Laporan PT Du Dream
Laporan PT Du Dream
Kelompok 11
Maharani Nur Sita Asmi G1A015009
Tutik Nur Faizah G1A015038
Rahmat Yusuf Arifin G1A015073
Ovia Sesa Andriana G1A015078
Rosalia Kusuma Dewi G1A015080
Akhmad Faizal Aziz G1A015081
Nabila Diar Isnaini G1A015099
Ajeng Ridha Zulafa G1A015104
Sana Ghita Fauziah G1A015107
Layalia Azka Fatharani G1A015117
Pembimbing :
dr. Tri Okmawati Handini
Unit Kerja :
Pabrik Manekin PT DU Dream International Purbalingga
Disusun Oleh :
Maharani Nur Sita Asmi G1A015009
Tutik Nur Faizah G1A015038
Rahmat Yusuf Arifin G1A015073
Ovia Sesa Andriana G1A015078
Rosalia Kusuma Dewi G1A015080
Akhmad Faizal Aziz G1A015081
Nabila Diar Isnaini G1A015099
Ajeng Ridha Zulafa G1A015104
Sana Ghita Fauziah G1A015107
Layalia Azka Fatharani G1A015117
Telah melaksanakan plant survey pada Jumat, 25 Mei 2018 dan dipresentasikan
pada :
Hari : Senin
Tanggal : 4 Juni 2018
Pembimbing
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
A. Gambaran Lokasi
PT DU Dream International merupakan sebuah pabrik produksi
manekin dan wig yang terletak di Jalan Soekarno Hatta Km. 2 No. 100
Kalikabong, Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. PT DU
Dream Internatisonal didirikan pada tanggal 24 Agustus 2013 yang
dibangun di atas lahan seluae 2730 m2. Bangunan produksi adalah milik
sendiri yang terdiri dari tiga bangunan utama. Kepemilikan PT DU Dream
Internatisonal murni investasi asing dari warga Korea Selatan. Awal tahun
2003 hanya memproduksi manekin yang diproduksi oleh PT. Hanmi Hair,
yang kemudian dikembangkan dengan memproduksi wig juga pada tahun
2012, seiring perkembangan pabrik yang sedang tumbuh sehingga mampu
membangun gedung-gedung produksi sendir atas nama PT DU Dream
Internatisonal yang berdiri hingga saat ini. Bahan yang digunakan pada
produksi adalah bahan lokal dan untuk rambut manekin menggunakan
100% rambut asli. Produksi sekarang sudah mampu mengekspor ke
banyak negara seperti Korea, Jepang dan China.
B. Karyawan
Total karyawan dan staff di PT DU Dream Internatisonal kurang
lebih berjumlah 50 orang. Pada tahap awal perekrutan, yang diperhatikan
oleh pihak perusahaan adalah usia produktif, pendidikan minimal
SMA/sederajat semua jurusan. Setiap karyawan baru yang telah selesai
mengikuti tahap perekrutan akan mendapatkan training dan pembekalan
mengenai aturan perusahaan dan instruksi kerja sebelum di tempatkan di
bagian-bagian yang sesuai dengan kemampuan karyawan dan kebutuhan
perusahaan.
Karyawan perusahaan ini bekerja selama 5 hari (senin-jumat) dan
libur pada hari sabtu dan minggu. Tidak terdapat shift kerja, masing-
masing jam kerja dimulai pukul 8 pagi hinggal 4 sore dengan 2x istirahat.
Selama istirahat karyawan difasilitasi lapangan olahraga seperti bermain
bulutangkis dan tennis meja. Setiap karyawan mendapat gaji minimum
sesuai UMR Jawa tengah yaitu Rp. 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu
rupiah) dengan tambahan tertentu jika karyawan tersebut memiliki
prestasi, lembur, dan giat produksi melebihi standar yang dibutuhkan. Gaji
karyawan tersebut sudah termasuk biaya makan an trasnportasi sehingga
pihak perusahaan tidak lagi menyediakan konsumsi/catering untuk
karyawan saat jam kerja.
Selain itu, perusahaan juga memberikan tunjangan kesehatan
berupa asuransi kesehatan BPJS untuk setiap karyawannya. Premi yang
dibayar ke BPJS berasal dari potongan gaji karyawan. Dengan
diberikannya asuransi kesehatan BJPS tersebut, perusahaan berharap
setiap karyawan menjaga kesehatannya masing-masing dengan
kesadarannya sendiri rutin melakukan medical check up (MCU) tanpa
perlu disediakan waktu atau program khusus dari perusahaan untuk MCU
rutin karyawan. Adapun klinik perusahaan, hingga saat ini masih
diusulkan oleh pihak manajemen kepada atasan perusahaan untuk
diadakan mengingat kejadian kecelakaan kerja di perusahaan ini lumayan
sering dan butuh pertolongan pertama segera sebelum dirujuk ke rumah
sakit terdekat.
C. Alur Kerja
Masker, sarung
Quality control - Kejatuhan manekin
tangan
B. Faktor Resiko
a) Faktor Fisik
- Kesadaran pegawai akan pentingnya pemakaian alat pelindung diri
yang masih rendah
- Tidak memakai alat pelindung diri terutama masker dan sarung
tangan kemungkinan akan beresiko tinggi terkena paparan
- Pegawai yang kurang berhati-hati
- Tidak ada jadwal istirahat secara khusus.
b) Faktor Psikososial
- Akses dari ruangan ke ruang lain terbatas sehingga interaksi sosial
menjadi sangat minim.
IV. MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
A. Ruangan Pabrik
Pabrik manekuin dan rambut palsu ini terdiri dari beberapa
ruangan pekerja. Di seluruh ruangan terdapat exhaust fan yang berfungsi
menghisap udara dari dalam ruangan dan mengeluarkan udara tersebut ke
luar ruangan atau bangunan, sehingga dapat meminimalisir terjadinya
paparan bahan kimia yang berlebihan. Di bagian ruangan tertutup juga
disediakan kipas angin yang berfungsi sebagai pendingin udara, terutama
di bagian tahapan kerja dengan alat yang menghasilkan suhu tinggi seperti
pada proses skinning.
C. Susu Gratis
Untuk menunjang kesehatan dari segi fisik, pihak pabrik
memberikan susu sachet seminggu sekali kepada seluruh pekerja. Hal ini
bertujuan agar pekerja pabrik tidak mudah terserang penyakit dan
mempunyai daya tahan tubuh yang baik.
G. Kebisingan
Menurut Kementerian Kesehatan tahun 2011, pencegahan untuk
menanggulangi kebisingan adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi sumber bising (walk through survey).
2. Pengukuran dan analisis kebisingan ( SLM, Octave Band Analyzer).
3. Pengendalian bising dalam bentuk kontrol engineering maupun
kontrol administrasi.
4. Tes audiometri secara berkala.
5. Komunikasi, informasi dan edukasi.
6. Alata Pelindung Diri (sumbat telinga, tutup telinga dan pelindung
kepala).
7. Pencatatan dan pelaporan data.
Kontrol engineering dapat dilakukan dengan cara meredam sumber
bunyi yang berasal dari mesin diesel, mesin tenun, mesin pengecoran baja,
kilang minyak, atau bising yang ditimbulkan oleh aktvitas pekerja seperti
di tempat penempaan logam. Sedangkan kontrol administratif dapat
dilakukan dengan cara menghindarkan pekerja dari tempat kerja bising
dengan melakukan rotasi atau pembatasan jam kerja (Menkes, 2011).
H. Kekhususan Tertentu
Khusus pada pekerja bagian pencucian dan pengecatan rambut,
diberikan susu sekali seminggu yang berbeda dengan susu sachet yang
biasanya. Hal ini berkaitan dengan pekerja tersebut yang lebih sering
terpapar bahan kimia dan memiliki risiko lebih tinggi dalam kecelekaan
kerja sehingga mendapat perlakuan khusus.
Laporan Kantor
Cabang (BPJS-TK)
IGD RSOP
Trauma Center
(Peserta Mendapat
Pelayanan Kesehatan) RSOP Disnaker
Setempat
Persyaratan Lengkap,
Perawatan Selesai
Sembuh, Dilanjutkan
Follow-Up Kesehatan
A. Kesimpulan
1. Pemahaman tentang kesehatan dan keselamatan kerja(K3) di PT.DU
dream masih sangat rendah, tidak semua pegawai memahami tentang
pentingnya K3, hal serupa pun disampaikan oleh bagian HRD PT.DU
dream. Mahasiswapun memberikan pemahaman pada karyawan dan
karyawanpun mengerti pentingnya K3.
2. Karyawan PT.DU dream sudah mengetahui bahaya dari pekerjaan
yang mereka lakukan, walaupun beberapa karywan mengaku tidak ada
masalah kesehatan yang mereka rasakan, namun mahasiswa
menjelaskan bahwa penyakit bisa dating saat sudah terpajn lama.
3. Karyawan dan pihak pabrik sudah sangat paham tentang penerapan
K3. menurut HRD PT.DU dream bahwa pabrik mereka sudah
menerapkan K3 dengan baik, namun hanya saja karyawan masih
menyepelekan hal tersebut.
4. Karyawan sebenarnya sudar memahami faktor resiko pada pabrik
maneqin dan wig ini adalah terpapar panas dari paraffin dan air panas
yang di masak, lalu teerppar bahan kimia yang berbahaya, tertusuk
duri – duri tajam untuk menyortir rambut, dan tertusuk jarum saat
memasukan rambut, serta resiko infeksi saluran napas karna bau
menyengat bahan kimia dan serbuk kayu.
5. Mahasiswa sudah menjelaskan kepada pihak pabrik dan karywan
betapa pentingnya Alat Pelindung Diri (APD). Dan APD seperti
masker sudah disediakan oleh pihak pabrik, hanya saja karyawan
belum mengaplikasikannya dengan baik.
6. Pabrik sudah menngetahui alat ukur dari sistem K3 dan pabrikpun
bekerja sama dengan salah satu layanan medis untuk
mengkonsultasikan K3.
B. Saran
1. Disediakan sarana klinik di dalam perusahaan.
2. Disediakan fasilitas kantin atau sejenisnya di dalam lingkungan pabrik.
3. Disediakan sarana rekreasi atau pengurang stres kerja di lingkungan
pabrik.
4. Sosialisasi kembali tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan
kerja.
5. Pegawai lebih sadar tentang keselamatan dan kesehatan masing -
masing.
6. Meningkatkan hubungan keharmonisan antar pegawai dan saling peduli
pada semua pekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Dokumentasi
Pembuatan skin
manekin
Pengisian serbuk
Pencucian &
pewarnaan
rambut
Pemasangan
rambut
Perias manekin
Pengisian
manekin
Packing
manekin