Pembahasan Isu Etik Dan Legal Kep Kritis Kelompok 2
Pembahasan Isu Etik Dan Legal Kep Kritis Kelompok 2
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masalah, merupakan suatu bagian yang tak dapat dipisahkan dari segala
segi kehidupan. Tidak ada satupun benda ataupun subjek hidup yang bersih tanpa
masalah, namun ada yang tersembunyi namun ada juga yang lebih dominan oleh
masalahnya.
Begitupun dalam praktik keperawatan, terdapat beberapa isu yang bisa jadi
merupakan masalah dalam praktik keperawatan kita. Baik merupakan perbuatan
dari pihak yang tidak bertanggung jawab, ataupun segala hal yang terjadi
disebabkan oleh pertimbangan etis.
1
Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan
prinsip-prinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan
untuk melindungi hak-hak manusia. Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk
juga keperawatan yang mendasari prinsip-prinsip suatu profesi dan tercermin
dalam standar praktek profesional. (Doheny et all, 1982).
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan
bagi perlaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang
dilakukan seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawanb moral.
(Nila Ismani, 2001)
Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan (Hudak
& Gallo, 1997). Dalam pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada bioetik
sebagaimana tercantum dalam sumpah janji profesi keperawatan dan kode etik
profesi keperawatan.
B. RUMUSAN MASALAH
2
6. Pengertian issue
11. Isu tentang legal dan etik keperawatan yang berkembang dalam
masyarakat saat ini.
C. TUJUAN
3
11. Mengetahui issue tentang legal dan etik keperawatan yang berkembang
dalam masyarakat saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN
4
Status pekerjaan sebagai seorang perawat rumah sakit ataupun bagian dari
staf paramedik tidak membuat perawat bisa menghindari tanggung jawab dan
kewajiban mematuhi hukum dalam setiap tindakan/pelayanan keperawatan yang
dilakukan. Kumpulan hukum/peraturan keperawatan yang telah dikembangkan
dikenal sebagai standar pelayanan keperawatan. Standar pelayanan keperawatan
ditentukan dengan pengambilan keputusan atas tindakan profesional yang paling
tepat dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada.
Penderita gawat darurat adalah penderita yang oleh karena suatu penyebab
(penyakit, trauma, kecelakaan, tindakan anestesi) yang bila tidak segera ditolong
akan mengalami cacat, kehilangan organ tubuh atau meninggal.
5
Pemahaman terhadap aspek hukum dalam Keperawatan Gawat Darurat
bertujuan meningkatkan kualitas penanganan pasien dan menjamin keamanan
serta keselamatan pasien. Aspek hukum menjadi penting karena konsensus
universal menyatakan bahwa pertimbangan aspek legal dan etika.
i. Kelalaian
k. Diagnosis kematian
6
C. TUJUAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
7
Using the Tele-ICU Care Delivery Model to Build Organizational Performance,
(Rufo, 2011).
Tele-ICU adalah salah satu contoh dari penerapan model teknologi yang
mempercepat pemecahan masalah klinis dan pengambilan keputusan, sehingga
mempercepat pemberian perawatan kritis dan akhirnya meningkatkan hasil yang
diharapkan. Konsep Tele-ICU memberikan manfaat bagi tim perawatan untuk
memperoleh kemudahan dalam pengawasan pasien jarak jauh, tidak untuk
mengendalikan atau mengganggu, tetapi untuk mendukung dan meningkatkan
kualitas perawatan. Saat pasien kritis keluarga, tim ICU dan tele-ICU dapat
berbagi pengalaman, berkolaborasi untuk menemukan solusi, dan pemahaman
melalui tele-ICU, serta belajar bagaimana bersama tim dapat meningkatkan
perawatan pasien
Definisi issue
Issue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang namun
belum jelas faktannya atau buktinya.
1. EUTHANASIA
Membunuh bisa dilakukan secara legal. Itulah euthanasia, pembuhuhan legal
yang sampai kini masih jadi kontroversi. Pembunuhan legal ini pun ada beragam
jenisnya.
8
Euthanasia adalah tindakan mengakhiri hidup seorang individu secara tidak
menyakitkan, ketika tindakan tersebut dapat dikatakan sebagai bantuan untuk
meringankan penderitaan dari individu yang akan mengakhiri hidupnya.
Ada empat metode euthanasia:
Euthanasia sukarela: ini dilakukan oleh individu yang secara sadar
menginginkan kematian.
Euthanasia non sukarela: ini terjadi ketika individu tidak mampu untuk
menyetujui karena faktor umur, ketidak mampuan fisik dan mental
Euthanasia tidak sukarela: ini terjadi ketika pasien yang sedang sekarat
dapat ditanyakan persetujuan,.
Bantuan bunuh diri: ini sering diklasifikasikan sebagai salah satu bentuk
euthanasia.
2. ABORSI
Aborsi berasal dari bahasa latin abortus yaitu berhentinya kehamilan sebelum
usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin.
Aborsi yaitu tindakan pemusnahan yang melanggar hukum , menyebabkan
lahir prematur fetus manusia sebelum masa lahir secara alami.
Aborsi telah dilakukan oleh manusia selama berabad-abad, tetapi selama itu
belum ada undang-undang yang mengatur mengenai tindakan aborsi.
9
1. Untuk memberikan perlindungan hukum pada para medisi yang melakukan
abortus atas indikasi medik.
2. Untuk mencegah atau mengurangi terjadinya abortus provocatus criminalis.
3. Untuk mengendalikan laju pertambahan penduduk.
4. Untuk melindungi hal wanita dalam menentukan sendiri nasib
kandungannnya.
5. Untuk memenuhi desakan masyarakat.
3. CONFIDENTIALITY
Yang dimaksud confidentiality adalah menjaga privasi atau rahasia klien,
segala sesuatu mengenai klien boleh diketahui jika digunakan untuk pengobatan
klien atau mendapat izin dari klien. Sebagai perawat kita hendaknya menjaga
rahasia pasien itu tanpa memberitahukanya kepada orang lain maupun perawat
lain.
Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan
privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait
isu ini yang secara fundamental mesti dilakuakan dalam merawat pasien adalah:
a. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang
diberikan harus tetap terjaga
b. Individu yang menyalahgunakan kerahsiaan, keamanan, peraturan dan
informasi dapat dikenakan hukuman/ legal aspek
4. INFORMED CONSENT
Tujuan dari informed consent adalah agar pasien mendapat informasi yang
cukup untuk dapat mengambil keputusan atas terapi yang akan dilaksanakan.
Informed consent juga berarti mengambil keputusan bersama. Hak pasien untuk
menentukan nasibnya dapat terpenuhi dengan sempurna apabila pasien telah
menerima semua informasi yang ia perlukan sehingga ia dapat mengambil
keputusan yang tepat. Kekecualian dapat dibuat apabila informasi yang diberikan
dapat menyebabkan guncangan psikis pada pasien.
Dokter harus menyadari bahwa informed consent memiliki dasar moral dan
etik yang kuat. Menurut American College of Physicians’ Ethics Manual, pasien
harus mendapat informasi dan mengerti tentang kondisinya sebelum mengambil
keputusan. Berbeda dengan teori terdahulu yang memandang tidak adanya
10
informed consent menurut hukum penganiayaan, kini hal ini dianggap sebagai
kelalaian. Informasi yang diberikan harus lengkap, tidak hanya berupa jawaban
atas pertanyaan pasien.
Ethics berasal dari bahasa yunani “etos” yang berarti adat, kebiasaan,
perilaku atau karakter
Etika keperawatan merujuk pada standar etik yang menentukan dan
menuntun perawat dalam praktek sehari-hari (Fry, 1994)
1. Jujur terhadap pasien
2. Menghargai pasien
3. Beradvokasi atas nama pasien
Aspek advokasi dibagi menjadi 3 model yaitu:
Right protection Model
merupakan peran perawat dalam menjaga hak pasien selama
mendapatkan perawatan
11
Value Based Decision Model
merupakan peran perawat dalam memberikan informasi pada
pasien dalam proses pengambilan keputusan
Respect for Persons Model
merupakan peran perawat dalam menjaga kehormatan dan privasi
pasien dalam proses keperawatan (Jaya Kuruvilla,Essentials of Critical
Care Nursing,2007: 9)
a. Bioetik
Contoh kasus :
Penyelesaian:
12
Perawat harus bersifat profesionaldalam hal ini perlu ada perlindungan
hukum terhadap kegiatan perawat atau medis yang dilakukan.Sebagaimana
diketahui praktik bayi tabung tidak dibenarkan dinegara kita apabila sel ovum
dan sel sperma tidak diambil dari bukan pasangan suami istri.maka dalam kasus
ini perawat menolak permintaan klien sebagai bentuk bertanggung jawab
terhadap komitmen profesi.
Adalah bagian dari bioetik yang memperhatikan pada masalah etik selama
pemberian pelayanan pada klien.
Contoh kasus :
Penyelesaian :
13
Adalah bagian dari bioetik yang merupakan studi formal tentang isu etik
dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk
mendapatkan keputusan etik.
Contoh kasus :
Penyelesaian :
Contoh Kasusnya :
14
lain, demi menjaga hubungan Kesejawatan antara anggota Profesi serta menjaga
nama baik instansi pelayanan kesehatan terkait.
Dalam contoh diatas, maka ditinjau dari beberapa komponen isu etik dan
Legal keperawatan, berdasarkan :
a. Standar Profesi : Perawat tidak lagi berdisiplin terhadap ilmu yang diperoleh,
tidak berkomitmen pada profesi, dan tidak bekerja sesuai standar profesi.
b. Implikasi Komitmen Keperawatan : Perawat tidak melaksanakan kewajiban
profesi keperawatan dan melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan
Nuraninya.
Penyelesaian :
15
Sebaiknya yang dilakukan oleh perawat adalah perawat membuat rencana
keperawatan guna memantau dan mempertahankan kaemanan pasien dengan
melihat kondisi pasien yang lanjut usia tersebut. Dengan cara, memberikan atau
memasangkan penghalang tempat tidur agar pada saat tidur pasien tidak jatuh dan
mengalami cedera. Berilah kasih saying kepada pasien sebagaimana mengasihi
diri sendiri, sehingga menjaganya dengan sebaik mungkin.
Penyelesaian :
16
perkawinan seorang pengidap HIV yangmana foto tersebut adalah pasien yang
menderita HIV tersebut, sehingga dia dikucilkan oleh masyarakat.
Penyelesaian :
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam membuat keputusan terhadap masalah dilema etik, perawat dituntut dapat
mengambil keputusan yang menguntungkan pasien dan diri perawat dan tidak
bertentang dengan nilai-nilai yang diyakini klien. Pengambilan keputusan yang
tepat diharapkan tidak ada pihak yang dirugikan sehingga semua merasa nyaman
dan mutu asuhan keperawatan dapat dipertahankan.
17
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Dossey, B. M., Cathie E.G., Cornelia V. K. (1992). Critical care nursing: body-
mind- spirit. (3rd ed.). Philadelphia: J. B. Lippincott Company.
Sale, Mary L., Marilyn L.L., Jeanette C.H. ( ). Introduction to critical care
nursing. (3rd ed.). Philadelphia: W. B. Saunders Company.
18
19