Anda di halaman 1dari 2

PENGERTIAN Penyimpanan spesimen adalah tindakan mengamankan

spesimen agar dapat disimpan beberapa waktu sebelum dan


sesudah dilakukan pemeriksaan laboratorium.

TUJUAN 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar cara


penyimpanan spesimen sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2. Untuk menghindari pengambilan darah berulang kali pada
pasien yang hasilnya perlu dikonfirmasi lebih lanjut.

-
UNIT TERKAIT

PROSEDUR Penyimpanan Sampel Serum


 Sampel darah yang menghasilkan serum dipisahkan antara
serum dan darah.
 Serum dimasukkan ke dalam tabung yang sudah diberi
identitas pasien.
 Tabung yang sudah terisi sisa serum ditutup dengan
parafilm untuk kemudian disimpan dalam freezer.
 Masa simpan serum 1 bulan setelah serum selesai analisa.
 Serum yang sudah lebih dari 1 bulan dan tidak ada komplain
atau pengulangan akan dibuang di tempat sampah infeksius

2. Penyimpanan sampel Whole Blood (EDTA)


 Sampel darah whole blood (EDTA) yang sudah selesai
dianalisa / diperiksa disimpan di kulkas ,pada tempat yang
sudah disediakan.
 Masa simpan darah 3 hari setelah darah diperiksa/
dianalisa.
 Darah yang sudah lebih dari 3 hari dan tidak ada komplain
dan pengulangan akan dibuang ditempat sampah infeksius.

3. Penyimpanan Sampel Urine dan Cairan Tubuh lainya


 Sampel urine dan cairan tubuh lainnya yang sudah selesai
dianalisa/ diperiksa disimpan dalam suhu ruang ,dalam
tempat yang sudah disediakan.
 Masa simpan selama 1 hari setelah diperiksa/ dianalisa.
 Sampel yang sudah lebih dari 1 hari dan tidak ada komplain
dan pengulangan akan dibuang ke tempat sampah
infeksius.

4. Sampel Feses
 Sampel feses disimpan pada tiap shift
 Setelah pertukaran shift sampel feses dibuang pada tempat
sampah infeksius.

Anda mungkin juga menyukai