Anda di halaman 1dari 2

Edukasi tifoid

Bahayakah demam tifoid?

Demam tifoid berbahaya di akhir minggu kedua demam atau awal minggu ketiga, karena
sering kali muncul komplikasi pada periode tersebut. Komplikasi akibat infeksi tifoid salah
satunya berupa peritonitis dan terbentuknya perdarahan pada saluran pencernaan atau
perforasi. Komplikasi tersebut disebabkan oleh kuman S. typhii yang “menggerogoti”
lapisan mukosa usus.

Komplikasi lain dari demam tifoid umumnya berhubungan dengan gejala tifoid. Anak yang
sedang sakit demam tifoid sering kali tidak mau minum dan muntah-muntah. Jika tidak
diberikan minum sesering mungkin dapat mengakibatkan dehidrasi dan dapat berlanjut
menjadi penurunan kesadaran dan gejala lain yang lebih berat. Selain itu, demam dapat
mengakibatkan kejang demam pada anak balita.

Apa yang dapat dilakukan oleh orang tua?

Bila orang tua mendapati anaknya sedang demam, jangan panik. Berikan obat penurun
panas (parasetamol) saat anak sedang demam. Untuk meredakan demam, kompres anak
dengan air hangat di daerah lipat ketiak dan pangkal paha selama 15 menit. Jangan lupa
berikan anak minum sesering mungkin agar tidak dehidrasi.

Anak sebaiknya melakukan tirah baring/bed rest, supaya tidak semakin demam dan anak
dapat beristirahat. Tidak ada pantangan makanan pada anak yang sedang demam tifoid.
Sayur dan buah masih boleh diberikan, tetapi yang paling penting adalah minum sesering
mungkin. Jus, susu, atau minuman lain yang disukai oleh anak boleh diberikan. Bila dalam
tiga hari kondisi anak tidak kunjung membaik, bawalah anak berobat ke dokter setempat.

Pengobatan pada demam tifoid selain obat penurun panas, juga meliputi terapi antibiotik.
Lama pengobatan dengan antibiotik bervariasi, tergantung jenis antibiotik dan
ketahanan/resistensi kuman terhadap antibiotik. Pada umumnya, anak terinfeksi kuman
tifoid yang sudah mendapat terapi antibiotik menunjukkan tanda-tanda perbaikan setelah
hari kelima pengobatan.

Pengobatan juga tidak harus dilakukan di ruang rawat inap. Anak masih dapat berobat jalan
selama anak tersebut masih dapat minum. Namun, bila anak sama sekali tidak mau minum
dan lemas, anak harus dirawat inap.

Bagaimana menghindari agar anak tidak terinfeksi kuman tifoid?

Infeksi kuman tifoid berhubungan dengan kebiasaan seseorang dalam menjaga kebersihan
dirinya. Karena penularannya melalui mulut atau makanan, hindarkan anak dari kebiasaan
jajan sembarangan. Di rumah pun ibu harus memasak air sampai mendidih selama 15
menit agar kuman di dalamnya mati. Selain itu, bila di rumah menggunakan air minum dari
galon, perhatikan pula air isian dari gallon tersebut. Biasanya air refill dari gallon
dipanaskan sampai suhu 700C saja dan tidak semua kuman mati. Selain itu, budayakan
kebiasaan mencuci tangan setelah bermain dan sebelum makan agar kuman tidak masuk
ke mulut.
Saat sekarang ini, vaksin untuk tifoid sudah tersedia dan direkomendasikan oleh Satuan
Tugas Imunisasi PP IDAI untuk diberikan mulai anak usia 2 tahun, diulang setiap 3 tahun.

Anda mungkin juga menyukai