Anda di halaman 1dari 2

Aerobik Digester

Kelebihan:

1. Biayanya rendah
2. Produk akhir tidak berbau
3. Pengurangan volatile solid lebih sedikit, daripada proses anaerob digester
4. Mudah dioperasikan
5. Kontrol operasi dari hubungan antara asam volatile dan alkalinitas tidak diperlukan
6. Kandungan BOD, COD, TSS, dan ammonia nitrogen di larutan supernatan rendah
7. Cocok untuk proses digest yang mempunyai kandungan lumpur dengan kadar nutrient yang
tinggi sehingga cocok digunakan untuk pupuk
8. Lebh aman untuk dioperasikan, karena tidak berpotensi menghasilkan ledakan gas dan
berpotensi menghasilkan bau

Kekurangan:

1. Biaya pengoperasian tinggi, karena diperlukan adanya suplai oksigen


2. Tidak menghasilkan produk gas metan
3. Proses digest berpengaruh terhadap temperature
4. Efisiensi berkurang apabila selama musim dingin
5. Kinerja digest dipengaruhi oleh konsentrasi solid, jenis lumpur, lokasi, dan tipe dari sistem
mixing-aeration

Anaerobic Digestion

Kelebihan:

1. Menghasilkan gas metan yang dapat dihasilkan sebagai sumber energy. Dalam kebanyakan
kasus, energi yang diproduksi dilebih besar daripada energi yang diperlukan untuk menjaga
temperature dalam proses digestion lumpur. Kelebihan produksi gas metan ini dapat digunakan
untuk proses pemanasan, menggerakkan mesin untuk blower aerasi, atau untuk menghasilkan
listrik.
2. Pengurangan massa total lumpur melalui bahan organic utamanya terkonversi menjadi metane,
karbon dioksida, dan air. Pada umunya, sekitar 30-65% lumpur mentah dihancurkan. Hal ini
secara signifikan mengurangi biaya dari pembuangan lumpur.
3. Lumpur yang terdigest pada umumnya tidak berbau
4. Lumpur biosolid mengandung nutrient seperti nitrogen, fosfor, dan senyawa organik
meningkatkan kesuburan dan tekstur tanah.
5. Tingkat distribusi bakteri potogen yang tinggi dapat tercapai melalui proses digesting secara
termofilik.

Kekurangan:
1. Biaya pengadaan awal tinggi karena tangki digester tertutup dan memerlukan sistem untuk
proses feeding, heating, dan mixing lumpur.
2. Memerlukan reaktor yang besar untuk memenuhi Hydraulic detention time lebih dari 10 hari
untuk menstabilkan lumpur secara efektif. Proses digestion yang lambat ini, juga membatasi
kecepatan, sehingga dapat menyesuaikan beban lumpur, temperature, dan kondisi lingkungan
lainnya.
3. Mikroorganisme pada proses anaerobic digestion sangat sensitif terhadap perubhaan
lingkungan. Oleh sebab itu, proses proses ini rentan terhadap gangguan. Pemantauan terhadap
kinerja dan proses dibutuhkan untuk menghindari terjadinya gangguan.
4. Proses produksi menghasilkan air buangan dengan kualitas yang buruk. Supernatant sering
mempunyai kadar oksigen yang tinggi dan konsentrasi suspended solid, nitrogen, dan fosfor
yang tinggi. Efluen dari air buangan ini memerlukan treatmen tambahan sebelum di recycle
pada unit IPAL untuk menghilangkan nitrogen dan fosfor dari air limbah.

Anda mungkin juga menyukai