Anda di halaman 1dari 56

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional memberikan


arahan bahwa penyelenggaraan pendidikan menggunakan 3 (tiga) strategi pembangunan
sebagai pilar, yaitu : (1) Investasi Akses, (2) Peningkatan Mutu, Relevansi dann Daya
Saing, (3) Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik. Penyelanggaraan
Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional tersebut dilaksanakan pada setiap jalur, jenjang
dan satuan pendidikan, melalui berbagai program dan kegiatan pembangunan pendidikan.
Demikian halnya Visi Pendidikan Nasional yang dicanangkan oleh pemerintah sebagai
program nasional mempunyai visi, agar tercapai sistem pendidikan yang bagus dan kuat
agar bisa memberdayakan sumber daya manusianya atau seluruh warga negara Indonesia
menjadi manusia yang unggul, berkualitas sehingga diharapkan mampu
menyikapi/menjawab semua tantangan zaman.
Sedangkan untuk misinya adalah, “mengupayakan pemerataan pendidikan yang
mempunyai mutu tinggi kepada seluruh lapisan masyarakat baik yang di perkotaan hingga
yang di pelosok sekalipun.
Sejalan pula dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, dimana pengelolaan jenjang SMA dan SMK sudah menjadi kewenangan penuh
Pemerintah Daerah Provinsi. Maka Pemerintah Daerah Provinsi mempunyai kewajiban
untuk menyelenggarakan dan mengelola SMA dan SMK sesuai amanat undang-undang
tersebut. Dan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat sduah melaksanakan kewajiban
tersebut yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi
Jawa Barat yang menjelaskan visi jangka panjang pembangunan Jawa Barat 2005-2025
yakni : “Dengan Iman dan Taqwa Provinsi Jawa Barat Termaju di Indonesia“. Secara
bertahap menuju pencapaian visi tersebut telah ditempuh rangkaian tahapan pembangunan
Provinsi Jawa Barat, yakni Tahap I, Periode 2005-2008 yang disebut Tahapan Penataan dan
Persiapan Pranata Pendukung Melalui Kualitas SDM; Tahap II, Periode 2008-2013 yang
disebut Tahapan Penyiapan Kemandirian Masyarakat Jawa Barat dan pada saat ini telah
memasuki Tahap III, Periode 2013-2018 yang disebut Tahapan Memantapkan
Pembangunan Secara Menyeluruh. Pada Tahap III periode 2013-2018 telah dirumuskan
Visi Pembangunan Jawa Barat Tahun 2013-2018 yaitu “Jawa Barat Maju dan Sejahtera
Untuk Semua”.
Dalam rangka mencapai visi pembangunan Jawa Barat tersebut, maka misi pertama
yang telah dirumuskan adalah Membangun Masyarakat Yang Berkualitas dan Berdaya
Saing. Kebijakan strategis yang ditempuh dalam rangka mewujudkan misi pertama tersebut
antara lain : 1) Peningkatan kualitas dan daya saing masyarakat Jawa Barat melalui
pendidikan yang unggul, terjangkau, merata dan terbuka; 2) Pelayanan kesehatan bagi
semua dan revitalisasi infrastruktur kesehatan; 3) Peningkatan kemandirian masyarakat
melalui pemenuhan dan perlindungan terhadap kebutuhan dasar dan hak dasar manusia; dan
4) Pengokohan ketahanan keluarga sebagai basis ketahanan sosial.
Berdasarkan kebijakan strategi Peningkatan kualitas dan daya saing masyarakat Jawa
Barat melalui pendidikan yang unggul, terjangkau, merata dan terbuka maka salah satu
program pembangunan pendidikan di Jawa Barat yang telah dirancang di antaranya adalah
: Peningkatan dan perluasan sarana dan kapasitas pendidikan dasar, menengah dan tinggi
yang disertai dengan program alokasi anggaran pendidikan 20% dari APBD yang lebih
efektif, program peningkatan kesejahteraan guru dan didukung program pendidikan gratis
pada jenjang SD, SMP dan SMK/SMA/MA. Di samping itu harus diteruskan paradigma

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 1


penyelenggaran pembangunan pendidikan di Jawa Barat yang telah dilaksanakan selama ini
dengan dengan lebih melibatkan peran dan partisipasi masyarakat, dan Daerah
(Kabupaten/Kota).
Dalam rangka penyelenggaraan satuan pendidikan, maka setiap satuan pendidikan di
Daerah, diharuskan memenuhi kebutuhan minimun terhadap 8 (delapan) komponen standar
nasional pendidikan sebagaimana diatur dalam PP No. 32 Tahun 2013, yang mencakup :
(1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4) standar tenaga
pendidikan dan kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan,
(7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan. Karena itulah, maka Provinsi
Jawa Barat dalam rangka penyelenggaraan satuan pendidikan yang bermutu maka secara
bertahap diupayakan melakukan pemenuhan 8 standar pendidikan tersebut pada semua
jenjang satuan pendidikan.
Dalam hal pemenuhan Standar Pembiayaan dan dalam rangka Pencapaian Program
Pendidikan Menengah Universal (PMU), Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mulai tahun 2013 telah meluncurkan Program
Bantuan Operasional Sekolah Menengah di seluruh Indonesia. Program Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) ini adalah program utama dari perwujudan program PMU,
dengan maksud memberikan bantuan kepada sekolah/ madrasah untuk memenuhi biaya
operasional sekolah/madrasah dalam rangka memberikan layanan pendidikan yang
terjangkau dan bermutu.
Untuk mendukung program BOS Pusat pada sekolah menengah tersebut, maka
Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun anggaran 2014 menyelenggarakan pemberian
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Provinsi untuk jenjang pendidikan menengah, sejak
tahun 2015 sampai sekarang dilanjutkan dengan pemberian Bantuan Pendidikan Menengah
Universal (BPMU) kepada satuan Pendidikan SMA/SMK/MA, dengan mengacu pada
ketentuan Undang-Undang Nomo 20 tahun 2003, Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 32
Tahun 2011 yang telah diubah menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 39 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang bersumber Dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah, PP No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan,
serta Peraturan Gubernur Nomor 34 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penganggaran,
Pelaksanaan, Penatausahaan, Pertanggungjawaban, Pelaporan Serta Monitoring Dan
Evaluasi Belanja Hibah Dan Belanja Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat. Secara khusus pemberian BPMU
kepada jenjang SMK/SMA/MA, dilakukan guna membantu sekolah-sekolah/madrasah
dalam memenuhi biaya operasional sekolah.
Dalam rangka membangun koordinasi dan sinergitas pelaksanaan Kegiatan Pemberian
BPMU kepada SMK/SMA/MA di Provinsi Jawa Barat Tahun 2018, baik dengan
Pemerintah, Pemerintan Daerah Provinsi Jawa Barat, dan sekolah penerima bantuan, dengan
tetap memperhatian prinsip-prinsip penyelenggaraan otonomi daerah, dan tetap
memperhatikan azas-azas tertib admistrasi, efektif, efisien, transparan dan akuntabel,
kepatutan dan saling percaya (mutual trust) maka Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
menerbitkan “Pedoman Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) SMK/SMA/MA
Provinsi Jawa Barat Tahun 2018”.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran


Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat
Berita Negara tanggal 4 Juli 1950);

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 2


3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 1400);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);
6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih
dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2017 tentang Pemerintahan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
10. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP);
11. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
12. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
13. Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4864);
14. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
15. Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
16. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
17. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
sebagaimana telah beberapa kali diubah yang terakhir dengan Peraturan Presiden No.
70 Tahun 2012;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
No. 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No.
13 Tahun 2006 Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian
Hibah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.39
Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 32 Tahun

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 3


2011 Pedoman Pemberian Hibah Dan Batuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah;
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya
Operasi Nonpersonalia Tahun 2009 Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
(SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SPLB),
dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB);
21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 119 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah;
22. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan
dan Komite Sekolah.
23. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 060/U/2002 tentang Pedoman Pendirian
Sekolah,
24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 1 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok
Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E, Tambahan
Lembaran Daerah Nomor 47);
25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 48);
26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 7 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran
Daerah Nomor 43);
27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 9 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor
45);
28. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 108 Tahun 2009 tentang Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Tahun 2009 Nomor
181 Seri E);
29. Peraturan Gubernur Nomor 34 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penganggaran,
Pelaksanaan, Penatausahaan, Pertanggungjawaban, Pelaporan Serta Monitoring Dan
Evaluasi Belanja Hibah Dan Belanja Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat;
30. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor : 16 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penerimaan
Peserta Didik Baru Pada Sekolah Menengah Atas/ Sekolah Menengah Kejuruan Dan
Sekolah Menengah Atas Luar Biasa/ Sederajat Tahun Pelajaran 2017/2018;
31. Peraturan Gubernur Jawa Barat yang mengatur tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2018;
32. Keputusan Gubernur Jawa Barat yang mengatur/menetapkan Hibah untuk Bantuan
Pendidikan Menengah Universal SMA/SMK/MA Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran
2018.

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 4


C. Pengertian

1. Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) SMK/SMA/MA Provinsi Jawa Barat


adalah program Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat berupa pemberian dana kepada
SMK/SMA/MA sebagai pendamping BOS Pusat yang diberikan kepada
sekolah/madrasah Swasta dimana besarnya dana bantuan yang diterima
sekolah/madrasah dihitung berdasarkan jumlah siswa masing-masing sekolah/madrasah
dikalikan satuan biaya (unit cost) bantuan;
2. Dana BPMU SMK/SMA/MA Provinsi Jawa Barat adalah bantuan dana untuk membantu
Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah dalam
membantu memenuhi biaya operasional sekolah;
3. Dana BPMU SMK/SMA/MA Provinsi Jawa Barat merupakan dana bantuan yang
disalurkan kepada sekolah/madrasah sebagai satuan pendidikan dalam menunjang
pencapaian sasaran program dan kegiatan Pemerintah Daerah di bidang pendidikan
sesuai dengan kebutuhan dasar minimal melalui kegiatan penyediaan aksesibilitas dan
penguatan kelembagaan sekolah.

D. Tujuan

1. Tujuan Umum :
Tujuan umum BPMU SMK/SMA/MA Provinsi Di Jawa Barat adalah mewujudkan
layanan pendidikan SMK/SMA/MA di Jawa Barat yang bermutu, terjangkau, dan
terbuka bagi semua, dalam mewujudkan Pendidikan Menengah Universal (PMU).

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus BPMU SMK/SMA/MA Provinsi di Jawa Barat adalah :
a. Membantu biaya operasional sekolah;
b. Mengurangi angka putus sekolah siswa SMK/SMA/MA;
c. Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) siswa SMK/SMA/MA;
d. Mewujudkan keberpihakan pemerintah bagi siswa SMK/SMA/MA dengan cara
meringankan biaya sekolah;
e. Memberikan kesempatan bagi siswa SMK/SMA/MA untuk mendapatkan layanan
pendidikan yang terjangkau dan bermutu;
f. Membantu pelaksanaan program pendidikan Karakter, Pendidikan Kebangsaan dan
Bela Negara, Pembinaan Kewirausahaan, Pembinaan penaggulangan HIV/Narkoba
dan Pembinaan penanggulangan kenakalan remaja/kriminalitas di sekolah
menengah.

E. Sasaran Program dan Besar Bantuan

Sasaran program adalah SMK/SMA/MA Swasta di seluruh Provinsi Jawa Barat. Besar
bantuan per sekolah/madrasah diperhitungkan dari jumlah siswa, satuan biaya adalah
besaran satuan biaya per siswa per tahun. Bantuan yang diterima sekolah/madrasah dihitung
berdasarkan jumlah siswa per sekolah/madrasah dikalikan satuan biaya BPMU
SMK/SMA/MA dengan proporsi Rp 500.000,- sampai dengan 700.000,- per siswa per
tahun.

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 5


F. Waktu Penyaluran Dana

Pada Tahun Anggaran 2018, sesuai dengan alokasi anggaran pada APBD, BPMU
SMK/SMA/MA akan disalurkan masing-masing 1 (satu) kali. yaitu :
1. Berdasarkan APBD Murni, disalurkan untuk satuan pendidikan penerima BPMU yang
sudah tercantum pada Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2018, akan disalurkan sekitar
bulan Mei-Juni setelah sekolah menyampaikan dokumen usulan pencairan.
2. Berdasarkan APBD Perubahan, disalurkan untuk satuan pendidikan penerima BPMU
yang sudah tercantum pada Penjabaran APBD Perubahan Tahun Anggaran 2018, akan
disalurkan sekitar bulan Oktober-Nove,ber setelah sekolah menyampaikan dokumen
usulan pencairan.

G. Kriteria Penerima

1. Seluruh SMK/SMA Swasta dan MA Negeri dan Swasta di seluruh Provinsi Jawa Barat
yang telah memiliki ijin operasional, ijin pendirian atau Surat Keterangan Operasional
Sekolah/Madrasah dari Lembaga berwenang dan sudah tercantum pada Dapodikdasmen
bagi SMA dan SMK serta sudah tercantum pada data Emis bagi MA;
2. Sebagai wujud keberpihakan terhadap siswa miskin atas pengalokasian dana BPMU
SMK/SMA/MA, sekolah/madrasah diwajibkan untuk membebaskan biaya dan/atau
membantu siswa miskin serta mengurangi beban biaya siswa dari keluarga mampu dari
kewajiban membayar iuran untuk biaya sekolah/madrasah;
3. Mengikuti Pedoman BPMU SMA/SMA/SMK Tahun 2018;

H. Persyaratan Penerima

1. Menyerahkan kelengakapan administrasi untuk usulan calon penerima berupa:


a. Surat permohonan calon penerima BPMU ;
b. Fakta Integritas/Surat Pertanggungjawaban;
c. Profile Sekolah/Madrasah;
d. Fotocopy KTP atas nama Ketua/Pimpinan organisasi;
e. Fotocopy Surat Keterangan Domisili;
f. Fotocopy Ijin Operasional;
g. Fotocopy Surat Pengesahan Lembaga/Yayasan;
h. Daftar Siswa.
2. Data jumlah siswa yang diusulkan oleh SMA/SMK harus sesuai dengan data pada
Dapodikdasmen per tanggal 15 Desember 2017 dan atau tanggal 30 Januari 2018 dan
untuk MA harus sesuai dengan data pada Emis. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
berhak menyesuaikan jumlah siswa pada data usulan tersebut terhadap jumlah siswa per
sekolah sesuai dengan data pada Dapodik untuk SMA/SMK dana atau Emis untuk MA;
3. Menyerahkan dokumen usulan pencairan berupa :
a. Surat Permohonan pencairan Belanja Hibah Uang;
b. Naskah Perjanjian Hibah Daerah;
c. Kwitansi/Tanda terima;
d. Pakta Integritas/Surat Pertanggungjawaban;
e. Rincian Rencana Penggunaan Belanja Hibah;
f. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk atas nama Ketua/Pimpinan Satuan Pendidikan;
g. Fotocopy Ijin Operasional;
h. Fotocopy Surat Pengesahan Lembaga/Yayasan;
i. Fotocopy Rekening Bank yang masih aktif atas nama lembaga;

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 6


j. Surat Keterangan Domisili yang masih berlaku dari Kelurahan/Desa setempat.

I. Penolakan Dana Bantuan BPMU.

Apabila SMK/SMA/MA yang sudah tercantum pada Penjabaran APBD menolak


menerima BPMU Provinsi maka harus dibuat Surat Pernyataan Menolak disertai alasan
yang jelas, ditandatangani oleh paling sedikit 10% Orang Tua Siswa, Komite Sekolah,
Kepala Sekolah dan diketahui Kepala Dinas Pendidikan untuk SMK-SMA, serta oleh
Kepala Kemenag Kabupaten/Kota untuk MA, dilaporkan kepada Tim Pengelola BPMU
Provinsi.

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 7


BAB II
PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN MENENGAH (BPMU) SMK/SMA/MA
PROVINSI JAWA BARAT DALAM PENDANAAN PENDIDIKAN

A. Peranan Program BPMU Provinsi Untuk SMK/SMA/MA Dalam Pelaksanaan


Program Pendidikan Menengah Universal (PMU)

Program BPMU SMK/SMA/MA merupakan salah satu program utama pemerintah


yang bertujuan mendukung keberhasilan program PMU yang dirintis pada tahun 2013.
Seluruh stakeholder pendidikan wajib memperhatikan pentingnya program BPMU
SMK/SMA/MA yaitu:
1. Memberikan kesempatan yang setara bagi semua siswa untuk mendapatkan layanan
pendidikan menengah yang terjangkau dan bermutu.
2. Merupakan sarana penting untuk meningkatkan akses layanan pendidikan menengah
yang terjangkau dan bermutu.
3. Menyediakan sumber dana bagi sekolah untuk mencegah siswa miskin putus sekolah
karena tidak mampu membayar iuran sekolah dan biaya ekstrakulikuler sekolah.
4. Mendorong dan memberikan motivasi kepada pemerintah daerah serta masyarakat
yang mampu, untuk memberikan subsidi kepada siswa miskin.

B. Program BPMU SMK/SMA/MA Dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Program ini memberikan dukungan kepada sekolah dalam menerapkan konsep MBS
yaitu: kebebasan untuk perencanaan, pengelolaan dan pengawasan program yang
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah. Penggunaan dana
semata-mata ditujukan hanya untuk kepentingan peringkatan layanan pendidikan.
Pengelolaan program BPMU SMK/SMA/MA Provinsi menjadi kewenangan sekolah secara
mandiri dengan mengikutsertakan komite sekolah dan masyarakat.

C. Skenario Pendanaan Pendidikan Menengah

Pendanaan pendidikan menengah merupakan upaya untuk menyediakan sejurnlah dana


yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses pendidikan di sekolah menengah.
Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan menyebutkan
bahwa biaya pendidikan meliputi: (a) Biaya Investasi Sekolah (Pengelolaan Pendidikan),
(b) Biaya Operasional Sekolah (Biaya di Satuan Pendidikan), dan (c) Biaya Pribadi Peserta
Didik.

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 8


Gambar 1. Skenario Pembiayaan Pendidikan Menengah

Biaya Pengelolaan Biaya Satuan Pendidikan Biaya Pribadi Peserta


Pendidikan (Investasi) (Operasional) Didik

Biaya Investasi SDM Buku dan Alat Tulis


· Pengembangan Guru dan Biaya Operasi Personalia
Tenaga Kependidikan · Gaji dan Tunjangan Guru
dan Tenaga Kependidikan
Pakaian dan Perlengkapan
Biaya Investasi Sarana
Prasarana
· Lahan Biaya Operasi Non
Akomodasi dan Transportasi
· Bangunan Personalia (Permendiknas
· Peralatan No. 59 Tahun 2009)
· ATK
Uang Saku
· Daya dan Jasa
· Penerimaan Siswa Baru
· Barang habis pakai
· Dan lainnya Kursus Tambahan

(Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan)

Biaya investasi sekolah meliputi biaya investasi untuk meningkatkan kemampuan


pendidik dan tenaga kependidikan (PTK), dan biaya investasi sarana dan prasarana.
Sedangkan, biaya operasional sekolah meliputi biaya operasional personalia untuk gaji dan
tunjangan PTK dan biaya operasional non personalia. Adapun biaya pribadi peserta didik
merupakan biaya yang ditanggung oleh siswa untuk mengikuti proses pembelajaran secara
berkelanjutan.
Pemerintah berusaha memenuhi pendanaan pendidikan untuk ketiga kategori biaya
tersebut melalui mekanisme pemberian bantuan langsung baik ke sekolah, PTK, dan siswa.
Biaya investasi sekolah dipenuhi melalui penyediaan Hibah atau Bansos sarana dan
prasarana sekolah. Sedangkan biaya operasional sekolah non personalia berusaha dipenuhi
melalui penyediaan dana untuk operasional sekolah melalui program Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) di Tingkat Pusat dan BPMU di tingkat Provinsi Jawa Barat. Adapun, biaya
operasi personalia berusaha dipenuhi melalui pemberian tunjangan guru. Sementara itu,
untuk meningkatkan 'daya beli' siswa terhadap layanan pendidikan SM dan mencegah siswa
putus sekolah, pemerintah mengalokasikan dana Bantuan Biaya Pendidikan melalui
Program Indonesia Pintar (PIP) dan beasiswa yang dapat digunakan siswa untuk biaya
pribadi peserta didik.

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 9


BAB III
IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN MENENGAH
UNIVERSAL (BPMU) SMK/SMA/MA PROVINSI JAWA BARAT

A. Peruntukan Dana BPMU SMK/SMA Swasta dan MA Negeri dan Swasta.


Pada prinsipnya pemerintah daerah dan masyarakat penyelenggara pendidikan wajib
mengalokasikan honor guru dan honor tenaga kependidikan honorer yang ditugaskan pada
satuan pendidikan yang diselenggarakan.
Penggunaan dana BPMU Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2018 adalah untuk
membantu satuan pendidikan dalam membayar honor bulanan/kegiatan Guru Honorer yang
mengajar mata pelajaran yang sesuai dengan kualifikasinya dan untuk membayar honor
Tenaga Kependidikan Honorer berupa :

1. Honorarium Guru Honorer:


a. Honor bulanan untuk Guru Honorer dalam pelaksanaan :
1) Mengajar mata pelajaran sesuai dengan kualifikasinya dan sesuai dengan struktur
kurikulum yang digunakan;
2) Pembinaan ekstrakurikuler pada kegiatan Pendidikan Karakter, Pendidikan
Kebangsaan, Pembinaan Kewirausahaan, Pembinaan penanggulangan
HIV/Narkoba dan Pembinaan penanggulangan kenakalan remaja/kriminalitas;
3) Honor Wali Kelas, Ketua Jurusan/Ketua Program Studi dan Kepala Lab.
b. Honor Kegiatan Guru berupa :
1) Honor penyusunan naskah soal untuk ujian semester dan ujian sekolah;
2) Honor Pengawasan & Pemeriksaan Hasil Ujian Sekolah (SMK/SMA/MA) dan Uji
Kompetensi Keahlian Praktek (Khusus SMK Kls XII);
3) Honor Panitia Kegiatan Penerimaan Siwa Baru;
4) Honor Panitia/Penyelenggaraan Ujian Semester dan Ujian Sekolah;
5) Honor Penyusunan RPP dan Bahan Ajar;

2. Honorarium Tenaga Kependidikan Honorer:


Diberikan sebagai honorarium bulanan kepada :
a. Tenaga layanan administrasi/penatausahaan kegiatan sekolah/madrasah;
b. Tenaga layanan perpustakaan;
c. Tenaga layanan pembelajaran praktikum/ laboratorium;
d. Tenaga layanan umum (caraka, keamanan, kebersihan).

Standar pembayaran honorarium disesuaikan dengan standar yang diberlakukan di


masing-masing satuan Pendidikan dengan mempertimbangkan faktor keadilan dan beban
kinerja masing-masing guru atau tenaga kependidikan honorer. Honorarium diberikan
kepada Guru Honorer dan Tenaga Kependidikan Honorer yang tercantum pada Surat
Keputusan Kepala Sekolah.

3. Penggunaan dana BPMU bagi SMK/SMA Swasta dan MA Negeri dan Swasta yang
tidak diperbolehkan.

a. Belanja Operasional Personalia yang tidak boleh didanai oleh BPMU Provinsi antara
lain:
1) Honor/Insentif/Transport Pengelola Sekolah/Madrasah (Kepala Sekolah atau
Wakil Kepala Sekolah);
2) Honor/Insentif/Transport Pengelola dana BPMU;

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 10


3) Transport kegiatan (kegiatan rutin atau insidental)
4) Upah pekerja atau non personil sekolah dalam kegiatan rehab, panitia, dsb.
5) Dibayarkan kepada siswa
6) Honor kelebihan jam mengajar bagi Guru PNS
7) Belanja untuk membayar personalia diluar peruntukan yang tercantum pada Point
1 dan 2 di atas.

b. Belanja/kegiatan lainnya yang tidak diperbolehkan didanai oleh BPMU Provinsi


antara lain:
1) Biaya Invest/Pengadaan Sarana Prasarana Sekolah/Madrasah, antara lain :
a) Biaya pengembangan SDM (PTK);
b) Rehabilitasi ruang dan bangunan;
c) Membangun gedung/ruangan baru;
d) Membeli peralatan pendidikan.
2) Biaya pribadi Peserta Didik, antara lain :
a) Membeli Alat Tulis;
b) Membeli pakaian, seragam, sepatu bagi siswa;
c) Biaya akomodasi dan transportasi;
d) Biaya makan minum.
4) Biaya pemeliharaan/perbaikan kendaraan
5) Pembelian seragam guru dan pegawai.
6) Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud dibungakan.
7) Dipinjamkan/dititipkan kepada pihak lain.
8) Membeli lembar kerja siswa (LKS)
9) Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan biaya
besar, misalnya studi banding, studi tour (Format Karya wisata) dan sejenisnya.
10) Membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD Kecamatan/
Kabupaten/Kota/Provinsi/Pusat atau pihak lainnya.
11) Membayar bonus, transportasi rutin untuk guru.
12) Menanamkan saham.
13) Membiayai kegiatan penunjang yang tidak ada kaitannya dengan operasi sekolah,
misalnya membiayai iuran dalam rangka perayaan hari besar nasional dan
upacara keagamaan/acara keagamaan.
14) Membiyai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/sosialisasi/pendampingan
terkait program BPMU/Perpajakan program BPMU yang diselenggarakan di luar
SKPD pendidikan Provinsi/Kabupaten/kota serta kementerian pendidikan dan
kebudayaan.
15) Membiayai kegiatan non personalia lainnya diluar peruntukan yang tercantum
pada Bab III point A Pedoman ini.

B. Peruntukan Dana BPMU Bagi SMA/SMK Penyelenggara Pembelajaran Jarak Jauh


dan Sekolah Terbuka.

Bagi SMA-SMK Negeri dan Swasta yang ditunjuk sebagai sekolah induk
penyelenggara Pembelajaran Jarak Jauh dan atau Sekolah Terbuka, dana BPMU dapat
digunakan untuk Belanja Operasi Personalia dalam hal membayar honor Guru yang
melaksanakan pembelajaran dan untuk membayar honor Tenaga Kependidikan pada
pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh dan atau Sekolah Terbuka.
Guru dan Tenaga Kependidikan yang dibayar dari dana BPMU adalah personil yang
diberikan Surat Keputusan oleh Sekolah Induk Penyelenggara sebagai Guru dan Tenaga

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 11


Kependidikan dalam pelaksanaan pembelajaran dan belum menerima honor dari Pemerintah
atau Pemerintah Daerah sebagai guru atau tenaga kependidikan pada kegiatan PJJ atau
Sekolah Terbuka dimaksud.
Standar honor yang diberikan kepada Guru dan Tenaga Kependidikan disesuaikan
dengan Standar Biaya dan Belanja yang diberlakukan di daerah tempat penyelenggaraan
Pembelajaran Jarak Jauh dan atau Sekolah Terbuka.

1. Honorarium Guru.
Honorarium untuk Guru dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh dan atau
Sekolah Terbuka diberikan dalam bentuk Honor Bulanan untuk membiayai :
a. Honor mengajar mata pelajaran sesuai dengan kualifikasinya dan sesuai dengan
struktur kurikulum yang digunakan;
b. Honor Pembinaan ekstrakurikuler pada kegiatan Pendidikan Karakter, Pendidikan
Kebangsaan, Pembinaan Kewirausahaan, Pembinaan penanggulangan HIV/Narkoba
dan Pembinaan penanggulangan kenakalan remaja/kriminalitas;
2. Honorarium Tenaga Kependidikan:
Diberikan sebagai honorarium bulanan kepada :
a. Tenaga layanan administrasi/penatausahaan kegiatan PJJ dan Sekolah Terbuka;
b. Tenaga layanan pembelajaran praktikum/ laboratorium;
c. Tenaga layanan umum (caraka, keamanan, kebersihan).

Pertanggungjawaban BPMU bagi penyelenggaraan Pembelajaran Jarak Jauh dan atau


Sekolah Terbuka merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pertanggungjawaban
penggunaan dana BPMU secara keseluruhan oleh sekolah penyelenggara.

C. Kebijakan BPMU SMK/SMA/MA Provinsi Terhadap Siswa

Konsep pendidikan untuk semua (education for all) memberikan kesempatan yang
seluas-luas kepada setiap individu untuk mendapat layanan pendidikan bermutu sesuai
dengan minat dan potensi siswa. Sesuai dengan perkembangan jaman, sekolah bermutu di
dominasi oleh siswa dari keluarga mampu. Siswa miskin yang mempunyai minat dan
potensi, kurang mempunyai kesempatan belajar di sekolah bermutu serta menutup
kesempatan mereka untuk merubah nasib dan status sosialnya.
Peranan Program BPMU SMK/SMA/MA dalam konteks tersebut di atas adalah
memberikan keadilan dan kesempatan kepada siswa miskin untuk memperoleh layanan
pendidikan bermutu dengan mewajibkan sekolah membebaskan (fee waive) dan/atau
memberikan keringanan (discount fee) tagihan biaya sekolah kepada siswa miskin.
Untuk memperjelas hal tersebut, berikut ini disajikan ilustrasi cara kerja konsep
discount fee di suatu sekolah.
Gambar 2. Konsep Discount Fee Untuk Sekolah dengan Kondisi Tingkat Ekonomi
Siswa Homogen

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 12


Garis Kondisi ideal yang diharapkan dimana seluruh siswa
Persentaase Y terpenuhi biaya pendidikannya dengan BOS SM
Biaya (%)

100

Menuju BOS SM dengan


75 unit cost yang lebih
mencukupi sehingga
dapat mencukupi tagihan
biaya pendidikandi
50 sekolah untuk seuruh
siswa
Discount
Fee

25

0
Siswa

Ilustrasi gambar di atas menggambarkan pelaksanaan konsep memberikan keringanan


(discount fee) untuk sekolah dengan kondisi tingkat ekonomi siswa homogen (semua siswa).
Untuk kondisi sekolah tersebut, semua siswa mendapatkan perlakuan yang sama, yaitu
mendapatkan keringanan biaya sekolah sesuai dengan unit cost yang telah ditentukan.
Komposisi jumlah siswa miskin yang mendapat pembebasan (fee waive) dan
keringanan (discount fee), menjadi diskresi/kewenangan sekolah sesuai dengan konsep
MBS. Namun demikian sekolah tetap harus memperhatikan kriteria siswa miskin dan faktor
lainnya, yaitu: (a) biaya pendidikan per siswa, (b)jumlah siswa miskin dan, (c) dana BPMU
yang diterima sekolah.
Pelaksanaan konsep membebaskan (fee waive) dan keringanan (discount fee) untuk
sekolah dengan kondisi tingkat ekonomi siswa homogen (semua siswa kaya / semua siswa
miskin). Untuk kondisi sekolah tersebut, semua siswa mendapatkan perlakuan yang sama,
yaitu mendapatkan keringanan biaya sekolah sesuai dengan unit cost yang telah ditentukan.
Komposisi jumlah siswa yang mendapat bantuan disesuaikan dengan kebutuhan dan
kebijakan sekolah (diskresi). Hal ini memungkinkan sekolah untuk mengubahnya sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan sekolah.
Peranan pemerintah melalui program BPMU SMK/SMA/MA ini adalah:
1. Membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi siswa miskin yang mempunyai minat
dan potensi untuk bersekolah di sekolah bermutu agar kelak mereka mampu
meningkatkan kualitas hidupnya dengan bekal kemampuan dan keahlian yang mereka
dapatkan dan mampu mengangkat ekonomi keluarga (eskalasi sosial).
2. Melaksanakan amanah Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yaitu memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk
mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu. Dalam hal ini, pemerintah mendorong
lulusan SMP untuk melanjutkan ke pendidikan menengah.

D. Program BPMU SMK/SMA/MA Dan Konsep Pembiayaan Partisipatif

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pedidikan Nasionl


megamanatkan bahwa Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara
Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Hal ini memungkinkan adanya dana
partisipatif dari masyarakat termasuk dari orang tua siswa untuk menjadi salah satu potensi
bagi satuan pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.
Pemerintah dan masyarakat menuntut sekolah untuk memberikan layanan pendidikan
yang bermutu kepada peserta didik. Tuntutan tersebut berimplikasi pada kebutuhan biaya
pendidikan sekolah yang tinggi. Semakin tinggi tuntutannya, maka akan semakin tinggi pula
biaya yang dibutuhkan oleh sekolah untuk meningkatkan layanan pendidikan bermutu.

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 13


Pembiayaan partisipatif yang didapat dari sumber-sumber potensial diatur dan
disepakati bersama antara sekolah/madrasah dengan Komite Sekolah, orang tua siswa, serta
pihak pemberi biaya lainnya. Biaya tersebut merupakan dana pendidikan yang harus
dimasukan kedalam perhitungan pada Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
bersama dengan pembiayaan lainnya yang berasal dari Pemerintah dan atau Pemerintah
Daerah.
BPMU tidak menghalangi peserta didik, orang tua yang mampu, atau walinya
memberikan sumbangan sukarela yang tidak mengikat kepada satuan pendidikan.
Sumbangan sukarela dari orang tua peserta didik harus bersifat ikhlas, tidak terikat waktu
dan tidak ditetapkan jumlahnya, tidak mendiskriminasikan mereka yang tidak memberikan
sumbangan, serta adanya kesepakatan antara pihak yang memberikan sumbangan dengan
pihak sekolah dalam hal penggunaan sumbangan tersebut.

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 14


BAB IV
ORGANISASI PELAKSANA

A. Tim Pengarah

1. Gubernur
2. Wakil Gubernur
3. Sekretaris Daerah

B. Tim Pengelola BPMU Provinsi

1. Tim Provinsi
a. Penanggungjawab
1) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
2) Asisten Daerah
3) Kepala BPKAD
4) Kepala Kanwil Depag Provinsi
b. Tim Pelaksana
1) Ketua
2) Sekretaris
3) Urusan Pengolahan Data
4) Urusan Administrasi dan Keuangan
5) Urusan Layanan dan Penanganan Pengaduan Masyarakat

2. Tugas dan Tanggungjawab Tim Pengelola BPMU Provinsi


a. Mempersiapkan sekretariat dan perlengkapannya di Kantor Dinas Pendidikan
Provinsi;
b. Menyusun Pedoman Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) Provinsi
Jawa Barat untuk Jenjang Pendidikan Menengah yang disahkan oleh Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi;
c. Melaksanakan kerjasama dengan bank penyalur;
d. Melaksanakan koodinasi dengan instansi/lembaga teerkait;
e. Memvalidasi usulan calon penerima BPMU Provinsi dari sekolah/madrasah;
f. Membuat usulan calon penerima BPMU kepada Instansi terkait yang disahkan oleh
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.
g. Membuat usulan Keputusan Gubernur tentang penetapan penerima BPMU;
h. Menyelenggarakan sosialisasi program BPMU Provinsi jenjang Dikmen;
i. Memfasilitasi proses usulan pencairan kepada sekolah/madrasah penerima BPMU;
j. Memvalidasi usulan pencairan dari sekolah;
k. Mengajukan pencairan dana BPMU Provinsi kepada Gubernur melalui Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jawa Barat;
l. Melakukan pemantauan penyaluran dana kepada sekolah/madrasah penerima;
m. Melakukan inventarisasi laporan pertanggungjawaban penggunaan dana yang
disampaikan oleh sekolah/madrasah;
n. Merencanakan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
program BPMU;
o. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat.
p. Membuat laporan pengelolaan yang mencakup :
1) Daftar penerima BPMU Provinsi;
2) Hasil Penyerapan Dana BPMU Provinsi;

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 15


3) Hasil Monitoring dan Evaluasi;
4) Penanganan Pengaduan Masyarakat;
5) Kegiatan Lainnya.

C. Tim Pengelola BPMU pada Kantor Cabang Dinas Pendidikan.

1. Tim Pengelola :
a. Penanggungjawab :
1) Kepala KCD
2) Kepala Kandepag Kabupaten/Kota
b. Tim Pelaksana Pengelola BPMU :
1) Ketua
2) Anggota
Pengelola BPMU Provinsi di Tingkat Wilayah terdiri dari unsur KCD dan atau unsur
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Kepla Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

2. Tugas dan Tanggungjawab Tim Pengelola BPMU Provinsi Tingkat Wilayah


a. Melaksanakan sosialisasi program BPMU kepada sekolah/madrasah di wilayah kerja
yang bersangkutan;
b. Memfasilitasi proses usulan calon penerima BPMU;
c. Memfasilitasi proses usulan pencairan;
d. Melakukan pemantauan penyaluran dana kepada sekolah/madrasah penerima;
e. Mengumpulkan data dan laporan dari sekolah/madrasah dan menyampaikannya
kepada Tim pengelola BPMU Provinsi;
f. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat.
g. Melaporkan pelaksanaan program BPMU kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
melalui Tim pengelola BPMU Provinsi;
h. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat;
i. Menindaklanjuti kasus penyalahgunaan dana BPMU Provinsi di tingkat
sekolah/madrasah.

D. Tingkat Sekolah/madrasah

1. Tim Pengelola BPMU


a. Kepala Sekolah/Madrasah/Ketua Komite Sekolah sebagai Penanggungjawab
b. Kepala Sekolah/Madrasah menunjuk Panitia Pengelola BPMU SMK/SMA/MA
Provinsi yang terdiri dari :
a. Ketua
b. Bendahara
c. Anggota terdiri dari :
1) Perwakilan Orang Tua Siswa yang disetujui oleh Komite Sekolah
2) Operator Data Sekolah

2. Tugas dan Tanggungjawab Tim Pengelola BPMU Tingkat Sekolah/Madrasah.


a. Menyampaikan dokumen usulan calon penerima BPMU;
b. Mengisi data usulan calon penerima secara online;
c. Membuat RKAS bersama-sama dengan Komite Sekolah atau unsur terkait lainnya;
d. Membuat Rencana Penggunaan Dana BPMU Provinsi bersama-sama dengan Komite
Sekolah atau unsur terkait lainnya;

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 16


e. Bersama-sama dengan Komite Sekolah/madrasah, mengidentifikasi siswa miskin
untuk pembebasan biaya sekolah;
f. Mengelola dana BPMU Provinsi secara bertanggungjawab sesuai dengan Pedoman
BPMU Povinsi;
g. Bertanggungjawab secara moril dan materil terhadap penggunaan dana di
sekolah/madrasah;
h. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat;
i. Melaporkan penggunaan dana BPMU Provinsi kepada Tim Pengelola BPMU Provinsi
melalui Tim Pengelola BPMU di tingkat wilayah.
j. Melaporkan dan mengembalikan kelebihan penerimaan dana BPMU kepada Kas
Umum Daerah pada bjb Nomor Rekening 0010210238361 a.n. Kas Umum Daerah
Provinsi Jawa Barat, dengan bukti transfer sebanyak 2 rangkap dilampirkan dalam
dokumen Laporan

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 17


BAB V
MEKANISME PELAKSANAAN

A. Mekanisme Pendataan, Usulan, Pencairan dan Monev Hibah BPMU untuk SMK-
SMA Swasta dan MA Negeri dan Swasta.

Gambar 3. Bagan Mekansime Pendataan, Usulan, Pencairan dan Monev BPMU.


3. Usulan Pencairan, Pemindahbukuan &
1. Pendataan 2. Penetapan 4. Monev 5. Pelaporan
Penggunaan Dana BPMU

Penatausahaan& Laporan
Setda KepGub Pedoman Monev
Pemindahbukuan

Tim BPMU Form Data Usulan Penerima Usulan


NPHD Monev Laporan
Provinsi BPMU BPMU Pencairan

Tim BPMU Hasil Usulan Penerima


Kab/Kota/ Verifikasi Monev Laporan
BPMU
BP3 Data

Tim BPMU Input Pencairan dan


Sekolah/ Data Penggunaan Dana Laporan
Madrasah BPMU

Keterangan :
1. Mengisi data usulan calon penerima BPMU secara online pada web bpmujabar.info
pada bulan Oktober 2016 yang akan dipergunakan sebagai data calon penerima BPMU
pada APBD Tahun 2017, serta mengisi data secara online pada web bpmujabar.info
pada bulan Oktober 2017 yang akan dipergunakan sebagai data usulan calon penerima
BPMU pada APBD Tahun 2018. Sesuai keperluan, selain waktu teresebut, Satuan
Pendidikan mengisi data secara online pada waktu lainnya yang akan ditentukan
kemudian oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat;
2. Data jumlah siswa yang diusulkan oleh Satuan Pendidikan pada usulan calon penerima
BPMU harus sesuai dengan data pada Dapodik per tanggal mengusulkan. Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat berhak menyesuaikan jumlah siswa pada data usulan
tersebut terhadap jumlah siswa per sekolah sesuai dengan data pada Dapodik.
3. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat membuat usulan Calon Penerima BPMU jenjang
Dikmen kepada Gubernur untuk ditetapkan.
4. Tim Pengelola BPMU Provinsi membuat Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD)
BPMU yang ditanda tangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atas nama
Gubernur Provinsi Jawa Barat dengan masing-masing Kepala Satuan Pendidikan
dengan dilengkapi dokumen usulan pencairan yang dipersyaratkan.
5. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat membuat Surat Permohonan Pencairan Dana
BPMU Provinsi kepada Gubernur Jawa Barat melalui Badan Pengelola Keuangan dan
Aset Daerah disertai dokumen yang diperlukan untuk pencairan.
6. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah melakukan penatausahaan keuangan dan
pemindah bukuan Dana BPMU Provinsi ke Rekening masing-masing
sekolah/madrasah di tiap Kabupaten/Kota.

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 18


7. Penyaluran dana BPMU Provinsi dari Kas Umum Daerah Provinsi Jawa Barat ke
sekolah/madrasah penerima dilaksanakan sesuai aturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
8. Pengambilan dana BPMU oleh Sekolah/Madrasah dilakukan setelah terjadi
transfer/pemindahbukuan dana dari Kas Umum Daerah Provinsi Jawa Barat ke
sekolah/madrasah penerima melalui rekening penerima yang telah ditentukan pada
usulan pencairan.
9. Penggunaan dana BPMU oleh sekolah/madrasah dilaksanakan sesuai dengan RKAS
dan dibukukan sebagaimana tersebut pada BAB VII Pedoman ini.
10. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh Setda Provinsi Jawa Barat, Tim Pengelola
BPMU Provinsi dan Tim Pengelola BPMU Provinsi di Kabupaten/kota.
11. Pelaporan dilakukan oleh Sekolah/Madrasah penerima BPMU kepada Tim Pengelola
BPMU Provinsi di Kabupaten/Kota, dari Tim Pengelola BPMU Provinsi di
Kabupatebn/Kota kepada Tim Pengelola BPMU Provinsi, dan dari Tim Pengelola
BPMU Provinsi kepada Biro Admbang Setda Provinsi Jawa Barat.

1. Ketentuan Usulan Calon Penerima dan Usulan Pencairan


a. Penyerahan dokumen usulan calon penerima:
Satuan Pendidikan menyampaikan dokumen usulan calon penerima BPMU kepada
Tim Pengelola BPMU Provinsi pada bulan November 2018 berupa :
1) Surat Permohonan Penerima BPMU (Form.E) (2 rangkap);
2) Surat Pernyataan Tanggungjawab (Format K-7a) (2 rangkap);
3) Rencana Penggunaan Biaya (RPB);
4) Kuitansi Penerimaan Dana BPMU bermaterai cukup (2 rangkap);
5) Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) BPMU yang ditandatangani Kepala
SMK/SMA/MA dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi (3 rangkap);
6) Fotocopy KTP atas nama Ketua/Pimpinan organisasi;
7) Fotocopy Rekening Bank;
8) Fotocopy Surat Keterangan Domisili;
9) Fotocopy Ijin Operasional;
10) Fotocopy Surat Pengesahan Lembaga/Yayasan;
11) Copy NPWP;
12) Daftar Siswa (Format K2-a);
d. Untuk Realisasi pencairan, mengingat variabel untuk menentukan nominal bantuan
adalah jumlah siswa dan unit cost, maka data pada usulan pencairan mengikuti kondisi
jumlah siswa riil terakhir sekolah pada saat tanggal pembuatan usulan pencairan;
e. Apabila jumlah siswa riil di sekolah pada saat tanggal pembuatan usulan pencairan
lebih besar daripada jumlah siswa pada APBD Penjabaran, maka sekolah membuat
usulan pencairan sesuai dengan data jumlah siswa pada ABPD Penjabaran;
f. Apabila jumlah siswa riil pada saat tanggal pembuatan usulan pencairan lebih sedikit
daripada jumlah siswa pada APBD Penjabaran, maka sekolah membuat usulan
pencairan sesuai dengan data jumlah siswa riil;
g. Apabila sekolah mengusulkan pencairan sesuai jumlah siswa pada APBD Penjabaran,
sementara jumlah siswa rill pada saat tanggal pembuatan usulan pencairan lebih
sedikit, maka sekolah/madrasah dinyatakan menerima kelebihan dana dan
berkewajiban untuk mengembalikan kelebihan dana BPMU dimaksud kepada Kas
Umum Daerah Provinsi Jawa Barat.

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 19


2. Kelengkapan Penggunaan Dana BPMU
Dana BPMU yang sudah diterima oleh sekolah/madrasah digunakan sesuai dengan
rencana yang tertuang pada RKAS/RAB/RPB. Dokumen yang dipergunakan untuk
pembukuan penggunaan dana BPMU sebagaimana dijelaskan pada BAB VII.

3. Kelengkapan Pelaporan
Pelaporan penggunaan dana BPMU memuat pelaporan keuangan, kegiatan dan
pelaporan personil. Dokumen yang dipergunakan untuk pelaporan penggunaan dana
BPMU sebagaimana dijelaskan pada BAB VII.

B. Prinsip Pengelolaan

Pengelolaan program BPMU SMK/SMA/MA provinsi mengacu pada konsep Manajemen


Berbasis Sekolah (School Based Management) yang mengandung arti, yaitu:

1. Swakelola dan Partisipatif


Pelaksanaan program dilakukan secara swakelola (direncanakan, dikerjakan dan diawasi
sendiri) dengan rnelibatkan warga sekolah dan masyarakat untuk berpartisipasi secara
aktif dalam memberikan dukungan terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
program sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Transparan
Pengelolaan dana harus dilakukan secara terbuka agar warga sekolah dan masyarakat
dapat memberikan saran, kritik, serta melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap
pelaksanaan program.

3. Akuntabel
Pengelolaan dana harus dapat dipertanggungjawabkan, sesuai dengan pedoman
pelaksanaan yang sudah disepakati.

4. Demokratis
Penyusunan perencanaan, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah ditempuh
melalui jalan musyawarah/mufakat dengan memberikan kesempatan kepada setiap
individu untuk mengajukan saran, kritik atau pendapat.

5. Efektif dan Efisien


Pemanfaatan dana harus efektif dan efisien sesuai dengan ketentuan yang ada.

6. Tertib Administrasi dan Pelaporan


Sekolah penerima dana harus menyusun dan menyampaikan laporan basil pelaksanaan
kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan sesuai ketentuan yang dipersyaratkan.

7. Saling Percaya
Pemberian dana berdasarkan pada rasa saling percaya (mutual trust) antara pemberi dan
penerima dana. Oleh Karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kepercayaan tersebut
dengan memegang amanah dan komitrnen yang ditujukan semata-mata hanya untuk
membangun pendidikan yang lebih baik.

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 20


C. Pengambilan dana BPMU Provinsi

1. Dana BPMU Provinsi harus diterima secara utuh dan tidak diperkenankan adanya
pemotongan atau pungutan biaya apapun dengan alasan apapun dan oleh pihak manapun.
2. Dana BPMU Provinsi yang diambil bukan berarti dana harus dihabiskan dalam periode
tersebut. Besar penggunaan dana tiap bulan disesuaikan dengan kebutuhan
sekolah/madrasah sebagaimana tertuang dalam RKAS.
3. Bilamana terdapat sisa dana di sekolah/madrasah pada akhir tahun anggaran maka dana
tersebut tetap menjadi hak sekolah dan dapat dipergunakan pada tahun anggaran
berikutnya dengan menggunakan Pedoman BPMU di tahun berjalan.
4. Jika satuan pendidikan menerima kelebihan jumlah dana BPMU, maka harus dilaporkan
dan dikembalikan kepada Kas Umum Daerah pada bjb Nomor Rekening 0010210238361
a.n. Kas Umum Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan bukti transfer sebanyak 2 rangkap
dilampirkan dalam dokumen Laporan.
5. Jika terdapat siswa pindah/mutasi ke sekolah/madrasah lain pada semeser berjalan, maka
dana BPMU Provinsi siswa tersebut tetap dipergunakan oleh sekolah yang ditinggalkan.
6. Kelengkapan dokumen administrasi pada saat sekolah penerima melakukan pengambilan
dari bank antara lain :
1) SK/Akta pendirian dan atau Surat Ijin Operasional;
2) Surat Keputusan Pengangkatan Kepala Sekolah dan Bendahara;
3) Fotocopy KTP Kepala Sekolah dan Bendahara;
4) Surat Keterangan Domisili dari Desa/Kelurahan.

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 21


BAB VI
MONITORING DAN SUPERVISI

Bentuk kegiatan monitoring dan supervisi adalah melakukan pemantauan, pembinaan dan
penyelesaian masalah terhadap pelaksanaan program BPMU. Secara umum tujuan kegiatan ini
adalah untuk meyakinkan bahwa dana BPMU diterima oleh yang berhak dalam jumlah, waktu,
cara, dan penggunaan yang tepat.
Komponen utama yang dimonitor antara
1. Alokasi dana sekolah penerima bantuan
2. Penyaluran dan penggunaan dana
3. Pelayanan dan penanganan pengaduan
4. Administrasi keuangan
5. Pelaporan, serta pemajangan rencana penggunaan dan pemakaian dana BPMU.
Selain itu juga dilakukan monitoring terhadap pelayanan dan penanganan pengaduan,
sehingga pelayanan pengaduan dapat ditingkatkan. Dalam pelaksanaannya, monitoring
pengaduan dapat dilakukan bekerjasama dengan lembaga-lembaga terkait. Kegiatan ini
dilakukan dengan mencari fakta, menginvestigasi, menyelesaikan masalah, dan
mendokumentasikan.
Kegiatan monitoring dan supervisi dilakukan oleh Tim Manajemen BPMU Provinsi, dan
Tim Manajeman BPMU Kabupaten/Kota.

A. Monitoring oleh Tim Manajemen BPMU Provinsi

1. Monitoring ditujukan untuk memantau penyaluran dana, penyerapan dana, dan


penggunaan dana di tingkat sekolah.
2. Responden terdiri dari Tim Manajemen BPMU Kabupaten/Kota, dan Tim Manajemen
BPMU Sekolah.
3. Monitoring dilaksanakan pada saat persiapan penyaluran dana, pada saat penyaluran
dana, pasca penyaluran dana dan pada saat penggunaan dana.
4. Monitoring dilakukan melalui kunjungan lapangan.
5. Supervisi dapat dilakukan oleh Tim Pengelola BPMU Provinsi terhadap Tim Pengelola
BPMU di Kabupaten/Kota atau terhadap sekolah/madrasah.

B. Monitoring oleh Kantor Cabang Dinas.

1. Monitoring ditujukan untuk memantau penyaluran dana, penyerapan dana, dan


penggunaan dana di tingkat sekolah.
2. Responden terdiri dari sekolah dan murid dan/atau orang tua murid.
3. Monitoring dilaksanakan pada saat penyaluran dana dan pasca penyaluran dana.
4. Bila terjadi permasalahan biaya monitoring, disarankan agar monitoring dilakukan secara
terpadu dengan program lain selain program BPMU.
5. Monitoring dapat melibatkan Pengawas Sekolah secara terintegrasi dengan kegiatan
pengawasan lainnya oleh Pengawas Sekolah.
6. Monitoring dilakukan melalui kunjungan lapangan.

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 22


BAB VII
PELAPORAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN

Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan Program BPMU,


masing-masing pengelola program di tiap tingkatan (Provinsi, Kabupaten/Kota, Sekolah)
diwajibkan untuk melaporkan hasil kegiatannya kepada pihat terkait.
Secara umum, hal-hal yang dilaporkan oleh pelaksana program adalah yang berkaitan
dengan statistik penerima bantuan, penyaluran, penyerapan, pemanfaatan dana,
pertanggungjawaban keuangan serta hasil monitoring evaluasi dan pengaduan masalah.

A. DOKUMEN PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN OLEH SEKOLAH

1. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/RKAS (Formulir BPMU-K1, K2 dan K2b)


1) RKAS ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan khusus untuk
sekolah swasta ditambah Ketua Yayasan. Dokumen ini disimpan di sekolah dan
diperlihatkan kepada Pengawas Sekolah, Tim Manajemen BPMU Kabupaten/Kota,
dan para pemeriksa lainnya apabila diperlukan.
2) RKAS dibuat setahun sekali pada awal tahun pelajaran, namun demikian perlu
dilakukan revisi pada semester kedua. Oleh karena itu sekolah dapat membuat RKAS
tahunan yang dirinci tiap semester. Format RKAS mengacu pada format K1 dan K2
3) RKAS dilengkapi dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB)/Rencana Penggunaan
Dana BPMU Provinsi (Form K2b).

2. Pembukuan
Sekolah diwajibkan membuat pembukuan dari dana yang diperoleh sekolah untuk
program BPMU Provinsi. Pembukuan yang digunakan dapat dengan tulis tangan atau
menggunakan komputer. Buku yang digunakan adalah sebagai berikut.
1) Buku Kas Umum mengacu pada format -K3
Buku Kas Umum ini disusun untuk masing-masing rekening bank yang dimiliki
oleh sekolah. Pembukuan dalam Buku Kas Umum meliputi semua transaksi eksternal,
yaitu yang berhubungan dengan pihak ketiga:
a) Kolom Penerimaan: dari penyalur dana (BPMU atau sumber dana lain),
penerimaan dari pemungutan pajak, dan penerimaan jasa giro dari bank.
b) Kolom Pengeluaran: adalah pembelian barang dan jasa, biaya administrasi bank,
pajak atas hasil dari jasa giro dan setoran pajak.
Buku Kas Umum harus diisi tiap transaksi (segera setelah transaksi tersebut
terjadi dan tidak menunggu terkumpul satu minggu/bulan) dan transaksi yang dicatat
didalam Buku Kas Umum juga harus dicatat dalam Buku Pembantu Kas, Buku
Pembantu Bank, dan Buku Pembantu Pajak. Formulir yang telah diisi ditandatangani
oleh Bendahara dan Kepala Sekolah. Dokumen ini disimpan di sekolah dan
diperlihatkan kepada Tim Manajemen BPMU Kabupaten/Kota, dan kepada pemeriksa
lainnya apabila diperlukan.
2) Buku Pembantu Kas mengacu pada format -K4
Buku ini harus mencatat tiap transaksi tunai dan ditandatangani oleh Bendahara
dan Kepala Sekolah. Dokumen ini disimpan di sekolah dan diperlihatkan kepada Tim
Manajemen BPMU Provinsi/Kabupaten/Kota, dan para pemeriksa lainnya apabila
diperlukan.

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 23


3) Buku Pembantu Bank mengacu pada format -K5
Buku ini harus mencatat tiap transaksi melalui bank (Bank cek, giro maupun
tunai) dan ditandatangani oleh Bendahara dan Kepala Sekolah. Dokumen ini disimpan
di sekolah dan diperlihatkan kepada Tim Manajemen BPMU
Provinsi/Kabupaten/Kota, dan para pemeriksa lainnya apabila diperlukan.
4) Buku Pembantu Pajak mengacu pada format -K6
Buku pembantu pajak mempunyai fungsi untuk mencatat semua transaksi yang
harus dipungut pajak serta memonitor atas pungutan dan penyetoran pajak yang
dipungut selaku wajib pungut pajak.

Terkait dengan pembukuan dari dana yang diperoleh sekolah untuk program BPMU,
sekolah perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1) Pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan pengeluaran dapat dilakukan dengan
tulis tangan atau menggunakan komputer. Dalam hal pembukuan dilakukan dengan
komputer, bendahara wajib mencetak Buku Kas Umum dan buku-buku pembantu
sekurang-kurangnya setiap bulan yang terjadi transaksi, dan menatausahakan hasil
cetakan Buku Kas Umum dan buku-buku pembantu yang telah ditandatangi Kepala
Sekolah dan Bendahara Sekolah.
2) Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat dalam Buku Kas Umum dan
Buku Pembantu yang relevan sesuai dengan urutan tanggal kejadiannya.
3) Uang tunai yang ada di Kas Tunai tidak lebih dari Rp 10 ( Sepuluh) juta.
4) Apabila bendahara meninggalkan tempat kedudukannya atau berhenti dari
jabatannya, Buku Kas Umum dan buku pembantunya serta bukti-bukti pengeluaran
harus diserahterimakan kepada pejabat yang baru dengan Berita Acara Serah Terima.
5) Laporan dibuat setiap semester dan ditandatangani oleh Bendahara, Kepala Sekolah
dan Komite Sekolah, dilengkapi dengan surat pernyataan tanggung jawab (Format
K7-b) yang menyatakan bahwa dana BPMU yang diterima telah digunakan sesuai
Usulan Pencairan dan NPHD BPMU. Bukti pengeluaran yang sah disimpan dan
dipergunakan oleh penerima Hibah selaku obyek pemeriksaan

3. Realisasi Penggunaan Dana Tiap Sumber Dana mengacu pada format BPMU-K7 dan
BPMU-K8
Laporan ini disusun berdasarkan Buku Kas Umum (Format K3) dari semua sumber
dana yang dikelola oleh sekolah pada periode tertentu.
Format K7 berisi Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana Tiap Jenis Anggaran
yang memuat seluruh dana yang dikelola di sekolah pada semester tertentu. Sedangkan
Format K8 berisi Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana BPMU Provinsi Menurut
Peruntukan.

4. Bukti Pengeluaran
1) Setiap transaksi pengeluaran harus didukung dengan bukti kuitansi yang sah;
2) Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai yang cukup
sesuai dengan ketentuan bea materai. Untuk transaksi dengan nilai sampai Rp
250.000,- tidak dikenakan bea materai, sedang transaksi dengan nilai nominal di atas
Rp 250.000,- sampai dengan Rp 1.000.000,- dikenakan bea materai dengan tarif
sebesar Rp 3.000,- dan transaksi dengan nilai nominal lebih besar Rp 1.000.000,-
dikenakan bea materai dengan tarif sebesar Rp 6.000,-
3) Uraian pembayaran dalam kuitansi harus jelas dan terinci sesuai dengan
peruntukannya;

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 24


4) Uraian tentang jenis barang/jasa yang dibayar dapat dipisah dalam bentuk faktur
sebagai lampiran kuitansi;
5) Setiap bukti pembayaran harus disetujui Kepala Sekolah dana lunas dibayar oleh
Bendahara;
6) Segala jenis bukti pengeluaran harus disimpan oleh bendahara BPMU sebagai bahan
bukti dan bahan laporan.

5. Arsip Data Keuangan


Seluruh arsip data keuangan, baik yang berupa laporan-laporan keuangan maupun
dokumen pendukungnya, disimpan dan ditata dengan rapi dalam urutan nomor dan
tanggal kejadiannya, serta disimpan di suatu tempat yang aman dan mudah untuk
ditemukan setiap saat.

6. Penyusunan Dokumen Pengelolaan BPMU yang harus ada di sekolah


1) Surat Pernyataan Kelebihan Penerimaan Dana BPMU (Format B3) (jika ada)
2) Buku Kas Umum (Format K3)
3) Buku Pembantu Bank (Format K5), dilampiri Copy rekening bank (setiap
pengambilan)
4) Buku Pembantu Kas (Format K4), dilampiri :
a) Bukti Pembayaran Belanja Personalia
(1) Daftar Pembayaran Honor Tenaga Pendidik Honorer
(2) Daftar Pembayaran Honor Tenaga Kependidikan Honorer
b) Bukti Pembayaran Belanja Non-Personalia
(1) Bukti Pengeluaran/Kuitansi
(2) Faktur
5) Buku Pembantu Pajak (Format K6), dilampiri :
a) SSP
b) Faktur Pajak
6) Realisasi Penggunaan Dana Tiap Jenis Anggaran (Format K7)
7) Realisasi Penggunaan Dana Sesuai Peruntukan (Format K8)
8) Lampiran-lampiran antara lain :
a) SK Tenaga Pendidik dan Kependidikan,
b) Dokumen Pelaksanaan Kegiatan, Proposal, atau Panduan.
c) Arsip Dokumen Usulan Pencairan :

B. TAHAPAN PELAPORAN

1. Pelaporan oleh Tim Manajamen BPMU Provinsi


Pada setiap akhir tahun, Tim Manajemen BPMU Provinsi harus melaporkan semua
kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan program BPMU Provinsi,
sejauh mana pelaksanaan program berjalan sesuai dengan yang direncanakan, apa yang
telah dikerjakan dan apa yang belum/tidak dikerjakan, hambatan apa raja yang terjadi
dan mengapa hal tersebut dapat terjadi, serta upaya apa yang telah dilakukan untuk
mengatasi hambatan tersebut, serta rekomendasi untuk perbaikan program di masa yang
akan datang, baik program yang sama maupun program lain yang sejenis.
Lampiran laporan oleh Tim Manajemen BPMU Provinsi adalah:
a. Nama sekolah penerima BPMU Provinsi dari tiap kabupaten/kota yang disertai
dengan jumlah siswa dan jumlah dana dari masing-masing sekolah.
b. Hasil Penyerapan Dana BPMU Provinsi

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 25


Berisikan tentang dana BPMU Provinsi yang disalurkan per kabupaten/kota
untuk setiap jenjang pendidikan, jenis sekolah, sttaus sekolah, serta berapa yang sudah
terserap. Tim Manajemen BPMU Provinsi menyusun laporan berdasarkan
data/informasi yang diperoleh dari Tim Manajemen BPMU Provinsi Tingkat
Kabupaten/Kota. Laporan ini mengacu pada Formulir K10.
c. Hasil Monitoring dan Evaluasi
Laporan monitoring adalah laporan pelaksanaan kegiatan monitoring oleh Tim
Manajemen BPMU Provinsi. Laporan ini berisi tentang jumlah responden, waktu
pelaksanaan, hasil monitoring, analisis data, kesimpulan serta saran dan rekomendasi.
Laporan monitoring harus sudah selesai dibuat paling lambat 45 hari setelah
pelaksanaan monitoring.
d. Penanganan Pengaduan Masayarakat
Tim Manajemen BPMU Provinsi merekapitulasi hasil penanganan pengaduan
masyarakat dan perkembangannya baik yang telah dilakukan oleh Tim Manajemen
BPMU Provinsi maupun Tim Manajemen BPMU Provinsi Tingkat Kabupaten/Kota.
Laporan ini berisi informasi tentang jenis kasus, skala kasus, kemajuan penanganan,
dan status penyelesaian.
e. Kegiatan Lainnya
Tim Manajemen BPMU Provinsi harus membuat laporan kegiatan yang berkaitan
dengan pelaksanaan program BPMU Provinsi, seperti: sosialisasi, pelatihan,
pengadaan barang/jasa, dan kegiatan lainnya.

C. PERPAJAKAN

Kewajiban perpajakan yang terkait dengan penggunaan dana BOS SMK dalam rangka
membayar honorarium diatur sebagai berikut:
1. Penghasilan rutin setiap bulan untuk guru tidak tetap (GTT), Tenaga Kependidikan
Honorer, Pegawai Tidak Tetap (PTT), untuk jumlah sebulan sampai dengan Rp
4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) tidak terhutang PPh Pasal 21.
2. Untuk jumlah lebih dari itu, PPh Pasal 21 dihitung dengan menyetahunkan penghasilan
sebulan. Dengan perhitungan sebagai berikut:
a. Penghasilan sebulan .................................................................................. XX
b. Penghasilan netto setahun (x 12) ............................................................... XX
c. Dikurangi PTKP*) ..................................................................................... XX
d. Penghasilan Kena Pajak ............................................................................... XX
e. PPh Pasal 21 terutang setahun 5% (jumlah s.d. Rp 50 juta) dst .................... XX
f. PPh Pasal 21 sebulan (:12) ......................................................................... XX
*) Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), adalah:
i. Status sendiri, Rp 36,0 juta
ii. Tambahan status kawin, Rp 3,0 juta
iii. Tambahan tanggungan keluarga, maksimal 3 orang @ Rp 3,0 juta

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 26


BAB VIII
PENGAWASAN DAN SANKSI

A. Pengawasan

Pengawasan program BPMU meliputi pengawasan melekat, pengawasan fungsional,


dan pengawasan masyarakat.
1. Pengawasan Melekat yang dilakukan oleh pimpinan masing-masing instansi kepada
bawahannya baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota maupun sekolah.
2. Pengawasan Fungsional Internal oleh Inspektorat Jenderal Daerah Provinsi dengan
melakukan audit sesuai dengan kebutuhan lembaga tersebut atau permintaan instansi
yang akan diaudit.
3. Pengawasan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dengan
melakukan audit atas permintaan instansi yang akan diaudit.
4. Pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sesuai dengan kewenangan.
5. Pengawasan masyarakat dalam rangka transparasi pelaksanaan program BPMU oleh
unsur masyarakat dan unit-unit pengaduan masyarakat yang terdapat di sekolah,
Kabupaten/Kota, Provinsi dam Pusat. Apabila terdapat indikasi penyimpangan dalam
pengelolaan BPMU, agar segera dilaporkan kepada instansi pengawas fungsional atau
lembaga berwenang lainnya.

B. Sanksi

Sanksi terhadap penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan negara dan/atau


sekolah dan/atau siswa akan dijatuhkan oleh aparat/pejabat yang berwenang. Sanksi kepada
oknum yang melakukan pelanggaran, dapat diberikan dalam berbagai bentuk, misalnya:
1. Penerapan sanksi kepegawaian sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang
berlaku (pemberhentian, penurunan pangkat, mutasi kerja).
2. Penerapan tuntunan perbendaharaan dan ganti rugi, yaitu dana BPMU Provinsi yang
terbukti disalahgunakan agar dikembalikan kepada satuan pendidikan atau kas daerah
provinsi.
3. Penerapan proses hukum, yaitu mulai proses penyelidikan, penyidikan dan proses
peradilan bagi pihak yang diduga atau terbukti melakukan penyimpangan dana BPMU.
4. Pemblokiran dana dan penghentian sementara seluruh bantuan pendidikan yang
bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat pada tahun berikutnya kepada
kabupaten/kota/sekolah penerima, bilamana terbukti pelanggaran tersebut dilakukan
secara sengaja dan tersistem untuk memperoleh keuntungan pribadi, kelompok, atau
golongan.

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 27


BAB IX
PENUTUP

Sekolah sebagai sebuah entitas organisasi harus mampu mengelola dana BPMU secara
profesional untuk mendukung kegiatan belajar mengajar yang bermutu. Dana BPMU yang
diterima oleh sekolah dikelola secara mandiri melalui Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
Dari sisi keuangan, MBS menuntut pengelola sekolah/madrasah mampu melakukan
perencanaan, melaksanakan, mengevaluasi, dan memper¬tanggungjawabkan pengelolaan dana
secara baik dan transparan. Pengelolaan dana yang baik tidak terlepas dari prinsip ekonomis,
efisiensi, efektifitas, transparansi, akuntabilitas, keadilan, kejujuran dalam pengelolaan dan
pengendalian.
Penggunaan dana BPMU Provinsi hendaknya dapat dipertanggungjawabkan dengan baik
dan benar serta transparan dan didukung oleh bukti-bukti yang sah.
Buku Pedoman BPMU Jenjang Dikmen Provinsi Jawa Barat ini diharapkan dapat
dijadikan acuan khususnya dalam pengelolaan BPMU SMK/SMA/MA Provinsi baik pada
tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, maupun Sekolah, sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi
manajemen dapat dijalankan dengan baik dan benar.

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 28


LAMPIRAN
FORMAT USULAN
PENCAIRAN BPMU

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 29


(KOP SEKOLAH)
........................, .............................. 2018

Nomor : ........................................................... Kepada Yth.


Lampiran : 1 (satu) berkas Gubernur Jawa Barat
Perihal : Permohonan Pencairan Belanja Melalui Kepala Dinas Pendidikan
Hibah dana BPMU Tahun Anggaran Provinsi Jawa Barat
2018 di
Bandung

Bahwa berdasarkan Program Bantuan Pendidikan Menengah


Universal (BPMU) Tahun Anggaran 2018, bersama ini kami mengajukan
permohonan pencairan Dana BPMU berupa uang sebesar Rp .............. ,-
(.........................) dengan perhitungan .............. siswa x Rp ..................,
dengan rincian Rencana Penggunaan Biaya sebagaimana terlampir.
Sebagai bahan pertimbangan Bapak, bersama ini kami sampaikan
persyaratan pencairan belanja hibah sesuai dengan Peraturan Gubernur
Jawa Barat Nomor 34 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penganggaran,
Pelaksanaan, Penatausahaan, Pertanggungjawaban, Pelaporan Serta
Monitoring Dan Evaluasi Belanja Hibah Dan Belanja Bantuan Sosial Yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Provinsi Jawa
Barat.
Demikian permohonan kami, atas perkenan dan bantuan Bapak
diucapkan terima kasih.

Hormat kami,
Kepala SMK/SMA/MA ………………….
Pemohon,

........................................

Tembusan:
- Yth. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa
Barat

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 30


(KOP SEKOLAH)

PAKTA INTEGRITAS/SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB


BELANJA HIBAH UANG BPMU

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : .............................
Jabatan : Kepala ............................
Bertindak untuk dan atas nama .......................... , Kab/Kota *) .........................
Alamat : ..........................................
Nomor KTP : ...........................................

Dengan ini, menyatakan dengan sebenarnya bahwa untuk memenuhi tujuan


transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana belanja hibah Bantuan Pendidikan
Menengah Universal, saya menyatakan:

1. Bahwa Saya menyetujui jumlah bantuan yang diberikan kepada Satuan Pendidikan
yang saya pimpin.
2. Apabila dikemudian hari karena satu dan lain hal, bantuan yang diterima pada
Satuan Pendidikan yang saya pimpin melebihi jumlah yang seharusnya diterima,
maka saya bersedia mengembalikannya kepada Kas Umum Daerah.
3. Bertanggungjawab penuh baik formal maupun materiil atas penggunaan belanja
hibah yang diterima;
4. Akan menggunakan belanja hibah sesuai Naskah Perjanjian Hibah Daerah dan
Rencana Penggunaan Biaya;
5. Menyampaikan Laporan Penggunaan Dana Hibah melalui Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat;
6. Bersedia dlaudit secara independen sesuai peraturan perundang-undangan.

Demikian pemyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab
serta tidak ada unsur paksaan dart pihak manapun.

.........................., ........................... 2018


Yang membuat pernyataan,

Materai
Rp.6.000

............................................

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 31


(KOP SEKOLAH)
RENCANA PENGGUNAAN BIAYA (RPB)
HIBAH BANTUAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL
TAHUN ANGGARAN 2018

Nama Sekolah : .......................................


Alamat : .......................................
Kab/Kota : .......................................
Dana BPMU : Rp .................................
No. Uraian Volume Jumlah (Rp)
A Belanja Operasi Personalia
A.1 Honorarium Guru Honorer
A.1.1 Honor mengajar :
A.1.2 Honor pembinaan ekstrakurikuler
1) Honor permbina Pramuka
2) Honor platih Paskibra
3) Honor pelatih Kesenian Degung
A.1.3 Honor Wali Kelas, Ketua Jurusan/Ketua
Program Studi dan Kepala Lab
1) Honor Wali Kelas
2) Honor Ketua Jurusan
3) Honor Kepala Lab
A.1.4 Honor penyusunan naskah soal ujian
semester/sekolah;
A.1.5 Honor Pengawasan Ujian Sekolah;
A.1.6 Honor Pemeriksaan Hasil Ujian Sekolah
A.1.7 Honor Panitia Kegiatan Penerimaan Siwa Baru,
A.1.8 Honor Panitia/Penyelenggaraan Ulangan/Ujian,
A.1.9 Honor Penyusunan RPP dan Bahan Ajar.
A.2 Honorarium Tenaga Kependidikan Honorer
B Belanja Operasi Non Personalia
B.1 Biaya Pelaporan, dan operasional non
Personalia
Jumlah (Rp)

....................... , ...... 2018


Kepala............................,

...............................................................

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 32


NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH (NPHD)
BANTUAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL (BPMU)

ANTARA
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DENGAN
KEPALA ..................................................
Kabupaten/Kota*) ................................
TAHUN ANGGARAN 2018

................ (nomor Disdik Provinsi)


Nomor :
................ (nomor sekolah)

Pada hari ini, ... tanggal ... bulan ... tahun Dua Ribu Enam Belas masing- masing yaitu :

1. Nama : ...
NIP : ...
Jabatan : Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Alamat : Jl. Dr. Radjiman No. 6 Bandung

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat berdasarkan
Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 955/Kep.119-Keu/2012 Tahun 2012 tanggal 5
Januari 2012 tentang Penunjukan Kuasa Penandatanganan Naskah Perjanjian Belanja
Hibah Daerah Kepada Kepala Organisasi Perangkat Daerah/Kepala Biro di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA ,

2. Nama : ...
Nomor KTP : ...
Jabatan : Kepala ...
Alamat : ...
bertindak untuk dan atas nama SMK/SMA/MA ... yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.

Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan Perjanjian Belanja Hibah Daerah berupa Uang
dengan ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
JUMLAH DAN TUJUAN HIBAH

(1) PIHAK PERTAMA memberikan belanja hibah kepada PIHAK KEDUA berupa uang
sebesar Rp ...,- (... ) dengan perhitungan ... siswa x Rp ... ,-;
(2) PIHAK KEDUA menerima belanja hibah dari PIHAK PERTAMA berupa uang sebesar
Rp ...,- (... ) dengan perhitungan ... siswa x Rp ... ,-;
(3) Belanja Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipergunakan untuk untuk belanja
operasional sekolah sesuai dengan Rencana Penggunaan Belanja Hibah/Proposal yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari naskah perjanjian belanja hibah daerah ini,
meliputi:

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 33


No. Uraian Jumlah (Rp)
A Belanja Operasi Personalia
1 Honorarium Tenaga Pendidik Honorer
2 Honorarium Tenaga Kependidikan Honorer
B Belanja Operasi Non Personalia
1 Pelaporan, dan operasional non Personalia
Jumlah (Rp)

(4) Penggunaan belanja hibah sebagaimana ayat (2) bertujuan untuk Peningkatan
Aksesibilitas, Pemerataan serta Peningkatan Mutu Pendidikan.

(1) Penggunaan belanja hibah sebagaimana ayat (2) bertujuan untuk Peningkatan
Aksesibilitas, Pemerataan serta Peningkatan Mutu Pendidikan.

Pasal 2
PENCAIRAN BELANJA HIBAH

(1). PIHAK KEDUA mengajukan permohonan pencairan kepada PIHAK PERTAMA,


dengan dilampiri:
a. Naskah Perjanjian Belanja Hibah Daerah;
b. Rencana Penggunaan Belanja Hibah;
c. Foto copy Rekening Bank;
d. Pakta Integritas/Surat Pernyataan Tanggung Jawab;
e. Kuitansi rangkap 4 (empat) bermaterai cukup;
f. Foto copy Kartu Tanda Penduduk ketua/pimpinan penerima hibah;
g. Ijin Operasional lembaga;
h. Surat Keterangan Domisili;
(2). Belanja hibah sebagaimana dimaksud pada pasal 1 ayat (1) dibayarkan melalui pemindah
bukuan dari Rekening Kas Umum Daerah Provinsi Jawa Barat ke Rekening Bank bjb atas
nama ... selaku PIHAK KEDUA dengan ....
(3). PIHAK KEDUA dilarang mengalihkan belanja hibah yang diterima kepada pihak lain.
(4). PIHAK KEDUA setelah menerima pencairan belanja hibah dari PIHAK PERTAMA,
segera melaksanakan kegiatan dengan berpedoman pada Rencana Penggunaan Belanja
Hibah/Proposal dan peraturan perundang-undangan.

Pasal 3
KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

(1) Menandatangani Pakta Integritas/Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja Hibah.


(2) Menggunakan dana hibah sesuai dengan peruntukan yang telah ditentukan.
(3) Membuat dan menyampaikan Laporan Penggunaan Dana Hibah kepada Gubernur melalui
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, 1 (satu) bulan setelah kegiatan selesai, atau paling
lambat tanggal 10 (sepuluh) Januari tahun anggaran berikutnya.
(4) Apabila sampai akhir kegiatan masih terdapat sisa dana hibah atau menerima dana lebih
dari perhitungan yang ditentukan, PIHAK KEDUA berkewajiban mengembalikan dana
ke Kas Umum Daerah Provinsi Jawa Barat dengan Nomor Rekening 001.021.0238361
dan menyerahkan bukti setorannya kepada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 34


Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

(1) Membantu proses pencairan belanja hibah apabila seluruh persyaratan dan kelengkapan
berkas pengajuan pencairan dana telah dipenuhi oleh PIHAK KEDUA;
(2) Menunda pencairan belanja hibah apabila PIHAK KEDUA tidak/belum memenuhi
persyaratan yang ditetapkan;
(3) Melaksanakan evaluasi dan monitoring atas penggunaan belanja hibah;
(4) Melakukan pemeriksaan atas penggunaan belanja hibah.

Pasal 5
SANKSI

Pihak KEDUA yang melanggar Pasal.1 ayat (3), pasal 2 ayat (4) dan pasal 3 ayat (4) dapat
dikenakan sanksi administratif berupa peringatan tertulis, penundaan/penghentian
pencairan/penyaluran belanja hibah atau sanksi lain sesuai ketentuan perundang-undangan.

Pasal 6
LARANGAN

Bantuan dana dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dilarang untuk dilakukan pemotongan oleh
pihak manapun, dalam jumlah berapapun, untuk tujuan apapun. Dalam hal terjadi
pemotongan, maka pelakunya harus dilaporkan kepada yang berwajib dan diproses sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 7
LAIN-LAIN

(1) Naskah Perjanjian Belanja Hibah Daerah (NPHD) ini, dibuat rangkap 3 (tiga), lembar
pertama dan kedua masing-masing bermaterai cukup sehingga mempunyai kekuatan
hukum sama.
(2) Hal-hal lain yang belum tercantum dalam NPHD ini dapat diatur lebih lanjut dalam
Addendum.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Kepala SMA/SMK .................................


PIHAK PERTAMA, Kabupaten/Kota ...............
PIHAK KEDUA,

Meterai 6.000

....................................... ........................................
NIP. .................................

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 35


Kuitansi Penerimaan Dana BPMU

KUITANSI
SUDAH TERIMA DARI : PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
BANYAKNYA UANG : Rp ...,-
UNTUK PEMBAYARAN : Belanja Bantuan Hibah dana BPMU Tahap 1 / 2*) (... siswa x Rp ...,-)
untuk SMK/SMA/MA ... , Kabupaten/Kota ... dari dana sebesar Rp ...,-
(...siswa x Rp ...).

TERBILANG :

..., ..................................... 2018


Yang Menerima Uang,
Kepala .........................................

Meterai
6000

.....................................................
1 rangkap

KUITANSI
SUDAH TERIMA DARI : PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
BANYAKNYA UANG : Rp ...,-
UNTUK PEMBAYARAN : Belanja Bantuan Hibah dana BPMU Tahap 1 / 2*) (... siswa x Rp ...,-)
untuk SMK/SMA/MA ... , Kabupaten/Kota ... dari dana sebesar Rp ...,-
(...siswa x Rp ...).

TERBILANG :

..., ..................................... 2018


Yang Menerima Uang,
Kepala .........................................

.....................................................
4 rangkap

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 36


Daftar Siswa (Format K2-a)

Formulir BPMU-K2-a
Diisi oleh Sekolah Dikirim ke Tim Manajemen BPMU
Kab/Kota

DAFTAR SISWA

Nama Sekolah :
Desa/Kelurahan :
Kabupaten/Kota :
Alamat :
Kelahiran
No. Nama Siswa NIS L/P Tingkat Keterangan
Tempat Tanggal

..............., ............... 20....


Kepala Sekolah,

………………………………………
NIP.

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 37


LAMPIRAN
FORMAT
PENGGUNAAN
DANA BPMU

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 38


Surat Pernyataan Kelebihan Penerimaan Dana BPMU (Format B3)

(Format KOP SEKOLAH/MADRASAH)

PERNYATAAN KELEBIHAN PENERIMAAN DANA BPMU PROVINSI


Nomor :

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama :
Jabatan : Kepala
Alamat :
Kabupaten/Kota :

Dengan ini menyatakan telah menerima kelebihan dana BPMU Provinsi untuk periode
tahun .... dengan rincian sebagai berikut :

Jumlah Siswa Dana BPMU


Kelebihan Dana
No. Jumlah yang digunakan
Tingkat Seharusnya Kelebihan BPMU (Rp)
Bantuan (Rp)
1. X
2. XI
3. XII
4. XIII
Jumlah

Kelebihan dana sebagaimana dimaksud, kami simpan pada rekening nomor : ..................
pada bank bjb kantor cabang .................. atas nama .......................
Demikian kami sampaikan untuk menjadi periksa, atas perhatian dan tindak lanjutnya
diucapkan terima kasih.

.............................., ...................... 20...


Hormat kami,
Kepala Sekolah/Madrasah,

(nama jelas pimpinan/ditanda tangani/di cap)

Tembusan:
1. Yth. Kepala Biro Keuangan Setda Provinsi Jawa Barat
2. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
3. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ....

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 39


Buku Kas Umum (Format K3)

Formulir BPMU-K3
Diisi oleh Bendahara
Disimpan di Sekolah
BUKU KAS UMUM
Nama Sekolah :
Desa/Kelurahan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Tanggal No. Kode No. Bukti Uraian Penerimaan (Rp) Pengel Saldo (Rp)

Jumlah

Menyetujui : ................., ........................................


Kepala Sekolah, Bendahara,

……………………………………… ………………………………………
NIP. NIP.

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 40


Buku Pembantu Kas (Format K4)

Formulir BPMU-K4
Diisi oleh Bendahara
Disimpan di Sekolah
BUKU PEMBANTU KAS
Bulan : ...................
Nama Sekolah :
Desa/Kelurahan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Tanggal No. Kode No. Bukti Uraian Penerimaan (Rp) Pengel Saldo (Rp)

Jumlah

Menyetujui : ................., ........................................


Kepala Sekolah, Bendahara,

……………………………………… ………………………………………
NIP. NIP.

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 41


Buku Pembantu Bank (Format K5)

Formulir BPMU-K5
Diisi oleh Bendahara
Disimpan di Sekolah
BUKU PEMBANTU BANK
Bulan : ...................
Nama Sekolah :
Desa/Kelurahan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Tanggal No. Kode No. Bukti Uraian Penerimaan (Rp) Pengel Saldo (Rp)

Jumlah

Menyetujui : ................., ........................................


Kepala Sekolah, Bendahara,

……………………………………… ………………………………………
NIP. NIP.

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 42


Buku Pembantu Pajak (Format K6)

Formulir BPMU-K6
Diisi oleh Bendahara
Disimpan di Sekolah
BUKU PEMBANTU PAJAK
Bulan : ...................
Nama Sekolah :
Desa/Kelurahan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Penerimaan (Rp)
Pengeluaran
Tanggal No. Kode No. Bukti Uraian Saldo (Rp)
PPN PPh 21 PPh 22 PPh 23 (Rp)

Jumlah

Menyetujui : ................., ........................................


Kepala Sekolah, Bendahara,

……………………………………… ………………………………………
NIP. NIP.

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Thun 2018 43


Formulir BPMU-K7
Diisi oleh Sekolah Dikirim ke Tim Manajemen
BPMU Kab/Kota
REALISASI PENGGUNAAN DANA TIAP JENIS ANGGARAN
PERIODE BULAN : .....s/d/. .....
TAHUN PELAJARAN : ...............
Nama Sekolah :
Desa/Kelurahan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Penggunaan Dana per Sumber Dana
No. BOS/BPMU Sumber
Uraian Kegiatan Jumlah (Rp)
Kode Rutin Bantuan Lain Pendapatan
Pusat Provinsi Kab/Kota Lainnya

I Penerimaan

II Penggunaan Dana :
Program Sekolah
1 Pengembangan Kompetensi Lulusan
1,1 Penyusunan Kompetensi Ketuntasan Minimal

1,2 Penyusunan Kriteria Kenaikan Kelas


1,3 Pelaksanaan Uji Coba UASBN/UN
1,4 dst....
2 Pengembangan Standar Isi
2,1 Penyusunan pembagian tugas guru dan jadwal
pelajaran
2,2 Penyusunan program tahunan
2,3 Penyusunan program semester
2,4 Penyusunan RPP, Bahan ajar, dll
2,5
3 Pengembangan Standar Proses
3,1 Kegiatan pengelolaan proses pembelajaran :

3,1,1 Pengadaan sarana penunjang (ATK)


3,1,2 Pembelian buku teks pelajaran
3,1,3 dst. ...
3,2 Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri
3,2,1 Bahan praktik
3,2,2 Laporan praktik kerja
3,2,3 Penilaian
3,3 Kegiatan Penerimaan Siswa Baru
3,3,1 Formulir Pendaftaran (fotocopy, konsumsi panitia,
dll)
3,4 Penyelenggaraan kegiatan pembinaan
siswa/ekstrajkurikuler
3,4,1 Kegiatan Pramuka
3,4,2 Kegiatan PMR
3,4,3 Kegiatan Olimpiade Sains
3,4,4 Kegiatan Kesenian
3,4,5 Kegiatan Olah Raga
3,4,6 Kegiatan LKS
3,4,7 Kegiatan Pembinaan Pendidikan Karakter
3,4,8 Kegiatan Pembinaan Pendidikan kebangsaan

3,4,9 Kegiatan Pembinaan Kewirausahaan


3,4,10 Kegiatan Pembinaan penaggulangan HIV/Narkoba

3,4,11 Kegiatan pembinaan penanggulangan kenakalan


remaja/kriminalitas
3,4,12 dst. ...

4 Pengembangan Pendidik dan Tenaga


Kependidikan
4.1 Pengembangan Profesi Guru
4.2 Peningkatan kompetensi Kepala Sekolah
4.3 Pembinaan tenaga ketatausahaan
4.4 Pembinaan tenaga perpustakaan
4.5 Pembinaan Teknisi bengkel praktik
4.6 dst.

5 Pengembangan Sarana Prasarana


5,1 Pembelian peralatan pendidikan
5,1,1 Pembelian peralatan praktikum IPA
5,1,2 Pembelian peralatan praktikum IPS
5,1,3 Pembelian peralatan praktikum Bahasa
5,1,4 Pembelian peralatan komputer
5,1,5 Pembelian peralatan ringan (handtools)
5,1,6 Pembelian peralatan kesenian/olah raga

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 44


Penggunaan Dana per Sumber Dana
No. BOS/BPMU Sumber
Uraian Kegiatan Jumlah (Rp)
Kode Rutin Bantuan Lain Pendapatan
Pusat Provinsi Kab/Kota Lainnya
5,2 Pembelaian bahan habis pakai
5,2,1 Pembelian bahan praktikum IPA
5,2,2 Pembelian bahan praktikum IPS
5,2,3 Pembelian bahan praktikum Bahasa
5,2,4 Pembelian bahan praktikum komputer
5,2,5 Pembelian bahan praktik kejuruan
5,2,6 Pembelian bahan kesenian/olah raga
5,2,7 Pembelian tinta/toner
5,3 Pemeliharaan dan Perbaikan Ringan sarana
prasarana sekolah
5,3,1 Pengecatan, perbaikan atap bocor
5,3,2 Perbaikan pintu dan jendela
5,3,3 Perbaikan meubelair
5,3,4 Perbaikan lantai
5,3,5 Perbaikan kamar mandi
5,3,6 Perbaikan papan tulis
5,3,7 Perawatan fasilitas sekolah lainnya.

6 Pengembangan Standar Pengelolaan


6,1 Penyusunan Visi Misi
6,2 Penyusunan Profil Sekolah
6,3 Penyusunan program ketatausahaan
6,4 Pengadaan sarana pendukung perkantoran

6,5 Pengembangan sistem infromasi manajemen

7 Pengembangan Standar pembiayaan


7,1 Langganan daya dan jasa lainnya
7,1,1 Listrik
7,1,2 Telepon
7,1,3 Air
7,1,4 Internet
7,1,5 Jasa lainnya
7,2 Kegiatan rumah tangga sekolah
7,2,1 Konsumsi rapat guru/pegawai
7,2,2 Konsumsi tamu
7,2,3 dst. ...
7,3 Pembayaran Honor Pendidik dan tenaga
Kependidikan
7,3,1 Honorarium Bulanan Guru Honorer
7,3,2 Honorarium Bulanan Tenaga Kependidikan Honorer

8. Pengembangan dan implementasi sistem penilaian


8,1 Penggandaan soal dan penyediaan lembar jawaban
8,1,1 Ulangan harian
8,1,2 ulangan umum
8,1,3 Ujian sekolah
8,1,4 dst. ...

8,2 Penyelenggaraan kegiatan Uji Kompetensi


8,2,1 Bahan ujian kompetensi
8,2,2 Pemindaian & Scorring
8,2,3 Sertifikasi kompetensi
8,2,4 dst. ...

9 Penyusunan dan Pelaporan


9,1 Konsumsi penyusunan laporan
9,2 Fotocopy dan penggandaan laporan

Sub Total Pengunaan Dana (II)

III Penggunaan Dana lainnya


1 Belanja ....
2 Belanja ....
3 Belanja ....
Sub Total Pengunaan Dana

Total Penggunaan Dana (II+III)

Sisa Dana (I-II-III)

Mengetahui : Menyetujui : ......................., ..............................


Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah, Ketua Pengelola, Bendahara,

……………………………………… ………………………………
……………………………… ………………………………………
NIP. NIP. NIP.

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 45


Realisasi Penggunaan Dana Sesuai Peruntukan (Format K8)
Formulir
Diisi oleh BPMU-K8
Sekolah Dikirim ke
Tim Manajemen BPMU Kab/Kota

REALISASI PENGGUNAAN DANA BPMU MENURUT PERUNTUKAN


PERIODE BULAN : .....s/d/. .....
TAHUN PELAJARAN : ...............
Nama Sekolah :
Alamat :
Kabupaten/Kota :
Jumlah Siswa :
Jumlah Dana BPMU Diterima :
No. Jumlah (Rp)
Belanja/Anggaran Keterangan
Kode Penerimaan Pengeluaran Saldo
I Penerimaan
II Pengeluaran
A Belanja Personalia
1 Tenaga Pendidik Honorer
a Honor mengajar
b Honor pembinaan ekstrakurikuler
c Honor Wali Kelas, Ketua Jurusan/Ketua Program Studi dan Kepala Lab
d Honor penyusunan naskah soal ujian semester/sekolah;
e Honor Pengawasan Ujian Sekolah;
f Honor Pemeriksaan Hasil Ujian Sekolah
g Honor Panitia Kegiatan Penerimaan Siwa Baru,
h Honor Panitia/Penyelenggaraan Ulangan/Ujian,
i Honor Penyusunan RPP dan Bahan Ajar.
2 Tenaga Kependidikan Honorer
B Belanja Non Personalia
1 Pelaporan, dan operasional non Personalia
Jumlah (Rp)

Mengetahui : Menyetujui : ......................., ..................


Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah, Bendahara,

…………………………… …………………………… …………………………


NIP. NIP.

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 46


Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 47
LAMPIRAN
FORMAT PELAPORAN BPMU

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 48


Rekapitulasi Penggunaan Dana BPMU SMK/SMA/MA (Format K9)

Formulir BPMU-K9
Diisi Tim BPMU Kab/Kota
Dikirm ke Tim BPMU Provinsi

REKAPITULASI PENGGUNAAN DANA BANTUAN PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL SMA/MA/SMK


KABUPATEN/KOTA : .....................
PERIODE BULAN : .... s/d ....TAHUN PELAJARAN : ...............
:
Kode Peruntukan Penggunaan Dana BPMU/Jumlah Penggunaan Dana BPMU Provinsi
No. Nama Sekolah/Madrasah Jumlah
A1a A1b A1c A1d A1e A1f A1g A1h A1i A2 B

Jumlah

......................., ..................................
Mengetahui : Ketua Tim Pengelola BPMU Kabupaten .....
Kepala Dinas Pendidikan Kab/Kota ...

……………………………………… ………………………………………
NIP. NIP.
Keterangan :
Kode A1A s.d. B lihat Format K8

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 49


Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 50
(KOP SEKOLAH)
....................., ... 2018

Nomor : Kepada Yth.


Lampiran : 1 (satu) berkas Gubernur Jawa Barat
Perihal : Laporan Penggunaan dana BPMU Melalui Kepala Dinas Pendidikan
Tahap 1 / 2*) Tahun 2018 Provinsi Jawa Barat
di
Bandung

Sesuai dengan mekanisme yang harus dilaksanakan dalam pengelolaan dana BPMU, kami sampaikan laporan ringkas mengenai
Penggunaan Dana BPMU Tahap 1 / 2 *) sebagai dengan dokumen berikut :
1. Fakta Integritas/Pernyataan Tanggungjawab Penggunaan Dana
2. Rekapitulasi Penggunaan Dana BPMU Tahap 1 / 2*)
3. Dokumen Pertanggungjawaban Penggunaan Dana BPMU Tahap 1 / 2*)

Demikian kami sampaikan, atas bantuannya diucapkan terima kasih.

Hormat kami,
Yang membuat laporan,

............................................................

Tembusan:
- Yth. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 51


Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 52
(KOP SEKOLAH)

PAKTA INTEGRITAS/SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB


PENGGUNAAN BELANJA HIBAH UANG

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :
Jabatan : Kepala SMK .................
Bertindak untuk dan atas nama SMK ................., Kabupaten .......
Alamat : ..............................
Nomor KTP : ..................................

Dengan ini, menyatakan dengan sebenarnya bahwa untuk memenuhi tujuan transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana belanja hibah Bantuan
Pendidikan Menengah Universal :
1. Bertanggungjawab penuh baik formal maupun materiil atas penggunaan belanja hibah yang telah diterima;
2. Telah menggunakan belanja hibah Tahap 1 / 2*) Tahun Anggaran 2018 sesuai dengan peruntukan menurut Pedoman BPMU yang dikeluarkan oleh
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan sesuai dengan Rencana Penggunaan Biaya BPMU Tahap 1 / 2*);
3. Menyampaikan Laporan Penggunaan Dana Hibah;
4. Bersedia diaudit secara independen sesuai peraturan perundang-undangan.

Demikian pemyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta tidak ada unsur paksaan dart pihak manapun.

....................... , ... 2018


Yang membuat pernyataan,

Materai

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 53


Rp.6.000

...............................................................

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 54


Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 55
Formulir BPMU-K8
Diisi oleh Sekolah Dikirim ke
Tim Manajemen BPMU Kab/Kota/Provinsi

REALISASI PENGGUNAAN DANA BPMU MENURUT PERUNTUKAN


PERIODE BULAN : .....s/d/. .....
TAHUN PELAJARAN : ...............
Nama Sekolah :
Alamat :
Kabupaten/Kota :
Jumlah Siswa :
Jumlah Dana BPMU Diterima :
No. Jumlah (Rp)
Belanja/Anggaran Keterangan
Kode Penerimaan Pengeluaran Saldo
I Penerimaan
II Pengeluaran
A Belanja Personalia
1 Tenaga Pendidik Honorer
a Honor mengajar
b Honor pembinaan ekstrakurikuler
c Honor Wali Kelas, Ketua Jurusan/Ketua Program Studi dan Kepala Lab
d Honor penyusunan naskah soal ujian semester/sekolah;
e Honor Pengawasan Ujian Sekolah;
f Honor Pemeriksaan Hasil Ujian Sekolah
g Honor Panitia Kegiatan Penerimaan Siwa Baru,
h Honor Panitia/Penyelenggaraan Ulangan/Ujian,
i Honor Penyusunan RPP dan Bahan Ajar.
2 Tenaga Kependidikan Honorer
B Belanja Non Personalia
1 Pelaporan, dan operasional non Personalia
Jumlah (Rp)

Mengetahui : Menyetujui : ......................., ..................


Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah, Bendahara,

…………………………… …………………………… …………………………


NIP. NIP.

Pedoman BPMU Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 56

Anda mungkin juga menyukai