1. Portofolio yang dikembangkan berisi kumpulan bukti, kegiatan Lesson Study kelompok dosen serumpun bidang ilmu. 2. Pemanfaatan Portofolio ini a. Untuk dijadikan bukti pelaksanaan Lesson Study b. Untuk dijadikan bahan pertimbangan Tim Lesson Study dikti untuk menilai kualitas pelaksanaan kegiatan lesson study dalam rangka penentuan kelanjutan hibah. 3. Bukti – Bukti Fisik Karya Dosen Yang akan dimasukkan dalam Portofolio kegiatan Lesson Study ini meliputi : a. Perangkat pembelajaran dihasilkan untuk setiap siklus kegiatan lesson study. 1. Rencana pelaksanaan perkuliahaan ( RPP) ( Sebelum dan sesudah hasil diskusi Plan ) 2. Media pembelajaran yang digunakan ( Jika tidak mungkin, foto alat yang digunakan , panduan penggunaan alat ) 3. Lembar keja mahasiswa ( LKM ) 4. Naskah Instrumen evaluasi b. Notulen diskusi perencanaan ( Plan ) c. Kumpulan lembar observasi yang telah terisi d. Cd Pembelajaran yang terdiri dari perencanaan, Implementasi dan refleksi. Khusus dalam implementasi, hendaknya ada bagian yang mengclose up : Kegiatan mahasiswa, kegiatan dosen, kegiatan observer. e. Notulen diskusi refleksi dan kesimpulannya yang berisi antara lain : 1. Pelajaran berharga atau lesson learnt yang diperoleh dosen/guru dari satu siklus kegiatan lesson study ( Plan, Do, See ) terutama dari aspek pembuatan persiapan membelajarkan mahasiswa/siswa ( Lesson Plan) , Pelaksanaan proses belajar mengajar dengan penekanan dosen sebagai dosen model dan hasil diskusi dari diskusi refleksi. 2. Catatan tentang kekurangan dan kelebihan dari RPP kegiatan yang dilaksanakan dosen dikelasnya dikaitkan dengan hasil Lesson Study 3. Ide – ide dan upaya yang ingin dilakukan dosen untuk peningkatan kemampuan dosen dalam pembelajaran berikutnya f. Bukti fisik nomor 3 a, b, c, d dan e dibuat untuk setiap siklus. Kegiatan lesson study dalam suatu rumpun bidang ilmu dilakukan paling sedikit untuk empat siklus Plan, Do , See. g. Kordinator Lesson Study ditingkat jurusan / fakultas memilih satu buah portofolio ( 4 siklus ) yang terbaik di tiap prodi per tahun untuk dilampirkan dalam laporan akhir tahun. Jadi ada 4 buah portofolio yang harus dilampirkan dalam laporan. h. Lampiran yang berupa portofolio ini dijilid secara terpisah untuk setiap rumpun bidang ilmu. i. Penilaian laporan akhir meliputi : a. Penilaian tubuh laporan b. Penilaian Portofolio Format masing – masing penilaian terlampir j. Rambu – rambu mengenai sampul depan dan daftar isi portofolio yang dikembangkan seperti terlampir. PORTOFOLIO KEGIATAN LESSON STUDY RUMPUN BIDANG ILMU ………….. UNTUK MATAKULAH …………. KODE MATAKULIAH ………..
Ketua : ____________________ Anggota : 1. __________________ 2. __________________ 3. Dst
PRODI / JURUSAN ……..
JURUSAN / FAKULTAS …….. UNIVERSITAS …… 20…… Daftar Isi Portofolio Kegiatan Lesson Study Suatu rumpun bidang Ilmu DAFTAR ISI SIKLUS 1 1. Perangkat pembelajaran yang terdiri atas a. Rencana Pelaksanaan Perkuliahaan ( RPP ) sebelum diskusi Plan b. Rencana Pelaksanaan Perkuliahaan ( RPP ) sesudah diskusi Plan c. Media Pembelajaran yang digunakan ( Jika tidak mungkin, foto alat yang digunakan, panduan penggunaan alat ) d. Lembar kerja Mahasiswa ( LKM ) e. Naskah Instrumen Evaluasi 2. Notulen Diskusi Perencanaan ( Plan ) 3. Kumpulan Observasi yang telah terisi 4. Cd Pembelajaran yang terdiri dari perencanaan, implementasi dan refleksi. Khusus dalam implementasi hendaknya ada bagian yang mengclose up kegiatan mahasiswa, kegiatan dosen, kegiatan observerser. 5. Notulen diskusi Refleksi dan kesimpulannya
1. Tiap kelompok Lesson Study menyusun table rencana kegiatan Lesson Study selama satu semester. Tabel rencana tersebut memuat sekurang-kurangnya: Siklus ke, hari dan tanggal (sesuai jadwal), materi perkuliahan/pembelajaran, kegiatan (perencanaan, tatap muka perkuliahan/pembelajaran, seperti: SAP/Rencana Perkuliahan/Pembelajaran (RP), media, handout, dosen/guru yang melakukan perkuliahan/pembelajaran (implementasi rencana) dan observasi dan refleksi. Dalam Lampiran 4 dapat diamati kegiatan diskusi perencanaan yang dilakukan sekelompok dosen/guru. 2. Rencana lesson study yang telah disusun secara lengkap ini digandakan untuk peserta dan diserahkan kepada Koordinator Lesson Study Fakultas/Jurusan untuk keperluan monitoring dan evaluasi (monev). 3. Dari table rencana kegiatan lesson study tersebut tampak adanya pembagian tugas dari setiap anggota kelompok. Selanjutnya berdasarkan focus Lesson Studydipilih, disusun perangkat perkuliahan/pembelajaran untuk siklus pertama. 4. Satuan Acara Perkuliahan/Pembelajaran (SAP) disusun secara lengkap yang merupakan suatu model perkuliahan/pembelajaran sesuai dengan focus Lesson Study yang telah ditetapkan. Dengan demikian, seorang pembaca SAP akan memahami dan dapat melaksanakan perkuliahan/pembelajaran dikelasnya seperti yang dilakukan oleh penyusun SAP, baik dari segi materi ajarnya dan urutan penyajiannya. 5. Lembar obervasi perkuliahan/pembelajaran digunakan oleh dosen/guru pengamat untuk melakukan observasi. Pengamatan ditekankan pada kegiatan belajar mahasiswa/siswa sebagai akibat dari focus Lesson Study yang diberikan. Dengan demikian, lembar observasi berisi hal-hal penting dari focus Lesson Study yang harus diamati. Salah satu kegagalan Lesson Study adalah kurang cermatnya dalam observasi kegiatan belajar mahasiswa/siswa. 6. Perangkat perkuliahan/pembelajaran yang telah disusun oleh seseorang atau beberapa dosen/guru didiskusikan bersama dalam kelompok untuk memperoleh kesepakatan dalam kebanyakan penerapannya pada praktek perkuliahan/pembelajaran. 7. Jika diperlukan skenario pembelajaran/perkuliahan yang akan ditampilkan dipresentasikan di depan kelompok. Ada juga perguruan tinggi/sekolah tertentu yang melakukan “peer teaching”
B. Melaksanakan Perkuliahan dan Observasi (DO)
Tahap do merupakantahap yang sangat penting, karena pada tahap inilah rancangan pembelajaran/perkuliahan akan dipraktikkan dan diobservasi untuk dilihat keefektifannya. Berikut diuraikan beberapa kegiatanyang dilakukan dalam tahap ini. 1. Dosen/guru yang ditunjuk (sesuai rencana yang telah disusun) melaksanakan perkuliahan/pembelajaran dalam kelas sesuai dengan rencana perkuliahan yang telah disepakati bersama, sedangkan dosen/guru lainnya dalam kelompok mengamati jalannya perkuliahan/pembelajaran. Jika ada pengamat tambahan dapat berasal dari kelompok mata kuliah yang lain, atau bahkan dari pimpinan atau masyarakat yang berminat. 2. Pengamat dengan membawa lembar observasi dan SAP mengambil tempat disisi kiri, kanan, depan atau belakang tempat duduk mahasiswa/siswa, yang penting dapat melihat wajah dan gerak-gerik tubuh mahasiswa/siswa. Sekali lagi bahwa pengamatan ditekankan pada kegiatan belajar mahasiswa/siswa apakah dengan penerapan SAP yang telah disusun bersama tersebut, mahasiswa/siswa tampak belajar dengan motivasi dan semangat tinggi, kelas menjadi hidup, atau ada mahasiswa/siswa yang memerlukan perhatian khusus, atau hal-hal lainnya yang penting yang terkait dengan proses pembelajaran. Contoh lembar observasi dapat dilihat dalam Lampiran 1. 3. Pada dasarnya pengamat tidak boleh melakukan intervensi selama melakukan pengamatan, baik terhadap dosen/guru maupun mahasiswa/siswa. Secara lebih detail rambu-rambu yang harus diperhatikan oleh seorang pengamat akan diuraikan sebagai berikut. 1) Pengamat dan pengamat tambahan lainnya hendaknya datang paling lambat 5 menit sebelum pembelajaran dimulai, dan menyiapkan lembar observasi atau buku catatan dan pena. Jika memungkinkan setiap peserta memperoleh SAP dan LKM/S atau perangkat pembelajaran lainnya yang telah diperbanyak untuk para pengamat. 2) Semua peserta segera memasuki kelas dengan tertib pada waktu yang ditentukan. Begitu memasuki ruangan semua peserta dan undangan hendaknya tidak lagi berkeinginan keluar masuk kelas. Tetaplah berada di dalam kelas dan bersiap mengamati mahasiswa/siswa belajar. 3) Pengamatan segera menempati posisi sedemikian sehingga dapat memperhatikan perubahan wajah dan gerak-gerik mahasiswa/siswa serta mendengarkan apa yang mereka diskusikan ketika belajar. Posisi yang ideal adalah dihadapan mahasiswa/siswa. Namun jika mahasiswa/siswa berdiskusi saling berhadapan, posisi yang ideal adalah disamping kelompok. 4) Pada awalnya, setiap pengamat berlatih mengamati satu kelompok. Kelak jika sudah lebih dari 5 kali pengamatan, pengamat dapat mengamati beberapa kelompok lain sehingga dapt mengetahui atmosfer kelas secara keseluruhan. 5) Tidak membantu dosen/guru dalam proses pembelajaran/perkuliahan dalam bentuk apapun. Misalnya ikut membagikan LKS/LKM, menenangkan mhasiswa/siswa, dan lain-lain. Biarlah guru melakukan tugasnya secara mandiri dan terbebas dari intervensi siapapun. 6) Tidak membantu mahasiswa/siswa dalam proses p[embelajaran/perkuliahan, misalnya mengarahkan pekerjaan mahasiswa/siswa. Jika makasiswa/siswa bertanya kepada Anda (sebagai pengamat), katakan agar mahasiswa/siswa bertanya langsung kepada dosen/guru. 7) Tidak mengganggu pandangan dosen/guru/mahasiswa/siswa selama pembelajaran. Jika Anda sedang mendekati kelompok atau berada di tengah-tengah kelas kemudian tiba-tiba dosen/guru ingin memberikan arahan secara klasikal maka segeralah menepi agar tidak mengganggu pandangan mahasiswa/siswa. 8) Tidak mengganggu konsentrasi mahasiswa/siswa dalam belajar, misalnya berbicara dengan pengamat lain,keluar masuk ruangan. 9) Jika menggunakan kamera untuk mengambil gambar kegiatan belajar (dosen/guru/mahasiswa/siswa) lampu kilat (flash) hendaknya dimatikan. Kilatan lampu kamera dapat mengganggu atau menghentikan konsentrasi belajar mahasiswa/siswa. 10) Tidak makan, minum dan merokok di dalam ruangan pembelajaran. 11) Ingat, fokuskan pengamatan pada mahasiswa/siswa belajar, bukan hanya pada dosen/guru yang mengajar. Gunakan lembar pengamatan yang tersedia. Jika fenomena yang diamati tidak tercantum dalam lembar observasi, pengamat dapatmenambahkannya. 12) Pengamat melakukan pengamatan secara penuh sejak awal sampai akhir pembelajaran. 13) Selain mengamati mahasiswa/siswa belajar, pengamat juga perlu memperhatikan: a. Teknik pengelolaan kelas yang dibuat oleh dosen/guru. b. Bagaimana dosen/guru mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran? c. Bagaimana dosen/guru memanfaatkan media pembelajaran sederhana dari lingkungan? d. Bagaimana upaya dosen/guru membuat mahasiswa/siswa kreatif?
C. Refleksi (Menganalisis Hasil Observasi dan Mendiskusikan)
Setelah selesai melaksanakan implementasi rencana pembelajaran/perkuliahan dan observasi langsung dilakukan kegiatan refleksi, dengan acara sebagai berikut. 1. Diskusi refleksi dipimpin oleh seorang moderator dan kalu perlu ada notulis. 2. Lebih dulu dosen yang mengimplementasikan rencana perkuliahan/pembelajaran (dosen/guru model) oleh moderator diberikan kesempatan untuk menyampaikan kesan dan hal lain yang dipandang penting dalam mengimplementasikan rencana perkuliahan/pembelajaran. 3. Para pengamat menyampaikan tanggapan atau hal-hal penting dalam pelaksanaan perkuliahan/pembelajaran yang perlu perbaikan atau perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Hal yang disampaikan oleh pengamat harus didasarkan pada hasil analisis dari pengamatannya, bukan hanya berdasar pada teori atau opini. 4. Agar pelaksanaan refleksi berjalan dengan baik, maka perlu diperhatikan rambu- rambu dalam menyampaikan komentar dalam diskusi refleksi berikut ini. a. Komentar yang disampaikan sebaiknya terfokus pada proses belajar mahasiswa/siswa, bukan pada aktivias dosen/guru dalam mengajar. b. Apabila terkait dengan kinerja dosen/guru saran yang disampaikan sebaiknya dengan memperbanyak pujian positif dan sesedikit mungkin kritik negatif. c. Komentar yang disampaikan harus berdasarkan data pengamatan saat observasi, bukan bagaimana seharusnya berdasar keinginan pengamat. Artinya jauhkan dari komentar yang “menggurui” dosen/guru model. d. Gunakanlah nada yang lembut dan pilihan kata yang halus. e. Komentar yang disampaikan sebaiknya jauh dari sifat “menggurui” atau menurut pandangan sendiri. f. Jika menyampaikan data tentang mahasiswa/siswa belajar kemukakan MENGAPA hal itu terjadi (ini merupakan interpretasi) dan bagaimana jalan keluarnya (ini merupakan saran untuk perbaikan pembelajaran/perkuliahan selanjutnya). g. Kemukakan juga pelajaran apa yang dapat dipetik dari permasalahan tersebut. 5. Jika ada pakar/narasumber yang hadir maka diberi kesempatan untuk menyampaikan komentar akhir, untuk memberi masukan tentang pembelajaran/perkuliahan atau Lesson Study. 6. Pada akhir kegiatan diskusi refleksi moderator menyampaikan ringkasan hasil diskusi atau kesimpulan yang dianggap penting. Hasil tersebut berupa hal-hal yang baik untuk dilanjutkan dan saran-saran perbaikan sebagai pertimbangan dalam menyusun perencanaan perkuliahan berikutnya. D. Merencanakan Perkuliahan Tahap Berikutnya Penyusunan rencana perkuliahan (plan) tahap berikutnya tetap menekankan pada focus Lesson Study yang telah ditetapkan dan mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus sebelumnya. Selanjutnya melaksanakan langkah do dan see begitu seterusnya sampai siklus terakhir yang direncanakan.
E. Menyusun Laporan Pelaksanaan Lesson Study
Sebenarnya tidak ada keharusan untuk menyusun laporan kegiatan Lesson Study seperti halnya PTK, namun jika Lesson Study dilaksanakan dalam konteks sebuah program yang mendapatkan sponsor pendanaan maka akhir dari suatu kegiatan Lesson Study harus disusunsebuah laporan. Tiap kelompok Lesson Study diharapkan menyusun laporan pelaksanaan Lesson Study.Format laporan seperti format laporan penelitian pada umumnya. Akan sangat menguntungkan bagi dosen/guru, apabila hasil pelaksanaan Lesson Study ini dituliskan pula artikelnya untuk dimasukkan ke jurnal. Selain itu, setiap kelompok dosen/guru membuat ringkasan laporan untuk didiseminasikan dalam forum seminar yang dilaksanakan fakultas.
F. Seminar Hasil Lesson Study (Exchange of Experience) antar Kelompok
Untuk menyebarluaskan dan meningkatkan kualitas Lesson Study dan kualitas pembelajaran/perkuliahan maka sebaiknya ada kegiatan pertukaran pengalaman dalam bentuk seminar. Koordinator Lesson Study tingkat fakultas/sekolah merencanakan seminar hasil Lesson Study yang dapat dihadiri oleh semua dosen/guru di fakultasnya, undangan perwakilan dosen/guru dari fakultas/sekolah lain, perwakilan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPM), perwakilan dari Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Aktivitas Instruksional (LP2AI) atau Lembaga Pengembang Pendidikan dan Pembelajaran (LP3). Dalam acara seminar ini, selain penyampaian hasil pelaksanaan Lesson Study dari masing-masing kelompok Lesson Study dan sanggahannya, penting untuk memberi kesempatan kepada tim monitoring dan evaluasi tingkat fakultas untuk menyampaikan hasil monev yang telah dilakukan. Dalam Gambar 6 dapat diamati kegiatan Exchange Experience hasil Lesson Study.