Laporan Oie Fix
Laporan Oie Fix
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah dan barokah-Nya sehingga kami dapat melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan dan dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini. Adapun
Semua kegiatan yang kami laksanakan di PLTU Kerta Sari, Sumbawa barat,
NTB.
Laporan ini kami susun berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapangan yang
dilaksanakan di PLTU Kerta Sari, Sumbawa barat, NTB. Adapun Praktek Kerja
Lapangan ini merupakan salah satu syarat wajib sebelum melakukan penelitian
dan Skripsi dalam Teknik Elektro Universitas Teknologi Sumbawa. Dimana
dalam kegiatan tersebut mahasiswa dituntut dapat lebih peka dalam mengamati
segala sesuatu yang ada di lapangan dan kemudian dapat menarik suatu solusi
sebagai hasil dari analisa dengan teori-teori yang ada.
Dalam kesempatan ini tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Bapak Indra Darmawan, ST. M.Eng. selaku Dekan Dan Dosen Pembimbing
Universitas Teknologi Sumbawa.
2. Bapak Dewo Prayono,selaku Pembimbing Lapangan pada Praktek Kerja
Lapangan ini.
3. Kedua Orang Tua saya yang telah memberikan dukungan baik secara moril
maupun materil sehingga praktek kerja lapangan ini dapat terlaksana, serta
tak lupa kakak dan adik ku tercinta, terima kasih atas semua bantuannya.
4. Teman-teman elektro angkatan 2015 yang selalu memberi semangat dan
motifasi.
5. Teman–teman dan seluruh staf PT. Twink Indonesia yang tidak dapat kami
sebutkan satu per satu yang telah memberikan dukungan dan bantuan
selama melaksanakan kerja praktek ini.
i
Akhirnya kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna,
mengingat terbatasnya pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu kami mohon
kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata semoga laporan Praktek
Kerja Lapangan ini bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
4.5 Dewan Direktur .................................................................................... 28
4.6 Faslitas P.T TWINK INDONESIA ..................................................... 28
BAB V................................................................................................................... 30
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 30
5.1 Hasil PKL .............................................................................................. 30
5.2 Peralatan Boiler .................................................................................... 30
5.3 Penyediaan Tools .................................................................................. 30
5.4 Penyediaan Air Pengisi ( Air Umpan ) Boiler .................................... 31
5.5 Pengoperasian Boiler ........................................................................... 32
5.6 Pengoperasian Boiler Control Panel ................................................... 32
5.7 Jenis Perawatan Boiler ........................................................................ 37
BAB VI ................................................................................................................. 42
PENUTUP ............................................................................................................ 42
6.1 Kesimpulan ........................................................................................... 42
6.2 Saran ...................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 43
LAMPIRAN ......................................................................................................... 44
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
itu sendiri. Standar yang dibuat akan menjamin keamanan dan kehandalan
operasi boiler pada saat dioperasikan, sehingga akan meningkatkan efisiensi
sekaligus menekan biaya operasional. Pemeliharaan boiler juga harus
dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat oleh perusahaan
pengguna, yang meliputi pemeliharaan harian, mingguan, bulanan sampai
dengan tahunan (Mayor Overhaul). Perawatan yang baik pada boiler dapat
menjamin umur teknis dan umur ekonomis yang relatif panjang.
Kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat, mendorong
pemerintah untuk meningkatkan produksi tenaga listrik di Indonesia.
Memverifikasi energi agar dipercepatsebagai pembangkit tenaga listrik
menuju ke non BBM (Bahan Bakar Minyak) yaitu dengan menggunakan
batubara. Dalam Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2006 tentang
penugasan kepada PT. PLN (Persero) Pemerintah Indonesia untuk
melakukan pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yaitu menggunakan
batubara sebagai bahan bakarnya agar dipercepat.
Memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Sumbawa wilayah Nusa Tenggara
Barat dan pemerintah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU
) untuk menanggulangi kekurangan kebutuhan listrik di Pulau Sumbawa.
Karena di Pulau Sumbawa hanya memiliki 4 Pembangkit Listrik Tenaga
Disel (PLTD) yang sudah tidak bisa menanggulangi kebutuhan listrik. Oleh
karena itu, sering terjadi pemadaman bergilir yang diakibatkan oleh
kurangnya pasokan listrik dari PLTD.
Pembangki Listrik Tenaga Uap ( PLTU )Kerta Sari – NTB (2 x 7 MW)
dibiayai oleh APBN DIPA DESDM. Sebagai pelaksana pembangunan
proyek ini adalah PT Twink Indonesia dan PT. Perfect Circle Enginering
(PERCIE). Pembangkit listrik ini ditargetkan beroperasi akhir tahun 2019.
Saat beroperasi nanti, PLTU Kerta Sari - NTB ini merupakan pembangkit
listrik berbahan bakar batubara di NTB. Memanfaatkan batu bara jenis Low
Rank Coal, PLTU unit 2 Kerta Sari – NTB.
Begitu besar peranan boiller pembangkit untuk memenuhi kebutuhan
listrik, membuat penulis sangat tertarik untuk mempelajari serta memahami
2
sistem pengoprasian boiller yang berkaitan dengan pembangkitan listrik
yang digunakan di PLTU unit 2 Kerta Sari – NTB dengan topik laporan
praktek lapangan berjudul “Sistem Pengoprasian Boiller Pada PLTU
Sumbawa Barat 2X7 MW”
3
1.4 Manfaat
Terpenuhinya persyaratan akademis dalam menyelesaikan program studi di
Fakultas Teknik Universitas Teknologi Sumbawa.
1. Bagi Mahasiswa
a. Mengetahui dan memahami langkah serta metode dalam
melaksankaan PKL.
b. Mengetahui alur bersosialisasi, etika dan budaya, serta kondisi yang
menyangkut pekerjaan dalam sebuah perusahaan, khususnya pada
jenis perusahaan yang bergerak pada sistem distribusi listrik.
c. Menambah wawasan terkait materi yang selama ini diperoleh di
perkuliahan dan materi yang diperoleh selama dilapangan.
2. Bagi Program Studi Teknik Elektro
a. Mencetak lulusan yang mempunyai kompetensi secara teoritis dan
aplikatif.
b. Memberi ruang untuk melakukan Memorandum Of Understanding
(MOU) terhadap perusahan, tempat mahasiswa melaksanakan PKL.
c. Sebagai sarana studi banding, antara materi yang diperoleh ketika
diperkuliahan dengan materi yang diperoleh ketika berada
dilapangan.
3. Bagi instansi yang bersangkutan
a. Memberi ruang untuk ikut andil dalam melaksanakan peningkatan
sumber daya manusia (PSDM), sebagai salah satu amanat Undang-
Undang Dasar 1945.
b. Memberi peluang pada perusahaan dalam perekrutan pegawai, yang
sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan, secara efektif dan
efisien.
4
Bab II
Tinjauan pustaka
5
perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air umpan
diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi kerusakan
dari sistem steam.
Pada ketel pipa api, fluida yang mengalir dalam pipa adalah gas
nyala (hasil pembakaran), yang membawa energi panas (thermal
energy), yang segera mentransfernya ke air ketel melalui bidang
pemanas (heating surface). Tujuan pipa-pipa api ini adalah untuk
memudahkan distribusi panas (kalor) kepada air ketel.
Api/gas asap mengalir dalam pipa sedangkan air/uap diluar pipa
Drum berfungsi untuk tempat air dan uap, disamping itu drum juga
sebagai tempat bidang pemanas. Bidang pemanas terletak di dalam
drum, sehingga luas bidang pemanas yang dapat dibuat terbatas.
6
Pada ketel pipa air, fluida yang mengalir dalam pipa adalah air,
energi panas ditransfer dari luar pipa (yaitu ruang dapur) ke air ketel
7
2. Berdasarkan pemakaiannya, ketel dapat diklasifikasikan sebagai:
a. Ketel stasioner (stationary boiler) atau ketel tetap.
b. Ketel mobil (mobile boiler), ketel pindah atau portabel boiler.
Yang termasuk stasioner adalah ketel-ketel yang didudukan
diatas pondasi yang tetap, seperti boiler untuk pembangkit tenaga,
untuk industri dan lain-lain yang sepertinya.
8
Gambar 2.5 Ketel pembakaran di dalam
b. Ketel dengan pembakaran di luar (outernally fired steam boiler),
dalam hal ini dapur berada (pembakaran terjadi) di bagian luar
ketel, kebanyakan ketel pipa air memakai sistem ini.
9
Gambar 2.7 single tube steam boiler
Multi fire tube boiler misalnya ketel scotch dan multi water tube
boiler misalnya ketel B dan W dan lain-lain.
10
Gambar 2.9 Ketel tegak (vertical steam boiler)
11
Gambar 2.11 Ketel dengan pipa lurus, bengkok, dan berlekak-
lekuk (straight, bent and sinous tubuker heating surface).
12
8. Tergantung kepada sumber panasnya (heat source) untuk pembuatan
uap, ketel uap dapat diklasifikasikan sebagai:
a. Ketel uap dengan bahan bakar alami.
b. Ketel uap dengan bahan bakar buatan.
c. Ketel uap dengan dapur listrik.
d. Ketel uap dengan energi nuklir.
2.3 Siklus Rankine
Siklus Rankine adalah siklus teoritis yang mendasari siklus kerja dari suatu
pembangkit daya uap. Siklus Rankine berbeda dengan siklus-siklus udara
ditinjau dari fluida kerjanya yang mengalami perubahan fase selama siklus pada
saat evaporasi dan kondensasi, oleh karena itu fluida kerja untuk siklus Rankine
harus merupakan uap. Siklus Rankine ideal tidak melibatkan beberapa masalah
irreversibilitas internal. Irreversibilitas internal dihasilkan dari gesekan fluida,
throttling, dan pencampuran, yang paling penting adalah irreversibilitas dalam
turbin dan pompa dan kerugian-kerugian tekanan dalam penukar-penukar
panas, pipa-pipa, bengkokan-bengkokan, dan katup-katup.
Temperatur air sedikit meningkat selama proses kompresi isentropik karena
ada penurunan kecil dari volume jenis air, air masuk boiler sebagai cairan
kompresi pada kondisi 2 dan meninggalkan boiler sebagai uap kering pada
kondisi 3. Boiler pada dasarnya penukar kalor yang besar dimana sumber panas
dari pembakaran gas, reaktor nuklir atau sumber yang lain ditransfer secara
esensial ke air pada tekanan konstan. Uap superheater pada kondisi ke 3 masuk
ke turbin yang mana uap diexpansikan secara isentropik dan menghasilkan kerja
oleh putaran poros yang dihubungkan pada generator lisrik. Temperatur dan
tekanan uap jatuh selama proses ini mencapai titik 4, dimana uap masuk ke
kondensor dan pada kondisi ini uap biasanya merupakan campuran cairan-uap
jenuh dengan kualitas tinggi.
Uap dikondensasikan pada tekanan konstan di dalam kondensor yang
merupakan alat penukar kalor mengeluarkan panas ke medium pendingin.
13
Gambar 2.13 Diagram alir siklus Rankine sederhana
14
Salah satu modifikasi dari siklus Rankine dapat dilihat pada gambar berikut
:
Uap panas lanjut dari ketel memasuki turbin, setelah melalui beberapa
tingkatan sudu turbin, sebagian uap diekstraksikan ke deaerator, sedangkan
sisanya masuk ke kondensor dan dikondensasikan didalam kondensor.
Selanjutnya air dari kondensor dipompakan ke deaerator juga. Di dalam
deaerator, uap yang berasal dari turbin yang berupa uap basah bercampur
dengan air yang berasal dari kondensor. Kemudian dari deaerator dipompakan
kembali ke ketel, dari ketel ini air yang sudah menjadi uap kering dialirkan
kembali lewat turbin.
Tujuan uap diekstraksikan ke deaerator adalah untuk membuang gas-gas
yang tidak terkondensasi sehingga pemanasan pada ketel dapat berlangsung
efektif, mencegah korosi pada ketel, dan meningkatkan efisiensi siklus.
Untuk mempermudah penganalisaan siklus termodinamika ini, proses-
proses tersebut di atas disederhanakan dalam bentuk diagram berikut
15
Gambar 2.16 Diagram T-s siklus Rankine dengan satu tingkat
ekstraksi
Siklus Rankine terbuka pada boiler yang ada di Palm Oil Mill:
16
2.4 Perawatan Boiler
Perawatan Boiler adalah suatu kegiatan untuk memelihara atau menjaga
boiler dan melakukan perbaikan atau penggantian peralatan yang diperlukan
agar Boiler bisa dioperasikan kembali sesuai dengan yang direncanakan.
Adapun yang menjadi tujuan dari perawatan suatu peralatan dalam proses
produksi atau operasional adalah untuk menekan kerugian akibat kerusakan alat
produksi, dengan biaya yang rendah diharapkaan mendapat hasil yang tinggi.
Bila dijabarkan lagi, maka tujuan perawatan yang paling efektif dan optimal
adalah tercapainya keadaan– keadaan sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemampuan produksi.
17
BAB III
18
Gambar 3.1. Flowchart Praktek Kerja Lapangan
19
3.5 Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data melalui
pengumpulan dokumen-dokumen yang diperlukan yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti untuk ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung
dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu masalah.
Penulis mengumpulkan data berdasarkan literatur sebagai pembanding dan
pelengkap data yang didapat.
3.6 Pelaksanaan Kegitan PKL
Nama : Oie Kurnia Putra
NIM : 15.01.072.016
Dosen Pembimbing : Indra Darmawan, S.T.,M.Eng
Perusahaan Tempat PKL : P.T TWINK INDONESIA PROYEK
PEMBANGUNAN PLTU 2x7 MW Unit 2 Kerta Sari, Sumbawa Barat –
NTB.
Pembimbing Lapangan : Dewo Prayono
Minggu Ke : 1
Tabel 3.2 Pelaksanaan Kegiatan PKL
TANGGAL JENIS KEGIATAN KET
20
Nama : Oie Kurnia Putra
NIM : 15.01.072.016
Dosen Pembimbing : Indra Darmawan, S.T.,M.Eng
Perusahaan Tempat PKL : P.T TWINK INDONESIA PROYEK
PEMBANGUNAN PLTU 2x7 MW Unit 2 Kerta Sari, Sumbawa Barat – NTB
Pembimbing Lapangan : Dewo Prayono
Minggu Ke : 2
TANGGAL JENIS KEGIATAN KET
21
5 agustus Comisionig – persiapan / pengecekan pada peralatan
2019 sinkron panel dan panel eksitasi
6 – 8 agustus Comisioning – pengukuran tegangan menggunakan
2019 regulator tegangan ( ac regularor 3kv )
9 agustus Commissioning – testing and justing sinkronisasi
2019 dan eksitasi
22
Nama : Oie Kurnia Putra
NIM : 15.01.072.016
Dosen Pembimbing : Indra Darmawan, S.T.,M.Eng
Perusahaan Tempat PKL : P.T TWINK INDONESIA PROYEK
PEMBANGUNAN PLTU 2x7 MW Unit 2 Kerta Sari, Sumbawa Barat –
NTB.
Pembimbing Lapangan : Dewo Prayono
Minggu Ke : 5
TANGGAL JENIS KEGIATAN KET
23
Nama : Oie Kurnia Putra
NIM : 15.01.072.016
Dosen Pembimbing : Indra Darmawan, S.T.,M.Eng
Perusahaan Tempat PKL : P.T TWINK INDONESIA PROYEK
PEMBANGUNAN PLTU 2x7 MW Unit 2 Kerta Sari, Sumbawa Barat –
NTB.
Pembimbing Lapangan : Dewo Prayono
Minggu Ke : 6
TANGGAL JENIS KEGIATAN KET
24
Nama : Oie Kurnia Putra
NIM : 15.01.072.016
Dosen Pembimbing : Indra Darmawan, S.T.,M.Eng
Perusahaan Tempat PKL : P.T TWINK INDONESIA PROYEK
PEMBANGUNAN PLTU 2x7 MW Unit 2 Kerta Sari, Sumbawa Barat – NTB
Pembimbing Lapangan : Dewo Prayono
Minggu Ke : 7
TANGGAL JENIS KEGIATAN
25
BAB IV
PROFIL PERUSAHAAN
4.1 Sejarah singkat PT. TWINK INDONESIA
PT. TWINK INDONESIA merupakan Perusahaan Jasa Kontraktor yang
menyediakan serta membangun keperluan untuk Perusahaan Listrik Negara
(PLN) Kantor Pusat PT. TWINK INDONESIA beralamat di :
Jl. Kapten Plere Tendean No. 82, Jakarta 12790 Indonesia
Telepon : +6221-790-0088
Faximile : +6221-790-0188
e-mail : twinkjkt@twink.co.id
26
Mulai konsisten menerapkan sistem manajemen yang efisien secara
eksklusif untuk kepuasan pelanggan sehingga kita menggunakan fasilitas mesin
CNC dalam susunan pabrik baja. Termasuk dukungan pembesaran perencanaan
fasilitas dengan perangkat lunak Auto Komputer CAD, Stell CAD, MStower,
STAADPRO 2004 dan Baja Proyek (winsteel, winbar, winon).
Struktur pabrik baja menempati luas tanah 10.300 m2 dengan luas bengkel
4.500 m2 penyimpanan 1.200 m2 penyimpanan terbuka 1.400 m2 dan didukung
dengan fasilitas Percobaan Pembangunan secara Horizontal dan Vertikal.
PT. TWINK INDONESIA terutama sekali membuat menara tegangan
tinggi untuk transmisi tegangan ekstra tinggi dengan menerapkan Sistem
Manajemen Mutu setara dengan Standar Internasional sejak tahun 1999 yang
bertujuan untuk mencapai tingkat efisiensi yang tinggi untuk memberikan
kepuasan bagi pelanggan dan berhasil pencapaian tujuan bisnis.
4.2 VISI dan MISI :
1. Membuat produk berkualitas tinggi, efisien dan kompetitif.
2. Mengukur kualitas target tertentu sebagai pembanding dengan jenis
pekerjaan alami, sebagai strategi untuk memberikan motivasi dan ditandai
kenaikan kegiatan dan juga produktivitas pembuatan yang sesuai dengan
kondisi fasilitas yang tetap. Begitu banyak hal yang dapat beroperasi secara
optimal dengan efisiensi tinggi dan kepuasan pelanggan sebagai prioritas
utama dan keberhasilan perusahaan.
4.3 Lisensi :
1. Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP )
NO. 01.104.503.6-421.000
2. Consolidation of employer undertake subjects (PKP)
NO. PEM-0191/WPJ.09/KP.0103/2003
3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
NO.243-0638/20-12/SIUP/V/1999
4. Surat Keterangan Domisili Perusahaan
NO. 152/1.824/2005
27
5. Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas
NO. 102415100091
28
Fasilitas:
1. Automatic CNN machine for angel profile ex FICEP
type : A.16-34 NT S.p.A, Italy
2. Automatic CNN machine for angel profile ex FICEP
type : A.15-34 NT S.p.A, Italy
3. Automatic CNN machine for angel profile ex
VERNET type : UP.124.cnc.5X, France
4. Automatic CNC Machine for plate VARNET type : P.G.80
CNC, France
5. Duplicating Table Taco for steel plate ex FICEP typr 801
S.p.A, Italy
6. Mechanical Punch Machine 16 Ton tu 100 Ton : 8 Unit
7. 2 Units of 80 ton adn Cutting Machine
8. 3 units band saw
9. Drilling machine maximum diameter = 80 mm
10. 40 ton marking machine
11. 100 ton hydraulic marking
12. 150 ton bending machine
13. Cutting machine 13 mm max
14. Hoist 5 ton ( 2 units )and 3 ton ( 2 units )
15. Forklift 3 ton
29
BAB V
30
tersebut harus selalu tersimpan disetasiun Boiler karena sewaktu - waktu
diperlukan harus dengan cepat tersedia.
d. Serbuk pemadam kebakaran. Sesuai ketentuan dari keselamatan pabrik, harus
tersedia serbuk pemadam kebakaran yang penempatanya harus terlihat
dengan jelas dan mudah dijangkau oleh petugas. Tabung serbuk pemadam
ini harus selalu siap pakai dan secara periodik isinya diperiksa agar jangan
sampai kadaluwarsa.
5.4 Penyediaan Air Pengisi ( Air Umpan ) Boiler
Penyediaan air. Air yang digunakan untuk proses dapat diperoleh dari bebrapa
macam sumber air, antara lain dari :
1. Air sungai
2. Air danau
3. Air sumur
4. Air tanah/air sumur dalam (artesis)
5. Air hujan
6. Air laut yang sudah ditawarkan.
Semua air yang tersebut diatas sebelum digunakan ke Boiler harus di olah
dahulu, sehingga kandungan mineral hilang dan memenuhi kriteria air Boiler
yang ditentukan. Hal ini sangat perlu karena dengan kualitas air yang tidak baik
dapat merusak pipa dan sel Boiler.
Air dari sumber dipompa menuju bak penampung setelah melalui peralatan-
peralatan penjernih dan peralatan penawar air laut (untuk yang menggunakan
air laut). Selanjutnya dialirkan ke filter dan ketangki reservoir. Dari tangki
reservoir air di olah oleh peralatan water treatment plant dan dimasukan ke
tangki air umpan Boiler.
1. Dari tangki air umpan dipompa ke De aerator dengan system spray bagi
Boiler yang menggunakan deaerator system ini. Selanjutnya di deaerator
diproses untuk menghilangkan kandungan oxigen dengan cara menyemprot
(Spray) dengan steam. Dari sini baru dipompa dengan pompa air umpan
dimasukan ke Boiler.
31
2. Dari tangki air umpan dipompa ke tangki harian Boiler yang menggunakan
Deaerator system vacum. Dari tangki air harian Boiler, dipompa ke
Deaerator yang menggunakan system vacum. Dari sini dipompa oleh pompa
air umpan dimasukan ke Boiler.
5.5 Pengoperasian Boiler
Sebelum pengoperasian atau memanasi Boiler harus diperiksa hal - hal
sebagai berikut :
1. Kebersihan lingkungan terutama diseputar Boiler harus diutamakan.
2. Para petugas Boiler harus saling kerja sama dalam pememeriksaan
3. Kesiapan air Boiler yang sudah diisikan dengan batas yang sudah
ditentukan.
4. Periksa semua kedudukan valve pada posisinya masing - masing.
5. Periksa sumber tenaga listrik yang akan digunakan.
6. Periksa Man hole/Hand hole apa tidak ada kebocoran.
7. Periksa dapur (furnace). Hindarkan terjadinya gas-gas yang dapat meletup.
8. Periksa damper-damper ducting pada posisinya masing - masing.
9. Periksa pengukur tekanan Boiler (manometer) terutama pada valve-
valvenya.
10. Periksa panel Boiler.
11. Periksa Peralatan Instrumentasi.
12. Periksa Semua joint (sambungan) flange-flange dari pipa - pipa.
13. Periksa semua peralatan bahan bakar.
14. Periksa saluran hydrant sewaktu-waktu harus siap digunakan.
15. Periksa dan sediakan pemadam api type multi guna sewaktu-waktu dapat
digunakan
16. Sediakan peralatan (Tools) dan alat-alat lain bila sewaktu-waktu berguna.
32
2. Periksa semua breaker dalam posisi "Off”
3. Masukan (On kan) Breaker utama (Main switch Breaker).
4. Masukan (On kan) Breaker control. Periksa semua kontaktor.
5. Jika Alarm berbunyi,tekan tombol ""RESET"" perhatikan lampu signal"
yang menyala dan segera periksa sesuai tulisan dilampu signal.
6. Untuk mengetahui kesiapan lampu signal tekan tombol “LAMP TEST”
pastikan lampu tidak ada yang mati bila ada periksa dan ganti.
Langkah-langkah pengoperasian Pompa air yang digerakan oleh Turbin uap
Pompa ini lazim disebut pompa steam Turbine :
1. Pompa ini akan bekerja optimal bila tekanan uap sesuai dengan ketentuan.
2. Kapasitas pompa ini direncanakan 1.5 X kapasitas Boiler.
3. Langkah pengoperasianya pertama lihat tekanan steam yang akan dipakai
4. Buka valve pompa sesuai dengan pompa yang digerakan motor listrik.
5. Buka valve drainage dipipa steam inletValve steaminlet pompa
jangan dibuka.
6. Buka Valve induk pipa steam inlet.
7. Biarkan Steam yang bercampur air kondensat pipa keluar sampai habis.
8. Buka valve steam outlet yang dipompa bila ada
9. Perhatikan level air diBoiler jangan sampai berlebihan (terlalu tinggi)
10. Untuk mematikan pompa ini tutuplah Valve steam inlet dahulu dipompa
kemudian baru Outlet steam valve pompa dilanjutkan Valve induk pipa
steam.
11. Valve drainage pipa steam dibuka supaya tidak terjadi (ada) kondensat.
Tabel 5.1 Prosedur Pengoperasian Persiapan Umum Start Boiler
KEGIATAN OPERATOR
No LOKAL No. KEGIATAN OP. CONT.
ROOM
a. Memastikan sistem air
1. pendingin utama beserta alat 1
bantu sudah beroperasi dengan
normal
33
a. Memastikan semua sistem
2 udara kontrol dan udara kerja 2
telah diperiksa dan siap
beroperasi dengan normal
a. Memastikan penunjukkan
a. Memastikan penunjukkan
Damper positioning windbox
Damper positioning
Damper posisi “CLOSE” dan
5 5 windbox Damper posisi
tilting pada posisi horizontal
“CLOSE” dan tilting pada
0%
34
posisi horizontal 0%
c. Melakukan pengecekan
kualitas air setiap 1 jam
sekali dengan
berkoordinasi bersama
tim
35
Damper posisi “OPEN”
e. Wind box auxiliary air
Damper
g. Gas Inlet Damper posisi
posisi “OPEN”
“CLOSE”
i. Air outlet
Damper posisi
“CLOSE”
a. Memastikan air heater telah
siap beroperasi
8 8
b. Memastikan sistem pemadam
siap
a. Memastikan soot blower system
siap beroperasi dan pada posisi
9 start up (semua blower 9
retracted, main steam supply
valve posisi “OPEN”)
a. Memastikan semua
desuperheater spray water a. Memastikan semua
10 Control valves pada posisi 10 desuperheater spray water
CLOSED dan block valve pada Control valves pada posisi
posisi “OPEN” CLOSED
a. Memastikan semua drain dan a. Memastikan MOV 401 dan
vent pada boiler, superheater, 402 pada posisi “OPEN”
11 11
dan reheater pada posisi start
b. Memastikan CRV 478,
up (“OPEN”)
482, 483, dan 484 pada
posisi “OPEN”
a. Memastikan turbin siap
12 beroperasi (lube oil system 12 a. Memastikan pompa lube
sudah beroperasi, turbin sudah oil beroperasi normal
on turning > 24 jam)
a. Memastikan generator siap
beroperasi (seal oil system
13 sudah beroperasi, memastikan 13
tekanan H2 generator > 2.0
kg/cm2)
36
a. Memastikan LO Pump
14 14 beroperasi dengan set point
25 kg/cm2
a. Memastikan LP FO Pump
15 15
beroperasi dengan set point
30 kg/cm2
37
hari pada saat boiler beroperasi. Adapun yang dilakukan
adalah :
Tabel 5.2 Pemeliharaan Harian Boiler
Peralatan / Komponen
NO yang Cara Pemeriksaan
Diperiksa
38
Tabel 5.3 Pemeliharaan Mingguan Pada Boiler
Peralatan / Komponen
N yang Cara Pemeriksaan
O
Diperiksa
1 Gelas Penduga (sight glass) Membuka Valve pembersih pada gelas penduga.
Safety Valve (Katup Lakukan pengujian Safety Valve (Katup Pengaman)
2
Pengaman) Boiler
3 Feed water control levels Melakukan pengujian Feed water control levels
Lakukan pengecekan penyumbatan pada Saluran air
4 Saluran air umpan boiler
umpan boiler
b. Bulanan
Perawatan Bulanan adalah perawatan yang dilakukan setiap sebulan sekali
hari pada saat boiler beroperasi. Adapun yang dilakukan adalah :
Peralatan / Komponen
N yang Cara Pemeriksaan
O
Diperiksa
1 Saringan pompa isap Periksa saringan isap semua pompa pada unit boiler
Alat bantu boiler Periksa semua Appendages pada boiler apakah perlu
2
(Appendages) boiler ada perbaikan.
Lakukan pengecekan kepada semua pompa antara
3 Pompa lain, pelumasan pada coupling, motor penggerak,
dan
sistem kelistrikannya.
4 Header / Steam Accumulator Lakukan blow down pada Header / Steam
Accumulator
Bersihkan cerobong asap dan keluarkan abu dari
5 Cerobong asap
dalam boiler
c. Perawatan Quarterly (6 bulanan)
39
Tabel 5.5 Pemeliharaan Quarterly (6 bulanan) Pada Boiler
Peralatan /
N Komponen Cara
O Pemeriksaa
yang Diperiksa
n
Memeriksa kerapatan pintu ruang asap (smoke box
1 Pintu ruang asap
doors).
2 Man Hole Memeriksa kerapatan man hole.
3 Safety Valve Memeriksa safety valve dan memasang kembali
Gelas penduga (sight Memeriksa tingkat ketinggian air pada Gelas penduga
4
glass) (sight glass) dan memastikan tidak ada kebocoran
Periksa semua saklar, tombol, panel dan
5 Peralatan Elektrikal power connection, dan pastikan semua pada
kondisi masih baik
dan siap beroperasi.
Periksa semua panel yang berhubungan
6 Pressure Controller
dengan
Pressure Controller
Periksa getaran Kipas (fan) pada semua motor listrik
7 Kipas (fan) yang
beroperasi dan pastikan masih berada pada
kondisi normal
Periksa keamanan tinggi rendahnya CO2 dan semua
8 Cerobong asap
sambungan/flanges pada kondisi baik.
safety valve flanges dan Memeriksa kerapatan safety valve flanges
9 dan
modulating valve flange.
modulating valve flange.
d. Perawatan Tahunan
40
Tabel 5.6 Pemeliharaan Tahunan Pada Mesin Boiler
Peralatan /
N Komponen Cara
O yang Pemeriksa
Diperiksa an
Lakukan semua prosedur cleaning boiler,
mulai dari pembongkaran, pembersihan, hidrostatis
1 Cleaning
Boiler Test dan lain – lain.
Berkoordinasi dengan Departemen Tenaga Kerja untuk
dilakukan
pemeriksaan sampai didapatkannya surat ijin operasi.
Lakukan semua prosedur Minor Overhaul boiler sesuai
2 Minor dengan
Overhaul standar yang telah dibuat, mulai dari pembongkaran,
pembersihan, penggantian peralatan bila ada dan
penyelesaian pekerjaan
Lakukan semua prosedur Mayor Overhaul boiler sesuai
3 Mayor dengan
Overhaul standar yang telah dibuat, mulai dari pembongkaran,
pembersihan, penggantian peralatan bila ada dan
penyelesaian pekerjaan
Dengan dilakukannya seluruh perawatan Boiler seperti diatas diharapkan
keamanan peralatan dan keselamatan operator bisa terjaga. Hal ini akan
meningkatkan efisiensi boiler secara umum dan menambah umur (life time)
pemakaian boiler.
41
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Cara Mengoprasikan Mesin Boiler
Periksa sumber listrik yang masuk ke Boiler control panel dan
pastikan tegangan listrik tersebut sesuai ketentuan yang digunakan Boiler
ini, Periksa semua breaker dalam posisi "Off”, Masukan (On kan) Breaker
utama (Main switch Breaker), Masukan (On kan) Breaker control. Periksa
semua kontaktor, Jika Alarm berbunyi,tekan tombol ""RESET""
perhatikan lampu signal" yang menyala dan segera periksa sesuai tulisan
dilampu signal, Untuk mengetahui kesiapan lampu signal tekan tombol
“LAMP TEST” pastikan lampu tidak ada yang mati bila ada periksa dan
ganti.
2. Cara Pemeliharaan Mesin Boiler
Melakukan pengecekan dan pengontrolan setiap hari pada
seluruh boiler, Melakukan pemeriksaan pompa pengisi air
umpan, Memeriksa saluran air umpan.
6.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
a. Pada saat mengoperasikan boiler dan peralatan penunjangnya harus
berpedoman pada Standar Operasional Prosedur (SOP) atau Instruksi Kerja
(IK).
b. Melakukan pemeliharaan ringan secara rutin pada gangguan ringan di setiap
peralatan boiler untuk mencegah terjadinya gangguan yang lebih serius.
42
DAFTAR PUSTAKA
43
LAMPIRAN
Gambar 1.1
Minggu 1, pengenalan tempat dan perkenalan pekerja
Gambar 1.2
Minggu 1, identifikasi generator dan peralatan lain
44
45
Gambar 1.3 Dan 1.4
Minggu 2,- 3 dalam rangka komisioning di lakukan pengecekan dan
pengetesan peralatan listrik
Gambar 1.5
Minggu 4, pengecekan menggunakan eart tester dan pemasangan grounding
pada tranformator
46
Gambar 1.6
Minggu 5, pengecekan battry 12v dan penambahan air pada battry
47
Gambar 1.7
Minggu 6, dalam rangka commissioning, pembangunan pipa dalam air laut
48