Anda di halaman 1dari 3

ST.

ROBERTUS BELLARMINO

NAMA
Robertus Dananhadi Pamungkas
NBI
1151800096
FAKULTAS
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Tahun
2018/2019
A. Riwayat Hidup
Robertus Bellarminus lahir di Montepulciano, dekat Siena, Italia pada tanggal 4 Oktober 1542.
Oleh ibunya, adik Sri Paus Marsellus II, Robertus memperoleh pendidikan dasar yang sangat
baik. Di kolese Yesuit setempat, Robertus terkenal cerdas dan ramah. Semua guru dan
kawannya senang padanya. Ia senang berorganisasi dan menghimpun kawan-kawannya untuk
mendiskusikan berbagai persoalan penting. Sastera Latin sangat digemarinya sehingga kadang-
kadang ia semalaman sibuk mengarang dan membaca.
Ayahnya menginginkan dia menjadi dokter agar kelak dapat merawat para raja dan pangeran.
Semua angan-angan ayahnya seolah sirna seketika pada waktu dia menyatakan keinginannya
untuk menjalani hidup membiara dalam Serikat Yesus. Dengan tegas ayahnya menolak cita-
citanya itu. Sebaliknya ibunya sangat mendukung bahkan menghendaki agar kelima anaknya
menjadi imam dalam Serikat Yesus. Dengan berbagai cara ayahnya menghalangi dia. Robertus
tetap tenang menghadapi ayahnya. "Aku rasa, tugas seorang imam pun tidak jauh berbeda
dengan tugas seorang dokter. Bukankah banyak orang membutuhkan pertolongan seorang
imam? Lihat! Betapa banyak orang yang terlantar jiwanya karena kekurangan imam," demikian
kata-kata Robert kepada ayahnya. "Baiklah Robert, kalau itulah yang kaukehendaki. Ayah
tidak bisa menghalang-halangi kehendak Tuhan atas dirimu," jawab ayahnya.
Pada tanggal 19 September 1560, Robertus meninggalkan Montepulciano menuju Roma.
Ketika itu ia berumur 18 tahun. Setibanya di Roma, ia menghadapi Pater Laynez, Jenderal
Serikat Yesus masa itu. Pater Laynez menerima dia dengan senang hati dalam pangkuan
Serikat Yesus. Ia diizinkan menjalani masa novisiat bersama rekan-rekannya yang lain. Masa
novisiat ini dipersingkat karena kepintaran dan kepribadiannya yang mengesankan. Ia lalu
disuruh belajar Filsafat di Collegium Romanum di Roma selama tiga tahun, dan belajar Teologi
di Universitas Padua selama dua tahun.
Karya imamatnya dimulai dengan mengajar Teologi di Universitas Louvain, Belgia. Di sini ia
meningkatkan pengajaran bahasa Hibrani dan mempersiapkan perbaikan terjemahan Alkitab
Vulgata. Dari Universitas ini pula, ia melancarkan perlawanan gencar terhadap ajaran Protestan
dengan menerbitkan bukunya berjudul "Disputationes." Dari Louvain, Pater Robertus
dipindahkan ke Collegium Romanum, alma maternya dahulu. Di sana ia diangkat menjadi
pembimbing rohani, rektor sekaligus Provinsial Yesuit. Di kalangan istana kePausan, Robertus
dikenal sebagai penolong dalam memecahkan berbagai persoalan iman dan soal-soal lain yang
menyangkut keselamatan umum. Ia juga biasa dimintai nasehatnya oleh Sri Paus dan
dipercayakan menangani perkara-perkara Gereja yang penting.
Menyaksikan semua prestasinya, Sri Paus Klemens VIII (1592-1605) mengangkatnya menjadi
Kardinal pada tahun 1599 dan tak lama kemudian ia ditahbiskan menjadi Uskup Capua. Tugas
baru ini dilaksanakannya dengan mengadakan kunjungan ke semua paroki yang ada di dalam
keuskupannya. Tugas sebagai mahaguru ditinggalkannya. Masa kerja di Capua tidak terlalu
lama, karena dipanggil oleh Paus Paulus V (1605-1621) ke Roma untuk menangani beberapa
tugas yang penting bagi Gereja. Di sana ia mulai kembali menekuni kegemarannya menulis
buku-buku, rohani. Tahun-tahun terakhir hidupnya diisinya dengan menulis tafsiran Kitab
Mazmur dan 'Ketujuh Sabda Terakhir Yesus sebelum wafat di kayu salib. Dua buku katekismus
yang dikarangnya sangat laris dan beredar luas di kalangan umat sebagai bahan pengajaran
bagi para katekumen. Buku terakhir yang ditulisnya ialah 'Ars Moriendi' yang melukiskan
persiapannya menghadapi kematiannya yang sudah dekat. Buku ini ditulis pada saat-saat
terakhir hidupnya di novisiat St. Andreas di Roma.
Setelah membaktikan seluruh dirinya demi kepentingan Gereja, Robertus Bellarminus
menghembuskan nafasnya terakhir pada tanggal 17 September 1621 di novisiat St. Andreas,
Roma. Beliau dikenal luas sebagai seorang ahli teologi yang sangat gigih membela Gereja dan
jabatan kePausan dalam kemelut zaman Reformasi Protestan. Ia hidup sederhana dan suci serta
mempunyai pengaruh yang sangat besar. Ia dinyatakan sebagai 'Beato' oleh Paus Pius XI
(1922-1939) pada tanggal13 Mei 1923, dan sebagai 'Santo' pada tanggal 29 Juni 1930, lalu
sebagai 'Pujangga Gereja' pada tanggal 17 September 1931.
Arti nama : Terang, Terkenal
Variasi Nama
Rupert, Ruprecht (Low German), Robrecht (Dutch), Hrodebert, Hrodpreht (Ancient
Germanic), Roparzh (Breton), Roopertti, Pertti, Roope (Finnish), Róbert, Robi (Hungarian),
Róbert (Icelandic), Roibeárd (Irish), Roberto (Italian), Roberts (Latvian), Hob, Hopkin
(Medieval English), Roberto (Portuguese), Raibeart, Rab, Rabbie (Scottish), Roberto, Ruperto
(Spanish), Hopcyn (Welsh)
Bentuk Pendek : Bob, Bobbie, Bobby, Rob, Robbie, Robby, Robin (English), Bob, Rob, Robbe
(Dutch)
Bentuk Feminim : Bobbi, Roberta, Robena, Robina (English)
B. Ringkasan dan Komentar
Ringkasan
Robertus dari kecil sudah tidak mau untuk bermain keluar rumah, dia lebih senang
menghabiskan waktunya untuk mengulang khotbah yang ia dengar kepada adik adiknya.
Robertus juga adalah orang yang pandai dalam bidang seni, dari sejak kecil dia memiliki
keinginan menjadi imam tetapi tidak didukung oleh ayahnya sendiri, tetapi robertus sendiri
tidak pernah menyerah untuk memperjuangkan keinginannya itu, dan usahanya tidak sia sia
pada usia 18 tahun Robertus akhirnya diijinkan juga untuk bergabung dengan Serikat Yesus.
Robertus berhasil amat baik dalam pelajarannya, ia diuturs untuk menyampaikan khotbah,
bahkan sebelum ia ditabhiskan menjadi seorang imam.
St. Robertus Bellarmino menjadi seorang penulis, pengkhotbah dan juga pengajar yang ulung,
Robertus menghabiskan tiga jam setiap harinya dalam doa. Ia mempunyai pengetahuan yang
mendalam tentang hal hal yang sakral, ia beranggapan bahwa katekese demikian penting,
hingga ia sendiri yang mengajarkannya kepada umatnya.
Komentar
St. Robertus Bellarmino adalah seseorang yang lebih memilih urusan rohani daripada
kesenangan duniawi, ia seseorang yang pantang menyerah dalam mencapai tujuannya
meskipun sudah bertahun tahun ia berusaha tetap pantang menyerah dengan banyak cara telah
ia lakukan dan akhirnya tujuannya tercapai. Ia adalah seseorang yang taat akan aturan yang
ada, seseorang yang cerdas, dan mampu membuat orang lain terkesan kepadanya.
C. Sumber
http://katakombe.org/para-kudus/item/robertus-bellarmino.html
http://santosantagereja.blogspot.com/2011/10/st-robertus-bellarminus.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai