Rantai yang sebagai pemindah daya dari putaran gear box ke roda, punya peranan penting pada
tunggangan. Makanya pengendara harus kenal lebih jauh mengenai jenis keberadaan peranti ini.
Seperti kode atau angka yang tercetak di kemasan rantai. Sebagai pemilik motor, harus tahu arti kode
itu agar tidak salah pakai rantai.
Kode mengandung arti baik untuk kekuatan ataupun ukuran. Sehingga tidak salah pilih. Juga tahu
peruntukannya.
ÔÇ£Seperti Yamaha Scorpio yang aslinya pakai rantai 428 bisa aplikasi rantai lebih besar milik Honda
tiger (520). Tapi, harus diikuti ubahan gir depan dan belakang,ÔÇØ ujar Ari Supriyanto dari bengkel
Protehnics, Rempoa, Jakarta Selatan.
Sedangkan buat kejar akselerasi, biasanya pakai rantai yang lebih kecil. Seperti pada Yamaha Vega
yang ukuran 428 diganti pakai ukuran 415 dari produk aftermarket.
Misalnya; Osaki, Daytona atau SSS. Substitusi juga bisa pakai part orisinal Yamaha Vega ZR. Yaitu,
420. Sedang di Honda Supra Fit atau Supra X (100 cc) yang pakai rantai 428 ingin pakai rantai 420
milik Honda Blade atau Supra X 125. Tinggal ganti nap gir dulu, kalau gir depan tinggal pasang.
Jenis Rantai
Ada beberapa jenis rantai yang biasa diaplikasi pada motor baik jenis bebek ataupun sport. Nah, rantai
roda yang umum dipakai ada beberapa tipe 415, 420, 428, 428H dan 520. Untuk rantai di bawah 428,
biasanya diaplikasi untuk jenis bebek. Sedangkan 428 dan 520 diaplikasi motor sport macam Scorpio
(428) dan Tiger (520).
Khusus buat Honda Supra X, dari pabriknya aplikasi 428. Untuk kepentingan modifikasi, substitusi gir
dan rantai kerap dilakukan. Buat mengejar endurance atau biar lebih awet, umumnya aplikasi ukuran
yang lebih besar. Seperti Yamaha Scorpio yang aslinya pakai rantai 428 bisa aplikasi rantai lebih besar
milik Honda tiger (520).
Rantai dengan kode H berarti pelat dalamnya lebih tebal. Rantai berkode H punya daya tahan minimum
tarikan beban 2,1 ton. Sedang tanpa kode H, 1,70 ton. Artinya huruf V, spesial. V, tanda ada sil penahan
gemuk di dinding luar bushing. Bushing dengan kode V termasuk kategori solid busing.
Satu angka paling depan ada cara hitungannya sendiri. Kalau di depan angka 4, berarti 4/8 inci. Kalau
dihitung, 1 inci sama dengan 25,4 mm. Berarti 4/8 x 25,4 mm yang hasilnya 12,5 mm. Jadi, rantai yang
di depannya 4 jarak antar pinnya 12,5 mm.
Lantas, angka kedua dan ketiga punya arti jarak antar pelat dalam. Pelat dalam disebut juga inner plate
yang posisinya tepat di bawah pelat atas. Kedua pelat ini, bisa kelihatan langsung pakai mata. Angka
28 berarti jarak lebar pelat 7,94 mm. Angka itu didapat dari tabel standar rantai.
Setelah tiga angka yang tertera di depan, ada lagi angka yang menunjukan panjang rantai. Seperti 104
berarti panjang rantai 104 mata. Panjang rantai tidak punya satuan. Angka yang menunjukan panjang
rantai, berarti jumlah mata rantai tempat masuknya gigi-gigi gir belakang dan depan.
tambahan
PADA RANTAI
Tertulis :
Tentunya tidak semua orang tahu arti dan maksud/fungsi dari spesifikasi tersebut, padahal idealnya
minimal kita tahu ukuran mana sih yang sesuai dengan kendaraan yang ktia miliki jangan sampai kita
salah memesan barang sehingga tidak menutup kemungkinan akan bolak-balik ke toko hanya untuk
barang satu jenis saja.
Karena dilapangan sering terjadi salah info disebabkan kita tidak memberikan informasi kendaraan dan
spesifikasinya yang kemudian disampaikan ketika kita membeli suatu barang tersebut. Walau demikian
memang tidak sedikit juga pelayan toko yang tidak mengetahui persis spesifikasi barang yang diminta
yang akhirnya barang lainlah yang didapat.
Adapun arti dan maksud/ fungsi dari spesifikasi tersebut adalah sebagai berikut :
Tertulis :
1. GIR DEPAN : 15, menyatakan banyaknya mata gigi roda gir dalam satu putaran 360 derajat.
Semakin besarnya nilainya maka semakin enteng tarikan mesin dan berlaku sebaliknya.
2. GIR BELAKANG : 36, 37, 39 dll, menyatakan banyaknya mata gigi roda gir dalam satu putaran
penuh 360 derajat. Semakin besar nilai yang tercantum pada keping gir, maka semakin enteng
tarikan mesin dan berlaku sebaliknya.
Sambungan rantai terdiri dari 3 jenis ukuran yang lazim dipakai yaitu 420, 428 dan 520. Untuk
penyambungan disesuaikan dengan ukuran rantai yang akan disambung, misal ukuran 420 harus
menggunakan sambungan 420, ukuran 428 harus dengan sambungan 428 dan begitu juga dengan
ukuran rantai 520 harus disambung dengan menggunakan sambungan 520 misal speda motor Tiger.
KESIMPULAN
Ada beberapa hal standar yang wajib diketahui terkait dengan GIR PAKET ( Drive Chain ) kendaraan
bermotor :
1. Kenali dulu spesifikasi gir paket kendaraan kita agar memudahkan ketika hendak melakukan
penggantian sparepart ( Replacement ).
2. Ukuran 428, 420, 520,... menyatakan ukuran mata rantai.
3. Ukuran 100, 104, 106, ... menyatakan ukuran panjang rantai hingga 360 derajat.
4. Ukuran GIR DEPAN 14, 15, ... menyatakan banyaknya mata roda gigi satu putaran 360 derajat.
5. Ukuran GIR BELAKANG 34, 35, 36, ...menyatakan banyaknya mata roda gigi satu putaran
360 derajat.
Pulley
Pulley type V
Pulley merupakan komponen mesin yang banyak dipakai untuk mesin industri, mesin perkakas maupun dalam bidang
otomotif.
Ada beberapa type pulley yaitu:
1. Pulley type V
2. Pulley Timming
3. Pulley Variable (pulley V bisa disetting besar kecil)
4. Pulley Round (alur U)
5. Loss pulley ( biasa sebagai adjustment)
Disini kita akan bahas tentang pulley type V, Pulley jenis ini mempunyai banyak varian yang bisa dilihat dalam tabel
dibawah. Namun disini ada sebuah pertanyaan yang sampai saat ini belum ada jawaban pasti, yaitu mengapa sudut
alur dalam satu jenis pulley bisa berbeda-beda. Kami mendapatkan data sudut alur pulley ini dari bando (brand yang
sudah tidak asing lagi bagi kita yang bergelut didunia permesinan) tetapi tidak disertakan artikel yang mendukung data
sudut alur pulley.
Untuk itu penulis akan coba simpulkan tentang hubungan sudut alur terdahap diameter pulley:
Semakin kecil pulley maka semakin kecil/pendek area contact line (lihat gambar bawah), untuk itu agar daya cengkram
belt lebih kuat/tidak selip maka sudut alur diperkecil.
Catatan :
1. Sudut v-belt biasanya berkisar 40 derajat biasanya ukuran tidak bisa sama, mungkin karena sifat
rubber yang elastis jadi susah dalam proses pembentukanya.
2. Kami juga mohon masukan anda, atas keterbatasan informasi ini.
Keterangan:
Pulley type A
D (mm) α(º) t (mm) a (mm)
65-100 34 12 12
101-125 36 12 12
126> 38 12 12
Pulley type B
115-160 34 15 16/19
161-200 36 15 16/19
201> 38 15 16/19
Pulley type C
175-250 34 19 20/23
251-315 36 19 20/23
316 38 19 20/23
Pulley type D
300-450 36 25 30
451> 38 25 30
Pulley type 3V / 9N / 9J
67-90 36 10 8
91-150 38 10 8
151-305 40 10 8
306> 42 10 8
180-255 38 15 14
256-405 40 15 14
406> 42 15 14
315-405 38 25 23
406-570 40 25 23
571> 42 25 23
BAUT
Spesifikasi bolt
Bentuk bolt terdiri atas Head body dan thread. Ukuran head berdasarkan
jarak bidang rata pada bagian Head. Ukuran head bolt menentukan
beberapa ukuran kunci atau socket yang dipergunakan. Ukuran bolt
ditentukan oleh diameter puncak threat, sedangkan panjang bolt diukur
dari bagian bawah head ke bagian ujung thread ( bolt ). Beberapa bentuk
bolt memiliki ketentuan penentuan ukuran panjang yang berbeda dalam
penunjukkan ukuran bolt.
Kemudian bolt juga dibedakan berdasarkan jenis threadnya :
a. Part thread
b. Full thread
1. Bolt Inch
Ukuran bolt ditentukan juga oleh ukuran thread. Berdasakan standarisasi
Unified Screw Thread Standard, thread diukur dengan menghitung jumlah
puncak ulir setiap inchi. Unified screw ukuran bolt dinyatakan dengan notasi
seperti berikut :
Bolt Code : ½ – 20 – UNC – 3
3 = Panjang dalam satuan inch
C = Coarse ( ulir kasar )
F = Fine ( ulir halus )
20 = Jumlah puncak ulir per inch
1/2 = Diameter luar puncak ulir
Thread dibedakan atas coarse thread ( kasar ) dan fine thread ( halus ) yang
ditandai dengan notasi UNC untuk coarse thread dan UNF untuk fine thread.
Coarse thread memiliki alur yang lebih dalam dan aplikasinya banyak
digunakan. Fine thread memiliki alur thread kecil aplikasinya pada
permukaan tertentu, misal untuk pengikat parts yang tipis.
2. Bolt Metric
Pada Standarisasi Metric, ukuran ulir ditentukan dengan ukuran jarak antara
puncak ulir terdekat. Notasi yang digunakan untuk menyatakan ukuran ulir
metric adalah sebagai berikut :
Bolt Code : M 12 x 1.75 – 80 – 8.8
8.8 = Class kekuatan baut
80 = Panjang baut
1.75 = Jarak puncak thread dalam satuan mm
12 = Ukuran puncak thread dalam mm
M = Ukuran ISO Metric threads
A. SAE
Society of Automotive Engineers ( SAE ) menerbitkan standarisasi untuk
mengklasifikasikan unified ( inch-series ) bolt pada beberapa grade berdasar
material, treatment dan tensiIe strength ( kekuatan tariknya ). Klasifikasi
grade ditunjukan dengan tanda pada permukaan atas head bolt Tabel berikut
menunjukan spesifikasi dan tanda bolt berdasarkan standarisasi SAE.
alloy steel = Jenis dari steel yang berisi material lain sengaja ditambahkan
untuk memperbaiki kualitas logam.
carbon steel = Jenis dari logam yang dibuat dari besi dan carbon tanpa
tambahan lain. Sebagian besar fasteners dibuat dari carbon steel.
fastener = Alat yang menyatukan dua atau lebih benda. fastener dapat
berupa bolt, kancing, nut.
Proof Load = Nilai 80 ~ 90 persen dari yield.
tempered = Pengerasan pada metal dengan cara dipanaskan
yield strength = Kemampuan dari material menahan gaya yang menariknya
hingga melar tapi material tersebut masih bisa kembali kebentuk semula.
tensile strength = Gaya atau beban maksimal yang menyebabkan fastener
dapat berubah bentuk (melar) secara permanent.
Jenis fastener/pengencang bolt memang paling sering digunakan dalam
merakit komponen atau mengikat subkomponen seperti piping, hose,
bracket/penahan dll. Hal ini harus diperhatikan secara benar dan teliti, dalam
memilih, memasang dan mengencangkan sesuai rekomendasi shopmanual
atau lihat tabel di atas. Jika tidak maka masalah fatal/serius akan membuat
pekerjaan kita jadi Re-DO(kerja ulang) dan itu sangat merugikan dari segi
waktu lebih-lebih cost/biaya yang membengkak.
Yang akan saya bahas kali ini masih mengenai alat angkat yaitu “Sling”. Sling adalah alat bantu angkat
khususnya barang yang besar dan berat diberbagai industri. Karakteristik dari sling ini adalah salah satu
dan atau kedua ujungnya diterminasi atau dibuat mata sebagai sarana untuk mengaitkan aksesoris untuk
membantu aplikasi pengangkatan seperti Hook, Masterlink, dll. Ternyata sling itu ada berbagai macam
jenis, tergantung fungsi, kondisi lapangan dan aplikasinya.
Jenis sling yang digunakan diberbagai industry khususnya industry berat macam-macamnya adalah :
Wire rope adalah Tali baja yang terbuat dari beberapa WIRE yang dipilin membentuk STRAND, lalu
beberapa strand tersebut dipilin mengelilingi CORE untuk membentuk sebuah wire rope.
Wire Rope Sling adalah Wire rope yang salah satu atau kedua ujungnya sudah diterminasi atau dibuat
mata. Wire rope sling ini banyak digunakan di lapangan untuk aplikasi mengangkat barang ( Lifting ),
menarik ( Towing ), menambat kapal ( Mooring ), mengikat ( Lashing(choker) ) dan masih banyak lagi.
Pembuatan wire rope sling sifatnya customized, yang berarti wire rope sling ini dapat difabrikasi sesuai
dengan spesifikasi dan kebutuhan user di lapangan. Karena sifatnya yang dibuat sesuai dengan pesanan
user, maka diperlukan data-data untuk membuat wire rope sling tersebut. Data-data yang diperlukan
untuk membuat wire rope sling adalah sebagai berikut :
Spesifikasi Wire Rope itu sendiri ( Konstruksi, Core, Asal, Ukuran, Putaran, Finishing )
Jenis Terminasi apa yang ingin digunakan.
Berapa Jumlah terminasi yang akan dibuat pada wire rope sling nantinya, hanya di satu ujungnya
atau dikedua ujungnya.
Untuk terminasi mata : ( Berapa diameter besar matanya, Menggunakan thimble atau tidak,
Menggunakan aksesoris tambahan atau tidak seperti Hook, Masterlink, Ring ).
Berapa panjang jadi yang diminta user.
Untuk Multi Legged Sling, berapa jumlah kaki yang dibutuhkan.
Berapa set sling yang dibutuhkan.
Berikut ini adalah macam-macam jenis terminasi dari Wire Rope Sling :
2. CHAIN SLING
Chain sling dalam bahasa indonesia disebut juga rantai sling. Dalam artiannya
menurut wikipedia rantaiadalah serangkaian link yang terhubung biasanya terbuat dari logam. Sebuah
rantai bisa terdiri dari 2 atau bahkan lebih dari 2 link yang berangkaian.
Kegunaan dari rantai yaitu :
Rantai dirancang untuk mengangkat, menarik, mengikat (Choker) dan mengamankan sesuatu.
Rantai dirancang untuk membantu menggerakkan mesin (biasa digunakan pada roller mesin).
Sedangkan Chain Sling adalah rantai yang ujungnya diberikan aksesoris sebagai alat bantu angkat (
Masterlink, Hammerlock dan Hook ).
Kegunaan dari Chain sling yaitu untuk aplikasi mengangkat dan menarik.
Untuk membuat Chain Sling dibutuhkan data-data yang berkaitan agar chain sling yang dipesan customer
nantinya tidak salah ukurannya dan aksesoris yang digunakannya atau faktor lain. Data-data yang
dibutuhkan sebelum membuat chain sling adalah sebagai berikut :
Jenis alat angkat yang ketiga adalah webbing sling. Webbing sling atau yang sering disebut juga dengan
sling belt adalah alat pengganti wire rope sling atau chain sling dalam aplikasi angkat (Lifting) dan
mengikat (Choker).
Kenapa dianggap sebagai pengganti? tentunya webbing sling mempunyai kelebihan, karena dapat
menggantikan wire rope sling dan chain sling. Kelebihan atau keuntungan dari webbing sling adalah :
Jenis Sling yang terakhir adalah round Sling. Round Sling adalah Synthetic Sling yang dibungkus lagi
dengan pembungkus dari Synthetic dan dibentuk melingkar.
MOTOR
Dalam merancang mesin dengan sumber penggerak motor, atau sejenisnya, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih motor penggeraknya. Motor
penggerak pun memiliki berbagai macam jenis, seperti motor pembakaran dalam,
dan motor listrik. Motor pembakaran dalam seperti mesin bensin atau spark
ignition engine, dan mesin diesel atau compression ignition engine. Motor listrik,
seperti motor AC dan DC, motor stepper, motor servo, dan lain-lain. Pemilihan
dalam hal ini tergantung kebutuhan mesin dan macam gerakan yang dibutuhkan.
Dalam ulasan ini, saya tidak membahas tentang pemilihan jenis ini, namun yang
lebih umum, seperti kecepatan dan daya motor, sesuai dengan pengalaman praktis
saya dalam pekerjaan.
Untuk beberapa merek motor, mereka selalu menawarkan produk gearbox juga,
atau sering disebut geared motor. Sebenarnya secara desain, gearbox dan motornya
dapat dipisahkan sehingga gearbox merek A dapat dipasang dengan motor merek
B, dengan menggunakan universal flange, atau langsung dapat disambung jika
memiliki posisi joining baut yang sama. Umumnya informasi dalam katalog
tentang motor ber-gearbox ini terdiri dari tipe geared motor, daya motor, rasio
gearbox, faktor keamanan, torsi output, dan kecepatan output gearbox. Jika ingin
mengganti motor dengan daya lebih besar dan gearbox tidak diubah,
pastikan flangepenghubung antara gearbox dan motor bersesuaian, dan juga
perhitungkan ulang daya output yang dihasilkan (asumsi daya output dan input
sama, dengan perubahan kecepatan rotasi dan torsi motor) apakah sudah sesuai
dengan desain sebelumnya.
Nameplate Motor
Secara umum, informasi pada nameplate motor bisa menjelaskan spesifikasi motor.
Umumnya nameplate terdiri atas tipe motor dan gearbox, rasio gearbox, dan daya
motor. Penggantian motor dengan merek lain perlu dikonsultasikan lebih lanjut
dengan pihak supplier motor, dengan memperhatikan desain mesin, kecepatan
output dan daya yang dibutuhkan.
Daya motor sangat tergantung pada besar dan jenis beban yang dibawa oleh mesin.
Semakin besar beban yang ditanggung mesin, semakin besar daya motor yang
dibutuhkan. Beban yang dimaksud termasuk rugi gesekan transmisi, dan juga
impact saat loading beban. Satuan daya yang umum digunakan adalah kiloWatt
dan Horse Power.
Umumnya tiap motor memiliki kecepatan tertentu sesuai dengan katalog. Ada
motor dengan 2800-an rpm, 1400-an rpm, dan 900-an rpm, tergantung merek dan
jenis motor. Yang terpenting adalah kecepatan output yang dihasilkan. Dengan
motor dan gearbox yang bersesuaian pada katalog atau melalui perhitungan, kita
dapat memperoleh kecepatan output gearbox. Sedang kecepatan output tergantung
pada kapasitas mesin. Kapasitas di sini adalah seberapa banyak beban yang
dipindahkan dalam satuan waktu. Semisal, konveyor yang memindahkan botol
dengan diameter 7 cm dengan kebutuhan 120 botol per menit, maka butuh
pergerakan linear konveyor sebesar 840 cm/menit. Jika diameter efektif atau pitch
diameter dari sprocket penggerak sebesar 400 mm, maka dibutuhkan kecepatan
putar output motor gearbox sebesar kurang lebih 42 rpm atau revolutions per
minute. Pengaturan kecepatan output dapat dilakukan dengan mengatur inverter
motor untuk motor AC sampai benar-benar diperoleh kecepatan motor yang
diharapkan. Atau pengaturan governoratau sejenisnya untuk mengatur masukan
bahan bakar pada motor pembakaran dalam.
P1 = P2
Jika P1 adalah daya input dan P2 adalah daya output. Sedang Daya adalah Usaha
dibagi Waktu. Usaha secara umum yang kita kenal adalah gaya kali jarak
perpindahan. Sehingga secara umum persamaan Daya adalah gaya kali jarak
perpindahan dibagi waktu yang dibutuhkan.
P = F.s/t
Jika s/t adalah kecepatan, maka persamaan di atas dapat menjadi berikut.
P = F.v
Jika pergerakan yang dialami adalah radial alias berputar, maka v atau kecepatan
linear diganti dengan ω atau kecepatan radial, sehingga persamaan menjadi berikut.
P = F.r.ω
Di mana r adalah jari-jari efektif dari sprocket atau pulley penggerak mesin. Jika
gaya dikalikan dengan jari-jari, akan didapati torsi, sehingga persamaan menjadi
berikut.
P = T.ω
T1.ω1 = T2.ω2
Persamaan di atas kurang lebih dapat digunakan untuk perhitungan motor dengan
asumsi tidak ada rugi transmisi. Di mana T1 adalah torsi input, ω1 adalah
kecepatan rotasi input, T2 adalah torsi output, dan ω2 adalah kecepatan rotasi
output.
Roda gigi adalah salah satu bentuk sistem transmisi yang mempunyai fungsi
mentransmisikan gaya, membalikkan putaran, mereduksi atau menaikkan putaran/kecepatan.
❑ Roda Gigi Kerucut dan Bersudut (Miter gear and Bevel Gear )
RODA GIGI LURUS (SPUR GEAR) adalah roda gigi yang memiliki bentuk
konstruksi yang sederhana seperti silindris, dengan gigi sekelilingnya, bentuknya lurus dan
sejajar dengan poros sumbunya (lubang). Pada umumnya roda gigi ini digunakan untuk
mentransmisikan daya atau putaran antara dua poros yang posisinya sejajar atau paralel.
❑ Efisiensi keseluruhan untuk masing-masing tingkat 96% - 99% tergantung disain dan
ukuran.
RODA GIGI MIRING (HELICAL GEAR) adalah Adalah roda gigi yang pada dasarnya sama
dengan roda gigi lurus, perbedaannya terletak pada roda giginya yang miring membentuk
sudut terhadap sumbu (lubang).
Umumnya gigi pada roda gigi miring ini terbagi menjadi 2, yaitu miring kiri dan miring kanan.
Arah berlawanan dipakai untuk poros paralel, arah yang sama dipakai untuk poros tegak lurus.
Suara lebih tenang dibanding roda gigi lurus, namun vibrasi aksialnya lebih tinggi.
Jenis-jenis roda gigi miring :
RODA GIGI KERUCUT (MITER GEAR) adalah roda gigi yang berbentuk seperti kerucut, dan
identik dengan bevel, namun jumlah kedua gigi sama, sehingga rasionya selalu 1:1. Roda gigi
ini tidak dipakai sebagai perubah kecepatan.
RODA GIGI BERSUDUT (BEVEL GEAR) adalah roda gigi yang yang berbentuk seperti
kerucut dan digunakan untuk mentrasnmisikan daya antara dua poros yang saling
berpotongan.
❑ Kedua sumbu saling bersilang dengan jarak sebesar a, biasanya sudut yang dibentuk
kedua sumbu sebesar 90°.
❑ Umumnya arah transmisi tidak dapat dibalik untuk menaikkan putaran dari roda cacing ke
cacing (mengunci sendiri).
❑ Rodagigi cacing efisiensinya sangat rendah, terutama jika sudut kisarnya kecil
Sudut tekanan (a ) sudut yang dibentuk dari garis horisontal dengan garis normal
dipersinggungan antar gigi. Sudut tekanan sudah di standarkan yaitu : a = 20 0 .
Akibat adanya sudut tekanan ini, maka gaya yang dipindahkan dari roda gigi penggerak
(pinion) ke roda gigi yang digerakkan (wheel), akan diuraikan menjadi dua gaya yang saling
tegak lurus (vektor gaya), gaya yang sejajar dengan garis singgung disebut : gaya tangensial,
sedang gaya yang tegak lurus garis singgung ( menuju titik pusat roda gigi) disebut gaya
radial.
• Gaya tangensial: merupakan gaya yang dipindahkan dari roda gigi satu ke roda gigi yang
lain.
• Gaya radial: merupakan gaya yang menyebabkan kedua roda gigi saling mendorong ( dapat
merugikan).
n = Kecepatan (rpm)
d = Diameter ( in)
Z = Jumlah gigi
Perbandingan Gear ( Gear Ratio)
Variabel yang perlu diketahui
z = Jumlah gigi
d = Diameter
n = Kecepatan (speed)
τ = Torsi
GR = gear Ratio8
Berikut specification dari pilihan diameter Drum/Tube Pulley yang kami sediakan untuk
diproduksi:
OUTSIDE
DIAMETER
NO. LENGTH
(OD)
(MM)
MM INCH
2 89 3” 200 – 1000
Kelebihan:
- transmisi tanpa slip >>> perbandingan putaran tetap
- dapat meneruskan daya besar
- keausan kecil pada bantalan
- jarak poros menengah (antara belt dan gear)
Kekurangan:
- tdk dapat dipakai utk kecepatan tinggi (max. 600 m/min)
- suara dan getaran tinggi
- perpanjangan rantai karena keausan pena dan bus
Sproket
- Bentuk S dan U, bahan:baja kar
- Jumlah gigi min. 13 dan max. 114
- Perbandingan putaran max. 10/1
Tali Manila adalah tali yang terbuat dari serat manila yaitu serat yang didapat dari daun pohon
abacca, tanaman sejenis pisang pisangan yang banyak dibudidayakan di Manila yang tepatnya
berada di Negara Filiphina. Secara garis besar proses produksi tali Manilla adalah serat pohon abacca
itu dibersihkan dari kotoran. Setelah itu serat dipilin menjadi yarn, dan yarn dipilin kembali menjadi
strand. 3 atau 4 strand lalu dipilin kembali membentuk tali.
PT. Anugrah Sukses Marine adalah perusahaan distributor dan importir alat-alat kapal yang men jual
Tali Manila. Kami menjual berbagai ukuran Tali Manila, mulai dari ukuran 6mm sampai dengan
64mm. Tali manila yang kami jual datang dengan konstruksi tiga lilitan. Berikut adalah gambar dari
Tali Manila yang kami jual :
Fungsi dari Tali manila itu sendiri kebanyakan digunakan user sebagai dekorasi, dan diatas kapal
untuk membuat tangga dan jala jala. Berikut ini adalah tabel spesifikasi tali manila yang kami jual
sebagai acuan anda untuk membeli tali manila ini pada kami.
Tali manila memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri, sehingga banyak orang yang menggunakan Tali
Manila ini untuk keperluannya di Lapangan. Kelebihan-kelebihan dari tali manila itu diantaranya :
Memiliki nilai seni tersendiri dari segi tampilannya, sehingga banyak digunakan untuk dekorasi
ruangan.
Menyerap Air
Karena sifatnya yang menyerap air itulah kenapa tali manila banyak digunakan untuk membuat
tangga di kapal, tarik tambang, dan dibuat jala jala. Dan karena bentuknya yang menarik manilla
rope juga banyak digunakan untuk dekorasi. Selain kegunaan tadi, manilla ropes banyak digunakan
untuk mengikat barang, mengikat pipa, dan kebutuhan industri lain.
Tali manila dapat merenggang lebih kurang 25% dari panjangnya sehingga tali ini tidak langsung
patah atau putus saat ditarik dan juga lebih flexible. Dan perlu anda ketahui, tali manila dengan
keliling 6 inci atau diameter 2 inci mempunyai daya tahan sampai 16 ton.
Jika berbicara tentang kelebihan, tentunya sebuah benda ciptaan manusia memiliki kekurangan.
Kekurangan dari tali manila ini sendiri diantaranya :
Tidak memiliki nilai breaking load yang tinggi, sehingga tidak disarankan untuk aplikasi angkat dan
tarik.
Nilai breaking load dari tali manila ini dapat berkurang saat tali dalam keadaan basah.
Dari penjelasan kelebihan dan kekurangan dari tali manila tersebut, kami harapkan anda dapat
menentukan jenis tali apa yang cocok untuk kebutuhan anda. Jika tali manila cocok dengan
kebutuhan aplikasi anda di Lapangan sehingga menjadikan tali manila ini pilihan anda. Silahkan
melihat tabel spesifikasi dari Tali Manila yang kami jual, dibawah ini :