Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Politeknik Kesehatan
Kemenkes Riau Tahun 2019 telah dapat diselesaikan. Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH)
merupakan salah satu syarat utama sebuah badan usaha dalam mengelola kegiatannya, khususnya didalam
hal pengelolaan, pemantauan dan pelestarian pada lingkup lingkungan usaha tersebut. Oleh karena itu,
Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau menyusun laporan DPLH, berdasarkan data – data primer dan sekunder
yang telah dikumpulkan.

Penyusunan DPLH ini berdasar pada Undang – Undang Nomor 32 tahun 2009 dan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan atau yang
Telah Memiliki Izin Usaha dan atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup.

Sesuai dengan format penyusunan DPLH, laporan ini memuat uraiansebagai berikut :

1. Pendahuluan

2. DPLH Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau

3. Matriks DPLH

Diharapkan dokumen DPLH ini dapat digunakan sebagai acuan untuk mengimplementasikan program
pengelolaan lingkungan hidup kegiatan perkantoran dan kegiatan pendukung lainnya, dalam lingkungan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau pada masa sekarang dan mendatang.

Pekanbaru , Agustus 2019

Penyusun

Politeknik Kesehatan Riau adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Kesehatan RI yang
berada dibawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian
Kesehatan RI. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 298 /MENKES-KESOS/SK/IV/2001
tanggal 16 April 2001, ditetapkan berdiri dan mulai beroperasinya Poltekkes Kemenkes Riau, yang diperbaharui
dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.03.05/I.2/03086/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Politeknik Kesehatan.

Poltekkes Kemenkes Riau dalam menentukan visi, misi dan kebijakan merujuk kepada Visi
Badan PPSDM Kesehatan tersebut dan undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang mengisyaratkan perubahan atau penataan pengelolaan institusi pendidikan di
Indonesia termasuk pendidikan tinggi kesehatan di lingkungan Kementerian Kesehatan.

Sampai awal dekade tahun 2000, Propinsi Riau hanya memiliki 2 (dua) unit jenjang pendidikan menengah di
bidang kesehatan yaitu Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) Pekanbaru dan SPK Tanjung pinang didirikan sesuai
SK Menkes RI Nomor 245/Menkes/SK/VI/1979 tanggal 27 Juni 1979. Pendidikan dimulai pada Januari 1979 .
Dengan adanya peraturan mengenai perlunya peningkatan status dari jenjang pendidikan menengah ke
jenjang pendidikan tinggi, serta diikuti juga dengan perubahan disetiap komponen sistem pendidikan terutama
pilar kependidikan yang berubah kepada penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka ditingkatkanlah status
pendidikan kesehatan dari Sekolah Perawat Kesehatan menjadi Akademi. Sejalan dengan perkembangannya
dan tingginya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan dan kebidanan maka dibukalah Akademi
Keperawatan (AKPER) dan Akademi Kebidanan (AKBID). Dalam perkembangan selanjutnya seiring dengan
terjadinya perubahan nomenklatur pendidikan maka terjadi pula perubahan dari bentuk Akademi menjadi
Politeknik Kesehatan yang menuntut pengembangan minimal 3 Jurusan Studi. Untuk memenuhi standar
pembentukan Politeknik Kesehatan, maka Akademi Keperawatan (AKPER) berubah nama menjadi Jurusan
Studi Keperawatan dan Akbid berubah nama menjadi Jurusan Studi Kebidanan dan dibentuk 1 Jurusan Studi
baru lagi yaitu Jurusan Studi Gizi. Dengan terbentuknya 3 Jurusan Studi tersebut, maka ditetapkanlah bentuk
pendidikan bagi tenaga kesehatan yang ada di Pekanbaru ini dengan nama Politeknik Kesehatan Riau.

Pada dasarnya perubahan dan penataan pengelolaan di Poltekkes Kemenkes Riau bertujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu lulusan yang
dihasilkan. Produktifitas kinerja dan mutu pelayanan pendidikan di Poltekkes Kemenkes Riau
diharapkan terus meningkat melalui pengelolaan yang efektif dan efisien. Sesuai dengan UU Nomor
17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional telah ditetapkan arah
RPJMN Tahap II adalah perlunya memantapkan penataan dan meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM), membangun kemampuan IPTEK serta memperkuat daya saing perekonomian.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan
pembangunan nasional, maka sebagai salah satu pelaku pembangunan kesehatan, Poltekkes
Kemenkes Riau mengacu kepada Rencana Induk Pengembangan yang didalamnya terdapat visi,
misi, hasil analisis SWOT, arah, tujuan sasaran organisasi serta strategi Politeknik Kesehatan Riau
sebagai berikut

Visi dan misi

 Kekuatan  Tantangan
 Peluang  Peluang

Visi dan misi U


M
P
A
Arah, tujuan dan sasaran N
Politeknik Kesehatan Riau B
A
L
Perumusan Strategi I
K

Pelaksanaan Strategi :

a. Rencana Induk Pengembangan (RIP)


b. Rencana Strategis (Renstra)

Pengendalian dan Evaluasi

Sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 890/ MENKES/PER/VIII/2007 tentang


Organisasi dan Tata Laksana Politeknik Kesehatan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau mempunyai
tugas melaksanakan pendidikan profesional dalam bentuk program Diploma III dan atau program
Diploma IV sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk melaksanakan tugas pokoknya Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau memiliki fungsi
sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pengembangan pendidikan profesional dari berbagai keahlian di bidang


kesehatan
2. Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan profesional dan kesehatan
3. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tugas dan
tanggung jawab
4. Pelaksanaan pembinaan civitas akademika dalam hubungannya dengan lingkungan

5. Pelaksanaan kegiatan pelayanan administratif.

Dalam menjalankan tugas dan fungsi Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau tersebut, timbul
beberapa dampak yang dapat berpengaruh terhadap lingkungan baik secara langsung maupun
tidak langsung. Untuk meminimalisir dampak tersebut, perlu dilakukan upaya yang tepat dalam
menanganinya. Salah satu dampak dari kegiatan yang dilakukan oleh Politeknik Kesehatan
Kemenkes Riau adalah menghasilkan limbah, baik yang padat, cair dan limbah kimia yang apabila
tidak dikelola dengan baik akan berpengaruh terhadap lingkungan hidup.
Sesuai Undang-undang 32 tahun 2009 tentang Perlindungan Dan pengelolaan Lingkungan
Hidup, Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Izin Lingkungan, Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidupnomor 05 tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan
Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Peraturan Walikota Pekanbaru No. 130
Tahun 2014 tentang Rencana Usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki Dokumen Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dan Surat Pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan dan Pemantyauan Lingkungan Hidup di Kota Pekanbaru, Berita Acara Peninjauan Lapangan
oleh tim peninjau dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru pada tanggal 9
Juli 2019, Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau dengan luas lahan 16.480m2 dan luas bangunan
9.303,6 m2 (< 10.000m2) wajib menyusun UPL-UKL ,namun karena sudah berjalan sebelum tahun
2009 ,maka dokumen yang disusun berupa Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) yang
berpedoman pada PERMEN LH NO 14 thn 2010.

Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) tersebut nantinya akan menjadi pedoman
bagi Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau dalam pelaksanaan dan pengendalian dampak
lingkungan yang timbul dan sebagai Pedoman dalam Penyusunan AMDAL sehubungabn dengan
rencana Poltekkes Kemenkes Riau yang rencananya akan melakukan pengembangan Gedung
Perkuliahan dengan total luas pengembangan 12.314 m2.

PERIZINAN YANG DIMILIKI

Sebagai sebuah bentuk kegiatan perkantoran pemerintahan pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) di
lingkungan Kementerian Kesehatan RI yang berada dibawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Kesehatan RI, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
hanya memiliki beberapa perizinan saja, yaitu berupa Sertifikat Hak Pakai dan Izin Mendirikan Bangunan
seperti pada tabel berikut. Status lahan yang dimiliki adalah milik PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA Cq.
KEMENTERIAN KESEHATAN, dengan pemanfaatan sebagai gedung direktorat, perpustakaan, laboratorium
terpadu, sekretariat program studi, kelas, asrama, lahan parker, dan lahan terbuka hijau.

Tabel 1.1 Perizinan Yang Dimiliki Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau

No Jenis Perizinan Keterangan


1 Sertifikat Hak Pakai Sertifikat Hak Pakai No. P.254 Tanggal 22 Oktober 1980
diuraikan dalam Gambar Situasi / Surat Ukur (GS/SU)
No. 99/1980 tanggal 3 April 1980, berdasarkan PERDA
KOTA PEKANBARU No. 114/03 Tahun 2003 tanggal 17
Juni 2003 dirubah menjadi Hak Pakai Sertifikat No.
06/Harjosari SU No.20/2014 Tanggal 19 Agustus 2014
dengan status kepemilikan milik PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA Cq. KEMENTERIAN KESEHATAN
2 Izin Mendirikan Bangunan - Nomor 387/IMB/DTK/1996 Tanggal 30
November 1996
untuk 1 (satu) Unit Bangunan Ruang Belajar
Bertingkat 2 (dua) lantai yang sekarang
pemanfaatannya untuk Ruang Belajar dan
Sekretariat Program Studi S.III Gizi.
- Nomor 835 /IMB/DTRB/2009 Tanggal 26
Oktober 2009
Untuk 1 (satu) unit bangunan gedung
pendidikan bertingkat 3 (tiga) lantai yang
sekarang pemanfaatannya untuk Gedung
Direktorat Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau.

IDENTITAS PEMRAKARSA

A. Identitas Pemrakarsa Kegiatan

1. Nama Pemrakarsa : Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau


2. Alamat Lokasi Kegiatan : Jl. Melur No. 103 Kelurahan Harjosari Kecamatan
Sukajadi Kotamadya Pekanbaru - Riau
3. Penanggung jawab
 Nama : Husnan, S.Kp, MKM
 Jabatan : Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau
4. Alamat Kantor : Jl. Melur No. 103 Kelurahan Harjosari Kecamatan
Sukajadi Kotamadya Pekanbaru - Riau
5. Jenis Usaha/Kegiatan : Politeknik Kesehatan
6. Status Permodalan : Fasilitas PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA Cq.
KEMENTERIAN KESEHATAN
7. Sumber Permodalan : APBN
8. Status Lahan
 Luas.Lahan : ± 16.480 m 2
 Batas-batas lahan :
 Utara : Gang Aster (jalan pemukiman warga)
 Selatan : Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru

 Barat : Jalan Melur (Jalan Raya)


 Timur : Gang PMI (jalan pemukiman warga) dan Rumah Sakit Ibnu
Sina Pekanbaru
A. LEGALITAS
Untuk mengetahui perizinan yang telah dimiliki oleh Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau dapat
dilihat pada tabel 2.1

Tabel 2.1.1. Legalitas Yang Dimiliki Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau

No Legalitas Nomor Dan Tanggal Surat


1 Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Nomor : 298/Menkes-
Sosial Tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Kesos/SK/IV/2001
Kesehatan Tanggal :16 April 2001
2 Surat Keterangan …….tentang Keterangan aset lahan Nomor : ……………
dan gedung Politeknik Kesehatan Riau Tanggal : …………….

Sumber Daya Manusia


a. Struktur Organisasi

Sesuai dengan Permenkes RI No: HK.03.05/I.2/03086/2012, tentang Organisasi dan Tata


kerja Politeknik Kesehatan Kemenkes, maka Poltekkes Kemenkes Riau dipimpin oleh
seorang Direktur yang dibantu oleh 3 (tiga) orang Pembantu Direktur, 2 (dua) orang
pejabat eselon IV dan beberapa pejabat fungsional lainnya.
Susunan Organisasi Poltekkes untuk periode 2019-2023, terdiri atas

1. Direktur : H. Husnan, SKp., MKM

2. Pembantu Direktur I :

3. Pembantu Direktur II :

4. Pembantu Direktur III :

5. Senat Poltekkes :

 Ketua :
 Sekretaris :
 Anggota : Perwakilan Jurusan/Prodi
6. Ka. Sub. Bag ADUM : Joni Rizal, S.Sos, MM

7. Ka. Sub. Bag ADAK : Hj. Helda Hasan, S.Pd, S.Kep

8. Ka. Pusat Pengembangan dan : Dr. Aslis Wirda Hayati, SP, M.SI

Penjaminan Mutu

9. Ka. Unit Penelitian dan :

Pengabdian Masyarakat

10. Ka.Unit Laboratorium :

11. Ka. Unit SPI :

13. Ka. Unit ULP : Pahlawan Siregar, SE, M.Kes

14. Unit Perpustakaan : Hj. Ovita Vitrisia, S.Pd.

15. Unit Komputer : Al Kahfi Budiyarman, S.Kom, M.Si


16. Ka. Unit Asrama :

17. Ka. Urusan Akademik : Zedti Fitriani Dewi, S.Kep, Ners

18. Ka. Urusan Kemahasiswaan : Angelia Safitri, SKM

19. Ka. Urusan Sistem Informasi : Essa Nita Ceria, MPH

20. Ka. Urusan Umum : Sri Mulyenti, SKM, M.Kes

21. Ka. Urusan Kepegawaian : Lusi Sepriana Lasmaria Sinaga, SKM, MKM

22. Ka. Urusan Keuangan : Nuraini N,S.Kom

23. Ka. Urusan BMN : Jepri Yarsah, AMTE

24. Ka. Urusan Akuntansi dan : Linda suryaningrum, SE

Pelaporan
STRUKTUR ORGANISASI POLTEKKES KEMENKES RIAU TAHUN 2019

DIREKTUR
DEWAN Hj. Rusherina, SPd, S.Kep, M.Kes
PERTIMBANGAN/ SENAT
WADIR I WADIR II WADIR III
PENGAWAS
H. Husnan, SKp, MKM Hj. Juraida Roito Harahap, SKM, M.Kes Fitri, SP, MKM

SATUAN PENGAWAS INTERNAL

Ka. SUB BAGIAN Ka. SUB BAGIAN


ADMINISTRASI AKADEMIK ADMINISTRASI UMUM
Hj. Helda Hasan, S.Pd, S.Kep Jonirizal, S.Sos, MM

- Ka. PRODI DIII


Ns.Ardenny,S.Kep,M.Kep
Ka. UNIT TEKNOLOGI INFORMASI
INSTALASI
Al Kahfi Budiyarman, S.Kom, MM
- Ka. PRODI DIV
Ka. JURUSAN KEPERAWATAN Ka. PUSAT PENELITIAN DAN
Idayanti,S.Pd, M.Kes
Ns.Wiwiek Delvira, S.Kep, PENGABDIAN MASYARAKAT
M.Kep Fatiyani Alyensi, SST, M.Kes
- Ka. PRODI DIII DILUAR Ka. UNIT LABORATORIUM TERPADU
KAMPUS UTAMA J.M. Metha, S.Kep,Ners, Med.Ed
Ns. Elmukhsinur, S.Kep,
M.Biomed
-
Ka. UNIT PERPUSTAKAN TERPADU
- Ka. PRODI DIII Ka. PUSAT PENJAMINAN MUTU & Hj. Ovita Vitrisia, S.Pd, M.Ed
Hamidah, SST, PENGEMBANGAN PENDIDIKAN
M.Kes Dr. Aslis Wirda Hayati, SP, M.Si
Ka. JURUSAN KEBIDANAN
Lailiyana, SKM, MKM - Ka. PRODI DIV Ka. UNIT PENGEMBANGAN BAHASA
Yan Sartika, SST, Sri Mulyani, S.Tp, M.Si
M.Keb

Ka. JURUSAN GIZI


Roziana, SST, M.Gizi KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
a. Jumlah PNSSDM Poltekkes Kemenkes Riau
Jumlah Sumber daya manusia Poltekkes Kemenkes Riau pada tahun 2017 menurut golongan kepangkatan umur dan gender dapat dilihat seperti

di bawah ini.

Tabel I.1. JUMLAH SDM POLTEKKES KEMENKES RIAU MENURUT GOLONGAN, UMUR DAN GENDER TAHUN 2017

JUMLAH PEGAWAI POLTEKKES KEMENKES RIAU

PENDIDIKAN TERAKHIR
PNS/ GOL TENAG UMUR (TAHUN) GENDER
DIREKTORAT/
6 A TO KESEHATAN NON KESEHATAN TO TO
JURUSAN JML TOTAL
TAL J J TAL TAL
PNS SDM
KO N SDM M JP JS M SDM 21 31 41 51 SDM
JPM JPM D D D D ≥
I II III IV TRAK SD SI S2 S3 L SD M M SI S2 S3 L - - - - L P
P A III IV III IV 61
P A 30 40 50 60

1 Direktorat 3 22 36 1 62 13 75 0 0 0 6 3 13 6 0 28 3 2 17 5 0 18 2 0 47 75 12 30 16 17 0 75 32 43 75

Prodi DIII
2 1 2 11 1 15 0 15 0 0 0 0 0 0 12 0 12 0 1 2 0 0 0 0 0 3 15 0 9 2 3 1 15 1 14 15
Kebidanan

Prodi DIII
3 0 1 9 1 11 2 13 0 0 0 0 0 1 9 0 10 0 1 2 0 0 0 0 0 3 13 0 6 3 3 1 13 6 7 13
Keperawatan

4 Prodi DIII Gizi 1 0 13 2 16 1 17 0 0 0 1 0 1 13 1 16 0 0 1 0 0 0 0 0 1 17 1 10 4 2 0 17 2 15 17

Prodi DIV
5 0 1 7 0 8 3 11 0 0 0 0 1 0 9 0 10 0 1 0 0 0 0 0 0 1 11 2 6 1 2 0 11 0 11 11
Kebidanan

Prodi DIV
6 0 0 8 1 9 1 10 0 0 0 0 0 2 8 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0 4 4 2 0 10 2 8 10
Keperawatan

5 26 84 6 121 20 141 0 0 0 7 4 17 57 1 86 3 5 22 5 0 18 2 0 55 141 15 65 30 29 2 141 43 98 141

PNS = 121 orang

Kontrak = 20 orang
b. Jumlah Dosen

Jumlah dosen yang melaksanakan proses belajar dan mengajar di Poltekkes Kemenkes Riau pada Tahun 2017 dapat di lihat sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini.

Tabel I.2. REKAPITULASI DOSEN TETAP DAN TIDAK TETAP POLTEKKES TAHUN 2017

TENAGA PENGAJAR TETAP TENAGA PENGAJAR TIDAK TETAP

N0 INSTITUSI KESEHATAN NON KESEHATAN KESEHATAN NON KESEHATAN TOTAL


JML JML JML JML
D4 S1 S2 S3 D4 S1 S2 S3 D4 S1 S2 S3 D4 S1 S2 S3

1 D III Kebidanan 0 0 12 0 12 0 0 0 0 0 0 3 9 0 12 0 0 5 1 6 30

2 D III Keperawatan 0 0 8 0 8 0 0 0 0 0 0 0 7 0 7 0 0 3 2 5 20

3 D III Gizi 0 0 13 1 14 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 3 0 3 19

4 D IV Kebidanan 0 0 10 0 10 0 0 0 0 0 0 1 17 1 19 0 0 3 0 3 32

5 D IV Keperawatan 0 0 8 0 8 0 0 0 0 0 0 1 9 0 10 0 1 0 1 2 20

0 0 51 1 52 0 0 0 0 0 0 5 44 1 50 0 1 14 4 19 121
c. Jumlah SDM Poltekkes Kemenkes Riau berdasarkan kelompok tenaga fungsional, non funsional dan Gender Tahun 2017

Jumlah sumber daya manusia Poltekkes Kemenkes Riau berdasarkan kelompok fungsional, non fungsional dan gender pada Tahun 2017 adalah sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini.

Tabel.1.3. JUMLAH SDM POLTEKKES KEMENKES RIAU MENURUT KELOMPOK FUNGSIONAL, NON FUNGSIONAL DAN GENDER TAHUN 2017

PNS POLTEKKES

KELOMPOK TENAGA FUNGSIONAL KELOMPOK TENAGA NON FUNGSIONAL


TOTAL
FUNGSIONAL
FUNGSIONAL DI JUMLAH Tenaga JUMLAH
Penunjang FUNGSIONAL Tenaga
NO DIREKTORAT/JURUSAN DOSEN BID KELOMPOK Kependidika TENAGA NON
(Instuktur & TEKNISI Pengajar
ADMINISTRA SI FUNGSIONAL n dan Umum FUNGSIONAL
Pustakawan)

JUML
L P L P L P L P L P L P L P L P L P
AH

1 Direktorat (Adum, Adak, Unit) 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 31 42 31 42 32 43 75

2 Prodi D.III Kebidanan 0 8 0 0 0 0 0 0 0 8 0 4 1 2 1 6 1 14 15

3 Prodi D.III Keperawatan 2 3 0 0 0 0 0 0 2 3 2 2 2 2 4 4 6 7 13

4 Prodi D.III Gizi 2 5 0 0 0 0 0 0 2 5 0 8 0 2 0 10 2 15 17

5 Prodi D.IV Kebidanan 0 4 0 0 0 0 0 0 0 4 0 5 0 2 0 7 0 11 11

6 Prodi D.IV Keperawatan 1 4 0 0 0 0 0 06 1 4 0 3 1 1 1 4 2 8 10

5 24 0 0 0 0 1 1 6 25 2 22 35 51 37 73 43 98 141
JUMLAH
29 0 0 2 31 24 86 110 141 141
2. Sarana Dan Prasarana

a) Sarana
Pelakasanaan kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di lingkungan Poltekkes Kemenkes Riau perlu dukungan sarana
gedung sebagai tempat proses belajar mengajar dan kegiatan admininistrasi.
M2
Luas tanah bangunan Poltekkes Kemenkes Riau + 16.480 yang terletak di tengah pusat kota Pekanbaru.
M2
Dengan luas tanah yang tersedia tersebut, lebih kurang 96% atau 15.944 telah dipergunakan untuk bangunan
gedung dan fasilitas lainnya.

TABEL I.4. JUMLAH DAN LUAS BANGUNAN GEDUNG

POLTEKKES KEMENKES RIAU TH.2017

Luas Bangunan Ukuran Luas Tahun Kondisi


No Ket
dan Sarana Penunjang P L (M2) Bangun R RR RB

I GEDUNG

1 Rektorat 2010 RR

Lantai 1 25,8 13,8 356

Knopi Lantai 1 6 5 30

Lantai 2 25,8 13,8 356

R.Rapat Direktur 6 5 30

Lantai 3 25,8 13,8 356

2 Kantin 7 7 49 1993 RR
3 Pos Jaga

Pos Jaga (Masuk) 5 2 10 2013

Pos Jaga ( Keluar) 5 2 10 2010 RR

4 Gedung Aula 35 11 385 1997 RR

5 Ruang Kelas Belajar

Kelas 1 (Kep) 11 7 77 1986 RB

Kelas 2 (Kep) 11 7 77 1986 RB

Kelas 3 (Kep) 11 11 121 1986 RB

Kelas 4 (Kep) 11 11 121 1986 RB

Kelas 5 (Perpus Lt.1) 9 6 54 2011

Kelas 6 (Perpus Lt.1) 7 6 42 2011

Kelas 7 (Perpus Lt.1) 7 6 42 2011

Kelas 8 (Perpus Lt.1) 8,5 6 51 2011

Kelas 9 (Perpus Lt.3) 8,5 6 51 2011

Kelas 10 (Perpus Lt.3) 7 6 42 2011

Kelas 11 (Perpus Lt.3) 7 6 42 2011

Kelas 12 (Perpus Lt.3) 9 6 54 2011

Kelas 13 (G. Gizi Lt.2) 8 7 56 1999 RR

Kelas 14 (G. Gizi Lt.2) 8 7 56 1999 RR

Kelas 15 (G. Gizi Lt.2) 8 7 56 1999 RR


Kelas 16 (G. Gizi Lt.1) 8 7 56 1999 RR

Kelas 17 (G. Samping 15 8 120 1991 RR


Gizi)

6 Perputaka 57 9 519 2011

7 Garase 10 10 100 1988 RR

8 Ruangan Dosen

R. Dosen Keperawatan 14,4 11 158 1998 RB

R. Dosen Kebidanan 24 12 288 1988 RR

R. Dosen Gizi 14 8 112 1999 RR

9 Laboratorium Terpadu 2011

Lantai 1 32 29 928

Knovi Lantai 1 9 6 54

Lantai 2 32 24 784

R. Ka. Unit Labor 9 6 54

Lantai 3 32 24 784

Lantai 4 32 24 784

10 Mushollah 10 7,5 75 1996 RR

11 R. Kemahasiswaan 13 9 117 2000 RR

12 Asrama Mahasiswa 36 22 792 1988 RR


13 Gudang 9 6 54 1993 RR
Jumlah 8.685
II FASILITAS LAINNYA
1 Lapangan Upacara 65 20 1.300
2 Lapangan Volly 30 10 300
3 Areal Parkir 50 50 2.500
4 Taman Rektorat 30 15 450
5 Taman Pustaka 30 30 900
Jumlah 5.450
Catatan : RR = Rusak Ringan, R = Rusak, RB = Rusak Berat

Tabel di atas menunjukan luas lahan /tanah Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau yang telah dipergunakan untuk pembangunan
gedung dan fasilitas lainnya seluas 15.944 M2 sisanya 536 M2 merupakan lahan yang dipergunakan untuk penghijauan dan saluran untuk
pembuangan limbah /kesling. Keadaan bangunan saat ini masih terdapat yang telah berumur antara 10 sampai dengan 25 tahun.

b) Prasarana
Prasarana Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau sebagai satu kesatuan dengan bangunan fisik serta seluruh peralatan, yang terdiri dari
prasarana listrik, prasarana air, penanggulangan kebakaran, jaringan komunikasi, dan saluran buang limbah kamar mandi.

1). Listrik

Kebutuhan listrik dengan kapasitas daya tersambung dan PLN minimal 200 KVA dengan memiliki sistim jaringan listrik
tegangan menengah 20 KV (jaringan listrik TM 20 KV) sesuai ketentuan yang berlaku.

a) Fasilitas listrik yang tersedia di Poltekkes Kemenkes Riau saat ini :


 Transformator (kapasitas 200 KVA)
 Peralatan panel dan asesories 2 Unit
 Sistim pengamanan (grounding)
b) Sebagai pengamanan kebutuhan listrik pada ruang-ruang khusus seperti ruang komputer, laboratorium, tersedia peralatan
UPS (Unlteruptable Power Supply), kapasitas UPS yang tersedia sangat rendah dan terbatas sehingga belum mampu memenuhi
kebutuhan seluruh peralatan.
c) Melengkapi ruangan dengan emergency lighting seperti ruang laboratorium, ruang belajar sebagai penerangan cadangan pada
saat terjadi pemutusan aliran daya listrik dari PLN atau generator set (Genset)
d) Penyediaan Generator Set (Genset)
Genset kapasitas 60 KVA merk Perkin 1 (satu) unit dengan BBM solar dalam kondisi baik, sedangkan 2 (dua) unit genset lainnya
tidak berfungsi lagi.

e) Grounding sistim panel gedung dan alat tidak terpisah, sehingga jika terjadi hubungan singkat jaringan instalasi gedung akan
mempengaruhi juga kinerja peralatan dan penerangan. nilai grounding sistem di Poltekkes belum memenuhi standard (untuk
peralatan 0,2 Ohm).

2). Air

Kebutuhan air bersih merupakan suatu kebutuhan pokok yang harus dapat dijamin kontinuitas distribusinya sehingga dapat memenuhi
kebutuhan yang cukup dan sesuai volume kebutuhan untuk pegawai, penghuni asrama dan kebutuhan instalasi dapur (kitchen). Jika
rata-rata kebutuhan air bersih 60 liter/hari, maka air bersih yang harus tersedia untuk PNS dan karyawan kontrak 141 orang x 60
liter = 8.460 liter/hari, sementara untuk penghuni asrama dibutuhkan air bersih minimal 100 liter x 200 Orang =20.000 liter/hari.
Sehingga total kebutuhan air bersih di Poltekkes Kemenkes Riau minimal 20.000 + 8.460 = 28.460 liter per hari. Penyediaan air bersih
saat ini memanfaatkan sumber air dari sumur bor dan perusahaan air minum.

3). Penanggulangan kebakaran


Sistem pelindung kebakaran masih bersifat sementara, dan belum direncanakan sesuai peraturan dan standar nasional maupun
interrnasional. Saat ini penanggulangan kebakaran masih dengan cara darurat yaitu penggunaan tabung racun api atau alat
pemadam api ringan (APAR) dan penyediaan air yang berasal dari sumur bor. Diharapkan di masa mendatang sistim penanggulangan
kebakaran menggunakan system :

a). Hydrant Kebakaran di luar bangunan

b). Hydrant Kebakaran di dalam bangunan

c). Sistem Penyediaan air dengan menggunakan reservoir dan pompa listrik

4). Komunikasi

Komunikasi sangat berperan dalam menunjang kecepatan dan ketepatan informasi di seluruh unit. Sistim komunikasi yang
dipergunakan saat ini di Poltekkes Kemenkes Riau adalah :

a) Telepon Eksternal
b) Hootspot
c) Sound Sistem
d) Televisi
e) Komputerisasi dan infocus
f) HP
g) Blackberry messenger
h) Yahoo messenger
i) Whatsapp messenger
j) Mailing list
k) E- learning

5). Pengolahan dan Pembuangan Limbah


Limbah cair yang berasal dari bangunan asrama, kantor, dan fasilitas lainnya disalurkan ke pembuangan umum. Khusus untuk limbah
yang berasal dari ruang laboratorium digunakan septick-tank sebagai penampungan dan peresapan.

6). Penyalur Petir

Untuk pengamanan gedung, peralatan dan manusia maka setiap gedung perlu dilengkapi dengan instalasi penangkal petir. Namun
beberapa gedung yang ada di lingkungan poltekkes saat ini belum dilengkapi dengan instalasi penangkal petir. Mengingat Poltekkes
merupakan pusat pendidikan dimana tingkat mobilisasi mahasiswa yang cukup tinggi di sekitar kampus, maka sistim pengamanan dan
keselamatan manusia serta sarana, prasarana dan alat perlu mendapat prioritas utama.

7). Pelayanan Transportasi

Transportasi yang digunakan untuk kegiatan praktik mahasiswa ke lapangan dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda
enam /bus. Masalah yang dihadapi adalah ketersediaan kendaraan hanya 1 (satu) unit yakni kendaraan bus roda enam yang
dipergunakan untuk mengantar dan menjemput mahasiswa yang melakukan praktik ke lapangan, kondisinya masih baik.

8). Pagar

Pagar merupakan salah satu prasarana pengaman di lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau, dan sangat
bermamfaat untuk mengamankan tanah milik Poltekkes Kemenkes Riau. Kondisi pagar dalam keadaan baik .

9). Kendaraan Operasional

Jumlah kendaraan operasional dalam menunjang kegiatan di lingkungan Poltekkes Kemenkes Riau berjumlah 9 unit kendaraan dengan
berbagai jenis. Kendaraan operasional menunjang kegiatan belajar mengajar.
TABEL I.5. JUMLAH KENDARAAN OPERASIONALPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU

TAHUN 2017

Kondisi
Jenis Keterangan
No Nama Kenda Merk/ Type Tahun
raan R RB Baik (No.Pol)

1 Bus Roda 6 Mitsubushi 2010 - - B BM 7401 AP


2 Minibus Roda 4 Toyota Innova 2006 - - B BM 1539
3 Minibus Roda 4 KIA/ Travello 2007 - - RB BM 7371
4 Minibus Roda 4 Avanza 2010 - - B BM 1419 TP
5 Minibus Roda 4 Avanza 2010 - - B BM 1430 TP
6 Min i b u s Roda 4 Avanza 2010 - - B BM 1431 TP
7 Min i b u s Roda 4 Suzuki APV 2010 - - B BM 1433 TP

8 Mini Bus Roda 4 Toyota Inova 2017 B BM 567 Tp

9 Microbus Roda 4 Isuzu 2017 B BM 7057 TP

Tabel di atas menampilkan jumlah dan jenis kendaraan operasional Politeknik Kemenkes Riau periode bulan Desember 2017.
DATA – DATA UMUM :

NAMA LEMBAGA / PEMILIK : PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA


CQ. KEMENTERIAN KESEHATAN
NAMA PEMAKAI : POLITEKNIK KESEHATAN RIAU
ALAMAT : JL. MELUR NO. 103 KELURAHAN HARJOSARI, KECAMATAN
SUKAJADI KOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
STATUS TANAH / ALAS HAK : Hak Pakai Sertifikat No. P.254 Tanggal 22 Oktober 1980
diuraikan dalam Gambar Situasi / Surat Ukur (GS/SU) No.
99/1980 tanggal 3 April 1980, berdasarkan PERDA KOTA
PEKANBARU No. 114/03 Tahun 2003 tanggal 17 Juni 2003
dirubah menjadi Hak Pakai Sertifikat No. 06/ Harjosari SU
No.20/2014 Tanggal 19 Agustus 2014.
LUAS PENGUASAAN TANAH : 16.480 m2
HASIL PENGUKURAN ULANG : 15.338 m2 (berdasarkan peta situasi surat hak pakai no. 254
BPN PROV. RIAU tahun 1980)
KOORDINAT E 1010 26I 04.1II N 000 31I 34.5II
BERKAS HASIL PENGUKURAN : No. 34032 / 2017 Sesuai Surat Tugas No. 1934/St-
ULANG DAN PETA 05.01/VIII/2017 tanggal 24 Agustus 2017.
PENGEMBALIAN BATAS TAHUN Petugas Ukur : NOVAN EKA SETIAWAN (BPN Kota Pekanbaru)
2017 Penunjuk Batas : TUBON WARSITO selaku kuasa dari Direktur
Poltekes Riau yang menjabat RUSHERINA DAN KEMENTERIAN
KESEHATAN
KOORDINAT : TM-30 48.2-46.213-10-8
TITIK TENGAH : 304092, 1558101
BERITA ACARA HASIL UKUR Nomor : 66 / 2017dikeluarkan oleh BPN Kota Pekanbaru
PENGEMBALIAN BATAS TANAH Tanggal 27 Oktober 2017 :
- Telah dilakukan pengukuran pengembalian batas
terhadap bidang tanah sesuai Sertifikat Hak Pakai No.
06/Harjosari yang diuraikan dalam Surat Ukur No.
20/2014 seluas 16.480 m2 berdasarkan data pada
Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru.
Setelah dilakukan perhitungan, penggambaran dan ploptting ke
dalam Peta Dasar Pendaftaran Sesuai data lapangan dan data
pada kantor pertanahan kota Pekanbaru, diketahuui bahwa
bidang tanah tersebut :
- Batas tanah yang bersepadan dengan bidang tanah Hak
Pakai No.06/Harjosari :
1. Sebelah Utara dengan Gang Aster.
2. Sebelah Selatan dengan Dinas Kesehatan Kota
Pekanbaru.
3. Sebelah Timur dengan Gang PMI, Rumah Sakit Ibnu
Sina (SU.236/1981).
4. Sebelah Barat dengan Jalan Melur, Dinas Kesehatan
Kota Pekanbaru.

- Bahwa pada sisi sebelahBarat didalam dokumen Hak


Pakai 06/Harjosari terdapat bidang tanah yang dikuasai
oleh pihak lain (Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru)
seluas 384 m2 dan pada sisi sebelahSelatan terdapat
bidang tanah yang dikuasai tetapi diluar dokumen Hak
Pakai 06 seluas 85 m2.
- Pada dokumen Hak Pakai 06 bidang yang terkena
pelebaran jalan Melur dan Gang PMI seluas 497 m2,
sehingga luas yang dikuasai saat ini seluas 15.599 m2.
- Bahwa didalam SU 20/2014 dh GS.99/1980 garis batas
sebelah Selatan berupa garis putus-putus, sehingga
masih perlu ditegaskan kembali batas bidang tanahnya
(PP 10 TAHUN 1961).
Pengelolaan Lingkungan yang Telah dan Akan Dilakukan Pengelolaan Lingkungan Yang Telah dan Akan Dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.2. Pengelolaan Lingkungan yang Telah dan Akan dilakukan

No Dampak Lingkungan yang Harus Dikelola Pengelolaan yang Telah Dilakukan Pengelolaan Yang Akan Dilakukan
1. Kualitas Air Tanah Pengolahan limbah cairdomestik dengan
mengalirkan grey water ke saluran drainase
dan mengolah Black Water ke Septic Tank
2. Kuantitas Air Tanah Dilakukan penghematan air dengan Tidak melakukan pengambilan air bawah
mamatikan keran PDAM saat tidak tanah
digunakan
3. Asap dan Kebauan dari Genset - Penataaan tapak dengan meletakkan Menambah vegetasi di sekitar ruang
genset diluar gedung kantor pada ruang genset dan seluruh gedung kantor bila
tersendiri yang tertutup. perlu
- Penataan Ruang Terbuka Hijau dengan
penanaman vegetasi yang dapat
menghasilkan udara segar.
4. Kebisingan dari Genset - Penataaan tapak dengan meletakkan
genset diluar gedung kantor pada ruang
tersendiri yang tertutup.
- Penataan Ruang Terbuka Hijau dengan
penanaman vegetasi yang dapat
menyaring.
5. Sampah dari kegiatan perkantoran - Penyediaan tempat sampah di setiap - Melakukan promosi pemilahan
ruangan. dan pengurangan sampah dengan
- Pembuangan sampah dari kantor ke poster.
TPS disekitar lokasi setiap hari. - Pemanfaatan kedua sisi kertas
- Penyediaan dan Penempatan untuk mengurangi penggunaan
tempat sampah yang dipilah kertas.
menurut jenisnya pada ruang dan - Mulai menerapkan konsep
halaman ‘paperless’, yaitu mengurangi
sebanyak mungkin penggunaan
kertas. Semua dokumen dibaca
melalui komputer masing-masing.
6. Gangguan lalulintas mobilisasi karyawan - Penempatan petugas satpam untuk
dan mengatur parkir kendaraan
karyawan dan tamu kantor.
- Penempatan rambu dan petunjuk
arah agar memudahkan dalam

Anda mungkin juga menyukai