Anda di halaman 1dari 9

MACAM-MACAM VALVE, FUNGSI & KEGUNAAN,

SERTA TROUBLESHOOTING.
III. Macam-macam valve (yang sering ditemui di Plant adalah sebagai berikut:)

1. Gate valve
2. Globe valve
3. Angle valve
4. Needle valve
5. Plug valve
6. Ball valve
7. Butterfly valve
8. Diahpgram valve
9. Pinch valve
10. Check valve
11. Relieve valve
12. Safety valve

Berikut akan dibahas satu persatu dari point-point diatas

1. Gate valve

Gate valve mudah dikenali karena mempunyai body dan stem yang panjang. Kegunaan
utama dari gate valve adalah hanya untuk menutup dan membuka aliran (fully closed &
fully opened position), on/off control dan isolation equipment.

Gate valve tidak bisa digunakan untuk mengatur besar kecilnya aliran (regulate atau
trotthling). Karena akan merusak posisi disc nya dan mengakibatkan valve bisa passing
pada saat valve ditutup (passing = aliran tetap akan lewat, walaupun valve sudah
menutup), disc tidak menekan seat dengan baik yang diakibatkan karena posisi disc sudah
berubah (tidak rata lagi).

Pada saat Gate valve terbuka sebagian (misal 50% opening), maka aliran fluida akan
sebagian lewat dibawah disc yang menyebabkan turbulensi (turbulensi = aliran fluida
yang bergejolak) pada aliran tersebut, turbulensi ini akan menyebabkan 2 hal:

i. Disc mengayun (swing) terhadap posisi seat, sehingga lama kelamaan posisi disc akan
berubah terhadap seat sehingga apabila valve menutup maka disc tidak akan berada pada
posisi yang tepat, sehingga bisa menyebabkan passing.

ii. Akan terjadi pengikisan (erosion) pada badan disc.

Nama “Gate valve” diambil karena bentuk disc dari jenis valve ini pada saat menutup
atau membuka berlaku seperti “Gate” (Gate dari bahasa inggris = Gerbang/Pagar).
Dimana saat disc membuka keatas maka seluruh aliran akan bebas masuk tanpa hambatan
yang berarti, namun pada saat disc tertutup rapat maka aliran akan berhenti tertahan oleh
disc tersebut.

Berikut adalah contoh gambar dari Gate valve:

2. Globe valve

Globe valve merupakan salah satu jenis valve yang dirancang untuk mengatur besar
kecilnya aliran fluida (regulate atau trotthling). Pada dasarnya bagian utama dari Globe
valve ini sama saja dengan Gate valve. Yaitu terdiri dari body, seat, disc, bonnet, stem,
packing dan gland.

Globe valve dengan gate valve bentuknya hampir sama, tetapi ada ciri-ciri tertentu yang
dapat di jadikan acuan untuk membedakan antara keduanya, yaitu:

i. Pada bagian dalam valve, disc dan seat nya berbeda. Perbedaan disc dan seat ini
menyebabkan terjadi profil (pola) aliran yang berbeda. Bentuk dari disc dan seat inilah
yang menyebabkan globe valve dapat diandalkan sebagai throttling valve. Aliran fluida
saat melewati globe valve akan mengalami sedikit hambatan sehingga akan terjadi
pressure drop yang lebih besar dari gate valve, pertama aliran akan mengenai seat lalu
membelok keatas melewati dan mengenai seluruh bagian disc, lalu aliran akan
dibelokkan lagi ke arah yang sama.

Seperti yang terlihat dibawah ini:

ii. Pada bagian luar, body dari globe valve terlihat lebih menggelembung.
Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:
Khusus untuk globe valve yang menangani fluida steam, maka biasanya valve akan
dilengkapi dengan back seat yang terletak berhadapan dengan seat. Back seat ini berperan
sebagai pelapis pelindung bagian atas globe valve mencegah steam untuk menerobos
masuk.

Beberapa contoh valve tetapi masih termasuk dalam jenis Globe valve:

i. Angle valve

Termasuk jenis globe valve, digunakan untuk mengubah aliran sebesar 90 derajat. Valve
ini bisa digunakan juga sebagai pengganti elbow. Contoh gambar Angle valve:

ii. Needle valve

Termasuk jenis globe valve, digunakan untuk mengatur secara lebih akurat aliran yang
pressure rendah. Bentuk disc nya panjang dan kecil seperti paku.

Contoh gambar Needle valve:


3. Rotation valve

Dikatakan rotation valve karena valve membuka dan menutup dengan cara rotasi pada
disc. Valve - valve dibawah ini berbeda dengan gate valve dan globe valve dalam hal cara
membuka dan menutup valve. Pada gate valve dan globe valve, kita diharuskan memutar
handwell, namun untuk rotation valve, kita bisa membuka dan munutup valve hanya
dengan memutar handle valve sebesar 90 derajat. Oleh karena itu valve jenis ini bisa
membuka dan menutup lebih cepat dari gate valve ataupun globe valve.

Handle pada valve tipe ini adalah pengganti handwell pada gate valve dan globe valve.
Hal penting yang harus diperhatikan adalah, pada posisi valve fully open maka handle
akan searah dengan aliran atau pipa, namun jika posisi valve fully close maka posisi
handle tidak searah dengan aliran atau pipa, melainkan akan membentuk sudut 90 derajat
dengan aliran atau pipa.

Yang termasuk jenis ini adalah: Plug valve, Ball valve dan Butterfly valve.

i. Plug Valve

Secara umum, kegunaan dari plug valve adalah untuk fully open dan fully close (isolation
atau on/off control).

Bagian - bagian utama plug valve sama saja dengan gate valve ataupun globe valve.
Yaitu body, stem, packing bolt, seal, plug. Seal sama fungsinya dengan packing, packing
bolt sama fungsinya dengan gland nut atau gland, sedangkan plug sama fungsinya dengan
disc tapi bentuknya berbeda.

Plug ini digunakan untuk mengontrol (membuka dan menutup) aliran pada plug valve,
plug mempunyai celah atau lubang tempat aliran lewat. Saat handle diputar menuju open
position maka plug akan berputar secara rotasi terhadap seat dan bagian yang bercelah
akan melewatkan aliran. Namun pada saat handle diputar pada close position maka plug
akan berputar secara rotasi terhadap seat dan bagian yang tak bercelah akan menahan
aliran, sehingga aliran pun akan berhenti.
Plug harus rapat dengan body, agar tidak terjadi kebocoran ( leaking ) atau passing.
Antara plug dan body akan terjadi gesekan (friction), maka untuk menimalkan efek
gesekan tersebut, pada daerah sentuhan plug dan body diberikan pelumas.

Karena itu ada type plug valve yang mempunyai tempat pengisian pelumas diatas stem,
ada juga yang sudah diberikan pelumas dari pabrik pembuatnya, ada juga yang yang tidak
membutuhkan pelumas namun pada daerah sentuhan sudah dilapisi material teflon, jenis
ini dinamakan self lubricating.

Jenis - jenis valve yang lain yang masih termasuk plug valve adalah:

a. Three way plug valve

Yaitu jenis plug valve yang mempunyai 3 port (sambungan), 1 untuk inlet dan 2 untuk
outlet. Dengan menggunakan valve ini maka dengan mudah kita dapat mengarahkan
outlet kearah aliran/pipa yang dikehendaki.

b. Four way plug valve

Biasa digunakan pada fluida cooling water yang melewati heat exchanger, dimana aliran
cooling water bisa dengan mudah dibalikkan arahnya dengan tujuan untuk membersihkan
heat exchanger tersebut dari kotoran-kotoran (fouling, sediment, solids).

ii. Ball valve

Secara sederhana, Ball valve sama saja dengan plug valve, tetapi bentuk disc nya
berbeda. Dinamakan Ball valve karena bentuk disc nya ini bulat seperti bola, dan bentuk
body nya silinder.
Ball valve digunakan juga sebagai on/off valve, fully opened atau fully closed valve, dan
handal untuk aliran fluida yang mengandung partikel-partkel solid (slurry).

Sama seperti plug valve, ball valve juga membuka dan menutup dengan cara rotasi pada
disc sehingga dapat membuka dan menutup lebih cepat. Ball valve juga mempunyai
handle yang sama dengan plug valve, dimana pada posisi valve fully open maka handle
akan searah dengan aliran atau pipa, namun jika posisi valve fully close maka posisi
handle tidak searah dengan aliran atau pipa, melainkan akan membentuk sudut 90 derajat
dengan aliran atau pipa.

iii. Butterfly valve

Butterfly valve digunakan untuk mengontrol (trhottling/regulate valve) aliran fluida yang
bertekanan rendah.

Bagian-bagian utama pada valve ini sama saja dengan valve-valve yang diatas, yaitu
body, disc, seat, dan handle. Disc nya berbentuk piringan yang tipis. Seat nya, melingkar
mengikuti bentuk disc. Handle nya berbeda dengan type plug valve dan ball valve, karena
mempunyai lever yang harus kita tekan apabila ingin membuka dan menutup valve dan
kita lepaskan apabila telah sampai ke posisi yang kita inginkan. Lever inilah yang akan
membantu disc untuk mengunci rapat.

ibagian bawah handle dan lever terdapat skala (scale) yang digunakan untuk pembacaan
posisi valve opening atau valve closing.

Butterfly valve juga membuka dan menutup dengan cara rotasi pada disc sehingga dapat
membuka dan menutup lebih cepat. Dan mempunyai handle yang sama dengan plug
valve, dimana pada posisi valve fully open maka handle akan searah dengan aliran atau
pipa, namun jika posisi valve fully close maka posisi handle tidak searah dengan aliran
atau pipa, melainkan akan membentuk sudut 90 derajat dengan aliran atau pipa.

4. Diaphgram valve

Diaphgram valve bisa digunakan untuk mengatur aliran (trhottling) dan bisa juga
digunakan sebagai on/off valve. Diaphgram valve handal dalam penanganan material
kasar seperti fluida yang mengandung pasir, semen, atau lumpur, serta fluida yang
mempunyai sifat korosif.
Diaphgram valve mudah dikenali karena bentuk bonnet nya yang menggembung seperti
lonceng. Diaphgram valve mempunyai stem, handwell, plunger dan diaphgram stud yang
menjadi satu, diaphgram, seat dan body. Diaphgram valve tidak mempunyai disc, tetapi
sebagai pengganti disc adalah diaphgram itu sendiri. Dimana valve ini akan menutup jika
plunger menekan diaphgram, dan akan terbuka jika plunger naik keatas. Saat menutup
valve ini, juga tidak boleh terlalu kencang, karena bisa merusak diaphgram.

5. Pinch valve

Pinch valve digunakan untuk menangani fluida yang berlumpur, endapan, dan yang
mempunyai partikel-partikel solid yang banyak serta fluida-fluida yang mempunyai
kecenderungan untuk terjadi kebocoran (leak).

6. Check valve

Check valve digunakan untuk membuat aliran fluida hanya mengalir kesatu arah saja atau
agar tidak terjadi reversed flow/back flow.

Bentuk check valve sama saja dengan gate valve tapi valve ini tidak mempunyai
handwell/handle maupun stem. Secara umum ada 3 macam check valve yang cara
kerjanya sama saja namun aplikasi nya terhadap material fluida yang berbeda. yaitu:
Swing check valve, Lift check valve, dan Ball check valve.

Swing check valve, penggunaan untuk fluida gas ataupun liquid yang tidak mengandung
partikel padat (solid)
Lift check valve, penggunaan untuk fluida steam, gas, maupun liquid yang mempunyai
flow yang tinggi

Ball check valve, penggunaan untuk fluida liquid yang mengandung partikel padatan.

7. Relieve valve dan Safety valve

Kedua valve ini digunakan untuk melepaskan (release) tekanan (pressure) pada suatu
sistem agar tidak membahayakan alat (equipment), personnel yang sedang bekerja, dan
untuk kepentingan proses itu sendiri.

Antara kedua valve ini terdapat penggunaan istilah yang seringkali tertukar satu sama
lain. Kadang Relieve valve dianggap Safety valve dan kadang juga Safety valve dianggap
Relieve valve. Namun, sebenarnya perbedaan mendasarnya adalah cara kerjanya itu
sendiri, Relieve valve akan membuka perlahan-lahan apabila terjadi kelebihan (excess)
pressure dan akan menutup kembali apabila pressure telah kembali normal. Relieve valve
lebih cocok diaplikasikan ke fluida liquid. Sedang Safety valve, akan membuka secara
sangat cepat langsung 60% opening apabila terjadi excess pressure. Dan akan menutup
kembali hanya apabila pressure telah berada dibawah pressure normal (set point). Safety
valve sangat cocok diaplikasikan ke fluida gas.

IV. Troubleshooting

1. Valve leak

Jika valve tidak bekerja dengan baik maka kemungkinan besar terjadi leak. Bagian yang
paling sering terjadi leak adalah pada packing gland. Hal ini bisa diatasi dengan
mengencangkan Gland nut. Setelah itu maka periksa kembali putaran handwell, karena
setelah mengencangkan gland nut maka akan terjadi gesekan antara packing dengan stem
yang menyebabkan handwell susah di gerakkan.

Kebocoran juga biasa terjadi didaerah sambungan body dan bonnet, daerah body, dan
disekitar flange.

2. Kerusakan Fisik

Valve yang tidak bekerja dengan baik kemungkinan juga disebabkan karena adanya
kerusakan fisik pada valve itu sendiri, oleh karena itu pemeriksaan fisik sangat penting
untuk dilakukan lebih dahulu sebelum adanya perlakuan yang lebih jauh./p>

3. Pemberian Pelumas

Pemberian pelumas pada valve terutama pada stem, sangat penting untuk menjaga
ketahanan valve.

Sampai disini mengenai valve, jika ada masukan, saran, kritik dan pertanyaan, silahkan
tuangkan ke Comment. Atau kirim e-mail ke achmad_berlian@yahoo.com. Posting
berikutnya Insya Allah akan dibahas masalah Actuator

Anda mungkin juga menyukai