Anda di halaman 1dari 10

MENGATASI KESULITAN BELAJAR MENULIS (DISGRAFIA)

MELALUI METODE BINGKAI BAGI ANAK TUNA GRAHITA KELAS II


SDLB DI SKh.MADINA SERANG

Oleh,
Lis Mulyati, S.Pd

ABSTRAK

Penyebab faktor kesulitan belajar menulis atau disgrafia menurut Sunardi


dan Sugiamin, (2001) yang di kutip dalam http://plbjabar.com diantaranya faktor
terganggunya motorik pada anak, perilaku ketika menulis, persepsi, ingatan,
kemampuan cross modal, pengguanan tangan yang dominan serta kemampuan
memahami instruksi. Dengan demikian dalam mengatasi kesulitan anak yang
mempunyai gangguan tersebut perlu seuatu metode yang sesuai dengan kebutuhan
anak, dan yang tidak kalah pentingnya metode harus menarik minat anak. Metode
atau strategi pembelajaran bagi anak yang mengalami kesulitan dalam menulis
salah satunya dengan mempergunakan metode bingkai, karena metode bingkai
merupakan metode yang multi fungsi, selain dapat menarik minat anak juga
melatih konsentrasi, melatih motorik halus anak, melatih tanggung jawab, melatih
imajinasi anak. Penerapan Metode bingkai di implementasikan berdasarkan
prinsip penelitian tindakan kelas melalui beberapa siklus yang terencana. Aktifitas
pembelajaran mempergunakan pendekatan individualisasi pengajaran, yang di
terjemahkan pada masing masing siklus berdasarkan hasil assesmen awal.Metode
bingkai merupakan salah satu metode alternatif cara menangani anak yang
kesulitan dalam belajar menulis atau disgrafia. Hal tersebut berdasarkan hasil
analisa data yang di himpun pada tiap siklusnya ada peningkatan yang
menunjukan peningkatan grafik hasil dari belajar menulis melalui metode bingkai.
Siklus I 57%, siklus II 87% ada peningkatan 30% antara siklus I dan ke II.

Kata Kunci:Metode bingkai, multi fungsi, aktifitas dan hasil belajar.

A. Latar belakang Masalah memvisualisasikan dan

Menulis merupakan bentuk mengekspresikan apa yang di lihat,

komunikasi yang di aktualisasikan apa yang di dengar apa yang

lewat tulisan berupa lambang dirasakan dan apa yang dipikirkan.

lambang bahasa grafis. Dengan Menurut Nurgiyantoro (2001:296)

menulis seseorang dapat menyatakan bahwa aktifitas menulis

71
merupakan suatu bentuk manifestasi benar dengan metode yang tepat

kemampuan (dan keterampilan) guna.

berbahasa paling akhir dikuasai Banyak factor penyebab

pelajar bahasa setelah kemampuan kesulitan belajar menulis, menurut

mendengarkan, berbicara dan pendapat Abdurrahman (1998:228)

membaca. Sehingga pelajaran bahwa penyebab kesulitan belajar

menulis harus di ajarkan pada menulis berkaitan dengan bentuk

jenjang pendidikan dasar untuk pengajaran yang salah, antara lain

mengimbangi ketrampilan berbahasa dalam menulis permulaan atau

yang lainnya. Dalam kehidupan handwriting penyebabnya

bermasyarakat menulis sangat seringkali terkait dengan cara anak

penting, seperti untuk mengisi data memegang pensil atau alat tulis.

dalam formulir, mencatat, menulis Hal tersebut bukan hanya bagi anak

surat dan lain lain. berkebutuhan khusus tapi bagi anak

Di Sekolah Khusus bagi anak pada umumnya hal tersebut bisa

berkebutuhan khusus katagori terjadi.

tunagrahita kesulitan belajar Kesulitan belajar menulis bagi

menulis bukan hal yang baru,dan anak berkebutuhan khusus banyak

hal tersebut menjadi salah satu PR factor penyebabnya, seperti

bagi guru, bagaimana menurut sunardi dan sugiarmin

membangkitkan minat anak untuk (2001) terdapat beberapa kesulitan

belajar menulis, bagaimana seorang belajar menulis dengan tangan atau

guru mengajarkan menulis yang handwriting antara lain: Faktor

72
motorik, persepsi, perilaku ketika hasil belajar menulis tidak sesuai

menulis, memori atau ingatan, dengan tujuan dan hasil yang ingin

kemampuan cross modal, di capai. Di Sekolah Khusus

penggunaan tangan yang dominan Madina pembelajaran menulis

(kidal atau bukan), kemampuan masih rendah, terutama bagi anak

memahami instruksi. tunagrahita dengan demikian perlu

Bagi anak berkebutuhan khusus adanya terobosan baru mendesain

terutama tunagrahita yang berkaitan sebuah pembelajaran bagi anak

dengan hambatan intelegensi yang kesulitan dalam belajar

tentunya menjadi salah satu factor menulis (gangguan disgrafia). Anak

penyebab kesulitan belajar menulis. dengan gangguan disgrafia

Dengan demikian bagaimana guru sebetulnya mengalami kesulitan

mengupayakan suatu metode yang dalam mengharmonisasikan ingatan

tepat guna agar masalah kesulitan dengan penguasaan gerak ototnya

belajar menulis dapat teratasi, secara otomatis saat menulis huruf

karena menulis merupakan hal dan angka.

penting sebagai alat komunikasi Dengan kondisi yang demikian,

yang dapat di pergunakan dalam maka penulis berupaya membuat

kehidupan sehari hari. suatu penelitian tindakan kelas,

Kesulitan belajar menulis dengan menggunakan metode

dikatakan tidak berhasil salah satu bingkai, dalam proses pembelajaran

penyebabnya karena kesalahan menulis permulaan (handwriting)

dalam pengajaran, mengakibatkan dengan seting individualisasi

73
pengajaran. Belajar menulis bagi B. Perumusan Masalah

anak dengan gangguan disgrafia, Berdasarkan latar belakang

penulis menggunakan metode masalah pada bagian pendahuluan

bingkai dalam proses pembelajaran maka masalah penelitian ini

menulis bagi anak tunagrahita adalah:

sesuai dengan bahasan dan 1. Apakah kesulitan belajar menulis

kemampuan anak dalam mengatasi melalui penerapan metode bingkai

kesulitannya. Proses pembelajaran dapat menigkatkan hasil belajar

menulis melalui metode bingkai menulis kelas 2 SDLB SKh.

dapat di evaluasi secara kontinyu Madina Serang?

sesuai dengan kemampuan yang 2. Apakah proses pembelajaran

dimiliki anak. melalui penerapan metode bingkai

Berdasarkan uraian di atas dapat meningkatkan aktifitas dan

penulis mencoba melakukan minat anak dalam belajar menulis

penelitian tindakan kelas dengan kelas 2 SDLB SKh. Madina

cakupan Mengatasi kesulitan Serang?

belajar menulis melalui metode

bingkai.

C. Tujuan Penelitian 1. Meningkatkan hasil belajar

Berdasarkan permasalahan di menulis melalui penerapan

atas,maka tujuan penelitian ini metode bingkai dalam seting

adalah sebagai berikut individualisasi pengajaran

74
pada siswa kelas 2 SDLB di penerapan metode bingkai

SKh. Madina Serang. pada siswa kelas 2 SDLB d

2. Meningkatkan aktifitas dan SKh. Madina Serang.

minat belajar menulis melalui

D. METODE PENELITIAN tahapan Perencanaan, Pelaksanaan,

Penelitian yang dilakukan Pengamatan dan Refleksi sesuai

merupakan penelitian tindakan kelas dengan pernyataan Suharsimi

(PTK), dengan 2 siklus. Tiap siklus Arikunto (2006:16) tentang 4 garis

terdiri dari empat tahapan, yaitu besar tahapan siklus penelitian.

Pelaksanaan hal tersebut dilakukan ber

1. Pada siklus pertama anak di ulangb ulang selama 3 kali

kenalkan dengan bingkai bangun pertemuan.

bangun datar, anak menyusuri 2. Pada Siklus ke II anak

pinggiran bingkai bangun datar menyusuri bingkai di udara

yang sudah disediakan guru, sesuai dengan bentuk yang telah

kemudian bingkai bangun datar dikenali dan dilatih diatas bak

diletakkan diatas bak pasir yang pasir,kemudian anak di latih

sudah bersih dan aman bagi membuat bentuk bingkai diatas

anak,setelah itu anak di ajak kertas berulang ulang sesuai

bermain dengan menyusuri bentuk yang dia kenali.

pinggiran bingkai,guru berserita Ket: Setiap anak mempunyai

yang bisa menarik minat anak kemampuan yang berbeda ,apabila

75
menemukan anak yang masih belum Peneliti membuat instrument

siap dalam tahapan II waktu bisa observasi yang di isi saat

ditambah sesuai kebutuhan. kegiatan

Tekhnik Pengumpulan Data berlangsung.hasilnya dapat

Data diperoleh berdasarkan hasil dijadikan dasar dalam

observasi,assesmen ,Catatan menentukan treatmen apa

perkembangan anak. yang sesuai dengan kondisi

a. Assesmen danh kebutuhan anak.

Kegiatan assesmen adalah c. Catatan Perkembanagan anak

langkah awal dalam Data yang diperoleh

menentukan treatment apa berdasarkan hasil catatan

yang sesuai dengan kondisi harian perkembangan anak

dan kebutuhan anak setelah selama proses pembelajaran

diketahui kemampuan dan swehari hari berlangsung.

masalah yan g dihadapi anak Data tersebut da[pat dijadikan

melalui hasil assesmen. dasar untuk menentukan

b. Observasi penangan seperti apa yan g

Data diperoleh saat proses sesuai bagi anak

pembelajaran berlangsung.

Refleksi hanya dijadikan catatan tersendiri

Refleksi dari siklus I merupakan bagi penulis karena pelaksanaan

rencana pelaksanaan pada siklus II penelitian ini hanya sampai Siklus II,

sedangkan refleksi dari siklus II

76
sehingga refleksi pada siklus ke II pembelajaran berlangsung dengan

tidak ditindak lanjuti. menggunakan lembar observasi.Dari

E. Hasil Penelitian dan hasil Pengamatan tersebut di peroleh

Pembahasan dsata sebagai berikut

Penelitian di fokuskan pada

aktifitas siswa selama proses

NO
SIKLUS I(%) SIKLUS II(%) PENINGKATAN
INDIKATOR
1 55% 90% 45%
2 50% 85% 45%
3 55% 90% 35%
4 50% 90% 40%
5 55% 80% 25%
Rata rata 53% 88%
Rata rata
siklus

Indikator aktifitas yang di amati: 5. Kemampuan melakukan gerakan

1. Kemampuan mengikuti instruksi membentuk bidang bidang datar

guru tanpa bantuan bingkai

2. Kemampuan melakukan gerakan Dari tabel di atas di jelaskan

menyusuri bingkai di bak pasir bahwa akifitas siswa pada

3. Kemampuan melakukan gerakan kemampuan melakukan gerakan

membentuk bidang bidang membentuk bidang bidang datar

bangun datar di udara tanpa bantuan bingkai masih perlu

4. Kemampuan melakukan gerakan dilatih terus,karena peningkatannya

menyusuri bingkai dengan paling rendah,hanya 25%.

berbagai bentuk bidang datar

77
Pada indikator 2 dan 3 terlihat mereka di arahkan kepembelajaran

peningkatan yang signifikan antara dengan seting bermain.Begitu juga

siklus 1 dan 2 kenaikan 45 % 2hal ini pada indicator 3 dan 4 peningkatan

di sebabkan factor psykologis anak cukup tinggi.

yang gembira ,secara tidak sadar

F. Simpulan G. Saran

Dari hasil penelitian di atas Pembelajaran melalui Metode

dapat disimpulkan seperti berikut ini bingkai dapat di jadikan salah satu

Pembelajaran melalui media bingkai alternatif untuk mengatasi kesulitan

lebih menarik minat anak ,karena belajar menulis bagi anak

anak dibawa kepada dunia anak yaitu (Disgrafia).Metode tersebut sangat

dunia bermain.Media bingkai dapat cocok bagi anak tunagrahita karena

mengatasi kesulitan belajar menulis metode bingkai sangat efektif di

bagi anak yang Disgrafia,karena lakukan selain mematangkan anak

melalui media bingkai anak di untuk mengenal lambang lambang

perkenalkan serta dipersiapkan hutup melalui langkah awalMetode

terlebih dahulu kematangannya tersebut sangat cocok bagi anak

untuk dapat menulis dengan tunagrahita karena metode bingkai

mengenal bidang bidang datar sangat efektif di lakukan selain

terlebih dahulu,sebagai langkah awal mematangkan anak untuk mengenal

anak menulis lambang lambang lambang lambang hurup melalui

huruf. langkah awal mengenal bidang

78
bidang datar yang di bentuk seperti 2. Dalam mempergunakan

bingkai. metode bingkai lakukan

Ada beberapa Saran penulis berulang ulang tidak hanya

dalam mengaplikasikan metode terpaku pada 2 siklus,akan

bingkai ini adalah: tetapi di sesuaikan dengan

1. Setiap anak tentunya kondisi dan kebutuhan anak

mempunyai masalah yang sampai anak matang dan siap

berbeda ,dengan demikian untuk menulis.

temu kenalilah anak dengan 3. Perubahn yang positif yang

baik, upayakan sebelum dialami anak tunagrahita

melakukan pembelajaran melalui proses pembelajaran

langkah yang kita lakukan merupakan suatu

berdasarkan hasil Assesmen, keberhasilan anak dalam

agar kita benar benar dapat merubah keadan yang tadinya

menilai keberadaan anak tidak bisa menjadi bisa,hal ini

sesuai fakta yang patut dihargai, hal tersebut

ada,sehingga kita dapat menjadi kekuatan yang dapat

menentukan pembelajaran memotifasi anak untuk lebih

model seperti apa yang sesuai giat lagi belajar

dengan kebuutuhan anak

tersebut.

79
DAFTAR PUSTAKA Tarigan,1986,Menulis.Bandung

Astati,M.Pd. dkk .2001.Pendidikan Angkasa

Luar Sekolah Umum.CV Pandawa Nurgiyantoro,2001.Pengembangan

Bandung belajar Menulis.Pustaka Jaya Jakarta

Suharsimi,Arikunto,Prof.Dkk.2006,P Dorothy.2008.Bergerak melampaui

enelitian Tindakan Kelas,Bumi dasar sebagai Pembelajaran yang

Aksara Jakarta kuat.Indeks

Sunardi dan Sugiamin,(2001) yang di

kutip dalam http://plbjabar.com

80

Anda mungkin juga menyukai