Anda di halaman 1dari 43

 

 
 
 
 
 
 

DOKUMEN 
USULAN TEKNIS 
 
 
PEKERJAAN JASA KONSULTASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR 
BPD KALTIM CABANG TANAH GROGOT 
 
 
TAHUN 2011 
 
 
 
 
 
 
 
 
PT. CORE ARCHITECT CONSULTANT 
Jl. Jenderal Sudirman Kav 52-53 RT5/RW3, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta 
Selatan, DKI Jakarta 12190   
PT. CORE ARCHITECT CONSULTANT 
Jl. Jenderal Sudirman Kav 52-53 RT5/RW3, Senayan, Kebayoran Baru, 
Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12190 
 
 
Jakarta, 20 September 2011 
 
Nomor   : 15.142/CORE/IX/2011 
Lampiran  : 1 Bendel 
Perihal :  Penawaran  Administrasi  dan  Teknis  Jasa  Konsultansi  Perencanaan  (DED) 
Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah Grogot. 
  
Kepada Yth. 
Komite Pelelangan 
Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah Grogot 
Di Samarinda 
 
Sehubungan  dengan  Undangan  Pengambilan  Dokumen  Pemilihan  Nomor: 
007/KPL−DED/BPD−TGT/IX/2011  tanggal  12  September  2011  dan  setelah  kami  pelajari  dengan 
saksama  Dokumen  Pemilihan,  Berita  Acara  Pemberian  Penjelasan  dan  Adendum  Dokumen 
Pemilihan,  dengan  ini  kami  mengajukan  penawaran  Administrasi  dan  Teknis  untuk  pekerjaan 
Perencanaan (DED) Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah Grogot. 
Penawaran  Administrasi  dan  Teknis  ini  sudah  memperhatikan  ketentuan  dan  persyaratan 
yang  tercantum  dalam  Dokumen  Pemilihan  untuk  melaksanakan  pekerjaan tersebut di atas. Jangka 
waktu  pelaksanaan  pekerjaan  selama 60 (enam puluh) hari kalender.  Penawaran ini berlaku selama 
60  (enam  puluh)  hari  kalender  sejak  pembukaan  penawaran  Sampul  I.  Sesuai  dengan  persyaratan 
Dokumen Pemilihan, bersama Surat Penawaran Administrasi dan Teknis ini kami lampirkan: 
1. Dokumen penawaran teknis, terdiri dari: 
a. Data Pengalaman Perusahaan, terdiri dari: 
1) Data Organisasi Perusahaan; 
2) Daftar Pengalaman Kerja Sejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir; 
3) Uraian Pengalaman Kerja Sejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir; 
b. Pendekatan dan Metodologi, terdiri dari: 
1) Tanggapan dan saran terhadap Kerangka Acuan Kerja; 
2) Uraian pendekatan, metodologi, dan program kerja; 
3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan; 
4) Komposisi tim dan penugasan; 
5) Jadwal penugasan tenaga ahli; 
c. Kualifikasi Tenaga Ahli, terdiri dari: 
1) Daftar Riwayat Hidup personil yang diusulkan; 
2)  Surat  pernyataan  kesediaan  untuk  ditugaskan  dari  personil  yang 
diusulkan; 
d. Proposal Desain. 
Dengan  disampaikannya  Surat  Penawaran  ini,  maka  kami  menyatakan  sanggup  dan  akan 
tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan. 
  
PT. CORE ARCHITECT CONSULTANT  
  
  
  
YUGSA KHANINUR KHALIF   
Direktur Utama Konsultan   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
DAFTAR ISI 
 
BAB I : PENDAHULUAN 
BAB II : TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK 
BAB III : DATA ORGANISASI 
BAB IV : PENGALAMAN KERJA SEPULUH TAHUN TERAKHIR 
BAB V : PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA 
BAB VI : KUALIFIKASI TENAGA AHLI 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB I 
PENDAHULUAN 
 
Umum 
  
Bahwa  dalam  penyelenggaraan  pengadaan  barang  dan  jasa  yang  dibiayai  dengan 
Anggaran  Dana  BPD  Kaltim  akan  dilaksanakan  dengan  efektif  dan  efisien  dengan 
prinsip  persaingan  sehat,  transparan,  terbuka  dan  perlakuan  yang  adil  bagi  semua 
pihak  sehingga  hasilnya  dapat  dipertanggungjawabkan  baik  dari  segi  fisik, 
keuangan  maupun  manfaatnya  bagi  kelancaran  tugas  BPD  Kaltim  Kantor  Cabang 
Grogot. 
 
Dalam  pelaksanaan  kegiatan  pembangunan  di  BPD  Kaltim  Kantor  Cabang  Grogot 
kami  akan  mempersiapkan  program  kerja  yang  meliputi  perancangan  dan 
perencanaan  yang  terdiri  atas  studi  kelayakan  dan  detail  perancangan  teknik 
(Detail  Engineering  Design)  yang  menghasilkan  dokumen  perancangan  yang sesuai 
dengan sasaran fisik yang diperlukan. 
  
Untuk  mempersiapkan  pelaksanaan  Pembangunan  Gedung  Kantor  BPD  Kaltim 
Cabang  Grogot,  pada  tahap  pembuatan  dokumen  perencanaan  dan  dokumen 
pelelangan,  kami  ​Core  selaku  Konsultan  Perencana  akan  mengacu  pada  peraturan 
penyelenggaraan  dan  pedoman  teknis  perencanaan.  Selain  itu  hasil  perencanaan 
akan  disusun  dalam  laporan  perencanaan  menurut  prosedur  dan  tahapan  proses 
perencanaan sesuai dengan kriteria dan waktu perencanaan.  
 
Maksud dan Tujuan Pekerjaan 
 
Maksud  Kegiatan  Pembangunan  Gedung  Kantor  BPD  Kaltim  Cabang  Tanah  Grogot 
ini  dimaksudkan  untuk  mendukung  visi  dan  misi  Bank  Pembangunan  Daerah 
Kalimantan  Timur.  Tujuan  Kegiatan  Adapun  tujuan  dari  kegiatan  ini  adalah: 
Pembangunan  Gedung  Kantor  BPD  Kaltim  Cabang  Tanah  Grogot  ini untuk menjadi 
pusat  pelayanan  bagi  masyarakat  Kecamatan  Tanah  Grogot  Kabupaten  Paser. 
Filosofi  dan  usulan  bentuk  bangunan  (bernuansa  khas  kedaerahan  dan  atau 
sebagai  landmark  Tanah  Grogot)  dengan  tidak  meninggalkan  standarisasi  kantor 
cabang yang ada (Prototype). 
 
Lingkup Pekerjaan, Tugas, dan Data Fasilitas Penunjang 
 
Lingkup  pekerjaan  adalah  Perencanaan  Pembangunan  Gedung  Kantor  BPD  Kaltim 
Cabang  Tanah  Grogot  di  Lokasi  Kecamatan  Tanah  Grogot,  Kabupaten  Paser  Tahun 
2011, mulai dari tahap Pra – desain sampai tahap DED (Detail Engineering Design). 
 
Lingkup  tugas  yang  akan  dilaksanakan  berpedoman  pada  ketentuan  yang  berlaku, 
khususnya  mengacu  kepada  Pedoman  Teknis  Pembangunan  Bangunan  Gedung 
Negara,  menurut  Peraturan  Menteri  Pekerjaan  Umum  Permukiman  dan  Prasana 
Wilayah  Nomor  45/PRT/M/2007  tanggal  27  Desember  2007,  meliputi  tugas-tugas 
perencanaan fisik bangunan yang terdiri dari: 
a. Persiapan atau konsepsi perencanaan, 
seperti:  mengumpulkan  data  dan  informasi  lapangan  (termasuk 
penyelidikan  tanah),  membuat  interpretasi  secara  garis  besar 
terhadap  KAK,  program  kerja  perencanaan,  konsep  perencanaan, 
sketsa  gagasan,  konsultasi  dengan  Pemerintah  Daerah  setempat 
mengenai peraturan daerah/ perijinan bangunan. 
b. Penyusunan pra–rencana seperti membuat rencana tapak, 
pra–rencana  bangunan dan mengurus perizinan sampai mendapatkan 
advis  planning,  keterangan  persyaratan  bangunan  dan  perijinan 
lingkungan  (UKL  /  UPL)  dan  IMB  pendahuluan dari Pemerintah daerah 
setempat. 
c. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat: 
−  Rencana  arsitektur,  beserta  uraian  konsep  dan  visualisasi  dwi  dan 
trimatra bila diperlukan. 
−  Rencana  struktur,  beserta  uraian  konsep  dan  perhitungannya.  − 
Rencana  Mekanikal  dan  elektrikal,  beserta  uraian  konsep  dan 
perhitungannya. 
− Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya. 
− Garis besar spesifikasi teknis (Outline Technical Specifications) 
− Perkiraan biaya (Engineering Estimate) 
d. Penyusunan rencana detail, 
seperti  membuat  gambar-gambar  perencanaan,  gambar-gambar 
detail,  Rencana  Kerja  dan  Syarat-syarat  (RKS),  rincian  volume 
pelaksanaan  pekerjaan  (  Bill  of  Quantity  ),  rencana  anggaran  biaya 
pekerjaan konstruksi dan menyusun laporan akhir perencanaan. 
e. Persiapan pelelangan, 
seperti  membantu  Komite  Pelelangan  di  dalam  menyusun  dokumen 
pelelangan  dan  membantu  Komite  dalam  menyusun  program  dan 
pelaksanaan pelelangan. 
f. Pelelangan, 
seperti  membantu  Panitia  pada  waktu  pelaksanaan  pekerjaan, 
termasuk  menyusun  Berita  Acara  Penjelasan  Pekerjaan,  membantu 
Panitia  dalam  melaksanakan  evaluasi  penawaran,  menyusun  kembali 
dokumen  pelelangan,  dan  melaksanakan  tugas-tugas  yang  sama 
apabila terjadi lelang ulang. 
g. Pengawasan Berkala, 
seperti  memeriksa  pelaksanaan  pekerjaan  kesesuaiannya  dengan 
rencana  secara  berkala,  melakukan  penyesuaian  gambar  dan 
spesifikasi  teknis  pelaksanaan  bila  ada  perubahan,  memberikan 
penjelasan  terhadap  persoalan  yang  timbul  selama  masa  konstruksi, 
memberikan  rekomendasi  tentang  penggunaan  bahan  dan  membuat 
laporan akhir pengawasan berkala. 
h. Bersama-sama dengan Kontraktor menyusun petunjuk penggunaan, 
pemeliharaan  dan  perawatan  bangunan  gedung,  termasuk  petunjuk 
yang  menyangkut  peralatan  dan  perlengkapan  mekanikal-elektrikal 
bangunan. 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB II 
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK 
 
Setelah  membaca  dan  menelaah  Kerangka  Acuan  Kerja  Pekerjaan  Jasa  Konsultansi 
Perencanaan  (DED)  Pembangunan  Gedung  Kantor  BPD  Kaltim  Cabang  Tanah 
Grogot, konsultan memberikan tanggapan-tanggapan sebagai berikut: 
A. 1. Tanggapan Terhadap Latar Belakang 
Konsultan  telah  mengetahui  sepenuhnya  mengenai  latar  belakang 
Pekerjaan  Jasa  Konsultansi  Perencanaan  (DED) Pembangunan Gedung 
Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah Grogot. 
A. 2. Tanggapan Terhadap Maksud dan Tujuan Pekerjaan 
Maksud  dan  tujuan  Pekerjaan  Jasa  Konsultansi  Perencanaan  (DED) 
Pembangunan  Gedung  Kantor  BPD  Kaltim  Cabang  Tanah  Grogot 
sudah  cukup  tepat  dan  strategis  menurut  konsultan,  yaitu  untuk 
menjadi  pusat  pelayanan  bagi  masyarakat  Kecamatan  Tanah  Grogot 
Kabupaten  Paser  dan  agar  pelaksanaan  pencapaian  target  mutu, 
waktu  dan  pembiayaan  pembangunan  bisa  berjalan  dengan  baik, 
sehingga  hasil  pembangunan  yang  dihasilkan  nanti  semakin  berharga 
serta memiliki kinerja yang baik. 
A. 3. Tanggapan Terhadap Sasaran Penugasan 
Ketiga  masa  sasaran  Pekerjaan  Jasa  Konsultansi  Perencanaan  (DED) 
Pembangunan  Gedung  Kantor  BPD  Kaltim  Cabang  Tanah  Grogot  ini 
menurut  konsultan  sudah  cukup  tepat  guna  sesuai  dengan  maksud 
dan tujuannya. 
A.  4.  Tanggapan  Terhadap  Tugas,  Tanggung  jawab  dan  Program  Kerja 
Konsultan Manajemen Konstruksi 
Konsultan  telah  mengetahui  sepenuhnya  mengenai  Tugas,  Tanggung 
jawab  dan  Program  Kerja  Konsultan  dalam  Pekerjaan Jasa Konsultansi 
Perencanaan  (DED)  Pembangunan  Gedung  Kantor  BPD Kaltim Cabang 
Tanah Grogot dan akan melaksanakan seoptimal mungkin. 
A. 5. Tanggapan Terhadap Ruang Lingkup Proyek 
Ruang  lingkup  Penyusunan  Pekerjaan  Jasa  Konsultansi  Perencanaan 
(DED)  Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah Grogot 
sebagaimana  diarahkan  dalam  KAK  sudah  cukup  jelas  dan  lengkap. 
Ruang lingkup pekerjaan terdiri dari : 
1. Lingkup Pekerjaan 
Kegiatan  Pekerjaan  Jasa  Konsultansi  Perencanaan  (DED) 
Pembangunan  Gedung  Kantor  BPD  Kaltim  Cabang  Tanah 
Grogot  yang  meliputi  pengendalian  waktu,  biaya,  pencapaian 
sasaran  fisik  (kuantitas  dan  kualitas),  dan  tertib  administrasi 
dalam  Pekerjaan  Jasa  Konsultansi  Perencanaan  (DED) 
Pembangunan  Gedung  Kantor  BPD  Kaltim  Cabang  Tanah 
Grogot  pada  tahap  pelaksanaan  konstruksi  sampai  dengan 
masa pemeliharaan. 
2. Tahap Lingkup Tugas 
Kegiatan  Pekerjaan  Jasa  Konsultansi  Perencanaan  (DED) 
Pembangunan  Gedung  Kantor  BPD  Kaltim  Cabang  Tanah 
Grogot yang memiliki spesifikasi umum sebagai berikut : 
- Struktur beton bertulang 
- Pekerjaan pasangan 
- Pekerjaan rangka atap dan plafond 
- Instalasi air (bersih dan kotor) 
- Pekerjaan mekanikal dan elektrikal 
Konsultan  pada  intinya  akan  berupaya  melaksanakan  seluruh  lingkup 
yang  diisyaratkan.  Penjabaran  pelaksanaan  lingkup  kegiatan  akan 
diuraikan  lebih  rinci  dalam  Bab  berikutnya,  yaitu  Apresiasi  Inovasi, 
pendekatan Masalah dan Metodologi. 
A. 6. Tanggapan Terhadap Pendekatan dan Metodologi 
Konsultan  telah  mengetahui  sepenuhnya  mengenai  kebutuhan 
wawasan  yang  luas  terhadap  pendekatan  dan  metodologi 
pelaksanaan  sebagai  pendukung  utama  dalam  Pekerjaan  Jasa 
Konsultansi  Perencanaan  (DED)  Pembangunan  Gedung  Kantor  BPD 
Kaltim Cabang Tanah Grogot. 
A. 7. Tanggapan Terhadap Waktu Pelaksanaan 
Jangka  waktu  pelaksanaan  kegiatan  Pekerjaan  Jasa  Konsultansi 
Perencanaan  (DED)  Pembangunan  Gedung  Kantor  BPD Kaltim Cabang 
Tanah  Grogot  selama  60  hari  kalender  sejak  penandatanganan  Surat 
Perintah  Mulai  Kerja  (SPMK)  pekerjaan  fisik  oleh  Kuasa  Pengguna 
Anggaran  sampai  dengan  masa  pemeliharaan.  Konsultan  akan 
membuat  rencana  kerja  yang  terkoordinasi  dengan  baik  dan  akan 
mengerahkan  kemampuan  yang  dimiliki  agar  dalam  pelaksanaan 
nantinya tepat waktu dan tepat sasaran. 
A. 8. Tanggapan Terhadap Tenaga Ahli Yang Diperlukan 
Untuk  melaksanakan  Pekerjaan  Jasa  Konsultansi  Perencanaan  (DED) 
Pembangunan  Gedung  Kantor  BPD  Kaltim Cabang Tanah Grogot, jenis 
keahlian  kualifikasi  dan  jumlah  tenaga  ahli  yang  disebutkan  KAK  akan 
disediakan  sebaik  mungkin.  Konsultan memberikan komposisi tim ahli 
yang  telah  berpengalaman  luas  di  proyek-proyek  baik  proyek 
pemerintah  maupun  swasta,  terutama  ahli-ahli  yang  banyak  terlibat 
dalam  Pekerjaan  Jasa  Konsultansi  Perencanaan  (DED)  Pembangunan 
Gedung  Kantor  BPD  Kaltim  Cabang  Tanah  Grogot.  Rincian  tenaga  ahli 
ini  dapat  dilihat  pada  bab  Tenaga  Ahli  dan  Tanggung jawabnya. Untuk 
mendukung  kerja  tim  ahli  ini  diperlukan  tim  pendukung  yang  dapat 
akomodatif terhadap berbagai tugas yang dibebankan. Oleh karena itu 
tim  pendukung  ini  juga  akan  melibatkan  tenaga  -  tenaga  pendukung 
yang telah berpengalaman. 
A. 9. Tanggapan Terhadap Lokasi Pekerjaan 
Konsultan  telah  mengetahui  bahwa  Kegiatan  Jasa  Konsultansi 
Perencanaan  (DED)  Pembangunan  Gedung  Kantor  BPD Kaltim Cabang 
Tanah  Grogot  teknis  sedang/berat  ini  harus  dilaksanakan  di  wilayah 
Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia  tepatnya  di  Kecamatan  Tanah 
Grogot,  Kabupaten  Paser  dengan  mengenali  karakteristik  kawasan 
secara  fisik  dan  ataupun  secara  non  fisik sesuai dengan yang terdapat 
dalam KAK. 
A. 10. Tanggapan Terhadap Keluaran 
Konsultan  telah  mengetahui  keluaran  pada  tahap  pelaksanaan 
Pekerjaan  Jasa  Konsultansi  Perencanaan  (DED) Pembangunan Gedung 
Kantor  BPD  Kaltim  Cabang  Tanah  Grogot  yang harus dihasilkan sesuai 
dengan KAK. 
A. 11. Tanggapan Terhadap Laporan 
Konsultan telah mengetahui jenis – jenis laporan yang harus dihasilkan 
selama  pelaksanaan  Pekerjaan  Jasa  Konsultansi  Perencanaan  (DED) 
Pembangunan  Gedung  Kantor  BPD  Kaltim  Cabang  Tanah  Grogot 
sesuai dengan KAK. 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB III 
DATA ORGANISASI 
 
STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN 
 

Struktur  organisasi  berfungsi  sebagai  penjabaran  pekerjaan,  tugas,  dan 


tanggung  jawab  tiap-tiap  personil  dan  hubungan  antar  tiap  personil,  sehingga 
terdapat  tugas  yang  jelas  dan  tidak  adanya  ​overlap  pada  masing-masing  personil. 
Diharapkan  dengan  adanya  penjabaran  struktur  organisasi  yang  baik  dapat 
membuat pekerjaan selalu terkontrol dan dapat dilaksanakan sesuai rencana. 
 
STRUKTUR ORGANISASI 
Dalam sub bab ini, Konsultan menginventarisasi personil tim yang diperlukan 
dan  bagaimana  posisinya  dalam  pekerjaan  ini.  Tim  ini  akan  bekerja  sama  dengan 
Komite  Pelelangan  Pembangunan  Gedung  Kantor  Bank  Pembangunan  Daerah 
Kalimantan Timur Cabang Tanah Grogot. 
 
Secara  administratif,  penanggung  jawab  proyek  ini  adalah  ​Yugsa  Khaninur 
Khalif  B.  Arch,  IAI  sesuai  kontrak  yang  ditandatangani  antara  pemilik  proyek  dan 
juga  pihak  konsultan,  sedangkan  Kepala  Lapangan,  Kepala  Logistik,  dan  Kepala 
Administrasi  bertanggung  jawab  terhadap  teknis  penyelesaian  pekerjaan  sesuai 
posisi  masing-masing.  Ada  6  tenaga  professional,  3  tenaga  asisten,  dan  3  tenaga 
penunjang yang akan dipekerjakan, antara lain: 
A. Tenaga Profesional 
1. Team Leader (Ahli Arsitektur) 
2. Ahli Struktur 
3. Ahli Mekanikal 
4. Ahli Elektrikal 
5. Ahli Lingkungan dan Sosek 
6. Ahli Estimator 
B. Tenaga Asisten 
1. Ahli Arsitektur 
2. Ahli Struktur 
3. Ahli Mekanikal Elektrikal 
C. Tenaga Penunjang 
1. CAD Operator 
2. Surveyor 
3. Sekretaris/ Administrasi Umum 
 
PERSONIL PEKERJAAN 
Konsultan  menurunkan  tim  tenaga  ahli  terbaik  mengingat  kompleksitas  pekerjaan 
yang  dibutuhkan.  Seperti  yang  sudah  dijelaskan,  personil  yang  terlibat  merupakan 
Tenaga  Ahli  yang  telah berpengalaman dalam beberapa pekerjaan. Personil terpilih 
dari Konsultan terpilih diuraikan sebagai berikut: 
 
 
TENAGA PROFESIONAL 
1. Team Leader : Y
​ ugsa Khaninur Khalif B. Arch., IAI 
Ketua  tim  memiliki  pendidikan  S1  Arsitektur  di  University  of  New  South 
Wales  lulusan  1995.  Rekaman  ijazah  dan  rincian  pengalaman  profesional 
yang relevan pada pekerjaan ini terdapat pada lampiran. 
2. Ahli Struktur : ​ Prasetyo Adi Nugroho B. Arch., IAI 
Sekretaris/  Administrasi  Umum  memiliki  pendidikan  S1  di  McGill  University 
dan  lulus  pada  tahun  2002.  Rekaman  ijazah  dan  rincian  pengalaman 
profesional yang relevan pada pekerjaan ini terdapat pada lampiran. 
3. Ahli Mekanikal : B
​ imo Khaerul Fuadi S.T. 
Ahli  Mekanikal  memiliki  pendidikan  S1  Teknik  Elektro  di  Universitas  Gajah 
Mada  dan  lulus  pada  tahun  2005.  Rekaman  ijazah  dan  rincian  pengalaman 
profesional yang relevan pada pekerjaan ini terdapat pada lampiran. 
4. Ahli Elektrikal :​ Fairuz Abiyyu Ulinnuha S.T., M.T. 
Ahli  Elektrikal  memiliki  pendidikan  S1  Teknik  Elektro  di  Universitas  Gajah 
Mada  dan  lulus  pada  tahun  2000.  Melanjutkan  kuliah S2 di Institut Teknologi 
Bandung  dan  lulus  tahun  2003.  Rekaman  ijazah  dan  rincian  pengalaman 
profesional yang relevan pada pekerjaan ini terdapat pada lampiran. 
5. Ahli Lingkungan : G
​ iulik Agi S.T 
Ahli  Lingkungan  memiliki  pendidikan  S1  Teknik  Lingkungan  di  Universitas 
Islam  Indonesia  dan  lulus  pada  tahun  2001.  Rekaman  ijazah  dan  rincian 
pengalaman  profesional  yang  relevan  pada  pekerjaan  ini  terdapat  pada 
lampiran. 
6. Ahli Estimator : H
​ otman Kamy S.E. 
Ahli  Estimator  memiliki  pendidikan  S1  Akuntansi  di  Universitas  Diponegoro 
dan  lulus  pada  tahun  2001.  Rekaman  ijazah  dan  rincian  pengalaman 
profesional yang relevan pada pekerjaan ini terdapat pada lampiran. 
 
 
TENAGA ASISTEN 
1. Asisten Ahli Arsitektur: M
​ arcow Sinedia S.T. 
Asisten  Ahli  Arsitektur  memiliki  pendidikan  S1  Arsitektur di Institut Teknologi 
Bandung  dan  lulus  pada  tahun  2004.  ​Rekaman  ijazah  dan  rincian 
pengalaman  profesional  yang  relevan  pada  pekerjaan  ini  terdapat  pada 
lampiran. 
2. Asisten Ahli Struktur: A
​ smirandah br. Siregar S.T. 
Asisten  Ahli  Struktur  memiliki  pendidkan  S1  Teknik  Sipil  di  Universitas 
Diponegoro  dan  lulus  pada  tahun  2003.  Rekaman  ijazah  dan  rincian 
pengalaman  profesional  yang  relevan  pada  pekerjaan  ini  terdapat  pada 
lampiran. 
3. Asisten Ahli Mekanikal Elektrikal : E
​ nel Sangaji S.T 
Asisten  Ahli  Mekanikal  Elektrikal  memiliki  pendidikan  S1  Teknik  Elektro  di 
Universitas  Diponegoro  dan  lulus  tahun  2004.  Rekaman  ijazah  dan  rincian 
pengalaman  profesional  yang  relevan  pada  pekerjaan  ini  terdapat  pada 
lampiran. 
 
TENAGA PENUNJANG  
1. CAD Operator : D
​ inar Kasidah S.T. 
CAD  Operator  memiliki  pendidikan  S1  Teknik  Arsitektur  di  Universitas 
Diponegoro  dan  lulus  pada  tahun  2007.  Rekaman  ijazah  dan  rincian 
pengalaman  profesional  yang  relevan  pada  pekerjaan  ini  terdapat  pada 
lampiran. 
2. Surveyor : ​Asdi Mariandi S.T. 
Surveyor  memiliki  pendidikan  S1  Arsitektur  di  Universitas  Islam  Indonesia 
dan  lulus  pada  tahun  2008.  Rekaman  ijazah  dan  rincian  pengalaman 
profesional yang relevan pada pekerjaan ini terdapat pada lampiran. 
 
 
3. Sekretaris/ Administrasi Umum : ​Tatang Suherman S.E.  
Ahli  Struktur  memiliki  pendidikan  S1  Akuntansi  di  Universitas  Diponegoro 
dan  lulus  pada  tahun  2001.  Rekaman  ijazah  dan  rincian  pengalaman 
profesional yang relevan pada pekerjaan ini terdapat pada lampiran. 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB IV 
PENGALAMAN KERJA SEPULUH TAHUN TERAKHIR 
 

 
 
 
BAB V 
PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA 
 
UMUM 
Metodologi  pelaksanaan  layanan  Jasa  Konsultansi  Perencanaan  (DED) 
Pembangunan  Gedung  Kantor  BPD  Kaltim  Cabang  Tanah  Grogot,  mengacu  pada 
pemahaman  dan  apresiasi  konsultan  terhadap  Kerangka  Acuan  Kerja  (KAK)  dan 
Berita  Acara  Penjelasan  Pekerjaan  (Aanwijzing)  untuk  paket  pekerjaan  tersebut  di 
atas.  Orientasi  pokok  dalam  penyusunan  metodologi  ini  adalah  tercapainya 
maksud  dan  tujuan  dari  pelaksanaan  pekerjaan  pengawasan  dalam  pengendalian 
dan pengawasan teknik bangunan gedung secara memuaskan. 
 
Metodologi  ini  disusun  berdasarkan  beberapa  pendekatan  yaitu  pendekatan 
umum,  pendekatan  teknis  dan  administrasi  serta  pendekatan  professional. 
Pendekatan-pendekatan  tersebut  akan  menjadi  kerangka  dasar  dari  penyusunan 
program  kerja  secara  terperinci  khususnya  yang  berhubungan  dengan  teknik 
pelaksanaan pekerjaan. 
 
KOORDINASI DENGAN INSTANSI TERKAIT 
Koordinasi  dengan  instansi  terkait  atau  lembaga  yang  terkait  di  semua  tingkatan 
merupakan  hal  yang  sangat  penting  untuk  dilakukan,  agar  implementasi  dan 
pelaksanaan  pekerjaan  dapat  berjalan  secara  lancar  tanpa  ada  benturan  dan 
kesalahpahaman  yang  diakibatkan  kurangnya  koordinasi  dan  informasi  dari 
pihak-pihak yang terkait. 
 
Pihak-pihak  yang  terkait  yang  dimaksud  bukan  hanya  dari  pihak  proyek,  namun 
juga  instansi-instansi  terkait  lainnya.  Prasarana  sebelum  pelaksanaan  pekerjaan 
Pengawasan  dilaksanakan  perlu  adanya  koordinasi  dan  pemberian  informasi  baik 
secara  formal  maupun  secara  non  formal.  Hal  ini  perlu  ditekankan  khususnya 
kepada  personil-personil  yang  akan  melakukan  pengendalian  dan  pengawasan 
langsung pada setiap harinya di lapangan. 
 
PENDEKATAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI 
Pendekatan  teknis  dan  administrasi  yang  dimaksud  adalah  pendekatan  terhadap 
semua  aspek  teknis  dan  administrasi  yang  akan  dihadapi  dalam  pelaksanaan 
pekerjaan  Pengawasan  di  lapangan.  Pendekatan  ini  akan  menunjukkan 
pemahaman  konsultan  mengenai  aspek  teknis  dan  administrasi  yang  terkait 
dengan pelaksanaan pekerjaan. 
a. Pendekatan Secara Teknis 
Prinsip-prinsip  keteknikan  yang  akan  diaplikasikan dalam pelaksanaan 
pekerjaan  pengawasan  ini  adalah  pedoman-pedoman  teknik  yang 
biasa dipakai di lingkungan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah. 
Pedoman  yang  dimaksud  adalah  semua  produk  yang  diterbitkan  oleh 
Dinas  Permukiman  dan  Prasarana  Wilayah  yang  relevan  dengan  item 
pekerjaan-pekerjaan  yang  akan  dilaksanakan  di  lapangan  yang 
tentunya  akan  mengacu  pada  dokumen  kontrak  termasuk  pada 
lingkup  pekerjaan  Pengawasan  Pelaksanaan  Pembangunan  Gedung 
Kantor  BPD  Kalimantan  Timur.  Prinsip  keteknikan  dalam  hal 
pelaksanaan  pekerjaan  yang  akan  diaplikasikan,  pada  dasarnya 
merupakan  alat  bantu  agar  pengelolaan  pembangunan  dapat 
menghasilkan  output  seperti  yang  diharapkan.  Alat  Bantu  tersebut 
adalah  sarana  dan  bukan  tujuan  yang  akan  dicapai,  dan  hasil 
pelaksanaan  prinsip-prinsip  tersebut  sangat  tergantung  kepada 
komitmen  para  pelaksana  di  lapangan  untuk  melaksanakannya. 
Ukuran  dasar  keberhasilan  suatu  rehabilitasi  adalah  menyangkut 
mutu,  sehingga  aplikasi  keteknikan  dapat  dikatakan  sebagai  “Quality 
Assurance“  bahwa  sarana  dan  prasarana  yang  dibangun  akan  dapat 
dimanfaatkan  oleh  masyarakat  sesuai  dengan  fungsinya  dan  dalam 
waktu pemanfaatan yang sesuai dengan umur rencana. 
b. Pendekatan Administrasi 
Administrasi  pelaksanaan  pekerjaan  perencanaan  merupakan  bagian 
penting  yang  tidak  boleh  diabaikan.  Bagian  ini  merupakan  catatan 
penting  mengenai  jalannya  pelaksanaan  program,  mulai  dari  tahap 
awal  pengendalian  dan  pengawasan  pekerjaan,  sampai  dengan  masa 
pemeliharaan  pekerjaan.  Administrasi  pelaksanaan  program  secara 
umum  terdiri  dari  administrasi  teknik,  keuangan  dan  pelaporan. 
Dalam  pelaksanaan  di  lapangan  konsultan  akan  menerapkan 
prinsip-prinsip administrasi sebagai berikut : 
● Menggunakan  format-format  standar  yang  sudah  ada  dan 
sudah  biasa  dipakai  di  lingkungan  Dinas  Permukiman  dan 
Prasarana Wilayah 
● Menggunakan  format  sederhana  namun  informatif  (semua 
informasi  penting  yang  dibutuhkan  dapat  tercatat),  sehingga 
mudah  dipahami  oleh para pelaksana di lapangan maupun oleh 
penerima laporan. 
● Sistem  pelaporan  yang  jelas  dan  berjenjang  serta  tidak 
“overlapping “ 
 
PENDEKATAN PROFESSIONAL 
Secara  umum  tugas  konsultan  Pekerjaan  Jasa  Konsultansi  Perencanaan  (DED) 
Pembangunan  Gedung  Kantor  BPD  Kaltim  Cabang  Tanah  Grogot  dapat 
dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu: 
1. Tugas-tugas yang bersifat “​Assistance Concept​“ 
Dalam  hal  ini  konsultan  Pengawas  bertindak  sebagai  pemberi  saran 
dan  bantuan  teknis,  administrasi  dan  manajerial  kepada  Pejabat 
Pembuat  Komitmen  yaitu  Pekerjaan  Jasa  Konsultansi  Perencanaan 
(DED)  Pembangunan  Gedung  Kantor  BPD  Kaltim  Cabang  Tanah 
Grogot.  Dalam  konsep  ini  konsultan  tidak  berwenang  memutuskan 
suatu  kebijakan  atau  suatu  langkah  konkret,  karena  hal  tersebut 
menjadi tugas dan tanggung jawab dari instansi terkait. 
2. Tugas-tugas yang bersifat “​Task Concept​” 
Dalam  hal  ini  konsultan  bertindak  untuk  melaksanakan  suatu 
kegiatan,  baik  lingkup  organisasi  konsultan  sendiri,  maupun  dalam 
lingkup  secara  keseluruhan.  Dalam  konsep  ini  konsultan  berwenang 
mengambil  keputusan  dan  menentukan  kebijakan  dimana  keputusan 
yang  diambil  oleh  konsultan  bersifat  mengikat  terhadap  pihak  lain 
yang  terkait  (misal:  kontraktor).  Konsultan  bertanggung  jawab 
sepenuhnya  terhadap  semua  implikasi  yang  mungkin  terjadi  sebagai 
akibat dari keputusan yang diambil. 
Dalam  Pendekatan  Profesional  perlu  kiranya  ditekankan  mengenai 
Prinsip  dasar  yang  harus  dipahami  dalam  pelaksanaan  pekerjaan 
Pengawasan, yang meliputi hal - hal sebagai berikut : 
a. Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan 
Konsultan  akan  melakukan  kegiatan  pengendalian  dalam 
lingkup  kerja  secara  cepat,  tepat,  praktis  dan  efisien.  Kegiatan 
pengendalian  ini  meliputi  sasaran,  target  dan  keberhasilan 
pelaksanaan pekerjaan. 
b. Pengaturan Tata Kerja Personil 
Konsultan  akan  membentuk  suatu  organisasi  intern  konsultan 
maupun  pembentukan  organisasi  proyek  secara  keseluruhan 
agar  dapat  berjalan  secara  efektif  dan  efisien.  Pengaturan  tata 
kerja  atau  organisasi  yang  kurang  baik  akan  menyebabkan 
kegiatan berjalan tanpa arah dan target. 
 
 
METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN 
Metodologi pelaksanaan pekerjaan yang diajukan ini merupakan penjabaran secara 
lebih konkrit terhadap bidang kerja jasa konsultansi Pengawas. Metode ini meliputi 
pembahasan  mengenai  prosedur  umum  Pekerjaan  Pengawasan  Pelaksanaan 
Pembangunan  Gedung  Kantor  BPD Kalimantan Timur secara keseluruhan, maupun 
prosedur  pelaksanaan  kegiatan  dari  bagian-bagian  pekerjaan,  termasuk 
didalamnya uraian sistem informasi dan pelaporan yang akan dilaksanakan. 
a. Pengetahuan Tentang Dokumen Kontrak 
Dalam  setiap  kegiatan  proyek  perlu  direncanakan  dan  dilaksanakan 
dengan  sistem  yang  teratur,  agar  hasil  akhir  yang  dicapai  dapat 
memuaskan,  baik  dari  segi  kualitas  maupun  kuantitas  dari  proyek  itu 
dan  memenuhi  sasaran  dan  persyaratan  yang  telah  ditetapkan.  Pada 
umumnya  dan  sudah  menjadi  suatu  keharusan  sebelum  pelaksanaan 
pekerjaan  dimulai  antara  pemilik  proyek  dengan  pelaksana  pekerjaan 
perlu  dibuat  suatu  Dokumen  Kontrak  Kerja,  dokumen  kontrak  ini 
merupakan  acuan  dan  pedoman  untuk  melaksanakan  pekerjaan  di 
lapangan.  Dengan  demikian  perlu kiranya personil-personil perencana 
menguasai  hal-hal  yang  berhubungan  dengan  manajemen  proyek, 
yang  salah  satu  diantaranya  adalah  penguasaan  Dokumen  Kontrak 
tersebut.  Dokumen  Kontrak  Fisik  merupakan  dokumen  yang  harus 
dikuasai  oleh  personil  konsultan  Pengawas.  Biasanya  dokumen 
kontrak berisi : 
● Instruksi Kepada Peserta Pelelangan 
● Syarat - syarat Umum 
● Spesifikasi Teknik 
● Gambar Rencana Proyek 
● Surat Penawaran Kontraktor beserta lampiran - lampirannya. 
● Addendum Kontrak, jika ada. 
Di  dalam  pengendalian  dan  pengawasan  di  lapangan  nantinya 
Konsultan  Pengawas  akan selalu berpedoman pada Dokumen Kontrak 
yang  telah  dibuat  dan  disepakati  antara  Kuasa  Pengguna  Anggaran, 
dengan  pihak-pihak  yang  terkait,  kecuali  kalau  ada  perintah 
perubahan  (​Contract  Change  Order​)  atau  Addendum  yang  dikeluarkan 
oleh Kuasa Pengguna Anggaran. 
b. Program Pengendalian dan pengawasan pekerjaan 
Program  Pengendalian  dan  Pengawasan  dalam  Pengawasan  harus 
dilaksanakan  secara  ketat  dan  terus-menerus  sepanjang  waktu 
kontrak,  dimana  masing-masing  periode  mempunyai  tahapan/ 
langkah  sendiri-sendiri  dan  berkesinambungan  antara  kegiatan  yang 
satu  dengan  kegiatan  yang  lainnya.  Konsultan  diwajibkan  untuk  kerja 
penuh  waktu  dalam  pemberian  saran  kepada  Kuasa  Pengguna 
Anggaran  pada  Pekerjaan  Pengawasan  Pelaksanaan  Pembangunan 
Gedung  Kantor  BPD  Kalimantan  Timur  yang  masuk  dalam  paket 
pekerjaan  proyek  dan  pelaksanaan  kontrak-kontrak.  Konsultan  akan 
menentukan  dengan  jelas  dan  spesifik,  luas  dan  dalam  cakupan  kerja 
Pengawasan  dalam  penugasan  ini,  dan  akan  mengkonfirmasikan 
tingkat  pelayanan  dan/  atau masukan dari staf yang disyaratkan untuk 
kepastian cukupnya pengawasan dan pemeriksaan. 
 
a) Masa Mobilisasi 
Pada  periode  Mobilisasi  ini  disamping  Konsultan  akan  melakukan 
mobilisasi  personil-personilnya  yang  akan  terlibat  dalam  pekerjaan 
perencana,  Konsultan  juga  sudah  harus  mulai  mengadakan  ​checking​, 
pengendalian dan pengawasan terhadap : 
● Schedule mobilisasi Kontraktor. 
● Realisasi  Mobilisasi  Peralatan,  Personil  serta  Kantor 
(direksi–keet) Kontraktor. 
● Realisasi  pemenuhan  spesifikasi  atas  fasilitas  untuk  Team 
Supervisi (jika ada). 
● Schedule  Pekerjaan  yang  diajukan  Kontraktor,  diarahkan  agar 
efektif,  dituangkan  dalam  Kurva  S,  sehingga  Konsultan  akan 
mudah mengawasi atas kemajuan pekerjaan Kontraktor. 
● Review  terhadap  design  yang  ada,  serta  alternatif  design  bila 
dipandang perlu. 
● Pembuatan  Shop  Drawing  (terutama  penampang  memanjang 
dan melintang dulu). 
● Mulai  meneliti  bahan  -  bahan  yang  akan  dipakai,  menurut 
spesifikasi yang ada. 
● Penyiapan  blangko  -  blangko  (form)  yang  akan  dipergunakan 
selama  masa  kontrak,  termasuk  diantaranya  blanko  pengujian, 
blangko  perhitungan  volume,  blangko  laporan,  serta  blangko 
sertifikat  bulanan  (MC)  atau  sertifikat  eskalasi  bulanan  (Price 
Escalation Certificate) jika ada. 
 
Dalam masa mobilisasi inilah Konsultan Pengawas benar - benar harus 
dapat  mengarahkan  dan  memberi  bimbingan  kepada  kontraktor  agar 
semuanya dapat selesai dalam jangka waktu mobilisasi tersebut. 
 
Penekanan  dalam  pembuatan  schedule  pekerjaan  yang  diajukan 
Kontraktor,  harus  diteliti  betul  serta  diperiksa 
kemungkinan-kemungkinan  dalam  penerapan  urutan  pekerjaan 
apakah  sudah  sesuai dengan tahapan serta sesuai dengan kondisi dan 
keadaan  di  lapangan.  Yang  jelas  di  dalam  pembuatan  schedule  ini 
harus  memperhatikan  "hari  efektif  "  yang  ada  di  dalam  jangka  waktu 
pelaksanaan  serta  harus  mengingat  batas  waktu  yang  harus 
diselesaikan. 
 
b) Masa Pelaksanaan Pekerjaan Fisik 
Pada  masa  pelaksanaan  pekerjaan  fisik  ada  beberapa  pokok 
perencanaan yang dapat dibagi dalam kategori sebagai berikut : 
 
1. Pengendalian dan Pengawasan Kualitas (Mutu) Pekerjaan 
Dalam  pengendalian  dan  pengawasan  kualitas  ini  Konsultan 
harus  benar  -  benar  ketat,  mengingat  bahwa  intensitas 
penyimpangan  dalam  hal  mutu  dipandang  saat  ini masih cukup 
tinggi.  Pengendalian  mutu  yang  dimaksud  adalah  untuk 
mendapatkan  hasil  pelaksanaan  pekerjaan  fisik  yang  awet, 
tahan  lama  dan  dapat  dipergunakan/dimanfaatkan  oleh 
masyarakat sesuai dengan usia/umur pelayanan.  
 
Pencapaian  mutu  hasil  pelaksanaan  yang  optimal  akan 
ditempuh  melalui  pengendalian  mutu  bahan/material  dan 
metode/cara  pelaksanaan  pekerjaan.  Kegiatan  pengendalian 
mutu  direalisasikan  melalui  kegiatan  “kontrol  kualitas“,  sesuai 
dengan setiap tahapan dalam pelaksanaan pekerjaan. 
 
Hal-hal  yang  perlu  dicermati  terutama  adalah  kualitas  pada 
pekerjaan  utama.  Agar  diperoleh  kualitas  yang  baik,  perlu 
adanya  ​checking  bahan/material,  dalam  hal  ini  kontraktor 
mengajukan  contoh bahan dengan "​request sheet​" yang memuat 
asal  bahan,  komposisi  bahan,  hasil  test  mutu,  ukuran  type, 
spesifikasi, sertifikat dan sifat-sifatnya. 
 
Dari  hasil  penelitian  bahan,  konsultan  supervisi  membuat 
rekomendasi  atas  bahan-bahan  yang  dipakai  harus  sesuai 
contoh  yang  disetujui,  dan  bahan  yang  tidak  sesuai  dengan 
ketentuan  akan  ditolak  oleh  Konsultan  Pengawas,  bahan  yang 
ditolak harus dikeluarkan dari lokasi proyek. 
 
Inspeksi  secara  terus  menerus  merupakan  salah  satu  alat  dari 
pengendalian  kualitas,  disamping  dokumentasi.  Serta 
memberikan  pengarahan  pada para pekerja agar sesuai dengan 
rencana  dan  spesifikasi,  sebagai  upaya  untuk  mencegah 
terjadinya penyimpangan. 
 
2. Pengendalian dan Pengawasan Kuantitas 
Dalam  pengendalian  dan  pengawasan  kuantitas  pekerjaan  ini 
tugas  utama  ada  pada  Surveyor dan Pengawas lapangan. Harus 
dipahami  betul  masalah  aturan  dan  cara  pembayaran  yang ada 
di  dalam  Spesifikasi,  mana  yang  dapat  dibayar  dan  mana  yang 
tidak  dan  harus  mengacu  pada  dokumen  kontrak  dan 
Addendum kontrak (bila ada). 
 
3. Pengendalian Biaya/Anggaran 
Pengendalian  Biaya/Anggaran  yang  ada  sangat  erat 
hubungannya  dengan  pengendalian  kuantitas.  Karena  pada 
umumnya  kontrak  -  kontrak  sekarang  menggunakan  sistem 
Harga  Satuan,  maka  pengendalian  kuantitas  juga  akan 
merupakan pengendalian anggaran. 
 
4. Pengendalian Waktu 
Pengendalian  pelaksanaan  pekerjaan  dilakukan  untuk 
menjamin  agar  pelaksanaan  pekerjaan  dapat  selesai  sesuai 
dengan  waktu  yang  direncanakan.  Dengan  demikian 
pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan harus selalu terkontrol. 
 
Pengendalian  waktu  akan  dilakukan  melalui  analisa  terhadap 
performance  pelaksanaan  proyek,  dimana  untuk  proyek  ini 
dapat  menggunakan  indikator  SPI  (​Schedule  Performance  Index​) 
dan CPI (​Cost Performance Index​). 
 
SPI  adalah  perbandingan  antara  realisasi  fisik  yang  telah 
dikerjakan  dengan  rencana  (schedule)  yang  ada  pada  periode 
yang  sama.  Sedangkan  CPI  adalah  perbandingan  antara  dana 
yang  telah  dibayarkan  dengan  dana/biaya  yang  tersedia 
(kontrak).  Secara  umum  SPI  dan  CPI  dapat  diklasifikasikan  ke 
dalam 3 (tiga) kriteria, yaitu : 
● SPI / CPI = 1, Proyek dikatakan tepat waktu. 
● SPI / CPI > 1, Proyek dikatakan cepat 
● SPI / CPI < 1, Proyek dikatakan terlambat. 
 
5. Perintah Perubahan Kontrak dan Addendum 
Apabila  selama  jangka  waktu  pelaksanaan  ini  terdapat  hal  -  hal 
yang  tidak  sama  (dalam  hal  volume  atau  biaya  dimana  jumlah 
akhir  tidak  melebihi  harga  kontrak)  harus  ada  perintah 
perubahan  dari  owner.  Kalau  perubahan  itu  bersifat  mendasar, 
termasuk  perubahan  Spesifikasi  Teknis  serta  Anggaran  yang 
melebihi Harga Kontrak harus dibuat Addendum. 
 
6. Pembuatan M
​ onthly Certificate/Price Escalation Certification 
Di  dalam  kontrak  -  kontrak  saat  ini  biasanya  pembayaran 
dilaksanakan  secara  bulanan.  Setiap  akhir  bulan  Konsultan 
Pengawas  Konstruksi  bertugas  memeriksa  dan  menyiapkan 
pembayaran  yang  dapat  dilakukan  untuk  bulan  yang 
bersangkutan. 
 
Sertifikat  Pembayaran  Bulanan  ini  atau  MC  ini  harus  dilengkapi 
dengan  ​Back  Up  data  yang  lengkap.  Konsultan  Pengawas 
bertanggung  jawab  atas  kebenaran  dari  Back  Up  Data  tersebut. 
Dalam  ​Back  U​p  Data  harus  jelas  ditulis  untuk  lokasi  dan 
pekerjaan apa volume yang dibayarkan pada bulan tersebut. 
 
Seandainya  di  dalam  kontrak  disebutkan  bahwa  selama  jangka 
waktu  kontrak,  Kontraktor  akan  mendapatkan  eskalasi  harga, 
maka  Konsultan  juga  selain  ​Monthly  Certificate  harus 
menyiapkan  ​Price  Escalation  (PEC).  Eskalasi  harga  didasarkan 
pada  index  harga  yang  dikeluarkan  oleh  BPS  (Biro  Pusat 
Statistik).  Perlu  diperhatikan  betul  -  betul  cara  pembuatan  dari 
Price  Escalation  Certificate  ​ini  biasanya  aturannya  tercantum 
dalam Buku 3 Syarat -syarat Umum. 
 
Bagian  dari  Proses  Penyusunan  Sertifikat  Pembayaran  Bulanan 
Kontraktor  ini  lebih  jelasnya  disajikan  seperti  pada  Gambar  di 
bawah  ini  Bagan  Proses  Penyusunan  Sertifikat  Bulanan 
Kontraktor. 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
MASA AKHIR PELAKSANAAN 
Pada Akhir Pelaksanaan ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan, yaitu : 
● Penyiapan As Built Drawing 
Pada  akhir  masa  pelaksanaan  Kontraktor  diwajibkan  membuat  ​As  Built 
Drawing​.  Gambar  ini  akan  merupakan  dasar  pembayaran terakhir. Tanggung 
jawab Konsultan adalah memeriksa kebenaran dari ​As Built Drawing t​ ersebut. 
 
Supaya  pada  saat akhir pekerjaan kontraktor tidak terlalu banyak, kontraktor 
dapat  menyiapkan  gambar  terlaksana  ini  sedikit  demi  sedikit  seiring  dengan 
selesainya  item  -  item  pekerjaan  di  lapangan  (item  pekerjaan  yang  telah 
selesai dikerjakan/dipasang). 
 
Gambar  terlaksana  ini  merupakan  gambar  kenyataan  di  lapangan  yang 
dikerjakan  oleh  Kontraktor,  dimana  gambar  ini  akan  sangat  bermanfaat 
untuk  masa  kedepan,  untuk  masa  pemeliharaan  konstruksi,  juga  diperlukan 
jika  nantinya  akan  diadakan  ​overlay  (pelapisan  ulang),  rehabilitasi 
bangunan/konstruksi kembali. 
 
● Pembuatan​ Final Certifikat/Price Escalation Certificate 
Setelah  pembuatan  ​As  Built  Drawing​,  harus  dibuat  ​Final  Certificate  ​(Sertifikat 
Akhir), demikian juga​ Final Escalation Certificate (​ jika ada). 
 
Karena  setelah  sertifikat  akhir  ini  tidak  ada  lagi  pembayaran.  Konsultan 
Pengawas  harus  hati  -  hati  dan  harus  teliti  dalam  memeriksa  dan 
menyiapkannya.  Semua  hitungan,  ukuran,  lokasi,  aturan  pembayaran  mulai 
dari  MC  1  (​Monthly  Certificate  –  1)  sampai  terakhir/  dihitung  ulang.  Demikian 
juga halnya dengan F​ inal Price Escalation Certificate​ (jika ada). 
 
● Claim 
Selama  mulai  periode kontrak mungkin terjadi ​claim atau tuntutan dari pihak 
Kontraktor  maupun  pihak  luar,  dalam  hal  ini  konsultan  pengawas  harus 
selalu  mendasarkan  jawabannya  berpedoman  dan  mengacu  pada Dokumen 
Kontrak  yang  ada.  Semaksimal  mungkin  Konsultan  harus  mengamankan 
Pemilik dari segala macam​ claim​/tuntutan yang timbul. 
 
● Provisional  Hand  Over  (Serah  Terima  Sementara)  dan  ​Final  Hand  Over  (Serah 
Terima Terakhir) 
Biasanya  dalam  Buku  3  Syarat  -  syarat  umum  disebutkan  bahwa  apabila 
pekerjaan  sudah  mencapai  97 % (dengan syarat pekerjaan utama selesai 100 
%).  Kontraktor  dapat  mengadakan  Serah  Terima  Sementara.  Konsultan 
Pengawas  berkewajiban  menyiapkan  semua  data  yang  perlu  untuk 
pelaksanaan Serah Terima ini. 
 
Kegiatan ini meliputi : 
● Penyiapan  daftar  kerusakan/  kekurangan  dari  pekerjaan  yang 
dilaksanakan kontraktor. 
● Penyiapan  buku  informasi  bagi  Panitia  Serah  Terima  ini  yang  berisi 
data proyek, status pembayaran dan progress serta data quality. 
● Ikut  di  dalam  anggota  Tim  Teknis  yang  akan  menjadi  petunjuk  di 
dalam pelaksanaan pemeriksaan Serah Terima. 
● Menyiapkan  semua  pekerjaan  administrasi  yang  berkaitan  dengan 
kegiatan Serah Terima. 
● Menyiapkan  Berita  Acara  Serah  Terima  Sementara  dan  memberi 
pertimbangan  kepada  Penanggung  Jawab  Kegiatan  dalam  menyetujui 
jangka waktu perbaikan (grace period) yang diajukan kontraktor. 
 
Setelah  jangka  waktu  perbaikan  berakhir  diadakan  lagi  pemeriksaan  kedua 
yang  merupakan bagian dari proses ​Professional Hand Over ​(PHO). Kalau hasil 
pemeriksaan  memenuhi  Spesifikasi  dan  syarat,  baru  dikeluarkan  Berita 
Acara  Serah  Terima.  Untuk  serah  terima  akhir  (FHO)  yang  dilaksanakan 
setelah  Masa  Pemeliharaan  habis  secara  prosedur  sama  dengan 
pelaksanaan ​Professional Hand Over​. 
 

Anda mungkin juga menyukai