NIM : 061840411399
Kelas : 3 EGA
Mata Kuliah : Pengenalan Pabrik
SISTEM PEMIPAAN
Pengertian
Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang digunakan untuk transportasi fluida antar peralatan
(equipment) dalam suatu pabrik atau dari suatu tempat ke tempat yang lain sehingga proses
produksi dapat berlangsung. Sistem perpipaan (piping system) secara umum terdiri dari
komponen-komponen seperti pipa, katup, fitting (elbow, reducer, tee), flange, nozzle,
instrumentasi (peralatan untuk mengukur dan mengendalikan parameter aliran fluida, seperti
temperatur, tekanan, laju aliran massa, level ketinggian), peralatan atau equipment (alat
penukar kalor, bejana tekan, pompa compressor), penyangga pipa (pipe support dan pipe
hanger) dan komponen khusus (strainer, drain, vent). Dalam dunia industri, biasanya biasanya
dikenal beberapa istilah mengenai sistem perpipaan seperti piping dan pipeline. Piping adalah
sistem perpipaan disuatu plant, sebagai fasilitas untuk mengantarkan fluida (cair atau gas)
antara satu peralatan ke peralatan lainnya untuk melewati proses-proses tertentu. Piping ini
tidak akan keluar dari satu wilayah plant. Sedangkan pipeline adalah sistem perpipaan untuk
mengantarkan atau mengalirkan fluida antara satu plant ke plant lainnya yang biasanya
melewati beberapa daerah.
Sistem perpipaan dapat ditemukan hampir pada semua jenis industri, dari sistem pipa tunggal
sederhana sampai sistem bercabang yang sangat kompleks. Contoh sistem perpipaan adalah
sistem distribusi air bersih pada gedung atau kota, sistem pengangkutan minyak dari sumur ke
tandon atau tangki penyimpanan, sistem distribusi udara pendingin pada suatu gedung, sistem
distribusi uap pada proses pengeringan dan lain sebagainya.
Komponen-komponen Sistem Perpipaan
Komponen perpipaan ini harus dibuat sesuai dengan spesifikasi, standar yang terdaftar dalam
simbol dan kode yang telah dibuat atau dipilih pada sebelumnya. Komponen-komponen
perpipaan tersebut meliputi pipa, gasket, flange, sambungan (fitting), reducer, elbow, katup
(valve), baut-baut (boltings), instrument, bagian khusus (special items), saringan (strainer).
1. Pipa-pipa
Pipa-pipa adalah saluran yang tertutup sebagi sarana untuk pengaliran atau transportasi
fluida bisa juga sebagai sarana pengaliran atau tranportasi energi dalam aliran. Pipa
yang umum digunakan pada industri proses dan pembangkit listrik (power plant) yaitu
pipa baja (steel pipe) dan pipa besi (iron pipe). Adapun jenis-jenis pipa antara lain:
1. Pipa tanpa sambungan (seamless pipe)
Pipa tanpa sambungan ini dibuat dengan cara menusuk batang baja yang mendekati
suhu cair dengan cara menggunakan sebuah mandrel yang mana pipa ini tidak
memiliki sambungan.
4. Tubing
Tubing adalah benda silindris yang memiliki lubang pada tengahnya untuk
mengalirkan fluida. Tubing berukuran lebih kecil jika dibanding dengan pipa
disamping itu tubing lebih fleksibel dan mudah dibentuk jika dibandingkan dengan
pipa. Tubing sering digunakan pada pipa-pipa alat penukar kalor (shell and tube
heat exchanger) dan koneksi instrumen seperti pemasangan alat ukur suhu, tekanan,
sistem kontrol hidrolik atau penumatik.
2. Flange
Flange adalah sebuah mekanisme yang menyambungkan antar elemen atau equipment
perpipaan yaitu antar dua buah pipa, equipment, fitting atau valve, bejana tekan, dan
lainnya dapat dihubungkan bersama-sama. Flange tersedia dalam berbagai bentuk,
tekanan, rating dan ukuran umtuk memenuhi persyaratan desain.
3. Katup (valve)
Salah satu komponen yang penting pada sistem perpipaan adalah katup (valve). Katup
merupakan alat bagian yang berfungsi untuk mengatur aliran suatu fluida dengan cara
menutup, membuka atau menghambat sebagian jalan aliran fluida tersebut. Disini
hanya akan dibahas mengenai katup yang umum digunakan pada suatu kilang, katup
tersebut antara lain:
1. Katup pintu (gate valve)
Katup ini mempunyai bentuk penyekat berupa piringan atau busa digerakkan
keatas dan bawah untuk membuka dan menutup. Bisa juga digunakan untuk posisi
buka atau tutup sempurna.
4. Sambungan (fitting)
Sambungan (fitting) adalah merupakan bagian dari suatu instalasi perpipaan yang
berfungsi sebagai penyambung antar pipa dan sebagai akhir perpipaan atau outlet
fitting. Macam-macam sambungan pipa antara lain:
1. Siku (elbow)
Sambungan siku adalah jenis fitting yang merupakan komponen perpipaan yang
berfungsi untuk merubah arah aliran fluida.
2. Sambungan Tee
Sambungan Tee berfungsi untuk membagi aliran, biasanya cabang ini memiliki
ukuran diameter yang sama dengan ukuran diameter pipa 13 utamanya, dengan
nama lain straight tee untuk ukuran diameter yang sama, sedangkan jika ukuran
berbeda maka namanya tee reduser.
4. Sambungan Stup-in
Jenis ini fungsinya sama dengan tee, yaitu membagi arah aliran. Bedanya adalah
jika tee item yang terpisah dan menggabungkan beberapa pipa tetapi stup-in
percabangan langsung dari pipa utama yang fungsinya menggantikan reduser tee.
5. Sambungan Cap
Fitting cap berfungsi untuk menghentikan aliran pada ujung pipa. Fitting ini dilas
langsung pada bagian pipa utama.
5. Gasket Pipa
Gasket pada sambungan flange berfungsi untuk mencegah kebocoran pada setiap
sambungan flange perlu menggunakan gasket, baik yang berbentuk oval atau lingkaran
(ring). Gasket diletakkan pada permukaan flange (flange face).
POMPA
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat
ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. Kenaikan tekanan cairan
tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan pengaliran. Hambatan-hambatan
pengaliran itu dapat berupa perbedaan tekanan, perbedaan ketinggian atau hambatan gesek.
Pada prinsipnya, pompa mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran fluida.
Energi yang diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan dan mengatasi
tahanan – tahanan yang terdapat pada saluran yang dilalui.
Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari aquifer
bawah tanah ke tangki penyimpan air)
Mensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya air pendingin atau pelumas
yangmelewati mesin-mesin dan peralatan)
Pompa juga dapat digunakan pada proses - proses yang membutuhkan tekanan hidraulik yang
besar. Hal ini bisa dijumpai antara lain pada peralatan - peralatan berat. Dalam operasi, mesin
- mesin peralatan berat membutuhkan tekanan discharge yang besar dan tekanan isap yang
rendah. Akibat tekanan yang rendah pada sisi isap pompa maka fluida akan naik dari
kedalaman tertentu, sedangkan akibat tekanan yang tinggi pada sisi discharge akan memaksa
fluida untuk naik sampai pada ketinggian yang diinginkan.
Pompa secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu pompa kerja positif
(positive displacement pump) dan pompa kerja dinamis (non positive displacement pump).
Saran umum untuk penggunaan gear pumps yaitu: Untuk mencegah terjadinya kemacetan
dan aus saat pompa digunakan maka zat cair yang dipompa tidak boleh mengandung
padatan dan tidak bersifat korosif.
Pompa dengan penggigian luar banyak digunakan untuk memompa minyak pelumas atau
cairan lain yang mempunyai sifat pelumasan yang baik.
Pompa dengan penggigian dalam dapat digunakan untuk memompa zat cair yang
mempunyai kekentalan (viskositas) tinggi, seperti tetes, sirop, dan cat.
Pompa lobe dapat digunakan untuk memompa cairan yang kental (viskositasnya tinggi)
dan mengandung padatan. Pemilihan dua rotor lobe atau tiga rotor lobe didasarkan atas
ukuran padatan yang terkandung dalam cairan, kekentalan cairan, dan kontinyuitas aliran.
Dua rotor lobe cocok digunakan untuk cairan kental, ukuran padatan yang relatif kasar
dengan kontinyuitas kecepatan aliran yang tidak halus.
Pompa jenis ini hanya dapat digunakan untuk tekanan pada saluran kempa lebih rendah
dari tekanan pada saluran isap dan bila zat cair yang dipompa mempunyai kekentalan
tinggi. Pada keadaan kering pompa ini tidak dapat mengisap sendiri, sehingga sebelum
digunakan pompa ini harus terisi cairan yang akan dipompa.
Sama halnya dengan pompa roda gigi, pompa ulir ini cocok untuk memompa zat cair yang
bersih dan mempunyai sifat pelumasan yang baik.
Secara umum pompa rotary mempunyai kecepatan aliran volum yang konstan asal
kecepatan putarannya dapat dipertahankan tetap. Selain itu alirannya lebih teratur (tidak
terlalu pulsatif). Hal ini sangat berbeda dengan pompa reprocating (bandingkanlah setelah
pembahasan pompa reprocating). Pompa rotary cocok untuk operasi pada kisaran tekanan
sedang dan untuk kisaran kapasitas dari kecil sampai sedang.
2. Pompa (TORAK)
Pompa torak mengeluarkan cairan dalam jumlah yang terbatas selama pergerakan piston
sepanjang langkahnya. Volume cairan yang dipindahkan selama 1 langkah piston akan sama
dengan perkalian luas piston dengan panjang langkah.
Menurut cara kerjanya pompa torak dapat dikelompokkan dalam kerja tunggal dan kerja ganda.
Sedangkan menurut jumlah silinder yang digunakan, dapat dikelompokkan dalam pompa torak
sinder tunggal dan pompa torak silinder banyak.
Untuk pompa torak kerja tunggal dan silinder tunggal, aliran cairan terjadi sebagai berikut. Bila
batang torak dan torak bergerak ke atas, zat cair akan terisap oleh katup isap di sebelah bawah
dan pada saat yang sama cairan yang ada disebelah atas torak akan terkempakan ke luar. Jika
torak bergerak ke bawah katup isap akan tertutup dan katup kempa terbuka sehingga cairan
tertekan ke atas torak melalui katup kempa. Dengan gerakan ini maka akan terjadi kerja isap
dan kerja kempa secara bergantian. Aliran cairan yang dihasilkan terputus-putus. Cara kerja
pompa torak kerja ganda pada prinsipnya sama dengan cara kerja pompa torak kerja tunggal,
tetapi pada pompa torak kerja ganda terdapat dua katup isap dan dua katup kempa yang masing-
masing bekerja secara bergantian. Sehingga pada saat yang sama terjadi kerja isap dan kerja
kempa. Karena itu aliran zat cair menjadi relatif lebih teratur.
Untuk memperoleh kecepatan aliran zat cair yang lebih konstan dapat digunakan pompa torak
kerja ganda dengan silinder banyak. Pompa torak cocok digunakan untuk pekerjaan
pemompaan dengan daya isap (suction head) yang tinggi disamping itu pompa torak dapat
digunakan untuk memompa udara dalam kapasitas yang besar.
Kadang-kadang torak pada penggunaannya tidak diperlengkapi dengan gelang perapat khusus.
Untuk mengurangi rugi bocor biasanya totak dibuat lebih panjang dan disekelilingnya diberi
alur labirin. Oleh karena torak tidak atau hampir tidak menyinggung silinder maka rugi gesekan
tidak besar, sehingga dapat diperoleh penghematan kerja.
2) SILINDER
Silinder biasanya dilapisi dengan perunggu atau lapisan lain yang dapat diganti. Bagian sebelah
dalam harus dibuat sebulat dan selicin mungkin. Sehingga bila aus pelapis silinder dapat diganti
dengan mudah.
3) KATUP
Katup gunanya untuk membuka dan menutup lubang pemasukkan dan lubang pengeluaran ke
dan dari silinder pada saat yang tepat dan bekerja secara otomatis karena adanya perbedaan
tekanan di atas dan di bawah katup. Sering kali katup diperlengkapi dengan pegas katup guna
menutup katup menurut cara dan pada saat yang tepat.
4) MEKANIK ENGKOL
Mekanik engkol dan mekanik batang penggerak mengatur supaya gerak putar motor diubah
menjadi gerak bolak-balik torak.
6) SUNGKUP UDARA
Sungkup udara digunakan agar aliran zat cair stabil (tetap). Tanpa sungkup udara aliran zat cair
sering berubah-ubah hal ini disebabkan karena kecepatan torak sulit dipertahankan stabil. Ada
dua sungkup udara yaitu sungkup udara isap dan sungkup udara kempa. Pada saat langkah
kempa bila ada kenaikkan kecepatan torak sebagian zat cair dikempakan kedalam sungkup
udara kempa. Dengan demikian udara yang ada didalam sungkup terdesak sehingga
tekanannya meningkat, bila kecepatan torak turun kembali maka air dapat mengalir keluar dari
sungkup udara dengan sendirinya. Jika pompa sudah beroperasi pada waktu yang cukup lama
ada kemungkinan pompa berbunyi gaduh, hal ini disebabkan karena udara sebagian besar telah
hilang dari sungkup udara. Pada saat seperti ini perlu dilakukan penambahan udara ke dalam
sungkup dengan cara membiarkan sebentar pompa menghisap udara atau mengeluarkan air dari
dalam sungkup.
KOMPRESOR
Pemampat atau kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan
tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara. tujuan meningkatkan tekanan dapat
untuk mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu system proses yang lebih besar (dapat
system fisika maupun kimia contohnya pada pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan reaksi).
Secara umum kompresor dibagi menjadi dua jenis yaitu dinamik dan perpindahan positif
Jenis Kompresor
1. Kompresor dinamik
1. Kompresor Sentrifugal
2. Kompresor Axial
2. Kompresor perpindahan positif (possitive displacement):
1. Kompresor Piston (Reciprocating Compresor)
1. Kompresor Piston Aksi Tunggal
2. Kompresor Piston Aksi Ganda
3. Kompresor Piston Diagfragma
2. Kompresor Putar
1. Kompresor Ulir Putar (Rotary Screw Compressor)
2. Lobe
3. Vane
4. Liquid Ring
5. Scroll
Aplikasi Kompressor
Kompressor merupakan alat yang berguna untuk mengalirkan udara atau gas. Dimana fungsi
ini sangat diperlukan dalam berbagai bidang. Beberapa aplikasi kompressor antara lain:
a. Pada Bidang Otomotif
1. Pengkompressian udara untuk dimasukkan dalam reservoir yang akan digunakan untuk
pengisian ban kendaraan.
2. Untuk pengecatan semprot (dyco) pada dinding mobil, kapal laut, pesawat dll.
3. Sebagai pengering dan pembersih dalm perbengkelan.
*waktu kumpul:
Hari : Selasa, 29/10/2019
Waktu : 00.39
Email : ridho.06808@gmail.com