Anda di halaman 1dari 4

Nama : Febridita Sari Dewi

NIM : H0218017
Kelas : Biotek B
Soal QUIZ
1. Mengapa simbiosis antara legume-Rhizobium hanya menguntungkan pada
tanah yang kahat N ?
Jawab:
Pada tanah yang kahat N berarti unsur hara N yang ada di tanah tidak
tersedia/tercukupi sehingga dengan adanya simbiosis antara legume-
rhizobium dapat menguntungkan pada tanah yang kahat N karena bakteri
penambat N dapat mengikat N2 bebas diudara dan bersimbiosis dengan bintil
akar tanaman kacang-kacangan sekaligus menambah unsur hara N dalam
tanah hingga tercukupi dan dapat dimanfaatkan tanaman untuk tumbuh dan
berkembang, pembentukan hormone dan enzim.
Sumber: https://tipspetani.com/manfaat-bakteri-rhizobium-leguminosarum-
dalam-bidang-pertanian/

2. Apa yang dimaksud bakteroid ?


Jawab:
Pembentukan sel-sel bakteri yang mengalami deformasi disebut bakteroid,
biasanya di dalam sel akar tanaman. Tempat untuk fiksasi nitrogen adalah
bakteroid dalam bintil akar.
Sumber: Yuwono T. 2019. Bioteknologi pertanian. Yogyakarta : UGM Press.

3. Apa yang dimaksud dengan high specifity dalam simbiosis antara legume-
Rhizobium ?
Jawab:
Maksudnya rhizobium bersifat spesifik, yaitu hanya membentuk bintil pada
kacang-kacangan tertentu, sementara yang lain mungkin membentuk bintil
pada beberapa kacang-kacangan. Diperlukan suatu spesifikasi yang kuat
antara satu varietas kacang tanah dengan strain rhizobium tertentu yang
mengarah kepada penambatan nitrogen yang lebih efektif. Oleh karena itu,
perlu dilakukan pengujian yang teliti apabila mengintroduksikan varietas
kacang tanah yang baru di suatu daerah.
Sumber: http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/06
/13._OK_Suryantini_234-250-1.pdf

4. Mengapa leg-haemoglobine dapat digunakan sebagai indikator efektivitas


nodul akar dalam asosiasi antara legume-Rhizobium ?
Jawab:
Leghemoglobyn adalah suatu protein yang mengandung besi, seperti
hemoglobin sel darah manusia, berkaitan secara reversibel dengan oksigen.
Warna kemerahan bintil kacang kedelai disebabkan oleh leghemoglobyn.
Leghemoglobyn pada bintil akar bertindak sebagai suatu buffer oksigen, yang
mengatur persediaan oksigen untuk meningkatkan respirasi yang diperlukan
oleh bakteri untuk menghasilkan ATP untuk fiksasi nitrogen.
Sumber: https://blog.ub.ac.id/jamilekocahya/

5. Faktor keharaan apa yang harus diperhatikan agar penambatan N2 oleh


legume-Rhizobium dapat efektif ?
Jawab:
 Ketersediaan fosfor (P) merupakan faktor penting dalam pembentukkan
bintil. Fosfor diperlukan untuk pembentukan bintil dan aktifitas bintil
yang maksimal. Kandungan fosfor yang rendah dalam tanah dapat
membatasi pertumbuhan populasi rhizobia dan perkem-bangan akar
kacang-kacangan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi
penambatan nitrogen. Yakubu et al. (2010) mengatakan bahwa
pemberian pupuk P sebanyak 40 kg P2O5/ha meningkatkan jumlah bintil
akar dan jumlah N yang ditambat sebesar 169% dibanding control
(Gambar 4).
Sumber: Yakubu, H., J.D. Kwari and M.K. Sandabe. 2010. Effect of
Phosphorus Fertilizer on Nitrogen Fixation by Some Grain Legume
Varieties in Sudan –Sahelian Zone of North Eastern Nigeria. Nigerian
Journal of Basic and Applied Science 18(1):19–26.

 Kandungan N dalam tanah (khususnya dalam bentuk NO3-) dapat


menghambat proses nodulasi dan fiksasi N2 oleh bakteri rhizobia yang
bersimbiosis dengan tanaman legum. Tetapi pemupukan N dapat
menguntungkan apabila penambahan dalam jumlah kecil, pupuk N dapat
merangsang pertumbuhan tanaman dan meningkatkan kemampuan
fotosintesis tanpa akibat yang dapat menghambat pembentukan bintil
akar. Oleh karena itu, pemberian pupuk N dalam jumlah kecil perlu
dilakukan untuk merangsang pertumbuhan awal tanaman.
 Molibdenum dan Cobalt mempunyai peranan yang khusus dalam
penambatan nitrogen. Keduanya berturut-turut adalah komponen
nitrogenase dan makanan untuk rhizobium. Molibdenum merupakan
unsur mikro yang sangat esensial untuk semua tanaman dan sangat
dibutuhkan untuk pembentukkan bintil akar dan fungsi enzim kompleks
nitrogenase dari bakteri rhizobia. Tanah yang kekurangan Mo akan
menurunkan populasi rhizobia sehingga tanaman yang terinfeksi tidak
ternodulasi efektif.
 Peran Co dalam penambatan nitrogen juga terkait dengan perannya
sebagai kofaktor dari cobalamine (Vitamin B6) yang berfungsi sebagai
koenzim dalam proses penambatan nitrogen dan pertumbuhan bintil akar.
Penggunaan Co pada takaran 16 mg/kg tanah meningkatkan secara signi-
fikan jumlah dan bobot bintil, konsentrasi N dalam bintil, kadar
leghaemoglobin, total pro-duksi biomas, dan hasil biji dibanding tanpa
perlakuan (Nasef et al., 2008).
Sumber: Nasef, M.A., A.M. Abd El-Hameed, H.M. Salem and A.F. Abd
El-Hamide. 2008. Efficiency of applied rates and methods of cobalt on
growth, yield and elemental composition of peanut plants grown on a
sandy soil. Annals of Agricultural Science, Moshtohor 42(2):851–860.
Sumber: http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015
/06/13._OK_Suryantini_234-250-1.pdf

Anda mungkin juga menyukai