Anda di halaman 1dari 55

ANALISIS K3 PERUSAHAAN TEKSTIL

“ PT Pabrik Cambrics PRIMISSIMA”

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Analisi K3

Dosen Pengampu: Evi Widowati, S.KM., M.Kes

Oleh:

Yulvina Rati Wulandari 6411413037

Ninda Atik Nabilah 6411413073

Rita Martiwi 6411413143

Mahfud Anwar 6411413175

Rombel Peminatan K3

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015
BAB I
PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI PERUSAHAAN

PT Pabrik Cambrics PRIMISSIMA (disingkat PT PRIMISSIMA) merupakan


salah satu industri tekstil yang beralamat di Jl. Magelang km No.15, Kec. Sleman,
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55514, Indonesia. Didirikan pada tanggal
22 Juni 1971 dengan Notaris R. Soerojo Wongsowidjojo Jakarta No. 31/1971,
merupakan patungan antara Pemerintah sebesar 60% dengan gabungan Koperasi
Batik Indonesia sebesar 40%. Pabrik sudah mulai beroperasi sejak 2 Februari
1972, dengan awal produksi mencapai 4 juta yards per tahun dengan jumlah
karyawan sebanyak 252 orang. Perluasan area pabrik perusahaan dimulai awal
bulan Maret 1974 dan mulai berproduksi pada awal tahun 1976. Pada tahun 1976
pencapaian produksi pabrik sudah mencapai 7,5 juta yards per tahun, bahkan
mengalami peningkatan pada tahun 1979 mencapai 10 juta yards per tahun
dengan jumlah karyawan sebanyak 560 orang.

Untuk meningkatkan kapasitas produksi perusahaan melakukan perluasan


tahap kedua yang dimulai pada bulan Juni 1981 dan perluasan area pabrik selesai
pada tahun 1984. Dengan adanya perluasan area pabrik pencapaian produksi dapat
meningkat mencapai 20 juta yards per tahun dengan jumlah karyawan sebanyak
1050 orang. Perusahaan mempunyai 2 komoditi utama yaitu berupa kain dan
benang. Selain dipasarkan di dalam negeri, produk seperti benang dan kain juga di
ekspor ke berbagai negara seperti Amerika, Jepang, dan China.

B. BAHAN BAKU (RAW MATERIAL)

Bahan baku yang digunakan pada PT PRIMISSIMA adalah kapas.

C. DEPARTEMEN

Departemen yang ada di PT PRIMISSIMA adalah spinning yaitu unit pabrik yang
memproduksi benang, dan weaving yaitu unit pabrik yang memproduksi bahan
kain.
D. DIAGRAM (FLOW CHART) PROSES PRODUKSI
a. Alur produksi benang (spinning)

Raw Material

Pengecekan Raw Material


tidak
OK ya Complaint pada
pihak supplier
Blowing

Carding

Pengecekan hasil proses carding

Pengaturan fine tex


OK tidak pada mesin

Drawing

Pengecekan hasil proses drawing

OK Ganti roda gigi mesin


tidak

Roving

Pengecekan hasil proses roving

Ganti roda gigi mesin


OK
tidak

Ring Spinning

Winding

Pengecekan hasil proses winding tidak


OK
ya

Packing

Finishing

Gambar 1.1. Alur Produksi Benang

Proses produksi spinning terbagi menjadi 3 tahapan yaitu:

a. Blowing

Pada tahap ini merupakan tahap awal bahan baku yaitu kapas siap untuk
dipintal. Pemasok bahan baku kapas berasal dari luar negeri seperti Brazil,
Australia, Afrika Selatan, maupun Amerika. Pada awalnya kapas masih berbentuk
bale yaitu dalam bentuk kapas press. Tahapan ini sangat berperan penting dalam
membersihkan kapas dari kotoran-kotoran yang melekat pada kapas. Pada tahap
ini terdapat beberapa mesin yang berperan penting terhadap proses bahan baku
kapas diantaranya:

a) Mesin Bale Opener

Memiliki fungsi membuka ataupun mengurai kapas press untuk dikembalikan


kebentuk semula dan pada mesin ini kotoran-kotoran yang melekat pada kapas
dibersihkan agar tidak terbawa pada ke tahapan selanjutnya. Pada mesin ini
kotoran yang besar jatuh dan yang halus akan terhisap oleh suatu fan,
disamping itu kotoran yang berwujud metal akan dihisap oleh suatu magnet
yang terdapat pada mesin.

b) Mesin Waste Opener


Memiliki fungsi yang sama dengan bale opener, namun input ataupun
muatannya berupa sisa-sisa kapas (waste) yang berasal dari tahapan
prespinning dan spinning. Bentuk dari sisa kapas tersebut berupa gulungan kapas
(sliver lap) yang masih memilki panjang serat kapas yang memenuhi syarat untuk
diproses lagi.

c) Monocylinder Cleaner

Memilki fungsi untuk membersihkan kotoran yang masih tertinggal,


bagian utama mesin ini adalah cylinder berpaku yang berputar oleh suatu motor.

d) Automixer

Memiliki fungsi untuk mencampur kapas agar kualitas benang dapat lebih
merata. Distribution conveyer berjalan bolak-balik untuk membagi kapas dalam
40 – 60 lapisan campuran.

e) ERM Cleane

Memliki fungsi untuk membersihkan kotoran dan memisahkanya sebelum di


proses pada mesin carding pada tahapan selanjutya yaitu pre-spinning. Serat serat
panjang diteruskan ke mesin berikutnya, sedang serat pendek dihisap oleh fan.

b. Pre-Spinning

- Proses carding

Pada tahapan ini merupakan proses awal untuk mengubah bentuk kapas
menjadi gulungan yang rapi (sliver) yang dikenal dengan proses carding, pada
proses ini serat kapas akan dibersihkan dan dipisahkan. Pada proses ini sudah
sudah kapas sudah memiliki nomor benang atau dikenal dengan sebutan nomor
benang (NE), pada proses carding NE benang sebesar 0,130. Beberapa mesin
yang berperan penting dalam proses carding yaitu:

a) Flock feeder
Mesin ini adalah bagian akhir dari proses blowing, memiliki fungsi
untuk membersihkan kapas dengan silinder yang berpaku.

b) Mesin Carding

Memiliki fungsi sebagai pengurai kapas, kemudian membersihkan kapas yang


terakhir dan memisahkan serat-serat yang pendek. Pada mesin ini berkas kapas
diurai kedalam bentuk serat-serat individu tanpa merusak berkas kapas,
selanjutnya melakukan distribusi serat-serat individu kepada bentuk seperti
jaringan serat-serat panjang atau dikenal dengan sebutan web. Pada akhirnya
serat-serat panjang tersebut akan berubah bentuk menjadi draftable sliver
(sumbu panjang)

c) Proses Drawing

Setelah selesai pada proses carding kemudian akan masuk ke proses


selanjutnya yaitu proses drawing. Proses ini bertujuan untuk meratakan serat,
karena serat hasil dari mesin carding sudah tidak rata lagi. Pada proses ini terjadi
peregangan kapas dengan tujuan penutupan serat-serat kapas agar menghasilkan
kapas yang berkualitas baik, selain itu dilakukan perangkapan 8 sliver hasil dari
proses carding dengan tujuan menutupi serat-serat kapas yang kurang baik
dikarenakan pada proses carding akan menghasilkan sliver dengan kualitas yang
berbeda-beda, sehingga dengan proses perangkapan diharapkan akan
menghasilkan sliver dengan serat kapas yang baik. Di proses ini juga terjadi
puntiran semu yang mengkibatkan kapas memiliki puntiran, disebut puntiran
semu dikarenakan mudah untuk diurai kembali. Terdapat 2 passage pada proses
ini yaitu passage 1 dan passage 2, passage 1 dengan NE sebesar 0,130 dan passage
2 dengan NE 0,133.

d) Proses Roving

Pada proses ini berfungsi untuk mengubah bentuk sliver kapas menjadi
roving. Pembentukan roving dibantu menggunakan mesin flyer dengan
mengaitkan sliver pada mesin flyer kemudian sliver dililitkan pada sebuah bobin
yang merupakan wadah bagi sliver yang sudah terlilit sehingga menjadi
roving. Roving yang dihasilkan pada proses ini memiliki panjang 11,25 meter
yang berasal dari 1 meter sliver, sedangkan NE pada roving akan meningkat
menjadi 1,12.

c. Spinning

- Ring-spinning

Pada proses ini dikenal dengan proses pengecilan bahan dikarenakan benang
sudah mulai dipintal pada mesin spinning sehingga akan mengubah bentuk roving
menjadi benang. Benang akan mendapatkan perlakuan seperti puntiran permanen
sehingga diameter akan semakin kecil dan nilai NE benang akan semakin besar
menjadi 40, apabila sudah dilakukan puntiran permanen maka benang sudah tidak
akan terurai. Benang yang dipintal pada proses ini masih menghasilkan benang
yang tebal maupun tipis dikarenakan adanya slub (kotoran) yang terikut
selama proses ataupun saat proses tidak berjalan dengan baik. Proses ini akan
menghabiskan waktu 5 - 6 jam.

- Winding

Pada proses ini dikenal dengan proses mengubah gulungan yang berasal
daribobin ring-spinning ke dalam bentuk cones. Proses winding berfungsi
untuk menyeleksi benang tipis dan benang besar yang terbawa saat proses
sebelumnya, benang tipis dan benang besar secara otomatis akan terbuang selama
proses ini. Untuk dapat menyeleksi benang mesin winding dilengkapi dengan
sebuah sensor yang akan memotong secara otomatis dengan air splacher
sehingga akan menghasilkan benang dengan kualitas yang baik. Pada umumnya
berat cones benang di proses ini mencapai 1,95 kg.

b. Alur Produksi Kain (weaving)

Mulai

Proses Hani

Benang disambung
Ada benang putus
kembali

Proses kanji
ya

Proses cucuk benang

Proses tenun

Pengecekan hasil proses tenun

OK Kain deffect

Storage

Packing

Finishing

Gambar 1.2. Alur Produksi Kain

Proses produksi weaving terbagi menjadi 3 tahapan:

a. Weaving preparation

- Proses Hani

Pada tahapan ini merupakan tahapan awal menyiapkan benang lusi


(benang memanjang) dan benang pakan (benang melintang). benang yang
disiapkan untuk proses tenun merupakan benang yang berasal dari cones hasil
winding. Benang dalam bentuk cones tersebut kemudian diletakkan pada sebuah
mesin yaitu mesin warper. Mesin ini berfungsi untuk menggulung benang lusi
yang berasal dari 585 benang cones ke dalam sebuah beam dengan panjang
17.700 meter. Pada proses ini juga bertujuan untuk mengetahui angka putus dari
benang tersebut saat proses hani berlangsung, sehingga dapat mengetahui
kekuatan benang. beberapa kejadian yang mengakibatkan benang tersebut putus
antara lain:

a) Pada cone: cone silang, cone lengket, cone bengkok, cone tak rata, cone
putus,cone ribbon, dasar cone putus, pinggiran jelek, empty cone.

b) Benang lemah: sambungan lolos, thin pieces, NE tinggi, lost twist.

c) Benang bebas.

d) Fly waste.

e) Slub.

f) Rami

- Proses Kanji

Proses kanji merupakan proses untuk menambah kekuatan benang, agar


benang tahan gesekan sewaktu ditenun dan bulu-bulu benang tidak mudah keluar.
Pada proses ini dilakukan pelipatan beberapa boom menjadi sebuah boom yang
sekaligus dikanji. Untuk mendapatkan benang yang lebih kuat, benang akan
dicelupkan ke dalam cairan kanji dengan menggunakan mesin kanji. Bahan yang
diperlukan untuk membuat cairan kanji adalah:

a) Compound AT - 8E.

b) Anti jamur.

c) Air.

Bahan tersebut kemudian dimasak ke dalam mixer, untuk dimasak secara


bersamaan sesuai dengan urutan dan juga takaran yang sudah ditentukan. Proses
pengadukan bahan dibutuhkan waktu selama 10 menit serta dipanaskan mencapai
suhu 80 C. Apabila cairan kanji telah siap, kemudian akan dikirim ke size box
yang berfungsi menampung cairan kanji.

- Proses Cucuk
Proses ini merupakan tahap akhir dari preparation, benang yang sudah
melewati proses kanji selanjutnya akan dilakukan proses cucuk. Hasil dari proses
kanji akan menghasilkan benang yang lebih kaku sehingga benang lebih kuat dan
juga tidak mudah putus saat akan ditenun. Pada proses ini mesin cucuk berperan
penting untuk memasukkan benang lusi ke dalam gun, ketang, dan juga sisir.

b. Looming

Looming merupakan tahapan kedua dari proses weaving, pada tahapan ini
benang yang sudah melewati proses cucuk siap untuk ditenun menjadi kain.
Terdapat 2 jenis kain yang dihasilkan dari proses ini yaitu:

a) Kain shuttle loom.

b) Kain air jet loom (AJL).

Jenis kain tersebut berbeda dikarenakan pada kain shuttle loom masih dibantu
dengan menggunakan shuttle atau teropong saat proses tenun berlangsung,
sedangkan kain air jet loom dengan menggunakan bantuan tekanan udara saat
proses berlangsung.

c. Grey Finishing

Tahap akhir dari proses weaving adalah grey finishing yaitu berperan penting
sebagai inspeksi hasil akhir dari proses loom. Semua kain yang telah jadi
kemudian di inspeksi dengan tujuan produk yang cacat tidak sampai kepada
pelanggan. Grey finishing bertugas mencukur bulu-bulu serta mengadakan
reparasi pada terhadap cacat yang dihasilkan dari proses sebelumnya.

Mesin yang digunakan untuk melakukan inspeksi yaitu:

a) Mesin cukur
Berfungsi untuk mencukur bulu-bulu pada kain sehingga mudah untuk
dilakukan inspeksi.

b) Mesin inspecting folding

Berfungsi untuk memeriksa kain apabila terdapat cacat dan sekaligus


menggulungnya.

E. HASIL JADI (FINISHING GOOD)

Hasil produk jadi pada PT PRIMISSIMA adalah benang dan kain.


F. Diagram FISH BONE

POTENSI BAHAYA ALAT MANUSIA BAHAN


Mesin mati Winding Blowing lalai

gagal produksi Carding gumpalan kapas besar

Benang terjirat roving salah pengaturan mesin

kotoran kapas terhirup Weaving grey finishing

Mesin
ada rambu-rambu pengawasan eror/rusak
desain ulang pengolahan kapas

Perawatan mesin

SOLUSI SOLUSI SOLUSI

POTENSI BAHAYA ALAT MANUSIA BAHAN


Blowing terlalu cepat lalai

jari terpotong mesin Shuttle loom jumlah kapas terlalu banyak

tidak pakai APD jumlah kapas terlalu sedikit

kotoran kapas terhirup mengobrol


Tangan pekerja
terjepit mesin
desain ulang pengawasan

cek pengaturan mesin ada takaran kapas

pemakaian APD

SOLUSI SOLUSI SOLUSI


POTENSI BAHAYA ALAT MANUSIA BAHAN
Blowing paparan lama

gangguan pendengaran carding lembaran serat keras

roving tidak pakai APD

Weaving drawing
Kebisingan
mesin
peredam kebisingan Rolling pekerja

Ruangan kedap suara pengelolaan serat

pemakaian APD (ear plug)

SOLUSI SOLUSI SOLUSI

POTENSI BAHAYA ALAT MANUSIA BAHAN


Blowing kurang profesional

meledak potongan serat keras


kebakaran lalai

pekerja kesetrum Monocylinder Cleaner Korsleting


Listrik

isolator pada mesin pelatihan pekerja

pengelolaan serat

pengawasan

SOLUSI SOLUSI SOLUSI


POTENSI BAHAYA ALAT MANUSIA BAHAN
Blowing lalai
mesin mati grey finishing carding serat keras
Meledak roving Winding Ngobrol

mesin meledak Weaving

Kebakaran ring spinning cucuk Mesin terlalu


panas

coller pengawasan

cek pengaturan mesin pengelolaan serat

Pelatihan pekerja

SOLUSI SOLUSI SOLUSI

POTENSI BAHAYA ALAT MANUSIA BAHAN


Blowing lalai

gagal produksi carding Merokok kapas, serat menggumpal

drawing

kebakaran winding grey finishing


Mesin Meledak
alarm pengawasan

APAR pelatihan pengelolaan bahan

Rambu peringatan peraturan

SOLUSI SOLUSI SOLUSI


POTENSI BAHAYA ALAT MANUSIA BAHAN
keracunan Mesin kanji lalai air

iritasi kulit compound AT-E8E

iritasi mata anti jamur

Paparan bahan
kimia kanji
ada rambu peringatan pelatihan

APD penyesuaian takaran

Diletakan di ruang khusus ruangan khusus

SOLUSI SOLUSI SOLUSI

POTENSI BAHAYA ALAT MANUSIA BAHAN


Mixer lalai air kanji

kegagalan produksi kain

kecelakaan kerja merokok

suhu mesin tinggi


Kebakaran
ada rambu peringatan pelatihan

APAR APD penyesuaian takaran

Pengecekan suhu pengawasan

Hidran

SOLUSI SOLUSI SOLUSI


BAB II
ANALISIS

2.1 CHECKLIST di PT Pabrik Cambrics PRIMISSIMA

1. Checklist pada Mesin Produksi Spinning


CHECK
PROSES BAIK BURUK TIDAK KET
ADA
PENERIMAAN BAHAN BAKU
Alat angkut
BLOWING
Mesin Bale Opener
Tombol ON/OFF
(pengaturan
mesin)
Tingkat
kebisingan
Kondisi fan pada
mesin blowing
Mesin Waste Opener
Pengaturan mesin
(kecepatan
mesin)
Mesin monocylinder cleaner
Pengaturan
kecepatan motor
mesin
Tingkat
kepanasan
Automixer
Pengaturan
kecepatan mesin

CARDING
Flock Feeder
Tombol ON/OFF
(pengaturan
kecepatan
silinder)
Mesin Carding
Tombol ON/OFF
(pengaturan
kecepatan
silinder)
Tingkat
kebisingan
Tingkat
kepanasan
DRAWING
Tombol ON/OFF
(pengaturan
mesin)
Tingkat
kepanasan
Kecepatan
puntiran benang
Tingkat
kebisingan
ROVING
Tombol ON/OFF
(pengaturan
mesin)
Tingkat
kepanasan
Tingkat
kebisingan
RING SPINNING
Tombol ON/OFF
(pengaturan
mesin)
Tingkat
kebisingan
Tingkat
kepanasan
WINDING
Memeriksa air
splacher pada
sensor
Tingkat
kepanasan

2. Checklist pada Mesin Produksi Weaving


CHECK
PROSES BAIK BURUK TIDAK ADA KET
HANI
Tombol
ON/OFF
(pengaturan
mesin)
Kecepatan
mesin warper
Tingkat
kebisingan
Tingkat
kepanasan
KANJI
Tombol
ON/OFF
Kelengkapan
bahan air kanji
Cek label
bahan kimia
Peletakan
bahan kimia
Kondisi MSDS
Pengaturan
mesin kanji
Kecepatan
mesin mixer
Tingkat
kepanasan
(suhu 800 C)
CUCUK
Tombol
ON/OFF
(pengaturan
mesin warper)
Tingkat
kepanasan
LOOMING
Mesin shuttle loom
Kondisi mesin
Kondisi tempat
duduk
Mesin air jet
loom
Tombol
ON/OFF pada
air jet loom
Tingkat
kepanasan
Tingkat
kebisingan
Mesin Grey
Finishing
Tombol
ON/OFF
(pengaturan
mesin warper)
Pengecekan
sensor
Ketajaman
mesin cukur
Tingkat
kepanasan

3. Checklist Kondisi Umum Lingkungan


CHECK
Kondisi Umum BAIK BURUK KET
Kebersihan
lingkungan kerja
Akses pejalan kaki
Material bahan
tertata rapi dan
sesuai
Tempat sampah
dikosongkan
secara teratur
Sisa kapas dan
sisa benang
dikelola dengan
baik
Pencahayaan yang
cukup dan nyaman
Kebisingan masih
dalam batas wajar
Pakaian kerja
Kebersihan
pekerja (visual)

4. Checklist Kelengkapan APD


CHECK
APD ADA TIDAK ADA KET
Mask
Ear plug/ear mur
Safety
glasses/googles
Gloves
Safety shoes

5. Checklist Kotak P3K


CHECK
Isi kotak P3K BAIK BURUK KET
Obat-obatan
minum
Daftar isi kotak
P3K
Masa kadaluarsa
Daftar pemakaian
obat
Kondisi kotak
P3K

6. Checklist Rambu-Rambu Keselamatan Kerja


CHECK
Rambu-rambu ADA TIDAK ADA KET
peringatan
Tulisan peringatan
pada semua mesin
Peringatan
dilarang merokok
Rambu-rambu
penggunaan APD
Peringatan jagalah
kebersihan

7. Checklist Alat Pencegahan Dan Perlindungan Kecelakaan Kerja


CHECK
Alat BAIK BURUK KET
APAR sesuai
lokasi
Hydrant sesuai
lokasi
Pemisahan B3
Alarm otomatis
pada mesin

8. Checklist Penyimpanan Bahan


CHECK
Penyimpanan BAIK BURUK KET
bahan
Daftar bahan
kimia telah dibuat
dan dipasang
Kondisi MSDS
Kondisi ruangan
penyimpanan
bahan baku
(kapas)
Kondisi ruangan
penyimpanan hasil
produksi (benang
dan kain)

9. Checklist Bangunan
CHECK
Bangunan BAIK BURUK KET
Pengaturan
ruangan tempat
kerja
Lantai
Dinding
Ventilasi
Pendingin ruangan
Atap dan langit-
langit
Pintu
Jalur evakuasi

10. Checklist Fasilitas Sanitasi


CHECK
Fasilitas Sanitasi BAIK BURUK KET
Air bersih
Pembuangan
limbah
Toilet
Tong sampah
Pencucian alat
makan
Tempat peralatan
makan pekerja

11. Checklist Fasilitas Lain-Lain


CHECK
Fasilitas Lain-Lain BAIK BURUK KET
Dapur
Tempat makan
(kantin)
Tempat minum
(dispenser)
Lemari es
(freezer)
Loker kerja

Inspektor Inspektor
Nama : Nama :
Jabatan : Jabatan :
Tanggal Inspeksi : Tanggal Inspeksi :
TTD. : TTD. :

2.2 HIRACK di PT Pabrik Cambrics PRIMISSIMA


Tabel 1.1 Skala kemungkinan/likelihood

Tingkat Tingkat Tingkat

A Almost Dapat terjadi setiap saat


certain
C Possible Dapat terjadi sekali-kali
D Unlikely Kemungkinan jarang terjadi
E Rare Hampir tidak pernah atau sangat jarang terjadi

Tabel 1.2 Skala keparahan/consequences

Tingkat Tingkat Tingkat


1 Insignifant Tidak terjadi cedera, kerugian finansial kecil,

2 Minor Cedera ringan, kerugian finansial sedang

3 Moderate Cedera sedang, perlu penanganan medis, kerugian


finansial besar
4 Major Cedera berat >1 orang, kerugian besar, gangguan
produksi
5 Catostrophi Fatal >1 orang, kerugian sangat besar, dan dampak luas
c yang berdampak panjang, terhentinya seluruh kegiatan

Tabel 1.3 Skala risk matriks peringatan resiko


Frekuensi
risiko
(likelihood Dampak Risiko
) 1 2 3 4 5
A H H E E E
B M H H E E
C L M H E E
D L L M H E
E L L M H H

Keterangan:
E : Risiko Sangat Tinggi – Extreme Risk; immadiate action required
H : Risiko Tinggi – High Risk; senior management action needed
M : Risiko Sedang – Moderate Risk; management responsibility must be specified
L : Risiko Rendah – Low Risk; manage by routine procedures

HIRAC di PT Pabrik Cambrics PRIMISSIMA

HIRARC FORM
Nama Perusahaan : PT Pabrik Cambrics PRIMISSIMA Penanggung
Jawab :

Lokasi : Jl. Magelang km No.15, Kec. Sleman, Sleman,


Daerah Istimewa Yogyakarta 55514, Indonesia

Proses : SPINNING

Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko Pengendalian


Risiko
No
Proses Aktivitas Sumber Potensi Likeli Conseq Risk
Pekerjaan Pekerjaan bahaya Bahaya hood uences rating
1 Penerima Peng- alat Menabrak E 1 L Penentuan
an bahan operasian pengangkut Kejatuhan kapasitas
baku alat kelebihan bahan maksimum
angkut muatan baku pengangkut-
an
Maintenance
secara rutin
2 Blowing Memasuk Mesin Tangan B 4 E Penggunaan
an kapas berjalan pekerja sarung
ke mesin terlalu terjepit tangan
bale cepat mesin (gloves)
opener
Pember- Pekerja Kotoran A 3 E Penggunaan
sihan tidak terhirup masker
kapas memakai pekerja
oleh APD
mesin Pekerja memasang
bale terpeleset tanda
opener peringatan
dan waste sedang
opener dibersihkan

Mesin Terdapat Kesetrum D 5 E memasang


Monocyli sumber Kematian rambu-rambu
nder arus listrik peringatan
Cleaner dari motor
berjalan penggerak
mesin

3 Carding Pengurai- Terdapat Kebising- A 3 E penggunaan


an kapas suara mesin an ear plug/ear
menjadi berjalan muff
serat
Pekerja Tangan
tidak pekerja C 4 E penggunaan
mengguna- terjepit gloves
kan APD can (alat
untuk
wadah
sliver)
4 Drawing Peregang- Terdapat Kebising- A 3 E Penggunaan
an serat suara mesin an ear plug/ear
kapas dan berjalan muff
pemberi-
an
puntiran
pada serat
kapas

Pekerja Tangan C 4 E penggunaan


tidak dapat APD
mengguna- terkena (gloves),
kan APD benang memasang
yang rambu-rambu
sedang peringatan
diputar pada mesin
oleh
mesin
5 Roving Perubah- Terdapat Kebising- A 3 E Penggunaan
an serat suara mesin an ear plug/ear
kapas yang muff
menjadi berputar
roving sangat
(benang cepat
berukuran
kecil)
Pekerja Tangan B 4 E Penggunaan
tidak pekerja sarung
mengguna- dapat tangan
kan APD terjirat (gloves)
benang

Mesin Panas A 1 H Penggunaan


berputar coller pada
sangat lama mesin,ruang-
an diberi AC/
kipas angin

6 Ring Meng- Pekerja Tangan C 4 E Penggunaan


spining ubah tidak terjepit sarung
roving mengguna- mesin tangan
menjadi kan APD (gloves)
benang
Jilbab/ D 4 H Penggunaan
rambut safety
tertarik helmet, dan
oleh memberikan
mesin aturan
ring berpakaian
spining saat bekerja

Terdapat Kebising- A 3 E Penggunaan


suara pada an ear plug/ear
mesin muff

Mesin Panas B 5 E Penggunaan


berjalan coller pada
terlalu lama mesin serta
ruangan
diberi
AC/kipas
angin
7 Winding Menyelek Kelalaian Tangan B 4 E Pemberian
si benang pekerja pekerja batas jarak
mengguna bisa antara
kan masuk ke pekerja dan
sensor dalam mesin
lubang
mesin
winding

Pekerja Tangan A 3 E Penggunaan


tidak pekerja sarung
memakai tersayat tangan
APD benang (gloves)
pada saat
menarik
benang

DISPOSISI NAMA JABATAN TANDA


TANGAN
Disiapkan Oleh
Diperiksa Oleh
Disetujui Oleh

HIRARC FORM
Nama Perusahaan : PT Pabrik Cambrics PRIMISSIMA Penanggung
Jawab :

Lokasi : Jl. Magelang km No.15, Kec. Sleman, Sleman,


Daerah Istimewa Yogyakarta 55514, Indonesia

Proses : WEAVING

Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko Pengendalian


Risiko
No
Proses Aktivitas Sumber Potensi Likeli Conseq Risk
Pekerjaan Pekerjaan bahaya Bahaya hood uences rating
1 Proses Peng- Pekerja Tangan C 2 M Pemakaian
hani gulungan tidak pekerja sarung
benang di mengguna terjirat tangan
mesin kan APD benang (gloves)
warper
2 Kanji Mencam- Pekerja Keracun- A 5 E Pemakaian
purkan mencampur an, Iritasi masker,
benang kan bahan kulit dan gloves
dan kimia kanji mata dan baju
bahan Lemas, pelindung
kimia ke pingsan,
mixer Kematian
pada
mesin
kanji
3 Cucuk Me- Terdapat Panas A 5 E Coller, ada
masuk banyak AC/kipas
kan jenis mesin dalam
benang yang ruangan
berjalan
lusi ke
dalam
gun,
ketang,
dan juga
sisir

4 Looming Menjalan Kelalaian Tangan B 4 E Pemasangan


kan mesin saat pekerja pekerja rambu-rambu
shuttle sedang terjepit pada mesin
loom menenun mesin
benang

tergores B 2 H Pemakaian
benang sarung
yang tangan
tajam (gloves)

Mengatur Mesin Panas A 5 E Penggunaan


mesin air berjalan coller pada
jet loom terlalu lama mesin serta
ruangan
diberi
AC/kipas
angin

Kelalaian Mesin D 5 E Melakukan


pekerja eror, training
meledak untuk
pekerja, serta
pengawasan
pekerja
5 Grey Kain Mesin Tangan B 4 E Penggunaan
finishing dirapikan cukur pekerja APD
oleh berjalan terpotong (gloves)
mesin cepat
cukur

Penyelek- Paparan Mata A 3 E APD (safety


sian kain sinar pedih, glasses)
cacat mata
pada kemerah-
mesin an,
inspecting kebutaan
folding

DISPOSISI NAMA JABATAN TANDA


TANGAN
Disiapkan Oleh
Diperiksa Oleh
Disetujui Oleh

2.3 JSA di PT Pabrik Cambrics PRIMISSIMA


JSA FORM
Nama Perusahaan : PT Pabrik Cambrics PRIMISSIMA Penanggung Jawab :

Lokasi : Jl. Magelang km No.15, Kec. Sleman,


Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55514,
Indonesia
Proses : SPINNING

No Urutan kerja Potensi bahaya Upaya pengendalian


1. Alat Angkut
A Penerimaan bahan baku, Tertabrak alat angkut Penggunaan APD (safety shoes,
kemudian bahan baku safety helmet, masker)
dipindahkan ke tempat
Alat angkut kelebihan Penentuan kapasitas maksimum
pemrosesan
muatan, sehingga
menggunakan alat
bahan baku (kapas pengangkutan
angkut Maintenance secara rutin
press) terjatuh/tercecer
B Pekerja melakukan Bahan baku (kapas Penggunaan APD (masker)
pengecekan bahan baku press) terhirup oleh
pekerja
2. Blowing
A Memasukan kapas ke Mesin berjalan terlalu Penggunaan sarung tangan
mesin bale opener cepat dapat (gloves)
mengakibatkan tangan
pekerja terjepit mesin

B Pengaturan mesin bale Mesin bale opener Training pada pekerja


opener pada bagian fan rusak
Perawatan mesin
C Pembersihan kapas oleh Kotoran terhirup Penggunaan masker
mesin bale opener dan pekerja
waste opener
Pekerja terpeleset memasang tanda peringatan
jatuh sedang dibersihkan

D Pengaturan mesin Kecepatan mesin Pelatihan pekerja dan perawatan


monocylinder cleaner monocylinder cleaner mesin
(terlalu cepat/lambat)
E Mesin monocylinder Kebisingan Penggunaan APD (ear plug/ear
cleaner berjalan muff)
Dilakukan Rolling pekerja

Terdapat sumber arus Memastikan kabel listrik


listrik dari motor tersambung dengan benar
penggerak mesin,
pekerja dapat kesetrum memasang rambu-rambu
bahkan sampai peringatan “awas bahaya listrik”
menyebabkan
kematian
F Mesin monocylinder Mesin panas Penggunaan coller pada mesin
cleaner berjalan serta ruangan diberi AC/kipas
angin
Mesin meledak Disediakan APAR dekat mesin

G Mesin automixer Kebisingan Penggunaan APD (ear plug/ear


berjalan mencampur muff)
kapas
Dilakukan Rolling pekerja

Panas Penggunaan coller pada mesin


serta ruangan diberi kipas
AC/kipas angin

3. Carding
A Pengaturan mesin Mesin berjalan terlalu Training pekerja
carding lambat/cepat
Memberikan rambu-rambu
pengaturan pada mesin
B Mesin carding berjalan Mesin carding terlalu Perawatan mesin
(mengurai kapas panas dan mati tiba-
kemudian diubah tiba
menjadi serat yang
panjang )
Kebisingan Penggunaan ear plug/ear muff
Rolling pekerja

Tangan pekerja terjepit Penggunaan gloves


can (alat untuk wadah
sliver)

4. Drawing
A Peregangan serat kapas Proses peregangan Pengaturan mesin yang sesuai
terlalu kuat/lemah oleh pekerja yang terlatih
menyebabkan serat
terputus
B Pemberian puntiran Kebisingan Penggunaan ear plug/ear muff
pada serat kapas
Tangan dapat terkena penggunaan APD (gloves)
benang yang sedang
diputar oleh mesin memasang rambu-rambu
peringatan pada mesin

5. Roving
A Mesin flyer berjalan Mesin flyer rusak Perawatan mesin
merubah serat kapas
Kebisingan Penggunaan ear plug/ear muff
menjadi roving (benang
berukuran kecil)

Panas Penggunaan coller pada mesin


serta ruangan diberi AC/kipas
angin.

Tangan pekerja dapat Penggunaan sarung tangan


terjirat benang (gloves)

6. Ring Spinning
A Pengaturan mesin Ring Pemintalan terlalu Training pekerja
Spinning cepat dapat
menyebabkan benang Memberikan rambu-rambu
tidak sesuai ukuran pengaturan pada mesin

B Mesin Ring Spinning Tangan terjepit mesin, Penggunaan APD (gloves, safety
berjalan mengubah pekerja tertusuk jarum, helmet, dan memberikan aturan
roving menjadi benang jilbab/rambut tertarik berpakaian saat bekerja)
oleh mesin ring
spining

Kebisingan Penggunaan ear plug/ear muff


Penggunaan coller pada mesin
serta ruangan diberi AC/kipas
angin
Panas Penggunaan coller pada mesin
serta ruangan diberi AC/kipas
angin.

Meledak Disediakan APAR dekat mesin

7. Winding
A Mesin winding berjalan Mesin winding rusak Perawatan mesin
menyeleksi benang dan mesin sensor eror
menggunakan sensor sehingga gagal
produksi

Tangan pekerja bisa Pemberian batas jarak antara


masuk ke dalam pekerja dan mesin
lubang mesin winding

Tangan pekerja Penggunaan sarung tangan


tersayat benang pada (gloves)
saat menarik benang

DISPOSISI NAMA JABATAN TANDA TANGAN


Disiapkan Oleh
Diperiksa Oleh
Disetujui Oleh

JSA FORM
Nama Perusahaan : PT Pabrik Cambrics Penanggung Jawab :
PRIMISSIMA
Lokasi : Jl. Magelang km No.15, Kec. Sleman,
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55514,
Indonesia
Proses : WEAVING

No Urutan kerja Potensi bahaya Upaya pengendalian


1. Proses Hani
A Pengaturan mesin Mesin warper berputar lebih Perawatan mesin dan
warper cepat/lambat mengakibatkan pengecekan mesin
benang tidak kuat dan tidak
beraturan
B Melakukan Tangan pekerja terjirat Pemakaian sarung
penggulungan benang tangan (gloves)
benang di mesin
warper

2. Proses Kanji
A Meracik bahan- Salah satu bahan pada mesin Pengecekan
bahan kanji yaitu kanji tidak sesuai takaran kelengkapan bahan
compound AT - 8E, sehingga benang menjadi
Pengawasan pekerja
anti jamur, air, dan tidak kuat
bahan untuk Penentuan kapasitas
menguatkan benang takaran
Disediakan alat takar
bahan
Mencampurkan Keracunan, Iritasi kulit dan Pemakaian masker,
benang dan bahan mata gloves
kimia (kanji) ke Lemas, pingsan, Kematian dan Pemakaian baju
mixer pada mesin pelindung
kanji
Perputaran mesin Mesin menjadi panas (suhu Pengaturan mesin
mixer berjalan melebihi 800)
Ada cooller pada mesin
Mesin meledak
Alarm otomatis
Kebakaran
APAR
Hydrant
Sprinkler
3. Proses Cucuk
A Mesin cucuk Mesin cucuk ngadat Perawatan mesin
berjalan menyebabkan benang tidak
siap untuk ditenun
B Memasukkan Panas Coller, ada AC/kipas
benang lusi ke dalam dalam ruangan
gun, ketang, dan
juga sisir
4. Looming
A Pekerja menenun Tangan pekerja terjepit mesin Pemasangan rambu-
benang dengan rambu pada mesin
mesin shuttle loom
Tangan pekerja tergores Pemakaian sarung
benang yang tajam tangan (gloves)

B Pengaturan mesin Kegagalan produksi kain Perawatan mesin


air jet loom
Pelatihan pekerja
C Mesin air jet loom Mesin panas Penggunaan coller
berjalan pada mesin serta
ruangan diberi
AC/kipas angin

Alarm otomatis
Mesin meledak APAR

5. Grey Finishing
A Mesin cukur berjalan Mesin cukur kurang tajam Perawatan mesin
untuk merapikan mengakibatkan kain tidak
kain rapi
Tangan pekerja terpotong Penggunaan gloves

B Pengaturan Mesin Mesin inspecting folding Training pekerja


inspecting folding berjalan terlalu cepat/lambat
Diberi rambu-rambu
menyebabkan Kain cacat
penggunaan pada
tidak terdeteksi
mesin
C Mesin inspecting Pekerja terkena paparan sinar Penggunaan APD
folding berjalan dari mesin dapat berakibat (safety glasses)
untuk menyeleksi mata berair, mata merah,
kain cacat bahkan kebutaan

DISPOSISI NAMA JABATAN TANDA TANGAN


Disiapkan Oleh
Diperiksa Oleh
Disetujui Oleh
2.4 Fault three analisys (FTA) di PT Pabrik Cambrics PRIMISSIMA

3 Kebakaran

Mesin meledak Tidak ada APAR Tidak ada ERT Bahan baku
(kapas) tercecer Bencana
alam

Mesin panas
Tidak ada
dana

Tidak disediakan
Tidak ada pelatihan
Tidak ada tempat penyimpanan
ERT
khusus Human
ahli fire
eror
safety
Terlalu lama
penggunaan Tidak ada
cooler pada Tidak ada
dana Perusahaan
mesin
tidak
menyediakan
Tuntuta
n target
produksi
Kecelakaan Pekerja pada Proses Spining

Tangan terjepit Kotoran Terbentur Kebisingan Kesetrum


terhirup

Tidak memakai helmet Tidak memakai


ear plug/ear muf

Mesin berjalan Tidak memakai Bahan baku


Tidak memakai
terlalu cepat masker tercecer
gloves Human
Perusahaan tidak
eror
menyediakan Perusahaan tidak
Salah setting Mesin terlalu Pekerja
menyediakan
cepat tidak
nyaman
Pekerja
Perusahaan tidak Salah
Pekerja tidak Mesin
menyediakan setting
tidak Tidak nyaman monocy-
nyaman Tidak
Pekerja ada dana linder
Pekerja ada
lalai korslet
lalai dana
Pekerja Tidak
ada dana Perusahaan tidak
under
menyediakan
skill

Pekerja
tidak
nyaman Tidak
ada dana
Kecelakaan Pekerja pada Proses Weaving

Iritasi mata Iritasi kulit

Tidak memakai Tidak memakai


glasses gloves

Pekerja Perusahaan tidak


Perusahaan tidak Pekerja
tidak menyediakan
menyediakan tidak
nyaman nyaman

Tidak ada
Tidak ada
dana
dana
Kegagalan pada Proses Spining

Blowing Carding Drawing Roving

Kapas kotor Serat tidak Panjang serat tidak Benang tidak terbentuk
terbentuk sama

Fan pada mesin


rusak Mesin rusak
Mesin terlalu Peregangan terlalu Mesin flyer Putaran bobin
cepat Kualitas kuat/lemah rusak tidak sesuai
bahan
Fan jarang
baku jelek
dibersihkan Kurang
Salah setting Salah setting mesin Kurang Salah setting
mesin perawatan
perawatan mesin
Tidak ada
pengecekan
Tidak ada jadwal
Pekerja perawatan
lalai Human
Tidak ada jadwal Pekerja eror
pengecekan under Human Pekerja Human
skill eror under skill eror Tidak ada
kebijakan
Tidak ada peraturan
kebijakan perusahaan
peraturan
perusahaan
Kegagalan Proses Produksi

Mesin mati Suhu ruangan terlalu Pekerja kurang Kelelahan


tinggi berkualitas pekerja Bencana
Human alam
eror

Mesin panas Pekerja minim


training
Tuntutan
target
produksi
Kurang Salah setting
Tidak ada
perawatan mesin coller/AC/kipas

Tidak ada jadwal


perawatan Perusahaan tidak
Pekerja Pekerja
menyediakan Tidak ada
lalai training malas
mengikuti
training
Tidak ada
kebijakan Tidak ada
perusahaan dana
Kegagalan pada Proses Weaving

Grey Finishing
Looming

Kain tidak Kain kurang rapi


terbentuk

Mesin shutle Mesin air jet loom Mesin cukur Mesin inspecting
loom rusak berjalan tidak sesuai kurang tajam folding rusak

Kurang Kurang
Pekerja salah Kurang
perawatan perawatan
menggunakan perawatan
mesin
Tidak ada jadwal
Pekerja perawatan
Pekerja lalai
Tidak ada jadwal
under Pekerja
perawatan
skill lalai
Tidak ada
kebijakan
peraturan
Tidak ada perusahaan
kebijakan
peraturan
perusahaan
2.5 WHAT IF di PT Pabrik Cambrics PRIMISSIMA

A. What If pada Proses SPINNING


What If Answer Probability Consequences Recomendation
PENERIMAAN BAHAN BAKU
Alat angkut Tidak dapat Possible Serious - Perawatan alat
rusak mengangkut bahan angkut
baku
- Pengecekan alat
angkut
Alat angkut Kegagalan Minor Serious - Penentuan
kelebihan pengambilan bahan kapasitas
muatan baku maksimum
pengangkutan
- Pengangkutan
maintenance
secara rutin
BLOWING
Mesin Bale - Kapas masih Possible Serious - Perawatan mesin
Opener pada kotor
- Penggunaan
bagian fan rusak
- Kotoran terhirup Masker
manusia

Mesin Bale Tangan pekerja Possible Serious - Penggunaan


Opener berjalan terjepit mesin Gloves
terlalu cepat
Kecepatan mesin - Kotoran tercecer Possible Serious - Pelatihan pekerja
monocylinder keluar dalam pengaturan
cleaner tidak mesin
- Kapas masih
sesuai (terlalu
kotor - Penggunaan APD
cepat/lambat)
(masker, ear
- Mesin panas dan plug/ear muff)
tiba-tiba mati
- Ada coller
- Kebisingan
- Rolling pekerja
Mesin conveyer - Tidak Remote Minor Perawatan mesin
berjalan tidak membentuk
sesuai lapisan kapas
(membalik)
- Kualitas hasil
produksi jelek
Mesin dalam Tangan pekerja Possible Serious - Pelatihan pekerja
mengurai kapas terjepit mesin dalam pengaturan
terlalu cepat mesin

- Penggunaan
gloves
CARDING
Mesin carding - Mesin mati Quite Serious - Ada coller pada
terlalu panas seketika mesin
- Gagal proses
produksi
- Mesin meledak
Mesin berjalan - Tidak Remote Serious - Pengaturan
terlalu membentuk mesin
lambat/cepat serat benang
- Penggunaan
- Sisa serat APD (masker,
bertebaran ear plug/ear
keluar dari muff)
mesin
- Rolling pekerja
- Sisa serat
terhirup oleh
pekerja
- Kebisingan
DRAWING
Proses - Serat benang Remote Minor Pengaturan mesin
peregangan terputus
terlalu
- Ukuran serat
kuat/lemah
tidak rata
Mesin puntir - Tidak terbentuk Remote Minor Perawatan mesin
rusak puntiran
ROVING
Mesin flyer - Tidak terbentuk Remote Minor Perawatan mesin
rusak sliver
Putaran bobin - Roving tidak Remote Serious - Perawatan mesin
tidak sesuai sesuai ukuran
- Penggunaan ear
- Kebisingan plug/ear muff
- Pengaturan mesin

RING SPINNING
Pemintalan - Benang tidak Quite Serious - Pelatihan pekerja
terlalu cepat sesuai ukuran
- Pengaturan mesin
- Tangan terjepit
- Penggunaan
mesin, pekerja
gloves, safety
tertusuk jarum,
helmet
jilbab/rambut
tertarik oleh
mesin ring
spining
WINDING
Mesin winding - Gagal seleksi Remote Minor Perawatan mesin
rusak benang
- Benang kecil
dan kasar masih
terbawa

Mesin sensor - Pemotongan Possible Serious Perawatan mesin


eror benang tidak
sesuai
Penggunaan - Mesin menjadi Possible Serious - Pelatihan pekerja
mesin sensor panas
- Ada cooller
terlalu lama
- Pekerja terkena
- Penggunaan
paparan sensor
safety glasses
B. What If pada Proses WEAVING
What If Answer Probability Consequenc Recomendation
es
HANIL
Mesin warper - Benang akan Quite Serious - Perawatan mesin
berputar lebih putus
- Pengecekan mesin
cepat/lambat
- Benang menjadi
tidak kuat
- Benang tidak
beraturan
KANJI
Salah satu bahan - Benang menjadi Possible Serious - Pengecekan
pada mesin tidak kuat kelengkapan bahan
kanji tidak
- Pengawasan pekerja
sesuai takaran
- Penentuan kapasitas
takaran
- Disediakan alat
takar bahan
Perputaran - Mesin menjadi Possible Serious - Pengaturan mesin
mesin mixer panas (suhu
- Ada cooller
terlalu lama melebihi 800)
- Alarm otomatis
- Mesin meledak
- APAR
- Kebakaran
- Hydrant
- Sprinkler
- Jalur evakuasi
CUCUK
Mesin cucuk - Benang tidak Unlikely Minor - Perawatan mesin
ngadat siap untuk
ditenun
- Susunan benang
tidak sesuai
LOOMING
Mesin shuttle - Kegagalan Quite Serious - Perawatan mesin
loom rusak produksi kain
Pekerja lalai - Terjadi Quite Serious - Training pekerja
dalam kecelakaan
- Pengawasan pekerja
menjalankan kerja (terjepit,
mesin shuttle tergores benang
- Penggunaan gloves
loom yang tajam)
Peraturan mesin - Kegagalan Possible Serious - Pengecekan mesin
air jet loom produksi kain
- Training pekerja
tidak sesuai
Mesin panas - Mesin mati Possible Serious - Ada cooller
seketika
- Perawatan mesin
- Meledak
- Alarm otomatis
- Kebakaran
- APAR
- Hydrant
- Sprinkler
- Jalur evakuasi
GREY FINISHING
Mesin cukur - Kain menjadi Remote Minor - Perawatan mesin
kurang tajam tidak rapi

Mesin - Kain cacat tidak Possible Serious - Perawatan mesin


inspecting terdeteksi
folding rusak
Mesin - Gulungan kain Possible Minor - Pengaturan mesin
inspecting tidak teratur
- Training pekerja
folding berjalan
terlalu
cepat/lambat
Paparan sinar - Pekerja terkena Possible Serious - Penggunaan APD
mesin paparan sinar (safety glasses)
inspecting dari mesin
- Safety sign
folding bekerja dapat berakibat
terlalu lama mata berair,
mata merah,
bahkan
kebutaan

BAB III
REKOMENDASI
3.1 Hirarki Pengendalian
1. Eliminasi

Eliminasi atau meniadakan/menghilangkan sama sekali faktor penyebab sehingga


dianggap sebagai cara yang paling “ideal” meskipun dalam pelaksanaannya perlu
mempertimbangkan berbagai aspek yang berkaitan dengan produksi.

Dalam perusahaan tekstil PT Pabrik Cambrics PRIMISSIMA peralatan produksi


menggunakan mesin yang dapat diatur secara otomatis oleh pekerja. Namun ada
satu mesin tenun yang masih manual yaitu shuttle loom. Kekurangan dalam mesin
ini lama dalam produksi kain, membutuhkan tenaga pekerja yang lebih banyak
dan resiko kecelakaan lebih tinggi.

Rekomendasi untuk mesin ini sebaiknya dihilangkan supaya produksi kain lebih
maksimal

2. Subtitusi

Substitusi merupakan cara paling efektif kedua setelah eliminasi untuk


mengendalikan bahaya (hazard) melalui mekanisme berupa tindakan atau material
yang memiliki tingkat bahaya lebih kecil. Cara yang dilakukan adalah dengan
mengganti material atau proses yang berisiko tinggi dengan material atau proses
yang lebih rendah tingkat bahayanya. Adapun subtitusi yang dapat dilaukan di PT
Pabrik Cambrics PRIMISSIMA adalah sebagai berikut:
- Proses Kanji
Pada proses ini mesin yang digunakan yaitu mesin kanji dan mesin mixer.
Dalam hal material kanji terdapat bahan kimia berbahaya, yaitu
Compound AT - 8E dan anti jamur. Alangkah lebih baiknya bahan kimia
tersebut diganti yang lebih aman penggunaannya. Selain itu mesin mixer
yang digunakan di perusahaan yaitu mesin dengan pengaturan mesin
secara manual yaitu tidak boleh melebihi 80°. Sebaiknya mesin mixer
tersebut diganti dengan mesin mixer yang otomatis.
3. Engineering controls
Engineering controls digunakan untuk menghilangkan bahaya atau menempatkan
penghalang antara pekerja dan sumber bahaya. Secara garis besar, cara yang
dilakukan adalah dengan mengisolasi pekerja dari bahan atau material yang
menimbulkan bahaya. Engineering controls yang didesain dengan baik dapat
memberikan proteksi yang efektif bagi pekerja. Cara ini dinilai lebih efektif
setelah substitusi. Adapun Engineering controls yang dapat dilakukan di PT
Pabrik Cambrics PRIMISSIMA adalah sebagai berikut:
 Temperature Alarm
Berfungsi untuk mendeteksi suhu mesin. Apabila suhu mesin
meningkat, maka alarm akan berbunyi.
 Emergency Shutdown
Jika terdeteksi naiknya tekanan atau suhu yang melebihi standar maka
system ini akan mematikan mesin secara otomatis agar tidak terjadi
bahaya yang lebih besar.
 Coller
Coller berfungsi untuk meredam panas pada mesin. Coller ini dapat
dipasang pada semua mesin diperusahaan. Karena hampir semua mesin
pada perusahaan menimbulkan panas.
4. Administrative Controls (Work Practices)
Metode ini secara garis besar dilakukan dengan mengubah cara kerja para
pekerja ke arah yang lebih baik, sehingga risiko maupun bahaya dapat
diminimalisasi. Pada metode ini, dilakukan identifikasi dan penerapan atau
implementasi prosedur agar pekerjaan dapat dilaksanakan secara aman.

Perusahaan telah mempunyai prosedur dalam setiap pekerjaan (SOP), maka


pekerja diwajibkan untuk mematuhi prosedur tersebut dan bekerja sesuai dengan
prosedur tersebut. Sehingga dapat mengurangi potensi bahaya yang terjadi di
lingkungan kerja. Salah satu Administrative Controls yang dapat dilakukan di PT
Pabrik Cambrics PRIMISSIMA adalah Rolling pekerja. Hal ini dapat dilakukan
agar pekerja yang terpapar bahaya di lingkungan kerja dapat diminimalisir (tidak
berada di lingkungan yang terpapar bahaya terlalu lama). Rolling pekerja dapat
dilakukan dibagian produksi pada mesin yang menimbulkan kebisingan. Terutama
pada mesin Monocylinder Cleaner, Spinning, dan proses cucuk.

5. Personal Protective Equipment (PPE)


Personal Protective Equipment (PPE) kerap dianggap sebagai “pertahanan”
terakhir dalam upaya pengendalian hazard. Setelah upaya lain dilakukan dan
dianggap tidak efektif dalam mengendalikan risiko, PPE harus dilakukan.
Pelaksanaan PPE yang sesuai dengan sebagaimana mestinya dapat meningkatkan
level perlindungan keselamatan dari bahaya fisik, kimia, maupun biologis yang
dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan pekerja. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan untuk melakukan pengendalian risiko bahaya pekerja di PT
Pabrik Cambrics PRIMISSIMA adalah dengan menggunakan alat pelindung diri.

Setiap perusahaan diwajibkan untuk menyediakan Alat Pelindung Diri (APD)


yang layak untuk para pekerja, dan setiap tenaga kerja diwajibkan untuk
menggunakan APD yang telah disediakan oleh perusahaan sesuai dengan jenis
pekerjaan masing-masing sebelum memasuki tempat kerja.

APD yang dibutuhkan di PT Pabrik Cambrics Primissima antara lain:

 Sarung tangan (gloves)

 Masker

 Ear plug/ear muff

 Pakaian Kerja/Wearpack
 Sepatu Kerja (safety shoes)
 Helm (safety helmet)

Anda mungkin juga menyukai