Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

DENGAN DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KERJA

(Studi Pada Bagian Produksi Pabrik Kertas PT. Setia Kawan Makmur Sejahtera Tulungagung).

Dimas Okta Ardiansyah


Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
komunikasi terhadap kepuasan kerja karyawan. (2) Untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan. (3) Untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. (4) Untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh kepuasan kerja karyawan memidiasi komunikasi dan kinerja
karyawan. Penelitian ini merupakan penelitian ekplanatory yang bertujuan untuk, menguji
pengaruh peran mediasi kepuasan kerja terhadap komunikasi dan kinerja karyawan.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 152 responden dan mereka adalah karyawan bagian
produksi pabrik Kertas PT. Setia Kawan Makmur Sejahtera Tulungagung. Adapun metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah (probabilitas sampling), sedangkan teknik
pengambilan sampel menggunakan (simple random sampling). Pengumpulan data
menggunakan metode survei langsung dengan instrumen kuisioner. Untuk selanjutnya
dianalisi menggunakan metode dan teknik analisis Partial Least Square (PLS) – Structural
Equation Model (SEM). Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi terhadap
kepuasan kerja, komunikasi terhadap kinerja, kepuasan kerja terhadap kinerja, dan Peran
mediasi kepuasan kerja terhadap komunikasi dan kinerja karyawan mempunyai pengaruh
positif dan signifikan.

Kata Kunci: Komunikasi, Kepuasan kerja, Kinerja karyawan

Perkembangan era globalisasi mengha- usaha sehingga memerlukan perencanaan yang


ruskan para pengusaha untuk memajukan tepat dalam operasionalnya. Menurut Bayang-
aktivitas usaha mereka. Perkembangan dunia kara (2011:11-14) ada tiga unsur pen-ting untuk
usaha yang pesat ditandai dengan adanya mengembangkan perusahaan yaitu ekono-
pertumbuhan dan peningkatan jenis usaha baru. misasi, efisiensi dan efektifitas. Ekonomisasi
Berbagai perusahaan dengan skala besar berkaitan dengan ukuran input yang digunakan
maupun kecil telah berdiri kokoh dan dalam berbagai program yang dikelola peru-
berkembang sukses untuk memberikan pelaya- sahaan
nan terbaik bagi masyarakat. Perusahaan itu Berbagai permasalahan yang dihadapi
sendiri pada dasarnya digunakan sebagai sarana saat ini, mengharuskan perusahaan untuk men-
orang-orang untuk berkumpul, bekerjasama cari solusi yang cepat, tepat, dan akurat.
secara sistematis dan terencana dalam meman- Terutama permasalahan yang berhubungan
faatkan sumber daya sarana-parasarana, data, dengan sumberdaya manusia dalam peru-
dan lain sebagainya yang digunakan untuk sahaan. Tidak dapat dipungkiri, tenaga kerja
mencapai tujuan bersama. Persaingan usaha merupakan urat nadi, unsur terpenting yang
semakin ketat, karenanya perusahaan dituntut dibutuhkan oleh perusahaanAncaman nyata
untuk melaksanakan segala aktivitas terbesar terhadap stabilitas ekonomi adalah
operasional mereka dengan efektif dan efisien angkatan kerja yang tidak siap untuk
agar mampu mempertahankan eksistensinya menghadapi tantangan-tantangan maupun peru-
Arifa (2013). Hal ini tentu saja karena bahan-perubahan yang terjadi di sekelilingnya
perusahaan tersebut dihadapkan pada keter- (Sutrisno, 2011:1). Oleh karena itu, perusahaan
batasan-keterbatasan dalam mengelola kegiatan perlu mengupayakan terciptanya angkatan kerja

16
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 17

yang loyal, kreatif inovatif, beorientasi ke karyawan masih harus melalui beberapa
depan, dan mampu berpikir kritis. manajer dan beberapa kepala bagian. Sehingga
Pada beberapa perusahaan besar, kemungkinan berubahnya informasi akan besar.
rekrutmen tenaga kerja telah direncanakan Hal ini dapat dimaklumi sebab, setiap saluran
secara tertulis beserta anggaran yang diperl- yang ikut menyampaian informasi tersebut
ukan. Biaya yang dikeluarkan harus sesuai mempunyai kecenderungan untuk merubahnya
dengan hasil yang diperoleh, yaitu tenaga kerja sesuai dengan kepentingan pribadi. Padahal
yang handal, sesuai dengan kriteria yang komunikasi yang lancar berkaitan sekali untuk
dibutuhkan oleh perusahaan. Selanjutnya, pihak peningkatan kinerja masing-masing karyawan
personalia harus mampu mengelola karyawan melalui kepuasan kerja.
sesuai dengan keahlian masing-masing. Penem- Valoka dan Bouradas (2005) melakukan
patan yang keliru dapat menimbulkan kere- penelitian tentang kebisuan organisasi, dimana
sahan, turunnya semangat dan kegairahan kerja, para karyawan tidak berani mengatakan kebe-
turunnya produktifitas, dan tanggung jawab naran karena takut akan apa yang terjadi
karyawan Arifa (2013). dimasa datang. Berbagai penelitian telah me-
Pabrik kertas PT. Setia Kawan Makmur ngemukakan bagaimana mengukur kepuasan
Sejahtera Tulungagung adalah salah satu kerja dan kinerja karyawan tersebut, misalnya
penghasil kertas umumnya di Indonesia dan dari dimensi Vroom (1964), Herzberg (1968),
khususnya di Tulungagung. Jenis kertas yang Schneider dan Alderfer (1973), Locke (1976),
dihasilakan adalah kertas folio, HVS, kertas Hackman dan Oldham (1976) Menurut Mang-
koran, kertas pembungkus coklat. Perusahaan kunegara (2012:67), disebutkan “kinerja atau
ini merupakan perusahaan yang berorientasi prestasi adalah hasil kerja secara kualitas dan
pada pemaksimalan laba. Peru-sahaan ini kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
bergerak dalam usaha pembuatan kertas. dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
Sebagai perusahaan yang memiliki tujuan terse- tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
but, diperlukan profesionalitas dan produk- Salah satu jalan untuk mengatasi semua ini
tivitas kerja yang tinggi sehingga mampu adalah dengan saluran “komunikasi”. Kesim-
menyediakan kebutuhan pasar. Dulu-nya pulannya komunikasi yang baik dapat
perusahaan ini berbadan hukum CV, namun meningkatkan kepuasan pekerjaan yang
pada tahun 2011 perusahan beralih men-jadi nantinya akan mengoptimalkan kinerja karya-
Perseroan Terbatas. Hal ini menunjukkan wan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
bahwa perusahaan berupaya terus-menerus Namun dalam penelitian lain, Brahmasari dan
mengembangkan usaha dan memperbaiki Suprayetno (2008) menunjukkan adanya penga-
kinerja internal perusahaan, termasuk kinerja ruh negatif signifikan antara komunikasi ke atas
manajemen sumberdaya manusia. Pihak terhadap kepuasan kerja. Pelaksanaan aktivitas
manajemen diharapkan mampu bersikap lebih manajerial pemimpin yang dijalankan belum
efektif dan efisien melalui dukungan sumber- tentu mempunyai dampak positif bagi
daya manusia dalam perusahaan agar tujuan organisasi,
perusahaan dapat dicapai secara maksimal. Mengacu dari penelitian terdahulu, hasil
Komunikasi diperlukan untuk mengetahui komunikasi terhadap kinerja karyawan yang
apakah manajemen telah bertindak secara tidak konsisten, maka penelitian ini memasukan
efektif. kepuasan kerja sebagai variabel mediasi
Beberapa kendala komunikasi pada Pabrik terhadap komunikasi dan kinerja karyawan.
kertas PT. Setia Kawan Makmur Sejahtera Berdasarkan pemaparan diatas, maka
Tulungagung, berdasarkan hasil wawancara permasalahan ini dianggap menarik untuk
menunjukan bahwa komunikasi didalam diangkat dan dikaji lebih dalam lagi.
perusahaan belum berjalan secara maksimal. Pertanyaan penelitian berikut ini secara empiris
Hal ini dikarenakan masih ada hambatan dalam diseloidiki dalam penelitian ini
penyampaian suatu informasi dari direktur 1. Apakah terdapat pengaruh komunikasi
kepada karyawan, salah satunya adalah pada terhadap kepuasan kerja karyawan?
bagian produksi. Hambatannya adalah berupa 2. Apakah terdapat pengaruh komunikasi
banyaknya saluran yang harus dilalui seperti terhadap kinerja karyawan?
contohnya informasi dari direktur kepada
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 18

3. Apakah terdapat pengaruh kepuasan kerja Komunikasi dalam Organisasi


terhadap kinerja karyawan? Gitosudarmo dan Sudita (2008:211)
4. Apakah terdapat pengaruh komunikasi menyebutkan bahwa “aliran komunikasi formal
terhadap kinerja karyawan dengan dime- dalam organisasi dapat dibedakan menjadi em-
diasi oleh kepuasan kerja? pat yaitu komunikasi dari atas ke bawah, dari
bawah ke atas, horizontal, dan diagonal”. Ke-
TINJAUAN PUSTAKA empat jenis komunikasi tersebut dapat Iebih
Komunikasi merupakan pemindahan infor- lengkap jelasnya dalam perincian di bawah ini:
masi dan pemahaman dari seseorang kepada
seseorang. Untuk pemindahkan infor-masi yang Komunikasi dari Atas ke Bawah (Komuni-
dimaksud dalam komunikasi terse-but diper- kasi ke Bawah)
lukan suatu proses komunikasi. Menurut Gibson et al. (2012:241) mengemukakan
Webster New Collogiate Dictionary “istilah bahwa “komunikasi dapat mengalir dari tingkat
komunikasi berasal dari istilah Latin yang lebih tinggi ke tingkat bawah organisasi;
Communicare, bentuk past participle dari termasuk kebijakan manajemen, instruksi, dan
communication dan communicatus yang artinya memo resmi”. Handoko (2013:280) menye-
suatu alat untuk berkomunikasi terutama suatu butkan bahwa “komunikasi ke bawah (down-
slstem penyampaian dan penerimaan berita, ward communication) dimulai dari manajemen
sepeti mlsalnya telepon, telegrap, radlo, dan puncak kemudian mengalir ke bawah melalui
lain sebagainya”. Gibson dan Ivan (2012: 84) tingkatan-tingkatan manajemen sampai ke
mengemukakan ‘’Komunikasi adalah pengiri- karyawan lini dan personalia paling bawah”.
man informasi dan pemahaman, mengenai Dari beberapa pendapat tersebut maka dapat
simbol verbal atau non verbal’’. “Komunikasi disimpulkan komunikasi ke bawah adalah
adalah proses pemlndahan pengertian dalam komunikasi yang mengalir dari manajemen
bentuk gagasan atau informasi dari seseorang puncak kemudian mengalir ke bawah melalui
ke orang lain. tingkatan-tingkatan manajemen sampai ke
Luthan (2011) memberikan pengertian karyawan lini dan personalia paling bawah
yang secara langsung mengarah pada peruba- untuk menyampaikan tujuan.
han dan perkembangan organisasi yang hanya Handoko (2013:280) mengemukakan bah-
dapat terjadi melalui pengembangan sumber wa “maksud utama komunikasi ke bawah
daya manusia di lingkungan masing-masing. adalah untuk memberi pengarahan, informasi,
Untuk mencapai tujuan organisasi maka instruksi, nasehat/saran dan penilaian kepada
diperlukan sebuah komunikasi yang baik, di bawahan. Serta memberikan informasi kepada
mana terdapat jalinan pengertian dalam para anggota organisasi tentang tujuan dan
komunikasi tersebut sehingga dapat dlmengerti kebijaksanaan organisasi”. Siagian (2008:308)
serta dllaksanakan antara pihak yang satu mengemukakan bahwa “kesemuanya itu dalam
dengan pihak yang lain Komunikasi ini sangat rangka usaha manajemen untuk lebih menjamin
berperan dalam suatu organisasi untuk menca- bahwa tindakan, sikap dan perilaku para karya-
pai tujuannya Newstrom dan Davis (2004:151) wan sedemikian rupa sehingga kemam-puan or-
mengemukakan bahwa “Apabila tidak ada ganisasi untuk mencapai tujuan dan berbagai
komunikasi para pegawal tidak dapat menge- sasarannya semakin meningkat yang pada
tahui apa yang dilakukan rekan seker-janya, gilirannya meungkinkan organisasi meme-nuhi
pimpinan tidak dapat menerima masukan kewajiban kepada para anggotanya”.
informasi, dan para penyelia tidak dapat mem- Mangkunegara (2012) mengemukakan
berikan instruksi”. Robbins (2013) menye- bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pen-
butkan bahwa “komuniksai membantu perkem- capai kinerja ada dua, yaitu:
bangan motivasi dengan menjelaskan kepada 1. Faktor kemampuan (ability)
para karyawan apa yang harus dilaku-kan, Secara psikologis, kemampuan pegawai
seberapa baik mereka bekerja, dan apa yang terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan
dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja kemampuan reality (knowledge + skill).
yang di bawah standar”. 2. Faktor motivasi (motivation)
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 19

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) menantang menciptakan fiustasi dan


seorang karywan dalam menghadapi siatuasi perasaan gagal. Pada kondisi tantangan
kerja. Motivasi merupakan kondisi meng- yang sedang, kebanyakan karyawan akan
gerakkan diri karyawan yang terarah untuk mengalami kesenangan dan kepuasan.
mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja). 2. Ganjaran yang pantas
Gordon (2005) Kinerja adalah kemampuan Para karyawan menginginkan sistem upah
seseorang dipengaruhi oelh bakat dan minat, dan kebijakan promosi yang mereka
sedangkan usaha dipengaruhi motivasi, insentif, persepsikan sebagai adil, tidak meragukan,
dan rancangan pekerjaan serta yang masuk dan segaris dengan pengharapan mereka.
dukungan organisasi adalah mencakup pela- Bila upah dilihat sebagai adil yang dida-
tihan pengembangan sumberdaya manusia dan sarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat
tersedianya peralatan organisasi. ketrampilan individu, dan standart pengu-
Adiwijaya (2010) menemukan hasil pahan komunitas, kernungkinan besar
mengenai Organizational Citizenship Behavior akan dihasilkan kepuasan.
dan pengukuran kinerja personil perwira, 3. Kondisi kerja yang mendukun
bintara, dan PNS pada polwitabes Surabaya ini Karyawan peduli akan lingkungan kerja
memiliki nilai yang baik diatas rata-rata dan baik untuk kenyamanan pribadi maupun
variabel kecepatan kerja, variabel kualitas untuk memudahkan mengerjakan tugas
kerja, variabel keakuratan kerja, variabel yang baik. Studi-studi memperagakan bah-
ketahanan kerja, dan variabel kesempatan wa karyawan lebih menyukai keadaan
bekerjasama memberikan pengaruh positif ter- fisik sekitar yang tidak berbahaya atau
hadap kinerja secara keseluruhan baik untuk merepotkan. Temperatur, cahaya keribu-
personil Perwira, Bintara, dan PNS. tan, dan faktor-faktor lingkungan lain
Menurut Handoko (2013:193) pengertian seharusnya tidak ekstrim (terlalu banyak
kepuasaan kerja adalah “keadaan emosional atau terlalu sedikit). Di samping itu,
yang menyenangkan atau tidak menyenangkan kebanyakan kayawan lebih menyukai
dengan mana para karyawan memandang bekelja dakat dengan rumah, dengan
pekerjaan mereka”.Kepuasan kerja didefi- fasilitas yang bersih dan relatif modern,
nisikan dengan “hingga sejauh mana individu dan dengan alat-alat dan peralatan yang
merasakan secara positif atau negatif berbagai memadai.
macam faktor atau dimensi dari tugas-tugas 4. Rekan sekerja yang mendukung
dalam pekerjaannya” (Hariandja, 2002:290). Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga
Menurut Robbins (2013) mengemukakan mengisi kebutuhan akan interaksi sosial.
bahwa “suatu tinjauan ulang yang ekstensif atas Oleh karena itu tidak mengejutkan bila
literatur menunjukkan bahwa faktor-faktor mempunyai rekan sekerja yang ramah dan
yang lebih penting yang mendorong kepuasan mendukung menghantar ke kepuasan kerja
kerja adalah kerja yang secara mental menan- yang meningkat. Perilaku atasan juga
tang, ganjaran yang pantas, kondisi kerja yang merupakan determinan utama dari
mendukung, dan rekan sekerja yang mendu- kepuasan. Umumnya studi mendapatkan
kung”. bahwa kepuasan karyawan meniugkat bila
Faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai penyelia langsung bersifat ramah dan
berikut: dapat memahami, memberi pujian untuk
1. Kerja yang secara mental menantang kinerja yang baik, mendengarkan pendapat
Karyawan cenderung lebih menyukai karyawan, dan menunjukkan suatu minat
pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka pribadi pada mereka.
kesempatan untuk menggunakan
ketrampilan dan kemampuan mereka dan Kerangka Konsep dan Hipotesis
menawarkan beragam tugas, kebebasan, Menurut Sekaran (2006) kerangka teoritis
dan umpan balik mengenai betapa baik adalah model konseptual yang berkaitan
mereka bekerja. Karakteristik ini membuat dengan bagaimana seseorang menyusun teori
kerja secara mental menantang. Pekerjaan atau menghubungkan secara logis beberapa
yang kurang menantang menciptakan faktor yang dianggap penting untuk masalah.
kebosanan, tetapi yang terlalu banyak
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 20

Adanya gap penelitian dari penelitian- berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan
penelitian yang ada, Pearce dan Gerald (2011) melalui komitmen organisasi.
menyimpulkan bahwa kepuasan komunikasi Sedangkan penelitian Rachmadi (2010)
tidak berkolerasi secara signifikan dengan motivasi, partisipasi, dan komunikasi berpe-
kinerja. Hal ini sejalan dengan Goris (2007) ngaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
bahwa komunikasi tidak selalu berpengaruh Berdasarkan temuan dari penelitian-penelitian
terhadap kinerja. Sedangkan Novita et al. tersebut dapat dikemukakan bahwa komunikasi
(2002) menemukan komunikasi yang efektif berkolerasi erat dengan kinerja karyawan Oleh
antara atasan dan bawahan sangat berpengaruh karena itu perlu diuji apakah komunikasi mem-
terhadap kepuasan kerja pegawai sehingga berikan pengaruh signifikan terhadap kinerja
kinerja akan lebih optimal. Pada penelitian ini karyawan dengan merumuskan hipo-tesis
terdapat tiga variabel yaitu komunikasi sebagai sebagai berikut:
variabel (X), kepuasan kerja variabel (Y), dan
kinerja karyawan variabel (Z). H3: Terdapat pengaruh signifikan
Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini kepuasan kerja terhadap kinerja
adalah sebagai berikut : karyawan

H1: Terdapat pengaruh signifikan Beberapa penelitian yang telah dilakukan,


komunikasi terhadap kepuasan kerja ditemukan bahwa adanya hubungan positif
karyawan secara langsung antara kepuasan kerja dan
kinerja karyawan.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Ali Pada penelitian Goris et al. (2007)
dan Haider (2012) dikemukakan bahwa ada menemukan bahwa kepuasan dengan komu-
dampak signifikan dari tiga dimensi komu- nikasi memiliki kelemahan apabila dimediasi
nikasi pada kepuasan kerja. Novita et al. (2002) oleh pekerjaan individu dan kepuasan kerja
juga mengemukakan komunikasi efektif antara memiliki pengaruh kuat terhadap kinerja
atasan dan bawahan sangat berpengaruh terha- karyawan. Kumari (2011) menunjukan penga-
dap kepuasan kerja pegawai. Selanjutnya ruh aspek lain dari kepuasan kerja (budaya,
terdapat pengaruh langsung dari karakteristik komunikasi kepemimpinan, komitmen organi-
individu, komunikasi yang efektif dan kepuasan sasi, konten, pelatihan, penghargaan dan
kerja terhadap kinerja pegawai. Selain itu, kesempatan pengakuan, berpengaruh terhadap
penelitian yang dilakukan oleh Sudiro dan kinerja karyawan.
Sumanang (2005) menyebutkan bahwa komu- Pushpakumari (2008) membuktikan bahwa
nikasi efektif berpengaruh terhadap kepu-asan semakin karyawan puas maka kinerjanya juga
kerja karyawan. Berdasarkan temuan dari akan meningkat. Berdasarkan temuan dari
penelitian-penelitian tersebut dapat dikemu- penelitian-penelitian tersebut dapat dikemu-
kakan bahwa komunikasi berkolerasi erat kakan bahwa kepuasan kerja berkolerasi erat
dengan kepuasan kerja Oleh karena itu perlu dengan kinerja karyawan Oleh karena itu perlu
diuji apakah komunikasi memberikan pengaruh diuji apakah kepuasan kerja memberikan
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
dengan merumuskan hipotesis sebagai berikut: dengan merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2: Terdapat pengaruh signifikan H4: Komunikasi berpengaruh terhadap


komunikasi terhadap kinerja kinerja karyawan dengan dimediasi
karyawan oleh kepuasan kerja

Pada penelitian Trijaya (2012) menge- Pada penelitian Carriere dan Bourque
mukakan kompensasi, pelatihan, dan komu- (2009) menunjukan bahwa dalam komunikasi
nikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja berpengaruh terhadap komitmen organisasi
karyawan dan yang menjadi variabel dominan yang dimediasi oleh kepuasan kerja. Sedangkan
adalah kompensasi. Gray dan Laidlaw (2002) mengemukakan bah-
Hariyanti dan Primawesri (2011) juga wa umpan balik personal, komunikasi penga-
mengemukakan motivasi dan komunikasi was, komunikasi horizontal dan iklim
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 21

komunikasi berpengaruh signifikan terhadap Sampel


kepuasan karyawan dan kinerja karyawan. Arikunto (2010) mendefinisikan bahwa
Berdasarkan temuan dari penelitian- “sampel adalah sebagian atau wakil populasi
penelitian tersebut dapat dikemukakan bahwa yang diteliti”. Adapun metode yang digunakan
kepuasan kerja mampu berkolerasi erat dengan dalam penelitian ini adalah (probabilitas
komunikasi dan kinerja karyawan baik secara sampling), sedangkan teknik pengambilan
langsung ataupun secara mediasi. Oleh karena sampel menggunakan (simple random
itu perlu diuji apakah peran mediasi kepuasan sampling). Pemilihan teknik ini didasarkan
kerja mampu memberikan pengaruh signifikan pada alasan karena anggota populasi dianggap
terhadap komunikasi dan kinerja karyawan homogen sebab populasi yang diambil berada
dngan merumuskan hipotesis sebagai berikut: pada unit yang sama yaitu karyawan divisi
Untuk lebih jelasnya, kerangka konsep produksi PT. Setia Kawan Makmur Sejahtera
penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1. Tulungagung sejumlah 245 orang yang
kemudian dapat diperoleh sampel sejumlah
151,937 yang dibulatkan menjadi 152 orang
pada e = 5%.

Pengujian Instrumen
Kuisioner yang akan digunakan sebagai
alat pengumpul data terlebih dahulu diuji
validitas dan reliabilitasnya dengan cara meng-
hitung nilai validitas dan reliabilitas. Pengujian
Gambar 1 Kerangka Konseptual Penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat
kelayakan kuesioner sebagai alat pengumpul
METODE data.
Rancangan Penelitian
Penelitian ini berlandaskan pada para- Validitas
digma positivisme. Pelopor aliran “positivis- Uji validitas digunakan sebuah instrumen
me”, sosiolog Antonio Comte (1798–1857) agar hasilnya dapat valid. Maksud dari valid
memandang bahwa realitas, gejala, ataupun disini adalah dapat mengungkap data dari
fenomena dapat diklasifikasikan, teramati, variabel yang diteliti secara tepat. Arikunto
terukur, empiris dan hubungannya bersifat (2010) menyebutkan bahwa “validitas adalah
sebab akibat. Penjabaran dari pemikiran positi- suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
visme ialah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”
ini bertujuan untuk mendeskripsi, mengon-
firmasi, dan membuktikan hipotesis terhadap Reliabilitas
fenomena yang diamati. Pendekatan kuantitatif Reliabilitas menunjuk pada tingkat
juga mengumpulkan dan menga-nalisis data, keterandalan sesuatu. Arikunto (2010) menge-
menggunakan strategi survei dan eksperimen, mukakan bahwa “reliabilitas menunjuk pada
melakukan pengukuran dan observasi, serta suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen
pengujian teori dengan uji statistik. Tujuan dan cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
metode dalam pendekatan kuantitatif berlan- alat pengumpul data karena instrumen tersebut
daskan pada paradigma positif sehingga peneli- sudah baik”. Untuk menguji digunakan Alpha
tian ini dapat disebut penelitian dengan Cronbach. Dimana suatu instrumen dinyatakan
pendekatan kuantitatif. reliable apabila koefisien reliabilitas (Alpha
Lebih spesifik lagi, berdasarkan rumusan Cronbach) lebih besar dari 0.60.
masalah dan tujuan dalam penelitian ini, maka
jenis penelitian ini bersifat explanatory. Suatu Teknik Analisis Data
penelitian yang bersifat explanatory umumnya Penelitian juga bertujuan untuk
bertujuan untuk menjelaskan kedudukan varia- memprediksi dan mengembangkan teori.
bel-variabel yang diteliti serta hubungan dan Melihat bentuk model dan jumlah variabel
pengaruh antara satu variabel dengan variabel endogen yang lebih dari satu, maka teknik
lain Sugiyono (2011). analisis yang tepat digunakan ialah model
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 22

persamaan struktural (Structural Equation antar konstruk tersebut. PLS sebagai model
Modelling – SEM) berbasis varian atau partial prediksi tidak mengasumsikan distribusi ter-
least square (PLS). tentu untuk mengestimasi parameter yang
Menurut Jogiyanto (2011) PLS adalah memprediksi hubungan kausalitas. Karena itu,
analisis SEM berbasis varian yang secara teknik parametrik untuk menguji siginifikansi
simultan dapat melakukan pengujian model parameter tidak diperlukan dan model evaluasi
pengukuran sekaligus pengujian model untuk prediksi bersifat non-parametrik. Model
sktruktural. Penggunaan SEM berbasis PLS evaluasi PLS dilakukan dengan menilai outer
sama dengan penggunaan regresi linier ber- model dan inner model.
ganda, yaitu memaksimalkan varian yang
dijelaskan pada variabel laten endogen HASIL DAN PEMBAHASAN
(variabel tergantung) dengan analisis tambahan Evaluasi Model Pengukuran
yaitu penilaian kualitas data yang didasarkan Model penelitian ini terdiri dari empat
pada karakteristik model pengukuran. konstruk diantaranya komunikasi, kepuasan
Penggunaan PLS dalam penelitian ini kerja, dan kinerja karyawan. Evaluasi model
didasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu pengukuran merupakan tahapan untuk menge-
(1) PLS dapat digunakan untuk menguji efek valuasi validitas dan reliabilitas suatu konstruk.
prediksi hubungan antar variabel laten, (2) PLS
tidak mensyaratkan data terdistribusi normal Evaluasi Validitas Konstruk
(indikator dengan skala kategori, ordinal, Evaluasi validitas konstruk dilakukan
interval sampai ratio dapat digunakan pada dengan menghitung validitas konvergen dan
model yang sama), sampel tidak harus besar validitas diskriminan. Validitas konvergen
(Ghozali, 2011), dan pendekatan regresi diketahui melalui loading factor. Suatu
(analisis path) dalam PLS-SEM yang berbasis instrument dikatakan memenuhi pengujian
varian lebih cocok digunakan dibandingkan validitas konvergen apabila memiliki loading
dalam SEM yang berbasis kovarian seperti factor diatas 0.6. Hasil pengujian validitas
AMOS dan LISREL. konvergen disajikan dalam Tabel 5.9, sebagai
PLS-SEM bertujuan untuk menguji berikut:
hubungan prediktif antar konstruk dengan
melihat apakah ada hubungan atau pengaruh

Tabel 1 Uji Validitas Konvergen


Loading Estimate SE T-Statistic Keterangan
Kom1 <- Komunikasi 0.747 0.052 14.463 Valid
Kom2 <- Komunikasi 0.764 0.045 16.794 Valid
Kom3 <- Komunikasi 0.770 0.051 15.074 Valid
Kom4 <- Komunikasi 0.721 0.064 11.309 Valid
KK1 <- Kepuasan Kerja 0.795 0.048 16.668 Valid
KK2 <- Kepuasan Kerja 0.792 0.047 16.970 Valid
KK3 <- Kepuasan Kerja 0.843 0.036 23.251 Valid
KK4 <- Kepuasan Kerja 0.732 0.071 10.273 Valid
KK5 <- Kepuasan Kerja 0.767 0.065 11.738 Valid
KK6 <- Kepuasan Kerja 0.731 0.066 11.010 Valid
K1 <- Kinerja 0.817 0.039 21.166 Valid
K2 <- Kinerja 0.817 0.040 20.323 Valid
K3 <- Kinerja 0.779 0.057 13.611 Valid
K4 <- Kinerja 0.772 0.041 18.666 Valid
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 23

Loading Estimate SE T-Statistic Keterangan


K5 <- Kinerja 0.724 0.060 11.999 Valid
Sumber: Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui kinerja karyawan bernilai lebih besar dari 0.6.
bahwa terdapat semua indicator yang mengukur Dengan demikian indikator tersebut dinyatakan
variabel komunikasi, kepuasan kerja, dan valid untuk mengukur variabelnya.

Tabel 2 Validitas Diskriminan


Komunikasi Kepuasan Kerja Kinerja
Komunikasi1 0.747 0.592 0.651
Komunikasi2 0.764 0.575 0.610
Komunikasi3 0.770 0.586 0.620
Komunikasi4 0.721 0.612 0.599
Kepuasan Kerja1 0.593 0.795 0.624
Kepuasan Kerja2 0.676 0.792 0.686
Kepuasan Kerja3 0.735 0.843 0.732
Kepuasan kerja4 0.589 0.732 0.613
Kepuasan Kerja5 0.560 0.767 0.640
Kepuasan Kerja6 0.493 0.731 0.629
Kinerja1 0.676 0.729 0.817
Kinerja2 0.651 0.647 0.817
Kinerja3 0.640 0.623 0.779
Kinerja4 0.670 0.685 0.772
Kinerja5 0.593 0.607 0.724
Sumber: Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan pengukuran validitas masing indikator mampu mengukur variabel


diskriminan pada Tabel 2, dapat diketahui laten yang bersesuaian dengan indikatornya.
bahwa secara keseluruhan indikator-indikator Hasil perhitungan diskriminan reliability
dari variabel komunikasi, kepuasan kerja, dan (AVE), cronbach alpha dan composite
kinerja karyawan menghasilkan loading factor reliability dapat dilihat melalui ringkasan yang
yang lebih besar dibandingkan dengan cross disajikan dalam Tabel 5.11, sebagai berikut:
correlation pada variabel lainnya. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa masing-

Tabel 3 Perhitungan Diskriminan Reliability (AVE), Cronbach Alpha Dan Composite Reliability
AVE Composite Reliability Cronbachs Alpha
Komunikasi 0.563 0.838 0.741
Kepuasan Kerja 0.605 0.902 0.869
Kinerja 0.612 0.887 0.841
Sumber: Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 5.11, dapat diketahui kepuasan kerja sebesar 0.605, dan variabel
bahwa nilai diskriminan reliability (AVE) pada kinerja karyawan sebesar 0.612. Hasil tersebut
variabel komunikasi sebesar 0.563, variabel menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0.5.
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 24

Dengan demikian, berdasarkan perhitungan Adapaun hasil Goodness of fit Model


diskriminan reliability (AVE) semua indikator yang telah diringkas dalam Tabel 5.12, sebagai
dinyatakan reliabel dalam mengukur variabel berikut:
latennya.

Tabel 4 Hasil Goodness of fit Model


Variabel R2
Kepuasan Kerja 0.621
Kinerja Karyawan 0.780
Q2 = 1 – ( 1 – R12) ( 1 – R22 )  Q2 = 1 – ( 1 – 0.621) ( 1 – 0.780) = 0.917
Sumber: Data Primer diolah, 2015

Hasil pengujian signifikansi dapat diketahui melalui Tabel 5, sebagai berikut:

Tabel 5 Hasil Pengujian Signifikansi


Eksogen Endogen Koefisien Jalur SE t-Statistic P Values
Komunikasi Kepuasan Kerja 0.788 0.066 11.928 0.000
Komunikasi Kinerja 0.427 0.126 3.401 0.000
Kepuasan Kerja Kinerja 0.507 0.135 3.748 0.000
Sumber: Data Primer diolah, 2015

Hasil pengujian indirect effect dapat dilihat melalui ringkasan dalam Tabel 5.14, sebagai berikut:

Tabel 6 Hasil Pengujian Indirect Effect

Eksogen Endogen Mediasi Indirect SE t-Statistic P Values

Komunikasi Kinerja Kepuasan Kerja 0.399 0.112 3.576 0.000


Sumber: Data Primer diolah, 2015

Pembahasan dan Implikasi penelitian kepuasan kerja. Pada penelitian yang dilakukan
oleh Ali dan Haider (2012) dikemukakan bah-
Pengaruh komunikasi terhadap kepuasan wa ada dampak signifikan dari tiga dimensi
kerja karyawan komunikasi pada kepuasan kerja. Novita et al.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa (2002) juga mengemukakan komunikasi efektif
komunikasi berpengaruh positif secara antara atasan dan bawahan sangat berpengaruh
langsung terhadap kepuasan kerja karyawan terhadap kepuasan kerja pegawai. Selanjutnya
PT. Pabrik kertas Setia Kawan Makmur Seja- terdapat pengaruh langsung dari karakteristik
htera Tulungagung. Dalam penelitian ini individu, komunikasi yang efektif dan kepuasan
sejalan dengan pendapat yang dikemukakan kerja terhadap kinerja pegawai. Selain itu,
oleh Hariandja (2002:96) yaitu Komunikasi penelitian yang dilakukan oleh Sudiro dan
merupakan bagian yang penting dalam kehi- Sumanang (2005) menyebutkan bahwa komu-
dupan kerja. Hal ini mudah dipahami sebab nikasi efektif berpengaruh terhadap kepuasan
komunikasi yang tidak baik bisa mempunyai kerja karyawan.
dampak yang luas terhadap kehidupan orga- Dalam penelitian ini, indikator iklim
nisasi, misalnya konflik antar karyawan, komunikasi memiliki loading factor terbesar
kesenjangan karyawan dan sebaliknya dibandingkan dengan indikator lainnya. Hal ini
komunikasi yang baik dapat meningkatkan menunjukan bahwa karyawan PT. Pabrik kertas
pengertian, kerjasama, dan juga kepuasan kerja Setia Kawan Makmur Sejahtera Tulungagung.
karyawan. Beberapa penelitian yang telah mendapatkan informasi yang cukup untuk
dilakukan, ditemukan bahwa adanya hubungan mengerjakan pekerjaannya sehingga hal ini
positif secara langsung antara komunikasi dan mendorong mereka untuk menyelesaikan
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 25

pekerjaan dengan baik dan cenderung mening- positif secara langsung terhadap kinerja karya-
katkan kepuasan kerja mereka. Hal ini sejalan wan.
dengan penelitian yang dilakukan Akkriman
dan Harris (2005) yang mengatakan bahwa Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja
iklim organisasi mencakup kepuasan dengan karyawan
perluasan dimana komunikasi dalam organisasi Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
memotivasi dan merangsang karyawan untuk kepuasan kerja positif secara langsung berpe-
memenuhi tujuan organisasional serta perluasan ngaruh terhadap kinerja karyawan PT. Pabrik
tersebut membuat para karyawan mengenali kertas Setia Kawan Makmur Sejahtera
organisasinya. Tulungagung.
Penelitian ini didukung teori Menurut
Pengaruh komunikasi terhadap kinerja pendapat Robbins (2013) mengemukakan bah-
karyawan wa kepentingan manajer pada kepuasan kerja
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa cenderung berpusat efeknya pada kinerja
komunikasi berpengaruh positif secara lang- karyawan”. Beberapa penelitian yang telah
sung terhadap kinerja karyawan PT. Pabrik dilakukan, ditemukan bahwa adanya hubungan
kertas Setia Kawan Makmur Sejahtera Tulung- positif secara langsung antara kepuasan kerja
agung. dan kinerja karyawan. Pada penelitian Goris et
Penelitian ini didukung oleh teori Robbins al. (2007) menemukan bahwa kepuasan dengan
(2013) yang mengemukakan bahwa Komu- komunikasi memiliki kelemahan apabila
nikasi membantu perkembangan motivasi dimediasi oleh pekerjaan individu dan
dengan menjelaskan kepada karyawan apa yang kepuasan kerja memiliki pengaruh kuat
harus dilakukan, bagaimana mereka bekerja terhadap kinerja karyawan. Kumari (2011)
baik dan apa yang dikerjakan untuk memper- menunjukan pengaruh aspek lain dari kepuasan
baiki kinerja jika di bawah standar. Beberapa kerja (budaya, komunikasi kepemimpinan,
penelitian yang telah dilakukan, ditemukan komitmen organisasi, konten, pelatihan, peng-
bahwa adanya hubungan positif secara hargaan dan kesempatan pengakuan, berpe-
langsung antara komunikasi dan kinerja karya- ngaruh terhadap kinerja karyawan. Push-
wan. Pada penelitian Trijaya (2012) menge- pakumari (2008) membuktikan bahwa semakin
mukakan kompensasi, pelatihan, dan karyawan puas maka kinerjanya juga akan
komunikasi berpengaruh signifikan terhadap meningkat.
kinerja karyawan dan yang menjadi variabel Dalam penelitian ini, penghargaan
dominan adalah kompensasi. Hariyanti dan merupakan salah satu indikator yang mempu-
Primawesri (2011) juga mengemukakan motiv- nyai loading factor yang paling tinggi daripada
asi dan komunikasi berpengaruh positif indikator yang lainnya. Bahwa karyawan
terhadap kinerja karyawan melalui komitmen merasa terpuaskan dalam bekerja dikarenakan
organisasi. Sedangkan penelitian Rachmadi penghargaan prestasi berupa promosi telah
(2010) motivasi, partisipasi, dan komunikasi sesuai dengan yang mereka inginkan maka
berpengaruh signifikan terhadap kinerja kinerja karyawan PT. Pabrik kertas Setia
karyawan. Kawan Makmur Sejahtera Tulungagung secara
Berdasarkan hasil penelitian, nilai rata-rata otomatis akan meningkat dan tujuan
item paling tinggi yang dijawab oleh responden perusahaan akan tercapai. Penelitian ini sejalan
adalah rekan kerja dari indikator iklim dengan teori yang dikemukakan oleh Robbins
komunikasi. Para karyawan PT. Pabrik kertas (2013) bahwa karyawan menginginkan sistem
Setia Kawan Makmur Sejahtera Tulungagung pembayaran kebijakan promosi yang adil dan
merasa nyaman berkomunikasi dengan rekan sesuai dengan harapan mereka. Ketika
kerja sesama divisi. Sehingga hal ini dianggap kompensasi pekerjaan diberikan berdasarkan
oleh karyawan sebagai salah satu faktor penting tuntutan pekerjaan, level, ketrampilan individu,
yang mendorong untuk meningkatkan produkti- dan serta standar pembayaran komunitas, maka
fitas dan kinerja mereka. Sejalan dengan pene- berpotensi memunculkan kepuasan kerja
litian yang dilakuakn oleh Rachmadi (2010) karyawan.
yang mengatakan bahwa motivasi, partisipasi
rekan kerja, dan komunikasi berpengaruh
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 26

Pengaruh Komunikasi terhadap Kinerja b) Penelitian hanya dilakukan pada bagian


Karyawan dengan dimediasi oleh Kepuasan produksi. Penerapan pada bagian lain belum
Kerja tentu sesuai dengan hasil penelitian ini.
Dalam penelitian ini dapat diketahui
bahwa peran kepuasan kerja memediasi komu- Implikasi Teoritis
nikasi dan kinerja karyawan berpengaruh Berdasarkan hasil penelitian maka impli-
positif. Dengan demikian kepuasan kerja kasi teoritis dalam penelitian ini adalah sebagai
mampu memediasi komunikasi dan kinerja berikut:
karyawan pada karyawan PT. Pabrik Kertas 1. Penelitian ini memberikan tambahan refe-
Setia Kawan Makmur Sejahtera Tulungagung. rensi hasil studi terkait penerapan
Penelitian ini didukung penelitian yang komunikasi di suatu perusahaan di
sudah dilakukan bahwa adanya hubungan peran Indonesia kedepannya. Oleh sebab itu,
kepuasan kerja memediasi komunikasi dan penelitian yang akan dating dapat
kinerja karyawan. Pada penelitian Carriere dan mempertimbangkan untuk mengeksplor
Bourque (2009) menunjukan bahwa dalam lebih dalam lagi faktor komunikasi,
komunikasi berpengaruh terhadap komitmen mengingat banyak perusahaan di Indonesia
organisasi yang dimediasi oleh kepuasan kerja. yang sedang berkembang pesat, yang
Sedangkan Gray dan Laidlaw (2002) memungkinkan penerapan komunikasinya
mengemukakan bahwa umpan balik personal, masih belum berjalan sesuai dengan yang
komunikasi pengawas, komunikasi horizontal diharapkan perusahaan tersebut.
dan iklim komunikasi berpengaruh signifikan 2. Komunikasi berpengaruh langsung terha-
terhadap kepuasan karyawan dan kinerja dap karyawan dikarenakan komunikasi
karyawan. yang efektif secara langsung dirasakan
Hal ini menunjukan indikator kepuasan oleh karyawan. Komunikasi yang efektif
penghargaan memiliki peran penting dalam merupakan variabel yang memberikan
memidiasi kepuasan kerja karyawan. Namun pengaruh paling dominan terhadap kinerja
disisi lain indikator kepuasan pekerjaan karyawan. Oleh Karena itu, hal ini dapat
memiliki nilai terendah, bahwa karyawan menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya
belum cukup puas terhadap pekerjaannya, untuk lebih mengembangkan indicator lain
dimana tercermin dari respon karyawan dari dari komunikasi.
menjawab pertanyaan yang masih rendah. Baik 3. Kepuasan kerja dalam penelitian ini
disebabkan oleh beberapa aspek berupa dari menjadi pemediasi komunikasi terhadap
aspek pekerjaan mereka atau lingkungan kerja. kinerja karyawan. Hasil dari penelitian ini
Oleh karena itu, perusahaan harus mampu didapatkan bahwa kepuasan kerja meru-
memberikan rasa aman dan mampu membuat pakan pemediasi sempurna. Temuan ini
karyawan lebih berinisiatif untuk menciptakan menjadi dasar bagi pengambang variabel
inovasi-inovasi yang baru sehingga akan kepuasan kerja sebagai pemediasi untuk
membangun kepercayaan diri karyawan dan hal penelitian berikutnya yang berhubungan
ini cenderung untuk meningkatkan kepuasan dengan komunikasi dan kinerja karyawan.
kerjanya.
Implikasi Praktis
Keterbatasan Penelitian Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan
Keterbatasan penelitian ini, antara lain: terkait dengan temuan penelitian:
a) Tanggapan atau jawaban responden yang 1. komunikasi dan kepuasan kerja memiliki
kurang menggambarkan kondisi yang pengaruh langsung terhadap kinerja karya-
sebenarnya dengan alasan, antara lain: wan yang dilakukan pada karyawan
1. Adanya kesibukan dan keterbatasan produksi PT. Pabrik Kertas Setia Kawan
waktu yang dimiliki oleh responden Makmur Sejahtera Tulungagung. Hendak-
2. Adanya perasaan takut dari sebagian nya perusahaan mampu membuat para
responden bahwa jawaban yang diberi- karyawan bawahan mengagumi, menghor-
kan akan mempengaruhi penilaian ten- mati dan mempercayai pimpinannya agar
tang diri responden sendiri. tujuan yang diharapkan perusahaan akan
tercapai dengan komunikasi yang efektif
yang dilakukan oleh karyawan atasan dan
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 27

karyawan bawahan. Meningkatkan ke- produktifitas karyawan akan semakin tinggi.


mampuan pemimpin dalam berkomu- Dengan komunikasi yang efektif karyawan
nikasi menumbuhkan antuisme dan tidak akan mengalami kebingungan dalam
optimisme serta memberikan rangsangan melaksanakan SOP yang dibuat oleh peru-
menumbuhkan ide-ide baru, memberikan sahaan sehingga kinerja yang dihasilkan
solusi yang krearif terhadap permasalahan- semakin baik. Karyawan akan merasa
permasalahan yang dihadapi oleh dilibatkan dengan adanya komunikasi dua
perusahaan. arah yang terstruktur dan umpan balik yang
2. Kepuasan kerja berperan sebagai peme- dihasilkan dari komunikasi dua arah
diator pada komunikasi terhadap kinerja tersebut, baik antar atasan, antar bawahan,
karyawan. Kepuasan kerja memiliki ataupun antara atasan dan bawahan.
peranan penting untuk mendukung 3. Kepuasan kerja dapat meningkatkan kinerja
meningkatkan kinerja karyawan. Pening- karyawan PT. Pabrik kertas Setia Kawan
katan kepuasan kerja karyawan dapat Makmur Sejahtera Tulungagung dikare-
dilakukan dengan memberikan dorongan nakan semakin banyak aspek dalam
terhadap individu untuk dapat mebuat pekerjaan yang sesuai dengan keinginan
sesama karyawan merasa puas bekerja individu maka semakin tinggi tingkat
diperusahaan. kepuasan kerja yang dirasakan dan dapat
3. Pengujian hipotesis juga membuktikan memicu karyawan untuk bekerja dengan
bahwa komunikasi berpengaruh terhadap lebih optimal.
kinerja karyawan secara tidak langsung, 4. Kepuasan kerja memiliki peran dalam
pengaruh tersebut memerlukan mediasi memediasi komunikasi dan kinerja
kepuasan kerja. Meningkatkan kinerja karyawan PT. Pabrik kertas Setia Kawan
karyawan harus memperhatikan faktor Makmur Sejahtera Tulungagung. Jadi
pendukung, dalam hal ini adalah kepuasan pimpinan sebaiknya tidak hanya mengko-
kerja. Artinya dengan pelaksanaan komu- munikasikan perintah-perintah pekerjaan
nikasi yang efektif untuk meningkatkan saja kepada karyawan bawa-hannya,
kinerja karyawan, tidak akan terwujud jika informasi berupa gaji, penghargaan,
tidak ditopang oleh indikator-indikator kesempatan promosi juga harus dikomu-
kepuasan kerja yang baik. nikasikan secara terbuka. Dengan adanya
keterbukaan informasi tersebut maka
KESIMPULAN karyawan merasa puas terhadap sistem
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan kelola perusahaan dan secara tidak
dalam penelitian ini, berikut beberapa kesim- langsung akan mempengaruhi meningkatnya
pulan yang dapat diambil: kinerja karyawan tersebut.
1. Komunikasi dapat meningkatkan kepuasan Lebih lanjut, perusahaan PT. Pabrik kertas
kerja karyawan PT. Pabrik kertas Setia Setia Kawan Makmur Sejahtera Tulung-
Kawan Makmur Sejahtera Tulungagung. agung terlebih dahulu memberikan dan
Hubungan baik antara atasan dan bawahan, menciptakan kepuasan kerja karyawan
adanya umpan balik, iklim komunikasi yang untuk meningkatkan kinerja mereka.
mendukung serta perspektif organisasi yang Dengan kata lain, perusahaan PT. Pabrik
terarah dapat menambah kepuasan kerja kertas Setia Kawan Makmur Sejahtera
karyawan lebih optimal. Dalam perusahaan Tulungagung memperhatikan dan fokus
PT. Pabrik kertas Setia Kawan Makmur pada kepuasan kerja karyawan dengan
Sejahtera Tulungagung telah mampu memberikan penghargaan, menciptakan
mengkomunikasikan pekerjaan terhadap kondisi kerja yang baik, lingkungan kerja
karyawannya sehingga membuat karyawan yang nyaman dan memberikan gaji yang
merasa puas dengan adanya peran sesuai dengan apa yang telah karyawan
komunikasi yang efekftif dan perhatian dari lakukan pada perusahaan.
perusahaan.
2. Komunikasi dapat meningkatkan kinerja Daftar Pustaka
karyawan PT. Pabrik kertas Setia Kawan Ali, Akbar and Haider, Jahanzaid. 2012. Impact
Makmur Sejahtera Tulungagung. Bila of internal organizational communication on
komunikasi efektif dapat terwujud maka employee job satisfaction – Case of some
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 28

Pakistani Bank, Global Advanced Research Djati, S. Pantja. Dan Adiwijaya Michael. 2010.
journal of management and Business Pengukuran Kinerja Personil
Studies. Vol 1(x), pp 038-044 Perwira, Bintara, dan PNS pada Polwitabes
Akkirman, Ali D dan Harris, Drew L. 2005. Surabaya. Jurnal Mitra Ekonomi dan
Organizational Communication Satisfaction Manajemen Bisnis. Vol. 1 No. 1. 26-45.
In The Virtual Workplace. Journal of Mana- Dessler, G. 2002. Manajemen Sumber Daya
gement Development vol.24 no.5. Diakses Manusia jilid 2 (Edisi Indonesia).
2015. (Terjemahan Mulan, B). Jakarta: Pren-
Arifa, S. L. 2013. Audit Operasional Untuk hallindo.
Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Effendy, Onong Uchjana. 2009. Ilmu Komu-
Manusia ( Studi Kasus Pada Pabrik Kertas nikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT.
Pt. Setia Kawan Makmur Sejahtera ). Skrip- Remaja Roesdakarya.
si. Malang: Program Strata 1 Uni-versitas Flippo, Edwin B. 2009, Manajemen Perso-
Brawijaya. nalia, Jilid I. Jakarta: Erlangga
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Peneli- Gibson, James L. Ivancevich, John M, et al.
tian: Suatu Pendekatan Praktek Jakarta: 2012. Organization Behavior Structure Pro-
Rineka Cipta. cesses. Eight Edition. Boston: Richard D
Bayangkara, IBK. 2011. Audit Manajemen Irwin Inc Homewood.
(Prosedur dan Implementasi). Jakarta: Sa- Gitusudarmo, Indriyo & Sudita, I Nyoman.
lemba Empat. 2008. Perilaku Keorganisasian Edisi Per-
Boynton, W. C., Ziegler, R. E., and Kell W. G. tama. Yogyakarta: BPFE.
2006. Modern auditing jilid 1 dan 2 (Edisi Goris, J.R., Vaught, Bobby C., dan Petit Jr,
7). (Alih bahasa Ichsan, S. B., Herman, B.). John D. 2007. Effects of communication
Jakarta: Erlangga. direction on job performance and satis-
Bernardin and Russel. 2006. Manajemen Sum- faction: A moderated Regression. The
ber Daya Manusia. Diterjemahkan oleh Jurnal Of Management Development. Vol.
Bambang Sukoco. Bandung: Armico. 26, No. 8, pp. 737-52.
Brahmasari, Ida Ayu dan Suprayetno, Agus. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multi-
2008. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepe- variate Dengan Program IBM SPSS 19
mimpinan, dan Budaya Organisai terhadap (edisi kelima.) Semarang: Universitas Dipo-
Kepuasan Kerja Karyawan serta negoro
Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi Gray, Judy and Laidlaw, Heather. 2002. Part-
Kasus Pada PT. Pei Hai Internasional Time Employment And Communication
Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen Satisfaction In An Australia Retail Orga-
dan Kewirausahaan. Vol.10, No.2. nization. Journal Of Employee Relations,
Brunetto, Yvonne dan Far-Wharton, Rod. 2004. (online). Vol. 24 no 2. Diakses 2015
Does The Talk Affect Your Decision To Gordon E. 2005. Forms of Market Orientation
Walk: A Comparative Pilot Study Exami- in UK Companies. Journal of Management
ning The Effect of Communication Practices Studies, Vol 32:1, January.
on Employee Commitment Post-Mana- Gumilar, Eko A. 2010. Pengaruh Faktor-
gerialism. Journal of Management Decision, Faktor Kepuasan kerja terhadap Kinerja
(online). Vol 42 no.3. Diakses 2015. Karyawan PT. X. Jakarta: UIN Jakarta
Carriere, Jules and Bourque, Christoper. 2009. Press.
The effects of organizational commu- Halawet, Sonya. 2007. Pengaruh Komunikasi
nication on job satisfaction and organi- Efektif antara Atasan Dan Bawahan Ter-
zational commitment in a land ambulance hadap Kepuasan Kerja Karyawan (Studi
service and the mediating role of commu- pada Unit bengkel Jasa Pemeliharaan Kilang
nication satisfaction, Journal of career PT. PERTAMINA UP V Balikpapan,
Development International. Vol 14, No 1, Kalimantan Timur). Tesis. Universitas
pp 29-49. Brawijaya.
Dharma, Surya dan Sunatrio, Yuanita. 2002. Handoko, T. Hani. 2013. Manajemen Edisi 2.
Human Resource Scorecard: Suatu Model Yogyakarta: BPFE.
Pengukuran Kinerja Sumberdaya Manusia.
Jogjakarta: Amara Books.
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 29

Hardjito, Dydiet. 2001. Teori Organisasi dan Novita, Nita., Salim, Ubud., dan Troena, Eka
Teknik Pengorganisasian. Jakarta: PT Raja Afnan. 2002. Pengaruh Karakteristik Indi-
Grafindo Persada. vidu, Komunikasi Efektif dan Kepuasan
Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi
Manajemen Sumberdaya Manusia Penga- pada karyawan Tetap PT. Tambang
daan, Pengembangan, Pengkompensasian, Batubara Bukit Asam). Malang: Universitas
dan Peningkatan Produktivitas Pegawai. Brawijaya.
Jakarta: PT Gramedia. Pace, R. Wayne & Faules, Don F. 2013. Komu-
Hariyanti dan Primawesri, Intan. 2011. nikasi Organisasi Strategi Meningkatkan
Pengaruh komunikasi dan motivasi terhadap Kinerja Perusahaan. Bandung: PT Remaja
Kinerja Pesawat dengan komitmen Orga- Rosda Karya.
nisasi sebagai Variabel Moderating. Thesis. Patricia, Helen. 2007. Audit Operasional atas
STIE AUB Surakarta dan Universitas Setia Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Budi Surakarta. pada PT. ABC. Skripsi Universitas Bina
Hasibuan, Malayu SP. 2011. Manajemen Nusantara. Diunduh dari http://library-
Sumberdaya Manusia Edisi Kedua. Jakarta: .binus.ac.id/eColls/eThesis. Pada 2015.
Bumi Aksara. Pearce, C. Gleen., dan Segal, Gerald J. 2004.
Jogiyanto. 2011. Structural Equation Modeling. Effects of Organizational Communication
Konsep dan Aplikasi Berbasis Satisfaction on Job Performance and Firm
Varian dalam Penelitian Bisnis. UPP STIM Growth in Small Business. SBIDA. No. 98
YKPN, Yogyakarta. sbi. 178.
Kumari, Neeraj. 2011. Job Satisfaction of the Pramono, Yogi. 2012. Audit Manajemen
employees at the Workplace, European Sebagai Upaya untuk Menilai Efektivitas
Journal of Business and Management, Fungsi Sumber Daya Manusia pada PT.
(online). Vol 2, no,4 (www.iis.org). Diakses PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan
2015. Malang. Skripsi. Malang: Program Strata 1
Luthan, Fred. (2011). Organizational Behavior. Universitas Brawijaya.
Twelfth Edition. NY : McGraw-Hill/Irwin Purwanto, Sony B. 2012. Pengaruh Komunkasi,
Lewis, 2004, Kinerja organisasi : Yogyakarta : Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap
UGM Kinerja Karyawan. Thesis. Pascasarjana
Machfoedz, Mahmud. 2002. Dasar-dasar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: UPP AMP Brawijaya. Malang.
YKPN Pushpakumari, M.D. 2008. The Impact of Job
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2012. Satisfaction on Job Performance: An
Manajemen Sumber Daya Manusia Peru- Empirical Analysis.
sahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rachmadi, M. 2010. Analisis Pengaruh
Martoyo, Susilo. 2007. Manajemen Sumber Motivasi, Partisipasi, dan Komunikasi terha-
daya Manusia. Yogyakarta: BPFE. dap kinerja Karyawan pada PT Bank Riau di
Muhammad, Arni. 2009. Komunikasi Orga- kantor Cabang Pasar Pusat Pekanbaru.
nisasi Edisi Kedelapan. Jakarta: Bumi Thesis. Fakultas Ekonomi dan sosial,
Aksara. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Munandar, A. S. 2001. Psikologi Industri dan Kasim Riau.
Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia Redding, Senbern, Muhammad, 2001. Komu-
(UI Press). nikasi Organisasi, PT.Remaja Rosdakarya,
Newstrom, John W. & Keith Davis. 2004. Peri- Bandung, 2001:65
laku dalam organisasi Edisi ke 7. Jakarta: Robbins, Stephen P. 2008. Organizational
ERLANGGA. Behavior 10th Edition, Pearson education
Nimran, Umar. 2009. Perilaku Organisasi international. New Jersey: Prentice hall.
Edisi Revisi. Surabaya: CV Citra Media Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge.
Karya Anak Bangsa. 2013. Perilaku Organisasi. Jakarta: Penerbit
Nitisemito, Alex S. 2006. Manajemen Perso- Salemba Empat.
nalia (Manajemen Sumberdaya Manusia) Sapoetra, Yudistira. 2013. Pengaruh Strategi
Edisi Kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia Komunikasi Terhadap Kinerja Individu Dan
Kepuasan Kerja ( Studi Pada: Kepolisian
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1, Januari 2016 30

Resort Malang Kota ). Tesis. Malang: Tourani, A dan Sadegh R. 2012. Effect Of
Pascasarjana Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Employees’ Communication And Parti-
Universitas Brawijaya. cipation On Employess’s Job Satisfaction:
Sari, Intan. 2009. Audit Manajemen atas fungsi An Empirical Study On Airline Companies
personalia pada PT. Panca Usaha Palopo In Iran, International Conference on Eco-
Plywood (PANPLY). Skripsi Politeknik nomics, Trade, and Development. Vol 36.
Negeri Padang. Diunduh dari http://per- Press. Singapore.
pustakaan.poliupg.ac.id/psview.php?id=6e8 Trijaya. 2012. Pengaruh Kompensasi, Pendi-
42677&page=14. Pada 2015. dikan dan Pelatihan, Komunikasi dan Moti-
Sekaran, Uma. 2006. Research Method for vasi terhadap Kinerja Karyawan. Tesis.
Business: Metode Penelitian untuk Bisnis, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Edisi Empat Buku 2. Jakarta : Salemba Tunggal, Amin Widjaja. 1992. Management
Empat. Audit. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen Sumber Umar, Husein. 2005. Riset Sumberdaya
Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara. Manusia dalam Organisasi. Jakarta: PT
Soetjipto, Budi. 2002. Paradigma Baru-Mana- Gramedia Pustaka Utama
jemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Undang-Undang Republik Indonesia No 13,
Amara Books. Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Sudiro, Achmad dan Sumanang, Nona F. A. Undang-Undang Republik Indonesia No 1,
Pengaruh Komunikasi yang Efektif dalam Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karya- Valoka, Maria dan Bouradas, Dimitris. 2006.
wan pada Bagian Produksi (Studi Pada PT Antecedent And Cosequences Of
Tirta Investama Pandaan). Tesis. Malang: Organizational Silnce: An Empirical Inves-
Universitas Brawijaya. tigation. Journal Of Employee Relations,
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (online). Vol. 27 no.5. Diakses 2014.
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan Wibowo, Eduardus T. 2005. Manajemen Audit
R&D). Bandung: Alfabeta. atas Fungsi Personalia pada PT. Intraco
Sulistiyani, Ambar Tegus & Rosidah. 2003. Penta Tbk. Skripsi Universitas Katolik
Manajemen Sumberdaya Manusia Konsep, Indonesia Atma Jaya Jakarta. Diunduh dari
Teori, dan Pengembangan dalam Konteks http://lib.atmajaya.ac.id. Pada 28 agustus
Organisasi Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2014.
Supriyono. 1990. Pemeriksaan Manajemen. Widjaja, Florentina. 2007. Pemeriksaan Ope-
Yogyakarta: UGM Press. rasional atas fungsi Personalia pada PT.
Susilo, Willy. 2002. Audit SDM Panduan Kom- Profit Booster Indonesia. Skripsi Universitas
prehensif Auditor & Praktisi Manajemen Kriten Krisa Wacana Jakarta. Diunduh dari
SDM serta Pimpinan Organisasi / Peru- http://www.ukrida.ac.id/jkunukr/s1/ek. Pada
sahaan. Jakarta: PT Vorqistatama Bina- 28 Agustus 2014.
mega. Wursanto. 2009. Dasar-dasar Ilmu Organisasi.
Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber Daya Yogyakarta: Andi.
Manusia. Jakarta: Kencana Predana Media Yiantony, Sherly S. 1999. Penerapan Audit
Group. Operasional atas Fungsi Personalia pada PT
Thoha, Miftah. 2002. Perilaku Organisasi Kon- Surya Sakti Utama di Surabaya. Skripsi
sep Dasar & Aplikasinya. Jakarta: PT Raja Universitas Petra Christian. Diunduh dari
Grafindo Persada. http://repository.petra.ac.id/5091. Pada 28
agustus 2014.

Anda mungkin juga menyukai