1. Mengapa nitrogen mineral (amonium nitrat) berpengaruh terhadap
pembintilan akar ? Jawaban: Pada tanaman semanggi yang dipupuk dengan amonium nitrat (NH4NO3), bakteroid di dalam bintilnya membesar dan sintesis selubung membran juga terpengaruh. Penyemprotan tanaman dengan urea mencegah pembentukan bintil, sedangkan penyemprotan dengan sukrosa menggalakkan pembentukan bintil dan fiksasi N2. Dalam eksperimen dengan akar yang dipotong, nitrat yang diberikan melalui bagian dasar (ujung potongan) akar tidak menghambat pembentukan bintil sedangkan penghambatan terjadi apabila nitrat dipasok di medium luar tempat akarnya tumbuh. Penghambatan demikian dinetralkan dengan penambahan sukrosa, manitol atau L-arabinosa ke medium luar.
2. Keadaan asam daerah perakaran legum berpengaruh terhadap
membentukan bintil akar, jelaskan! Jawaban: Tumbuhan legum tumbuh kurang subur dalam media asam di bandingkan dalam keadaan netral atau sedikit basa yang secara tidak langsung dapat disebabkan oleh berkurangnya kolonisasi Rhizobium dalam tanah dan dalam rizosfer yang menyebabkan tidak cukupnya pembentukan bintil. 3. Jelaskan peran molybdenum pada fiksasi nitrogen oleh bintil akar! Jawaban: Telah diketahui dengan baik bahwa molibdenum sangat di perlukan untuk fiksasi nitrogen secara simbiotik dan merangsang kegiatan memfiksasi nitrogen oleh jaringan bintil. Fiksasi nitrogen oleh alfalfa dan semanggi putih pembentuk bintil dalam kultur medium agar dipercepat dengan penambahan molibdenum. Hal ini juga telah ditunjukkan dalam eksperimen di lapangan dengan semanggi bahwa tanah tanpa adanya nitrogen terkombinasi. Penimbunan molibdenum dalam jaringan bintil lebih tinggi dibandingkan dalam bagian-bagian tanaman yang lainnya. 4. Jelaskan peran IAA dalam pembentukan bintil akar! Jawaban: Asam indol asetat (IAA) dan giberelin telah dapat dideteksi dalam bintil akar. Bintil akar mengandung lebih banyak IAA daripada perakaran yang bersebelahan dengannya. Kandungan IAA yang rendah kondusif untuk awal pembentukan bintil sedangkan dosis IAA yang lebih tinggi mengakibatkan pengkerdilan dan pengaruh morfogenetik lain pada akar. 5. Bagaimana pengaruh herbisida pada pembintilan dan fiksasi bintil akar? Jawaban: herbisida mempengaruhi perbintilan dan fiksasi nitrogen pada legum. Percobaan lapangan dengan trefoil birdsfoot (Lotus corniculatus) menggunakan 2,4-DB dan dalapon menunjukkan bahwa 2,4-DB saja atau dalam kombinasi dengan dalapon mengurangi perbintilan dan cenderung mengurangi efisiensi fiksasi nitrogen. Dalapon tampaknya mempercepat kerja penghambatan 2,4-DB terhadap perbintilan. Autoradiograf menunjukkan bahwa herbisida ditranslokasikan dengan cepat dan dapat dideteksi dalam daun dan bintil dalam waktu 12 jam setelah diberi 2,4 D-B-1-C 14. Pecahan irisan bintil mengungkap adanya radioaktivitas dalam bakteroid, yang tertinggi dalam bagian yang larut. Diklorodifenil-trikloroetan (DDT) apabila dibubuhkan ke tanah tidak mempengaruhi kandungan leghemoglobin dari gram hijau (Phaseolus aureus) sampai 40 ppm. Sebaliknya, pada tingkat 1-10 ppm, insektisida itu tampaknya merangsang kandungan pigmen 6. Bagaimana pengaruh salinitas terhadap pembintilan akar? Jawaban: