BANDUNG
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah manajemen program siaran radio
1
dangdut, radio Dahlia terus berusaha meraih dan mempertahankan pendengar sebanyak-
banyaknya.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka penulisi tertarik untuk
melakukan penelitian dan pembahasan mengenai Bagaimana Strategi Komunikasi Pemasaran
Radio Dahlia Bandung.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah,Visi Misi, dan Profil Radio Dahlia.
2. Mengetahui kegiatan promosi yang dilakukan Radio Dahlia.
3. Mengetahui proses pemasaran Radio Dahlia.
4. Mengetahui partisipan dalam kegiatan pemasaran produk Radio Dahlia.
5. Mengetahui perbedaan atau keunggulan yang dimiliki Radio Dahlia dibandingkan
dengan radio.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
MHz. Dan pada tanggal 3 Mei 2004 dengan adanya peraturan baru Radio DAHLIA
berpindah frekuensi menjadi FM 101.5 MHz sampai sekarang.
4
Radius Pancaran : +/- 20 Km
Waktu Siar Per hari : 00.00 s/d 24.00 ( 24 Jam NON STOP )
Alamat Kantor : Jalan Burangrang No. 28 Lantai 1, Bandung
Kode Pos : 40262
Kota : Bandung
Provinsi : Jawa Barat
No. Telepon : (022) 7300530
Nomor Faximile : (022) 7314097
SMS Request : 0855 211 1015
Email : marketing@radiodahliafm.com
Direktur Utama : Christianto Gunawan
Station Manager : Helsa Sukasah
5
BAB III
HASIL ANALISIS
4.3 Teori
Pada penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian yaitu majalah Men’s Health
Indonesia, sedangkan objek penelitiannya merupakan artikel – artikel yang terdapat pada
majala men’s health terbitan bulan Februari 2016. Peneliti menggunakan Uses and
Gratification Theory yang dikemukakan oleh Katz and Blumer. Sedangkan untuk model nya
menggunakan model komunikasi satu arah.
4.3.1 Uses And Gratification Theory
Uses and Gratification atau penggunaan dan pemenuhan (kepuasan) merupakan
pengembangan dari teori atau model jarum hipordemik. Model ini tidak tertarik pada apa
yang dilakukan oleh media pada diri seseorang, tetapi ia tertarik dengan apa yang dilakukan
orang terhadap media. Khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi
kebutuhannya.
6
Uses and Gtaifications menunjukan bahwa yang menjadi permasalahan utama
bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media
memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. khalayak dianggap secara aktif dengan
sengaja menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan dan mempuyai tujuan. Studi dalam
bidang memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) isi media untuk mendapat kepuasan
(Gratications) atas pemenuhan kebutuhan seseorang dan dari situlah timbul istilah Uses
Gtarifications. Sebagian besar prilaku khalayak akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan
dan kepetingan individu. Dengan demikian, kebutuhan individu merupakan titik awal
kemunculan teori ini.
Uses and gratification theory ini adalah kebalikan dari teori peluru atau jarum
hipodemik. Dalam teori peluru media itu sangat aktif dalam all powerfull berada audience.
Sementara berada dipihak pasif. Sementara dalam teori aktif use and gartification
ditekankan bahwa audience itu aktif untuk memillih mana media yang harus dipilih untuk
memuaskan kebutuhannya.
4.3.2 Uses And Gratification Theory Herbert Blumer dan Elihu Katz
Pada tahun 1974 teori ini dikemukakan lagi oleh Herbert Blumer dan elihu Katz, yang
dikenalkan dalam bukunya yang berjudul The Use of Mass Comunication:Current
Prespectives on gratificaton. Teori use and gratification milk blumer dan Katz ini mengatakan
bahwa penggunaan media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media
tersebut. Dengan kata lain penggunaan media tersebut adalah pihak yang aktif dalam proses
komunikasi. Artinya teori use and gratification mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai
pilihan untuk memuaskan kebutuhannya.
Sementara itu, Katz, Gurevitch dan haan mengatakan yang dikutip oleh Onong
Uchjana menjelaskan bahwa kebutuhan manusia dipengaruhi oleh lingkungan sosial, afiliasi
kelompok, dan ciri-ciri kepribadian sehingga terciptalah kebutuhan manusia yang berkaitan
dengan media meliputi kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, kepribadian secara integratif,
kebutuhan sosial secara integratif dan kebutuhan pelepasan ketegangan. Kebutuhan Khalayak
adalah sebagai berikut :
a. Kebutuhan kognitif yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi
mengenai pemahaman dan lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan dengan hasrat
untuk memahami dan menguasai lingkungan dan memuaskan rasa keingintahuan
kita.
7
b. Kebutuhan afektif yaitu berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman
yang estis menyenangkan emosidional. Kebutuhan ini mengacu pada kegiatan atau
segala sesuatu yang berkaitan dari segi prilaku yang menyenangkan.
c. Kebutuhan pribadi secara integratif yaitu kebutuhan ini berkaitan dengan
kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual yang diperoleh dari
hasrat dan harga diri.
d. Kebutuhan sosial secara integratif yaitu berkaitan dengan peneguhan kontak
bersama keluarga, teman dan dunia. Hal tersebut didasarkan pada hasrat berealisasi
bekaitan.
e. Kebutuhan pelepasan ketegangan yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan upaya
menghindarkan tekanan, tegangan dan hasrat akan keanekaragaman.
Dalam keaktifan khalayak dalam kehidupannya sehari-hari, terlihat mereka
membutuhkan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan mereka yakni melalui penggunaan
media seperti membaca surat kabar yang mereka sukai, menonton acara televis, atau
mendengarkan musik favoritnya, dll. Menurut Katz dan Gurevitch (1974, dalam Fiske,
2007:213-214) beberapa asumsi mendasar dari uses and gratifications adalah sebagai berikut:
Khalayak dianggap aktif. Khalayak bukanlah penerima yang pasif atas apa pun yang media
siarkan. Khalayak memilih dan menggunakan isi program.
a. Dalam proses komunikasi massa, Para anggota khalayak secara bebas menyeleksi
media dan program-programnya yang terbaik yang bisa mereka gunakan untuk
memuaskan kebutuhannya.
b. Media massa harus besaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan
kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas.
c. Tujuan media masa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak
artinya, orang yang dianggap mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif
pada situasi tertentu
d. Pertimbangan nilai tentang signifikansi kultural dari media massa harus dicegah.
Semisal, tidaklah relevan untuk menyatakan program-program infotainment itu
sampah, bila ternyata ditonton oleh sekian juta penonton.
Sebagaimana dikutip McQuail telah menunjukkan pengaruh mood seseorang saat
memilih media yang akan ia gunakan, pada saat seseorang merasa bosan maka ia akan
memilih isi yang lebih menarik dan menegangkan dan pada saat seseorang merasa tertekan ia
akan memilih isi yang lebih menenangkan dan ringan. Program TV yang sama bisa jadi
berbeda saat harus kepuasan pada kebutuhan yang berbeda untuk individu yang berbeda.
8
Kebutuhan yang berbeda diasosiasikan dengan kepribadian seseorang, tahap-tahap
kedewasaannya, latar belakang, dan peranan sosialnya. Sebagai contoh anak-anak secara
khusus lebih menyukai untuk menonton TV untuk mencari informasi dan disaat yang sama
lebih mudah dipengaruhi.
9
Ada 11 Program Reguler yang On-Air, selama 24 jam kecuali program cepot yang
disiarkan dalam bentuk rekaman untuk menjaga kualitas cerita bertipe multivoice yang
diperdengarkan. Pada bulan depan direncanakan akan diadakan penambahan 1 program
baru.
Target Iklan
Untuk target iklan, tidak ada, client dapat melihat cara mengusulkan iklan kepada Dahlia
FM lewat Website Official Dahlia FM atau langsung datang ke Kantor dahlia untuk
mencapai kesepakatan, baik itu iklan on-air maupun off air. Selain diadakannya Event-
event kecil Dahlia juga Selalu mengadakan Event bigbang pertahun yang mengundang
artis-artis hits indonesia itu yang juga banyak menghasilkan feedback yang bagus kepada
Dahlia FM.
OB Van
Untuk OB Van Ada 3 Unit mobil OB, yaitu: Pajero, Bis dan Elf betanggung jawab sebagai
mobile branding Dahlia FM selain itu OB Van digunakan untuk mobile radio yang
ditempatkan dibeberapa titik kota Bandung yang telah ditentukan oleh pihak dari Dahlia
FM.
Jadwal Branding (Mobile)
Untuk mobil Pajero 6 Kali dalam 1 Tahun, Bis 6 kali dalam 1 Tahun, Elf 6 Kali dalam 1
Tahun. Jadwal minimal branding (mobile) 2 Kali dalam 1 Tahun. Branding dilakukan
untuk menaikkan citra Radio maupun Perusahaan yang mensponsori Dahlia FM.
Dahlia Academy (Damy)
Program regenerasi penyiar Dahlia FM dengan cara membuka audisi dan menyeleksi para
calon penyiar baru yang mempunyai bakat yang dapat dikembangkan menjadi seorang
penyiar radio yang handal dan mempunyai kelebihan-kelebihan dalam siaran.
Menurut penulis, program yang diselenggarakan dalam radio Dahlia sudah sesuai
dengan segmentasi pasar dan program yang disajikan sudah sesuai dengan segmentasinya.
Jika dikaitkan dengan teori diatas maka Radio Dahlia dapat memnuhi kebutuhan pendengar
nya dengan menyajikan musik dangdut nonstop delama 24 jam, sebagai tanggung jawab nya
kepada pendengar. Dengan segmentasi pada usia dewasa, radio Dahlian berhasil menjadi
pilihan utama bagi para penggemar lagu dangdut di kota Bandung. Dengan demikian radio
Dahlia dapat tetap eksis dengan menjadi pilihan rama pendengarnya.
10
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Radio merupakan sumber informasi yang kompleks mulai dari fungsi tradisional,
radio sebagai penyampai berita dan informasi, perkembangan ekonomi, pendongkrak
popularitas, hingga propaganda politik dan ideologi. Bagi pendengarnya radio adalah teman,
sarana komunikasi, sarana imajinasi, dan pemberi informasi.
Di Indonesia, radio sebagai media yang terkait dengan medium kebutuhan lokal.
Media komunikasi massa yang hanya memiliki skala lokalitas suatu daerah tertentu berbeda
dengan televisi dan film yang skalanya nasional. Kehadiran media radio tidak dapat
dilepaskan dari inovasi teknologi yang dilakukan Marconi. Penggunaan media ini
mempengaruhi banyak aspek kehidupan khususnya dalam bidang sosial dan ekonomi.
Masyarakat sebagai pengguna teknologi radio berlanjut terus saat kemunculan teknologi
radio yang bersifat penyiaran.
Radio mudah beradaptasi dan sering dengan kehebatanya menyajikan bentuk siaran
“live” (secara langsung), tidak memerlukan pemrosesan film, tidak perlu menunggu proses
pencetakan. Bahkan pada saat ini radio digunakan sebagai media pendidikan yang
menggunakan konsep dan juga fakta. Dari penjelasan diatas dapatditarik kesimpulan :
1. Radio Dahlia dapat dijadikan sumber referensi & informasi yang mendalam serta
tepat sebagai sumber informasi aka musik dangdut baik bagi orang dewasa dan anak –
anak
2. Segmentasi Radio Dahlia sesuai dengan program yang disajikan kepada pendengar
yang mengangkat berbagai tema yang sebagian besar menyajikan musik dangdut.
3. Radio Dahlia dapat menjalin hubungan dengan para pendengarnya secara langsung
melalui branding OB Van dengan respon yang amat baik dari para pendengar.
4. Radio Dahlia dapat menjalin relasi dengan baik bersama perusahaan yang terbukti
dipercaya unutk mengadakan event dari perusahaan tersebut dan mempromosikan
produk dari perusahaan tersebut.
11
5. Radio Dahlia dapat menjadi radio yang melestarikan budaya atau musik asli Indonesia
yaitu dangdut dan dapat bertahan selama 48 tahun untuk berdedikasi mempromosikan
musik dangdut hingga sekarang.
5.2 Saran
Setelah melakukan observasi secara langsung di Radio Dahlia, untuk program
marketing, penulis memberikan saran berdasarkan Strategi Komunikasi Pemasaran Radio
Dahlia Bandung. Beberapa saran yang penulis rekomendasikan untuk Radio Dahlia adalah
sebagai berikut :
1. Radio Dahlia bisa melakukan pendekatan secara partisipatoris yang lebih intens
dan menyakinkan masyarakat bahwa mereka memiliki kemampuan, dan
kepercayaan diri dalam melestarikan musik dangdut cengan menggunakan OB
Van secara maksimal dengan frekuensi yang semakin ditambah dalam melakukan
branding.
2. Radio Dahlia dapat menggunakan sosial media dengan maksimal untuk menyapa
para pendengar atau berhubungal langsung dengan para pendengar, ini dapat
dilakukan karena setiap pendengar pasti menggunakan gawai dan mempunyai
akun sosial media.
3. Radio Dahlia dapat mengoptimalisasi siaran live streaming dengan membuka
aplikasi khusus untuk streaming Radio Dahlia.
Demikian saran yang penulis berikan untuk Radio Dahlia, semoga saran bisa diterima
oleh Radio Dahlia sehingga ada manfaat bagi Radio Dahlia yang ingin melestarikan dan
mempertahankan musik asli Indonesia.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala dan Siti Karlinah 2007. Komunikasi Massa Suatu.
Pengantar. Bandung:Simbiosa Rekatam Media.
Sumber Lain :
http://www.radiodahliafm.com/web/
13