PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
itulah yang memaksa perawat agar dapat melakukan asuhan keperawatan yang
klien. Namun peran spiritual ini sering kali diabaikan oleh perawat. Padahal
aspek spiritual ini sangat penting terutama untuk pasien terminal yang didiagnose
Klien dalam kondisi terminal membutuhkan dukungan dari utama dari keluarga,
seakan proses penyembuhan bukan lagi merupakan hal yang penting dilakukan.
1
sesungguhnya. Isi perawatan tersebut hanyalah motivasi dan hal-hal lain yang
bersifat mempersiapkan kematian klien. Dengan itu, banyak sekali tugas perawat
kematian.
(gizi ruhani). Seseorang yang dikatakan sehat secara paripurna tidak hanya cukup
gizi makanan tetapi juga gizi rohaninya harus terpenuhi. Menurut hasil
RisetPsycho Spiritual For AIDS Patient, Cancepatients, and for Terminal Illness
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan
kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada
nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk
atau meningkatkan perilaku sehat atau sakit secara fisik dan psikokultural sesuai
transkultural adalah suatu pelayanan keperawatan yang berfokus pada analisa dan
B. Tujuan
manusia sejak lahir hingga meninggal dunia. Human caring merupakan fenomena
3
C. Strategi
1. Mempertahankan budaya
2. Negosiasi budaya
berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani yang
lain.
3. Restrukturisasi budaya
hidup klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola rencana
hidup yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan
4
D. Diagnosa keperawatan
yang dapat dicegah, diubah atau dikurangi melalui intervensi keperawatan. (Giger
yang diyakini.
proses keperawatan yang tidak dapat dipisahkan. Perencanaan adalah suatu proses
memilih strategi yang tepat dan pelaksanaan adalah melaksanakan tindakan yang
b. Cultural careaccomodation/negotiation
5
c. Cultual care repartening/reconstruction
dan melaksanakannya
dan perbedaan budaya yang akhirnya akan memperkaya budaya budaya mereka.
Bila perawat tidak memahami budaya klien maka akan timbul rasa tidak percaya
F. Evaluasi
budaya klien yang tidak sesuai dengan kesehatan atau beradaptasi dengan budaya
baru yang mungkin sangat bertentangan dengan budaya yang dimiliki klien.
Melalui evaluasi dapat diketahui asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
terjadi pada penderita IDDM (atau DM tipe II). Adanya gangguan dalam regulasi
intake makanan dengan insulin, adolescen dan pubertas, aktivitas yang tidak
terkontrol pada diabetes, dan stress yang berhubungan dengan penyakit, trauma,
B. Saran
pada kondisi tidak stabil, maka yang perlu dilakukan adalah sesegera
lipolisis sel lemak dan menekan glukoneogenesis sel hati dengan pemberian
insulin, mengatasi stres sebagai pencetus KAD (dalam kasus ini diberikan
melakukan tindakan pencegahan agar tidak jatuh pada kondisi ketoasidosis yaitu
dengan melakukan manajemen nutrisis yang baik serta menetapkan taraf insulin
7
DAFTAR PUSTAKA
8.EGC: Jakarta
Davis: Philadelphia