Anda di halaman 1dari 16

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam perkembangan kali ini pada dunia yang akan selalu maju – maju dan
perkembangan dalam ilmu teknologi terutama dalam perkembangan perangkat lunak
yang dalam perkembangan itu sangat diperlukan dalam kehidupan ini karena
kebutuhan perangkat lunak sangatlah wajib sekali terutama orang – orang yang hidup
dan mempelajari ilmu elektro ini dalam kehidupan ini sangat diperlukan karena dalam
zaman sekarang ini dalam kegiatan apapun tidak terlepas dari program aplikasi yang
sengaja dikembangkan dalam aspek apapun di dunia ini. Terutama dalam
perkembangan dunia industri yang pertama industri 1.0, lalu industri 2.0, kemudian
industri 3.0, lalu industri 4.0 dan yang terakhir industri 5.0. Dalam tahun – tahun
sekarang ini dalam lingkup dunia terutama diindonesia yaitu industri 4.0.

Dalam industri 4.0 disiapkan bagi umat manusia ini untuk bekerja dan melakukan
pekerjaan dengan alat – alat yang berbasis dengan teknologi terutama pada alat – alat
industri ataupun alat – alat elektronik harus terintegrasi dengan handphone karena
sebelumnya berbasis aplikasi dengan industri 4.0 disiapkan untuk alat – alat
elektronik di gunakan dengan sistem wifi intinya harus dapat digunakan dengan jarak
jauh memakai handphone agar mempercepat pekerjaan dan mempersingkat waktu di
sistem ini. Untuk industri 5.0 dalam tahap perkembangan karena pada dunia industri
teknologi itu bertahap – tahap karena butuh proses. Terutama dalam hal rangkaian
logika pada rangkaian aritmatika sangat diperlukan dalam memproses suatu
rangkaian terutama pada rangkaian half adder, kemudian rangkaian full adder, dan
pada rangkaian untuk full substractor sangat diperlukan dalam perhitungan elektro.
1.2. Tujuan

1. Dapat memahami rangkaian aritmatika digital berupa dasar sistem penjumlahan


bilangan.

2. Dapat memahami rangkaian aritmatika digital berupa dasar sistm pengurangan


bilangan.
BAB II TEORI PENUNJANG

2.1. Teori Dasar

A. Aritmatika Digital

Unit aritmetik dan logika ( arithmetic-logic units, yang disingkat ALU) merupakan
bagian pengolah bilangan sebuah komputer. Ini berarti bagian tersebut menangani
operasi – operasi aritmatik dan juga melaksanakan operasi logika.

Full adder adalah rangkaian elektronik yang bekerja melakukan perhitungan


penjumlahan sepenuhnya dari dua buah bilangan biner, yang masing – masing terdiri
dari satu bit. Rangkaian ini memeliki tiga input dan dua buah output, salah satu input
merupakan nilai dari pindahan penjumlahan, kemudian sama seperti pada half adder
salah satu outputnya dipakai sebagai tempat nilai pindahan dan yang lain sebagai
hasil dari penjumlahan.

Full adder dapat digunakan untuk menjumlahkan bilangan – bilangan biner yang
lebih dari bit. Penjumlahan bilangan – bilangan biner sama halnya dengan
penjumlahan bilangan desimal dimana hasil penjumlahan tersebut dibagi menjadi 2
bagian, yaitu SUMMARY (SUM) dan CARRY, apabila hasil penjumlahan pada
suatu tingkat atau kolom melebihi nilai maksimumnya maka output CARRY akan
berada pada keadaan logika.
Full substractor adalah rangkaian elektronik yang bekerja melakukan perhitungan
pengurangan dari dua buah bilangan biner, yang masing – masing terdiri dari satu bit.
Rangkaian ini memiliki dua input dan dua buah output, salah satu outputnya dipakai
sebagai tempat nilai pindahan dan yang lain sebagai hasil dari pengurangan.

Full substractor dapat digunakan untuk pengurangan bilangan – bilangan biner yang
lebih dari 1 bit. Pengurangan bilangan – bilangan biner sama halnya dengan
pengurangan bilangan desimal dimana hasil pengurangan tersebut terbagi menjadi 2
bagian, yaitu Borrow dan Different, apabila hasil pengurangan pada suatu tingkat atau
kolom melebihi nilai maksimumnya maka ouput Different akan berada pada keadaan
logika.

2.2 Teori Tambahan

A. Pengertian Rangkaian Adder dan Jenis-jenis rangkaian adder atau


penjumlah

rangkaian adder atau penjumlah adalah rangkaian dari sekumpulan gerbang logika
yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa menyelesaikan operasi penjumlahan
dalam bentuk biner. Rangkaian adder hanya memproses operasi penjumlahan dalam
bilangan biner, tidak lain adalah karena semua rangkaian digital hanya mengenal 2
kondisi yaitu hidup dan mati. Jadi intinya fungsi dari rangkaian adder adalah untuk
melakukan operasi penjumlahan dalam bentuk biner.

Rangkaian adder terdiri dari beberapa macam diantaranya adalah:

1. Rangkaian Half Adder

2. Rangkaian Full Adder

3. Rangkaian Paralel Adder


1. Rangkaian Half Adder adalah rangkaian adder yang paling simple. Rangkaian half
adder dapat dibuat dengan menggunakan sebuah gerbang And dan Sebuah gerbang
Xor. Half Adder operasi penjumlahan bilangan biner berikut :

A. 0 + 0 = 0

B. 0 + 1 = 1

C. 1 + 0 = 1

D. 1 + 1 = 0 sisa 1

Rangkaian Adder disusun sedemikian rupa sehingga dapat melakukan operasi


penjumlahan seperti diatas. Berikut rangkaian Half Adder :

Gambar 2.1 rangkaian half adder

A. Pin A berfungsi untuk masukkan Input pertama

B. Pin B berfungsi untuk masukkan Input kedua

C. Pin S berfungsi untuk menampilkan output penjumlahan A + B

D. Pin C berfungsi untuk output Carry yaitu sisa penjumlahan

Kekurangan dari Half Adder adalah tidak dapat meneruskan nilai carry ke
rangkaian selanjutnya serta tidak dapat menerima nilai carry dari rangkaian
sebelumnya. Oleh karena itulah dinamakan Half adder. Untuk mengatasi
kekurangan pada Half adder maka dibuatlah rangkaian Full adder.
2. Rangkaian Full adder adalah rangkaian Adder yang dapat menerima nilai carry
in dari rangkaian sebelumnya dan meneruskan nilai carry out ke rangkaian
selanjutnya. Rangkaian Full Adder dapat dibuat dengan menggabung 2 buah Half
adder. Perhatikan gambar berikut :

Gambar 2.2 rangkaian full adder

Simbol full Adder

Gambar 2.3 full adder 1 bit

Rangkaian diatas membentuk sebuah rangkaian full Adder atau rangkaian


penjumlahan 1 bit.

Untuk membuat rangkaian Adder yang bisa menjumlahkan beberapa bit maka kita
perlu merangkaikan beberapa full Adder menjadi satu sehingga membentuk paralel
adder.
3. Rangkaian Paralel Adder adalah kumpulan dari rangkaian full Adder yang
disusun sedemikian rupa sehingga bisa melakukan operasi penjumlahan secara
lengkap.

Gambar 2.4 rangkaian paralel adder

Rangkaian diatas dapat menjumlahkan 4 bit bilangan biner. Semakin banyak


susunan rangkaian full adder semakin banyak jumlah bit yang dapat diproses [ 1 ].

B. Pengertian Half Adder dan Ripple Carry Adder

Rangkaian adder / penjumlah adalah rangkaian yang biasanya berada dalam


processor, tepatnya dalam ALU (Arithmetic Logic Unit) Seperti diketahui bahwa
processor menggunakan basic bilangan digital binary untuk melakukan penghitungan
sebuah proses, ada proses penghitungan aritmatik (menambah, mengurang, mengali
dan membagi) dan ada pula proses menghitung logic (and, or, not).

Adder digunakan untuk melakukan penghitungan aritmatik, terutama


penjumlahan, pada prinsipnya processor akan memasukan 2 buah input untuk
dijumlah sehingga didapatkan hasil SUM (S) dan CARRY (C). Sum adalah hasil
penjumlahan pada position yang sama sedangkan Carry adalah kelebihan dari hasil
penjumlahan yang melimpah pada posisi berikutnya.

Untuk lebih mudah memahami yang mana Sum dan yang mana Carry pada cara kerja
rangkaian Adder, mari gunakan bilangan desimal terlebih dahulu, misal perhitungan 5
ditambah 7. Bahwa 5+7 = 12, tapi perhatikan lebih detail, baik 5 dan 7 keduanya
nilai posisinya sama, yaitu satuan, penjumlahan keduanya menghasilkan bilangan
Sum = 2 (satuan) dan karena nilai satuan berakhir pada angka 9 maka nilainya
melimpah (overflow) pada posisi berikutnya (puluhan) sehingga muncul angka 1
(puluhan) yang disebut Carry. Dengan demikian 5+7 menghasilkan angka 12 { 1
(puluhan – Carry) 2 (satuan – Sum).

1. Rangkaian Half Adder memiliki 2 buah output yaitu Carry dan Sum, dengan tabel
kebenaran sebagai berikut:

Pada saat A dan B = 1 maka Sum adalah 0 dan Carry menjadi 1.

Kekurangan dari rangkaian Half Adder adalah rangkaian tersebut hanya


valid bertindak sebagai penghitung pertama dalam sebuah rangkaian
penghitungan, maksudnya, jika melakukan 2 x operasi penjumlahan atau lebih,
maka hasil dari rangkaian Half Adder tidak bisa dipastikan kebenarannya.

Misal telah menghasilkan angka 12 dari penjumlahan 5+7 di atas, kemudian pada
saat penjumlahan berikutnya tambahkan dengan 9, jika menggunakan rangkaian
half adder, maka hasil penjumlahannya adalah 2 (sebagai Sum penjumlahan
pertama) ditambah 9, hasilnya adalah Carry 1 dan Sum 1 atau dibaca 11, padahal
tahu hasil yang benar adalah 21.

Kekurangan ini terjadi karena Half Adder hanya memiliki 2 input untuk
dijumlahkan, yaitu A dan B. Full Adder menyempurnakan kekurangan Half Adder
dengan menambahkan 1 input lagi yaitu Carry In. Jika perhitungan sebelumnya
menghasilkan nilai Carry, maka nilai Carry ini akan diperhitungkan dalam
penjumlahan berikutnya.

2. Rangkaian Ripple Adder adalah rangkaian yang dibentuk dari susunan Full Adder,
maupun gabungan Half Adder dan Full Adder, sehingga membentuk rangkaian
penjumlah lanjut, ingat, baik Full Adder maupun Half Adder berjalan dalam
aritmatika binary per bit. Untuk menghasilkan penghitungan nibble (4 bit) atau
byte (8 bit) dibutuhkan ripple Carry Adder.
Jika penyusun Ripple Carry Adder menggunakan Half Adder, maka dipastikan
Half Adder berada pada posisi penjumlah pertama, karena tidak memiliki input
carry. Carry out darI siklus dijadikan sebagai Carry in siklus berikutnya [ 2 ].

C. Rangkaian Adder

Cara menjumlahkan dua bilangan secara bersusun adalah dengan menempatkan posisi
bilangan yang berderajat sama dalam satu kolom, misalnya satuan dalam bilangan
peratama berada pada satu kolom dengan satuan bilangan kedua, puluhan bilangan
pertama terletak pada satu kolom dengan puluhan bilangan kedua, dan seterusnya.
Penjumlahan pada suatu kolom harus ditambah dengan simpanan (carry) yang
dihasilkan dari proses penjumlahan pada sebelumnya. Cara penjumlahan bilangan
biner serupa dengan penjumlahan bilangan desimal. Dalam proses penjumlahan
bilangan biner juga dikenal dengan simpanan atau carry.

Half adder adalah rangkaian yang digunakkan untuk menjumlahkan dua buah bit
input, dan menghasilkan nilai jumlahan (sum) dan lebihnya ( carry – out ). Half adder
digunakan untuk menjumlahka bit – bit terendah. Prinsip kerja half adder berfungsi
menjumlahkan dua buah bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan –
bilangan biner. Rangkaian ini menjumlahkan 2 buah input ditambah dengan carry out
dari hasil penjumlahan sebelumnya (carry in dalam rangkaian full adder.

Penjumlahan full adder pada prinsipnya menggunakan dua buah half adder dan
sebuah gerbang OR. Half adder pertama merupakan penjumlahan A dan B.
Selanjutnya nilai SUM dari half adder pertama diproses pada half adder kedua
dengan input satu lagi yaitu C. Nilai half adder kedua itulah yang menjadi SUM
selanjutnya. Carry pada half adder pertama diproses pada gerbang OR [ 3 ].
BAB III PROSEDUR PERCOBAAN

3.1. Alat dan Bahan

1. Trainer 1 buah

2. Protoboard 1 buah

3. IC 74LS08, 74LS86, 74LS32, 74LS83, 74LS85 1 buah

4. Kabel penghubung secukupnya

3.2. Langkah Kerja

3.2.1. Percobaan 1 : Half Adder

Sebuah rangkaian Adder terdiri dari Half Adder dan Full Adder. Half Adder
menjumlahkan dua buah bit input, dan menghasilkan nilai jumlahan (sum) dan nilai
lebihnya (carry – out). Half Adder diletakkan sebagai pejumlahan dari bit – bit
terendah (Least Significant Bit). Blok diagram dari sebuah rangkaian Half Adder
ditunjukkan pada gambar 3.1.

1. Rangkaian dibuat seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.1 Rangkaian Half Adder


2. Tabel kebenarannya diisi kedalam tabel 3.1.

3.2.2. Percobaan 2 : Half Substraction

Sebuah rangkaian Subtractor terdiri dari Half Subtractor dan Full Subtractor. Half
Subtractor mengurangkan dua buah bit input, dan menghasilkan nilai hasil
pengurangan (Remain) dan nilai yang dipinjam (Borroa – out). Half Subtractor
diletakkan sebagai pengurang dari bit – bit terendah (Least Significant Bit).

1. Rangkaian dibuat seperti gambar dibawah ini.

Gambar 3.2 Rangkaian Half Substraction

2. Tabel kebenarannya diisi ke dalam tabel 3.2.


DAFTAR PUSTAKA

[ 1 ] Anotherion. ”Pengertian Rangkaian Adder dan Jenis-jenis rangkaian adder atau


penjumlah”. www. Anotherion.com. (Pukul 15.00 WIB Senin, 09 Desember 2019).

[ 2 ] Herlangga. “Pengertian Half Adder dan Ripple Carry Adder”. www.


Jalankatak.com. (Pukul 15.30 WIB Senin, 09 Desember 2019).

[ 3 ] Kusmar. 2012. Elektronika Dasar. Yogyakarta : Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai