LAPORAN
KEGIATAN
INOVASI
TEBAR
KASEBAR
(TERAPKAN
BARENG
KAWASAN SEHAT
BEBAS ASAP
ROKOK)
BAB I
PENDAHULUAN
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
TEBAR KASEBAR
(Terapkan Bareng Kawasan Sehat Bebas Asap Rokok)
A. Latar Belakang
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat
merupakan sarana kesehatan yang sangat penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Untuk itu peranan puskesmas hendaknya tidak lagi
menjadi sarana pelayanan pengobatan dan rehabilitatif saja tetapi juga lebih
ditingkatkan pada upaya promotif dan preventif. Olehkarena itu promosi
kesehatan menjadi salah satu upaya wajib di puskesmas.
Promosi kesehatan di luar gedung adalah promosi kesehatan yang
dilakukan petugas puskesmas di luar gedung puskesmas, artinya promosi
kesehatan dilakukan untuk masyarakat yang berada di wilayah kerja puskesmas
Jetis II. Pelaksanaan promosi kesehatan di luar gedung puskesmas yang
dilakukan oleh puskesmas sebagai suatu upaya untuk meningkatkan PHBS
melalui pengorganisasian masyarakat. Pengorganisasian masyarakat merupakan
suatu proses penggerakan dan pemberdayaan masyarakat yang meliputi
pelaksanaan,pencatatan dan penilaian dalam membangun masyarakat agar mau
dan mampu mengatasi masalahnya berkaitan dengan PHBS.
Berikut merupakan pencapaian indikator kinerja tahun 2017.
ber-PHBS memiliki skor pencapaian terendah. Indikator jumlah rumah tangga ber-
100
80
Axis Title
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
PHBS RT 100 84.03 96.21 100 91.2 97.9 96.9 85.55 90 61.64
tangga yang terendah adalah jumlah rumah tangga yang tidak merokok di dalam
rumah (Nomor 10) yaitu sebesar 61,64%. Untuk data masing-masing dusun
dengan indikator jumlah rumah tangga yang tidak merokok di dalam rumah
sebagai berikut:
90%
80%
70%
60%
Axis Title
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Gadu
Gadu Bany Suren Pulo
ngan Srate Wono Kiring Ngibi Suren Cand
ngan Jayan udon Weta Gaten Beran Kada Kralas
Kepu n lopo an kan Kulon en
pasar o n ng
h
Series 1 25% 38% 54% 59% 76% 63% 36% 24% 33% 56% 37% 49% 45% 59% 84%
Berdasarkan data tersebut maka dipilih 3 dusun yang menjadi dusun untuk
indikator IKS anggota keluarga tidak ada yang merokok. Sehingga didapatkan 3
dusun, yaitu: Dusun Kiringan, Dusun Ngibikan dan Dusun Pulokadang dengan
47.2
47
46.8
46.6
46.4
46.2
46
Dusun Ngibikan Dusun Pulokadang Dusun Kiringan
Anggota Keluarga Tidak Ada yang
47.98 46.77 46.75
Merokok
Bebas Asap Rokok). Kegiatan inovasi ini merupakan salah satu wujud dari
Peraturan Bupati Nomor 18 tahun 2016 tentang Kawasan Sehat Bebas Asap
Rokok. Selain itu, kegitan ini merupakan wujud intervensi untuk penanganan
masalah indikator kelarga sehat dalam PIS-PK dan cakupan rumah tangga ber
PHBS. Harapannya dengan kegiatan ini masyarakat dapat ikut serta berperan
mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat. Selain itu,
juga sesuai dengan budaya kerja puskesmas Jetis II 5 S (senyum, salam, sapa,
sopan, santun) dan 5R (rapi, rajin, rawat, resik, ringkas) dan tata nilai Puskesmas
Jetis II SUMEH (semangat, unggul, mandiri, empati, harmonis). Kegiatan ini juga
pilihan masyarakat menuju masyarakat sehat mandiri dan misi Puskesmas Jetis
kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat, juga tata nilai Puskesmas
Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 tahun 2016
tentang pedoman penyelenggaraan program Indonesia sehat dengan
pendekatan keluarga
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2013
tentang pedoman pelaksanaan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan
6. Keputusan Menteri Kesehatan No:585/MENKES/SK/V/2007 tentang
Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas
7. Keputusan Menteri Kesehatan No:1114/MENKES/SK/VII/2005 tentang
Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah
8. Peraturan Menteri Kesehatan No: 2269/MENKES/PER/XI/2011 tentang
Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
9. Peraturan Bupati Nomor 18 tahun 2016 tentang Kawasan Sehat Bebas
Asap Rokok
B. Tujuan umum dan Tujuan khusus
Tujuan Umum :
Meningkatkan sikap masyarakat agar mendukung dan berperan aktif dalam
gerakan Tebar Kasebar (Terapkan Bareng Kawasan Sehat Bebas Asap Rokok)
Tujuan Khusus :
a. Menyadarkan masyarakat akan masalah bahaya rokok
b. Terlaksananya dusun dengan kawasan sehat bebas asap rokok
c. Memberikan contoh dusun dengan kawasan sehat bebas asap rokok untuk
dusun lainnya.
Mengetahui
Kepala Puskesmas Jetis II PJ Program
1. Hasil Monitoring
Pemantauan kegiatan Tebar Kasebar (Terapkan Bareng Kawasan Sehat
Bebas Asap Rokok) pada dusun di wilayah puskesmas Jetis II meliputi ketepatan
waktu pelaksanaan, ketepatan tempat, dan ketepatan sasaran. Untuk hasil
monitoring didapatkan bahwa pelaksanaan kegiatan tidak tepat waktu. Hasil
monitoring kegiatan terlampir.
2. Hasil Kegiatan
Kegiatan pembinaan/pendampingan masyarakat, kelompok masyarakat
dengan sasaran 100% hadir. Pelaksanaan kegiatan tepat waktu dan pelaksanaan
di tempat yang sudah direncanakan.
a. Kesepakatan Tebar Kasebar di Dusun Pulokadang
Tempat yang tidak boleh
1. Tempat Ibadah (Mushola, masjid)
2. Ruang pertemuan nanti menyusul, tapi sementara dibedakan ada 2 area
merokok dan tidak merokok
3. Dalam rumah
4. PAUD, TK
5. Tempat pendidikan
Tempat-tempat yang boleh
1. Diluar rumah
2. Sawah
3. Pinggir kali
4. Kandang kelompok
b. Kesepakatan Tebar Kasebar di Dusun Ngibikan
Tempat yang tidak boleh merokok
1. Tempat pertemuan
2. Masjid, Mushola
3. Sekolah (TK, SD, PAUD)
4. Di Dalam rumah
5. TPA
Tempat-tempat yang boleh merokok
1. Di luar rumah
2. Gardu
3. Pinggir sungai
4. Sungai
5. Makam (kuburan)
c. Kesepakatan Tebar Kasebar di Dusun Ngibikan
Tempat yang tidak boleh merokok
1. Di dalam rumah
2. Masjid/ mushola
3. PAUD, CC
4. TPA
5. PADA SAAT RAPAT/PERTEMUAN (boleh merokok sebelum
rapat/pertemuan dimulai tetapi diluar)
6. Posyandu
Tempat-tempat yang boleh merokok
1. Tepi sungai
2. Sawah
3. Gardu
4. Balai Nyadran
5. Wilayah kelompok tani
6. Diluar Rumah
BAB IV
ANALISIS
EVALUASI HASIL KEGIATAN
Materi :
Materi yang diberikan adalah bahaya rokok (informasi mengenai kandungan
rokok, bahaya rokok pagi perokok pasif, dan penyakit yang ditimbulkan akibat
rokok), data PHBS dan PIS-PK, dan kebijakan kawasan dilarang merokok
sesuai Peraturan Gubernur DIY nomor 42 tahun 2009 dan Peraturan Bupati
Bantul nomor 18 tahun 2016.
Waktu
Pelaksanaan kegiatan tepat waktu.
Tempat
Untuk tempat sudah nyaman
Sasaran
Sasaran sudah sesuai dengan target.
Pemateri
Materi disampaikan oleh dokter, perawat, dan promotor kesehatan
Evaluasi hasil kegiatan
Berdasarkan dari kegiatan inovasi ini didapatkan bahwa indikator PHBS di
rumah tangga yaitu jumlah rumah tangga yang tidak merokok di dalam rumah
(Nomor 10) terdapat kenaikan setelah adanya kegiatan inovasi ini.
40
30
20
10
0
Pulokadang Kiringan Ngibikan
2018 45 63 36
2019 70.67 73.94 50.68
Rokok) ini menjadi upaya untuk penanganan masalah indikator kelarga sehat
dalam PIS-PK dan cakupan rumah tangga ber PHBS khususnya indikator
jumlah rumah tangga yang tidak merokok di dalam rumah. Harapannya dengan
kegiatan ini masyarakat dapat ikut serta berperan aktif melalui perubahan perilaku
merokok yang santun. Adanya kegiatan ini juga melindungi hak perokok pasif dalam
menikmati kawasan udara yang sehat dan bebas dari asap rokok.