Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG/PKL

KEGIATAN MAGANG/PKL DI DINAS KESEHATAN


KABUPATEN JEMBER
Tanggal 14 Februari – 25 Maret 2017

Oleh:
Adam Umbara 132110101096
Pratiwi Nurullaili 132110101115
Suci Ramadhani 132110101124
Yanuar Ratna Tika S 132110101138

BAGIAN ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JEMBER
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2016/2017
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG/PKL

KEGIATAN MAGANG/PKL DI DINAS KESEHATAN


KABUPATEN JEMBER
Tanggal 14 Februari – 25 Maret 2017

Oleh:
Adam Umbara 132110101096
Pratiwi Nurullaili 132110101115
Suci Ramadhani 132110101124
Yanuar Ratna Tika S 132110101138

BAGIAN ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JEMBER
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2016/2017

i
LEMBAR PENGESAHAN

Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan


Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Magang/PKL
Semester Genap 2016/2017

1. Judul Laporan : Laporan Pelaksanaan Kegiatan


Magang/PKL di Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember
2. Mahasiswa 1
Nama : Adam Umbara
NIM : 1321101010196
Mahasiswa 2
Nama : Pratiwi Nurullaili
NIM : 132110101115
Mahasiswa 3
Nama : Suci Ramadhani
NIM : 132110101124
Mahasiswa 4
Nama : Yanuar Ratna Tika Sari
NIM : 132110101138
3. Bidang Ilmu : Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
4. Instansi Tempat Magang/PKL : Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
5. Tanggal Pelaksanaan : 14 Februari – 25 Maret 2017

Menyetujui
Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

Eri Witcahyo, S.KM., M.Kes Bambang Suprapto, S.KM


NIP. 19820723 201012 1 003 NIP. 19640625 198903 1 008

Menyetujui
Dekan Ketua Bagian Administrasi dan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Kebijakan Kesehatan

Irma Prasetyowati, S.KM., M.Kes Eri Witcahyo, S.KM., M.Kes


NIP. 19800516 200312 2 002 NIP. 19820723 201012 1 003

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Hasil Magang/PKL
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. Penulisan laporan ini merupakan salah satu
syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Magang pada semester genap tahun
akademik 2016/2017. Laporan ini merupakan laporan kelompok yang berisi
laporan kegiatan selama pelaksanaan magang di Dinas Kesehatan Kabupaten
Jember.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bambang Suprapto, S.KM.
selaku Kepala Subbag dan Bapak Erik Gunawan, S.KM., serta M. Riza Herwanto,
S.KM selaku staf Subbag Program dan Informasi, sekaligus Pembimbing Lapangan
atas bimbingan dan arahannya selama pelaksanaan magang, khususnya dalam hal
perencanaan program di Dinas Kesehatan. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Eri Witcahyo, S.KM., M.Kes. selaku dosen pembimbing akademik
yang telah memberikan bimbingan mulai dari awal persiapan magang hingga
terselesaikannya penulisan laporan ini.
Selain itu, dalam penulisan laporan ini penulis juga menyampaikan ucapan
terima kasih kepada beberapa pihak yang membantu dalam proses penyelesaian
laporan ini, khususnya kepada:
1. Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember, Ibu Irma
Prasetyowati, S.KM., M.Kes.
2. Koordinator Magang/PKL FKM Universitas Jember, dr. Ragil Ismi
Hartanti, M.Sc.
3. Pembimbing Akademik dan Ketua Bagian Administrasi dan Kebijakan
Kesehatan FKM Universitas Jember, Bapak Eri Witcahyo, S.KM., M.Kes.
4. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Bapak Drs. Slamet Urip
Santoso, M.Si
5. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Bapak Daman Huri, S.E.,
M.M.

iii
6. Kepala Sub Bagian Program dan Informasi, Bapak Bambang Suprapto,
S.KM atas pengarahan yang telah diberikan
7. Staf Subbag Program dan Informasi yang telah menerima Mahasiswa
Magang/PKL, Bapak Erik Gunawan, S.KM., M. Riza Herwanto, S.KM.
yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama pelaksanaan
magang
8. Seluruh staf di subbag Program dan Informasi atas kerjasama dan juga
pemberian pengarahan, bimbingan, dan motivasi selama pelaksanaan
magang
9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan laporan
ini.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan menjadi sumbangan
pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan
yang diharapkan dapat tercapai.

Jember, Maret 2017

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Tujuan.......................................................................................................... 2
1.2.1 Tujuan Umum ........................................................................................ 2
1.2.2 Tujuan Khusus........................................................................................ 2
1.3 Manfaat ........................................................................................................ 3
1.3.1 Manfaat Bagi Peserta Magang/PKL ....................................................... 3
1.3.2 Manfaat Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat ...................................... 3
1.3.3 Manfaat Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Jember ............................... 3
BAB 2 PELAKSANAAN MAGANG .................................................................... 4
2.1 Waktu dan Tempat Magang/PKL ............................................................... 4
2.1.1 Waktu Magang/PKL .............................................................................. 4
2.1.2 Tempat Magang/PKL ............................................................................. 4
2.2 Pengelola Program Magang/PKL................................................................ 4
2.3 Pembimbing Magang/PKL .......................................................................... 4
2.4 Rincian Kegiatan ......................................................................................... 5
BAB 3 HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG/PKL ......................... 7
3.1 Gambaran Umum Tempat Magang/PKL .................................................... 7
3.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Jember ............. 7
3.1.2 Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Jember ............................... 7
3.1.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan ...................... 8
3.1.4 Strategi dan Kebijakan OPD .................................................................. 8
3.1.5 Struktur dan Susunan Organisasi ......................................................... 10
3.1.6 Daftar Susunan Struktural Dinas Kesehatan Kabupaten Jember ......... 15

v
3.2 Gambaran Umum Subbag Program Dan Informasi .................................. 16
3.3 Gambaran Khusus Sub Bagian Program dan Informasi ............................ 26
3.3.1 Tahapan Perencanaan ...................................................................... 26
3.3.2 Tahapan Penganggaran di Dinas Kesehatan Kabupaten Jember .... 26
BAB 4 REKAPITULASI DAFTAR PRESENSI ................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 29

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan ................................................... 10


Gambar 2 Siklus Perencanaan dan Penganggaran ................................................ 19
Gambar 3 Skema Pendanaan Pemerintah Daerah ................................................. 23

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2-1 Pembagian Pembimbing Lapang ............................................................ 4


Tabel 2-2 Kegiatan Mingguan Magang/PKL.......................................................... 6
Tabel 3-1 Pembagian Tugas Subbag Program dan Informasi ............................... 18

viii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis (UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan). Pembangunan kesehatan
diselenggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat,
pelindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan
nondiskriminatif dan norma-norma agama. Pembangunan kesehatan bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomis.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember memiliki 4 tujuan dalam
melaksanakan fungsinya. Tujuan tersebut yaitu menghasilkan lulusan sarjana
kesehatan masyarakat dengan kualifikasi : 1). Mampu berkomunikasi dan
bekerjasama dengan baik; 2). Memiliki kreatifitas tinggi; 3). Mampu dan mandiri
dalam kegiatan pemecahan masalah kesehatan masyarakat secara terpadu dan
multidisipliner, dan 4). Mempunyai etika yang positif. Untuk mencapai 4 tujuan
tersebut maka selain dilakukan kegiatan Perkuliahan dan kegiatan Pengalaman
Belajar Lapangan, juga dilaksanakan kegiatan Magang/Praktek Kerja Lapangan
(PKL).
Magang/PKL merupakan salah satu kurikulum program pendidikan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Jember yang dimaksudkan untuk memberi bekal
tambahan keterampilan bekerja sebelum mahasiswa dilepas untuk bekerja sendiri.
Berdasarkan buku panduan pelaksanaan program magang/PKL semester genap
tahun akademik 2016/2017 kegiatan ini dilaksanakan pada berbagai tempat kerja
yang diharapkan pelaksanaan beban kerjanya sesuai dengan minat studi yang
sebelumnya telah dipelajari secara komperehensif. Sesuai dengan bidang
administrasi dan kebijakan kesehatan maka tempat magang/PKL yang dituju
diantaranya rumah sakit, dinas kesehatan, BPJS kesehatan, dll. Salah satu institusi

1
2

yang menjadi tempat kegiatan magang/PKL mahasiswa peminatan administrasi dan


kebijakan kesehatan tahun 2017 yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten Jember.
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember merupakan salah satu institusi
pemerintah yang berupaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
kabupaten Jember. Dinas kesehatan kabupaten Jember terbagi atas sekretariat dan
empat bidang. Sekretariat terdiri dari tiga sub bagian yaitu Sub Bagian Program dan
Informasi, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, dan Sub Bagian Keuangan dan
Aset. Empat bidang yang ada meliputi Bidang Kesehatan Masyarakat, Bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Bidang Pelayanan Kesehatan, dan Bidang
Sumber Daya Kesehatan.
Pada Sub Bagian Program dan Informasi yang menjadi tempat magang/PKL
kelompok peminatan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan merupakan bagian
dari sekretariat Dinas Kesehatan. Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
FKM Uiversitas Jember memilih Subbag Program dan Informasi untuk tempat
magang mahasiswa karena sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai yaitu
mempelajari, menganalisis, dan berpartisipasi dalam proses perencanaan,
penyusunan, evaluasi, dan pengembangan program.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Secara umum Magang/PKL mempunyai tujuan untuk mengembangkan
wawasan dan pemahaman yang komprehensif sehingga mahasiswa memperoleh
pengalaman di dunia kerja dalam rangka memperkaya pengetahuan, sikap , dan
keterampilan di bidang ilmu kesehatan masyarakat, serta melatih kemampuan
bekerjasama dengan orang lain dalam satu tim, belajar sambil bekerja sehingga
diperoleh manfaat bersama baik bagi peserta Magang/PKL maupun instansi.
1.2.2 Tujuan Khusus
Secara khusus tujuan program Magang/PKL bagian Peminatan Administrasi
dan Kebijakan Kesehatan adalah sebagai berikut :
a. Mempelajari, menganalisis dan berpartisipasi dalam proses analisis
kebutuhan terhadap perencanaan dan penyusunan program.
3

b. Mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan terkait Perencanaan dan


Penyusunan Program.
c. Mempelajari, menganalisis dan berpartisipasi dalam proses kegiatan
Perencanaan dan Penyusunan Program.
d. Mempelajari, menganalisis dan berpartisipasi dalam proses evaluasi
kegiatan dan pengembangan Program Kesehatan.
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Bagi Peserta Magang/PKL
a. Memperoleh pengalaman di dunia kerja dalam rangka memperkaya
pengetahuan, sikap, dan keterampilan bidang pelayanan kesehatan.
b. Menerapkan pengetahuan yang telah didapat dalam kampus perguruan
tinggi dengan metode observasi dan partisipasi.
1.3.2 Manfaat Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat
a. Sebagai tambahan referensi dan bahan kepustakaan di Peminatan
Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat.
b. Membentuk lulusan kesehatan masyarakat yang mempunyai pengetahuan,
kreatifitas tinggi , dan keterampilan untuk siap diterjurkan di dunia kerja.
c. Membangun kemitraan dan kerjasama yang baik antar perguruan tinggi
dan instansi.
1.3.3 Manfaat Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
a. Mengetahui rincian pelaksanaan magang mahasiswa Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember.
b. Membantu pelaksanaan pekerjaan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
yang terkait dengan minat studi mahasiswa guna mewujudkan visi Dinas
Kesehatan Kabupaten Jember.
BAB 2 PELAKSANAAN MAGANG

2.1 Waktu dan Tempat Magang/PKL


2.1.1 Waktu Magang/PKL
Kegiatan magang/PKL dilaksanakan di Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
pada tanggal 14 Februari – 25 Maret 2017.
2.1.2 Tempat Magang/PKL
Kegiatan magang/PKL dilakukan di Subbag Program dan Informasi Dinas
Kesehatan Kabupaten Jember. Selama kegiatan magang ini, mahasiswa yang terdiri
dari empat orang ditempatkan di satu bagian yaitu di subbag Program dan
Informasi.
2.2 Pengelola Program Magang/PKL
Dekan : Irma Prasetyowati, S.KM., M.Kes
Pembantu Dekan I : Dr. Farida Wahyu Ningtyas, S.KM., M.Kes
Koordinator Magang/PKL : dr. Ragil Ismi Hartanti, M.Sc
Yennike Tri Herawati, S.KM., M.Kes
Dosen Pembimbing Akademik : Eri Witcahyo, S.KM., M.Kes
2.3 Pembimbing Magang/PKL
Pembimbing Akademik : Eri Witcahyo, S.KM., M.Kes
Pembimbing Lapangan :
1 Adam Umbara
Erik Gunawan, S.KM
2 Suci Ramadhani
3 Pratiwi Nurullaili
Bambang Suprapto, S.KM
4 Yanuar R
Tabel 2-1 Pembagian Pembimbing Lapang

4
5

2.4 Rincian Kegiatan


Rincian kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa FKM Universitas Jember
selama 40 hari magang di subbag Program dan Informasi Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember adalah sebagai berikut:

Minggu Ke- Kegiatan


1 - Orientasi di Subbag Program dan Informasi Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember
- Pengarahan dari pembimbing lapangan terkait kegiatan
selama magang.
- Pengenalan struktur organisasi Dinas Kesehatan
- Mempelajari Permendagri No.54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
- Mempelajari RPJMD, Renstra Dinas Kesehatan
- Pengenalan Tupoksi Subbag Program dan Informasi
- Pengenalan PKP
2 - Supervisi dari Pembimbing Akademik
- Mempelajari Profil Kesehatan
- Mempelajari Buku Pedoman PKP
- Persiapan Kegiatan PKP
- Pembuatan Nota Dinas, SK, Undangan untuk Bidang dan
Seksi, Puskesmas.
- Pembuatan Surat Ijin Penelitian
- Pembuatan dan Distribusi Surat Permohonan data proyeksi
penduduk tahun 2017 kepada Puskesmas
- Review Variabel PKP
3 - Rapat dan Review Variabel PKP
- SK tim Verifikator PKP
- SK Pengelola Data Kesehatan Dinas Kesehatan
- SK Pengelola Data Puskesmas
- Mempelajari Permenkes terkait Pedoman Manajemen
Puskesmas
- Penyusunan Buku Pedoman PKP 2016
4 - Mempelajari usulan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)
Tahun 2018 dari masing-masing seksi
- Membuat SPJ belanja penggandaan untuk kegiatan
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
- Pemahaman terakit Penganggaran di Dinas Kesehatan
- Distribusi Surat Tugas Verifikator PKP
- Menyusun laporan kelompok
6

- Menyusun laporan individu


5 - Distribusi Undangan Sosialisasi PKP ke Puskesmas
- Distribusi Nota Dinas terkait Pembahasan Profil Kesehatan
- Menyusun laporan kelompok
- Menyusun laporan individu
-
6 -
Tabel 2-2 Kegiatan Mingguan Magang/PKL
BAB 3 HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG/PKL

3.1 . GAMBARAN UMUM TEMPAT MAGANG/PKL


3.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
Dinas Kesehatan adalah salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan kabupaten atau kota yang bersifat wajib
maupun pilihan di bidang kesehatan. Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 36
Tahun 2016, Dinas Kesehatan Kabupaten Jember mempunyai tugas melaksanakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang Kesehatan. Dinas
Kesehatan Kabupaten Jember dipimpin oleh seorang kepala dinas dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, dijelaskan pula dalam Perbup 36 Tahun
2016 bahwa Dinkes Kab. Jember menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan operasional daerah di
Bidang Kesehatan Masyarakat, Bidang Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit, Bidang Pelayanan Kesehatan, dan Bidang Sumber Daya Kesehatan;
b. Pelaksanaan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian
dukungan administrasi dan keuangan kepada seluruh organisasi di lingkungan
Dinas;
c. Pengelolaan barang milik daerah dan barang milik negara yang menjadi
tanggung jawab Dinas; dan
d. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan
fungsinya.
3.1.2 Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
Visi Dinas Kesehatan Tahun 2016-2020 yaitu “Tewujudnya Kualitas Hidup
Masyarakat Jember Yang Sehat, Mandiri dan Berkeadilan”. Visi ini telah
disesuaikan dengan nawacita yang teruang dalam visi dan misi bupati. Sedangkan
misi Dinas Kesehatan Kabupaten Jember adalah Mendorong Terwujudnya
Pembangunan Kesehatan Kab. Jember Yang Adil, Bermutu, Merata dan
Terjangkau”.

7
8

3.1.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan


Dalam rangka menjalankan misinya, Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
menetapkan tujuan yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab.
Jember yaitu “Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam rangka
mewujudkan Jember Sehat”, dengan sasaran dan indikator sasaran sebagai berikut:
1. Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan, termasuk Tenaga Kesehatan
dan non Tenaga Kesehatan secara merata. Indikator Sasaran:
a. Jumlah desa yang memiliki ambulans
b. Persentase Puskesmas yang memiliki 3 dokter (2 dokter umum dan 1
dokter gigi)
c. Persentase Puskesmas Yang Terakreditasi Nasional
d. Penambahan/Jumlah unit kesehatan (puskesmas, pustu polindes,
Poskestren) termasuk di wilayah/daerah inklusi
2. Menurunnya Angka Kematian Bayi dan Angka kematian Ibu melahirkan.
Indikator Sasaran:
a. Angka Kematian Bayi (AKB)
b. Angka kematian Ibu (AKI)
3. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Sesuai Dengan Standar Pelayanan
Minimal. Indikator Sasaran:
a. Persentase Terpenuhinya Target SPM Layanan kesehatan
4. Meningkatnya Keikutsertaan Masyarakat Dalam Jaminan Kesehatan.
Indikator Sasaran:
a. Persentase cakupan masyarakat yang telah menjadi peserta BPJS
3.1.4 Strategi dan Kebijakan OPD
Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran diperlukan strategi pencapaian
dari organisasi yang berisi rencana menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya
yang akan dilaksanakan secara operasional dengan memperhatikan ketersediaan
sumber daya organisasi. Strategi yang ditetapkan terdiri atas:
1. Penguatan pelaksanaan Desa Siaga
2. Pemenuhan tenaga dokter di Puskesmas melalui rekruitmen berkoordinasi
dengan Badan Kepegawaian Daerah
9

3. Meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas dengan pelaksanaan


akreditasi Puskesmas
4. Meningkatkan kualitas unit pelayanan kesehatan dengan pelaksanaan
rehabilitasi sedang/berat, peningkatan serta penambahan jumlah sarana
dan prasarana pelayanan kesehatan secara menyeluruh
5. Meningkatkan keselamatan ibu melahirkan dan anak
6. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat yang sesuai dengan
standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan
7. Melakukan upaya akselerasi pencapaian UHC (Universal Health
Coverage)
Oleh karena itu, untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan
Dinas Kesehatan menetapkan kebijakan untuk melaksanakan strategi tersebut yaitu:
1. Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan dan gawat darurat
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dengan tenaga
kesehatan profesional
3. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas
4. Peningkatan kualitas unit pelayanan kesehatan (Puskesmas, Pustu,
Polindes, dan Poskestren).
5. Penurunan Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu Melahirkan
6. Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat sesuai dengan standar
pelayanan minimal bidang kesehatan
7. Peningkatan keikutsertaan masyarakat dalam Jaminan Kesehatan
10

3.1.5 Struktur dan Susunan Organisasi

Gambar 1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan

Penjelasan dari gambar:


1. Bagian Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas. Sekretariat menaungi Sub Bagian yang dipimpin oleh
Kepala Sub Bagian. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan,
mengoordinasikan, melaksanakan, dan memberikan dukungan administrasi dan
keuangan kepada seluruh unsur organisasi serta tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Dinas. Dalam melaksanakan tugasnya, sekretariat memiliki fungsi-fungsi
manajemen yang diuraikan sebagai berikut:
a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional tugas dan dukungan
administrasi umum, kepegawaian, perencanaan dan keuangan, advokasi di
bidang hukum kesehatan kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan
dinas kesehatan;
b. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dan dukungan administrasi umum,
kepegawaian, perencanaan dan keuangan, advokasi di bidang hukum
kesehatan kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan dinas kesehatan;
11

c. Pemantauan evaluasi, pelaporan tugas dan dukungan administrasi umum,


kepegawaian perencanaan dan keuangan, advokasi di bidang hukum
kesehatan kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan dinas kesehatan;
d. Pengkoordinasian pengelolaan barang milik daerah dan barang milik negara
yang menjadi tanggung jawab dinas kesehatan; dan
e. Penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas.
Bagian Sekretariat ini didukung oleh tiga sub bagian dalam menjalankan
fungsi di atas yaitu Sub Bagian Program dan Informasi, Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian, dan Sub Bagian Keuangan dan Aset. Masing-masing sub bidang
dipimpin oleh kepala sub bidang, dimana kepala sub bidang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada sekretaris.
2. Bidang Kesehatan Masyarakat
Bidang Kesehatan Masyarakat, dipimpin oleh Kepala Bidang Kesehatan
Masyarakat dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas, mempunyai
tugas melaksanakan perumusan dan kebijakan operasional di bidang Kesehatan
Masyarakat serta tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Dalam menjalankan
tugas tersebut, bidang ini memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional;
b. Pelaksanaan kebijakan operasional;
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi; dan
d. Pemantauan evaluasi, dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga, gizi
masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olah raga.
Bidang Kesehatan Masyarakat didukung oleh tiga seksi yaitu Seksi
Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat, Seksi Promosi dan Pemberdayaan
Masyarakat, serta Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olah Raga.
Masing-masing seksi dipimpin oleh kepala seksi, dimana kepala seksi berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala bidang.
12

3. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas, mempunyai
tugas:
a. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan operasional di bidang
Surveilans, Imunisasi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular,
Penyakit Tidak Menular serta Kesehatan Jiwa; dan
b. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang Surveilans,
Imunisasi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Penyakit
Tidak Menular serta Kesehatan Jiwa;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang Surveilans,
Imunisasi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Penyakit
Tidak Menular serta Kesehatan Jiwa;
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang Surveilans, Imunisasi,
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Penyakit Tidak Menular
serta Kesehatan Jiwa;
d. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, penyiapan
bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan evaluasi, dan pelaporan
di bidang Surveilans, Imunisasi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular, Penyakit Tidak Menular serta Kesehatan Jiwa; dan
e. Penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas.
Bidang ini didukung oleh tiga seksi yaitu Seksi Surveilans dan Imunisasi,
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, serta Seksi Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa. Masing-masing seksi
dipimpin oleh kepala seksi, dimana kepala seksi berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada kepala bidang.
13

4. Bidang Pelayanan Kesehatan


Bidang Pelayanan Kesehatan, dipimpin oleh Kepala Bidang dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Dinas, bertugas dalam:
a. Melaksanakan perumusan dan kebijakan operasional di bidang Pelayanan
Kesehatan Primer, Pelayanan Kesehatan Rujukan, termasuk peningkatan
mutu dan pelayanan kesehatan tradisional dan tugas-tugas lain yang
diberikan oleh Kepala Dinas; dan
b. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Dalam menjalankan tugas di atas, Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai
fungsi meliputi:
a. Penyiapan perumusan, pelaksanaan kebijakan operasional, penyiapan
bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan evaluasi dan pelaporan di
bidang Pelayanan Kesehatan Primer, Pelayanan Kesehatan Rujukan,
termasuk peningkatan mutu dan pelayanan kesehatan tradisional; dan
b. Penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas.
Bidang Pelayanan Kesehatan didukung oleh tiga seksi yaitu Seksi Pelayanan
Kesehatan Primer, Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan, dan Seksi Pelayanan
Kesehatan Tradisional. Masing-masing seksi dipimpin oleh kepala seksi, dimana
kepala seksi berada dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala bidang.
5. Bidang Sumber Daya Kesehatan
Bidang Sumber Daya Kesehatan, dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
Sumber Daya Kesehatan dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas,
mempunyai tugas melaksanakan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan
operasional di bidang kefarmasian dan alat kesehatan, sumber daya manusia
kesehatan, dan pembiayaan kesehatan serta tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Sumber Daya Kesehatan
mempunyai fungsi yaitu:
a. Penyiapan perumusan, penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di
bidang Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Sumber Daya Manusia
Kesehatan, dan Pembiayan Kesehatan;
14

b. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan evaluasi, dan


pelaporan di bidang Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Sumber Daya
Manusia Kesehatan, dan Pembiayan Kesehatan; dan
c. Penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas.
Bidang ini didukung oleh tiga seksi, yaitu Seksi Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Seksi Pembiayaan Kesehatan, dan Seksi Sumber Daya Manusia
Kesehatan. Masing-masing seksi dipimpin oleh kepala seksi, dimana kepala seksi
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala bidang.
6. Unit Pelaksana Teknis
Unit Pelaksana Teknis atau disingkat UPT dipimpin oleh seorang Kepala
UPT yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas. UPT merupakan
unsur pelaksana teknis operasional Dinas Kesehatan. UPT dibantu oleh Sub Bagian
Tata Usaha yang dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung
jawab kepada Kepala UPT.
7. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok ini terdiri atas sejumlah tenaga yang terbagi dalam berbagai
kelompok profesi sesuai dengan bidang keahliannya. Setiap kelompok dipimpin
oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat oleh Bupati. Adapun jenis
jenjang dan jumlah jabatan fungsional juga ditetapkan oleh Bupati berdasarkan
kebutuhan dan beban kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
15

3.1.6 Daftar Susunan Struktural Dinas Kesehatan Kabupaten Jember

1 Plt. Kepala Dinas : Drs. Slamet Urip Santoso, M.Si


2 Sekretaris : Daman Huri, S.E., M.M
Subbag Program dan Informasi : Bambang Suprapto, S.KM
Subbag Keuangan dan Aset : Ucik Murbandiyah, S.E
Subbag Umum dan Kepegawaian : Bawa Wicaksono, S.TP
3 Bidang
a Kesehatan Masyarakat : Dr. Hari Pitono, MARS
Seksi Kesehatan Keluarga dan :
Dwi Handarisasi, S.Psi
Gizi Masyarakat
Seksi Promosi dan :
Yumarlis, S.H., M.M
Pemberdayaan Masyarakat
Seksi Kesehatan Lingkungan, :
Asrah Joyo W, S.Kep., Ns
Kesehatan Kerja, dan Olahraga
Pencegahan dan Pengendalian :
b Dyah Kusworini I, S.KM., M.Si
Penyakit
Seksi Surveilan dan Imunisasi : Didik Suwardi, S.KM., M.M
Seksi Pencegahan dan :
Penanggulangan Penyakit Jono Wanisudin, S.Kep
Menular
Seksi Pencegahan dan :
Penanggulangan Penyakit
Drs. Sugeng Catur Wibowo
Tidak Menular dan Kesehatan
Jiwa
c Pelayanan Kesehatan : Dr. Nurbaiti, M.Kes
Seksi Pelayanan Kesehatan :
Turwantoko, S.Kep,. Ners
Primer
Seksi Pelayanan Kesehatan :
Dr. Lilik Lailiyah, M.Kes
Rujukan
16

Seksi Pelayanan Kesehatan :


Agus Sulistinah, Amd. Keb
Tradisional
d Plt. Sumber Daya Kesehatan : Dra. Widjajaningsih, Apt
Seksi Sumber Daya Manusia :
Arif Yoni S, S.KM., M.PH
Kesehatan
Seksi Kefarmasian dan Alat :
Dra. Widjajaningsih, Apt
Kesehatan
Seksi Pembiayaan Kesehatan : Kaspar, S.Psi., M.PH., AAAK
3.2 GAMBARAN UMUM SUB BAGIAN PROGRAM DAN INFORMASI
3.2.1 Tugas Pokok dan Fungsi Sub Bagian Program dan Informasi
Sub Bagian Program dan Informasi mempunyai tugas menyiapkan dan
mengkoordinasikan penyusunan rumusan program, pelaporan dan informasi yang
menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan serta tugas lain yang diberikan oleh
Sekretaris. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sub Bagian Program dan Informasi
mempunyai fungsi meliputi:
1. Perencanaan dan pengkoordinasian penyusunan program, kegiatan dan
anggaran di lingkungan Dinas Kesehatan berdasarkan pengkajian dan
penelitian data usulan;
2. Pengkoordinasian laporan kinerja program kegiatan dalam rangka evaluasi
kebutuhan anggaran unit kerja tahun berjalan dan penetapan kebutuhan
anggaran lanjutan;
3. Perencanaan dan pelaksanaan pengembangan sistem informasi kesehatan
dan pembangunan serta pemutakhiran data standar pelayanan kesehatan
pada Dinas Kesehatan;
4. Pengumpulan, pengolahan dan analisa data program secara elektronik / non
elektronik untuk menghasilkan informasi kesehatan;
5. Pemberian pelayanan data kesehatan kepada pihak internal maupun
eksternal dan kerjasama di bidang penelitian dan pengembangan kesehatan;
6. Pemberian advokasi, koordinasi lintas program dan lintas sektor
perencanaan program kegiatan dan pengembangan sistem informasi
kesehatan;
17

7. Pelaksanaan asistensi penyusunan program dan pengembangan sistem


informasi kesehatan pada Dinas Kesehatan;
8. Pelaksanaan pembinaan dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan dan
penyelenggaran sistem informasi kesehatan pada Dinas Kesehatan; dan
9. Penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas.
3.2.2 Susunan Organisasi Sub Bagian Program dan Informasi
Kepala Sub Bagian : Bambang Suprapto, S.KM
Sekretaris : Ni Ketut Ardhani, S.Psi., M.Kes
Staf :
1 Erik Gunawan, S.KM
2 Moch. Riza Herwanto, S.KM
3 Agung Prasetyo, S. E
4 Firman Iswanto, S.Kom
5 Priyati
6 Rina Arsowulan
7 Hafis Nur Wicaksono, S.KM
3.2.3 Pembagian Tugas di Sub Bagian Program dan Informasi
Kasubbag :  Koordinator setiap kegiatan
Sekretaris :  Membantu kerja Kasubbag
 Melakukan pengusulan kegiatan
yang bersumber APBN
Staf :
1 Erik Gunawan, S.KM :  LAKIP
 PKP
 Perjanjian Kinerja
 Admin Website Dinas Kesehatan
 Pembuatan Renja
2 Moch. Riza Herwanto, S.KM :  LKPJ
 Review Renstra
 Musrenbang
 PKP
 Pembuatan Surat Penelitian
18

3 Agung Prasetyo, S. E :  DPA


 RKA
4 Firman Iswanto, S.Kom :  Pembuatan Surat Penelitian
 Programmer
 Pengelola SIK dan LB1
5 Priyati :  Pengarsipan surat masuk dan
surat keluar
 Pembuatan Surat Pertanggung
Jawaban
 Administrasi Perencanaan
6 Rina Arsowulan :  Melakukan pengusulan kegiatan
yang bersumber APBD
Tabel 3-1 Pembagian Tugas Subbag Program dan Informasi

3.2.4 Perencanaan dan Penganggaran


Berdasarkan Undang – undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional menyebutkan bahwa proses pelaksanaan
perencanaan pembangunan daerah menekankan pada peningkatkan konsistensi
pelaksanaan kebijakan dengan rencana yang ditetapkan. Dalam menyusun
perencanaan pembangunan diawali dengan mengidentifikasi dan merumuskan
persoalan-persoalan yang muncul dalam tahapan pelaksanaan pembangunan,
kemudian dilakukan analisa untuk merekomendasikan sebuah kebijakan dalam
pemerintahan, perencanaan dan penganggaran dilaksanakan secara terpadu dan
berkesinambungan. Artinya, perencanaan dan penganggaran untuk satu tahun
anggaran selanjutnya dilaksanakan selama satu tahun sebelumnya dengan
mekanisme berantai seperti gambar berikut.
19

Gambar 2 Siklus Perencanaan dan Penganggaran

1. Musrenbang Desa
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa dilaksanakan pada Bulan
Januari. Musrenbang Desa merupakan forum rembug warga desa dimana semua
kelompok masyarakat diharapkan untuk turut berpartisipasi menyuarakan
permasalahan yang terjadi pada kelompoknya sehingga keterwakilan seluruh
kelompok masyarakat tersebut dapat memberikan output berupa Rencana Kerja
Pembangunan Desa (RKP Desa) yang terbaik bagi Desanya.
2. Musrenbang Kecamatan
Musrenbang Kecamatan dilaksanakan pada Bulan Februari setelah
Musrenbang Desa telah terlaksana. Musrenbang Kecamatan hanya dihadiri oleh
Camat, staf Kecamatan, dan Tim Penyelenggara Musrenbang sendiri. Musrenbang
Kecamatan mengadopsi hasil Musrenbang Desa, membahas segala permasalahan
dan menghasilkan Rencana Pembangunan Kecamatan.
3. Forum SKPD Penyusunan Renja SKPD Kab/Kota
Forum SKPD atau yang saat ini disebut Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Peraturan
20

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan,


Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah adalah
wahana antar pihak-pihak yang secara langsung atau tidak langsung mendapatkan
manfaat atau dampak dari program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi
SKPD provinsi dan kabupaten/kota. Forum SKPD membahas mengenai Rancangan
Renja SKPD Kab/Kota pada Bulan Maret.
4. Musrenbang Kab/Kota
Menghasilkan prioritas kegiatan dan rumusan usulan program atau kegiatan.
5. Penetapan RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah)
Menetapkan hasil dari Musrenbang Kab/Kota menjadi Rencana Kerja
Pemerintah Daerah yang berlaku dalam satu tahun ke depan.
6. Pembahasan dan Kesepakatan KUA (Kebijakan Umum APBD) antara KDH
dengan DPRD
Forum Kepala Daerah dengan DPRD yang membahas dan menyepakati
Kebijakan Umum APBD umtuk pelaksanaan program dan kegiatan pemerintahan
selama 1 tahun ke depan.
7. Pembahasan dan Kesepakatan PPAS (Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara) antara KDH dengan DPRD
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara adalah rancangan program prioritas
dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap
program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD sebelum disepakati dengan
DPRD.
8. Penyusunan RKA-SKPD (Rencana Kerja dan Anggaran SKPD) & RAPBD
Penyusunan rencana kerja dan anggaran (usulan) oleh masing-masing SKPD
atau yang saat ini disebut Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sesuai dengan
bidangnya masing-masing.
9. Pembahasan dan Persetujuan Rancangan APBD dengan DPRD
Membahas dan menyetujui Rancangan APBD yang telah terakumulasi dari
setiap SKPD untuk satu tahun ke depan.
21

10. Evaluasi Rancangan Perda APBD


Rancangan Perda mengenai APBD ini selanjutnya dievaluasi untuk
menyempurnakan Rancangan Perda yang kemudian akan ditetapkan menjadi Perda
APBD.
11. Penetapan Perda APBD
Peraturan Daerah tentang APBD merupakan dasar bagi Pemerintah Daerah
untuk melakukan Penerimaan dan Pengeluaran Daerah. Sebelum Perda tentang
APBD ditetapkan, pengeluaran atas beban APBD dalam satu tahun anggaran tidak
dapat dilaksanakan. Apabila belum ditetapkan, maka untuk membiayai keperluan
setiap bulannya, Pemerintah Daerah dapat melaksanakan pengeluaran setinggi-
tingginya sebesar realisasi APBD tahun anggaran sebelumnya.
12. Penyusunan DPA SKPD Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Dokumen Pelaksanaan Anggaran adalah dokumen yang memuat pendapatan
dan belanja setiap skpd yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh pengguna
anggaran (Permendagri No. 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan
Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD). Kepala SKPD menyusun dokumen
pelanggaran anggaran untuk SKPD yang dipimpinnya berdasarkan alokasi
anggaran yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
13. Pelaksanaan APBD
Pelaksanaan program dan kegiatan dengan menggunakan APBD sesuai porsi
yang telah ditetapkan. Semua penerimaan daerah wajib disetor seluruhnya tepat
waktu ke Rekening Kas Umum Daerah.
Sasaran perencanaan pembangunan diarahkan pada peningkatan kualitas
perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah yang hasilnya diharapkan
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Pemerintah Kabupaten Jember telah
mengambil kebijakan yaitu dengan mewujudkan pemantapan perencanaan,
pengendalian dan pengawasan pembangunan.
Pemerintah Daerah menyampaikan rancangan Peraturan Daerah tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD berupa laporan keuangan
yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan paling lambat 6 (enam) bulan
setelah berakhirnya tahun anggaran.
22

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 33 Tahun 2004,


pendanaan terhadap penyelenggaraan Pemerintah Daerah dibagi menjadi tiga
kategori yaitu Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan.
Penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan
Desentralisasi dibiayai APBD. Sedangkan penyelenggaraan urusan pemerintah
yang dilaksanakan oleh gubernur atau yang diberikan kewenangan dalam rangka
pelaksanaan Dekonsentrasi ataupun Tugas Pembantuan dibiayai APBN.
Pendapatan Asli
Dana Bagi Hasil
Daerah
Gambar 3 Skema Pendanaan
Pemerintah Daerah
Dana Perimbangan Dana Alokasi
Pendapatan Daerah
(APBN) Umum (DAU)

Lain-lain Dana Alokasi


Pendapatan Khusus (DAK)

Desentralisasi
(Fisik dan Non Sisa Lebih
Fisik) Perhitungan
Anggaran Daerah

Penerimaan
Pinjaman Daerah

Pendanaan Pembiayaan
Pemerintah Daerah
Dana Cadangan
Daerah
Dekonsentrasi Didanai Pemerintah
(Kegiatan Non
(APBN)
Fisik) Hasil Penjualan
Kekayaan Daerah
Tugas Pembantuan yang Dipisahkan
Didanai Pemerintah
(Kegiatan Fisik
(APBN)
(BMN))

23
24

Penjelasan:
Penerimaan daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi terdiri atas
Pendapatan Daerah dan Pembiayaan. Pendapatan Daerah bersumber dari:
a. Pendapatan Asli Daerah
b. Dana Perimbangan, dan
c. Lain-lain Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) berasal dari pajak daerah, retribusi daerah,
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah.
Lain-lain PAD yang sah meliputi hasil penjualan kekayaan Daerah yang tidak
dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga, keuntungan selisih nilai tukar rupiah
terhadap mata uang asing, dan komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat
dari penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh Daerah.
Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari APBN yang
dialokasikan kepada Daerah untuk kebutuhannya. Dana perimbangan terdiri dari
Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada Daerah berdasarkan angka persentase untuk mendanai
kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi. DAU adalah dana
yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan
pemerataan kemampuan keuangan antar-Daerah untuk mendanai kebutuhan
Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi. DAK adalah dana yang
bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah tertentu
dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan
Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.
Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan bersumber
dari:
a. Sisa lebih perhitungan daerah
b. Penerimaan pinjaman daerah
c. Dana Cadangan Daerah
25

d. Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan


Pendanaan dalam rangka Dekonsentrasi dilaksanakan setelah adanya
pelimpahan wewenang Pemerintah melalui kementerian negara/lembaga kepada
gubernur sebagai wakil Pemerintah di Daerah. Kegiatan Dekonsentrasi di Daerah
dilaksanakan oleh SKPD yang ditetapkan oleh gubernur. Pelimpahan ini didanai
oleh pemerintah sesuai dengan wewenang yang dilimpahkan. Pendanaan yang
dimaksud di sini adalah pendanaan untuk kegiatan non fisik. Dana dekonsentrasi
disalurkan melalui Rekening Kas Umum Negara.
Pertanggungjawaban dana dekonsentrasi oleh SKPD ini dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan kepada Gubernur. Selanjutnya, Gubernur
mempertanggungjawabkan kepada Menteri yang melimpahkan wewenang untuk
selanjutnya dipertanggungjawabkan kepada Presiden.
Pendanaan dalam rangka Tugas Pembantuan dilaksanakan setelah adanya
penugasan Pemerintah melalui kementerian negara/lembaga kepada Kepala
Daerah. Pendanaan untuk tugas pembantuan juga didanai oleh pemerintah. Tugas
pembantuan ini, kemudian dilaksanakan oleh SKPD yang ditunjuk oleh Kepala
Daerah setelah berkoordinasi mengenai RKA Tugas Pembantuan dengan DPRD.
Pendanaan untuk Tugas Pembantuan ini dialokasikan untuk kegiatan yang bersifat
fisik. Dana Tugas Pembantuan merupakan bagian anggaran kementerian
negara/lembaga yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja dan anggaran
kementerian negara/lembaga. Dana Tugas Pembantuan disalurkan melalui
Rekening Kas Umum Negara.
Penatausahaan keuangan dalam pelaksanaan Tugas Pembantuan dilakukan
secara terpisah dari penatausahaan keuangan dalam pelaksanaan Dekonsentrasi dan
Desentralisasi. SKPD menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan Tugas
Pembantuan kepada Gubernur, bupati, atau walikota. Kepala Daerah
menyampaikan laporan pertanggungjawaban seluruh pelaksanaan kegiatan Tugas
Pembantuan kepada menteri negara/pimpinan lembaga yang menugaskan. Menteri
negara/pimpinan lembaga menyampaikan laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan kegiatan Tugas Pembantuan secara nasional kepada Presiden sesuai
26

dengan ketentuan yang berlaku. Semua barang dari Tugas Pembantuan menjadi
Barang Milik Negara (BMN).
3.3 Gambaran Khusus Sub Bagian Program dan Informasi Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember
3.3.1 Tahapan Perencanaan di Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
(Analisis Kebutuhan dan Penyusunan Program)
Tahapan Perencanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember menyesuaikan
jadwal perencanaan dan penganggaran nasional. Pada Bulan Maret ini, tengah
berlangsung kegiatan Forum OPD (8 Maret 2017) dan Musrenbang Kabupaten
Jember (23 Maret 2017).
Musrenbang kecamatan menghasilkan usulan program atau kegiatan yang
selanjutnya akan diseleksi dan diverifikasi oleh pihak terkait dalam hal ini dinas
kesehatan kabupaten jember. Pada dinas kesehatan, usulan program atau kegiatan
hasil musrenbang kecamatan ditindaklanjuti oleh masing-masing bidang yang
bersangkutan. Setelah program dan kegiatan tersebut diverifikasi oleh bidang,
rumusan program dan kegiatan dibawa ke dalam forum OPD.
3.3.2 Tahapan Penganggaran di Dinas Kesehatan Kabupaten Jember
Sama dengan tahapan perencanaan, tahapan penganggaran pun
menyesuaikan dengan tahapan perencanaan dan penganggaran nasional. Sub bagian
program dan Informasi mengakomodasi pengajuan anggaran dari berbagai bidang
dan UPT di Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. Berdasarkan UU No. 33 Tahun
2004, sumber penganggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Jember Tahun Anggaran
2016 berasal dari Dana Desentralisasi. Tidak ada yg berasal dari dana
dekonsentrasi. Dana desentralisasi berasal dari pendapatan daerah yang antara lain
pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah. Dana
perimbangan berasal dari DAU, DAK, dan Dana Bagi Hasil.
Usulan program dan kegiatan dari setiap bidang, sudah disertai dengan usulan
anggaran. Besaran usulan anggaran yang diajukan pada setiap program dan
kegiatan tidak selalu dapat disetujui. Usulan anggaran yang diajukan harus
disesuaikan dengan plafon anggaran yang tersedia dalam KUA-PPAS (Kebijakan
Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara). KUA-PPAS adalah
27

dokumen anggaran yang dibuat oleh Sekretaris Daerah untuk disampaikan kepada
Kepala Daerah sebagai pedoman dalam penyusunan APBD berdasarkan Rencana
Kerja Prioritas Daerah (RKPD) dari Hasil Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang), yang dilaporkan paling lambat minggu pertama bulan Juni.
KUA adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja,
dan pembiyaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode satu tahun.
Kebijakan umum memuat kondisi ekonomi makro daerah, asumsi dasar dalam
penyusunan RAPBD dan kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah
dan strategi pencapaiannya. PPAS adalah rancangan program prioritas dan patokan
batas maksimal anggaran yang diberikan kepada OPD untuk setiap program sebagai
acuan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran OPD sebelum disepakati
dengan DPRD.
BAB 4 REKAPITULASI DAFTAR PRESENSI

Lampiran

28
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Azrul. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga. Jakarta:


Binarupa Aksara Publisher.
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember Tahun 2016 – 2021.
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. Profil Kesehatan Kabupaten Jember Tahun
2015.
Pemerintah Kabupaten Jember. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Jember Tahun 2016 – 2021.
Peraturan Bupati Jember Nomor 36 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Jember.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.

29

Anda mungkin juga menyukai