Anda di halaman 1dari 13

MODUL PERKULIAHAN

Kalimat Efektif

Pokok Bahasan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

06
Fakultas Program Kode MK Nama Sukirno, S.S., M.Pd.
Studi

Abstract Kompetensi
a) Pengertian Mahasiswa dapat
kalimat Efektif memahami kalimat
b) Ciri-ciri yang berfungsi untuk
Kalimat Efektif menyampaikan
c) Perluasan informasi secara
Kalimat efektif.
d) Soal-soal
Latihan Indikator
Mahasiswa mampu
membedakan kalimat
yang memiliki
keutuhan informasi.
Mahasiswa mampu
membedakan kalimat
yang memiliki
kesejajaran informasi
dalam kalimat rincian.
Mahasiswa mampu
melalukan variasi
pilihan kata dalam
tulisannya.

2015 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
Pembahasan
KALIMAT EFEKTIF

A. Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang memperlihatkan bahwa proses


penyampaian informasi oleh pembicara/penulis dan proses penerimaan oleh
pendengar atau pembaca berlangsung dengan sempurna sehingga isi atau
maksud informasi yang disampaikan yang disampaikan oleh
pembicara/penulis tergambar lengkap dalam pikiran pendengar/pembaca.

Kalimat efektif itu mempunyai ciri (1) keutuhan (2) kesejajaran (3)
pemfokusan (4) penghematan

Keraf(90) penguasaan bahasa tidak saja mencakup persoalan penguasaan


kaidah atau pola sintaksis bahasa itu, tetapi mencakup beberapa aspek
lainnya yaitu.

1. penguasaan secara aktif perbendaharaan kata (kosakata) bahasa


tersebut.
2. penguasaan kaidah sintaksis bahasa itu secara aktif
3. kemampuan menemukan gaya yang paling cocok untuk
menyampaikan gagasan.
4. tingkat penalaran (logika) yang dimiliki seseorang.

B. Ciri-ciri Kalimat Efektif

Kalimat efektif mempunyai cirri-ciri yaitu beriupa (1) keutuhan,


(2)kesejajaran, (3)pemfokusan, (4) kehematan, dan (5) kevariasian.

(1) Keutuhan

Keutuhan (koherensi) dalam kalimat terlihat pada adanya keterkaitan


makna antardata dalam kalimat tersebut.

Sarat kalimat efektif mempunyai struktur yang baik. Artinya, kalimat efektuf
harus memiliki unsur SP(O,PEK, K)

Jika asyik menulis, orang akan lupa memriksa apakah kalimat-kalimat


yang dihasilkan memenuhi syarat atau tidak. Pada umumnya, kalimat-kalimat
yang tidak bersubjek adalah kalimat yang dimuali dengan kata

2015 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
Dalam, dari, di, kepada, pada, dan dengan

Selain itu, kata/ungkapan seperti kata: (menurut, seperti,


sebagaimana) juga sering menyebabkan kalimat yang dihasilkan tidak
sempurna.

(2) Kesejajaran

Kalimat efektif mempersyaratkan adanya kesejajaran bentuk dan


kesejajaran makna. Kesejajaran bentuk berhubungan dengan struktur klausa,
sedangkan kesejajaran makna berkaitan dengan kejelasan informasi yang
diungkapkan.

Kesejajaran/paralelisme

Kesejajaran bentuk mengacu kepada kesejajaran unsur-unsur dalam


kalimat. Kesejajaran unsur-unsur kalimat akan mudah dipahami maknanya.

Ct. Lokasi perumahan telah dipilih, tetapi lokasi itu belum disetujui direktur.

Kesejajaran makna

Kesejajaran makna akan terlihat melalui penataan gagasan yang


cermat.

Ct. Saya tidak memperhatikan dan mempunyai kepentingan terhadap


masalah itu.

(3) Pemfokusan

yang dimaksud pemfokusan adalah pemusatan perhatian pada bagian


kalimat tertentu. Pemfokusan itu dilakukan melalui berbagai cara, antara lain
pengedepanan dan pengulangan.

a) Pengedepanan,

Kalimat yang difokuskan diletakkan pada bagian awal kalimat.

b) Pengulangan

Pemfokusan dapan dilakukan dengan mengulang kata yang difokuskan (42)

2015 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
(4) Penghematan

Kalimat efektif ditandai juga dengan penggunaan secara hemat


dengan cara a) tidak mengulang subjek, b) menghindari pengulangan bentuk
ganda c) menggunakan kata secara hemat.

a) Penghilangan subjek berulang

Subjek berulang yang sama dalam kalimat majemuk, baik majemuk setara
maupun majemuk ertingkat dapat dihilangkan salah satu. (43)

b) Pengulangan bentuk ganda

Pemakaian bahasa sehari-hari seringditemukan penggulangan bentuk


ganda seperti kata

Adalah-merupakan

Agar supaya, seperti misalnya, sangat sekali, demi untuk, dan hanya saja. (44)

c) Penghematan penggunaan kata

Dalam BI dikenal bentuk jamak atau tunggal. Untuk menyatakan


jamak dapat menggunakana kata sepetri para, beberapa, sejumlah, banyak,
segala. (45)

(5) Variasi

Variasi kalimat akan memberikan efek yang berbeda kepada


pembaca. Pemfokusan merupakan salah satu bentu variasi.

Variasi dapat dilakukan dengan kalimat berimbang, kalimat melepas, dan


kalimat berklimaks.(46-48)

Kesejajaran/Paralelisme
Kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Kesejajaran unsur-
unsur kalimat akan memudahkan pemahaman pengungkapan pikiran.

2015 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
1. harga minyak dibekukan atau kanaikan secara liwes.
2. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan
tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan
pengaturan tata ruang.
3. Reorganisasi administrasi departemen-departemen menghentikan
pemborosan dan penyelewengan-penyelewengan, serta mobilisasi
potensi-potensi nasional, merupakan masalah-masalah pokok yang
meminta perhatian pemerintah kita.
4. Penyakit alzheimer alias pikun adalah satu segi usia tua yang paling
mengerikan dan berbahaya, sebab mencegah dan cara
pengobatannya tidak ada yang tau.
5. Langkah-langkah dalam wawancara ialah
a) pertemuan dengan orang yang akan diwawancarai
b) urutan maksud wawancara, dan
c) mengatur waktu wawancara.
6. Saya tidak perhatikan dan mempunyai kepentingan terhadap masalah
itu.

Penekanan
Setiap kalimat mempunyai sebuah gagasan (ide) pokok. Inti pikiran ini
biasanya iongin ditekankan/ditonjolkan oleh penulis. Untuk menekankan
ide pokok dapat dilakukan dengan cara 1) penempatan posisi dalam
kalimat, 2) urutan yang logis, dan 3) pengulangan kata.

1. Hari senin pekan lalu, di Nusa Dua Bali, Direktur Utama PLN Ir.
Sardjono memberi sambutan pada pembukaan pertemuan kelompok
kerja pertama mengenai masa depan kelistrikan di negara ASEAN.
2. Presiden mengharapkan dengan adanya pabrik semen di Nusa
Tenggara Timur pembangunan akan lancar.
3. Telekomunikasi cepat-vital dimaksudkan untuk keamanan, mobilitas
pembangunan, dan persatuan.
4. Pembangunan dilihatsebagai proses yang rumit dan memmpunyai
banyak dimensi, tidak hanya berdimensi ekonomi tetapi dimensi
polotik, dimensi sosial, dan dimensi budaya.

Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif adalah kehematan dalam pemakaian
kata, frase dan bentuk lainnya yang dianggap tidak diperlukan. Kehematan
dapat dilakukan dengan menghindari 1) pengulang, 2) hiponimi (merupakan
bahan makna) Pemakaian bentuk ganda adalah merupakan, agar supaya,
seperti misalnya, sangat….. sekali, amat sangat, demi untuk, hanya….saja.

1. Pemuda itu segera mengubah rencananya setelah dia bertemu


dengan pemimpin perusahaan itu.

2015 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
2. Para tamu serentak berdiri setelah mereka mengetahui mempelai
memasuki ruangan.
3. Dia masuk ke ruang pertemuan itu, kemudian dia duduk di kursi
paling depan, lalu dia asyik membaca novel.
4. Sejak saya bertempat tinggal di Bogor, saya mempunyai banyak waktu
luang.
5. Agar supaya badan menjadi langsing, kita harus rajin berolah raga.
6. Banyak para pedagang kaki lima di pasar Minggu di gusur petugas.
7. Beberapa rumah-rumah dibangun kembali setelah terkena musibah
kebakaran

(5) Kevariasian
Penulis harus berusaha membuat pembaca tidak merasa lelah karena
penggunaan kata-kata. Kewariasian itu dapat dibentuk dengan cara
pengubahan struktur, seperti pada penekanan, bentuk aktif pasif,

1. Kurang Padunya Kesatuan Gagasan


Setiap tuturan terdiri atas satuan gramatikal. Agar tuturan itu
memiliki kesatuan gagasan, satuan-satuan gramatikalnya harus lengkap.
Selain itu, satuan tersebut hendaknya mendukung satu gagasan utama atau
ide pokoknya.

Contoh:

Dengan transformasi besar kehidupan berbangsa dan bernegara


akhir-akhir ini, kebutuhan untuk menata kembali pola pengelolaan
pemerintahan dan birokrasi juga menjadi kebutuhan mendesak yang
cukup menguras sumberdaya. Namun demikian, perlu di ingat bahwa
masa transisi yang berkepanjangan akan menimbulkan ekses yang
mungkin dampaknya bisa berjangka panjang dan berpotensi
mengurangi kemampuan sumberdaya untuk segera memfokuskan diri
pada pemacuan langkah-langkah maju. Dewasa ini kita memang
masih dalam tahapan transisi dimaksud. Kecepatan proses
penuntasannya sangat diperlukan agar kita bisa segera bergerak
maju.Hal tersebut memang mudah dikatakan tapi sungguh sulit
diimplementasikan. Yang pasti, kearifan, kebersamaan, dan
kerjasama sunguh-sungguh semua pihak jelas merupakan prasarat
kunci untuk segera tuntasnya hal dimaksud

(Sambutan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas)

2015 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
2. Kurang Ekonomis Pemakaian Kata
Ekonomis dalam berbahasa berarti penghematan pemakaian kata
dalam kalimat atau tuturan. Penghematan ini berkaitan dengan keseksamaan
penuturan. Agar penuturan menjadi seksama, kata-kata yang digunakan
hendaknya sesuai dengan gagasan yang ingin diungkapkan. Jadi,
penghematan berkaitan dengan kecukupan.

Contoh:

1. Terhadap hal-hal yang baik, yang terjadi di masa lalu, marilah kita
teruskan dan kita tingkatkan agar menjadi lebih baik lagi.
(Presiden Republik
Indonesia)

2. Terhadap hal-hal yang kurang baik, marilah sama-sama kita perbaiki.


Kita harus berani mengakui kekurangan maupun kelebihan organisasi
ini.
(Presiden Republik
Indonesia)

3. Kebangkitan Nasional harus dapat kita ambil jiwanya, semangatnya


dan makna hakiki yang melatar belakanginya, yaitu persatuan bangsa
untuk merdeka, untuk bebas dan untuk membangun martabat bangsa
yang sejahtera dan kuat.
(Presiden Republik
Indonesia)

4. Saya rasa kita sudah semua memahami bahwa faktor terbesar yang
sampai sekarang masih marak dan memprihatinkan kita semua
adalah ketidakpastian hukum dan suburnya praktik ekonomi biaya
tinggi yang membuat para investor dan dunia usaha enggan untuk
membuka peluang usaha ataupun memperbesar usahanya.
(Sambutan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas)

2015 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
3. Kurang Logis Susunan Gagasannya
Logis atau tidaknya sebuah tuturan atau kalimat berkaitan erat
dengan penguasaan bahasa dan masalah yang ingin diungkapkan.

Contoh:

4. Pemakaian Kata-kata yang Kurang Sesuai dengan Ragam Bahasanya


Dalam ragam bahasa resmi hendaknya digunakan ragam bahasa baku.
Demikian pula sebaiknya dalam ragam bahasa kurang resmi dapat
digunakan ragam bahasa tidak baku.

Contoh:

1. Harapan saya, melalui forum ini nantinya akan dapat lebih


dimantapkan kesamaan pandangan dan persepsi tentang
masalah-masalah dan kebijakan pembangunan daerah dalarn
konteks desentralisasi, sehingga sinergi dan koordinasi antara
Pemerintah Pusat dan Pernerintah Daerah akan lebih baik lagi
demi pencapaian sasaran-sasaran pembangunan sebagaimana
yang tertuang dalarn Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2004-2009.
2. Saya tidak akan menguraikan secara panjang lebar isi daripada
RKP 2008 karena masalah waktu yang tersedia.
(Sambutan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)

5. Konstruksi yang Bermakna Ganda


Sebaiknya sebuah tuturan atau kalimat tidak memiliki tafsiran ganda,
hal ini dapat membuat tuturan atau kalimat yang terjadi menjadi kurang
efektif.

Contoh: ....

6. Penyusunan Kalimat yang Kurang Cermat


Penyusunan kata-kata yang kurang cermat dapat mengakibatkan nalar
yang terkandung dalam sebuah kalimat tidak runtut, sehingga kalimat yang
dihasilkan menjadi kurang efektif.

1. Dalam sistem demokrasi seperti yang kita anut, kebijakan diambil dan
dirumuskan berdasarkan aspirasi dan keinginan seluruh rakyat.
(Presiden Republik
Indonesia)

2015 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
2. Pada tingkat pelaksanaannya, aparatur pemerintah harus pula
senantiasa memperhatikan keinginan dan aspirasi seluruh rakyat
(Presiden Republik Indonesia)

3. Dalam menjalankan tugas sebagaimana saya katakan tadi, segenap


aparatur pemerintah, tentu harus memahami dengan sungguh-
sungguh arah dan kebijakan yang telah digariskan oleh para
pengambil keputusan
(Presiden Republik Indonesia)

7. Bentuk Kata ganti yang tidak sejajar


Dalam kalimat yang berisi rincian, satuan-satuan dalam rincian itu
akan lebih efektif jika diungkapkan dalam bentuk yang sejajar. Kesejajaran itu
bukan hanya menyangkut kesamaan jenis kata, melainkan dapat juga berupa
kesamaan satuan lingualnya. Jadi, jika dalam rincian satu diungkapkan dalam
bentuk frasa, rincian yang lain pun hendaknya dalam bentuk frasa pula.
Contoh:

1. Berkenaan dengan itu saya juga ingin menginformasikan bahwa


beberapa waktu yang lalu Pemerintah telah menerbitkan PP Nomor 2
tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan atau
Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman dan atau Hibah Luar
Negeri.
(Sambutan Menteri Negara Ppn/Kepala Bappenas)

2. Pendanaan pembangunan melalui sumber luar negeri ini kami anggap


penting untuk diketahui bersama karena permasalahannya dewasa ini
semakin sensitif.
(Sambutan Menteri Negara Ppn/Kepala Bappenas)

2015 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
LATIHAN

Paralelisme

1. harga minyak dibekukan atau kanaikan secara luiwes.


2. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan
tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan
pengaturan tata ruang.
3. Reorganisasi administrasi departemen-departemen menghentikan
pemborosan dan penyelewengan-penyelewengan, serta mobilisasi
potensi-potensi nasional, merupakan masalah-masalah pokok yang
meminta perhatian pemerintah kita.
4. Penyakit alzheimer alias pikun adalah satu segi usia tua yang paling
mengerikan dan berbahaya, sebab mencegah dan cara
pengobatannya tidak ada yang tau.
5. Langkah-langkah dalam wawancara ialah
a) pertemuan dengan orang yang akan diwawancarai
b) urutan maksud wawancara, dan
c) mengatur waktu wawancara.

6. Saya tidak perhatikan dan mempunyai kepentingan terhadap masalah


itu.

Penekanan

1. Hari senin pekan lalu, di Nusa Dua Bali, Direktur Utama PLN Ir.
Sardjono memberi sambutan pada pembukaan pertemuan kelompok
kerja pertama mengenai masa depan kelistrikan di negara ASEAN.
2. Presiden mengharapkan dengan adanya pabrik semen di Nusa
Tenggara Timur pembangunan akan lancar.
3. Telekomunikasi cepat-vital dimaksudkan untuk keamanan, mobilitas
pembangunan, dan persatuan.
4. Pembangunan dilihatsebagai proses yang rumit dan memmpunyai
banyak dimensi, tidak hanya berdimensi ekonomi tetapi dimensi
polotik, dimensi sosial, dan dimensi budaya.

Kehematan

1. Pemuda itu segera mengubah rencananya setelah dia bertemu


dengan pemimpin perusahaan itu.
2. Para tamu serentak berdiri setelah mereka mengetahui mempelai
memasuki ruangan.
3. Dia masuk ke ruang pertemuan itu, kemudian dia duduk di kursi
paling depan, lalu dia asyik membaca novel.

2015 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
4. Sejak saya bertempat tinggal di Bogor, saya mempunyai banyak waktu
luang.
5. Agar supaya badan menjadi langsing, kita harus rajin berolah raga.
6. Banyak para pedagang kaki lima di pasar Minggu di gusur petugas.
7. Beberapa rumah-rumah dibangun kembali setelah terkena musibah
kebakaran

Latihan Kalimat efektif (Kesepadanan)

Sempurnakanlah kalimat di bawah ini!

pasar itu untuk menampung pedagang kaki lima

keberangkatannya ke Amerika Serikat

mendapat tanggapan

sumber yang sangat dekat dengan pimpinan perusahaan

pengelolaan jasa telekomunikasi oleh pihak swasta

dalam bab ini akan mengemukakan pendahuluan dan latar belakang.

Dari hasil penelitian laboratorium kriminal menunjukkan bahwa pelaku tindak


kejahatan ini seorang wanita.

Tambahkan subjek pada teks di bawah ini!

Sekitar (1).…. melakukan mogok kerja kemarin. (2)….. menuntut


peningkatan kesejahteraan sehubungan dengan kenaikan harga kebutuhan
pokok. (3) …. merupakan hari kedua setelah dalam aksi pertamanya pada
hari Kamis. (4) …. Yang memakai baju baru itu melakukan mogok dengan
hanya duduk-duduk di sekitar pabrik. (5) …. Itu dilakukan setelah ada
penolakan dari pihak perusahaan mengenai belum dikabulkannya
permintaan karyawan untuk menyesuaikan UMR.

2015 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Arifin, E Zaenal dan S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia: untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Akapress.(CBI)*

Keraf, Gorys. 1982. Eksposisi dan Deskripsi. Ende, Flores: Nusa Indah.

Sikumbang, Abdul Rozak. 1986. Kalimat Efektif. Jakarta: Gramedia.

Sikumbang, Abdul Rozak. 1986. Kalimat Efektif. Jakarta: Gramedia.

Widjono. 2003. Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Perguruan


Tinggi. Jakarta: Gramedia.

2015 Bahasa Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Dosen Penyusun http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai