Salmah Djirong
Balai Bahasa Ujung Pandang
Jalan Sultan Alauddin Km 7 Tala Salapang, Makassar
Telepon (0411) 882403, Fax. (0411) 882403
Diterima: 6 April 2009; Disetujui: 2 Juni 2009
Abstract
Macassar’s folklore of Tuappaka Sisarikbattang is a famous story in
Macassar’s sucietes. There is rich man who has four children. He asks his
children to go and find knowledge. All of them go and promise to meet each
other in one place. At the time, after they have finished their duty to find
knowledge, they meet in the agreed place. They have reached incredible
succesful and become some one whom king can rely on, the eldest child even
became king’s son in law moral values contain. In the story knowledge is an
important thing, working hard, cooperative and honest.
Abstrak
Folklor Makassar ‘Tuappaka Sisarikbattang’ adalah sebuah cerita terkenal di
masyarakat Makassar. Ada seorang laki-laki yang memiliki empat anak. Dia
menyuruh anaknya untuk pergi mencari ilmu. Mereka semuanya pergi dan
memohon untuk bertemu di sebuah tempat. Pada saat mereka telah
menyelesaikan tugas mereka untuk mendapatkan ilmu, mereka bertemu di
tempat yang telah disepakati. Mereka telah sukses dan menjadi raja, anak tertua
menjadi putra raja pada nilai hukum moral. Dalam cerita ini, ilmu adalah hal
yang sangat penting, kerja keras, kerja sama dan jujur.
228
Salmah Djirong: Cerita Rakyat Makassar Tuappaka Sisarikbattang….
abstrak. Di dalamnya terdapat ide-ide atau Setelah kabar itu di dengar oleh
pandangan yang mengonsepsikan hal-hal orang yang empat bersaudara itu, maka
yang bernilai dalam kehidupan pergilah mereka kepada raja menjelaskan
bermasyarakat. maksudnya. Mereka menyatakan: “Tuan
Putri disembunyikan oleh garuda itu di
3. Pembahasan atas gunung yang tinggi di suatu pulau.
3.1 Ringkasan Isi Cerita Oleh karena itu kami minta supaya diberi
Seorang orang kaya di Bagdad kapal untuk menjemput Tuan Putri.”
memunyai empat orang anak. Setelah Maka disediakanlah kapal besar
anaknya itu besar disuruhlah mereka pergi oleh raja lengkap dengan anak buahnya.
menuntut ilmu. Di suatu tempat mereka Pergilah Tuappako Sisarikbattang ke pulau
mengadakan perjanjian bahwa setelah itu. Setelah sampai di situ, maka yang
setahun lamanya mereka menuntut ilmu, sulung berkata kepada yang kedua:
mereka harus kembali ke tempat itu lagi “naiklah engkau mengambil Tuan Putri
untuk membicarakan ilmu yang mereka karena garuda itu sementara tidur.”
peroleh masing-masing. Ada yang menuju Setelah anak kedua itu sampai ke tempat
ke timur, ada yang menuju ke barat, ada itu, langsung juga tuan putri ikut pada
yang menuju ke utara, dan ada yang orang itu karena dia tahu bahwa dialah
menuju ke selatan. Mereka bersungguh- yang akan dijemput. Maka dibawalah
sungguh mencari ilmu. Setelah setahun Tuan Putri ke kapal. Setelah kapal
lamanya, merekapun sudah memperoleh berlayar, garuda itupun bangun, dan
ilmu masing-masing, dan kembalilah melihat Tuan Putri sudah tidak ada.
mereka ke tempatnya tadi sesuai Garuda itu melihat ke kiri dan ke kanan
perjanjian. Setelah berkumpul maka yang dan dilihatnya ada kapal yang sedang
sulung menanyai adiknya tentang ilmu berlayar. Garuda itu pun langsung
yang diperolehnya. Si bungsu memperoleh menyusul kapal itu karena ia mengira
keahlian menyatukan sesuatu yang pecah. kapal itulah yang memuat Tuan Putri.
Yang kedua ahli menanak, yang ketiga Setelah garuda itu berada di atas
ahli mengambil barang dan tidak diketahui kapal, maka semua penumpangnya jadi
pemiliknya yang sulung ahli ramal (dapat takut. Maka orang yang ketiga (dekat yang
mengetahui tempat sesuatu yang sulung) itupun langsung memanah garuda
disembunyikan). itu, jatulah garuda itu dan tepat mengenai
Sesudah itu merekapun bersama- kapal itu. Maka kapal itupun pecahlah.
sama melaporkan ilmu yang diperolehnya Berkatalah yang bungsu “utulah kembali”.
masing-masing kepada orang tuanya Maka kapal itupun utuh kembali dan
(bapaknya). Bapaknya mengatakan, bahwa berlayarlah seperti biasa.
walaupun kamu sudah memunyai keahlian Setelah sampai di tempat raja,
masing-masing, tetapi barulah bermanfaat diantarlah Tuan Putri ke hadapan raja.
kalau kami bekerja sama (gotong royong, Raja pun berkata: “Saya akan
seia sekata). membuktikan janji yang telah saya
Pada suatu hari tersiarlah berita katakan, tetapi yang menjadi masalah ialah
bahwa putri raja dicuri oleh seekor garuda karena kamu empat orang. Maka kata
di tempat permandiannya. Maka raja Tuapaka Sisarikbattang: “Mana yang
itupun berkata: “Barang siapa yang dapat bekenan di hati raja, itulah kami terima”.
membawakan kepada saya Tuan Putri, Raja pun berkata: “Kalau begitu kita harus
maka dialah yang memperistrikan.” menghargai yang tertua, maka
229
Sawerigading, Vol. 15, No. 2 Agustus 2009: 227—234
230
Salmah Djirong: Cerita Rakyat Makassar Tuappaka Sisarikbattang….
anak yang tidak baik atau anak yang adalah kerja keras. Salah satu syarat untuk
durhaka ialah anak yang menyalahi mencapai tingkat kehidupan yang lebih
perintah orang tua. Anak yang durhaka berbobot dan sejahtera adalah bekerja
tidak akan mendapatkan keselamatan dan dengan giat, tekun, serta tidak mengenal
kebahagiaan di dalam dihidupannya. lelah.
Anak yang empat bersaudara ini Amanat yang diterima Tuappaka
mematuhi nasihat orang tuanya yaitu pergi Sisarikbattang dari orang tuanya ialah
menuntut ilmu. Kemudian ilmunya itu meman-faatkan harta warisan hanya untuk
digunakan gotong-royong sesuai nasihat menuntut ilmu, bukan yang lain dan hal ini
orang tuanya. benar-benar dilaksanakan dengan baik.
Hal yang cukup menonjol dalam Hal ini pula yang memacu dirinya untuk
kaitan dengan nilai ini adalah kesuksesan bekerja lebih giat, lebih rajin, dan lebih
yang diraih oleh empat bersaudara profesional sehingga ia menggapai
terutama di akhir cerita, karena kesuksenan yang luar biasa, yaitu dari
ketaatannya melaksanakan wasiat orang orang biasa yang tidak punya apa-apa
tuanya. menjadi pejabat kerajaan.
Gambaran singkat di atas Di sisi lain, tampak dengan jelas
menunjukkan bahwa betapa pentingnya kesadaran orang tua Tuappaka
amanat itu dilaksanakan, karena di Sisarikbatang akan pentingnya ilmu
dalamnya terkandung misteri yang baru pengetahuan sebagai modal besar
diketahui atau dirasakan manfaatnya jika kehidupan. Tanpa ilmu penge-tahuan
amanat tersebut dilaksanakan dengan baik. seseorang akan sulit bersaing dalam
berbagai bidang kehidupan. Selanjutnya,
c. Kerja Keras Tuappaka Sisarikbattang pun menyadari
Untuk memenuhi kebutuhan hal itu sehingga dapat melaksanakan
hidupnya, manusia harus bekerja. Bidang amanat sesuai dengan penggarisan orang
pekerjaan yang digelutinya bermacam- tuanya.
macam. Ada yang bekerja sebagai petani, Hal ini dapat dilihat pada kutipan
pengusaha, pelayanan jasa, dan berikut sebagai pesan orang tuanya.
sebagainya. Keberhasilan seseorang dalam
melaksanakan pekerjaan atau menjalankan “Lompomako ntu anak, bajik mako
usahanya itu berbeda-beda. Sebagian yang mange akboya pangassengang, maka
sukses dan berhasil mengumpulkan harta la nupanggappaia katallasang”.
yang banyak, tetapi sebagian besar pula di (MLB:25)
antaranya yang sukar dapat memenuhi
Artinya: “Kamu itu sudah besar anak,
kebutuhan hidupnya sehari-hari.
sebaiknyalah kamu pergi mencari
Kesuksesan dan kegagalan dalam meraih ilmu, yang akan menjadi modal untuk
kehidupan yang layak dan berkecukupan memperoleh kehidupan”.
pada hakikatnya tergantung pada rezeki
dan nasib seseorang. Namun, manusia Pesan berikut ialah: Tojeng mako ntu
yang beriman tidak dibenarkan hanya para carakdek nupanrita, mingka iapa
pasrah pada nasib. Manusia diwajibkan ntu nakkulle nupalampa pangasennu
berusaha dan bekerja keras karena hanya punna appakkakko.” (MLB, 25)
dengan usaha dan kerja keras, rahmat
Tuhan diharapkan dapat tercurah. Artinya: Memang kamu sudah pandai
dan berilmu tetapi nanti bermanfaat
Nilai lain yang menghiasi cerita ini
231
Sawerigading, Vol. 15, No. 2 Agustus 2009: 227—234
ilmumu itu kalau kamu bergotong timur, ada yang pergi ke utara, ada
royong, bekerja keras.” juga pergi ke selatan. Sesudah cukup
satu tahun kepergiannya (menuntut
Hal yang perlu dicatat adalah ilmu) maka mereka pun diberikan
bahwa untuk memperoleh ilmu diperlukan ingatan pada perjanjiannya dulu.
kerja keras dan tidak mengenal waktu.
Tuappaka Sisakribattang berjalan untuk Tabah menghadapi cobaan
mendatangi tempat-tempat yang termasuk salah satu sifat terpuji.
diperkirakan ada orang berilmu di Ketabahan seseorang akan teruji apabila
dalamnya ia harus mengembara ke sana ke mendapat rangsangan atau tantangan dari
mari untuk menemukan sesuatu yang luar. Seberapa kuat pertahanan seseorang
diinginkannya. Menuntut ilmu selain dalam menghadapi tantangan tersebut
memerlukan kerja keras juga pengorbanan sangat ditentukan oleh kualitas keimanan
yang tidak sedikit. Bagaimana Tuappaka yang mampu menggerakkan atau
Sisakribattang mencari ilmu dengan menguasai seluruh komponen.
menggunakan warisan orang tuanya. Dari gambaran singkat di atas
Kesuksesan yang dicapai dapat diketahui bahwa ketabahan,
Tuappaka Sisarikbattang di dalam ketelitian, dan keteguhan perlu mendasari
perjuangan hidupnya karena ketekunan hidup ini sebagai stabilisator agar
dan kerja keras yang dilandasi dengan seseorang tidak terombang-ambing di
ilmu pengetahuan sebagai modal dasar dalam menghadapi sesuatu, terutama oleh
yang ia peroleh dari orang tuanya. penguasa.
d. Ketabahan e. Keberanian
Mereka tabah pergi menuntut ilmu Seorang pemberani dapat dikenali
di negeri yang jauh membawa modal dengan memperhatikan tindakan dan peri-
seadanya untuk keperluan hidupnya lakunya dalam menyikapi masalah yang
dengan harapan mereka dapat memperoleh dihadapinya. Sikap yang dimaksud antara
ilmu yang memungkinkan hidup sejahtera. lain adalah tidak gentar melakukan
Satu tahun lamanya mereka berkelana di pekerjaan, baik yang sulit maupun yang
negeri orang menuntut ilmu, tetapi dengan mudah menurut kepatuhan. Ia berani
ketabahan hatinya mereka dapat juga mengucapkan perkataan yang keras
memperoleh sesuatu yang diinginkannya. maupun yang lemah lembut menurut
Hal ini dapat dilihat pada kutipan kewajaran. Demikian pula, ia tidak ragu-
berikut. ragu memutuskan perkara yang sulit
maupun yang mudah sesuai dengan
“Lekbaki massing aklampa mi. Niak kebenaran. Selanjutnya, ia tidak segan
mo aklampa kalauk, niak aklampa mengingatkan serta menasihati para
anraik, niak aklampa warak, niak pembesar maupun orang awam
todong aklampa timborok. Naia berdasarkan kebenaran yang diyakininya.
gannakna mo sitaung lampana Hal itu dapat dilihat dalam kutipan berikut
massing nisare mi pangukrangi ri
pasijanjianna.” (MLB:30) “Sombangku I rawangang kalak-
biranta. Anne kamma-kamma Tuan
Artinya: Setelah itu masing-masing Putri niaki ri sekrea liukang. Na anjo
pergilah (menuntut ilmu). Ada yang liukanga niak monconna tinggi dudu.
pergi ke barat, ada yang pergi ke Na anjoreng mo nobolik ri gurudaya.
232
Salmah Djirong: Cerita Rakyat Makassar Tuappaka Sisarikbattang….
Apaji na kupala I rawangang putri raja itu, maka raja menghargai yang
kalakbiranta, barang akkulleak kisare tertua dan dialah yang diangkat menantu
kappalak sibatu, maka akkullea raja. Perhatikanlah kutipan berikut.
nidongkoki mange ri anjo
liukanga.” (MLB:30)
“Naiajia sangge susai pakmaikku, ka
Artinya: Sembah sujud di bawah appakko siagang massing-massing
kebesaranmu Tuan. Sekarang ini Tuan kapanritannu ngaseng nakkulle
Putri ada di sebuah pulau. Pulau itu nugappa. Lekbaki massing mappua-
memunyai gunung yang sangat tinggi. lingaseng mi appak sisarikbattang
Di situlah disimpan Tuan Putri oleh angka, inainai nakatekneang pak-
garuda. Karena itu kami mohon I maikua karaenga, iami jari. Anne
bawah kebesaran Tuan kiranya dapat ikambe taena barani tampakammai ri
kami diberi sebuah kapal yang dapat eroknaya karaenga. Lekbaki nakana
ditumpangi pergi ke pulau itu. mo karaenga, punna kammai ntu
kanannu ngaseng, nanro mi kamma
f. Gotong-royong (Kerja Sama) toaga ambaineangi Tuan
Kegotong-royongan itu tidak Putri.” (MLB:30)
hanya terbatas dilakukan di bidang
pertanian, tetapi dilakukan juga dalam Artinya: Akan tetapi sangat susah
berbagai kegiatan, misalnya, membangun hatiku, sebab kamu empat berteman,
rumah, membuat jalan, dan membuat masing-masing dengan ilmumu, maka
pengairan. Selain itu, meminta dan kamu peroleh (Tuan Putri). Setelah itu
mereka masing-masing empat ber-
memberi pertimbangan dalam meng-
saudara, siapa-siapa yang disenangi
hadapi kesulitan juga merupakan ciri sifat
raja itulah yang jadi. Kami ini tidak
kegotongroyongan. Sikap hidup gotong- berani menentang kehendak raja.
royong sudah mendarah daging dalam Sesudah itu berkatalah raja, kalau
kehidupan orang Makassar sejak dahulu. perkataanmu semua, biarlah yang
Ilmu yang diperoleh anak yang tertua yang memperistrikan Tuan
empat bersaudara itu dipergunakan secara Putri.
gotong-royong (kerja sama) sesuai nasihat
orang tuanya. Perhatikanlah kutipan 4. Simpulan
berikut. Ada beberapa hal yang perlu
disimpulkan dalam cerita rakyat
“Iapa antu naklle nupalampa Tuappaka Sisakribattang ini antara lain:
pangassenganna punna Pertama, cerita rakyat pada
appakkako.” (MLB:30) umunya bukan hanya sebagai tempat
penuangan informasi dan renungan
Artinya: Nanti dapat kamu
pemikiran, melainkan juga mengandung
manfaatkan ilmumu, kalau kamu
banyak nilai yang bersentuhan langsung
bekerja sama, atau bergotong-
royong”. Nasihat orang tuanya dengan kehidupan. Hal ini juga bermakna
dilaksanakan oleh mereka dengan bahwa karya sastra memasuki ruang serta
sungguh-sungguh. nilai kehidupan..
Kedua, Tuappaka Sisarikbattang
g. Menghargai yang Tertua sebagai salah satu cerita rakyat Makassar
Karena mereka empat bersaudara, berfungsi sebagai media hiburan dan pada
dan hanya satu yang akan memperistrikan gilirannya berperan sebagai penyampai
233
Sawerigading, Vol. 15, No. 2 Agustus 2009: 227—234
yang dapat dimanfaatkan, terutama Clamer, Ac. 1934. Makkasach Less Boek. Jilid
generasi muda. Pesan yang disampaikan di 4. Batavia. Lands Drookk Ray.
dalamnya antara lain bahwa kesuksesan Damono, Sapardi Djoko. 1978. Sosiologi
tidak akan datang begitu saja. Ia Sastra. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
memerlukan pengorbanan, perjuangan, Pengembangan Bahasa.
ketekunan, dan sebagainya. Djoko, Pradopo, Rahmat. 2002. Kritik Sastra
Dalam hal ini ada terdapat saran Indonesia Modern. Yogyakarta: Gama
yaitu cerita rakyat yang masih bertebaran Media.
di kalangan masyarakat atau yang masih
Luxemburg, Jean van dkk. 1987. Tentang
tersimpan dalam ingatan orang-orang
Sastra (Terjemahan Achadiati Ikram).
tertentu perlu diinventarisasi. Penelitian
Jakarta: Internusa.
tentang cerita rakyat perlu terus
dilanjutkan karena ia merupakan salah Sudjiman Panuti, 1988. Memahami Cerita
satu kekayaan budaya masyarakat pada Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.
masa lampau. Teeuw, A. 1984. Sasta dan Ilmu Sastra.
Pengantar Teori Sastra. Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA Pustaka Jaya.
Wellek, Rene dan Austin Warren. 1990. Teori
Abidin, Andi Zainal 1993. Persepsi Orang Kesusastraan (Terjemahan Melani
Bugis-Makassar tentang Hukum
Budianto) Jakarta: Gramedia
Negara, dan Dunia luar: Penerbit
Alumni.
Atmazaki, 1990. Ilmu Sastra: Teori dan
Terapan. Padang. Angkasa Raya.
234
���������������������������������������������������������������������������
���������������������������������������������������������������������������������
�����������������������������������������������������