Anda di halaman 1dari 4

-Galde R.

Hutasoit-
-X MIPA 1-
---------------------------------------------------------------------------
-----

BIODATA MARTIN LUTHER

Nama :Martin Luther


Tempat, tanggal lahir :Eisleben, 10 November 1483
Meninggal :18 Februari 1546 (62 tahun)
Pendidikan :Universitas Erfurt
Pekerjaan :Filsuf,Biarawan,Penerjemah,Teolog,Imam

 Martin Luther merupakan putra dari pasangan Hans Luther dan


Margarethe Lindemann. Orangtuanya merupakan petani meski Hans
juga menuai kesuksesan dalam bidang pertambangan. Hans yang
ambisius ingin Luther menjadi pengacara.
Karena itu di usia tujuh tahun ayahnya mengirim Luther ke sekolah
bahasa Latin di Mansfeld, kemudian ke Magdeburg di 1497. Setahun
kemudian, dia kembali ke Eisleben dan mempelajari tata bahasa,
retorika, dan logika. Pelajaran yang disebutnya "Pembersihan dan
Neraka".
Pada 1501 saat dia berusia 17 tahun, dia masuk Universitas Erfurt
dan memperoleh gelar Master of Art di bidang tata bahasa, logika,
retorika, dan metafisika.
 Salah satu momen terpenting dalam hidup Luther terjadi pada 2 Juli
1505. Saat itu, dia sedang berada dalam perjalanan kembali ke
kampus. Di saat hujan badai, petir menyambar dekat Luther. Kepada
ayahnya, dia berujar begitu takut akan kematian dan penghakiman
abadi. "Tolong! Santa Anna, aku ingin menjadi biarawan!" ujar
Luther dalam teriakannya. Dia kemudian memutuskan berhenti dari
sekolah hukum. Dia menjual bukunya, dan memasuki Biara St
Augustine di Erfurt pada 17 Juli 1505. Sebuah keputusan yang
mendapat respon negatif baik dari keluarga maupun teman-
temannya.
 Luther mendedikasikan hidupnya bagi Ordo Augustine. Di antaranya
berpuasa, berdoa, berziarah, dan melaksanakan pengakuan dosa.
Meski begitu, awal kehidupan Luther tidaklah mudah. Sebabnya, dia
tidak menemukan pencerahan rohani seperti yang selama ini dia cari.
Mentornya, Johann von Staupitz, mencoba mengarahkan Luther agar
dia hanya fokus kepada Yesus Kristus alih-alih dosanya. Von
Staupitz mengajarkan bahwa pertobatan sejati tidak melibatkan
hukuman. Namun dimulai dari perubahan diri sendiri.
 Pada 3 April 1507, Bishop Brandenburg Jerome Schults menahbiskan
Luther di Katedral Erfurt. Setahun kemudian, dia dikirim untuk
mengajarkan Teologi di Universitas Wittenberg. Dia menerima gelar
Sarjana Studi Kitab Suci pada 9 Maret 1508 dan menerima gelar
sarjana lain di bidang Dour Books of Sentences oleh Peter Lombard
di 1509. Dia menerima titel Doktor Teologi pada 19 Oktober 1512
dan dua hari kemudian, dia diterima menjadi anggota Senat Fakultas
Teologi Universitas Wittenberg.
 Dimulainya Reformasi Protestan
Di 1516, seorang Imam Ordo Dominikan bernama Johann Tetzel
dikirim ke Jerman oleh Kekaisaran Roma Suci untuk menjual surat
pengampunan. Pengalamannya sebagai imam pengampunan antara
1503-1510 membuatnya dilantik menjadi Komisioner Jenderal oleh
Uskup Agung Mainz Albrech von Brandenburg. 31 Oktober 1517,
Luther menulis surat kepada Von Brandenburg memprotes penjualan
surat pengampunan demi mendapat dana membangun Basilika Santo
Petrus di Roma. Di umur 27 tahun, Luther berkesempatan menjadi
delegasi konferensi Gereja Katolik di Roma. Di sana, dia merasa sedih
dengan korupsi dan perbuatan amoral di antara imam. Di tengah
studinya tentang Kitab Suci, dia mengalami pencerahan tatkala
membaca Mazmur 22 saat mempersiapkan bahan kuliah. Di sana
tertulis tentang ratapan dan penderitaan Yesus ketika menghadapi
penyaliban. Sebuah ratapan yang mirip dengan kekecewaan Luther
kepada agama dan Tuhan.
Dua tahun kemudian ketika mempersiapkan bahan kuliah tentang
surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma, dia membaca "orang
benar bakal hidup oleh iman". Dia sempat merenungkan kalimat
tersebut sebelum dia paham bahwa kunci keselamatan rohani
bukan diperbudak dogma agama, tetapi percaya bahwa iman itu
sendiri yang membawa keselamatan. Pada periode inilah, dia
mengalami perubahan besar dalam hidupnya sekaligus menandai
terjadinya Reformasi Protestan. Surat protes kepada Uskup Agung
Von Brandenburg kemudian dikenal sebagai Ninety-five Theses yang
dalam dua pekan, salinannya menyebar ke seluruh Jerman.
Kemudian tulisan tersebut menyebar hingga ke Perancis, Inggris,
maupun Italia pada 1519. Para cendekiawan menuju Wittenberg
untuk mendengarkan kuliah Luther.
Ekskomunikasi dengan Kepausan
Setelah Theses menyebar, pada Juni atau Juli 1519, Luther
menyatakan Kitab Suci tak memberi Paus hak eksklusif untuk
menginterpretasikan. Pernyataan itu merupakan bentuk serangan
langsung kepada otoritas kepausan. 15 Juni 1520, Paus Leo mengirim
surat berisi ancaman. Surat itu berisi ancaman Luther bakal
mendapat ekskomunikasi kecuali dia menarik 41 kalimat dalam
suratnya, termasuk Theses dalam waktu 60 hari. Di 10 Desember
1520, Luther membakar surat tersebut yang membuat Paus Leo
menjatuhkan ekskomunikasi pada 3 Januari 1521. Pada 18 April
1521, dia dipanggil untuk datang ke Diet of Worms, sebuah
pertemuan otoritas sekuler Kekaisaran Roma Suci di kota Worms. Di
sana, Luther kembali bersikukuh dia tak bersalah, dan meminta
ditunjukkan dalil untuk mematahkan argumentasinya, yang tak bisa
dilakukan dewan. Karena itu pada 8 Mei 1521, dewan mengeluarkan
Dekrit Worms berisi larangan bagi Luther untuk menulis, dan
mengumumkannya sebagai "terpidana bidaah". Dekrit itu
membuatnya seolah dikutuk dan buronan. Seorang teman kemudian
membantu menyembunyikannya di Kastil Wartburg. Selama dalam
masa persembunyian, Luther menerjemahkan kitab Perjanjian Baru
ke bahasa Jerman supaya masyarakat bisa memahaminya.
Aliran Lutheran
Meski berada dalam ancaman penangkapan, Luther memutuskan
kembali ke Kastil Gereja Wittenberg yang berada di Eisenach. Di Mei
1522, dia mengatur sebuah gereja baru yang dikenal sebagai
Lutheranisme yang ternyata mendapat dukungan para pangeran
Jerman dan pengikut. Saat Perang Petani pecah di 1524, Luther
memiluh untuk berpihak kepada para penguasa supaya gerejanya
tetap bertumbuh. Setahun kemudian, Luther menikah dengan
Katharina von Bora, mantan biarawati yang meninggalkan biara dan
mengungsi ke Wittenberg, dan punya enam anak.
Masa Akhir dan Kematian
Antara 1533 hingga 1546, Luther mengabdi sebagai Dekan Teologi di
Universitas Wittenberg. Saat itu, kesehatannya mulai menurun. Dia
menderita Penyakit Meniere, vertigo, masalah pencernaan, dan
katarak di salah satu matanya. Sakit dan masalah emosional
memengaruhi tulisannya. Beberapa karyanya berisi bahasa yang
menyinggung dan kasar terhadap beberapa elemen masyarakat.
Antara lain kalangan Yahudi. Pada 18 Februari 1546 pukul 02.45,
Luther meninggal dunia dalam usia 62 tahun di Eisleben setelah
terserang stroke. Jenazahnya dimakamkan di Wittenberg, tepatnya di
bawah mimbar.

Anda mungkin juga menyukai