Anda di halaman 1dari 33

Spesifikasi Rantai Pada Sepeda Motor

Rantai yang sebagai pemindah daya dari putaran gear box ke roda, punya peranan penting pada
tunggangan. Makanya pengendara harus kenal lebih jauh mengenai jenis keberadaan peranti ini.
Seperti kode atau angka yang tercetak di kemasan rantai. Sebagai pemilik motor, harus tahu arti kode
itu agar tidak salah pakai rantai.

Kode mengandung arti baik untuk kekuatan ataupun ukuran. Sehingga tidak salah pilih. Juga tahu
peruntukannya.

Subtitusi Gir Set


Untuk kepentingan modifikasi, substitusi gir dan rantai kerap dilakukan. Buat kejar endurance atau biar
awet, umumnya aplikasi ukuran yang lebih besar.

ÔÇ£Seperti Yamaha Scorpio yang aslinya pakai rantai 428 bisa aplikasi rantai lebih besar milik Honda
tiger (520). Tapi, harus diikuti ubahan gir depan dan belakang,ÔÇØ ujar Ari Supriyanto dari bengkel
Protehnics, Rempoa, Jakarta Selatan.

Sedangkan buat kejar akselerasi, biasanya pakai rantai yang lebih kecil. Seperti pada Yamaha Vega
yang ukuran 428 diganti pakai ukuran 415 dari produk aftermarket.

Misalnya; Osaki, Daytona atau SSS. Substitusi juga bisa pakai part orisinal Yamaha Vega ZR. Yaitu,
420. Sedang di Honda Supra Fit atau Supra X (100 cc) yang pakai rantai 428 ingin pakai rantai 420
milik Honda Blade atau Supra X 125. Tinggal ganti nap gir dulu, kalau gir depan tinggal pasang.

Jenis Rantai
Ada beberapa jenis rantai yang biasa diaplikasi pada motor baik jenis bebek ataupun sport. Nah, rantai
roda yang umum dipakai ada beberapa tipe 415, 420, 428, 428H dan 520. Untuk rantai di bawah 428,
biasanya diaplikasi untuk jenis bebek. Sedangkan 428 dan 520 diaplikasi motor sport macam Scorpio
(428) dan Tiger (520).

Khusus buat Honda Supra X, dari pabriknya aplikasi 428. Untuk kepentingan modifikasi, substitusi gir
dan rantai kerap dilakukan. Buat mengejar endurance atau biar lebih awet, umumnya aplikasi ukuran
yang lebih besar. Seperti Yamaha Scorpio yang aslinya pakai rantai 428 bisa aplikasi rantai lebih besar
milik Honda tiger (520).

Kode Rantai Huruf


Selain angka, ada juga huruf. Seperti, kode rantai 420SB-102, 428H-116, dan 520V-106. Huruf SB
berarti solid bushing. Solid bushing berarti bushing yang dibikin seperti pipa. Jenis bushing yang biasa
seperti pelat ditekuk jadi seperti pipa. Huruf H artinya high tension yang membedakan bahan di pelat
bagian dalam.

Rantai dengan kode H berarti pelat dalamnya lebih tebal. Rantai berkode H punya daya tahan minimum
tarikan beban 2,1 ton. Sedang tanpa kode H, 1,70 ton. Artinya huruf V, spesial. V, tanda ada sil penahan
gemuk di dinding luar bushing. Bushing dengan kode V termasuk kategori solid busing.

Kode Rantai Angka


Biasanya ada 6 baris angka yang ada di kemasan rantai. Itu merupakan kode rantai yang tandai
panjang dan lebarnya. Contohnya, 428-104. Angka yang berada di depan atau angka 4 menunjukan
jarak antar pin. ÔÇ£Pin merupakan selongsong yang menyambung antar pelat,ÔÇØ ujar Ari Supriyanto
dari bengkel Protehnics.

Satu angka paling depan ada cara hitungannya sendiri. Kalau di depan angka 4, berarti 4/8 inci. Kalau
dihitung, 1 inci sama dengan 25,4 mm. Berarti 4/8 x 25,4 mm yang hasilnya 12,5 mm. Jadi, rantai yang
di depannya 4 jarak antar pinnya 12,5 mm.
Lantas, angka kedua dan ketiga punya arti jarak antar pelat dalam. Pelat dalam disebut juga inner plate
yang posisinya tepat di bawah pelat atas. Kedua pelat ini, bisa kelihatan langsung pakai mata. Angka
28 berarti jarak lebar pelat 7,94 mm. Angka itu didapat dari tabel standar rantai.

Setelah tiga angka yang tertera di depan, ada lagi angka yang menunjukan panjang rantai. Seperti 104
berarti panjang rantai 104 mata. Panjang rantai tidak punya satuan. Angka yang menunjukan panjang
rantai, berarti jumlah mata rantai tempat masuknya gigi-gigi gir belakang dan depan.

tambahan

 PADA RANTAI

Tertulis :

1. 428-100, 428-104, 428-106, 428-108 dan 428-112


2. 420-100, 420-104, 420-108 dan 420-112

Tentunya tidak semua orang tahu arti dan maksud/fungsi dari spesifikasi tersebut, padahal idealnya
minimal kita tahu ukuran mana sih yang sesuai dengan kendaraan yang ktia miliki jangan sampai kita
salah memesan barang sehingga tidak menutup kemungkinan akan bolak-balik ke toko hanya untuk
barang satu jenis saja.
Karena dilapangan sering terjadi salah info disebabkan kita tidak memberikan informasi kendaraan dan
spesifikasinya yang kemudian disampaikan ketika kita membeli suatu barang tersebut. Walau demikian
memang tidak sedikit juga pelayan toko yang tidak mengetahui persis spesifikasi barang yang diminta
yang akhirnya barang lainlah yang didapat.

Adapun arti dan maksud/ fungsi dari spesifikasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. 428, 420 : menyatakan ukuran sambungan


2. 100, 104, 106, 108 dan 112 : menyatakan panjang atau banyaknya sambungan pada rantai.
sementara fungsi dari rantai tersebut yaitu untuk menghubungkan antara gir depan yang
digerakkan oleh mesin kendaraan bermotor dengan gir belakang yang memutarkan roda
belakang sehingga kendaraan bisa melaju. Adapun setelan rantai yang menghubungkan gir
depan dengan gir belakang harus mengikuti aturan dari pabrikan atau minimal penyetelan
janganlah terlalu kendor dan terlalu kencang sehingga ketika jalan tidak menimbulkan efek
tidak nyaman.

 PADA GIR DEPAN DAN GIR BELAKANG

Tertulis :

1. GIR DEPAN : 15, menyatakan banyaknya mata gigi roda gir dalam satu putaran 360 derajat.
Semakin besarnya nilainya maka semakin enteng tarikan mesin dan berlaku sebaliknya.
2. GIR BELAKANG : 36, 37, 39 dll, menyatakan banyaknya mata gigi roda gir dalam satu putaran
penuh 360 derajat. Semakin besar nilai yang tercantum pada keping gir, maka semakin enteng
tarikan mesin dan berlaku sebaliknya.

Arti dan maksud/ fungsi spesifikasi tersebut adalah :


Untuk menyeimbangkan antara tarikan mesin dengan bobot total kendaraan tersebut, sehingga ketika
mesin dihidupkan dan persneleng ( gigi ) di jalankan maka mesin akan melakukan tarikan terhadap
GIR melalui RANTAI, maka semakin besar ukuran GIR ( semakin banyak mata roda gigi ) akan
semakin enteng tarikan mesin dan sebaliknya.
 SAMBUNGAN RANTAI

Sambungan rantai terdiri dari 3 jenis ukuran yang lazim dipakai yaitu 420, 428 dan 520. Untuk
penyambungan disesuaikan dengan ukuran rantai yang akan disambung, misal ukuran 420 harus
menggunakan sambungan 420, ukuran 428 harus dengan sambungan 428 dan begitu juga dengan
ukuran rantai 520 harus disambung dengan menggunakan sambungan 520 misal speda motor Tiger.

KESIMPULAN

Ada beberapa hal standar yang wajib diketahui terkait dengan GIR PAKET ( Drive Chain ) kendaraan
bermotor :

1. Kenali dulu spesifikasi gir paket kendaraan kita agar memudahkan ketika hendak melakukan
penggantian sparepart ( Replacement ).
2. Ukuran 428, 420, 520,... menyatakan ukuran mata rantai.
3. Ukuran 100, 104, 106, ... menyatakan ukuran panjang rantai hingga 360 derajat.
4. Ukuran GIR DEPAN 14, 15, ... menyatakan banyaknya mata roda gigi satu putaran 360 derajat.
5. Ukuran GIR BELAKANG 34, 35, 36, ...menyatakan banyaknya mata roda gigi satu putaran
360 derajat.

Pulley

Pulley type V
Pulley merupakan komponen mesin yang banyak dipakai untuk mesin industri, mesin perkakas maupun dalam bidang
otomotif.
Ada beberapa type pulley yaitu:

1. Pulley type V
2. Pulley Timming
3. Pulley Variable (pulley V bisa disetting besar kecil)
4. Pulley Round (alur U)
5. Loss pulley ( biasa sebagai adjustment)
Disini kita akan bahas tentang pulley type V, Pulley jenis ini mempunyai banyak varian yang bisa dilihat dalam tabel
dibawah. Namun disini ada sebuah pertanyaan yang sampai saat ini belum ada jawaban pasti, yaitu mengapa sudut
alur dalam satu jenis pulley bisa berbeda-beda. Kami mendapatkan data sudut alur pulley ini dari bando (brand yang
sudah tidak asing lagi bagi kita yang bergelut didunia permesinan) tetapi tidak disertakan artikel yang mendukung data
sudut alur pulley.

Untuk itu penulis akan coba simpulkan tentang hubungan sudut alur terdahap diameter pulley:
Semakin kecil pulley maka semakin kecil/pendek area contact line (lihat gambar bawah), untuk itu agar daya cengkram
belt lebih kuat/tidak selip maka sudut alur diperkecil.

Catatan :
1. Sudut v-belt biasanya berkisar 40 derajat biasanya ukuran tidak bisa sama, mungkin karena sifat
rubber yang elastis jadi susah dalam proses pembentukanya.
2. Kami juga mohon masukan anda, atas keterbatasan informasi ini.

Keterangan:

D : Diameter pulley (mm)


α : Sudut alur ( º )

t : Kedalaman alur (mm)


a : Lebar alur (mm)

Pulley type A
D (mm) α(º) t (mm) a (mm)

65-100 34 12 12

101-125 36 12 12

126> 38 12 12

Pulley type B

D (mm) α(º) t (mm) a (mm)

115-160 34 15 16/19

161-200 36 15 16/19

201> 38 15 16/19

Pulley type C

D (mm) α(º) t (mm) a (mm)

175-250 34 19 20/23

251-315 36 19 20/23

316 38 19 20/23

Pulley type D

D (mm) α(º) t (mm) a (mm)

300-450 36 25 30

451> 38 25 30

Pulley type 3V / 9N / 9J

D (mm) α(º) t (mm) a (mm)

67-90 36 10 8

91-150 38 10 8

151-305 40 10 8

306> 42 10 8

Pulley type 5V / 15N / 15J


D (mm) α(º) t (mm) a (mm)

180-255 38 15 14

256-405 40 15 14

406> 42 15 14

Pulley type 8V / 25N / 25J

D (mm) α(º) t (mm) a (mm)

315-405 38 25 23

406-570 40 25 23

571> 42 25 23

BAUT

Bolt adalah fastener/pengencang yang digunakan sebagai pengikat


berpasangan dengan nut. Bentuk lain bolt adalah cap screw. Disebut cap
screw apabila dalam pemakaian sebagai fasteners berpasangan terhadap
lubang ulir. Dengan demikian bolt dan cap screw dibedakan berdasarkan
aplikasi pemakaiannya sebagai fastener. Namun saat ini yang berpasangan
dengan Nut dan ulir tetap dinamakan Bolt.

Spesifikasi bolt
Bentuk bolt terdiri atas Head body dan thread. Ukuran head berdasarkan
jarak bidang rata pada bagian Head. Ukuran head bolt menentukan
beberapa ukuran kunci atau socket yang dipergunakan. Ukuran bolt
ditentukan oleh diameter puncak threat, sedangkan panjang bolt diukur
dari bagian bawah head ke bagian ujung thread ( bolt ). Beberapa bentuk
bolt memiliki ketentuan penentuan ukuran panjang yang berbeda dalam
penunjukkan ukuran bolt.
Kemudian bolt juga dibedakan berdasarkan jenis threadnya :
a. Part thread

b. Full thread
1. Bolt Inch
Ukuran bolt ditentukan juga oleh ukuran thread. Berdasakan standarisasi
Unified Screw Thread Standard, thread diukur dengan menghitung jumlah
puncak ulir setiap inchi. Unified screw ukuran bolt dinyatakan dengan notasi
seperti berikut :
Bolt Code : ½ – 20 – UNC – 3
3 = Panjang dalam satuan inch
C = Coarse ( ulir kasar )
F = Fine ( ulir halus )
20 = Jumlah puncak ulir per inch
1/2 = Diameter luar puncak ulir
Thread dibedakan atas coarse thread ( kasar ) dan fine thread ( halus ) yang
ditandai dengan notasi UNC untuk coarse thread dan UNF untuk fine thread.
Coarse thread memiliki alur yang lebih dalam dan aplikasinya banyak
digunakan. Fine thread memiliki alur thread kecil aplikasinya pada
permukaan tertentu, misal untuk pengikat parts yang tipis.

2. Bolt Metric
Pada Standarisasi Metric, ukuran ulir ditentukan dengan ukuran jarak antara
puncak ulir terdekat. Notasi yang digunakan untuk menyatakan ukuran ulir
metric adalah sebagai berikut :
Bolt Code : M 12 x 1.75 – 80 – 8.8
8.8 = Class kekuatan baut
80 = Panjang baut
1.75 = Jarak puncak thread dalam satuan mm
12 = Ukuran puncak thread dalam mm
M = Ukuran ISO Metric threads

Tingkat ( Grade ) kekuatan bolt

A. SAE
Society of Automotive Engineers ( SAE ) menerbitkan standarisasi untuk
mengklasifikasikan unified ( inch-series ) bolt pada beberapa grade berdasar
material, treatment dan tensiIe strength ( kekuatan tariknya ). Klasifikasi
grade ditunjukan dengan tanda pada permukaan atas head bolt Tabel berikut
menunjukan spesifikasi dan tanda bolt berdasarkan standarisasi SAE.

B. ISO Standarisasi Klasifikasi Grade bolt metric ditetapkan oleh


International Standardization of Organization ( ISO ). Klasifikasi berdasarkan
atas kekuatan tensile dan yield. Tanda angka pada permukaan atas bolt
menandakan klasifikasi kekuatannnya. Semua bolt dan capscrew
berdiameter diatas 4-mm memiliki tanda angka pada permukaan atas head
bolt. Tabel berikut menunjukkan klasifikasi dan tanda yang digunakan pada
bolt metric.

Istilah yang sering digunakan pada Fastener :

alloy steel = Jenis dari steel yang berisi material lain sengaja ditambahkan
untuk memperbaiki kualitas logam.
carbon steel = Jenis dari logam yang dibuat dari besi dan carbon tanpa
tambahan lain. Sebagian besar fasteners dibuat dari carbon steel.
fastener = Alat yang menyatukan dua atau lebih benda. fastener dapat
berupa bolt, kancing, nut.
Proof Load = Nilai 80 ~ 90 persen dari yield.
tempered = Pengerasan pada metal dengan cara dipanaskan
yield strength = Kemampuan dari material menahan gaya yang menariknya
hingga melar tapi material tersebut masih bisa kembali kebentuk semula.
tensile strength = Gaya atau beban maksimal yang menyebabkan fastener
dapat berubah bentuk (melar) secara permanent.
Jenis fastener/pengencang bolt memang paling sering digunakan dalam
merakit komponen atau mengikat subkomponen seperti piping, hose,
bracket/penahan dll. Hal ini harus diperhatikan secara benar dan teliti, dalam
memilih, memasang dan mengencangkan sesuai rekomendasi shopmanual
atau lihat tabel di atas. Jika tidak maka masalah fatal/serius akan membuat
pekerjaan kita jadi Re-DO(kerja ulang) dan itu sangat merugikan dari segi
waktu lebih-lebih cost/biaya yang membengkak.

JENIS DAN MACAM SLING

JENIS DAN MACAM SLING

Yang akan saya bahas kali ini masih mengenai alat angkat yaitu “Sling”. Sling adalah alat bantu angkat
khususnya barang yang besar dan berat diberbagai industri. Karakteristik dari sling ini adalah salah satu
dan atau kedua ujungnya diterminasi atau dibuat mata sebagai sarana untuk mengaitkan aksesoris untuk
membantu aplikasi pengangkatan seperti Hook, Masterlink, dll. Ternyata sling itu ada berbagai macam
jenis, tergantung fungsi, kondisi lapangan dan aplikasinya.

Jenis sling yang digunakan diberbagai industry khususnya industry berat macam-macamnya adalah :

1. Wire Rope Sling


2. Chain Sling
3. Webbing Sling
4. Round Sling
Keempat jenis sling tersebut digunakan sesuai dengan kondisi lapangan, kebutuhan customer pada saat
aplikasinya nanti dan fungsinya sendiri. Langsung saya akan saya bahas yang pertama yaitu wire rope
sling.

1. WIRE ROPE SLING

Wire rope adalah Tali baja yang terbuat dari beberapa WIRE yang dipilin membentuk STRAND, lalu
beberapa strand tersebut dipilin mengelilingi CORE untuk membentuk sebuah wire rope.

Wire Rope Sling adalah Wire rope yang salah satu atau kedua ujungnya sudah diterminasi atau dibuat
mata. Wire rope sling ini banyak digunakan di lapangan untuk aplikasi mengangkat barang ( Lifting ),
menarik ( Towing ), menambat kapal ( Mooring ), mengikat ( Lashing(choker) ) dan masih banyak lagi.

Pembuatan wire rope sling sifatnya customized, yang berarti wire rope sling ini dapat difabrikasi sesuai
dengan spesifikasi dan kebutuhan user di lapangan. Karena sifatnya yang dibuat sesuai dengan pesanan
user, maka diperlukan data-data untuk membuat wire rope sling tersebut. Data-data yang diperlukan
untuk membuat wire rope sling adalah sebagai berikut :
 Spesifikasi Wire Rope itu sendiri ( Konstruksi, Core, Asal, Ukuran, Putaran, Finishing )
 Jenis Terminasi apa yang ingin digunakan.
 Berapa Jumlah terminasi yang akan dibuat pada wire rope sling nantinya, hanya di satu ujungnya
atau dikedua ujungnya.
 Untuk terminasi mata : ( Berapa diameter besar matanya, Menggunakan thimble atau tidak,
Menggunakan aksesoris tambahan atau tidak seperti Hook, Masterlink, Ring ).
 Berapa panjang jadi yang diminta user.
 Untuk Multi Legged Sling, berapa jumlah kaki yang dibutuhkan.
 Berapa set sling yang dibutuhkan.
Berikut ini adalah macam-macam jenis terminasi dari Wire Rope Sling :
2. CHAIN SLING

Chain sling dalam bahasa indonesia disebut juga rantai sling. Dalam artiannya
menurut wikipedia rantaiadalah serangkaian link yang terhubung biasanya terbuat dari logam. Sebuah
rantai bisa terdiri dari 2 atau bahkan lebih dari 2 link yang berangkaian.
Kegunaan dari rantai yaitu :

 Rantai dirancang untuk mengangkat, menarik, mengikat (Choker) dan mengamankan sesuatu.
 Rantai dirancang untuk membantu menggerakkan mesin (biasa digunakan pada roller mesin).
Sedangkan Chain Sling adalah rantai yang ujungnya diberikan aksesoris sebagai alat bantu angkat (
Masterlink, Hammerlock dan Hook ).

Kegunaan dari Chain sling yaitu untuk aplikasi mengangkat dan menarik.

Untuk membuat Chain Sling dibutuhkan data-data yang berkaitan agar chain sling yang dipesan customer
nantinya tidak salah ukurannya dan aksesoris yang digunakannya atau faktor lain. Data-data yang
dibutuhkan sebelum membuat chain sling adalah sebagai berikut :

 Ukuran diamater rantai atau kapasitas chain sling.


 Banyaknya jumlah kaki sling pada chain sling nantinya.
 Panjang jadi chain sling.
 Aksesoris atau fitting lain yang dibutuhkan atau ditambahkan pada chain sling ( Hook, Ring,
Masterlink, Shackle, dll)
Untuk mengetahui panjang jadi sesuai dengan point 3 ada baiknya saya contohkan juga dengan gambar.
Berikut adalah cara menghitung panjang jadi Chain sling :

Sedangkan macam-macam dari chain sling bentuknya adalah sebagai berikut :


3. WEBBING SLING

Jenis alat angkat yang ketiga adalah webbing sling. Webbing sling atau yang sering disebut juga dengan
sling belt adalah alat pengganti wire rope sling atau chain sling dalam aplikasi angkat (Lifting) dan
mengikat (Choker).

Kenapa dianggap sebagai pengganti? tentunya webbing sling mempunyai kelebihan, karena dapat
menggantikan wire rope sling dan chain sling. Kelebihan atau keuntungan dari webbing sling adalah :

 Lebih ringan sehingga mudah dan aman digunakan.


 Lebih flexible.
 Tidak berkarat.
 Tidak merusak atau membuat kotor barang yang diangkat.
 Mudah dilakukan inspeksi.
Untuk gambar dari webbing sling dan spesifikasinya adalah sebagai berikut :
Untuk mengetahui informasi harga webbing sling silahkan kunjungi www.asmarines.com/Harga-
Webbing-Sling-Web-Sling
4. ROUND SLING

Jenis Sling yang terakhir adalah round Sling. Round Sling adalah Synthetic Sling yang dibungkus lagi
dengan pembungkus dari Synthetic dan dibentuk melingkar.

Keuntungan dari Round Sling ini adalah sebagai berikut :

 Lebih tahan lama.


 Jika mengangkat dengan posisi Choker, posisi angkat lebih sempurna. Gambar webbing sling
diatas terdapat contoh mengangkat secara choker.
 Untuk kapasitas angkat yang besar, Round Sling lebih tipis dan ringan dibandingkan dengan
dengan Synthetic Sling yang lain.

MOTOR

Dalam merancang mesin dengan sumber penggerak motor, atau sejenisnya, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih motor penggeraknya. Motor
penggerak pun memiliki berbagai macam jenis, seperti motor pembakaran dalam,
dan motor listrik. Motor pembakaran dalam seperti mesin bensin atau spark
ignition engine, dan mesin diesel atau compression ignition engine. Motor listrik,
seperti motor AC dan DC, motor stepper, motor servo, dan lain-lain. Pemilihan
dalam hal ini tergantung kebutuhan mesin dan macam gerakan yang dibutuhkan.
Dalam ulasan ini, saya tidak membahas tentang pemilihan jenis ini, namun yang
lebih umum, seperti kecepatan dan daya motor, sesuai dengan pengalaman praktis
saya dalam pekerjaan.

Motor dan Gearbox

Untuk beberapa merek motor, mereka selalu menawarkan produk gearbox juga,
atau sering disebut geared motor. Sebenarnya secara desain, gearbox dan motornya
dapat dipisahkan sehingga gearbox merek A dapat dipasang dengan motor merek
B, dengan menggunakan universal flange, atau langsung dapat disambung jika
memiliki posisi joining baut yang sama. Umumnya informasi dalam katalog
tentang motor ber-gearbox ini terdiri dari tipe geared motor, daya motor, rasio
gearbox, faktor keamanan, torsi output, dan kecepatan output gearbox. Jika ingin
mengganti motor dengan daya lebih besar dan gearbox tidak diubah,
pastikan flangepenghubung antara gearbox dan motor bersesuaian, dan juga
perhitungkan ulang daya output yang dihasilkan (asumsi daya output dan input
sama, dengan perubahan kecepatan rotasi dan torsi motor) apakah sudah sesuai
dengan desain sebelumnya.

Nameplate Motor

Secara umum, informasi pada nameplate motor bisa menjelaskan spesifikasi motor.
Umumnya nameplate terdiri atas tipe motor dan gearbox, rasio gearbox, dan daya
motor. Penggantian motor dengan merek lain perlu dikonsultasikan lebih lanjut
dengan pihak supplier motor, dengan memperhatikan desain mesin, kecepatan
output dan daya yang dibutuhkan.

Menentukan Daya Motor

Daya motor sangat tergantung pada besar dan jenis beban yang dibawa oleh mesin.
Semakin besar beban yang ditanggung mesin, semakin besar daya motor yang
dibutuhkan. Beban yang dimaksud termasuk rugi gesekan transmisi, dan juga
impact saat loading beban. Satuan daya yang umum digunakan adalah kiloWatt
dan Horse Power.

Menentukan Kecepatan Motor

Umumnya tiap motor memiliki kecepatan tertentu sesuai dengan katalog. Ada
motor dengan 2800-an rpm, 1400-an rpm, dan 900-an rpm, tergantung merek dan
jenis motor. Yang terpenting adalah kecepatan output yang dihasilkan. Dengan
motor dan gearbox yang bersesuaian pada katalog atau melalui perhitungan, kita
dapat memperoleh kecepatan output gearbox. Sedang kecepatan output tergantung
pada kapasitas mesin. Kapasitas di sini adalah seberapa banyak beban yang
dipindahkan dalam satuan waktu. Semisal, konveyor yang memindahkan botol
dengan diameter 7 cm dengan kebutuhan 120 botol per menit, maka butuh
pergerakan linear konveyor sebesar 840 cm/menit. Jika diameter efektif atau pitch
diameter dari sprocket penggerak sebesar 400 mm, maka dibutuhkan kecepatan
putar output motor gearbox sebesar kurang lebih 42 rpm atau revolutions per
minute. Pengaturan kecepatan output dapat dilakukan dengan mengatur inverter
motor untuk motor AC sampai benar-benar diperoleh kecepatan motor yang
diharapkan. Atau pengaturan governoratau sejenisnya untuk mengatur masukan
bahan bakar pada motor pembakaran dalam.

Perhitungan Umum Yang Digunakan

Secara umum perhitungan yang digunakan adalah turunan hukum kekekalan


energi. Daya output sama dengan daya input, dengan asumsi rugi-rugi transmisi
diabaikan.

P1 = P2

Jika P1 adalah daya input dan P2 adalah daya output. Sedang Daya adalah Usaha
dibagi Waktu. Usaha secara umum yang kita kenal adalah gaya kali jarak
perpindahan. Sehingga secara umum persamaan Daya adalah gaya kali jarak
perpindahan dibagi waktu yang dibutuhkan.

P = F.s/t

Jika s/t adalah kecepatan, maka persamaan di atas dapat menjadi berikut.

P = F.v

Jika pergerakan yang dialami adalah radial alias berputar, maka v atau kecepatan
linear diganti dengan ω atau kecepatan radial, sehingga persamaan menjadi berikut.

P = F.r.ω

Di mana r adalah jari-jari efektif dari sprocket atau pulley penggerak mesin. Jika
gaya dikalikan dengan jari-jari, akan didapati torsi, sehingga persamaan menjadi
berikut.

P = T.ω

Dengan mensubstitusikan persamaan awal dengan persamaan di atas diperoleh


persamaan berikut.

T1.ω1 = T2.ω2

Persamaan di atas kurang lebih dapat digunakan untuk perhitungan motor dengan
asumsi tidak ada rugi transmisi. Di mana T1 adalah torsi input, ω1 adalah
kecepatan rotasi input, T2 adalah torsi output, dan ω2 adalah kecepatan rotasi
output.

Untuk beberapa merek motor gearbox, mereka sudah memperhitungkan dan


menjelaskan torsi output dan kecepatan rotasi output. Jika informasi tersebut sudah
ada di katalog, lebih baik mengikuti perhitungan katalog dan tidak menghitungnya
kembali. Semoga bermanfaat.
RODA GIGI

Roda Gigi - Transmisi Daya (Power Transmission)


Transmisi Daya (Power Transmission) adalah upaya untuk menyalurkan/memindahkan
daya dari sumber daya (motor diesel,bensin,turbin gas, motor listrik dll) ke mesin yang
membutuhkan daya (mesin bubut, pompa, kompresor, mesin produksi dll).

Roda gigi adalah salah satu bentuk sistem transmisi yang mempunyai fungsi
mentransmisikan gaya, membalikkan putaran, mereduksi atau menaikkan putaran/kecepatan.

Kelebihan Roda Gigi


▷ Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang besar.
▷ Sistem yang kompak (praktis) sehingga konstruksinya sederhana.
▷ Kemampuan menerima beban lebih tinggi.
▷ Efisiensi pemindahan dayanya tinggi karena faktor terjadinya slip sangat kecil.
▷ Kecepatan transmisi rodagigi dapat ditentukan sehingga dapat digunakan
dengan pengukuran yang kecil dan daya yang besar.

Buat yang ingin Handbook Teknik Mesin Disini


Secara umum Roda gigi diklasifikasikan menjadi tiga berdasarkan :
❑ Letak porosnya
❑ Menurut arah putarannya

❑ Menurut bentuk giginya

Berdasarkan letak porosnya :

❑ Poros saling sejajar satu sama lain

❑ Poros saling memotong

❑ Poros saling menyilang

Berdasarkan arah putarannya :

❑ Roda Gigi Luar (External Gearing) Arah putarannya berlawanan

❑ Roda Gigi Dalam (Internal Gearing) Arah Putarannya searah/sama

Berdasarkan bentuk giginya :

❑ Roda Gigi Lurus ( Spur Gear)

❑ Roda Gigi Miring ( Helix Gear)

❑ Roda Gigi Kerucut dan Bersudut (Miter gear and Bevel Gear )

❑ Roda Gigi Cacing ( Worm Gear)

RODA GIGI LURUS (SPUR GEAR) adalah roda gigi yang memiliki bentuk
konstruksi yang sederhana seperti silindris, dengan gigi sekelilingnya, bentuknya lurus dan
sejajar dengan poros sumbunya (lubang). Pada umumnya roda gigi ini digunakan untuk
mentransmisikan daya atau putaran antara dua poros yang posisinya sejajar atau paralel.

Ciri-ciri roda gigi lurus :

❑ Daya yang ditransmisikan < 25.000 Hp

❑ Putaran yang ditransmisikan < 100.000 rpm

❑ Kecepatan keliling < 200 m/s

❑ Rasio kecepatan yang digunakan

- Untuk 1 tingkat ( i ) < 8


- Untuk 2 tingkat ( i ) < 45
- Untuk 3 tingkat ( i ) < 200
( i ) = Perbandingan kecepatan antara penggerak dengan yang digerakkan

❑ Efisiensi keseluruhan untuk masing-masing tingkat 96% - 99% tergantung disain dan
ukuran.

RODA GIGI MIRING (HELICAL GEAR) adalah Adalah roda gigi yang pada dasarnya sama
dengan roda gigi lurus, perbedaannya terletak pada roda giginya yang miring membentuk
sudut terhadap sumbu (lubang).
Umumnya gigi pada roda gigi miring ini terbagi menjadi 2, yaitu miring kiri dan miring kanan.
Arah berlawanan dipakai untuk poros paralel, arah yang sama dipakai untuk poros tegak lurus.
Suara lebih tenang dibanding roda gigi lurus, namun vibrasi aksialnya lebih tinggi.
Jenis-jenis roda gigi miring :

❑ Roda gigi miring biasa (Helical Gear)

❑ Roda gigi miring silang (Crossed-Helical Gear)

❑ Roda gigi miring berganda (Double Helical Gear)

❑ Roda gigi ganda bersambung (Herringbone Gear)

Ciri-ciri roda gigi miring :

❑ Arah gigi membentuk sudut terhadap sumbu poros.

❑ Distribusi beban sepanjang garis kontak tidak uniform.

❑ Kemampuan pembebanan lebih besar dari pada roda gigi lurus.


❑ Gaya aksial lebih besar sehingga memerlukan bantalan aksial dan rodagigi
yang kokoh.

RODA GIGI KERUCUT (MITER GEAR) adalah roda gigi yang berbentuk seperti kerucut, dan
identik dengan bevel, namun jumlah kedua gigi sama, sehingga rasionya selalu 1:1. Roda gigi
ini tidak dipakai sebagai perubah kecepatan.

RODA GIGI BERSUDUT (BEVEL GEAR) adalah roda gigi yang yang berbentuk seperti
kerucut dan digunakan untuk mentrasnmisikan daya antara dua poros yang saling
berpotongan.

Buat yang ingin Handbook Teknik Mesin Disini


Jenis –jenis roda gigi kerucut :

❑ Roda gigi kerucut lurus

❑ Roda gigi kerucut miring

❑ Roda gigi kerucut spiral

❑ Roda gigi kerucut hypoid


RODA GIGI CACING (WORM GEAR) adalah Adalah roda gigi yang memiliki konstruksi yang
hampir sama dengan spur gear (roda gigi lurus) dengan Perbedaan pada bagian lebar roda
terdapat kelengkungan (radius) yang besarnya sama dengan radius ulir cacing.

Jenis-jenis roda gigi cacing (Worm Gear):

❑ Roda gigi cacing silindris

❑ Roda gigi cacing globoid


Ciri-ciri roda gigi cacing (worm gear)

❑ Kedua sumbu saling bersilang dengan jarak sebesar a, biasanya sudut yang dibentuk
kedua sumbu sebesar 90°.

❑ Kerjanya halus dan hampir tanpa bunyi.

❑ Umumnya arah transmisi tidak dapat dibalik untuk menaikkan putaran dari roda cacing ke
cacing (mengunci sendiri).

❑ Perbandingan reduksi bisa dibuat sampai 1 : 150.

❑ Rodagigi cacing efisiensinya sangat rendah, terutama jika sudut kisarnya kecil

Kerjasama Roda Gigi


1. Sumbu rodagigi sejajar/paralel:
Dapat berupa kerjasama rodagigi lurus, miring atau spherical
2. Sumbu rodagigi tegak lurus berpotongan :
Dapat berupa roda gigi trapesium/payung/ bevel dengan profil lurus (radial), miring (helical)
atau melengkung (spherical)
3. Sumbu rodagigi menyilang tegak lurus :
Dapat berupa rodagigi cacing(worm), globoida, hypoid, spiroid atau roda gigi miring atau
melengkung.
4. Sumbu rodagigi menyilang :
Dapat berupa rodagigi skrup(screw/helical) atau spherical.
5. Sumbu roda gigi berpotongan tidak tegak lurus :
Dapat berupa roda gigi payung/trapesium atau helical dll.

Syarat dua roda gigi bekerja-sama:


Beberapa hal yang cukup penting pada kerjasama roda gigi, apabila dua roda gigi atau lebih
bekerja sama maka :
1. Profil gigi harus sama ( spur atau helical dll)
2. Modul gigi harus sama ( modul gigi adalah salah satu dimensi khusus roda gigi)
3. Sudut tekanan harus sama ( sudut perpindahan daya antar gigi)
• Modul gigi adalah besaran/dimensi roda gigi, yang dapat menyatakan besar dan kecilnya
gigi .Bilangan modul biasanya bilangan utuh, kecuali untuk gigi yang kecil. (Bilangan yang
ditulis tak berdimensi, walaupun dalam arti yang sesungguhnya dalam satuan mm )
• Sudut tekanan adalah sudut yang dibentuk antara garis singgung dua roda gigi dan
garis perpindahan gaya antar dua gigi yang bekerja sama.

Sudut tekanan (a ) sudut yang dibentuk dari garis horisontal dengan garis normal
dipersinggungan antar gigi. Sudut tekanan sudah di standarkan yaitu : a = 20 0 .
Akibat adanya sudut tekanan ini, maka gaya yang dipindahkan dari roda gigi penggerak
(pinion) ke roda gigi yang digerakkan (wheel), akan diuraikan menjadi dua gaya yang saling
tegak lurus (vektor gaya), gaya yang sejajar dengan garis singgung disebut : gaya tangensial,
sedang gaya yang tegak lurus garis singgung ( menuju titik pusat roda gigi) disebut gaya
radial.
• Gaya tangensial: merupakan gaya yang dipindahkan dari roda gigi satu ke roda gigi yang
lain.
• Gaya radial: merupakan gaya yang menyebabkan kedua roda gigi saling mendorong ( dapat
merugikan).

Modul & Pressure Angle


Istilah-Istilah Dalam Roda Gigi

1. Jumlah gigi (Z) ;


►Banyaknya gigi di sekeliling silinder gigi.
2. Modul (M);
► Besaran yang menentukan bentuk dan ukuran roda gigi
M = t / (pi)
T = jarak bagi gigi (pitch)
M = ditulis tanpa satuan ( diartikan dalam: mm)
3. Tinggi gigi (H)
ha = tinggi kepala gigi (ha = M)
hd = Tinggi kaki gigi (hd = 1,1 s/d 1,3 M)
H = ha + hd
4. Diameter lingkaran singgung (Diameter Pitch cyrcle =Dp)
►Diameter lingkaran gigi yang selalu bersinggungan dengan diameter lingkaran gigi
pasangannya
Dp = M . Z
5. Garis tengah lingkaran luar/kepala (Diameter Adendum cyrcle=Da)
► Garis tengah lingkaran gigi bagian luar
Da = Dp + 2 Ha
6 Garis tengah lingkaran dalam (Diameter Dedendum cyrcle=Dd)
► Garis tengah lingkaran gigi bagian dalam
Dd = Dp – 2hd
7. Garis singgung persekutuan dalam
► Garis yang melalui titik singgung kedua lingkaran singgung roda gigi berpasangan.

8. Sudut tekan (ά)


► sudut yang terletak diantara garis singgung persekutuan dalam dengan garis tekan
9. Garis tekan
► garis yang melalui titik singgung pesekutuan dalam dan membuat sudut tertentu terhadap
garis singgung persekutuan dalam
10. Cyrcular pitch (Cp = t)
►panjang busur lingkaran jarak antara untuk profil gigi yang berdekatan dari sebuah roda
gigi
11. Clearence
►kelonggaran gigi pada arah tinggi gigi
12. Back lash
►kelonggaran gigi pada arah tebal gigi

Perhitungan Dalam Roda Gigi


Dalam transmisi roda gigi kita mengenal adanya input (Masukan) dan output ( Keluaran), juga
kita mengenal adanya Efisiensi gear.
Apabila putaran keluaran (output) lebih rendah dari masukan (input) maka transmisi disebut :
reduksi (reduction gear), tetapi apabila keluaran lebih cepat dari pada masukan maka disebut
: inkrisi ( increaser gear).
Kerjasama lebih dari dua roda gigi disebut : transmisi kereta api (train gear).
Perbadingan input dan output disebut : perbandingan putaran transmisi (speed ratio),
dinyatakan dalam notasi : i
Speed ratio : i = n1 / n2 = d2 / d1 = z2 / z1
Apabila: i < 1 = transmisi roda gigi inkrisi
i > 1 = transmisi roda gigi reduksi

n = Kecepatan (rpm)
d = Diameter ( in)
Z = Jumlah gigi
Perbandingan Gear ( Gear Ratio)
Variabel yang perlu diketahui
z = Jumlah gigi
d = Diameter
n = Kecepatan (speed)
τ = Torsi

GR = gear Ratio8
Berikut specification dari pilihan diameter Drum/Tube Pulley yang kami sediakan untuk
diproduksi:

DRUM/TUBE FOR PULLEY

OUTSIDE
DIAMETER
NO. LENGTH
(OD)
(MM)

MM INCH

1 76 2½” 200 – 1000

2 89 3” 200 – 1000

3 114 4” 200 – 1000

4 140 5” 200 – 1000

5 165 6” 300 – 1000

6 216 8” 300 – 1000

7 267 10” 500 – 1000

8 318 12” 500 – 1000

9 355 14” 600 – 1000

10 405 16” 600 – 1000

Transmisi rantai-sproket (chain and sprocket)

Transmisi rantai-sproket digunakan untuk transmisi tenaga pada jarak


sedang. Kelebihan dari transmisi ini dibanding dengan transmisi sabuk-puli
adalah dapat digunakan unutk mennyalurkan daya yang lebih besar seperti
diuraikan berikut ini. Sketsa rantai dan sproket diperlihatkan pada Gambar
5.17.

Kelebihan:
- transmisi tanpa slip >>> perbandingan putaran tetap
- dapat meneruskan daya besar
- keausan kecil pada bantalan
- jarak poros menengah (antara belt dan gear)

Kekurangan:
- tdk dapat dipakai utk kecepatan tinggi (max. 600 m/min)
- suara dan getaran tinggi
- perpanjangan rantai karena keausan pena dan bus
Sproket
- Bentuk S dan U, bahan:baja kar
- Jumlah gigi min. 13 dan max. 114
- Perbandingan putaran max. 10/1

- Sudut kontak rantai dan sproket >120o


TALI MANILA

Tali Manila adalah tali yang terbuat dari serat manila yaitu serat yang didapat dari daun pohon
abacca, tanaman sejenis pisang pisangan yang banyak dibudidayakan di Manila yang tepatnya
berada di Negara Filiphina. Secara garis besar proses produksi tali Manilla adalah serat pohon abacca
itu dibersihkan dari kotoran. Setelah itu serat dipilin menjadi yarn, dan yarn dipilin kembali menjadi
strand. 3 atau 4 strand lalu dipilin kembali membentuk tali.

PT. Anugrah Sukses Marine adalah perusahaan distributor dan importir alat-alat kapal yang men jual
Tali Manila. Kami menjual berbagai ukuran Tali Manila, mulai dari ukuran 6mm sampai dengan
64mm. Tali manila yang kami jual datang dengan konstruksi tiga lilitan. Berikut adalah gambar dari
Tali Manila yang kami jual :

Fungsi dari Tali manila itu sendiri kebanyakan digunakan user sebagai dekorasi, dan diatas kapal
untuk membuat tangga dan jala jala. Berikut ini adalah tabel spesifikasi tali manila yang kami jual
sebagai acuan anda untuk membeli tali manila ini pada kami.

KELEBIHAN TALI MANILA

Tali manila memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri, sehingga banyak orang yang menggunakan Tali
Manila ini untuk keperluannya di Lapangan. Kelebihan-kelebihan dari tali manila itu diantaranya :

Harga yang lebih terjangkau.

Tidak mudah pecah.

Tidak terlalu kaku.

Tidak dapat meleleh

Memiliki nilai seni tersendiri dari segi tampilannya, sehingga banyak digunakan untuk dekorasi
ruangan.

Menyerap Air

Karena sifatnya yang menyerap air itulah kenapa tali manila banyak digunakan untuk membuat
tangga di kapal, tarik tambang, dan dibuat jala jala. Dan karena bentuknya yang menarik manilla
rope juga banyak digunakan untuk dekorasi. Selain kegunaan tadi, manilla ropes banyak digunakan
untuk mengikat barang, mengikat pipa, dan kebutuhan industri lain.

Tali manila dapat merenggang lebih kurang 25% dari panjangnya sehingga tali ini tidak langsung
patah atau putus saat ditarik dan juga lebih flexible. Dan perlu anda ketahui, tali manila dengan
keliling 6 inci atau diameter 2 inci mempunyai daya tahan sampai 16 ton.

KEKURANGAN TALI MANILA

Jika berbicara tentang kelebihan, tentunya sebuah benda ciptaan manusia memiliki kekurangan.
Kekurangan dari tali manila ini sendiri diantaranya :

Rentan terhadap sinar UV.

Rentan terhadap bahan kimia.

Tidak memiliki nilai breaking load yang tinggi, sehingga tidak disarankan untuk aplikasi angkat dan
tarik.

Nilai breaking load dari tali manila ini dapat berkurang saat tali dalam keadaan basah.

Dari penjelasan kelebihan dan kekurangan dari tali manila tersebut, kami harapkan anda dapat
menentukan jenis tali apa yang cocok untuk kebutuhan anda. Jika tali manila cocok dengan
kebutuhan aplikasi anda di Lapangan sehingga menjadikan tali manila ini pilihan anda. Silahkan
melihat tabel spesifikasi dari Tali Manila yang kami jual, dibawah ini :

Anda mungkin juga menyukai