Anda di halaman 1dari 4

Puisi indah

Jika hatimu terasa gundah


Berbaringlah dalam kesunyian
Jika hatimu tak lekas cerah
Pejamkan matamu dan tidurlah
Bawa dirimu terbang dan melayang Indah dalam dunia mimpi
Jika hatimu telah riang
Bukalah matamu dan bangkitlah dari mimpi
Karena ada orang-orang yang menantimu

Apa kalian betah dengan kekosongan ini


Hingga tinggal diri sendiri
Apakah kalian tidak hampa dengan kekosongan ini
Hampa akan tatanan dan candaan
Yang tersisa hanya ingin menduduki
Tanpa pernah mendengar bahkan merasakan
keluh dan kesah yang mereka semua alami

berpikirlah kawan…
ini bukan soal menduduki dan menguasai
ada banyak jeritan mereka yang perlu dimengerti dan dipahami
mereka bukan hanya ingin diatur
Sadar lah…
Karya ~ambigu~

Jum’at,20 desember 2019


Runtutan
1. Monolog lilik judul “jeritan”
2. Teatrikal puisi berantai judul “kursi kosong”
 Aktor :
 Saudara Abi
 Saudari Era
 Saudari Ica
 Saudari Devita

3. Break hore-hore “mars SLANK dan kopi lambada versi SKA”


 Pemandu:
 Saudara Adi (pengatur baris)
 Saudara Oni (pengatur baris)
 Saudara Sidiq (pengatur lampu dan pengatur baris)
 Saudara Wahyu (pengatur sond dan lampu)

Step by step
1. Monolog lilik “jeritan”
 Poperti:
 Lampu SWAT
 Pigura
 Meja bundar
 Naskah:

Jeritan

Juli 2015, saat itu hak rakyat kecil tak lebih berharga dari sekedar tanah
dan batu. Aku seporang anak dari ibu yang buta aksara dengan ayah seorang
petani yang suaranya dibungkam oleh penguasa.
Ayahku dan lima kawannya sedang berjuang, tapi dalam mata mereka ia
hanyalah pembrontak dan kutu yang perlu disingkirkan, dimusnahkan, bahkan
dibasmi.
Pemerintah pura – pura dungu, polisi hanya memberi janji palsu. Di bulan
Ramadhan tahun itu ibadahpun tak bisa khusuk. Acaman dan intimidasi rutin
diluncurkan oleh Tim 12.
Ayahku pernah berkata “Saya ini berjuang seperti apa yang Bung Karno
sampaikan di Pancasila dan Undang – Undang”. Berkali – kali ayah mencoba
melaporkan tindakan ilegal itu, sekali lagi BUNGKAM.
Kau tau.., kau..., atau kau?? Tak ada kan!! Ia tewas diseret lebih dari 40
orang. Tangan ayahku diikat, dipukul, tubuhnya di strum, bahkan lehernya di
gergaji dengan keji. Ayahku seolah diperlakukan layaknya hewan, sedih bukan?.
Itu belum selesai, kepala... kalian punya kepala? Kepala ayahku dihantam
batu bertubi - tubi dipukul, di sepak oleh kaki – kaki bedebah itu. Kau tau
akhirnya? Iya pikiran kita seirama, ia tewas dengan luka dan darah.
Pasti kalian kira cerita ini sudah tamat? Selepas tewasnya ayahku Ibuku
selalu diancam orang – orang yang tak dikenal. Ibuku seorang wanita lugu yang
buta aksara disuruh cap jempol berkas yang entah apa isinya. Bukan sekali dua
kali ibuku dipasak orang – orang itu, berkali – kali.
Aku sendiripun takut menginjakan kaki menuju bangku sekolah, dibuli,
dihina, tekanan fisik dan psikis selalu menjadi selimut sebelum tidur.
Kau tau siapa dia? SALIM KANCIL, Yang Tumbang Dilibas Tambang.

2. Teatrikal AMBIGU “kursi kosong”


 Poperti:
 Lampu SWAT
 Kursi
 Naskah:
Puisi berantai
Era:
(1 ) apa kebersamaan itu hanya aku atau dia yang memahami...
Bukan kah kebersamaan itu kita kawan...
Ica:
(2) Maka dari itu, yang tak sadar harus mendengar...
dan yang mengerti harus sabar dengan sepi sendiri...
Devita:
(3) Hahaha... itu semua hanya omong kosong belaka kawan...
Bahkan yang mengerti saja, sekarang pura-pura menepi...
Yang tak sadar berpura-pura berjasa besar...

Ica:
(4) tanpa pikir peduli dia berperilaku...
sadar dan mengertipun tersapu rapuh...
Era:
(5) semoga saja tidak terjadi pada pemimpin kita...
Karana kepemimpinan itu juga butuh kebersamaan...
Devita:
(6) haaaa... tidak terjadi!!! apakah benar katamu itu...
Lihatlah semut-semut itu yang menangis
Tersedu-sedu... mereka seolah-olah berjalan...
Tapi pikiran mereka rancu dengan ini... itu...

Era:
(7) jangan lah kau berkata seperti itu kawan...
Mau bagaimanapun dia itu pemimpin kita...
Ica:
(8) dia benar...
Cobalah kita lihat diri kita masing-masing...
apakah saama dengan ucapan kita tadi...
Devita:
Lihatlah kursi itu kawan... (era,ica melongos ke korsi)

Abi:
KOSSSOONGG... haahhaahahaaa...
3. Break hore-hore
 Poperti:
 Sond
 Hp
 Naskah:
 Mars SLANK
 Kopi lambada versi REGAE

Anda mungkin juga menyukai