Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN AKSES VASKULAR

Definisi
Faktor-faktor Pertimbangan Pembuatan Akses Klasifikasi Teknik Akses Vaskular Akses vaskuler adalah istilah yang berarti jalan untuk memudahkan
Vaskular mengeluarkan darah dari pembuluhnya untuk keperluan tertentu, dalam
1. Akses Vaskuler Eksternal kasus gagal ginjal untuk proses hemodialisis.
1. Usia (sementara)
2. Derajat gangguan dan kemungkinan pulih a. Vena Femoralis
b. Vena Subclavia Akses vaskuler memungkinkan darah mengalir dalam jumlah besar dan
tidaknya fungsi ginjal terus menerus kedalam mesin selama proses hemodialisa berlangsung. Pada
c. Vena Jugularis Internal
3. Tekanan darah dan status hidrasi pembuluh darah vena normal tidak mungkin hal ini terjadi
2. Akses Vaskuler Internal karena pembuluh akan kolaps pada saat darah ditarik melalui mesin. Untuk
4. Adanya komplikasi (permanen) itu diperlukan pembuatan akses vaskuler yang memungkinkan proses
5. Keadaan pembuluh lengan a. AV Shunt atau AV Fistula hemodialisa dilakukan
6. Derajat kedaruratan untuk memulai dialysis b. AV Graft

Pemeliharaan Akses Vaskuler Komplikasi Diagnosa Keperawatan


Kontrol teratur baik kepada nefrologis maupun kepada 1. Infeksi
spesialis bedah 1) Kerusakan integritas kulit
Akses harus dijaga tetap bersih. 2. Thrombosis dan emboli 2) Intoleransi aktivitas
Pastikan bahwa akses digunakan hanya untuk hemodialisa udara 3) Pola napas tidak efektif
Periksa getaran (thrill) pada akses setiap hari.
Perhatikan tanda infeksi seperti bengkak, mengkilat, 3. Stenosis vena sentral 4) Resiko Infeksi
kemerahan, ada nanah
Tidak boleh mengukur tekanan darah pada lengan yang
digunakan untuk akses HD
Jangan menggunakan pakaian ketat dan jam tangan pada
lengan yang digunakan sebagai akses.
Jangan sampai tangan tertimpa badan bahkan bantal pada
saat tidur.
Jangan mengangkat beban berat
1) Kerusakan integritas kulit
NOC:
a. Akses hemodialis
b. Integritas jaringan: Kulit dan lendir
c. Membran

NIC:
1. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
2. Hindari kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
3. Monitor kulit akan adanya kemerahan
4. Monitor aktivitas dan mobilisasi
5. Monitor status nutrisi

2) Intoleransi aktivitas
NOC:
a. Toleransi aktivitas
b. Peraatan diri: ADLs
c. Konservasi energi

NIC:
1. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dulakukan
2. Bantu untuk memilih aktivitas
3. Bantu dalam mengembangkan motivasi diri
4. Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual
5. Kolaborasi perencanaan program terapi

3) Ketidakefektif pola napas


NOC:
a. Status respirasi:Ventilasi
b. Status vital sign

NIC:
1. Buka jalan napas
2. Atur posisi
3. Identifikasi pemasangan alat jalan napas buatan
4. Monitor respirasi dan status O2
5. Monitor tanda-tanda vital sebelum, selama, dan sesudah aktivitas

4) Resiko Infeksi
NOC:
Kontrol faktor resiko
Kriteria Hasil :
1) Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
2) Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
3) Menunjukkan perilaku hidup sehat
4) Klien dan keluarga mampu melaporkan tanda dan gejala infeksi

NIC:
1. Batasi pengunjung
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tundakan pada klien
3. Anjurkan pada klien dan keluarga untuk melaporkan dan mengenali tanda-tanda infeksi
4. Tingkatkan masukkan gizi yang cukup
5. Berikan pendidikan kesehatan tentang resiko infeksi

Daftar Pustaka
Barader, Mary. 2008. Klien Gangguan Ginjal. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Nurarifah. A.H, Kusuma. H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA NIC-NOC. Media Action. Jogjakarta
Muttaqin, Arif. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: Penerbit
Salemba Medika.
Nursalam. 2006. Sistem Perkemihan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologi Ed. 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Oliver, Callery, Thorpe, Schwab & Churchill (2000, Risk of Bacteremia from temporary
hemodialysis catheter by site of insertion and duration of use : a prospective study,
http://www.nature.com, diperoleh tanggal 25 Januari 2007)

Banjarmasin, 16 Desember 2019


Preseptor Klinik, Ners Muda,

Norzainah, S.Kep., Ns Luthfi Alfia, S.Kep

Anda mungkin juga menyukai