Hewani/nabati
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah serta kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis
ini sesuai dengan yang kami harapkan.
Makalah yang berjudul “LAPORAN PEMBUATAN MAKANAN KHAS
DAERAH BAHAN NABATI DAN HEWANI“ penyusunan ini dibuat dengan
tujuan melengkapi nilai tugas dalam pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
pada tahun pelajaran 2021/2022. Kami berharap agar makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembacanya. Kami menyadari bahwa penulisan
ataupun pembahasan karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
akan menjadi suatu kehormatan besar bagi kami apabila mendapatkan kritikan
dan saran yang membangun sehingga selanjutnya akan lebih baik dan
sempurna.
Jambi, 15 Febuari
2022
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………………………1
Kata Pengantar……………………………………………………………………………..2
Daftar Isi……………………………………………………………………………………….3
Bab I (Pendahuluan)………………………………………………………………………4
A.Latar Belakang……………………………………………………………………………5
B.Rumusan Masalah……………………………………………………………………..6
C.Tujuan………………………………………………………………………………………..7
Bab II (Pembahasan)…………………………………………………..………………….8
A.Proses pembuatan makanan dari umbi-umbian…………………….......9
B.Teknik pembuatan makanan dari umbi-umbian……………………….....10
C. Laporan keuangan.........................................................................11
D. Analisis SWOT...............................................................................12
E. Stategi pemasaran (di bazar).........................................................13
Bab III (Penutup)………………….………………………………………………………….14
A.Kesimpulan…………………………….…………………………………………………….15
B.Saran……………………….……………………………………………………………………16
Lampiran-lampiran….……………………………………………………………………….17
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman baik itu suku
bangsa,bahasa,agama,kebudayaan,bahkan hingga makanan.Berbicara mengenai
makanan khas daerah,setiap suku bangsa di Indonesia memiliki keragaman
makanan yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut atau biasa disebut
makanan khas daerah.Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa
dikonsumsi di suatu daerah.Setiap daerah di Indonesia memiliki karakter
makanan khas yang berbeda-beda hal ini mencerminkan karakter setiap
masyarakatnya.Misalnya di daerah pegunungan,dominan masyarakatnya
mengolah makanan yang berasal dari sayur mayur.Sedangkan untuk di daerah
pantai biasanya makanannya didominasi oleh hasil laut.
Pada umumnya bahan pangan berasal dari dua sumber yaitu bahan
pangan nabati dan bahan pangan hewani.Bahan pangan nabati adalah bahan
pangan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti sayur-sayuran,umbi-
umbian(singkong,kentang,dan lain-lain),buah-buahan,dan serealia.Sedangkan
bahan pangan hewani adalah bahan pangan yang berasal dari hewan seperti
telur,ikan,daging,susu.Perbedaan budaya dan bahan pengan serta pengolahan
makanan khas daerah menghasilkan produk makanan khas yang
berbeda.Misalnya untuk di Jawa Tengah contoh makanan khasnya yaitu
lumpia,sawut,gethuk,dan lain sebagainya.Untuk Jawa Timur makanan khasnya
yaitu rujak cingur,tahu tek,sate Madura,dan lain sebagainya.Untuk makanan
khas Sumatra misalnya rendang,mpek-mpek-tempoyak,dan lain-lain.Begitu pula
untuk daerah Indonesia timur tentu memiliki makanan khas tersendiri.
Pempek sambal merupakan makanan khas Jambi yang
berbahan dasar tepung kanji atau tepung sagu. Dibuat gepeng seperti adonan
pempek, lalu ditumis dengan cabai. Jika pempek pada umumnya disajikan
dengan kuah cuka tetapi pempek sambal tidak demikian, karena pempeknya
sudah dilumuri dengan sambal yang telah ditumis.Aroma yang khas pada
pempek sambal ini adalah daun kunyit karena menggunakan irisan daun kunyit.
Untuk bahan pempek nya sendiri tidak menggunakan ikan tapi hanya
menggunakan tepung sagu dan terigu yang disiram dengan air panas dan di
bentuk bulat pipih sehingga menghasilkan tekstur yang kenyal. Pempek sambal
ini lebih nikmat disantap selagi hangat karena jika terlalu lama maka tekstur
pempek akan sedikit keras.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pempek sambal
Bahan bahan
250 gram tepung terigu
300 gram tepung sagu
Air panas secukupnya
Garam
1 butir telur
1 ons cabe merah keriting
10 butir cabe rawit
4 siung bawang merah
1 siung bawang putih
Penyedap rasa
4 lembar daun jeruk nipis
2 lembar daun kunyit
Cara membuat
Menggoreng
BIAYA VARIABEL
Tepung terigu 6.500
Tepung sagu 8.600
Garam 3.000
Telur 2.000
Cabe keriting 5.000
Cabe rawit 3.500
Daun jeruk 1.000
Daun kunyit 1.000
Label 13.000
Total 43.000
Biaya tetap
Tenaga kerja 0
Penyusuan alat 10.000
Total 10.000
Total biaya
Total biaya = biaya variabel + biaya tetap
= RP 43.600 + RP 10.000
= RP 53.600
Penerima kotor
Penerima kotor = jumlah produksi x harga produksi
= 13 x 5.000
= 65.000
Pendapatan bersih
Pendapatan bersih = penerimaan kotor – total biaya
= 65.000 – 53.600
= 11.600
BEP HARGA
BEP HARGA = Total biaya
Harga jual
= 53.600
13
= 4.123,07692
BEP PRODUKSI
BEP PRODUKSI = TOTAL BIAYA
HARGA JUAL
= 53.600
5.000
= 10,72
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN