuhi.
Tindakan pencegahan yang harus segera dilakukan adalah :
 Hystorical card dan seluruh dokumen harus diteliti ulang
terlebih dahulu.
 Hubungannya dengan rencana shutdown.
 Pelaksanaan inspeksi harus dikoordinasikan dengan bagian
operasi.
 Dilakukan oleh petugas yang berwenang.
Pemeriksaan Saat Shutdown

Inilah saat yang paling ideal untuk


melakukan inspeksi. Pada saat shutdown
ini, terutama pada katup pengaman yang
tidak dilengkapi block valve harus di
periksa dan ditest, untuk mengurangi /
menghindari resiko kegagalan pada saat
peralatan beroperasi.
Pemeriksaan Setelah Shutdown Yang Panjang.

Bila terjadi shutdown yang panjang maka


pada katup pengaman yang sudah
terpasang, sebelum peralatan dioperasikan
harus diperiksa, terlebih dahulu, terutama
pada katup pengaman yang tertinggal pada
peralatan yang saat pengujiannya belum
sampai. Inspeksi ini dimaksudkan antara
lain untuk memeriksa kondisi katup
pengaman dari keadaan karat dll.
Pemeriksaan Saat Peralatan Proteksi Ditest
Ataupun Stand-by

Inspeksi ini dilakukan untuk memeriksa kebenaran


 Apakah katup pengaman telah dipasang dengan
benar.
 Tag number.
 Tidak ada blind valve dan block valve pada
posisi terbuka penuh.
 Penyegelan katup pengaman telah benar.
 Discharge ataupun ventnya telah benar.
 Bila ada lifting apakah gerak posisinya benar.
Pemeriksaan Visual Pada Saat Onstream

Visual inspeksi saat peralatan onstream pelaksanannya semacam


survey untuk mengetahui kebenaran.
 Katup pengaman sudah terpasang dengan benar.
 Identitasnya jelas
 Segel-segel tidak putus.
 Block valve posisinya terbuka penuh.
 Tidak terdapat kebocoran.
 Tidak terdapat kerusakan maupun korosi.
 Vent / dischargenya sudah benar.
 Lifting gear posisinya benar.
 Bila ada rupture disk diantara katup pengaman dan outlet
nozzle, harus dalam keadaan tidak bertekanan.
Kegagalan Katup Pengaman
 Korosi
 Permukaan Dudukan Katup (Permukaan seat)
 Pegas Katup Patah
 Plugging dan Sticking
 Material Katup Tidak Sesuai
 Identitas Yang Tidak Sesuai
 Penanganan Yang Tidak Hati – Hati
 Selisih Setting Pressure Dengan Tekanan Kerja
Korosi

 Korosi adalah jenis penyebab yang


paling banyak menyebabkan katup
pengaman tidak berfungsi dengan baik.
Korosi dapat menyebabkan pitting pada
bagian dari katup pengaman bahkan
dapat menyebabkan bagian-bagian
tersebut patah
Permukaan Dudukan Katup (Permukaan seat)

Bagian ini harus benar-benar presisi, sedikit saja terjadi perubahan atau
kerusakan dapat mengakibatkan terjadinya kebocoran.
Beberapa penyebab kerusakan pada permukaan seating ini antara lain oleh :
 Korosi.
 Material asing, seperti kotoran, kerak las, corrosive deposit, dan lain-lain yang
masuk ke dalam katup pengaman saat katup pengaman dalam posisi buka.
 Hammering saat terjadi tekanan lebih yang menyebabkan katup pengaman
membuka dan pada saat katup pengaman tersebut melepas tekanan yang
lebih, media ikut terbawa keluar dan katup pengaman segera menutup kembali
yang menyebabkan hammering action dan membuat kerusakan pada seating
surface.
 Kelalaian penanganan saat katup pengaman diperbaiki seperti jatuh, terbentur
atau tergores pada bagian katup pengaman.
 Kebocoran pada seating surface setelah katup pengaman terpasang akibat mis
alignment dari bagian katup.
Pegas Katup Patah
Patah pegas/spring hampir pasti disebabkan oleh karena
korosi, yaitu : General corrosion, Stress corrosion
 Pengesetan Yang Tidak Benar.
Pengesetan yang tidak benar kebanyakan disebabkan oleh
kelalaian personnel pada saat testing / perbaikan atau
kurang mengertinya personnel tersebut di dalam
melakukan setting antara lain merubah set pressure
melebih toleransi.
 Penyetelan setting yang melebihi toleransi dapat
menyebabkan dudukan pegas menjadi tidak benar atau
dapat menyebabkan strres corrosion cracking pada spring
akibat tekanan yang berlebihan.
Plugging dan Sticking

Plugging dan sticking ialah penyumbatan


pada saluran inlet atau outlet dari katup
pengaman yang diakibatkan media naik
pada permukaan katup, sementara media
tersebut mengandung material zat padat
juga disebabkan adanya korosi.
Material Katup Tidak Sesuai

Material yang tidak sesuai, bisa


menyebabkan katup tidak berfungsi
dengan baik
Identitas Yang Tidak Sesuai

Salah pemasangan antara lain disebabkan


identitas katup pengaman yang tidak jelas
Penanganan Yang Tidak Hati – Hati

Katup pengaman adalah barang dengan presisi tinggi, penanganan


yang tidak hati-hati dapat menyebabkan katup pengaman tersebut tidak
berfungdi sebagaimana mestinya. Penanganan yang tidak hati-hati
dapat terjadi pada saat perjalanan atau saat maintenance.
 Saat Shipment/perjalanan
Akibat pengepakan yang kurang rapat sehingga kotoran-kotoran dari
luar dapat msauk, atau kurang kuat pengepakan sehingga pecah dan
terbentur yang menyebabkan perubahan pada bagian dalam katup
pengaman, atau malah terjadi kerusakan mekanik.
 Saat Pemeliharaan /Maintenance
Kerusakan yang terjadi pada saat maintenance/pemeliharaan,
disebabkan oleh ketidaktahuan atau kecerobohan personel, seperti
resetting yang melebihi tolerance, salah pada saat lapping, salah
penggantian suku cadang dan lain-lain.
Selisih Setting Pressure Dengan Tekanan Kerja

Selisih setting pressure dengan tekanan


kerja harus cukup, sehingga pasti saat
katup dapat merapat dengan baik. Selisih
antara setting pressure dengan tekanan
kerja yang kecil, bisa menyebabkan
terjadinya kebocoran uap yang
menyebabkan terjadinya erosi.
Perawatan dan Setting

 Perawatan / Perbaikan Katup


 Setting / Penyetelan
Pengetesan Dan Service Pipa

Pengetesan biasanyan dilakukan thd:


 kekuatan,
 kebocoran,
 ketelitian,
 kesempurnaan dalam pengelasan pipa.
Persiapan Pengetesan
 Sebelum dilakukan test tekanan, equipment dan
piping system perlu diperiksa apakah sudah sesuai
spesifikasinya dengan gambar P & ID.
 Line pipe yang akan ditest harus dibersihkan dengan
menggunakan uap atau air, sedangkan untuk
cryogenic line yang akan ditest secara pneumatic
dibersihkan dengan uap kering.
 Seluruh pipe support harus sudah terpasang, jika
perlu diberi support tambahan.
 Equipment yang tidak masuk kedalam pengetesan
harus dipisahkan dengan blind flange.
Yang perlu diperhatikan pada saat pengetesan

 Mecahnical equipment : pump, exchanger, turbines,


compressor, dipisahkan dari pengetesan dengan
blind flanges.
 Pada alat instruments dilakukan pengetesan
terpisah. Alat instruments tersebut seperti : rupture
disc, relief valves, orifice plates, lavel gauge, flow
nozzles turbine meters, dsb.
 Control globe valve juga dipisahkan dari pengetesan
pipa dengan menggunakan pool sementara (by
pass), setelah inlet dan outlet pipe globe valvenya di
block dengan blind flange.
Uji “X” Ray (“X” Ray Test).

Pengetesan sambungan las pada pipa dengan


“X” Ray ini didapatkan fotonya. Seandainya
terdapat kebocoran dalam pengelasannya
akan terlihat pada foto tsb yang berupa filem.
Pada saat pengetesan ini untuk radius 10 – 15
meters harus dikosongkan dari manusia untuk
menghindari adanya radiasi, kecuali pekerja
yang menangani pengetesan tsb. Pengetesan
biasanya portable.
Uji Pneumatic (Pneumatic Test)
 Pengetesan menggunakan udara atau nitrogen yang
disuplai dari compressor. Untuk non crogenic lines dapat
digunakan type yang portable yang dilengkapi dengan
receiver, after cooler, oil separator. Sedangkan untuk
cryogenic lines yang menggunakan udara kering atau
nitrogen disuplai oleh oil free compressor yang dilengkapi
after cooler.
 Tekanan awal yang diberikan adalah 1.5 kg/cm2 dan
dipertahankan dalam jangka waktu tertentu untuk
mendapatkan strain yang sama pada pipa. Semua
sambungan dapat diperiksa dari kebocorannya dengan
menggunakan cairan yang dapat berbusa.
Uji Pneumatic (Pneumatic Test)

 Tekanan dapat ditambah bertahap


sebesar 10% dari tekanan terakhir
hingga mencapai pressure test yang
dibutuhkan dalam jangka waktu tertentu
(minimum 10 menit). Untuk pneumatic
test yang bertekanan tinggi, terutama
yang diatas 7 kg/ cm2 perlu diambil
pengamanan yang lebih teliti.
Hydrostatic Test
 Pengetesan ini menggunakan air dengan temperature
minimum 10o C. Pompa yang akan digunakan untuk
mensuplai air dan bagian atau system yang akan ditest
harus dilengkapi alat ukur yang berbeda. Tekanan
dinaikkan secara kontinyu dan perlahan agar diperoleh
strain yang sama pada pipa selama pengetesan.
Khusus untuk kilang LNG atau Hydrogen cair dilakukan
pula pengetesan jalur-jalur pipa berserta isolasinya,
dengan menggunakan cairan nitrogen cool down pada
temperature – 180oC sehingga dapat diketahui
kekuatan sambungan dan isolasi pipanya.
Membersihkan (Purging)
 Pada pengilangan dikenal istilah purging (membersihkan).
Istilah ini umumnya digunakan untuk membersihkan gas. Gas
yang dibersihkan adalah gas yang mudah terbakar atau
beracun, dimana pada jalur perpipaan yang akan dikerjakan
disambung dengan pengelasan.
 Begitu pula pada saat penyambungan (tie in) dari jalur baru
terhadap jalur lama yang sudah ada. Apabila jalur pipa belum
dibersihkan maka penyambungan tidak boleh dilakukan karena
akan berbahaya. Untuk itu perlu penetralan terhadap gas
tersebut dengan purging. Pada umumnya untuk menetralisir
gas carbon yang banyak pada refinery baik kilang minyak atau
LNG dipergunakan gas nitrogen. Diferential relays rotameter
dapat digunakan untuk pengontrolan pembersihan.
Simbol-Simbol Pada Pemipaan.

 Sebagai Operator maupun Maintenance


pada Unit Pembangkit Tenaga Listrik
sudah barang tentu harus mengetahui
simbol-simbol yang tedapat pada gambar
(P & ID) suatu Instalasi atau suatu system
yang terdiri dari piping dan valve.
 Berikut adalah simbol2 yang biasa ada
didalam P & ID di suatu Pembangki
Tenaga Listrik.

Anda mungkin juga menyukai