Anda di halaman 1dari 10

43

BAB IV
KONSTRUKSI BALOK SEDERHANA DENGAN
BEBAN BENTUK SEGITIGA DAN MOMEN

A. KBS dengan Beban Berbentuk Segitiga Simitri


Beban bentuk segitiga simitri dapat dijumpai pada beban pelat lantai terhadap baloknya.
Berikut ini diuraikan KBS dengan beban berbentuk segitiga simitri mencakup
perhitungan gaya melintang dan momen beserta gambar bidangnya.

Pembebanan
setempat dinyatakan
dalam satuan kN/m

Garis Referensi

SFD
Garis Referensi

BMD

Gambar 60. Soal, Bidang D, dan Bidang M KBS


dengan beban bentuk Segitiga Simitri

Menghitung Reaksi
ΣMA = 0
ΣMB = 0 -Bv . L + Q . ½ L = 0
Av . L – Q . ½ L = 0 Bv = Q/2 = ½ qL/2
Av = Q/2 = ½ qL/2 Bv = ¼ qL
Av = ¼ qL Bv = ¼ .2. 8 = 4 kN (ke atas)
Av = ¼ .2. 8 = 4 kN (ke atas)
44

Menghitung garis Gaya Melintang dan Garis Momen


Beban segitiga simitri merupakan beban yang berubah dari ujung kiri ke tengah-tengah
bentang secara teratur (dari beban 0 sampai beban q), dan berubah lagi secara teratur dari
tengah-tengah bentang ke ujung kanan (dari beban q sampai beban 0). Oleh karena itu
perlu ditinjau persamaan garis momen dan gaya melintang pada daerah ujung kiri sampai
dengan tengah-tengah bentang. Sedang untuk daerah dari tengah-tengah bentang sampai
dengan ujung kanan persamaan garis momen dan gaya melintang menganalogi bagian
sebelah kiri tengah-tengah bentang. Tinjauan titik x dari A sampai tengah-tengah bentang
( 0 < x < ½ L).

Menghitung beban Qx
qx /x = q / ½ L
qx= 2 q x / L
Qx = ½ q x = ½ (2 q x / L) x
Qx = q x2 / L

Persamaan Garis Momen


Persamaan Garis Gaya Melintang
Mx = Av. x – Qx. (1/3) x
Dx = Av - Qx
Mx = ¼ q L x – (q x2 /L).( 1/3)x
Dx = ¼ q L – q x2 /L ....... (1)
Mx = ¼ q Lx – (1/3) q x3 / (L) ...............(2)
Persamaan Garis Parabola
Persamaan garis lengkung pangkat 3
Syarat Momen ekstrem bila Dx = 0
Mmaks = Mx dengan x = ½ L
0 = ¼ q L – q x2 /L
Mmaks = ¼ q L(½ L) – (1/3) q (½L)3/(L)
q x2 /L = ¼ q L
Mmaks = (1/8) qL2 – (1/24) qL2
x= ±½L= ±½8=4m
Mmaks = (1/12) qL2 = (1/12) 2 (8)2 = 10,67 kNm
(Ditengah-tengah bentang)

Penggambaran Bidang Gaya Melintang (SFD)

SFD dapat digambar dengan berpijak pada persamaan (1) yang diperoleh diatas.

Bila x = 0, maka Dx = DA = ¼ q L = ¼ 2. 8 = 4 kN

Bila x = ½ L = 4, maka Dx = Dc = 0
45

SFD dapat digambar dengan besaran DA dan Dc dengan mengingat bentuk lengkung
parabola cembung dengan tanda positif (gambar diatas garis referensi) . Gambar SFD
sebelah kanan adalah analog dengan gambar sebelah kiri, bedanya bentuk parabolanya
cekung dan tandanya negatif (gambarnya dibawah garis referensi).

Penggambaran Bidang Momen (BMD)

BMD dapat digambar dengan berpijak pada persamaan (2) yang diperoleh diatas.

Bila x = 0, maka Mx = MA = ¼ q Lx – (1/3) q x3 / (L) = 0 kNm

Bila x = ½ L = 4, maka Mx = Mc = M maks = ¼ 2. 8.4 – (1/3) 2 43 / (8) = 10,67 kNm


BMD dapat digambar dengan besaran MA dan Mc dengan mengingat bentuk lengkung
cekung pangkat tiga dengan tanda positif. Gambar BMD sebelah kanan adalah analog
dengan gambar sebelah kiri, bentuk lengkungnya juga cekung dan tandanya juga positif.

B. KBS dengan Beban Berbentuk Segitiga Sehadap


Beban berbentuk segitiga sehadap dapat dijumpai pada beban (tekanan) air. Berikut ini
diuraikan KBS dengan beban berbentuk segitiga sehadap yang mencakup perhitungan
gaya melintang dan momen beserta gambar bidangnya.

Garis Referensi

Garis Referensi

Gambar 61. Soal, Bidang D, dan Bidang M KBS


dengan beban bentuk Segitiga Sehadap
46

Reaksi di A Reaksi di B
ΣM B = 0 ΣM A = 0
Av . L – Q . (1/3) L = 0 Bv . L – Q . (2/3) L = 0
Av = (1/3) Q = (1/3) .( ½) q L Bv = (1/3) Q = (2/3)( ½) q L
Av = (1/6) q L Bv = (1/3) q L
Av = (1/6) 6 . 9 = 9 kN Bv = (1/3) 6 . 9 = 18 kN

Menghitung garis Gaya Melintang dan Garis Momen


Beban bentuk segitiga sehadap merupakan beban yang berubah dari ujung kiri sampai

ujung kanan secara teratur (dari beban 0 sampai beban q), Oleh karena itu perlu ditinjau

persamaan garis momen dan gaya melintang pada daerah ujung kiri sampai dengan ujung

kanan dengan meninjau titik x dari A s.d. B ( 0 < x < L)

Menghitung beban Qx
qx /x = q / L
qx= q x / L
Qx = ½ qx x = ½ (q x / L) x
Qx = (½ ) q x2 / L

Persamaan Garis Gaya Melintang Persamaan Garis Momen

Dx = Av - Qx Mx = Av. x – Qx. (1/3) x

Dx = (1/6) q L – ½ q x2 /L ....... (3) Mx = (1/6) q L x – ½ (q x2 /L).( 1/3)x

Persamaan Garis Parabola dengan puncak di A Mx =(1/6) q Lx – (1/6) q x3 / (L) ...............(4)

Syarat Momen ekstrem bila Dx = 0 Persamaan garis lengkung pangkat 3

0 = (1/6) q L – ½ q x2 /L Mmaks = Mx dengan x = (1/3) L V3

½ q x2 /L = (1/6) q L Mmaks = (1/6) q L(1/3) L V3) – (1/6) q(1/3) LV3)3/(L)

x2 = L2/3 Mmaks = (1/27) qL2V3 = 0,06415 qL2

x = (1/3) L V3 = 0,577 L Mmaks = (1/27) 6.92 = 18 kNm

x = (1/3) V3 (9) = 5,2 m


47

Penggambaran Bidang Gaya Melintang (SFD)

SFD dapat digambar dengan berpijak pada persamaan (3) yang diperoleh diatas.

Bila x = 0, maka Dx = DA = (1/6) q L = (1/6) 6. 9 = 9 kN

Bila x = L = 4, maka Dx = DB = (1/3) q L = (1/3) 6. 9 = 18 kN

SFD dapat digambar dengan besaran DA dan DB dengan mengingat bentuk lengkung
parabola cembung. Bidang diatas garis referensi diberi tanda positif sedang dibawah garis
referensi diberi tanda negatif.

Penggambaran Bidang Momen (BMD)

BMD dapat digambar dengan berpijak pada persamaan (4) yang diperoleh diatas.

Bila x = 0, maka Mx = MA = (1/6) q Lx – (1/6) q x3 / (L) = 0 kNm

Bila x = L = 9, maka Mx = MB = (1/6) 6. 9.9 – (1/6) 6 . 93 / (9) = 0 kNm


BMD dapat digambar dengan besaran MA, MB dan Mmaks. dengan mengingat bentuk
lengkung cekung pangkat tiga dengan tanda positif.

C. KBS dengan Beban Momen


1. KBS dengan Beban Momen Negatif pada Salah Satu Ujungnya

Reaksi : MB
X
A
ΣMB = 0 B
Av x
Av . L + MB = 0 Bv
L
MB Dx
Av = − (ke bawah )
L Av Bv
- Bidang D
ΣMA = 0

-Bv . L + MB = 0 Mx

MB MB Bidang M
Bv = ( ke atas ) -
L
Tinjauan t itik x ( 0 ≤ x ≤ L )

Gambar 62. Bidang M, dan D KBS Beban Momen


48

Tinjauan titik X dari A

MX = - Av . x Persamaan garis lurus miring

dMx
Dx = ------ = - Av Persamaan garis lurus mendatar
dx

2. KBS dengan Beban Momen Negatif pada Kedua Ujungnya ( MA > MB )

A X B
MA MB
x
Bv
Av
L

Dx

Av
Bidang D + Bv

Mx

MA

Bidang M
- MB

Gambar 63. Bidang M dan D pada Beban Momen kedua Ujungnya


49

Reaksi :
ΣMB=0
MA MB
A v .L - + =0
L L
MA −MB
Av =
L
ΣM A = 0

MA MB
- B v .L - + =0
L L
MB −MA
Bv =
L
Tinjauan pada titik x ( 0 ≤ x ≤ L )

M x = A v .x - M A

MA −MB
Mx = .x - M A → persamaan garis lurus miring
L
dM x MA −MB
Dx = = → persamaan garis lurus sejajar sumbu batang
dx L

3. KBS dengan Beban Momen diantara Tumpuan

P Reaksi :
x
A z
ΣM =0
B B
X C
Av A .L - P.Z = 0
a b v
Bv
L P.Z M
A =− =−
v L L
Dx
ΣM =0
Av A
+ Bv - B .L + P.Z = 0
Bidang D v
P.Z M
Mx Bv = =
L L
Mckr
-
Bidang M
Mckn +

Gambar 64. Bidang M dan D dengan


Beban Momen diantara Tumpiuan
kedua Ujungnya
50

Tinjauan titik x → 0 ≤ x ≤ a

Mx = Av . x (pers. garis lurus miring)

dMx
Dx = ------ = Av ( persamaan garis lurus sejajar sumbu batang)
dx

M.a
untuk x = a → MCkr = Av . a MCkr = ― --------
L

Tinjauan titik x → a ≤ x ≤ L

Mx= Av . x + M M
Mx = − x + M
L

(Persamaan garis lurus miring)

M
Untuk x = a diperoleh: M C kn = − .a + M
L
M .a + M .L M . a + M .(a + b)
M C kn = − =
L L
M .a + M .c+ M .b
M C kn = −
L
M .b
M C kn =
L

M
Untuk x = L diperoleh: MB = − .a + M
L
M
M B = − .L + M
L
MB = −M+ M
MB = 0
51

D. Soal Latihan

1. Hitung dan kemudian gambar bidang D dan M soal seperti gambar di bawah ini

Gambar 65. Soal KBS Beban Segitiga No 1

2. Hitung dan kemudian gambar bidang N, D, dan M soal seperti gambar di bawah ini

P1 = 20kN P2 = 40kN
q = 4kN/m
MA = 30 kNm

300 B
A
C D E

Av
Bv
1m 1m 8m 2m 2m

Gambar 66. Soal KBS Beban Segitiga No 2


52

Anda mungkin juga menyukai