Anda di halaman 1dari 3

PENYIMPANAN SPESIMEN

Nomor : / /PKM-BBN/MSJ/2021 UPTD


Terbit ke :
SOP No.Revisi :
Tgl. berlaku :
Halaman : 1/3
Puskesmas
Brabasan
Siti Fadilah, SKM
NIP. 197409241999032007
1. Pengertian Penyimpanan spesimen adalah tata cara peyimpanan spesimen untuk beberapa
waktu samapi batas waktu yang ditentukan

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langka-langka untuk penyimpanan spesimen

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / /PKM-BBN/MSJ/2021 tentang kebijakan


tentang Pelayanan Laboratorium
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Alat dan Wadah,
Bahan
6. Prosedur Penyimpanan spesimen dilakukan jika situasi/ keadaan tertentu mengharuskan
pelaksaan tes ditunda (gangguang PLN, alat terganggu, beban kerja terlampaui
besar, tes tertentu yang sudah ditentukan jadwalnya misalnya tes imunologi).
a. Dilaksanakan oleh petugas laboratroium.
b. Spesimen disimpan dalam wadah yang tertutup rapat, terbuat dari bahan yang
tidak mudah pecah atau bocor.
c. Wadah diberi lebel berisi tentang tulisan identitas pasien, tanggal, jam
pengambilan, jenis spesimen, dan jenis tes yang diminta.
d. Wadah yang sudah mengandung spesimen ditempatkan pada lingkungan yang
sesuai dengan tenggang waktu penyimpanan sesuai dengan jenis tes yang
diminta.

 Darah lengkap untuk tes :


Darah rutin (darah EDTA): spesimen stabil disimpan sampai 2 jam pada
suhu kamar atau disimpan pada suhu 40C sampai 24 jam.

 Serum / Plasma
Cara mendapatkan serum / plasma:
1) Serum harus dipisahkan paling lama 1 jam setelah pengambilan
darah.
2) Darah diambil kira-kira 5-7 ml kemudian disentrifus1000rpm.
3) Serum dipisahkan dari bekuan darah dengan pipet yang bersih dan
steril.
4) Bila tes tidak segera dilakukan maka serum disimpan pada suhu -
200C atau pada -700C bila disimpan bertahun-tahun.

 Beberapa contoh tes rujukan dengan waktu penyimpanan dibawah ini:

 Fe dan TBC (serum) : spesimen stabil disimpan pada suhu kamar selama 4
hari, dan dapat bertahan selama 7 hari pada suhu 40C.
 Glukosa:serum stabil disimpan sampai 2 jam pada suhu kamar, plasma
stabil disimpan sampai 1 jam pada suhu kamar.
 Fraksi lipid (serum/ plasma EDTA, heparin) : stabil disimpan pada suhu
40C selama 5-7 hari, pada suhu 200C selama 3 bulan. Pada sampel lipemik
dilarutkan dengan NaCl 0,9 % 1:4, dan sampel ini padat disimpan selama
selama 3 hari pada sushu 40C.
 CK (creatin kinase), CK MB (serum/ plasma, EDTA, heparin) : stabil
disimpan 24 jam pada suhu kamar, dan 1 minggu pada suhu 40C.
 LDH (serum/ plasma, EDTA, heparin): stabil disimpan selama 2 hari pada
suhu 40C
 Tes fungsi ginjal (ureum, kreatinin) : digunakan specimen serum/plasma
heparin, sebaiknya beberapa jam setelah pengambilan, atau disimpan
dalam diperiksa lemari pendingin
 Tes serologi hepatitis (HbsAg, Anti HBs, Anti HBc IgM, Anti HVC):
Digunakan spesimen serum / plasma EDTA, heparin, sitrat. Spesimen ini
stabil selama 3 hari pada suhu 2-80C, stabil selam 3 bulan pada suhu-200C
 Tes anti HIV-1, HIV-2 : digunakan spesimen serum/plasma EDTA,
heparin, sitrat. Spesimen ini stabil selama 3-7 hari pada suhu 2-8 0C, stabil
selama 3 bulan pada suhu -200c
 Tes eletrolit (natrium, kalsium, clorida): serum/plasma heparin (lithium
/Na-heparin), spesimen ini stabil disimpan selama 10 hari pada suhu 2-80C

 Urin : stabil sampai 2 jam pada suhu kamar, jika terpaksa ditunda >2 jam
maka urin disimpan pada suhu 40C, bila perlu gunakan pengawet urin
(lihat SOP cara pengambilan sampel). Pemilihan jenis pengawet harus
diperhatikan agar tidak menimbulkan kesalahan dalam interprestasi
hasil).

 Tes bakteri/ Mikrobiologi (Pemeriksaan Rujukan) :


a. Penyimpanan untuk bakteri tertentu ( darah ) dilakukan pada suhu kamar,
tetapi tidak boleh lebih dari 24 jam. Tidak boleh disimpan dalam lemari es.
b. Spesimen untuk isolasi bakteri seperti sterptococcus pyogenes harus
disimpan dalam transpor medium.
c. Darah yang mengandung sedikit bakteri disimpan pada medium
enrichemen, misanya salmonella spp dalam medium empedu.
d. Spesimen untuk isolasi Neisseria gonorhoae (sekret) tidak boleh disimpan
dalam suhu dingin, atau disimpan dalam medium transport (medium stuart)
e. Urin disimpan pada suhu 2-80C, tidak lebih dari 18 jam.
f. Tinja : dapat disimpan selama 2 jam pada suhu kamar. Bila >2 jam tinja
dimasukkan dalam media carry & Blair pada suhu kamar, atau pada suhu2-
80C.

7. Unit Terkait  Poli Umum


 Poli KIA-KB
 Poli gigi
 IGD

8. Dokumen Rekam medis, buku regitrasi laboratorium


Terkait
9. Rekaman Historis

No. Yang diubah Isi perubahan Tgl. Mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai