Anda di halaman 1dari 31

BUKU PEDOMAN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


ILMU KOMPUTER DAN SISTEM INFORMASI

DISUSUN OLEH :

TIM

FAKULTAS SAINS, TEKNOLOGI, MATEMATIKA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
JL.GANESHA 1 PURWOSARI KUDUS TELP.0291-437218

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur tim penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas
terselesaikannya buku pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Prodi Ilmu Komputer
dan Sistem Informasi Fakultas Sains, Teknologi, Matematika. Buku pedoman ini disusun untuk
mengoptimalkan penggunaan Laboratorium Komputer sehingga tujuan diadakannya fasilitas
laboratorium dapat tercapai, memudahkan pengelola maupun pengguna dalam menggunakan
peralatan/perlengkapan/fasilitas lab, terhindar dari kesalahan teknis yang dapat membahayakan
pengguna maupun mengakibatkan kerusakan pada peralatan, kesinambungan serta kinerja
peralatan lab tetap terjaga dengan baik.
Pengelolaan laboratorium komputer yang terkait dengan keselamatan dan keamanan
kerja (K3) merupakan bagian yang melekat dan tak terpisahkan dari semua kegiatan
laboratorium. yang bekerja di laboratorium, terutama dalam laboratorium komputer, memiliki
resiko dengan bahaya yang terkait dengan radiasi komputer, peralatan komputer dan segala
kegiatan yang menyangkut tentang arus listrik.
Buku pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ini membahas tentang cara
meningkatkan kenyamanan dan keamananan, pengaturan pencahayaan, metode penggunaan
PC yang benar, panduan laboratorium praktek, panduan penanggulangan kecelakaan,
pengendalian data, pengendalian terhadap virus pada data, pengendalian bahaya kebakaran dan
konsleting, penanganan konsleting air dan listrik.
Kami berharap buku pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini dapat dijadikan
petunjuk dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Kami juga merasa masih banyak
kekurangan dalam pembuatan buku pedoman ini, sehingga kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk peningkatan kualitas buku pedoman ini sangat kami harapkan. Semoga
buku panduan ini dapat bermanfaat bagi proses pembelajaran laboratorium mahasiswa Prodi
Ilmu Komputer dan Sistem Informasi.

Kudus, Januari 2020

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ 1


KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Komputer dan Kesehatan ............................................................................... 4
B. Istilah – Istilah Dalam Penggunaan Lab Komputer....................................... 5
C. Dampak Buruk Penggunaan Komputer Yang Salah ..................................... 5
BAB II PANDUAN UMUM
A. Mengutamakan Lingkungan Kerja Yang Nyaman Dan Aman .................... 7
B. Pengaturan Sistem Pencahayaan ................................................................... 7
C. Metode Penggunaan PC ................................................................................ 9
D. Panduan Laboratorium Praktik ..................................................................... 20
E. Panduan Penanggulangan ............................................................................. 21
BAB III PENGENDALIAN DATA ................................................................ ……….. 22
BAB IV PENGENDALIAN TERHADAP VIRUS PADA DATA
A. Beberapa Cara Penyebaran Virus .................................................................. 23
B. Komputer Terjangkit Virus ........................................................................... 24
C. Pencegahan Virus Komputer ......................................................................... 24
D. Tindakan Penanggulangan Virus Komputer.................................................. 24
E. Bagian Yang Diserang Virus ......................................................................... 25
BAB V PENGENDALIAN BAHAYA KEBAKARAN DAN KONSLETING
A. Bahan-Bahan Mudah Terbakar / Kebakaran ................................................. 26
B. Penggolongan Api ......................................................................................... 26
C. Penyebab Utama Kebakaran .......................................................................... 26
D. Pencegahan Kebakaran .................................................................................. 27
E. Pemadam Kebakaran ..................................................................................... 28
BAB V KONSLETING AIR DAN LISTRIK
A. Pengertian Tentang Konsleting ..................................................................... 29
B. Penyebab Konsleting ..................................................................................... 30
C. Usaha Penanggulangan .................................................................................. 31

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. KOMPUTER DAN KESEHATAN


Di satu sisi keberhasilan atau kemajuan ilmu dan teknologi mampu
meningkatkan kesejahteraan hidup manusia, dan di sisi lain dapat berakibat buruk
terhadap hasil peradaban dan kebudayaan yang telah tercipta. Salah satu teknologi yang
dimaksud adalah komputer. Sebuah karya jenius Howard Aiken tahun 1944 dan dikenal
sebagai tipe Harvard Mark I Computer atau Aikens Digital komputer.
Komputer sebagai produk dan sebagai teknologi memiliki keunggulan antara lain :
1. Mampu berakses dengan cepat dan tepat
2. Menghasilkan informasi dari data yang lampau
3. Mampu memproses data menjadi informasi
4. Mampu menyimpan data yang sangat banyak (sampai dengan giga byte)
5. Mampu melakukan importing dan exporting data yang dirancang secara khusus

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah suatu aspek yang harus pertama
kali menjadi perhatian setiap melakukan kegiatan apapun, termasuk ketika bekerja
dengan komputer. Posisi tubuh, posisi peralatan komputer, pencahayaan ruangan dan
kondisi lingkungan sangat mempengaruhi kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan
saat bekerja dengan komputer.
Dari sisi keselamatan kerja, harus menyadari bahwa komputer yang digunakan
dihubungkan dengan listrik yang mempunyai tegangan tinggi. Maka dengan itu harus
berusaha mencegah terjadinya resiko tersengat listrik. Untuk itu harus mengatur kabel-
kabel listrik sedemikian rupa sehingga terhindar dari sengatan listrik, juga harus
memperhatikan kabel-kabel dari kemungkinan terjadinya arus pendek yang dapat
menyebabkan kebakaran dan rusaknya peralatan komputer.

4
B. ISTILAH-ISTILAH DALAM PENGGUNAAN LAB KOMPUTER
a. Server
Server merujuk kepada komputer yang berkeupayaan tinggi yang berfungsi sebagai
pelayan komunikasi data dalam sesuatu rangkaian jaringan computer.
b. Sistem Operasi
Sistem merujuk kepada system pengoperasian seperti Windows 95/98 bagi komputer
mikro dan NetWare/ Windows NT pada Server
c. Aplikasi
Aplikasi yang dijalankan pada laboratorium komputer merujuk kepada aplikasi yang
digunakan untuk proses belajar mengajar serta yang selalu digunakan seperti
spreadsheet dan word processing, juga aplikasi yang dibangunkan bagi tujuan
tertentu
d. Virus
Virus adalah subersif program komputer yang boleh mengakibatkan kerusakan atau
terhapus data ada komputer dan memungkinkan menular pada operasi komputer lain.
e. Data
Data adalah semua informasi yang digunakan untuk menghasilkan sebuah informasi.
Dalam hal ini data terdiri dari berbagai tingkatan. Tingakatan yang tertinggi adalah
data tang bersifat rahasia. Dan ini memerlukan suatu penggunaan password dalam
menjalankannya
C. DAMPAK BURUK PENGGUNAAN KOMPUTER YANG SALAH
Dalam penggunaan komputer yang salah, akan menyebabkan beberapa gangguan
kesehatan. Secara garis besar gangguan kesehatan akibat penggunaan komputer yang
salah dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Gangguan pada bagian mata dan kepala
Gangguan pada bagian mata dan kepala kita sering disebut dengan computer vision
syndrome, mulai dari nyeri atau sakit kepala, mata kering dan iritasi, mata lelah,
hingga gangguan yang lebih serius dan lebih permanen seperti kemampuan fokus
mata menjadi lemah, penglihatan kabur (astigmatisma, miopi, presbiopi),
pandangan ganda, hingga disorientasi warna
2. Gangguan pada lengan dan tangan
Gangguan pada bagian lengan dan telapak tangan mulai dari nyeri pada pergelangan
tangan karena gangguan pada otot tendon di bagian pergelangan, peradangan
tendon (Tendinitis), nyeri siku, hingga cidera yang lebih serius seperti Carpal
Tunnel Syndrome yaitu terjepitnya syaraf di bagian pergelangan yang

5
menyebabkan nyeri di sekujur tangan. Cidera ini harus segera diatasi sebelum
terlambat, karena pada stadium lanjut tindakan operasi terpaksa harus dilakukan.
3. Gangguan pada leher, bahu dan punggung
Yakni berupa nyeri pada bagian leher, pundak, punggung dan pinggang. Nyeri di
bagian ini sering pula mengakibatkan gangguan nyeri di bagian paha dan betis.
Tanda-tanda peringatan gangguan ini terjadi pada tangan, pergelangan tangan, lengan,
bahu, leher atau punggung, antara lain:
1. Mati rasa, rasa terbakar atau kesemutan
2. Rasa perih, sakit atau ngilu
3. Rasa nyeri, berdebar-debar atau bengkak
4. Kejang atau kaku
5. Rasa lemas atau dingin
Gejala dapat dirasakan sewaktu mengetik, sewaktu menggunakan mouse, atau pada saat
tidak bekerja dengan tangan, termasuk di malam hari ketika gejala-gejala ini membuat
kita terbangun dari tidur.
Jika mengalami gejala tersebut, terasa nyeri atau gangguan terus-menerus maupun
terjadi berulang-kali, yang berkaitan dengan penggunaan komputer, kita harus segera
memeriksakan diri ke dokter ahli. Semakin dini masalah ini didiagnosis dan diobati
dengan benar, semakin kecil kemungkinan masalah ini berkembang menjadi kondisi
kelumpuhan.
Cedera pada praktek laboratorium dapat berupa:
1. Luka lecet atau sayatan.
2. Tersengat listrik
3. Luka Bakar

6
BAB II
PANDUAN UMUM

A. PANDUAN LINGKUNGAN, PENCAHAYAAN DAN PENGGUNAAN PC


I.Mengutamakan lingkungan kerja yang nyaman dan aman.
Untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pada ruang kelas dan
laboratorium, diharapkan untuk mematuhi peraturan berikut:
a. Menjaga Keamanan. Dilarang membawa senjata api/tajam, dan cairan kimia
yang mudah terbakar.
b. Menjaga Perangkat kerja. Dilarang merusak, menulis, dan membawa magnet
berkekuatan besar karena dapat mengganggu kinerja PC.
c. Menjaga Kebersihan. Dilarang membawa makanan dan minuman yang dapat
tumpah dan buanglah sampah pada tempatnya.
II.Pengaturan Sistem Pencahayaan
Banyak faktor risiko di lingkungan kerja yang mempengaruhi keselamatan dan
kesehatan pekerja salah satunya adalah pencahayaan. Menurut Keputusan Menteri
Kesehatan No.1405 tahun 2002, pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu
bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.
Penerangan untuk membaca dokumen lebih tinggi dari pada penerangan untuk
melihat komputer, karena tingkat penerangan yang dianjurkan untuk pekerja dengan
komputer tidak dapat berdasarkan satu nilai dan sampai saat ini masih kontroversial.
Grandjean menyusun rekomendasi tingkat penerangan pada tempat-tempat kerja
dengan komputer berkisar antara 300-700 lux seperti berikut.
Untuk mendapatkan pencahayaan yang sesuai dalam suatu ruangan, maka
diperlukan sistem pencahayaan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya. Penerangan
untuk membaca dokumen lebih tinggi dari pada penerangan untuk melihat komputer,
karena tingkat penerangan yang dianjurkan untuk pekerja dengan komputer tidak
dapat berdasarkan satu nilai dan sampai saat ini masih kontroversial. Sistem
pencahayaan di ruangan, termasuk di tempat kerja dapat dibedakan menjadi 5
macam yaitu:
1. Sistem Pencahayaan Langsung (direct lighting)
Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan secara langsung ke benda yang perlu
diterangi. Sistm ini dinilai paling efektif dalam mengatur pencahayaan, tetapi ada
kelemahannya karena dapat menimbulkan bahaya serta kesilauan yang
mengganggu, baik karena penyinaran langsung maupun karena pantulan cahaya.

7
Untuk efek yang optimal, disarankan langi-langit, dinding serta benda yang ada
didalam ruangan perlu diberi warna cerah agar tampak menyegarkan.
2. Pencahayaan Semi Langsung (semi direct lighting)
Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan langsung pada benda yang perlu
diterangi, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langit dan dinding. Dengan
sistem ini kelemahan system pencahayaan langsung dapat dikurangi. Diketahui
bahwa langitlangit dan dinding yang diplester putih memiliki effiesiean
pemantulan 90%, sedangkan apabila dicat putih effisien pemantulan antara 5-
90%.
3. Sistem Pencahayaan Difus (general diffus lighting)
Pada sistem ini setengah cahaya 40-60% diarahkan pada benda yang perlu
disinari, sedangka sisanya dipantulka ke langit langit dan dindng. Dalam
pencahayaan sistem ini termasuk sistem direct-indirect yakni memancarkan
setengah cahaya ke bawah dan sisanya keatas. Pada sistem ini masalah bayangan
dan kesilauan masih ditemui.
4. Sistem Pencahayaan Semi Tidak Langsung (semi indirect lighting)
Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian
atas, sedangkan sisanya diarahkan ke bagian bawah. Untuk hasil yang optimal
disarankan langit-langit perlu diberikan perhatian serta dirawat dengan baik. Pada
sistem ini masalah bayangan praktis tidak ada serta kesilauan dapat dikurangi.
5. Sistem Pencahayaan Tidak Langsung (indirect lighting)
Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian
atas kemudian dipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan. Agar seluruh
langit-langit dapat menjadi sumber cahaya, perlu diberikan perhatian dan
pemeliharaan yang baik. Keuntungan sistem ini adalah tidak menimbulkan
bayangan dan kesilauan sedangkan kerugiannya mengurangi effisien cahaya total
yang jatuh pada permukaan kerja.

Rekomendasi Tingkat Pencahayaan Pada Tempat Kerja Dengan


Komputer

8
III.Metode Penggunaan PC
Untuk pengguna perangkat PC disarankan untuk :
1. Menyesuaikan posisi tubuh
Menggunakan komputer dengan posisi tubuh yang benar, akan
memberikan kenyamanan saat bekerja. Dengan posisi tubuh yang rileks, kita
dapat bekerja secara efektif dan kesehatan kita pun akan terjaga. Ilmu yang
mempelajari bagaimana mengatur posisi duduk yang baik dan benar di depan
komputer disebut ergonomic.

a) Posisi Duduk
Tempat duduk yang ideal dan bersandar, kursi ideal bisa berputar dan
dapat diatur tinggi rendahnya, tempat duduk yang tidak bersandar dapat
menyebabkan punggung kelelahan. Berikut ini posisi duduk yang benar
saat menggunakan computer yakni:
1) Bagian kepala dan leher
Aturlah agar posisi kepala dan leher anda tegak dengan pandangan
lurus ke depan. Dengan posisi ini, anda akan sanggup bertahan lebih
lama di depan komputer dan tidak cepat merasa lelah. Posisi leher
yang terlalu lentur dan kepala menengadah atau menunduk saat
menghadap monitor tidak dibenarkan karena akan membuat cepat
lelah.
2) Bagian punggung
Duduk dengan punggung yang tegak dan rileks merupakan posisi
yang benar saat menggunakan komputer. Badan yang terlalu

9
membungkuk, terlalu miring ke kiri atau ke kanan, dapat
menimbulkan rasa sakit. Usahakan agar seluruh punggung tersangga
dengan baik oleh sandaran kursi

3) Bagian pundak
Aturlah posisi pundak sedemikian rupa agar otot-otot pundak tidak
tegang. Usahakan agar pundak tidak terlalu ke bawah atau terlalu
tegak.
4) Bagian kaki
Gunakan sandaran kaki atau footrest sehingga tungkai berada dalam
posisi yang nyaman. Posisi kaki kita harus dapat diletakkan di lantai
atau sandaran kaki dengan seluruh tapak Kaki menyentuh lantai dan
siku kaki membentuk sudut tidak kurang dari 90 derajat.

10
b) Posisi mata
Mata harus lurus dan tidak terlalu tinggi atau rendah, jika posisi
mata tinggi atau rendah membuat leher cepat lelah, layar yang
digunakan sebaiknya yang low radiasi, atau layar jenis LCD.
Mengatur jarak yang nyaman bagi mata. Sebagaimana organ
tubuh lain, mata juga memiliki keterbatasan adaptasi dan sangat peka
terhadap pengaruh lingkungan sekitar. Tubuh biasanya akan
menyesuaikan berapa pun jarak yang dibutuhkan agar mata dapat
melihat secara nyaman. Namun pada kasus-kasus di mana mata lelah
kerap terjadi, posisi monitor komputer merupakan hal yang patut
diperhatikan pertama sekali. Komputer yang letaknya tidak dirancang
dengan baik akan mengakibatkan posisi tubuh yang janggal, dan
akhirnya berpengaruh pada gangguan-gangguan mata dalam fungsi
penglihatannya. Yang menjadi perhatian dalam hal ini adalah jarak
antara mata dengan monitor komputer. Tidak ada batasan pasti tentang
jarak ini, dan masih banyak faktor lain yang mempengaruhinya seperti
besar komputer, namun para ahli memberikan patokan paling tidak jarak
50-70 cm haurs tercapai antara mata dengan monitor. Ada pula sebagian
ahli yang menyimpulkannya dalam rumus yang didapat dengan
mengalikan lebar diagonal layar dengan bilangan dua.
Selanjutnya bukan hanya jarak yang penting, melainkan juga
letak tinggi monitor komputer. Posisi yang dianjurkan adalah
meletakkan komputer agak lebih rendah dari ketinggian mata, paling
tidak letak bagian tengah monitor antara 10-23 cm di bawah mata.
Walaupun membuat mata sedikit bergerak untuk melihat ke bawah,
namun penelitian telah membuktikan bahwa mata akan bekerja lebih
baik pada jarak demikian. Dan hal ini dirasakan para ahli lebih baik
ketimbang meletakkan monitor lebih tinggi dari mata yang dapat
memicu kekakuan otot leher, punggung, dan bahu. Ini juga yang
membuat mengapa di kebanyakan instansi kini letak monitor adalah di
bawah meja kaca transparan, dan rata-rata pemasangan komputer
meletakkan CPU yang lebih dikenal awam sebagai mesin komputer di
samping monitor atau di bawah meja. Jarak dan tinggi kursi juga harus
diatur sedemikian rupa agar telapak kaki tidak menggantung.

11
Bekerja pada komputer untuk waktu yang lama bisa merupakan
tugas yang menuntut penglihatan dan dapat menyebabkan mata mudah
teriritasi dan letih. Oleh sebab itu, kita harus memberikan perhatian
khusus terhadap perawatan penglihatan, termasuk rekomendasi berikut
ini:
a. Mengistirahatkan mata
Sering-seringlah mengistirahatkan mata. Secara berkala, berpalinglah
dari monitor dan memfokuskan pada titik yang jauh. Hal Ini juga
merupakan waktu yang tepat untuk meregang tubuh, menarik napas
dalam-dalam dan rileks.
b. Ingat untuk mengerdipkan mata
Sewaktu melihat monitor, ingatlah untuk mengerdipkan mata Anda.
Meskipun mengerdipkan mata adalah hal yang biasanya Anda
lakukan tanpa berpikir, namun Anda bisa jadi kurang sering
melakukannya sewaktu menggunakan komputer (sejumlah studi telah
menunjukkan, bahwa pada komputer, rata-rata, orang mengerdipkan
mata 1/3 dari biasanya). Mengedipkan mata akan menjaga agar mata
Anda terlindungi dan terlumasi secara alami serta mencegah
kekeringan, sumber ketidak-nyamanan yang umum
c. Membersihkan layar monitor dan kacamata
Jagalah kebersihan layar monitor dan kacamata atau lensa kontak
Anda. Jika Anda menggunakan saringan pengurang silau, bersihkan
menurut petunjuk produsen.
d. Memeriksakan mata
Untuk memastikan, bahwa penglihatan Anda terperbaiki secara
memadai, periksakanlah mata Anda secara teratur pada spesialis
mata. Jika Anda mengenakan lensa bifocal, trifocal atau progresif,
mungkin Anda merasakan, bahwa Anda harus menahan posisi tubuh
yang tidak nyaman untuk menggunakan kacamata saat bekerja
dengan komputer. Sampaikan hal ini kepada spesialis mata Anda dan
mintalah resep kacamata khusus yang sesuai untuk bekerja dengan
monitor computer

12
2. Gunakan posisi ketik yang benar, hindari hal berikut :
a. Jangan bertumpu pada pergelangan tangan sewaktu mengetik, jangan
tumpukan atau menyandarkan pergelangan tangan pada permukaan meja
kerja, paha atau sandaran telapak tangan (kadang disebut sandaran
pergelangan tangan). Menyandarkan telapak tangan seraya mengetik dapat
berbahaya, karena pergelangan tangan serta jari-jari Anda dapat tertekuk dan
tertahan. Cara ini juga dapat menyebabkan tekanan pada pangkal
pergelangan tangan Anda. Sandaran pergelangan tangan didesain untuk
menyediakan penopangan sewaktu Anda beristirahat sejenak, saat tidak
sedang mengetik (misalnya, saat Anda membaca dari layar).
Posisi lengan dan siku yang baik adalah apabila kita dapat mengetik dan
menggunakan mouse dan keyboard dengan nyaman. Masing-masing orang
mempunyai posisi nyaman tersendiri. Posisi lengan yang baik adalah bila
tangan berada disamping badan, dan siku membentuk sudut yang lebih besar
dari 90 derajat.

b. Jangan tekuk pergelangan tangan ke arah dalam.

13
c. Jangan sandarkan telapak tangan atau menekuk pergelangan tangan ke
bawah saat Anda mengetik.

d. Aturlah ketinggian dan sudut pandang monitor, jangan melihat monitor dari
samping
e. Jangan posisikan papan ketik dan alat penunjuk pada tingkat dan jarak yang
berbeda.

3. Pengaturan Perangkat
A. Penggunaan Monitor
Monitor berpengaruh pada kesehatan mata karena mengeluarkan radiasi.
Untuk mengurangi keluhan pada mata, lakukan hal-hal berikut kepada
monitor :
 Pilihlah monitor yang berbentuk LCD/plasma, karena monitor ini
dipercaya lebih baik daripada monitor yang model lama.Jika anda punya

14
cukup uang, bisa membeli VGA yang bagus agar warna monitor tidak
melelahkan mata.
 Jagalah jarak mata anda dengan monitor komputer. Idealnya jarak mata
ke komputer adalah 30 cm.
 Letakkan monitor sejajar dengan mata anda. Jangan terlalu rendah dan
jangan terlalu tinggi. Usahakan saat anda melihat komputer rasanya enak
dan nyaman.

 Atur warna pada layar monitor sehingga enak dipandang mata, jangan
terlalu terang karena dapat menyebabkan mata anda menjadi silau, juga
jangan terlalu gelap, karena akan menyebabkan mata anda bekerja
terlalu keras sehingga membuat mata menjadi cepat kering.
 Atur screen refresh rate menjadi 75 htz..caranya jika anda pakai
windows XP klik kanan pada desktop-propertiessetting- advanced-
monitor-lihat kolom screen refresh rate.atur menjadi 75 htz.
 Sesering mungkin kedipkan mata.karena dengan kita mengedipkan
mata,akan merangsang kelenjar airmata untuk mengeluarkan air mata
yang berfungsi membuat mata menjadi basah dan lembab.jika anda
jarang mengedipkan mata,maka mata akan menjadi kering.jika
dipaksakan terus mata akan menjadi sakit dan akhirnya memerah.bila
perlu anda bisa membeli obat tetes mata untuk membuat mata selalu
dalam keadaan basah.
 Perhatikan cahaya disekitar ruangan tempat anda menggunakan
komputer.usahakan ruangan cukup pasokan cahaya.jangan
menggunakan komputer di ruangan yang gelap(tidak cukup cahaya).

15
 Setelah penggunaan komputer dalam jangka waktu yang
lama,istirahatkan mata minimal 15 menit.anda bisa melihat lihat keluar
ruangan untuk menyegarkan mata.usahakan untuk melihat objek yang
berwarna hijau seperti pepohonan dan daun daunan.karena menurut para
peneliti,warna hijau mampu membuat mata kembali segar.
B. Penggunaan Mouse
HINDARI! : Jangan cengkeram atau menjepit mouse kuat-kuat.
SARAN:
a. Kenyamanan menunjuk sewaktu menggunakan mouse, trackball, atau
alat penunjuk yang lain, jangan dicengkeram dan klik tombol dengan
sentuhan ringan. Jagalah agar tangan dan jari tetap rileks sepanjang
waktu baik sewaktu aktif menggunakan alat atau sekadar meletakkan
tangan pada alat selagi berhenti sejenak. Untuk waktu istirahat yang
lebih lama, lepaskan dan rilekskan tangan dan jari Anda.
b. Bertukar tangan Untuk mengistirahatkan tangan, mungkin Anda bisa
menggunakan tangan yang satunya lagi untuk mengendalikan mouse
atau trackball. Gunakan seluruh tangan dan bahu untuk menggerakkan
mouse, jangan hanya sandarkan pergelangan tangan Anda. Jangan
menyandarkan atau menumpukan pergelangan tangan sewaktu
menggunakan alat penunjuk; biarkan pergelangan tangan, lengan dan
bahu Anda bebas bergerak.
c. Pergelangan tangan harus tetap berada pada posisi nyaman yang netral
dan alat penunjuk sejajar dengan lengan bawah Anda.
d. Jangan gerakkan alat penunjuk terlalu jauh dari papan ketik karena ini
menyebabkan Anda harus menekuk pergelangan tangan ke samping.

16
e. Penggunaan mouse yang benar adalah mouse diletakkan disamping
keyboard. Sesuaikan tangan yang biasa Anda gunakan untuk bekerja.
Jika Anda bekerja dengan tangan kiri, letakkan mouse di sebelah kiri
keyboard.

Aturlah agar setting mouse menjadi left handed melalui sistem operasi.
Ketika menggunakan mouse usahakan agar pergelangan tangan berada
pada posisi tidak menggantung atau lebih rendah dari mouse.
C. Penggunaan Keyboard
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menghindari masalah nyeri otot dan
pergelangan tangan akibat penggunaan keyboard adalah :
 Pada saat mengetik apabila mulai terasa pegal maka berhentilah dan
lemaskanlah pergelangan tangan dan jari.
 Kemudian berusahalah untuk mengetik dengan rileks (seperti orang
memainkan piano)
 Biasanya pada sistem pengetikan 10 jari, dianjurkan punggung tangan
untuk tidak bersandar pada meja keyboard karena menyebabkan jari
akan tidak leluasa bergerak pada saat mengetik apalagi untuk mengetik
tombol yang ada pada bagian atas. Hindari tumpahnya air pada
keyboard yang dapat menyebabkan:
- Keyboard hang / rusak
- Keyboard berlumut kekuning-kuningn dan tidak indah

17
D. CPU (Central Prosessing Unit)
Kotak CPU yang diletakkan di lantai dan tidak dilengkapi dengan ground
dapat mengalirkan listrik saat kita menyentuhnya tanpa alas kaki. Untuk
menghindari korsleting, kotak CPU sebaiknya diletakkan di yang aman,
misalnya di atas meja.

E. Penggunaan Printer
Printer sebagai alat pencetak hasil kerja dengan komputer ternyata dapat
pula menimbulkan kelelahan kerja. Operator komputer sering merasa
terganggu karena kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin printer. Printer
yang baik pada umumnya tidak menimbulkan kebisingan, sedangkan
printer yang tidak baik memiliki kebisingan yang cukup tinggi.

18
Printer yang menggunakan sistim bubble jet memiliki kebisingan relatif
lebih rendah bila dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat ini
printer yang paling rendah memiliki kebisingan adalah sistim laser printer.
Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi syaraf manusia dan hal ini
dapat berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri
F. Penggunaan LCD proyector
Hindari hal berikut: Menatap langsung ke arah proyektor yang sedang
menyala. Set tingkat contrast dan brightness sesuai keadaan pencahayaan.
Matikan lampu/redupkan pencahayaan jika tampilan dari LCD tidak
memadai.
G. Kabel-kabel komputer
Aturlah susunan kabel secara baik dan rapi. Periksala stop kontak atau
sumber listrik, jangan sampai ada yang longgar karena aliran listrik yang
tidak stabil berpotensi merusak perangkat keras komputer dan
mengakibatkan korsleting.

Bagian dari perangkat komputer ini harus dihindari dari air, karena dapat
menyebabkan hubungan singkat (korsleting). Hubungan singkat ini dapat
mengakibatkan kebakaran.

19
B. PANDUAN LABORATORIUM PRAKTEK
Bagian panduan ini untuk pelaksanaan kuliah praktek bongkar-pasang perangkat
computer dan jaringan.
Untuk keselamatan anda, mohon patuhi ketentuan berikut:
1. Pembongkaran
a. Matikan daya listrik yang mengalir ke perangkat sebelum membongkar.
b. Selalu "grounding" kan tubuh anda dan perangkat yang dibongkar sebelum
menyentuh komponen computer, hal ini mencegah tersengat listrik statis.
c. Berhati-hati saat melepas komponen, selalu mengacu pada langkah-langkah
yang dijelaskan instruktur.
d. Gunakan peralatan yang tepat untuk pekerjaan yang spesifik. Jangan gunakan
perangkat bantu (obeng/tang) yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
e. Letakkan komponen yang telah dilepas pada tempat yang disediakan.
2. Pemasangan
a. Matikan daya listrik yang mengalir ke perangkat sebelum instalasi
b. Berhati-hati saat memasang komponen, selalu mengacu pada langkah-langkah
yang dijelaskan instruktur.
c. Berhati-hati saat menggunakan peralatan, khususnya tang crimping, dan obeng,
pisau (memiliki sisi tajam).
d. Jangan memaksakan instalasi suatu komponen, jika tidak bisa terpasang, segera
hubungi instuktur.
Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan jika terjadi
kecelakan atau kesalahan.
1. Jika perangkat mengalami hubungan singkat Jika perangkat mengeluarkan
asap, dan atau percikan api, segera putuskan hubungan listrik ke perangkat
dan menghubungi petugas / instruktur.
2. Jika perangkat terbakar Segera padamkan dengan fire extinguisher yang
tersedia. Atau segera laporkan pada petugas
3. Jika perangkat tidak bekerja (hardware) Segera laporkan kepada instruktur
dan atau asisten lab petugas, jangan berusaha untuk memperbaikinya sendiri.
4. Jika mengalami luka mekanis (lecet /tergores) segera hubungi instruktur (jika
saat kelas berjalan) dan melakukan pengobatan.
5. Jika mengalami luka bakar, segera lakukan pertolongan pertama dan
meminta bantuan medis.

20
C. PANDUAN PENANGGULANGAN
Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan jika terjadi kecelakan
atau kesalahan.
1. Jika perangkat mengalami hubungan singkat Jika perangkat mengeluarkan asap,
dan atau percikan api, segera putuskan hubungan listrik ke perangkat dan
menghubungi petugas / instruktur.
2. Jika perangkat terbakar Segera padamkan dengan fire extinguisher yang tersedia.
Atau segera laporkan pada petugas
3. Jika perangkat tidak bekerja (hardware) Segera laporkan kepada instruktur dan atau
asisten lab petugas, jangan berusaha untuk memperbaikinya sendiri.
4. Jika mengalami luka mekanis (lecet /tergores) segera hubungi instruktur (jika saat
kelas berjalan) dan melakukan pengobatan.
5. Jika mengalami luka bakar, segera lakukan pertolongan pertama dan meminta
bantuan medis.

21
BAB IV
PENGENDALIAN DATA

Akses terhadap data hanya akan diberikan bagi user tujuan spesifik atau kepada pengguna
tertentu dan hanya akan diberikan atas dasar "Perlu Mengetahui" saja atau “read only”.
Data tugas atau data administrasi yang akan dikirim menggunakan CD atau media elektronik
yang telah bersih dari gangguan virus.
Penggunaan (user-ID) dan password dalam hal ini keduanya digunakan untuk menjaga akses
keamaman data pada tiap-tiap komputer. Dalam hal ini baik user ID dan password harus
mengikuti kaedah berikut :
1. Setiap user diberikan user ID untuk menjaga kerahasiaan data pribadi masing-masing
2. Password tidak boleh dicatat dalam kertas. Ini digunakan untuk menjaga
validitas kerahasian kunci masuk ke data per user.
3. Password mempunyai kombinasi sekurang-kurangnya enam aksara
4. Passowrd perlu ditukar sekurang-kurangnya setiap enam bulan
5. Password yang disimpan dalam komputer akan dikode (encrypted)

Melindungi sistem dari virus, "Trojan horses" dan bom jangka. Dan untuk memastikan
komputer dan rangkaian jaringan komputer yang disediakan tidak terganggu, semua sistem
dilengkapkan dengan "virus-screening". Aplikasi ini digunakan untuk membatasi pihak ketiga
atau dari lain-lain agensi atau sumber yang sekiranya akan merusak aplikasi komputer lokal
dan di rangkaian jaringan kompute

22
BAB V
PENGENDALIAN TERHADAP VIRUS PADA DATA

Virus komputer bisa diartikan sebagai suatu program komputer biasa. Tetapi memiliki
perbedaan yang mendasar dengan program-program lainnya,yaitu virus dibuat untuk menulari
program-program lainnya, mengubah, memanipulasinya bahkan sampai merusaknya. Ada
yang perlu dicatat disini, virus hanya akan menulari apabila program pemicu atau program yang
telah terinfeksi tadi dieksekusi, disinilah perbedaannya dengan "worm".
A. Beberapa Cara Penyebaran Virus
Virus layaknya virus biologi harus memiliki media untuk dapat menyebar, virus
komputer dapat menyebar ke berbagai komputer/mesin lainnya juga melalui berbagai
media, diantaranya:
1. Flashdisk, media storage R/W
Media penyimpanan eksternal dapat menjadi sasaran empuk bagi virus untuk
dijadikan media. Baik sebagai tempat menetap ataupun sebagai media
penyebarannya. Media yang bias melakukan operasi R/W (Read dan Write) sangat
memungkinkan untuk ditumpangi virus dan dijadikan sebagai media penyebaran.
2. Jaringan ( LAN, WAN,dsb)
Hubungan antara beberapa computer secara langsung sangat memungkinkan suatu
virus ikut berpindah saat terjadi pertukaran/pengeksekusian file yang mengandung
virus.
3. www (internet)
Sangat mungkin suatu situs sengaja ditanamkan suatu “virus” yang akan menginfeksi
komputer-komputer yang mengaksesnya.
4. Software yang Freeware, Shareware atau Bajakan
Banyak sekali virus yang sengaja ditanamkan dalam suatu program yang
disebarluaskan baik secara gratis, atau trial version.
5. Attachment pada email, transfering file
Hampir semua jenis penyebaran virus akhir-akhir ini menggunakan email attachment
dikarenakan semua pemakai jasa internet pastilah menggunakan email untuk
berkomunikasi, file-file ini sengaja dibuat mencolok/menarik perhatian, bahkan
seringkali memiliki ekstensi ganda pada penamaan filenya.

23
B. Komputer Terjangkit Virus
Komputer akan terjangkit virus bila :
1. Menggunakan komputer yang telah dijangkiti virus ke dalam jaringan;
2. Menggunakan flashdisk yang telah dijangkiti virus
3. Menyalin kandungan disket yang telah dijangkiti virus
C. Pencegahan Virus Komputer
1. Write protect" pada flashdisk yang digunakan supaya penyalinan tidak dapat
digunakan
2. Jangan menyalin sembarang perisian data
3. Senantiasa gunakan "Scan Anti Virus" untuk menghindari kehadiran virus
4. Jauhkan program yang rusak dari file data ke dalam disket yang berlainan.
5. Gunakan antivirus yang anda percayai dengan update terbaru. Tidak perduli apapun
merknya asalkan selalu diupdate, dan auto-protect dinyalakan maka komputer akan
terlindungi.
6. Selalu scanning semua media penyimpanan eksternal yang akan digunakan,
7. Jika terhubung langsung ke Internet kombinasikan antivirus anda dengan Firewall,
Anti-spamming, dsb.
8. Selalu waspada terhadap fle-file yang mencurigakan, contoh : file dengan 2 buah
exstension atau file executable yang terlihat mencurigakan.
9. Untuk software freeware + shareware, ada baiknya anda mengambilnya dari situs
resminya.
10. Semampunya hindari membeli barang bajakan, gunakan software-software open
source.
D. Tindakan Penanggulangan Virus Komputer
Tindakan untuk menanggulangi, bila virus telah terjangkit
1. Bila data di flashdisk / media eksternal :
a) "Back-up" semua data
b) Matikan system
c) Jalankan proses “booting” dengan menggunakan disket DOS di "writeprotected"
yang bersih dari serangan virus
d) Gunakan program anti virus (dari disket) untuk membuang virus pada disket /
komputer yang dijangkiti tadi.

24
2. Bila data di dalam komputer
a) Deteksi dan tentukan dimanakah kira-kira sumber virus tersebut apakah di
flashdisk, jaringan, email dsb.
b) Jika ke jaringan maka ada baiknya anda mengisolasi komputer anda dulu (baik
dengan melepas kabel atau mendisable sambungan internet dari control panel)
c) Identifikasi dan klasifikasikan jenis virus apa yang menyerang pc anda, dengan
cara: Gejala yang timbul, misal : pesan, file yang corrupt atau hilang dsb
d) Scan dengan antivirus, jika terkena saat auto-protect berjalan berarti virus
definition di dalam komputer tidak memiliki data virus ini, cobalah update secara
manual atau mendownload virus definitionnya untuk kemudian anda install. Jika
virus tersebut memblok usaha anda untuk mengupdate, maka upayakan untuk
menggunakan media lain (komputer) dengan antivirus yang memiliki update
terbaru.
e) Bersihkan virus tersebut. Setelah berhasil mendeteksi dan mengenalinya maka
usahakan segera untuk mencari removal atau cara-cara untuk memusnahkannya
di situs-situs yang memberikan informasi perkembangan virus tersebut. Hal ini
perlu dilakukan apabila antivirus dengan update terbaru anda tidak berhasil
memusnahkannya.
f) Langkah terburuk. Jika semua hal diatas tidak berhasil adalah memformat ulang
komputer
g) Tanda-tanda diserang virus :
 Program tidak dapat digunakan/dijalankan
 Berlaku "disc error" (bila dalam disket)
 Kegagalan "boot" system
 Sistem mengalami degradasi penggunaan.
E. Bagian yang diserang virus
Bagian koputer yang diserang virus antara lain :
a. Ke dalam file aplikasi : (1) *.EXE; (2) *.COM; (3) *.SYS; (4) *.OVR; dsb
b. Ke dalam "Memory";
c. Ke ruang "File Allocation Table (FAT)";
d. Ke dalam file data : (1) *.DBF; (2) *.WK?.; (3) *.DOC; dsb

25
BAB VI

PENGEDALIAN BAHAYA KEBAKARAN DAN KONSLETING

A. Bahan-bahan mudah terbakar / Kebakaran


Kebakaran sebenarnya bukanlah proses yang terjadi tiba-tiba. Secara umum kebakaran
terjadi jika dipenuhi unsur-unsur penyebabnya, yaitu:
1. Bahan Bakar
2. Udara/Oksigen, Dan
3. Sumber Penyalaan.
B. Penggolongan Api
Api dapat digolongkan menjadi lima kategori :
1. Golongan A: berasal dari bahan padat, misalnya batu bara, kayu, kertas, dan limbah
padat. Peristiwa kebakaran yang cepat disebabkan senyawa yang mudah menguap
karena panas.
2. Golongan B: berasal dari gas dan cairan yang dapat menghasilkan uap.
3. Golongan C: berasal dari piranti listrik atau yang berdekatan dengan sumber atau
sarana yang bermuatan atau berdaya listrik.
4. Golongan D: berasal dari logam, misalnya magnesium, aluminium, titanium, natrium
dan logam yang mudah teroksidasi. Temperatur pembakaran dan energi yang
dihasilkan sangat tinggi dibandingkan golongan lain.
5. Golongan khusus, yaitu api yang ditimbulkan oleh senyawa oksidator atau campuran
bahan bakar, misalnya senyawa atau bahan yang mudah terbakar akibat berhubungan
dengan oksigen, hidrogen peroksida, dan sebagainya.
C. Penyebab Utama Kebakaran
Penyebab utama kebakaran antara lain :
a. Pemanasan yang tidak tepat, yaitu bila zat yang mudah terbakar dipanaskan tidak
sebagaimana mestinya, tidak berhati-hati memakai penangas minyak, dan tidak
memeriksa suhu minyak secara berkala.
b. Penyebaran uap dan gas-gas yang mudah terbakar, misalnya tidak melakukan
pendingingan yang baik pada saat penyulingan, ada kebocoran zat, reaksi yang perlu
dilakukan di ruang asam/ruang khusus, menuang sejumlah besar zat yang mudah

26
terbakar, ceroboh/cairan mudah menguap berceceran, atau ventilasi ruang kurang
baik.
c. Pecahnya wadah/botol zat yang mudah terbakar yang dipanaskan di atas logam.
d. Kelalaian penggunaan gas dan listrik, misalnya adanya kebocoran gas dan timbulnya
loncatan api listrik karena hubungan singkat.
e. Personal yang kurang sadar/kurang hati-hati, misalnya merokok, membuang korek
api, dan sebagainya.

D. Pencegahan Kebakaran
Pencegahan kebakaran antara lain :
a. Menyimpan bahan-bahan yang mudah terbakar di tempat yang aman dari sumber
nyala api.
b. Bahan mudah bakar seperti kertas tidak boleh disimpan di ruang server
c. Bekas sampah hendaklah diletakkan diluar ruang server.
d. semua alat-alat komputer perlu dimatikan apabila tidak digunakan
e. Gunakan wadah yang tepat untuk menyimpan atau menuang bahan cair yang
mudah terbakar.
f. Jangan biarkan sampah (misalnya kertas yang tidak terpakai) menumpuk dan
membakarnya di tempat sembarangan.
g. Semua pintu keluar bebas dari bahan-bahan yang mudah terbakar.
h. Pastikan bahwa kabel dan peralatan listrik tidak rusak.
i. Jangan memberi beban berlebih pada sirkuit listrik.
j. Buatlah peraturan dan tata tertib peringatan bahaya kebakaran dan semua personal
harus mematuhinya.
k. Usahakan tersedia peralatan pemadam kebakaran yang paling sesuai, dan pastikan
penempatannya tepat dan baik, misalnya:
1) Mudah Dijangkau,
2) Mudah Terlihat,
3) Jarak Yang Tepat,
4) Tidak Terkunci,
5) Jangan Dalam Keadaan Kosong.
l. Hindari kebiasaan buruk dan tidak pada tempatnya, khususnya di laboratorium;
jangan merokok dan memasang alat pemanas di sekitar bahan-bahan yang mudah
terbakar.

27
E. Pemadam Kebakaran
Pemadam kebakaran disesuaikan dengan golongan api.
a. Air
Air digunakan untuk memadamkan api golongan A, tidak sesuai untuk golongan pi
lainnya.
b. CO2
Gas CO2 baik digunakan untuk memadamkan api golongan B dan C, khususnya untuk
api yang ditimbulkan oleh listrik dan api yang melibatkan peralatan optik.
c. Bubuk Kering
Bubuk kering (biasanya natrium bikarbonat) dipakai untuk pemadaman api golongan
A, B, dan C. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa bubuk kering tersebut dapat
merusak peralatan listrik dan optik.
d. Pemadam Halon
Halon (campuran karbon dan gas halogen), digunakan untuk pemadaman api golongan
C, terutama untuk instalasi komputer atau instrumentasi, karena bahan tersebut tidak
merusak sirkuit pada instrumen.. Senyawa pemadam api logam, digunakan untuk
pemadaman api golongan D. Campuran ini mengandung pasir, soda abu, grafit dan
butiran plastik.

28
BAB VII

KONSLETING AIR DAN LISTRIK

Kebakaran dapat terjadi jika ada tiga unsur yaitu bahan yang mudah terbakar, oksigen dan
percikan api. % lebih dari total kasus kebakaran disebabkan oleh listrik. Hal ini karena
perlengkapan listrik yang digunakan tidak sesuai dengan prosedur yang benar dan standar yang
ditetapkan oleh LMK (Lembaga Masalah Kelistrikan) PLN, rendahnya kualitas peralatan listrik
dan kabel yang digunakan, serta intalasi yang asal-asalan dan tidak sesuai peraturan

A. Pengertian tentang Konsleting


Konsleting listrik (hubung singkat) terjadi karena adanya hubungan kawat positip dan
kawat negatif yang beraliran listrik. Hal ini karena isolasi kabel rusak yang disebabkan gigitan
binatang, sudah tua, mutu kabel jelek dan penampang kabel terlalu kecil yang tidak sesuai
dengan beban listrik yang mengalirinya. Kemudian di sekitar terjadinya percikan api isolasi
kabel sudah mencapai titik bakar. Suhu isolasi kabel dapat mencapai titik bakar karena arus
listrik yang lewat kabel jauh lebih besar dari kemampuan kabelnya. Misalnya kabel untuk
ukuran 12 ampere dialiri arus listrik 16 ampere, karena kabel tersebut dipakai untuk
menyambung banyak peralatan listrik akibatnya isolasi kabel menjadi panas.
Jika pada suhu isolasi yang sedang tinggi itu terjadi percikan api maka kemungkinan
besar bahan isolasi akan terbakar. Percikan api terjadinya hanya satu kali karena sikring
langsung bekerja memutuskan aliran, namun itu cukup untuk menyebabkan kebakaran dan
kebakaran yang diakibatkan oleh percikan api akan tetap berlangsung karena karet isolasi yang
sudah mencapai suhu bakar akan terbakat terus secara merembet.
Untuk bahan isolasi tertentu lelehan kabel terbakar yang jatuh tidak akan segera padam,
tetapi masih menyala dengan waktu yang cukup untuk membakar, inilah salah satu
kemungkinan penyebab kebakaran. Atau jika hubung singkat itu terjadi terlalu lama berati
panasnya akan tinggi, kemudian dengan adanya udara yang mengandung oksigen dan ditambah
lagi dengan adanya benda kering yang mudah terbakar maka menyebabkan timbulnya api. Api
yang tidak bisa dikendalikan disebut kebakaran.

29
Hubung singkat yang terjadi ternyata bisa juga menyebabkan listrik yang mengalir
semakin besar. Kemudian karena ada sekering yang ditempatkan pada papan hubung bagi
(PHB), di mana sekering itu berfungsi sebagai pemutus/pembatas arus maka kelebihan arus
akan menyebabkan listrik padam sehingga keadaan menjadi aman.
Dengan demikian hubung singkat bisa diamankan oleh sekering. Tapi jika sekering itu
dililitkan kawat untuk mencegah agar tidak cepat putus berarti besarnya arus yang bisa
memutus sekering menjadi besar akibatnya hubung singkat akan berlangsung lama hingga
menimbulkan percikan api yang akan membakar isolasi akhirnya menimbulkan kebakaran.
Sementara pembatas/pemutus arus itu terjadi pada saat daya listrik melebihi daya tersambung
pada alat pengukur dan pembatas (APP). APP itu sendiri merupakan batas tanggung jawab
antara PLN dan pelanggan. Di mana sebelum masuk ke konsumen listrik itu melalui jaringan
tegangan rendah (JTR), saluran masuk pelanggan (SMP) dan APP. Hal inilah yang merupakan
tanggung jawab PLN, sedangkan setelah APP merupakan tanggung jawab pelanggan.
Dengan demikian kalau terjadi kebakaran akan diketahuilah siapa yang bertanggung
jawab. Selain dari itu ada juga kebakaran karena listrik yang disebabkan karena telah terjadi
kontak yang tidak sempurna yaitu kadang-kadang tersambung kadang-kadang tidak sehingga
menimbulkan percikan api. Contohnya dapat dilihat pada saklar lampu pada malam hari
sehingga ruangan menjadi gelap dan menimbulkan percikan api karena kontaknya sudah rusak
akibatnya kotak kontak hangus terbakar. Jika kontak yang tidak sempurna dilewati oleh arus,
maka lambat laun panas akan naik. Kemudian panas yang terjadi akan merambat memanaskan
material sekitar termasuk bahan isolasi. Jika bahan menjadi mudah terbakar karena suhunya
tinggi maka percikan api akan sangat mudah menyebabkan kebakaran.
Kemungkinan lain penyebab kebakaran adalah keran putus tidak sempurna, sehingga
aliran listrik kadang-kadang tersambung kadang-kadang tidak. Tapi hal ini sukar dideteksi
karena secara pisik isolasi kabelnya masih terlihat utuh. Tapi sebenarnya di dalam isolasi ada
kawat yang sudah putus tidak sempurna
B. Penyebab Konsleting
Penyebab Konsleting antara lain adalah :
a. Kebakaran akibat konsleting itu bisa disebabkan oleh karena faktor human error.

30
b. Awamnya pengguna laboratorium terhadap penggunaan listrik sehingga sering kali bertindak
sembrono atau teledor dalam menggunakan listrik atau tidak mengikuti prosedur dan metode
penggunaan listrik secara benar menurut aturan PLN, sehingga terjadilah kebakaran itu yang
tidak sedikit kerugiannya.
C. Usaha Penanggulangan
Sedangkan usaha yang bisa dilakukan untuk menekan terjadinya kebakaran adalah dengan :
a. Di ruang server hendaklah dipastikan tidak berlaku limpahan air dari AC (Air Conditioner).
b. Suhu dan kelembapan diruang Server hendaklah diawasi dan dikawal
c. Meningkatkan kesadaran pengguna laboratoriumkomputer listrik untuk keperluan sehari-
hari / proses belajar mengajar.
d. Seperti dalam membagi-bagi arus dengan menggunakan stop kontak bukannya dilakukan
dengan semaunya tapi harus dilakukan sesuai peraturan supaya tidak menimbulkan
kebakaran. Artinya jika jumlah steker yang dipasang pada suatu stop kontak melebihi batas
maka akan menyebabkan kabel pada stop kontak itu menjadi panas. Jika panas itu terjadi
dalam waktu yang relatif lama maka hal ini akan menyebabkan melelehnya terminal utama
dan akhirnya secara pelan-pelan terjadilah hubung singkat. Kemudian dari panas itu
munculah api yang akan merambat di sepanjang kabel dan jika isolator tidak mampu
menahan panas maka akan terjaMdilah kebakaran.
e. Gunakanlah stop kontak sebagaimana mestinya. Dalam hal ini ada dua stop kontak; pertama
stop kontak 200 Watt hanya digunakan untuk peralatan di bawah 500 - 1000 VA; ke dua
jenis stop kontak tenaga yang digunakan untuk peralatan di atas 1000 VA

Buku Panduan K3 31

Anda mungkin juga menyukai