Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Dan Fungsi Fasterner, Threaded, Sealant,

dan Adhesive Dalam Otomotif


Fasterner Threaded Sealant dan Adhesive - Fasterner, threaded, sealant, dan
adhesive merupakan salah satu bahan yang sering digunakan pada bidang otomotif.
Penggunaan fasterner threaded, sealant, dan adhesive dapat ditemui pada proses
perbaikan ataupun perawatan kendaraan. Lalu apa sebenarnya pengertian dan fungsi
fasterner, threaded, sealant, dan adhesive pada bidang otomotif? 

Secara umum fasterner dapat diartikan sebagai pengikat. Dalam bidang otomotif
pengikat digunakan untuk menyatukan berbagai komponen mesin. Komponen mesin
dibuat terpisah-pisah agar memudahkan dalam proses perawatan dan perbaikan mesin.
Apabila mesin dibuat menjadi satu tentunya, apabila terjadi kerusaan maka harus
mengganti satu unit secara utuh. Oleh karena itu fungsi fasterner untuk menyatukan
berbagai komponen mesin tersebut.

Threaded dalam bahasa indonesia berarti muka atau permukaan. Dalam bidang
otomotif threaded digunakan bersama-sama dengan fasterner untuk menyatukan
beberapa komponen mesin. Threaded adalah berbagai jenis ulir yang banyak
digunakan pada baut pengikat dan lain sebagainya. 

Sementara sealant adalah salah satu komponen yang digunakan untuk mencegah
kebocoran pada mesin kendaraan. Kebocoran yang dapat dicegah seperti kebocoran
oli pelumas, air pendingin, serta gas sisa pembuangan. Oleh karena itu sealant
merupakan komponen yang sangat penting pada mesin kendaraan.

Adhesive adalah suatu bahan atau komponen yang digunakan untuk menyambungkan
dua komponen mesin kendaraan. Adhesive memiliki sedikit perbedaan dengan
fasterner dan sealant. Pada fasterner memungkinkan mesin dapat dibongkar kembali
tanpa melukai. Sementara itu adhesive berfungsi untuk menggabungkan dan
menghubungkan dua bagian mesin dengan jalan merekatkan.

Berbagai komponen fasterner, threaded, sealant, dan adhesive diatas sangat


dibutuhkan pada proses perbaikan dan perawatan kendaraan serta proses manufaktur
perakitan mesin kendaraan. Untuk lebih jelasnya berikut pembahasan
mengenai fasterner, threaded, sealant, dan adhesive.

Fasterner
Fasterner merupakan salah satu komponen yang mempunyai peranan penting pada
bidang otomotif. Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian dan jenis fasterner akan
dibahas berikut ini.
1. Pengertian Fasterner

Fasterner bila diartikan dalam bahasa indonesia yaitu pengikat. Fasterner adalah alat
yang berbentuk batang atau tabung yang mempunyai alur helix pada permukaannya
yang mempunyai fungsi untuk mengikat atau menguncikan suatu benda ke permukaan
benda lain. Fasterner dibuat karena komponen assembling tidak mungkin dibuat secara
utuh menjadi satu bagian. Sehingga dibuat beberapa part atau komponen untuk
mempermudah manufacture pemasangan, perbaikan, dan perawatan.

2. Klasifikasi Fasterner

Terdapat berbagai jenis fasterner yang digunakan pada bidang otomotif. Namun secara
umum fasterner digolongkan atau diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:

a. Removable Fasterner

Removable yaitu fasterner yang dapat dilepas tanpa menimbulkan kerusakan. Terdapat
berbagai contoh fasterner yang dapat dilepas tanpa menimbulkan kerusakan
diantaranya yaitu baut. Baut dapat dilepas dengan memutar baut kearah kiri sesuai
dengan bentuk ulirnya menggunakan tools.

b. Semi Permanent Fasterner

Semi permanent yaitu fasterner yang dapat dilepas namun dapat menimbulkan bekas
kerusakan. Terdapat berbagai jenis fasterner semi permanen diantaranya yaitu cotter
pin. Cotter pin dapat dilepas namun harus merusak bagian fasterner agar kedua bagian
yang diikat dapat dilepas.

c. Permanent Fasterner

Permanent yaitu fasterner yang tidak dapat dilepas. Artinya ikatan ini tidak dapat
dilepas. Apabila ingin melepas kedua komponen yang diikat akan meninggalkan
kerusakan. Fasterner permanen diantarnya yaitu las, rivet, dan paku keling.

3. Jenis Fasterner

Terdapat berbagai macam jenis fasterner. Untuk lebih jelasnya berikut


merupaka macam-macam fasterner dan fungsinya:

a. Bolt atau Baut

Bolt atau baut merupakan fasternet yang digunakan untuk mengikat dan biasanya
berpasangan dengan nut. Baut terdapat beberapa jenis yaitu baut hexagonal, baut
bumper atau baut jamur, baut flange, baut L, baut square, baut flow head, dan baut
lainnya. Ukuran bolt dibedakan dari ukuran thread atau muka dari baut.
b. Nut atau Mur

Nuts merupakan pasangan dari bolt. Nut berbentuk segi empat atau hexagonal dan
berlubang pada bagian tengah dengan ulir yang dapat dipasangan pada bolt. Nut
memiliki tiga dimensi yaitu ketebalan, kedalaman, dan diameter (ukuran kunci). Ada
beberapa tipe nut yaitu castle, hex plain, wing, dan lain sebagainya.

c. Washer atau Ring

Washer merupakan suatu part yang berfungsi sebagai cincin penutup antara bolt
ataupun terhadap parts atau komponen yang terikat. Berdasarkan fungsi, washer dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu plain washer untuk mendistribusikan beban pengikat ke
permukaan yang lebih luas, helical spring washer untuk menjamin bolt atau nut tidak
mudah kendor, dan toothed lock yang berfungsi untuk menjamin bolt atau nut tidak
kendor ketika terkena getaran.
d. Screw atau Skrup

Screw merupakan bagian dari fasterner yang hampir sama dengan bolt namun memiliki
ukuran yang lebih kecil. Dengan ukuran yang lebih kecil, maka screw atau skrup hanya
digunakan untuk mengikat berbagai komponen yang tidak membutuhkan momen
pengencangan yang tinggi.

e. Studs

Studs merupakan fasterner yang memiliki bentuk batang baja yang memiliki ulir atau
thread pada kedua ujung mukanya. Stud ini digunakan untuk menggabungkan berbagai
komponen dari dalam sehingga terlihat seperti tidak ada sambungan.

f. Pins 

Pins merupakan part yang berfungsi sebagai pengikat antara komponen yang bergerak,
selain itu bisa sebagai lock dan pelurus antar part. Pins yang digunakan pada bidang
otomotif terdapat berbagai jenis tergantung kebutuhan dimana serta fungsi pins itu
sendiri. Pins terkadang digunakan sebagai pengikat tambahan dari bolt atau nut
sehingga daya ikatan lebih besar dan mencegah lepasnya bagian komponen yang
bergerak.
g. Snapring

Snapring merupakan parts yang berfungsi sebagai penahan atau penempatan posisi
atau retainer. Snapring berfungsi untuk menahan suatu komponen agar tidak terlepas
atau bergeser dari posisinya. Fungsi snapring hampir sama dengan pins.
Perbedaannya hanya terletak pada penggunaan pada bidang otomotif. Snapring
kebanyakan digunakan untuk mengunci komponen pada poros yang bergerak seperti
bearing, gear, dan lain sebagainya.

h. Clamps atau Klem

Clamps merupakan pengikat untuk sambungan hose atau selang ke pipa logam agar
tidak terjadi kebocoran cairan. Clamps atau klem digunakan untuk mencegah terjadinya
kebocoran fluida atau senyawa yang terdapat atau mengalir pada selang. Klem ini
banyak ditemukan pada saluran bahan bakar, saluran air pendingin, sistem ac, saluran
udara, dan lain sebagainya.

i. Key atau Pasak

Key merupakan pasak yang berfungsi sebagai pengunci antara pulley dengan shaft.
Key atau pasak terdapat berbagai jenis atau bentuk tergantung kebutuhan pada shaft
itu sendiri. Ada yang berbentuk seperti batang balok, ada yang berbentuk stell ball, dan
lain sebagainya. Sama seperti pin dan snapring, key atau pasak digunakan untuk
menahan komponen agar tidak berpindah pada posisinya.
Threaded
Terdapat berbagai jenis threaded yang digunakan pada bidang otomotif. Untuk lebih
jelasnya mengenai pengertian dan jenis threaded akan dibahas pada artikel berikut
ini.

1. Pengertian Threaded

Threaded dalam bahasa indonesia memiliki arti tampak atau muka. Namun dalam
penggunaannya pada bidang otomotif atau mesin, pengertian threaded berarti ulir baik
ulir eksternal maupun ulir internal. Thread atau ulir atau yang lebih dikenal dengan drat
merupakan struktur spiral yang memiliki fungsi untuk mengencangkan benda dengan
mengubah gerakan rotary menjadi linear. Selain itu, ulir juga berfungsi untuk penggerak
suatu benda. Untuk lebih jelasnya berikut fungsi thread atau ulir:

a. Sebagai pengikat dan pemersatu

Fungsi thread yang pertama yaitu sebagai pengikat dan pemersatu. Thread atau ulir
berfungsi untuk mengikat beberapa komponen menjadi satu komponen secara utuh. 

b. Sebagi penerus daya

Fungsi thread yang kedua yaitu sebagai penerus daya. Terkadang thread atau ulir juga
berfungsi sebagai penggerak suatu benda. Sebagai contoh yaitu penggunaan dongkrak
ulir yang berfungsi untuk mengangkat sebagian kendaraan. 

c. Sebagai pencegah kebocoran.

Fungsi thread yang ketiga yaitu sebagai pencegah kebocoran. Thread atau ulir
terkadang digunakan untuk menyambungkan beberapa pipa. Untuk mencegah
kebocoran digunakan jenis ulir khusus.

Penggunaan ulir ini sangat banyak ditemui pada bidang otomotif. Ulir ini bersifat
mengikat dan digunakan untuk menggabungkan dua komponen atau lebih pada mesin.
Ulir berbentuk spiral dapat diputar searah jarum jam maupun berlawanan jarum jam.
Berdasarkan kesepakatan, arah ulir dapat ditentukan melalui gambar berikut.
2. Jenis Threaded

Terdapat beberapa jenis thread atau ulir yang digunakan pada bidang otomotif. Untuk
lebih jelasnya berikut merupakan jenis threaded.

a. Jenis Thread Menurut Arah Gerakan

Secara umum, berdasarkan arah gerakan ulir maka threaded terdiri dari dua jenis.
Berikut merupakan jenis thread atau ulir berdasarkan arah gerakan ulir.

1) Ulir kanan, merupakan jenis thread menurut arah gerakan yang mana apabila
pasangan ulir diputar kearah kanan atau searah jarum jam, maka ulir akan bergerak
kedalam atau mendekati pasangannya. Sebaliknya apabila diputar berlawanan arah
jarum jam akan menjauhi pasangannya.
2) Ulir kiri, merupakan jenis thread menurut arah gerakan yang mana apabila pasangan
ulir diputar kearah kiri atau berlawanan arah jarum jam, maka ulir akan bergerak
kedalam atau mendekati pasangannya. Sebaliknya apabila diputar searah jarum jam
akan menjauhi pasangannya.

b. Jenis Thread Menurut Bentuk Ulir

Terdapat beberapa jenis thread atau ulir berdasarkan bentuk ulir. Untuk lebih jelasnya
berikut merupakan jenis thread berdasarkan bentuk sisir ulir.
1) Ulir Segitiga, yaitu merupakan salah satu jenis thread yang memiliki bentuk ulir
seperti segitiga. Dari ulir segiti, terdapat beberapa jenis thread lagi yaitu:

 Ulir Metris, merupakan salah satu jenis thread segitiga yang memiliki sudut
puncak sebesar 60 derajat, disimbolkan dengan huruf M, dan memiliki satuan
pengukuran dalam mteris.
 Ulir Whitwoth, merupakan salah satu jenis thread segitiga yang memiliki sudut
puncak sebesar 55 derajat, disimbolkan dengan huruf W, dan memiliki satuan
pengukuran british.
 Ulir Pipa atau British Standard Pipe British, merupakan salah satu jenis thread
segitiga yang memiliki sudut puncak sebesar 55 derajat, disimbolkan dengan
huruf R, dan memiliki satuan british.
 Ulir Unified Fine Thread (UNF), merupakan salah satu jenis thread segitiga yang
memiliki sudut puncak sebesar 60 derajat, memiliki satuan pengukuran british
atau inchi, dan disimbolkan dengan huruf UNF. Ulir ini merupakan gabungan
british dan metris.
 Ulir Unified Coarse Thread (UNC), merupakan salah satu jenis thread segitiga
yang memiliki jumlah ulir lebih sedikit daripada UNF sehingga kelihatan lebih
kasar. Ulir ini disimbolkan dengan huruf UNF dan satuan pengukuran british atau
inchi.

2) Ulir Segiempat atau Square Thread, merupakan salah satu jenis thread yang
memiliki bentuk ulir segiempat. Ulir segiempat disimbolka dengan huruf Sq. Ulir ini
digunakan khusus untuk mengikat berbagai komponen yang membutuhkan beban
besar. Sebagai contoh yaitu pintu bendungan, tanggem, dan lain sebagainya.

3) Ulir Trapesium atau Trapezium Thread, merupakan salah satu jenis thread yang
memiliki bentuk ulir trapesium. Ulir trapesium memiliki sudut puncak sebesar 30 derajat
dan memiliki satuan pengukuran metris. Ulir ini digunakan khusus pada berbagai ulir
penggerak seperti pada mesin bubut.

4) Ulir Acme atau Acme Thread, merupakan salah satu jenis thread yang memiliki profil
trapesium dengan sudut puncak sebesar 29 derajat. Ulir acme memiliki satuan berupa
inchi.

5) Ulir Bulat atau Round Thread, merupakan salah satu jenis thread yang memiliki
bentuk ulir setengah lingkaran pada bagian puncak dan lembah ulir. Ulir bulat memiliki
sudut sebesar 30 derajat.

6) Ulir Bola atau Ball Screw, merupakan salah satu jenis thread yang memiliki bentuk
ulir yang dapat dijadikan laju untuk bola-bola baja. Ulir bola merupakan salah satu jenis
ulir penggerak.

7) Ulir Tanduk atau Buttres Thread, merupakan salah satu jenis thread yang memiliki
bentuk segitiga yang tidak beraturan atau lebih mirip dengan tanduk. 
8) Ulir Majemuk atau Multi Start Thread, merupakan salah satu jenis thread yang
memiliki lebih dari satu bentuk profil. Ulir majemuk digunakan pada penggerak
kecepatan tinggi.

c. Jenis Thread Menurut Jumlah Ulir 

Berdasarkan jumlah ulir, maka thread dapat digolongkan menjadi beberapa jenis.
Berikut merupakan jenis thread berdasarkan jumlah ulir. Dengan perbedaan jumlah ulir
ini maka lebih banyak ulir maka akan memindahkan dengan jarak yang lebih panjang.

1) Ulir tunggal, merupakan salah satu jenis thread yang memiliki alur tunggal.

2) Ulir Ganda, merupakan salah satu jenis thread yang memiliki alur ganda.

3) Ulir Ganda Tiga, merupakan salah satu jenis thread yang memiliki alur berjumlah
tiga.
4) Ulir Ganda Empat, merupakan salah satu jenis thread yang memiliki alur berjumlah
empat.

Sealant
Terdapat beberapa jenis sealant yang digunakan pada bidang otomotif. Untuk lebih
jelasnya berikut merupakan pembahasan mengenai pengertian dan jenis sealant. 
1. Pengertian Sealant

Sealant adalah suatu komponen yang berfungsi untuk mengisi ruang diantara dua
bagian komponen mesin. Sealant biasanya berbentuk zat yang digunakan untuk
memblokir masuknya cairan melalui permukaan atau saluran atau sambungan. Lebih
tepatnya, sealant berfungsi untuk mengisi celah diantara dua part untuk mencegah
kebocoran cairan. Sealant biasanya terbuat dari bahan sintetik yang berbentuk pasta
atau cairan kental. Namun terdapat beberapa sealant lain yang berbentuk padat.

2. Jenis Sealant

Terdapat beberapa jenis sealant pada bidang otomotif. Untuk lebih jelasnya berikut
merupakan pembahasan mengenai jenis sealant. 

a. Silicone Sealant, merupakan salah satu jenis sealant yang termasuk dalam golongan
anorganik. Silicone sealant terbuat dari silicone polymer yang memiliki bahan seperti
karet.

b. Acrylic Sealant, merupakan salah satu jenis sealant yang terbuat dari asam akrilik.
Berbeda dengan silicone sealant, sealant jenis ini tidak memiliki sifat elastis.

c. Polyurathene Sealant, merupakan salah satu jenis sealant terbuat dari polyurathene.
Sealant jenis ini dapat dimodifikasi dengan penambahan warna.

Adhesive
1. Pengertian Adhesive

Adhesive adalah suatu bahan yang berfungsi untuk menghubungkan dan


menyambungkan dua parts melalui ikatan permukaan. Adhesive merupakan zat perekat
yang digunakan untuk menyatukan dua benda yang sejenis atau tidak sejenis dengan
sebuah aksi permukaan. Dalam bidang otomotif terdapat beberapa lem yang digunakan
yaitu lem pipa, isolasi, dan lain sebagainya.
2. Jenis Adhesive

Terdapat beberapa jenis adhesive yang digunakan pada bidang otomotif. Berikut
merupakan pembahasan mengenai jenis adhesive.

a. Jenis Adhesive Berdasarkan Jenis Benda Yang Di Ikat

Menurut benda yang mampu diikat oleh adhesive maka adhesive dapat digolongkan
menjadi beberapa jenis yaitu:

1) The General Purpose Trim Adhesive, merupakan salah satu jenis adhesive yang
terbuat dari larutan karet adhesive. Pada umumnya, adhesive jenis ini berfungsi untuk
menyatukan berbagai komponen yang terbuat dari karet, plastik, pvc, dan lain
sebagainya.

2) The Metal To Metal Adhesive, merupakan salah satu jenis adhesive yang memiliki
fungsi untuk menyatukan komponen yang terbuat dari metal. Hal ini merupakan
pengembangan dari welding yang memiliki kekurangan yaitu dapat menghasilkan karat.

b. Jenis Adhesive Menurut Bahan Pembuatan

Menurut bahan pembuatannya, maka adhesive dapat diklasifikasikan menjadi beberapa


jenis. Berikut merupakan jenis adhesive berdasarkan bahan pembuatannya.

1) Thermoplastic Adhesive merupakan salah satu jenis adhesive yang terbuat dari
polyvinyl acetate dan polyvinyl chloride.
2) Thermosetting Adhesive merupakan salah satu jenis adhesive yang terbuat dari
epoxy adhesive.
3) Elasthomeric Adhesive merupakan salah satu jenis adhesive yang terbuat dari bahan
karet sintetis seperti polychloroprene atau nitrile rubber.
4) PVC Plastisol Adhesive merupakan salah satu jenis adhesive yang terbuat dari
bahan adhesive metal to metal yang paling banyak digunakan saat ini.

Anda mungkin juga menyukai