Anda di halaman 1dari 50

PERANCANGAN KOMUNIKASI UART DENGAN FPGA PADA

SYSTEM ON MODULE MENGGUNAKAN PROTOKOL RS-422

LAPORAN KERJA PRAKTEK


di
PT Len Industri (Persero)

Oleh
NAUFAL NASHIRUL MU’MIN
NIM : 13215070

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019
PERANCANGAN KOMUNIKASI UART DENGAN FPGA PADA SYSTEM ON
MODULE MENGGUNAKAN PROTOKOL RS-422

Oleh :

Naufal Nashirul Mu’min

Laporan kerja praktek ini telah diterima dan disahkan sebagai persyaratan untuk
memperoleh nilai

MATA KULIAH EL4092

di

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Bandung, 4 November 2019

Disetujui oleh :

Penanggung Jawab Penanggung Jawab

Mata Kuliah EL4092, di Lokasi Kerja Praktek,

Ir. Amy Hamidah Salman, M.Sc Okky Aryoko, S.T


ABSTRAK

PERANCANGAN KOMUNIKASI UART DENGAN FPGA PADA SYSTEM


ON MODULE MENGGUNAKAN PROTOKOL RS-422

Oleh

Naufal Nashirul Mu’min

NIM : 13215070

Program Studi Teknik Elektro – Institut Teknologi Bandung

LEN didirikan sejak tahun 1965 dengan nama LEN (Lembaga Elektroteknika
Nasional) kemudian bertransformasi menjadi sebuah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) pada 1991. Sejak saat itu, Len bukan lagi merupakan kepanjangan dari
Lembaga Elektroteknika Nasional (LEN), tetapi telah menjadi sebuah entitas bisnis
profesional dengan nama PT Len Industri (Persero).

Selama ini Len telah mengembangkan bisnis dan produk-produk dalam bidang
elektronika untuk industri dan prasarana, serta telah menunjukkan berbagai
pengalaman dalam bidang sistem persinyalan kereta api, pembangunan urban transport,
jaringan insfrastruktur telekomunikasi, elektronika pertahanan, PLTS, dan
broadcasting.

Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah agar penulis dapat merasakan
pengalaman dunia kerja setelah masa perkuliahan dan segala macam persoalan yang
terdapat didalamnya. Dengan pelaksanaan kerja praktek ini, penulis juga berharap
dapat belajar mengenai implementasi ilmu dari program studi teknik elektro sebagai
jurusan yang diambil penulis selama menjalani perkuliahan.

Garis besar kegiatan yang dilakukan selama menjalani kerja praktek, selama di Divisi
Pengembangan Bisnis dan Teknologi (Divisi Bangbistek), penulis mempelajari dasar

i
komunikasi serial pada mikrokontrol, system on module (SoM) dan carrier board (CB),
identifikasi port pada SoM dan CB, dasar komunikasi dengan UART, dan komunikasi
serial melalui port RS-422. Selanjutnya penulis mempelajari desain komunikasi serupa
untuk menerapkan komunikasi via UART dari SoM dan CB ke banyak devais lainnya.

Dari kerja praktek ini, penulis dapat mempelajari mengenai tinjauan semesta dalam
desain di dunia implementasi industri elektroteknika. Selain itu, penulis juga dapat
belajar mengenai sikap dan disiplin sebagai seorang engineer di industri.

Kata kunci : System on Module, Carrier Board, Industri, TTL, UART,


Komunikasi Serial.

ii
ABSTRACT

UART COMMUNICATION DESIGN WITH FPGA IN SYSTEM ON MODULE


USING RS-422 PROTOCOL

By :

Naufal Nashirul Mu’min

SRN : 13215070

Department of Electrical Engineering – Institut Teknologi Bandung

Len has been established since 1965 with the name LEN (Lembaga Elektroteknika
Nasional) then transformed into a Badan Usaha Milik Negara (BUMN) in 1991. Since
then, Len is no longer a stand for Lembaga Elektroteknika Nasional (LEN), but it has
become a professional business entity by the name of PT Len Industri (Persero).

All this time, Len has developed business and products in the electronics field for
industry and infrastructure, and has presented various experiences in the field of
railway signaling system, urban transport development, telecommunication
infrastructure network, defense electronics, solar power plants, and broadcasting.

The purpose of this internship is so the author can experience work life after college
life and all kinds of problems included in there. By doing this internship, the author
hopes to learn about the implementation of the knowledge of electrical engineering as
a major taken by the author during his college life.

Outline of activities carried out during internship, in Business Development and


Technology Division (Bangbistek Division), the author learned about serial
communication basics in microcontroller, system on module (SoM) and carrier board
(CB), SoM and CB port identification, UART communication basics, and serial
communication through the RS-422 port. The author also learned the same

iii
communication design to implement UART communication from SoM and CB to
multiple devices.

From this internship programme, the author could learn about the universal view of
design in the world of electrotechnics industrial implementation. Furthermore, the
author also learned about the attitudes and disciplines needed as an engineer in industry.

Keywords : System on Module, Carrier Board, Industry, TTL, UART, Serial


Communication.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan karunia
Nya penulis dapat melaksanakan kerja praktek di PT Len Industri (Persero) dan
menyelesaikan penulisan laporan kerja praktek ini dengan judul “PERANCANGAN
KOMUNIKASI UART DENGAN FPGA PADA SYSTEM ON MODULE
MENGGUNAKAN PROTOKOL RS-422”. Shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarganya dan seluruh
umatnya.

Selama pelaksanaan kerja praktek ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih
kepada :

1. Keluarga dan teman-teman penulis yang senantiasa memberikan dukungan


selama berlangsungnya kerja praktek;
2. PT Len Industri (Persero), yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melaksanakan kerja praktek di perusahaan ini;
3. Bapak Okky Aryoko, S.T, selaku pembimbing penulis selama kerja praktek di
Divisi Bangbistek PT Len Industri (Persero);
4. Ibu Nia Herminanti M, S.T, selaku Manager Human Capital yang telah
menerima penulis untuk melaksanakan kerja praktek di PT Len Industri
(Persero);
5. Ibu Amy Hamidah Salman, M.Sc, selaku dosen penanggung jawab mata kuliah
EL4092;
6. Seluruh staf dan karyawan Gedung M, sebagai tempat bertanya penulis terkait
kelengkapan dan keperluan selama menjalani kerja praktek;
7. Seluruh staf dan karyawan Gedung B, yang telah memberikan dukungan dan
bantuan selama penulis menyelesaikan kerja praktek, dan semua pihak-pihak
yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini tidak lepas dari kesalahan, maka
dari itu, penulis mengharapkan kritik dan sarannya.

v
Akhir kata, semoga laporan kerja praktik ini dapat memberi manfaat baik kepada
pembacanya, bagi para dosen yang menilai laporan ini maupun juga para pembaca
yang akan melakukan kerja praktek di kemudian hari agar laporan ini dapat menjadi
rujukan dalam penyusunan kedepannya.

Bandung, 4 November 2019

Penulis

vi
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ............................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .............................................................................................v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix
BAB I
1. Pendahuluan .......................................................................................................1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................1
1.2. Tujuan Pelaksanaan Kerja Praktek .............................................................2
1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek ..........................................3
1.4. Batasan Masalah .........................................................................................3
1.5. Metodologi ..................................................................................................3
1.6. Sistematika Penulisan Laporan ...................................................................4
BAB II
2. Profil PT Len Industri (Persero) .........................................................................6
2.1. Gambaran Umum PT Len Industri (Persero) ..............................................6
2.2. Visi dan Misi PT Len Industri (Persero) .....................................................7
2.3. Struktur Organisasi PT Len Industri (Persero) ...........................................8
2.4. Lokasi PT Len Industri (Persero) ................................................................9
BAB III
3. Teori Dasar .......................................................................................................10
3.1. UART ........................................................................................................10
3.2. Komunikasi Serial .....................................................................................11
3.3. TTL ...........................................................................................................13
3.4. System on Module (SoM) .........................................................................13
3.5. Carrier Board (CB) ...................................................................................14
3.6. RS-422 ......................................................................................................14

vii
BAB IV
4. Hasil dan Analisis ............................................................................................16
4.1. Gambaran Umum Kegiatan Kerja Praktek ...............................................16
4.2. Proses Rekrutmen dan Alasan Memilih PT Len Industri Persero ............18
4.3. Hasil ..........................................................................................................18
4.3.1. Bagian 1 : Serial Port Monitor........................................................20
4.3.2. Bagian 2 : SoM dan CB ..................................................................22
4.3.3. Bagian 3 : Implementasi .................................................................24
4.4. Analisis .....................................................................................................25
BAB V
5. Penutup.............................................................................................................26
5.1. Kesimpulan ...............................................................................................26
5.2. Saran .........................................................................................................27
5.2.1. Saran untuk Perusahaan ..................................................................27
5.2.2. Saran untuk Penulis ........................................................................27
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................29
LAMPIRAN A .................................................................................................... A-1
LAMPIRAN B .....................................................................................................B-1
LAMPIRAN C .....................................................................................................C-1

viii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Logo PT Len Industri (Persero) ..............................................................6


Gambar 2 Struktur Organisasi PT Len Industri (Persero)........................................8
Gambar 3 Lokasi PT Len Industri (Persero) ............................................................9
Gambar 4 Ilustrasi UART ......................................................................................10
Gambar 5 Ilustrasi Pembagian Urutan Bit dalam Pengiriman Data Serial ............11
Gambar 6 Ilustrasi Komunikasi Serial ...................................................................12
Gambar 7 Berbagai Mode Transmisi dalam Komunikasi Serial ...........................12
Gambar 8 System on Module TE0715 ...................................................................13
Gambar 9 TE0703 4x5 Carrier Board ....................................................................14
Gambar 10 YL-128 RS-422 ...................................................................................15
Gambar 11 Suasana Sore Hari di PT Len Industri (Persero) .................................16
Gambar 12 Bilik Kerja di Divisi Bangbistek, PT Len Industri (Persero) ..............17
Gambar 13 Kabel, USB to TTL Converter, dan YL-128 RS-422 .........................19
Gambar 14 Serial Port Monitor pada Komputer ....................................................20
Gambar 15 Interkoneksi Devais untuk Pengecekan Komunikasi Serial dengan Serial
Port Monitor ...........................................................................................................21
Gambar 16 Hasil Transmisi Data 0F di Osiloskop ................................................21
Gambar 17 Skematik Rangkaian Simulasi Transmisi Data ...................................23
Gambar 18 Pengaturan Pin CB pada Vivado .........................................................23
Gambar 19 Coretan Hasil Simulasi dari Osiloskop di atas Kertas.........................24
Gambar 20 Implementasi Interkoneksi SoM dan CB dengan YL-128 RS-422 .....24

ix
BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum kerja praktek yang penulis lakukan di
perusahaan terkait, dengan cakupan latar belakang, waktu dan tempat, batasan
masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan laporan kerja praktek.

1.1. Latar Belakang

Pada zaman informasi ini, kemajuan peradaban manusia ditentukan dari tingkat
kecerdasan devais yang mendukung kehidupan dan produktifitas manusia.
Semenjak manusia memasuki zaman itu, setiap perkembangan teknologi dalam
kehidupan manusia mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dalam
bidang manufaktur, industri, transportasi, teknologi informasi, hingga
pertahanan.

Seiring berkembangnya teknologi dalam kehidupan, manusia sebagai pengguna


teknologi juga perlu mengikuti perkembangannya dan meningkatkan dirinya
sebagai sumber daya yang diperlukan agar teknologi tetap dapat berkembang.
Dengan merambahnya teknologi ke berbagai aspek kehidupan dan produktifitas
manusia, PT Len Industri (Persero) turut berandil dalam mengembangkan
teknologi di Indonesia sebagai BUMN yang bergerak di sektor teknologi
elektroteknik.

PT Len Industri (Persero) adalah perusahaan BUMN yang berfokus pada bidang
teknik elektro industri, yang meliputi broadcasting, multimedia, teknologi
informasi, jaringan telekomunikasi, sistem kendali dan pengaturan, navigasi,
persinyalan kereta api, elektronika pertahanan, dan lain-lain yang termasuk ke
dalam Elektronika Industri dan Prasarana. PT Len Industri (Persero) memiliki
visi untuk menjadi salah satu perusahaan teknologi kelas dunia yang terpercaya,
maka dari itu PT Len Industri (Persero) berusaha mendayagunakan seluruh
kemampuan untuk mengejar perkembangannya.

1
Perkembangan teknologi informasi adalah terkait pengiriman informasi dari
suatu pengirim di suatu tempat kepada suatu penerima di tempat lainnya.
Efisiensi pengiriman dan penyebaran informasi ini turut berkembang seiring
ditemukannya metode-metode dan medium yang membuat transmisi ini semakin
cepat dan konsisten. Contoh perkembangan teknologi informasi yang terlihat
begitu signifikan adalah ketika ditemukannya medium frekuensi tinggi sebagai
modulator sinyal radio. Pada 1930, ketika metode modulasi dengan FM
dikembangkan, sinyal transmisi dapat bertahan lebih baik terhadap interferensi
yang terjadi dengan kualitas suara yang lebih baik daripada modulasi dengan
AM yang diterapkan sejak pertengahan 1870.

Teknologi informasi tidak terbatas hanya pada mengirimkan informasi dari suatu
tempat ke tempat lainnya. Komunikasi antar mikrokontrol untuk mengirim dan
menerima perintah juga merupakan bentuk informasi yang ditransmisikan.
Dengan adanya banyak devais dengan mikrokontrol yang berkomunikasi dan
bertukar informasi, penyebaran dan pembagian informasi antar devais menjadi
sangat mudah dan terintegrasi. Penggunaan teknologi informasi dalam
komunikasi antar mikrokontrol ini diharapkan dapat terus berkembang dalam
meningkatkan integritas antar devais sebagai produk industri elektroteknik.

1.2. Tujuan Pelaksanaan Kerja Praktek

Tujuan dari dilaksanakannya kerja praktek adalah sebagai berikut ini.

1. Memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah EL4092 Kerja Praktek, yaitu
melaksanakan kerja praktek di perusahaan.

2. Memberikan kesempatan belajar dan pengalaman dunia kerja di dunia


industri kepada mahasiswa.

3. Menumbuhkan disiplin dan pembelajaran sikap profesional di dalam diri


mahasiswa sebagai bekal setelah perkuliahan kelak.

4. Membangun karakter yang sesuai untuk dunia kerja.

2
5. Membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan komunikasi yang
baik.

6. Menerapkan ilmu yang didapat selama perkuliahan pada dunia praktek


untuk mencari solusi permasalahan.

Adapun tujuan dari penulisan laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut.

1. Sebagai dokumentasi seluruh kegiatan kerja praktek di Divisi Bangbistek


PT Len Industri (Persero) dan menyampaikan hasil dari kegiatan tersebut.

2. Memenuhi tugas mata kuliah EL4092 Kerja Praktek, yaitu laporan terkait
kerja praktek yang telah dilaksanakan.

1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek

Kerja praktek telah dilaksanakan selama kurang lebih 8 minggu, mulai dari
tanggal 2 Mei 2019 hingga 28 Juni 2019 bertempat di kantor pusat PT Len
Industri (Persero), Gedung B, lantai 3, Jl. Soekarno Hatta No. 422, Bandung,
40254, Indonesia.

1.4. Batasan Masalah

Dalam kerja praktek ini ditentukan beberapa batasan sebagai berikut ini.

1. Kajian dan percobaan yang dilakukan adalah pada tahap desain dan tidak
mencapai tahap manufaktur.

2. Desain yang dilakukan adalah sebuah konsep, dengan harapan desain


tersebut dapat diimplementasikan sebagai sebuah devais utuh.

1.5. Metodologi

3
Berikut ini adalah beberapa metode yang digunakan untuk mengumpulkan data
dan informasi mengenai kegiatan kerja praktek. Data ini digunakan untuk
menyusun laporan akhir kerja praktek.

1. Studi Literatur

Pembelajaran terkait devais yang digunakan selama kerja praktek


dilakukan dengan mengkaji literatur yang tesedia berupa datasheet
perangkat dan beberapa artikel terkait teori dasar yang digunakan selama
kerja praktek.

2. Observasi

Melakukan pengamatan terhadap implementasi perangkat dan


mengoperasikan antarmuka aplikasi penunjang kerja praktek.

3. Diskusi

Penulis bertanya kepada pembimbing untuk berdiskusi mengenai


perangkat yang dikaji untuk mendapatkan pemahaman.

4. Pendekatan Praktis

Melakukan pengamatan dan uji coba hasil desain secara mandiri, lalu
menganalisis letak kesalahan dan memperbaikinya secara mandiri.

1.6. Sistematika Penulisan Laporan

Untuk memudahkan penyusunan laporan serta pembahasan masalah, maka


dipilih sistematika penulisan laporan sebagai berikut ini.

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum kerja praktek yang penulis
lakukan di perusahaan terkait, dengan cakupan latar belakang, waktu dan
tempat, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan laporan kerja praktek.

4
2. BAB II PROFIL PT LEN INDUSTRI (PERSERO)

Bab ini berisi profil perusahaan tempat penulis melaksanakan kerja


praktek secara garis besar. Profil ini mencakup visi dan misi, struktur
organisasi, serta lokasi tempat perusahaan berada.

3. BAB III TEORI DASAR

Bab ini berisi tentang dasar teoritis dari penelitian yang penulis lakukan
selama kerja praktek.

4. BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Bab ini berisi gambaran umum aktifitas penulis selama kerja praktek,
mulai dari pengajuan kerja praktek dan alasan pemilihan perusahaan
hingga hasil dan analisis desain yang telah dibuat.

5. BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari kegiatan kerja praktek, baik dari segi
penelitian dan desain yang dibuat hingga dari segi pengalaman yang
didapat sebagai peserta kerja praktek. Di bab ini juga terkandung saran-
saran, bagi penulis dan bagi PT Len Industri (Persero) sebagai tempat
penulis melaksanakan kerja praktek.

6. LAMPIRAN

Pada bagian ini dilampirkan bagian-bagian dari kerja praktek yang tak
dapat dicantumkan pada tubuh utama laporan ini.

5
BAB II

PROFIL PT LEN INDUSTRI (PERSERO)

Bab ini berisi profil perusahaan tempat penulis melaksanakan kerja praktek
secara garis besar. Profil ini mencakup visi dan misi, struktur organisasi, serta
lokasi tempat perusahaan berada.

2.1. Gambaran Umum PT Len Industri (Persero)

LEN (Lembaga Elektroteknika Nasional) didirikan pada tahun 1965, kemudian


bertransformasi menjadi sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada
tahun 1991. Sejak saat itu, Len bukan lagi merupakan kepanjangan dari Lembaga
Elektroteknika Nasional, tetapi telah menjadi sebuah entitas bisnis profesional
dengan nama PT Len Industri (Persero). Saat ini PT Len Industri (Persero)
berada di bawah koordinasi Kementrian Negara BUMN.

Gambar 1 Logo PT Len Industri (Persero)

Selama ini, PT Len Industri (Persero) telah mengembangkan bisnis dan


produk-produk dalam bidang elektronika untuk industri dan prasarana, serta
telah menunjukkan pengalaman dalam bidang :

• Broadcasting, dengan ratusan pemancar TV dan radio yang telah


terpasang di berbagai wilayah Indonesia.

6
• Jaringan infrastruktur telekomunikasi yang telah terentang di kota besar
maupun daerah terpencil.

• Elektronika untuk pertahanan darat, laut, maupun udara.

• Sistem persinyalan dan telekomunikasi kereta api di berbagai jalur


kereta api di Pulau Jawa dan Sumatera.

• Sistem substation dan traksi untuk kereta api listrik.

• Perusahaan manufaktur PLTS terbesar di Indonesia.

Sejak didirikan, PT Len Industri (Persero) telah melakukan berbagai terobosan


bisnis untuk terus berkembang dalam lingkungan bisnis yang cenderung telah
berubah.

Lini bisnis PT Len Industri (Persero) mencakup :

• Elektronika pertahanan

• Energi terbarukan

• Teknologi informasi dan komunikasi

• Sistem navigasi

• Transportasi perkeretaapian

2.2. Visi dan Misi PT Len Industri (Persero)

Visi PT Len Industri (Persero) adalah menjadi perusahaan teknologi kelas dunia.
Dari visi tersebut, dibentuklah beberapa misi sebagai berikut :

• Menyediakan teknologi yang mendukung kedaulatan, keamanan, dan


interkoneksi nasional melalui inovasi produk elektronika industri dan
prasarana.

• Membangun kemandirian teknologi serta meningkatkan data saing


perusahaan sebagai total system integrator dalam bidang energi

7
terbarukan, elektronika transportasi perkeretaapian, elektronika
pertahanan, elektronika navigasi, serta teknologi informasi dan
komunikasi.

• Meningkatkan kesejahteraan stakeholder dengan mengutamakan


prinsip-prinsip tata kelola yang baik.

2.3. Struktur Organisasi PT Len Industri (Persero)

PT Len Industri (Persero) dipimpin oleh seorang direktur utama yang


membawahi 6 divisi dan 3 direksi : Sekretaris Perusahaan; Satuan Pengawasan
Internal; Divisi Penjaminan Mutu, Sistem, dan K3L; Divisi Pengembangan
Bisnis dan Teknologi; Divisi Logistik; Divisi Manajemen Strategi dan Operasi;
Direktur Keuangan dan SDM; Direktur Operasi I; Direktur Operasi II. Berikut
adalah struktur organisasi PT Len Industri (Persero) :

Gambar 2 Struktur Organisasi PT Len Industri (Persero)

Struktur resmi yang bersumber dari website PT Len Industri (Persero) yang
mengandung nama-nama pengisi posisi pada struktur organisasi diatas akan
dicantumkan pada lampiran. Penulis melakukan kerja praktek di Divisi
Pengembangan Bisnis dan Teknologi.

8
2.4. Lokasi PT Len Industri (Persero)

Kantor pusat dari PT Len Industri (Persero) adalah di Jl. Soekarno Hatta no. 422,
Bandung, 40254, Indonesia.

Gambar 3 Lokasi PT Len Indusri (Persero)

PT Len Industri (Persero) juga memiliki kantor di Jakarta, yaitu di Jl. MT


Haryono Kav 23 – Menara MTH Lantai 17, Jakarta 12820.

9
BAB III

TEORI DASAR

Bab ini berisi tentang dasar teoretis dari penelitian yang penulis lakukan selama
kerja praktek.

3.1 UART

UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmitter) adalah perangkat keras


komputer yang menerjemahkan antara bit-bit paralel data dan bit-bit serial.
UART biasanya berupa sirkuit terintegrasi yang digunakan untuk komunikasi
serial pada komputer atau port serial perangkat periferal. Protokol UART
digunakan secara umum dalam pengiriman data serial antara satu devais dengan
devais lainnya, seperti pada komunikasi antar sesama mikrokontrol atau antara
mikrokontrol dengan komputer.

Gambar 4 Ilustrasi UART

Dalam pengiriman data, clock antara pengirim dan penerima harus sama karena
paket data yang dikirim tiap bit mengandalkan clock tersebut. Karena UART
menggunakan mode asinkronus, maka cukup satu kabel transmisi untuk
pengiriman data dibandingkan dengan mode sinkronus yang menggunakan dua
kabel untuk mengirimkan data dan clock-nya secara beriringan.

10
Gambar 5 Ilustrasi Pembagian Urutan Bit dalam Pengiriman Data Serial

Saat sebuah data diberikan kepada UART untuk ditransmisikan, pada setiap
awal data akan ditambahakan sebuah bit, yaitu bit start. Bit ini digunakan untuk
memperingatkan penerima agar menerima data dari pengirim dan memaksa bit-
bit sinyal di penerima agar sinkron dengan bit-bit sinyal di pengirim. Kedua bit
ini harus akurat agar tidak memiliki penyimpangan frekuensi lebih dari 10%
selama transmisi. Setelah bit start, bit data dikirim secara serial dengan sinyal bit
terkecil yang lebih dahulu dikirimkan.

3.2 Komunikasi Serial

Komunikasi serial banyak digunakan untuk mentransfer informasi diantara


devais-devais pemroses data. Secara umum, komunikasi berarti bertukar
informasi antar individu melalui dokumen tertulis, ucapan verbal, suara, dan
video.

Dalam embedded system, komunikasi serial adalah cara untuk bertukar data
menggunakan metode yang berbeda-beda dalam bentuk biner digital serial.
Beberapa antarmuka yang telah diketahui digunakan untuk petukaran data
adalah RS-232, RS-485, I2C, SPI, dan lain-lain.

11
Dalam komunikasi serial, data berada dalam bentuk pulsa biner. Dengan kata
lain, kita dapat menyebut angka biner 1 merepresentasikan logika HIGH atau

Gambar 6 Ilustrasi Komunikasi Serial

tegangan 5 volt, dan angka biner 0 merepresentasikan logika LOW atau tegangan
0 volt.

Bentuk komunikasi serial bergantung pada tipe mode transmisi dan transfer data
yang digunakan. Mode transmisi diklasifikasikan atas simplex, half-duplex, dan
full-duplex. Dalam setiap mode transmisi selalu ada sumber (atau sender, atau
juga disebut transmitter) dan tujuan (disebut juga receiver).

Gambar 7 Berbagai Mode Transmisi dalam Komunikasi Serial

12
3.3 TTL

Kebanyakan mikrokontrol pada akhir-akhir ini telah memiliki built-in UART


yang dapat digunakan untuk mengirim dan menerima data secara serial. UART
dapat mentransmisikan satu bit setiap waktu dalam satuan rating data yang telah
dispesifikan (misalnya, 9600 bit per sekon, dan sebagainya). Metode ini dalam
komunikasi serial sering disebut sebagai TTL serial (Transistor-Transistor
Logic). Komunikasi serial pada tingkatan TTL selalu memiliki batasan diantara
0 volt dan Vcc, yang sering terletak pada 5 volt atau 3,3 volt. Sebuah logika
HIGH akan direpresentasikan pada Vcc, sedangkan logika LOW akan
direpresentasikan pada 0 volt.

3.4 System on Module (SoM)

SoM (System on Module) adalah rangkaian board-level yang mengintegrasikan


fungsi sistem dalam satu modul. SoM dapat mengintegrasikan fungsi analog dan
digital dalam satu board. Devais yang terintegrasi pada SoM biasanya
membutuhkan interkoneksi tingkat tinggi untuk beberapa alasan seperti
kecepatan, timing, lebar bus, dan lain-lain.

Gambar 8 System on Module TE0715

13
TE0715 adalah industrial-grade SoM yang berdasar kepada Xilinx Zynq-7000
SoC (System on Chip). Dengan penggunaan FPGA yang terdapat dalam SoM,
kemampuan SoM dapat diperlebar dengan cara diprogram oleh komputer untuk
mengerjakan tugas tertentu.

3.5 Carrier Board (CB)

CB (Carrier Board) (atau diketahui juga sebagai Base Board) digunakan untuk
menempatkan dan menghubungkan SoM. CB memiliki konektifitas application-
specific dan antarmuka multimedia seperti USB, Ethernet, UART, HDMI, dan
lain-lain. CB terhubung dengan SoM melalui konektor standar seperti SODIMM
atau MXM.

TE0703 adalah salah satu CB untuk SoM dengan ukuran 4x5, seperti SoM
TE0715.

Gambar 9 TE0703 4x5 Carrier Board

3.6 RS-422

RS-422, yang juga dikenal sebagai TIA/EIA-422, adalah standar teknis yang
berasal dari Electronic Industries Alliance yang menetukan karakteristik listrik
dari sirkuit persinyalan digital.

14
Untuk berkomunikasi melalui RS-422 dibutuhkan antar muka untuk
menghubungkan antara TTL yang dikirimkan dengan RS-422. Antar muka ini
menggunakan YL-128.

Gambar 10 YL-128 RS-422

YL-128 menggunakan transceiver (transmitter-receiver) MAX590 yang bekerja


pada low power untuk mendukung komunikasi RS-422. Karena driver-nya
memiliki laju perubahan tegangan yang tidak terbatas, maka transmisi
memungkinkan hingga kecepatan 2,5Mbps.

15
BAB IV

HASIL DAN ANALISIS

Bab ini berisi gambaran umum aktifitas penulis selama kerja praktek, mulai
sejak pengajuan kerja praktek dan alasan pemilihan perusahaan hingga hasil dan
analisis desain yang telah dibuat.

4.1 Gambaran Umum Kegiatan Kerja Praktek

Kerja praktek penulis dimulai pada awal bulan Mei, tepat sehari setelah Hari
Buruh Nasional, yaitu 2 Mei 2019.

Selama melaksanakan kerja praktek di PT Len Industri (Persero), penulis


diarahkan kepada seorang pembimbing yang membimbing penulis selama kerja
praktek untuk mengkaji suatu topik. Setelah mendapatkan pembimbing, penulis
diarahkan ke bilik kerja dimana penulis hadir di sana dari pagi hingga sore hari.
Selama berada di bilik kerja, penulis mengkaji topik yang diberikan pembimbing
hingga diarahkan untuk memulai implementasi desain dari topik tersebut.

Gambar 11 Suasana Sore Hari di PT Len Industri


(Persero)

16
Selain terkait dengan topik yang diberikan pembimbing, penulis juga diikutkan
kegiatan perusahaan seperti senam zumba, kegiatan materi tajwid setiap pagi di
masjid, dan lain-lain. Untuk menyelesaikan kegiatan kerja praktek, sesuai
dengan prosedur standar human capital perusahaan, peserta magang diharuskan
untuk mengujikan standar kualitas SDM yang diharapkan oleh perusahaan yang
direpresentasikan dengan bacaan sholat dan hafalan beberapa surat pendek dari
kitab suci Al-Qur’an.

Gambar 12 Bilik Kerja di Divisi Bangbistek, PT Len Industri (Persero)

Hal utama yang dipelajari penulis sebagai peserta magang di PT Len Industri
(Persero) adalah mengenai implementasi ilmu dan penerapan disiplin di dunia
kerja. Disiplin di dunia kerja yang dimaksud adalah untuk berinteraksi dengan
para karyawan dan orang-orang di tempat tersebut sehingga peserta kerja praktek
dapat beradaptasi dengan pola kehidupannya. Penulis juga menyadari, tidak
sepenuhnya dalam dunia kerja adalah penerapan ilmu yang pernah dipelajari di
bangku perkuliahan, namun yang perlu diterapkan adalah semangat belajar akan
hal baru yang menjadi tanggung jawab seorang engineer. Dengan senantiasa
mempelajari hal baru, seorang engineer tidak akan selamanya terpaut dengan
dunia kuliahnya dan akan dapat memulai berkarya di dunia industri.

17
4.2 Proses Rekrutmen dan Alasan Memilih PT Len Industri (Persero)

Sebelum memulai kegiatan kerja praktek, penulis datang ke bagian SDM di


Gedung M PT Len Industri (Persero). Di sana, penulis bertanya tentang kegiatan
magang (di PT Len Industri (Persero) disebut dengan Prakerin). Dengan
berbekal informasi tersebut, penulis kembali untuk melengkapi dokumen yang
diperlukan, yaitu CV (Curriculum Vitae), surat pernyataan dari kampus, dan
transkrip nilai studi. Informasi penerimaan program Prakerin diterima penulis
via tata usaha program studi.

Di hari pertama, penulis diarahkan ke Gedung B oleh staff dari Gedung M untuk
bertemu dengan pembimbing. Setelah penulis bertemu dengan pembimbing,
penulis diarahkan ke bilik kerja yang akan digunakan penulis hingga masa kerja
praktek selesai, yaitu pada 28 Juni 2019.

Adapun tujuan penulis memilih PT Len Industi (Persero) sebagai lokasi kerja
praktek adalah :

1. PT Len Industri (Persero) merupakan BUMN dengan pengalaman


terpercaya di bidang elektronika industri, mulai dari elektronika
pertahanan, renewable energy, navigasi, hingga persinyalan kereta api.

2. Profesionalisme tinggi di PT Len Industri (Persero) yang diharapkan


dapat diambil penulis sebagai pembelajaran untuk bekal di dunia kerja
yang sesungguhnya kelak.

3. PT Len Industi (Persero) merupakan BUMN yang diketahui telah


memberikan banyak kontribusi kepada Indonesia, sehingga penulis
berharap dapat belajar untuk senantiasa berkontribusi kepada NKRI.

4.3 Hasil

Kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek di PT Len Industri (Persero)


terkait topik yang diberikan membutuhkan perlengkapan di bawah ini.

• TE0715-04 SoM

18
• TE0703-05 CB

• YL-128 RS-422

• USB to TTL Converter

• Osiloskop

• Kabel-kabel

Gambar 13 Kabel, USB to TTL Converter, dan YL-128


RS-422

Komunikasi serial disimulasikan dengan mentransmisikan sinyal kode serial dari


komputer ke RS-422 lalu mengembalikannya ke komputer. Dengan monitor,
penulis dapat memantau aktifitas komunikasi serial dari komputer menuju ke
komputer itu sendiri, untuk memastikan kondisi informasi tetap utuh hingga ke
tujuan. Setelah mengonfirmasi hasil komunikasi, dilakukan programming ke
SoM agar mentransmisikan informasi tertentu ke osiloskop untuk dipantau
kondisi informasinya.

19
4.3.1 Bagian 1 : Serial Port Monitor

Serial Port Monitor adalah perangkat lunak utilitas yang kaya akan fitur
yang dapat memantau rekaman data yang melewati port serial dari
komputer. Dengan adanya Serial Port Monitor, tes dan debugging pada
program dan devais berbasis COM akan menjadi lebih mudah.

Pada bagian ini, kondisi serial port yang akan digunakan untuk melakukan
komunikasi serial diperiksa secara teliti. Dengan menghubungkan port
serial komputer dengan USB to TTL Converter yang terhubung juga
dengan YL-128 RS-422, umpan balik dapat dilakukan ke komputer lalu
umpan balik dan perilaku komunikasi dapat dipantau secara seksama. Jika
komputer menerima data persis seperti dengan data yang dikirimkan
dengan baudrate tertentu, berarti komunikasi serial bekerja seperti yang
diinginkan.

Gambar 14 Serial Port Monitor pada Komputer

Interkoneksi antar devais dibuat dengan mengikuti skematik sebagai


berikut :

20
Gambar 15 Interkoneksi Devais untuk Pengecekan
Komunikasi Serial dengan Serial Port Monitor

Hasil transmisi juga dicek menggunakan osiloskop.

Gambar 16 Hasil Transmisi Data 0F di Osiloskop

Dari hasil monitoring ini dapat diuraikan beberapa poin, yaitu :

• Baudrate yang dipakai adalah 800000 bps. Pada baudrate seperti


itu data masih dapat dikirim tanpa gangguan atau kesalahan paket
data.

• Pengiriman data menggunakan pin RX1 pada Converter dan


diterima pin TXD pada YL-128 RS-422. Begitu pun dengan
penerimaan data, YL-128 RS-422 mengirimkan data melalui port
RSD dan diterima Converter dengan pin TX0.

• Dengan penggunaan Serial Port Monitor pada komputer,


pemantauan terhadap lalu lintas pengiriman dan penerimaan data

21
dari dan ke komputer dapat dilakukan. Transmisi yang berhasil
pada percobaan ini adalah jika dan hanya jika data yang diterima
sama dengan data yang dikirim komputer.

• Pengecekan pergeseran waktu dan kondisi bit pelengkap (bit start,


bit parity, dan bit stop) dapat terlihat melalui osiloskop.

4.3.2 Bagian 2 : SoM dan CB

SoM dipasang pada docking yang tersedia di CB. Suatu CB akan cocok
dengan SoM pada ukuran yang sesuai. Lalu dengan datasheet dapat
ditentukan peran-peran port yang tersedia pada CB.

CB memiliki satu port khusus untuk UART, namun yang diinginkan


adalah banyak koneksi UART untuk berkomunikasi dengan banyak
mikrokontrol lain, maka dari itu, penggunaan kanal UART pada TE0703
tidaklah efektif untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

SoM dipasang di CB dengan menghubungkan konektor B2B yang terdapat


pada keduanya. Dengan begitu, SoM yang sudah terhubung dengan CB
dapat dioperasikan dengan port-port yang tersedia di CB.

Untuk mengakomodasi kebutuhan UART yang banyak, maka pin-pin


FPGA pada SoM dapat dimanfaatkan. Untuk memenuhi kebutuhan itu,
yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi seberapa banyak pin dalam
SoM yang dapat dimodifikasi menjadi untuk kebutuhkan ini.

Pin-pin dalam SoM TE0715 yang dapat digunakan akan ditampilkan


dalam lampiran.

Untuk simulasi, digunakan pin C2 untuk mengeluarkan clock, pin C3


untuk trigger, dan pin C4 untuk keluaran data. Lalu respon yang keluar

22
dari setiap pin dipantau dengan osiloskop. Berikut adalah skematik
rangkaian yang digunakan untuk simulasi ini.

Gambar 17 Skematik Rangkaian Simulasi Transmisi Data

Board FPGA dalam SoM diprogram dengan komputer menggunakan


vivado, berikut dengan pengaturan pin-pin pada CB pun diatur dengan I/O
Planning pada vivado.

Gambar 18 Pengaturan Pin CB pada Vivado

23
Gambar 19 Coretan Hasil Simulasi dari Osiloskop di atas Kertas

Dari hasil simulasi ini dapat diuraikan beberapa poin, yaitu :

• FPGA dalam SoM dapat dimodifikasi sesuai dengan keinginan

• Dari pin-pin yang dapat disesuaikan dengan keinginan dapat


dibentuk protokol UART untuk mengirimkan data secara serial.
Pada Gambar 19 tampak bahwa pengiriman data secara serial
berhasil dilakukan.

4.3.3 Bagian 3 : Implementasi

Implementasi dapat dilakukan untuk menghubungkan SoM dan CB


dengan protokol RS-422 melalui YL-128 RS-422. Berikut ini adalah
skematik yang dapat diimplementasikan untuk menghubungkan TE0715
dan TE0703 dengan protokol RS-42.

Gambar 20 Implementasi Interkoneksi SoM dan CB dengan YL-128 RS-422

24
Dari rancangan desain implementasi di atas, dapat diuraikan beberapa hal
sebagai berikut.

• SoM TE0715 dan CB TE0703 dapat digunakan sebagai devais


dengan multi-UART sebagai komunikator untuk banyak devais
berbasis UART yang lain.

• Untuk mengimplementasikan protokol UART pada pin bebas yang


terdapat di FPGA, pemrograman diisi dengan protokol pengiriman
dan penerimaan data secara serial.

4.4 Analisis

Secara desain, implementasi ini dapat dilakukan apabila percobaan dengan satu
buah interkoneksi berhasil dilakukan. Dengan melakukan hal serupa untuk pin-
pin lainnya, komunikasi multi-UART dengan banyak mikrokontrol akan dapat
diimplementasikan.

Masalah yang kemudian menjadi perhatian adalah level pemrograman yang


dilakukan. Pemrograman yang digunakan pada FPGA menggunakan protokol
sederhana untuk mengirimkan data pada durasi waktu tertentu dengan picu
berupa sinyal trigger. Pada pemrograman tingkat lanjut, implementasi transmisi
data yang lebih kompleks tentu dapat diterapkan. Selain itu, transmisi data
membutuhkan interkoneksi yang baik, yaitu kabel-kabel yang tahan noise.
Kabel-kabel yang tidak dapat tertancap dengan baik akan menghasilkan noise-
noise yang tidak diperlukan dan dapat mengganggu interkoneksifitas devais
yang bersangkutan.

Kendala selama kerja praktek yang terjadi adalah jarangnya penulis melakukan
komunikasi dengan pembimbing dan kecenderungan penulis untuk mempelajari
topik secara mandiri. Namun, untuk dapat belajar lebih, seseorang perlu lebih
aktif dalam berinteraksi. Maka perlu dibangun kesadaran dan inisiatif dalam diri
penulis untuk senantiasa berinteraksi dan belajar lebih dengan itu.

25
BAB V

PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari kegiatan kerja praktek, baik dari segi penelitian
dan desain yang dibuat hingga dari segi pengalaman yang didapat sebagai
peserta kerja praktek. Di bab ini juga terkandung saran-saran, bagi penulis dan
bagi PT Len Industri (Persero) sebagai tempat penulis melaksanakan kerja
praktek.

5.1 Kesimpulan

Berikut adalah kesimpulan yang dapat diperoleh dari seluruh rangkaian kegiatan
kerja praktek yang dilakukan

1. Protokol UART dapat digunakan untuk berkomunikasi secara serial


dalam transmisi data.

2. Simulasi perlu dilakukan sebagai pengukuran kelayakan devais yang


digunakan. Simulasi juga diperlukan untuk menganalisis cara kerja
devais sehingga rancangan dapat tersusun dengan baik.

3. Penggunaan FPGA menjadi pilihan yang baik untuk kustomisasi kerja


pada mikrokontrol.

4. Komunikasi TE0715 dan TE0703 dengan banyak YL-128 RS-422 dapat


diimplementasikan dengan memasangkan pin-pin bebas pada TE0703
dengan YL-128 RS-422 yang lain sehingga komunikasi dapat dilakukan.
Pada setiap interkoneksi terpasang protokol UART sebagai program
yang terpasang pada FPGA.

5. Komunikasi dan interaksi adalah salah satu kunci penting dalam belajar
untuk mendapatkan ilmu dari orang-orang yang memiliki pengalaman di
bidangnya.

26
6. Pentingnya relasi di tempat kerja untuk belajar agar dapat menyelesaikan
masalah yang diberikan.

7. Sifat adaptif dan percaya diri sangat diperlukan agar senantiasa terbiasa
dengan disiplin yang diterapkan dalam dunia kerja.

5.2 Saran

5.2.1 Saran untuk Perusahaan

Berikut adalah beberapa saran yang dapat penulis utarakan untuk PT Len
Industri (Persero) :

1. Perlunya sosialisasi yang baik terkait pengumuman kepada para


peserta magang. Penulis mendapati beberapa informasi yang tidak
tersampaikan dengan baik sehingga menyebabkan keterlambatan
penyampaian informasi.

2. Perlunya disusun sebuah sistem absensi yang lebih baik. Penulis


mendapati sistem absensi yang menggunakan kertas dan map
terbatas pada tingkat ketahanan kertas di dalam map. Banyak
kertas yang akhirnya tercecer dan tidak tersusun rapi sesuai nomor
urut absensinya.

5.2.2 Saran untuk Penulis

Berikut ini adalah beberapa saran sebagai panduan perbaikan untuk


penulis.

1. Penulis perlu belajar untuk menjadi pribadi yang lebih komunikatif


untuk memperoleh informasi dan pembelajaran dari orang lain.
Kebiasaan penulis yang cenderung pendiam akan menghambat
penulis mendapatkan ilmu yang penulis perlukan.

27
2. Penulis perlu membangun rasa percaya diri dan sikap adaptif
terhadap lingkungan sehingga dapat secara cepat menyesuaikan
diri dengan linkungan kerja.

3. Penulis perlu mengembangkan disiplin belajar untuk senantiasa


mempelajari hal baru yang diperlukan di dunia industri. Penulis
menyadari bahwa ilmu di kampus bukanlah satu-satunya konsep
yang berlaku untuk segala masalah, namun disiplin untuk
senantiasa belajar lah yang membuat penulis akan mampu bekerja.

28
DAFTAR PUSTAKA

______________, ±15kV ESD-Protected, Slew Rate Limited, Low-Power, RS-485/RS-


422 Transceivers, MAXIM, revisi 3, 2010.

______________, SCH-TE0703-05, Trenz Electronic, rev 05, 2016.

______________, SCH-TE0715-04-30-3E, Trenz Electronic, rev 04, 2015.

______________, TE0703 TRM, Trenz Electronic, revisi v.33, 2018.

______________, TE0715 TRM, Trenz Electronic, revisi V.69, 2017.

http://bumn.go.id/len/halaman/41/tentang-perusahaan.html, diakses pada 30 oktober


2019 pukul 15.08.

http://bidangkutekaje.blogspot.com/2015/03/cara-kerja-komunikasi-uart-usart.html,
diakses pada 27 Juni 2019.

https://en.wikipedia.org/wiki/RS-422, diakses pada 27 Juni 2019.

https://en.wikipedia.org/wiki/System_on_module, diakses pada 27 Juni 2019.

https://www.codrey.com/embedded-systems/serial-communication-basics/, diakses
pada 31 oktober 2019 pukul 22.52.

https://www.com-port-monitoring.com/, diakses pada 1 November 2019pukul 20.51.

https://www.diffen.com/difference/AM_vs_FM, diakses pada 30 oktober 2019 pukul


15.21

https://www.len.co.id/len/highlight/, diakses pada 29 oktober 2019 pukul 15.17.

https://www.len.co.id/len/organisasi-human-capital/, diakses pada 30 oktober 2019


pukul 22.00.

https://www.len.co.id/len/visi-dan-misi/, diakses pada 30 oktober 2019 pukul 15.02.

https://www.mantech.co.za/ProductInfo.aspx?Item=15M0790, diakses pada 27 Juni


2019.

29
https://www.sparkfun.com/tutorials/215, diakses pada 31 oktober 2019 pukul 23.11.

https://www.toradex.com/carrier-boards-for-system-computer-on-module, diakses
pada 27 Juni 2019.

30
LAMPIRAN
LAMPIRAN A
Tabel free pin dalam koneksi SoM TE0715 dengan CB TE0703

Board-Module connecting plug pair

Mapping
Module: TE0715 Base Board: TE0703
Connector: JM1 Connector: JB1
Connector Pins: 100 Connector Pins: 100
XDC- FPGA Schem. PIN Pin Comp. Pin /
Export Pin Name Number Number2 Name Side
Yes W12 B13_L3_P 31 ↔ 32 J1-A19 1
Yes W13 B13_L3_N 33 ↔ 34 J1-A18 1
Yes U11 B13_L5_P 35 ↔ 36 J1-C17 1
Yes U12 B13_L5_N 37 ↔ 38 J1-C16 1
Yes V15 B13_L2_P 41 ↔ 42 J1-B16 1
Yes W15 B13_L2_N 43 ↔ 44 J1-B15 1
Yes R17 B13_L19_P 45 ↔ 46 J1-C15 1
Yes T17 B13_L19_N 47 ↔ 48 J1-C14 1
Yes V13 B13_L1_P 49 ↔ 50 J1-B14 1
Yes V14 B13_L1_N 51 ↔ 52 J1-B13 1
Yes AB13 B13_L9_P 55 ↔ 56 J1-A13 1
Yes AB14 B13_L9_N 57 ↔ 58 J1-A12 1
Yes Y15 B13_L12_N 59 ↔ 60 J1-A11 1
Yes Y14 B13_L12_P 61 ↔ 62 J1-A10 1
Yes AA15 B13_L11_N 65 ↔ 66 J1-A9 1
Yes AA14 B13_L11_P 67 ↔ 68 J1-A8 1
Yes AB16 B13_L17_P 69 ↔ 70 J1-C9 1
Yes AB17 B13_L17_N 71 ↔ 72 J1-C8 1
Yes Y19 B13_L13_N 75 ↔ 76 J1-A7 1
Yes Y18 B13_L13_P 77 ↔ 78 J1-A6 1
Yes AB18 B13_L16_P 81 ↔ 82 J1-C7 1
Yes AB19 B13_L16_N 83 ↔ 84 J1-C6 1
Yes U13 B13_L6_P 36 ↔ 35 J1-B18 2
Yes U14 B13_L6_N 38 ↔ 37 J1-B17 2
Yes V11 B13_L4_P 40 ↔ 39 J1-A17 2
Yes W11 B13_L4_N 42 ↔ 41 J1-A16 2
Yes AA11 B13_L7_P 46 ↔ 45 J1-A15 2
Yes AB11 B13_L7_N 48 ↔ 47 J1-A14 2
Yes AA12 B13_L8_P 50 ↔ 49 J1-C13 2
Yes AB12 B13_L8_N 52 ↔ 51 J1-C12 2
Yes Y12 B13_L10_P 56 ↔ 55 J1-B12 2
Yes Y13 B13_L10_N 58 ↔ 57 J1-B11 2

A-1
Yes V16 B13_L23_P 60 ↔ 59 J1-C11 2
Yes W16 B13_L23_N 62 ↔ 61 J1-C10 2
Yes AA17 B13_L14_N 66 ↔ 65 J1-B10 2
Yes AA16 B13_L14_P 68 ↔ 67 J1-B9 2
Yes Y17 B13_L24_N 70 ↔ 69 J1-B8 2
Yes W17 B13_L24_P 72 ↔ 71 J1-B7 2
Yes AA19 B13_L18_P 76 ↔ 75 J1-B6 2
Yes AA20 B13_L18_N 78 ↔ 77 J1-B5 2
Yes W18 B13_L21_N 80 ↔ 79 J1-C5 2
Yes V18 B13_L21_P 82 ↔ 81 J1-C4 2
Yes V19 B13_L20_N 86 ↔ 85 J1-B4 2
Yes U19 B13_L20_P 88 ↔ 87 J1-B3 2
Yes AB21 B13_L15_P 94 ↔ 93 J1-C3 2
Yes AB22 B13_L15_N 96 ↔ 95 J1-C2 2
Yes U17 B13_L22_P 98 ↔ 97 J1-A5 2
Yes U18 B13_L22_N 100 ↔ 99 J1-A4 2

Board-Module connecting plug pair


Mapping

Module: TE0715 Base Board: TE0703


Connector: JM2 Connector: JB2
Connector Pins: 100 Connector Pins: 100
XDC- FPGA Schem. PIN Pin Comp. Pin /
Export Pin Name Number Number2 Name Side
Yes R3 B34_L17_P 11 ↔ 12 J2-A25 1
Yes R2 B34_L17_N 13 ↔ 14 J2-A24 1
Yes P3 B34_L18_P 15 ↔ 16 J2-B24 1
Yes P2 B34_L18_N 17 ↔ 18 J2-B23 1
Yes K4 B34_L11_P 21 ↔ 22 J2-A23 1
Yes K3 B34_L11_N 23 ↔ 24 J2-A22 1
Yes L5 B34_L12_P 25 ↔ 26 J2-C23 1
Yes L4 B34_L12_N 27 ↔ 28 J2-C22 1
Yes J2 B34_L8_P 31 ↔ 32 J2-C21 1
Yes J1 B34_L8_N 33 ↔ 34 J2-C20 1
Yes J5 B34_L7_P 35 ↔ 36 J2-C19 1
Yes K5 B34_L7_N 37 ↔ 38 J2-C18 1
Yes E3 B35_L21_N 41 ↔ 42 J2-C17 1
Yes E4 B35_L21_P 43 ↔ 44 J2-C16 1
Yes B6 B35_L8_N 45 ↔ 46 J2-C15 1
Yes B7 B35_L8_P 47 ↔ 48 J2-C14 1
Yes C6 B35_L11_P 51 ↔ 52 J2-C13 1
Yes C5 B35_L11_N 53 ↔ 54 J2-C12 1

A-2
Yes E7 B35_L1_N 55 ↔ 56 J2-C11 1
Yes F7 B35_L1_P 57 ↔ 58 J2-C10 1
Yes D8 B35_L3_N 61 ↔ 62 J2-C9 1
Yes E8 B35_L3_P 63 ↔ 64 J2-C8 1
Yes C8 B35_L7_P 65 ↔ 66 J2-C7 1
Yes B8 B35_L7_N 67 ↔ 68 J2-C6 1
Yes G7 B35_L4_N 71 ↔ 72 J2-C5 1
Yes G8 B35_L4_P 73 ↔ 74 J2-C4 1
Yes H3 B35_L19_N 75 ↔ 76 J2-A5 1
Yes H4 B35_L19_P 77 ↔ 78 J2-A4 1
Yes E5 B35_L5_N 81 ↔ 82 J2-C3 1
Yes F5 B35_L5_P 83 ↔ 84 J2-C2 1
Yes F6 B35_L6_N 85 ↔ 86 J2-B4 1
Yes G6 B35_L6_P 87 ↔ 88 J2-B3 1
Yes H6 B35_L0 89 ↔ 90 R13-2 1
Yes M1 B34_L15_N 14 ↔ 13 J2-B22 2
Yes M2 B34_L15_P 16 ↔ 15 J2-B21 2
Yes J7 B34_L2_P 22 ↔ 21 J2-A21 2
Yes J6 B34_L2_N 24 ↔ 23 J2-A20 2
Yes M7 B34_L6_N 26 ↔ 25 J2-B20 2
Yes M8 B34_L6_P 28 ↔ 27 J2-B19 2
Yes D1 B35_L16_P 32 ↔ 31 J2-A19 2
Yes C1 B35_L16_N 34 ↔ 33 J2-A18 2
Yes B1 B35_L18_N 36 ↔ 35 J2-B18 2
Yes B2 B35_L18_P 38 ↔ 37 J2-B17 2
Yes A1 B35_L15_N 42 ↔ 41 J2-A17 2
Yes A2 B35_L15_P 44 ↔ 43 J2-A16 2
Yes B4 B35_L13_P 46 ↔ 45 J2-B16 2
Yes B3 B35_L13_N 48 ↔ 47 J2-B15 2
Yes D3 B35_L14_P 52 ↔ 51 J2-A15 2
Yes C3 B35_L14_N 54 ↔ 53 J2-A14 2
Yes D5 B35_L12_P 56 ↔ 55 J2-B14 2
Yes C4 B35_L12_N 58 ↔ 57 J2-B13 2
Yes F1 B35_L23_N 62 ↔ 61 J2-A13 2
Yes F2 B35_L23_P 64 ↔ 63 J2-A12 2
Yes D6 B35_L2_N 66 ↔ 65 J2-B12 2
Yes D7 B35_L2_P 68 ↔ 67 J2-B11 2
Yes E2 B35_L17_P 72 ↔ 71 J2-A11 2
Yes D2 B35_L17_N 74 ↔ 73 J2-A10 2
Yes H1 B35_L24_P 76 ↔ 75 J2-B10 2
Yes G1 B35_L24_N 78 ↔ 77 J2-B9 2
Yes A6 B35_L9_N 82 ↔ 81 J2-A9 2

A-3
Yes A7 B35_L9_P 84 ↔ 83 J2-A8 2
Yes G2 B35_L22_N 86 ↔ 85 J2-B8 2
Yes G3 B35_L22_P 88 ↔ 87 J2-B7 2
Yes A4 B35_L10_N 92 ↔ 91 J2-A7 2
Yes A5 B35_L10_P 94 ↔ 93 J2-A6 2
Yes F4 B35_L20_N 96 ↔ 95 J2-B6 2
Yes G4 B35_L20_P 98 ↔ 97 J2-B5 2
Yes H5 B35_L25 100 ↔ 99 R8-2 2

Board-Module connecting plug pair

Mapping
Module: TE0715 Base Board: TE0703
Connector: JM3 Connector: JB3
Connector Pins: 60 Connector Pins: 60
XDC- FPGA Schem. PIN Pin Comp. Pin /
Export Pin Name Number Number2 Name Side
Yes AB3 MGT_TX0_N 7 ↔ 8 J1-B22 1
Yes AA3 MGT_TX0_P 9 ↔ 10 J1-B21 1
Yes Y4 MGT_TX1_N 13 ↔ 14 J1-C21 1
Yes W4 MGT_TX1_P 15 ↔ 16 J1-C20 1
Yes AB5 MGT_TX2_N 19 ↔ 20 J1-B20 1
Yes AA5 MGT_TX2_P 21 ↔ 22 J1-B19 1
Yes Y2 MGT_TX3_N 25 ↔ 26 J1-A23 1
Yes W2 MGT_TX3_P 27 ↔ 28 J1-A22 1
Yes V9 MGT_CLK0_N 31 ↔ 32 J1-A21 1
Yes U9 MGT_CLK0_P 33 ↔ 34 J1-A20 1
Yes P6 B34_L20_P 37 ↔ 38 J1-C19 1
Yes P5 B34_L20_N 39 ↔ 40 J1-C18 1
Yes N4 B34_L21_P 41 ↔ 42 J1-C24 1
Yes N3 B34_L21_N 43 ↔ 44 J1-C25 1
Yes T2 B34_L13_P 57 ↔ 58 J1-C22 1
Yes T1 B34_L13_N 59 ↔ 60 J1-C23 1
Yes AB7 MGT_RX0_N 8 ↔ 7 J1-B23 2
Yes AA7 MGT_RX0_P 10 ↔ 9 J1-B24 2
Yes Y8 MGT_RX1_N 14 ↔ 13 J1-A24 2
Yes W8 MGT_RX1_P 16 ↔ 15 J1-A25 2
Yes AB9 MGT_RX2_N 20 ↔ 19 J1-B25 2
Yes AA9 MGT_RX2_P 22 ↔ 21 J1-B26 2
Yes Y6 MGT_RX3_N 26 ↔ 25 J1-A26 2
Yes W6 MGT_RX3_P 28 ↔ 27 J1-A27 2
Yes R5 B34_L23_P 38 ↔ 37 J1-A28 2
Yes R4 B34_L23_N 40 ↔ 39 J1-A29 2

A-4
Yes N1 B34_L16_P 42 ↔ 41 J1-B29 2
Yes P1 B34_L16_N 44 ↔ 43 J1-B30 2
Yes L2 B34_L10_P 48 ↔ 47 J1-A30 2
Yes L1 B34_L10_N 50 ↔ 49 J1-A31 2
Yes M4 B34_L22_P 52 ↔ 51 J1-C26 2
Yes M3 B34_L22_N 54 ↔ 53 J1-C27 2
Yes U2 B34_L14_P 58 ↔ 57 J1-C28 2
Yes U1 B34_L14_N 60 ↔ 59 J1-C29 2

A-5
LAMPIRAN B
Kode Simulasi Transmisi Sederhana pada SoM TE0715

`timescale 1ns / 1ps

module data_gen(
input clk,
input trig,
output reg o
);

reg [31:0] cnt;

always @(posedge clk)


begin
if (trig == 1)
begin
cnt <= cnt + 1;
end
else
begin
cnt <= 0;
end

if (cnt > 0)
begin
if (cnt <= 10)
begin
o <= 0;
end
else
begin
if ((cnt > 10) && (cnt <= 20))
begin
o <= 1;
end
else
begin
if ((cnt > 20) && (cnt <=
100))
begin
o <= 0;
end
end
end
end
else
begin
o <= 1;
end

end
endmodule

B-1
B-2
LAMPIRAN C
Struktur Organisasi PT Len Industri (Persero)

C-1

Anda mungkin juga menyukai