DOKUMEN
USULAN TEKNIS
PEKERJAAN JASA KONSULTASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
BPD KALTIM CABANG TANAH GROGOT
TAHUN 2011
PT. CORE ARCHITECT CONSULTANT
Jl. Jenderal Sudirman Kav 52-53 RT5/RW3, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan, DKI Jakarta 12190
PT. CORE ARCHITECT CONSULTANT
Jl. Jenderal Sudirman Kav 52-53 RT5/RW3, Senayan, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12190
Jakarta, 20 September 2011
Nomor : 15.142/CORE/IX/2011
Lampiran : 1 Bendel
Perihal : Penawaran Administrasi dan Teknis Jasa Konsultansi Perencanaan (DED)
Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah Grogot.
Kepada Yth.
Komite Pelelangan
Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah Grogot
Di Samarinda
Sehubungan dengan Undangan Pengambilan Dokumen Pemilihan Nomor:
007/KPL−DED/BPD−TGT/IX/2011 tanggal 12 September 2011 dan setelah kami pelajari dengan
saksama Dokumen Pemilihan, Berita Acara Pemberian Penjelasan dan Adendum Dokumen
Pemilihan, dengan ini kami mengajukan penawaran Administrasi dan Teknis untuk pekerjaan
Perencanaan (DED) Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah Grogot.
Penawaran Administrasi dan Teknis ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan
yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas. Jangka
waktu pelaksanaan pekerjaan selama 60 (enam puluh) hari kalender. Penawaran ini berlaku selama
60 (enam puluh) hari kalender sejak pembukaan penawaran Sampul I. Sesuai dengan persyaratan
Dokumen Pemilihan, bersama Surat Penawaran Administrasi dan Teknis ini kami lampirkan:
1. Dokumen penawaran teknis, terdiri dari:
a. Data Pengalaman Perusahaan, terdiri dari:
1) Data Organisasi Perusahaan;
2) Daftar Pengalaman Kerja Sejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir;
3) Uraian Pengalaman Kerja Sejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b. Pendekatan dan Metodologi, terdiri dari:
1) Tanggapan dan saran terhadap Kerangka Acuan Kerja;
2) Uraian pendekatan, metodologi, dan program kerja;
3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4) Komposisi tim dan penugasan;
5) Jadwal penugasan tenaga ahli;
c. Kualifikasi Tenaga Ahli, terdiri dari:
1) Daftar Riwayat Hidup personil yang diusulkan;
2) Surat pernyataan kesediaan untuk ditugaskan dari personil yang
diusulkan;
d. Proposal Desain.
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan
tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan.
PT. CORE ARCHITECT CONSULTANT
YUGSA KHANINUR KHALIF
Direktur Utama Konsultan
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK
BAB III : DATA ORGANISASI
BAB IV : PENGALAMAN KERJA SEPULUH TAHUN TERAKHIR
BAB V : PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
BAB VI : KUALIFIKASI TENAGA AHLI
BAB I
PENDAHULUAN
Umum
Bahwa dalam penyelenggaraan pengadaan barang dan jasa yang dibiayai dengan
Anggaran Dana BPD Kaltim akan dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan
prinsip persaingan sehat, transparan, terbuka dan perlakuan yang adil bagi semua
pihak sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi fisik,
keuangan maupun manfaatnya bagi kelancaran tugas BPD Kaltim Kantor Cabang
Grogot.
Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan di BPD Kaltim Kantor Cabang Grogot
kami akan mempersiapkan program kerja yang meliputi perancangan dan
perencanaan yang terdiri atas studi kelayakan dan detail perancangan teknik
(Detail Engineering Design) yang menghasilkan dokumen perancangan yang sesuai
dengan sasaran fisik yang diperlukan.
Untuk mempersiapkan pelaksanaan Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim
Cabang Grogot, pada tahap pembuatan dokumen perencanaan dan dokumen
pelelangan, kami Core selaku Konsultan Perencana akan mengacu pada peraturan
penyelenggaraan dan pedoman teknis perencanaan. Selain itu hasil perencanaan
akan disusun dalam laporan perencanaan menurut prosedur dan tahapan proses
perencanaan sesuai dengan kriteria dan waktu perencanaan.
Maksud dan Tujuan Pekerjaan
Maksud Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah Grogot
ini dimaksudkan untuk mendukung visi dan misi Bank Pembangunan Daerah
Kalimantan Timur. Tujuan Kegiatan Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah:
Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah Grogot ini untuk menjadi
pusat pelayanan bagi masyarakat Kecamatan Tanah Grogot Kabupaten Paser.
Filosofi dan usulan bentuk bangunan (bernuansa khas kedaerahan dan atau
sebagai landmark Tanah Grogot) dengan tidak meninggalkan standarisasi kantor
cabang yang ada (Prototype).
Lingkup Pekerjaan, Tugas, dan Data Fasilitas Penunjang
Lingkup pekerjaan adalah Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim
Cabang Tanah Grogot di Lokasi Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser Tahun
2011, mulai dari tahap Pra – desain sampai tahap DED (Detail Engineering Design).
Lingkup tugas yang akan dilaksanakan berpedoman pada ketentuan yang berlaku,
khususnya mengacu kepada Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara, menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Permukiman dan Prasana
Wilayah Nomor 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007, meliputi tugas-tugas
perencanaan fisik bangunan yang terdiri dari:
a. Persiapan atau konsepsi perencanaan,
seperti: mengumpulkan data dan informasi lapangan (termasuk
penyelidikan tanah), membuat interpretasi secara garis besar
terhadap KAK, program kerja perencanaan, konsep perencanaan,
sketsa gagasan, konsultasi dengan Pemerintah Daerah setempat
mengenai peraturan daerah/ perijinan bangunan.
b. Penyusunan pra–rencana seperti membuat rencana tapak,
pra–rencana bangunan dan mengurus perizinan sampai mendapatkan
advis planning, keterangan persyaratan bangunan dan perijinan
lingkungan (UKL / UPL) dan IMB pendahuluan dari Pemerintah daerah
setempat.
c. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat:
− Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi dwi dan
trimatra bila diperlukan.
− Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya. −
Rencana Mekanikal dan elektrikal, beserta uraian konsep dan
perhitungannya.
− Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
− Garis besar spesifikasi teknis (Outline Technical Specifications)
− Perkiraan biaya (Engineering Estimate)
d. Penyusunan rencana detail,
seperti membuat gambar-gambar perencanaan, gambar-gambar
detail, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), rincian volume
pelaksanaan pekerjaan ( Bill of Quantity ), rencana anggaran biaya
pekerjaan konstruksi dan menyusun laporan akhir perencanaan.
e. Persiapan pelelangan,
seperti membantu Komite Pelelangan di dalam menyusun dokumen
pelelangan dan membantu Komite dalam menyusun program dan
pelaksanaan pelelangan.
f. Pelelangan,
seperti membantu Panitia pada waktu pelaksanaan pekerjaan,
termasuk menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, membantu
Panitia dalam melaksanakan evaluasi penawaran, menyusun kembali
dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas yang sama
apabila terjadi lelang ulang.
g. Pengawasan Berkala,
seperti memeriksa pelaksanaan pekerjaan kesesuaiannya dengan
rencana secara berkala, melakukan penyesuaian gambar dan
spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan, memberikan
penjelasan terhadap persoalan yang timbul selama masa konstruksi,
memberikan rekomendasi tentang penggunaan bahan dan membuat
laporan akhir pengawasan berkala.
h. Bersama-sama dengan Kontraktor menyusun petunjuk penggunaan,
pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung, termasuk petunjuk
yang menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal-elektrikal
bangunan.
BAB II
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK
Setelah membaca dan menelaah Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan Jasa Konsultansi
Perencanaan (DED) Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah
Grogot, konsultan memberikan tanggapan-tanggapan sebagai berikut:
A. 1. Tanggapan Terhadap Latar Belakang
Konsultan telah mengetahui sepenuhnya mengenai latar belakang
Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan (DED) Pembangunan Gedung
Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah Grogot.
A. 2. Tanggapan Terhadap Maksud dan Tujuan Pekerjaan
Maksud dan tujuan Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan (DED)
Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah Grogot
sudah cukup tepat dan strategis menurut konsultan, yaitu untuk
menjadi pusat pelayanan bagi masyarakat Kecamatan Tanah Grogot
Kabupaten Paser dan agar pelaksanaan pencapaian target mutu,
waktu dan pembiayaan pembangunan bisa berjalan dengan baik,
sehingga hasil pembangunan yang dihasilkan nanti semakin berharga
serta memiliki kinerja yang baik.
A. 3. Tanggapan Terhadap Sasaran Penugasan
Ketiga masa sasaran Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan (DED)
Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah Grogot ini
menurut konsultan sudah cukup tepat guna sesuai dengan maksud
dan tujuannya.
A. 4. Tanggapan Terhadap Tugas, Tanggung jawab dan Program Kerja
Konsultan Manajemen Konstruksi
Konsultan telah mengetahui sepenuhnya mengenai Tugas, Tanggung
jawab dan Program Kerja Konsultan dalam Pekerjaan Jasa Konsultansi
Perencanaan (DED) Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang
Tanah Grogot dan akan melaksanakan seoptimal mungkin.
A. 5. Tanggapan Terhadap Ruang Lingkup Proyek
Ruang lingkup Penyusunan Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan
(DED) Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah Grogot
sebagaimana diarahkan dalam KAK sudah cukup jelas dan lengkap.
Ruang lingkup pekerjaan terdiri dari :
1. Lingkup Pekerjaan
Kegiatan Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan (DED)
Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah
Grogot yang meliputi pengendalian waktu, biaya, pencapaian
sasaran fisik (kuantitas dan kualitas), dan tertib administrasi
dalam Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan (DED)
Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah
Grogot pada tahap pelaksanaan konstruksi sampai dengan
masa pemeliharaan.
2. Tahap Lingkup Tugas
Kegiatan Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan (DED)
Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah
Grogot yang memiliki spesifikasi umum sebagai berikut :
- Struktur beton bertulang
- Pekerjaan pasangan
- Pekerjaan rangka atap dan plafond
- Instalasi air (bersih dan kotor)
- Pekerjaan mekanikal dan elektrikal
Konsultan pada intinya akan berupaya melaksanakan seluruh lingkup
yang diisyaratkan. Penjabaran pelaksanaan lingkup kegiatan akan
diuraikan lebih rinci dalam Bab berikutnya, yaitu Apresiasi Inovasi,
pendekatan Masalah dan Metodologi.
A. 6. Tanggapan Terhadap Pendekatan dan Metodologi
Konsultan telah mengetahui sepenuhnya mengenai kebutuhan
wawasan yang luas terhadap pendekatan dan metodologi
pelaksanaan sebagai pendukung utama dalam Pekerjaan Jasa
Konsultansi Perencanaan (DED) Pembangunan Gedung Kantor BPD
Kaltim Cabang Tanah Grogot.
A. 7. Tanggapan Terhadap Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Pekerjaan Jasa Konsultansi
Perencanaan (DED) Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang
Tanah Grogot selama 60 hari kalender sejak penandatanganan Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) pekerjaan fisik oleh Kuasa Pengguna
Anggaran sampai dengan masa pemeliharaan. Konsultan akan
membuat rencana kerja yang terkoordinasi dengan baik dan akan
mengerahkan kemampuan yang dimiliki agar dalam pelaksanaan
nantinya tepat waktu dan tepat sasaran.
A. 8. Tanggapan Terhadap Tenaga Ahli Yang Diperlukan
Untuk melaksanakan Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan (DED)
Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah Grogot, jenis
keahlian kualifikasi dan jumlah tenaga ahli yang disebutkan KAK akan
disediakan sebaik mungkin. Konsultan memberikan komposisi tim ahli
yang telah berpengalaman luas di proyek-proyek baik proyek
pemerintah maupun swasta, terutama ahli-ahli yang banyak terlibat
dalam Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan (DED) Pembangunan
Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah Grogot. Rincian tenaga ahli
ini dapat dilihat pada bab Tenaga Ahli dan Tanggung jawabnya. Untuk
mendukung kerja tim ahli ini diperlukan tim pendukung yang dapat
akomodatif terhadap berbagai tugas yang dibebankan. Oleh karena itu
tim pendukung ini juga akan melibatkan tenaga - tenaga pendukung
yang telah berpengalaman.
A. 9. Tanggapan Terhadap Lokasi Pekerjaan
Konsultan telah mengetahui bahwa Kegiatan Jasa Konsultansi
Perencanaan (DED) Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang
Tanah Grogot teknis sedang/berat ini harus dilaksanakan di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia tepatnya di Kecamatan Tanah
Grogot, Kabupaten Paser dengan mengenali karakteristik kawasan
secara fisik dan ataupun secara non fisik sesuai dengan yang terdapat
dalam KAK.
A. 10. Tanggapan Terhadap Keluaran
Konsultan telah mengetahui keluaran pada tahap pelaksanaan
Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan (DED) Pembangunan Gedung
Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah Grogot yang harus dihasilkan sesuai
dengan KAK.
A. 11. Tanggapan Terhadap Laporan
Konsultan telah mengetahui jenis – jenis laporan yang harus dihasilkan
selama pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan (DED)
Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah Grogot
sesuai dengan KAK.
BAB III
DATA ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN
BAB V
PENDEKATAN, METODOLOGI, DAN PROGRAM KERJA
UMUM
Metodologi pelaksanaan layanan Jasa Konsultansi Perencanaan (DED)
Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah Grogot, mengacu pada
pemahaman dan apresiasi konsultan terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) untuk paket pekerjaan tersebut di
atas. Orientasi pokok dalam penyusunan metodologi ini adalah tercapainya
maksud dan tujuan dari pelaksanaan pekerjaan pengawasan dalam pengendalian
dan pengawasan teknik bangunan gedung secara memuaskan.
Metodologi ini disusun berdasarkan beberapa pendekatan yaitu pendekatan
umum, pendekatan teknis dan administrasi serta pendekatan professional.
Pendekatan-pendekatan tersebut akan menjadi kerangka dasar dari penyusunan
program kerja secara terperinci khususnya yang berhubungan dengan teknik
pelaksanaan pekerjaan.
KOORDINASI DENGAN INSTANSI TERKAIT
Koordinasi dengan instansi terkait atau lembaga yang terkait di semua tingkatan
merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, agar implementasi dan
pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan secara lancar tanpa ada benturan dan
kesalahpahaman yang diakibatkan kurangnya koordinasi dan informasi dari
pihak-pihak yang terkait.
Pihak-pihak yang terkait yang dimaksud bukan hanya dari pihak proyek, namun
juga instansi-instansi terkait lainnya. Prasarana sebelum pelaksanaan pekerjaan
Pengawasan dilaksanakan perlu adanya koordinasi dan pemberian informasi baik
secara formal maupun secara non formal. Hal ini perlu ditekankan khususnya
kepada personil-personil yang akan melakukan pengendalian dan pengawasan
langsung pada setiap harinya di lapangan.
PENDEKATAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI
Pendekatan teknis dan administrasi yang dimaksud adalah pendekatan terhadap
semua aspek teknis dan administrasi yang akan dihadapi dalam pelaksanaan
pekerjaan Pengawasan di lapangan. Pendekatan ini akan menunjukkan
pemahaman konsultan mengenai aspek teknis dan administrasi yang terkait
dengan pelaksanaan pekerjaan.
a. Pendekatan Secara Teknis
Prinsip-prinsip keteknikan yang akan diaplikasikan dalam pelaksanaan
pekerjaan pengawasan ini adalah pedoman-pedoman teknik yang
biasa dipakai di lingkungan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah.
Pedoman yang dimaksud adalah semua produk yang diterbitkan oleh
Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah yang relevan dengan item
pekerjaan-pekerjaan yang akan dilaksanakan di lapangan yang
tentunya akan mengacu pada dokumen kontrak termasuk pada
lingkup pekerjaan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Gedung
Kantor BPD Kalimantan Timur. Prinsip keteknikan dalam hal
pelaksanaan pekerjaan yang akan diaplikasikan, pada dasarnya
merupakan alat bantu agar pengelolaan pembangunan dapat
menghasilkan output seperti yang diharapkan. Alat Bantu tersebut
adalah sarana dan bukan tujuan yang akan dicapai, dan hasil
pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut sangat tergantung kepada
komitmen para pelaksana di lapangan untuk melaksanakannya.
Ukuran dasar keberhasilan suatu rehabilitasi adalah menyangkut
mutu, sehingga aplikasi keteknikan dapat dikatakan sebagai “Quality
Assurance“ bahwa sarana dan prasarana yang dibangun akan dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat sesuai dengan fungsinya dan dalam
waktu pemanfaatan yang sesuai dengan umur rencana.
b. Pendekatan Administrasi
Administrasi pelaksanaan pekerjaan perencanaan merupakan bagian
penting yang tidak boleh diabaikan. Bagian ini merupakan catatan
penting mengenai jalannya pelaksanaan program, mulai dari tahap
awal pengendalian dan pengawasan pekerjaan, sampai dengan masa
pemeliharaan pekerjaan. Administrasi pelaksanaan program secara
umum terdiri dari administrasi teknik, keuangan dan pelaporan.
Dalam pelaksanaan di lapangan konsultan akan menerapkan
prinsip-prinsip administrasi sebagai berikut :
● Menggunakan format-format standar yang sudah ada dan
sudah biasa dipakai di lingkungan Dinas Permukiman dan
Prasarana Wilayah
● Menggunakan format sederhana namun informatif (semua
informasi penting yang dibutuhkan dapat tercatat), sehingga
mudah dipahami oleh para pelaksana di lapangan maupun oleh
penerima laporan.
● Sistem pelaporan yang jelas dan berjenjang serta tidak
“overlapping “
PENDEKATAN PROFESSIONAL
Secara umum tugas konsultan Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan (DED)
Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah Grogot dapat
dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu:
1. Tugas-tugas yang bersifat “Assistance Concept“
Dalam hal ini konsultan Pengawas bertindak sebagai pemberi saran
dan bantuan teknis, administrasi dan manajerial kepada Pejabat
Pembuat Komitmen yaitu Pekerjaan Jasa Konsultansi Perencanaan
(DED) Pembangunan Gedung Kantor BPD Kaltim Cabang Tanah
Grogot. Dalam konsep ini konsultan tidak berwenang memutuskan
suatu kebijakan atau suatu langkah konkret, karena hal tersebut
menjadi tugas dan tanggung jawab dari instansi terkait.
2. Tugas-tugas yang bersifat “Task Concept”
Dalam hal ini konsultan bertindak untuk melaksanakan suatu
kegiatan, baik lingkup organisasi konsultan sendiri, maupun dalam
lingkup secara keseluruhan. Dalam konsep ini konsultan berwenang
mengambil keputusan dan menentukan kebijakan dimana keputusan
yang diambil oleh konsultan bersifat mengikat terhadap pihak lain
yang terkait (misal: kontraktor). Konsultan bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap semua implikasi yang mungkin terjadi sebagai
akibat dari keputusan yang diambil.
Dalam Pendekatan Profesional perlu kiranya ditekankan mengenai
Prinsip dasar yang harus dipahami dalam pelaksanaan pekerjaan
Pengawasan, yang meliputi hal - hal sebagai berikut :
a. Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan
Konsultan akan melakukan kegiatan pengendalian dalam
lingkup kerja secara cepat, tepat, praktis dan efisien. Kegiatan
pengendalian ini meliputi sasaran, target dan keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan.
b. Pengaturan Tata Kerja Personil
Konsultan akan membentuk suatu organisasi intern konsultan
maupun pembentukan organisasi proyek secara keseluruhan
agar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Pengaturan tata
kerja atau organisasi yang kurang baik akan menyebabkan
kegiatan berjalan tanpa arah dan target.
METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN
Metodologi pelaksanaan pekerjaan yang diajukan ini merupakan penjabaran secara
lebih konkrit terhadap bidang kerja jasa konsultansi Pengawas. Metode ini meliputi
pembahasan mengenai prosedur umum Pekerjaan Pengawasan Pelaksanaan
Pembangunan Gedung Kantor BPD Kalimantan Timur secara keseluruhan, maupun
prosedur pelaksanaan kegiatan dari bagian-bagian pekerjaan, termasuk
didalamnya uraian sistem informasi dan pelaporan yang akan dilaksanakan.
a. Pengetahuan Tentang Dokumen Kontrak
Dalam setiap kegiatan proyek perlu direncanakan dan dilaksanakan
dengan sistem yang teratur, agar hasil akhir yang dicapai dapat
memuaskan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas dari proyek itu
dan memenuhi sasaran dan persyaratan yang telah ditetapkan. Pada
umumnya dan sudah menjadi suatu keharusan sebelum pelaksanaan
pekerjaan dimulai antara pemilik proyek dengan pelaksana pekerjaan
perlu dibuat suatu Dokumen Kontrak Kerja, dokumen kontrak ini
merupakan acuan dan pedoman untuk melaksanakan pekerjaan di
lapangan. Dengan demikian perlu kiranya personil-personil perencana
menguasai hal-hal yang berhubungan dengan manajemen proyek,
yang salah satu diantaranya adalah penguasaan Dokumen Kontrak
tersebut. Dokumen Kontrak Fisik merupakan dokumen yang harus
dikuasai oleh personil konsultan Pengawas. Biasanya dokumen
kontrak berisi :
● Instruksi Kepada Peserta Pelelangan
● Syarat - syarat Umum
● Spesifikasi Teknik
● Gambar Rencana Proyek
● Surat Penawaran Kontraktor beserta lampiran - lampirannya.
● Addendum Kontrak, jika ada.
Di dalam pengendalian dan pengawasan di lapangan nantinya
Konsultan Pengawas akan selalu berpedoman pada Dokumen Kontrak
yang telah dibuat dan disepakati antara Kuasa Pengguna Anggaran,
dengan pihak-pihak yang terkait, kecuali kalau ada perintah
perubahan (Contract Change Order) atau Addendum yang dikeluarkan
oleh Kuasa Pengguna Anggaran.
b. Program Pengendalian dan pengawasan pekerjaan
Program Pengendalian dan Pengawasan dalam Pengawasan harus
dilaksanakan secara ketat dan terus-menerus sepanjang waktu
kontrak, dimana masing-masing periode mempunyai tahapan/
langkah sendiri-sendiri dan berkesinambungan antara kegiatan yang
satu dengan kegiatan yang lainnya. Konsultan diwajibkan untuk kerja
penuh waktu dalam pemberian saran kepada Kuasa Pengguna
Anggaran pada Pekerjaan Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan
Gedung Kantor BPD Kalimantan Timur yang masuk dalam paket
pekerjaan proyek dan pelaksanaan kontrak-kontrak. Konsultan akan
menentukan dengan jelas dan spesifik, luas dan dalam cakupan kerja
Pengawasan dalam penugasan ini, dan akan mengkonfirmasikan
tingkat pelayanan dan/ atau masukan dari staf yang disyaratkan untuk
kepastian cukupnya pengawasan dan pemeriksaan.
a) Masa Mobilisasi
Pada periode Mobilisasi ini disamping Konsultan akan melakukan
mobilisasi personil-personilnya yang akan terlibat dalam pekerjaan
perencana, Konsultan juga sudah harus mulai mengadakan checking,
pengendalian dan pengawasan terhadap :
● Schedule mobilisasi Kontraktor.
● Realisasi Mobilisasi Peralatan, Personil serta Kantor
(direksi–keet) Kontraktor.
● Realisasi pemenuhan spesifikasi atas fasilitas untuk Team
Supervisi (jika ada).
● Schedule Pekerjaan yang diajukan Kontraktor, diarahkan agar
efektif, dituangkan dalam Kurva S, sehingga Konsultan akan
mudah mengawasi atas kemajuan pekerjaan Kontraktor.
● Review terhadap design yang ada, serta alternatif design bila
dipandang perlu.
● Pembuatan Shop Drawing (terutama penampang memanjang
dan melintang dulu).
● Mulai meneliti bahan - bahan yang akan dipakai, menurut
spesifikasi yang ada.
● Penyiapan blangko - blangko (form) yang akan dipergunakan
selama masa kontrak, termasuk diantaranya blanko pengujian,
blangko perhitungan volume, blangko laporan, serta blangko
sertifikat bulanan (MC) atau sertifikat eskalasi bulanan (Price
Escalation Certificate) jika ada.
Dalam masa mobilisasi inilah Konsultan Pengawas benar - benar harus
dapat mengarahkan dan memberi bimbingan kepada kontraktor agar
semuanya dapat selesai dalam jangka waktu mobilisasi tersebut.
Penekanan dalam pembuatan schedule pekerjaan yang diajukan
Kontraktor, harus diteliti betul serta diperiksa
kemungkinan-kemungkinan dalam penerapan urutan pekerjaan
apakah sudah sesuai dengan tahapan serta sesuai dengan kondisi dan
keadaan di lapangan. Yang jelas di dalam pembuatan schedule ini
harus memperhatikan "hari efektif " yang ada di dalam jangka waktu
pelaksanaan serta harus mengingat batas waktu yang harus
diselesaikan.
b) Masa Pelaksanaan Pekerjaan Fisik
Pada masa pelaksanaan pekerjaan fisik ada beberapa pokok
perencanaan yang dapat dibagi dalam kategori sebagai berikut :
1. Pengendalian dan Pengawasan Kualitas (Mutu) Pekerjaan
Dalam pengendalian dan pengawasan kualitas ini Konsultan
harus benar - benar ketat, mengingat bahwa intensitas
penyimpangan dalam hal mutu dipandang saat ini masih cukup
tinggi. Pengendalian mutu yang dimaksud adalah untuk
mendapatkan hasil pelaksanaan pekerjaan fisik yang awet,
tahan lama dan dapat dipergunakan/dimanfaatkan oleh
masyarakat sesuai dengan usia/umur pelayanan.
Pencapaian mutu hasil pelaksanaan yang optimal akan
ditempuh melalui pengendalian mutu bahan/material dan
metode/cara pelaksanaan pekerjaan. Kegiatan pengendalian
mutu direalisasikan melalui kegiatan “kontrol kualitas“, sesuai
dengan setiap tahapan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Hal-hal yang perlu dicermati terutama adalah kualitas pada
pekerjaan utama. Agar diperoleh kualitas yang baik, perlu
adanya checking bahan/material, dalam hal ini kontraktor
mengajukan contoh bahan dengan "request sheet" yang memuat
asal bahan, komposisi bahan, hasil test mutu, ukuran type,
spesifikasi, sertifikat dan sifat-sifatnya.
Dari hasil penelitian bahan, konsultan supervisi membuat
rekomendasi atas bahan-bahan yang dipakai harus sesuai
contoh yang disetujui, dan bahan yang tidak sesuai dengan
ketentuan akan ditolak oleh Konsultan Pengawas, bahan yang
ditolak harus dikeluarkan dari lokasi proyek.
Inspeksi secara terus menerus merupakan salah satu alat dari
pengendalian kualitas, disamping dokumentasi. Serta
memberikan pengarahan pada para pekerja agar sesuai dengan
rencana dan spesifikasi, sebagai upaya untuk mencegah
terjadinya penyimpangan.
2. Pengendalian dan Pengawasan Kuantitas
Dalam pengendalian dan pengawasan kuantitas pekerjaan ini
tugas utama ada pada Surveyor dan Pengawas lapangan. Harus
dipahami betul masalah aturan dan cara pembayaran yang ada
di dalam Spesifikasi, mana yang dapat dibayar dan mana yang
tidak dan harus mengacu pada dokumen kontrak dan
Addendum kontrak (bila ada).
3. Pengendalian Biaya/Anggaran
Pengendalian Biaya/Anggaran yang ada sangat erat
hubungannya dengan pengendalian kuantitas. Karena pada
umumnya kontrak - kontrak sekarang menggunakan sistem
Harga Satuan, maka pengendalian kuantitas juga akan
merupakan pengendalian anggaran.
4. Pengendalian Waktu
Pengendalian pelaksanaan pekerjaan dilakukan untuk
menjamin agar pelaksanaan pekerjaan dapat selesai sesuai
dengan waktu yang direncanakan. Dengan demikian
pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan harus selalu terkontrol.
Pengendalian waktu akan dilakukan melalui analisa terhadap
performance pelaksanaan proyek, dimana untuk proyek ini
dapat menggunakan indikator SPI (Schedule Performance Index)
dan CPI (Cost Performance Index).
SPI adalah perbandingan antara realisasi fisik yang telah
dikerjakan dengan rencana (schedule) yang ada pada periode
yang sama. Sedangkan CPI adalah perbandingan antara dana
yang telah dibayarkan dengan dana/biaya yang tersedia
(kontrak). Secara umum SPI dan CPI dapat diklasifikasikan ke
dalam 3 (tiga) kriteria, yaitu :
● SPI / CPI = 1, Proyek dikatakan tepat waktu.
● SPI / CPI > 1, Proyek dikatakan cepat
● SPI / CPI < 1, Proyek dikatakan terlambat.
5. Perintah Perubahan Kontrak dan Addendum
Apabila selama jangka waktu pelaksanaan ini terdapat hal - hal
yang tidak sama (dalam hal volume atau biaya dimana jumlah
akhir tidak melebihi harga kontrak) harus ada perintah
perubahan dari owner. Kalau perubahan itu bersifat mendasar,
termasuk perubahan Spesifikasi Teknis serta Anggaran yang
melebihi Harga Kontrak harus dibuat Addendum.
6. Pembuatan M
onthly Certificate/Price Escalation Certification
Di dalam kontrak - kontrak saat ini biasanya pembayaran
dilaksanakan secara bulanan. Setiap akhir bulan Konsultan
Pengawas Konstruksi bertugas memeriksa dan menyiapkan
pembayaran yang dapat dilakukan untuk bulan yang
bersangkutan.
Sertifikat Pembayaran Bulanan ini atau MC ini harus dilengkapi
dengan Back Up data yang lengkap. Konsultan Pengawas
bertanggung jawab atas kebenaran dari Back Up Data tersebut.
Dalam Back Up Data harus jelas ditulis untuk lokasi dan
pekerjaan apa volume yang dibayarkan pada bulan tersebut.
Seandainya di dalam kontrak disebutkan bahwa selama jangka
waktu kontrak, Kontraktor akan mendapatkan eskalasi harga,
maka Konsultan juga selain Monthly Certificate harus
menyiapkan Price Escalation (PEC). Eskalasi harga didasarkan
pada index harga yang dikeluarkan oleh BPS (Biro Pusat
Statistik). Perlu diperhatikan betul - betul cara pembuatan dari
Price Escalation Certificate ini biasanya aturannya tercantum
dalam Buku 3 Syarat -syarat Umum.
Bagian dari Proses Penyusunan Sertifikat Pembayaran Bulanan
Kontraktor ini lebih jelasnya disajikan seperti pada Gambar di
bawah ini Bagan Proses Penyusunan Sertifikat Bulanan
Kontraktor.
MASA AKHIR PELAKSANAAN
Pada Akhir Pelaksanaan ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan, yaitu :
● Penyiapan As Built Drawing
Pada akhir masa pelaksanaan Kontraktor diwajibkan membuat As Built
Drawing. Gambar ini akan merupakan dasar pembayaran terakhir. Tanggung
jawab Konsultan adalah memeriksa kebenaran dari As Built Drawing t ersebut.
Supaya pada saat akhir pekerjaan kontraktor tidak terlalu banyak, kontraktor
dapat menyiapkan gambar terlaksana ini sedikit demi sedikit seiring dengan
selesainya item - item pekerjaan di lapangan (item pekerjaan yang telah
selesai dikerjakan/dipasang).
Gambar terlaksana ini merupakan gambar kenyataan di lapangan yang
dikerjakan oleh Kontraktor, dimana gambar ini akan sangat bermanfaat
untuk masa kedepan, untuk masa pemeliharaan konstruksi, juga diperlukan
jika nantinya akan diadakan overlay (pelapisan ulang), rehabilitasi
bangunan/konstruksi kembali.
● Pembuatan Final Certifikat/Price Escalation Certificate
Setelah pembuatan As Built Drawing, harus dibuat Final Certificate (Sertifikat
Akhir), demikian juga Final Escalation Certificate ( jika ada).
Karena setelah sertifikat akhir ini tidak ada lagi pembayaran. Konsultan
Pengawas harus hati - hati dan harus teliti dalam memeriksa dan
menyiapkannya. Semua hitungan, ukuran, lokasi, aturan pembayaran mulai
dari MC 1 (Monthly Certificate – 1) sampai terakhir/ dihitung ulang. Demikian
juga halnya dengan F inal Price Escalation Certificate (jika ada).
● Claim
Selama mulai periode kontrak mungkin terjadi claim atau tuntutan dari pihak
Kontraktor maupun pihak luar, dalam hal ini konsultan pengawas harus
selalu mendasarkan jawabannya berpedoman dan mengacu pada Dokumen
Kontrak yang ada. Semaksimal mungkin Konsultan harus mengamankan
Pemilik dari segala macam claim/tuntutan yang timbul.
● Provisional Hand Over (Serah Terima Sementara) dan Final Hand Over (Serah
Terima Terakhir)
Biasanya dalam Buku 3 Syarat - syarat umum disebutkan bahwa apabila
pekerjaan sudah mencapai 97 % (dengan syarat pekerjaan utama selesai 100
%). Kontraktor dapat mengadakan Serah Terima Sementara. Konsultan
Pengawas berkewajiban menyiapkan semua data yang perlu untuk
pelaksanaan Serah Terima ini.
Kegiatan ini meliputi :
● Penyiapan daftar kerusakan/ kekurangan dari pekerjaan yang
dilaksanakan kontraktor.
● Penyiapan buku informasi bagi Panitia Serah Terima ini yang berisi
data proyek, status pembayaran dan progress serta data quality.
● Ikut di dalam anggota Tim Teknis yang akan menjadi petunjuk di
dalam pelaksanaan pemeriksaan Serah Terima.
● Menyiapkan semua pekerjaan administrasi yang berkaitan dengan
kegiatan Serah Terima.
● Menyiapkan Berita Acara Serah Terima Sementara dan memberi
pertimbangan kepada Penanggung Jawab Kegiatan dalam menyetujui
jangka waktu perbaikan (grace period) yang diajukan kontraktor.
Setelah jangka waktu perbaikan berakhir diadakan lagi pemeriksaan kedua
yang merupakan bagian dari proses Professional Hand Over (PHO). Kalau hasil
pemeriksaan memenuhi Spesifikasi dan syarat, baru dikeluarkan Berita
Acara Serah Terima. Untuk serah terima akhir (FHO) yang dilaksanakan
setelah Masa Pemeliharaan habis secara prosedur sama dengan
pelaksanaan Professional Hand Over.