Anda di halaman 1dari 48

Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

BAB II
GAMBARAN PELAYANAN RSUD ARIFIN ACHMAD

2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Provinsi Riau terletak
di Pusat Ibu Kota Provinsi Riau yang merupakan Rumah Sakit Umum Daerah milik
Pemerintah Provinsi Riau, dengan alamat Jl.Diponegoro No. 2 Pekanbaru,
Kelurahan Sumahilang Kecamatan Pekanbaru Kota Riau 28156. Luas lahan yaitu
8,1 Ha, dengan luas bangunan : 81.360m², terdiri dari 9 gedung bertingkat dan 14
gedung tidak bertingkat sesuai master plan rumah sakit. Secara geografis RSUD
Arifin Achmad sebelah utara berbatasan dengan jalan Hang Tuah, sebelah Selatan
dengan jalan Kartini, sebelah Timur dengan jalan Diponegoro dan sebelah Barat
dengan jalan Mustika.

Rumah Sakit ini yang awalnya bernama RSUD Pekanbaru ditingkatkan


menjadi Rumah Sakit Kelas B Pendidikan melalui Keputusan Menkes dan Kessos
No.240/Menkes/SK-III/2001 dan pada tahun 2005 diubah namanya menjadi RSUD
Arifin Achmad melalui SK Gubernur No.Kpts.377/VIII/2005 tentang Pembentukan
Nama Gedung dan Bangunan Milik Pemerintah Provinsi Riau. Tahun 2010 mulai
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-
BLUD) melalui Keputusan Gubernur Riau Nomor 305/II/2010 Tentang Penetapan
RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau sebagai PPK-BLUD RSUD Arifin Achmad menjadi
status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Selanjutnya pada tanggal 23 Agustus
2012 ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan utama Fakultas Kedokteran
Universitas Riau melalui Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
HK.03.05/I/1542/12.

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun 2016


tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau, dinyatakan
bahwa kedudukan RSUD Arifin Achmad adalah Perangkat Daerah. Sebagai salah
satu perangkat daerah diserahi wewenang, tugas dan tanggung jawab
melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna, dengan
mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan, dilaksanakan secara serasi
terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan, serta melaksanakan upaya
rujukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam

9
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

melaksanakan wewenang tugas dan tanggung jawab tersebut Direktur RSUD Arifin
Achmad berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Riau.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Riau Nomor 50 Tahun 2015 tentang


Rincian Tugas dan Fungsi Tata Kerja RSUD Arifin Achmad, maka tugasnya adalah
membantu Gubernur Riau melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna dengan mengutamakan pengobatan dan pemulihan tanpa
mengabaikan peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit yang dilaksanakan
melalui penyediaan pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat, tindakan
medik, dan penunjang medik. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut Rumah
Sakit Umum Daerah Arifin Achmad mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan penyelenggaraan perumusan kebijakan dan pelaksanaan
tugas pada Wakil Direktur Bidang Medik dan Keperawatan, Bidang Pelayanan
Medik, Bidang Keperawatan, Bidang Fasilitasi Pelayanan Medik, Wakil Direktur
Bidang Umum, Sumber Daya Manusia dan Pendidikan, Bagian Sumber Daya
Manusia, Bagian Pendidikan dan Penelitian, Bagian Umum, Wakil Direktur
Bidang Keuangan, Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana, Bagian
Akuntansi, Bagian Perencanaan Anggaran;
2. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pada Wakil Direktur Bidang Medik
dan Keperawatan, Bidang Pelayanan Medik, Bidang Keperawatan, Bidang
Fasilitasi Pelayanan Medik, Wakil Direktur Bidang Umum, Sumber Daya
Manusia dan Pendidikan, Bagian Sumber Daya Manusia, Bagian Pendidikan dan
Penelitian, Bagian Umum, Wakil Direktur Bidang Keuangan, Bagian
Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana, Bagian Akuntansi, Bagian Perencanaan
Anggaran;
3. Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pada Wakil Direktur
Bidang Medik dan Keperawatan, Bidang Pelayanan Medik, Bidang Keperawatan,
Bidang Fasilitasi Pelayanan Medik, Wakil Direktur Bidang Umum, Sumber Daya
Manusia dan Pendidikan, Bagian Sumber Daya Manusia, Bagian Pendidikan dan
Penelitian, Bagian Umum, Wakil Direktur Bidang Keuangan, Bagian
Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana, Bagian Akuntansi, Bagian Perencanaan
Anggaran;
4. Penyelenggaraan tugas dan fungsi lain sesuai dengan tugas dan fungsinya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.

10
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

Susunan Organisasi RSUD Arifin Achmad yang diatur dalam Peraturan Gubernur
Riau Nomor 50 Tahun 2015 adalah sebagai berikut :
a. Direktur
b. Wakil Direktur, terdiri dari:
1. Wakil Direktur Bidang Medik dan Keperawatan, dengan 3 Bidang dan 6 Sub
Bidang:
1) Bidang Pelayanan Medik
a. Sub Bidang Perencanaan Pelayanan Medik
b. Sub Bidang dan Evaluasi Pelayanan Medik
2) Bidang Keperawatan
a. Sub Bidang Perencanaan Pelayanan Keperawatan
b. Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi Keperawatan
3) Bidang Fasilitas Pelayanan Medik
a. Sub Bidang Perencanaan Fasilitas Pelayanan Medik
b. Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi Fasilitas Pelayanan Medik

2. Wakil Direktur Bidang Umum, Sumber Daya Manusia dan Pendidikan,


dengan 3 Bagian dan 7 Sub Bagian:
1) Bagian Sumber Daya Manusia
a. Sub Bagian Administrasi Pegawai
b. Sub Bagian Pengembangan dan Mutasi Pegawai
2) Bagian Pendidikan dan Penelitian
a. Sub Bagian Pendidikan dan Pelatihan
b. Sub Bagian Penelitian/Pengembangan Perpustakaan
3) Bagian Umum
a. Sub Bagian Tata Usaha
b. Sub Bagian Rumah Tangga
c. Sub Bagian Hukum, Hubungan Masyarakat dan Kemitraan.
3. Wakil Direktur Bidang Keuangan, dengan 3 Bagian dan 6 Sub Bagian:
1) Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana
a. Sub Bagian Perbendaharaan
b. Sub Bagian Mobilisasi Dana

11
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

2) Bagian Akuntansi
a. Sub Bagian Akuntansi Keuangan
b. Sub Bagian Akuntansi Manajemen dan Verifikasi
3) Bagian Perencanaan Anggaran
a. Sub Bagian Penyusunan Anggaran
b. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan

Disamping struktur organisasi dengan jabatan struktural sesuai Peraturan


Gubernur Riau Nomor 50 Tahun 2015, RSUD Arifin Achmad juga mempunyai
kelompok jabatan fungsional yang dipimpin oleh seorang pejabat fungsional
ditetapkan oleh Direktur dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur.
Kelompok Jabatan Fungsional tersebut dengan tugas masing-masing, sebagai
berikut:
1. Satuan Pengawas Intern (SPI)
Satuan Pengawas Intern (SPI) adalah unit kerja BLUD yang menjalankan fungsi
pengawasan intern (Permenkeu Nomor 200/PMK.05/2017). Satuan Pengawas
Intern merupakan kelompok fungsional yang bertugas melaksanakan
pengawasan terhadap pengelolaan Sumber Daya Rumah Sakit. Pengawasan ini
mempunyai sifat untuk meneliti apakah kebijaksanaan pimpinan telah
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh para bawahannya. Satuan Pengawas
Intern ditetapkan oleh pimpinan dalam mengendalikan organisasinya yang
bersifat komprehensif. SPI RSUD Arifin Achmad dibentuk dengan Keputusan
Direktur RSUD Arifin Achmad No. 5/Sekr/I/RSUD/1998 tentang Pembentukan
Satuan Pengawasan Intern (SPI) di Lingkungan RSUD Arifin Achmad Provinsi
Riau dan Pengangkatan Satuan Pengawasan Intern (SPI) di Lingkungan RSUD
Arifin Achmad ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSUD Arifin Achmad
Nomor 30/Kpts/I/. Tugas pokok dan fungsi SPI sebagai berikut:
a. Membantu Direktur dalam melaksanakan pemeriksan operasional dan
keuangan menilai pengendalian
b. Pengelolaan dan pelaksanaanya di masing-masing unit kerja Rumah Sakit
dan memberikan rekomendasi (saran perbaikan) serta
c. Berfungsi meningkatkan indepedensi dan dapat memastikan bahwa
cakupan audit cukup luas, laporan hasil audit mendapat perhatian dan
tindak lanjut hasil audit cukup memadai.

12
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

2. Komite Medik
Komite medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola
klinis (clinical governance) agar staf medis dirumah sakit terjaga
profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi
medis, pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis (Permenkes RI Nomor
755/MENKES/PER/IV/2011). Komite Medik RSUD Arifin Achmad bertujuan
untuk mengatur tata kelola klinis (clinical governance) yang baik agar mutu
pelayanan medis dan keselamatan pasien di rumah sakit lebih terjamin dan
terlindungi serta mengatur penyelenggaraan komite medik di rumah sakit
dalam rangka peningkatan profesionalisme staf medis. Komite Medik
merupakan kelompok tenaga medis yang keanggotaannya terdiri dari Ketua-
ketua Kelompok Staf Medik, berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Direktur, dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih oleh anggotanya dan
ditetapkan dengan keputusan Direktur. Komite medik mempunyai tugas
meningkatkan profesionalisme staf medis yang bekerja di rumah sakit dengan
cara:
a. Melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan melakukan
pelayanan medis di rumah sakit;
b. Memelihara mutu profesi staf medis;
c. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis;
d. Membantu Direkturmenyusun standar pelayanan medik, memantau
pelaksanaannya, melaksanakan etika profesi, mengatur kewenangan profesi
anggota kelompok staf medik dan mengembangkan program pelayanan;
e. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Medik dapat dibantu oleh panitia
medik yang anggotanya terdiri dari kelompok staf medik dan tenaga profesi
lainnya secara ex-offisio, Panitia adalah kelompok kerja khusus yang
dibentuk untuk mengatasi masalah khusus, Pembentukan panitia
ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

Untuk hal tersebut diatas komite medik RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau
dibantu oleh sub komite kredensial, sub komite etika dan disiplin profesi, dan
sub komite mutu dan profesi.

13
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

3. Komite Koordinasi Pendidikan (KOMKORDIK)


Komite Koordinasi Pendidikan (KOMKORDIK) RSUD Arifin Achmad adalah
Komite yang mengurus proses pendidikan meliputi koordinasi, kebijakan,
penyelengaraan, administrasi, pembiayaan, evaluasi dan penjaminan mutu
pendidikan profesi kedokteran dan institusi pendidikan kesehatan lainnya, yang
terdiri atas unsur Rumah Sakit Pendidikan (RSP), Institusi Pendidikan
Kedokteran (IPK) dan Institusi Pendidikan Kesehatan lainnya yang memiliki
uraian tugas dan fungsi yang jelas, sesuai dengan Keputusan Direktur RSUD
Arifin Achmad Provinsi Riau tentang Pembentukan Komite Koordinasi
Pendidikan (KOMKORDIK) Nomor : Kpts.161/V/2018 tanggal 17 Mei 2018.
Tugas pokok dan fungsi dari KOMKORDIK adalah sebagai berikut:
a. Koordinasi pendidikan profesi kedokteran
Badan Koordinasi Pendidikan Kedokteran beranggotakan unsur RS dan
unsur Institusi Pendidikan Kedokteran. Badan ini akan diwakili oleh suatu
sekretariat bersama yang berkedudukan di RS.
b. Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan
RS Pendidikan memiliki kebijakan, peraturan dan ketetapan tertulis
mengenai pendidikan sehingga dapat menjamin terselenggaranya
pendidikan yang berkualitas tinggi.
c. Administrasi Pendidikan
RS Pendidikan memiliki pengelolaan administrasi pendidikan yang
berkaitan dengan penjadualan, administrasi nilai, umpan balik dan surat
menyurat.
d. Pembiayaan Pendidikan
RS Pendidikan dan Institusi Pendidikan Kedokteran mengelola sistem
pembiayaan pendidikan yang mendukung efektifitas, efisiensi dan mutu
pendidikan.
e. Evaluasi dan Penjaminan Mutu Sistem Manajemen dan Administrasi
Pendidikan
f. Badan koordinasi pendidikan melakukan evaluasi secara menyeluruh
terhadap semua proses manajemen dan administrasi pendidikan sesuai
dengan system penjaminan mutu yang telah ditetapkan sebelumnya

4. Komite Keperawatan
14
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

Komite Keperawatan adalah wadah non-struktural rumah sakit yang


mempunyai fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme
tenaga keperawatan melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi,
dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi (Permenkes RI nomor 49 Tahun
2013)
Penyelenggaraan Komite Keperawatan bertujuan untuk meningkatkan
profesionalisme tenaga keperawatan serta mengatur tata kelola klinis yang baik
agar mutu pelayanan keperawatan dan pelayanan kebidanan yang berorientasi
pada keselamatan pasien di Rumah Sakit lebih terjamin dan terlindungi. Komite
Keperawatan RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau merupakan kelompok profesi
perawat/bidan yang anggotanya terdiri dari perawat/bidan, diangkat dan
ditetapkan dengan Keputusan Direktur, berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Direktur, dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih oleh anggotanya.
Komite Keperawatan mempunyai tugas membantu Direktur menyusun standar
keperawatan, pembinaan asuhan keperawatan dan melaksanakan pembinaan
etika profesi keperawatan.
Untuk hal tersebut diatas Komite Keperawatan RSUD Arifin Achmad Provinsi
Riau dibantu oleh sub komite kredensial, sub komite etika dan disiplin
keperawatan, dan sub komite mutu keperawatan.

5. Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit


Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah (K3RS) mengurus segala
kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan bagi
sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung,
maupun lingkungan rumah sakit melalui upaya pencegahan kecelakan kerja dan
penyakit akibat kerja di rumah sakit (Permenkes RI Nomor 66 Tahun 2016).
Pengaturan K3RS bertujuan untuk terselenggaranya keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Rumah Sakit secara optimal, efektif, efisien dan
berkesinambungan.

15
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

Tugas pokok dan fungsi Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit
(K3RS) RSUD Arifin Achmad adalah sebagai berikut:
a. Membantu direktur menyusun standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rumah Sakit (K3RS)yang harus dilaksanakan oleh SDM rumah sakit
b. Membantu direktur dalam menyelenggarakan Sistem Manajemen K3,
Promosi K3RS, pelatihan dan penelitian K3RS di Rumah Sakit
c. Mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan K3RS
d. Menyusun Program K3RS dan rekomendasi untuk bahan peetimbangan
direktur yang berkaitan dengan K3RS
e. Pengawasan pelaksanaan program K3RS
f. Berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan rencana K3RS
g. Berperan sebagai investigator dalam kejadian penyakit akibat kerja (PAK)
dan kecelakaan kerja (KK) yang dilaksanakan sesuai ketentuan.

6. Komite Keselamatan Pasien


Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih
aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil (Permenkes RI Nomor 11 Tahun 2017).
Pengaturan Keselamatan Pasien bertujuan untuk meningkatkan mutu
pelayanan fasilitas pelayanan kesehatan melalui penerapan manajemen risiko
dalam seluruh aspek pelayanan yang disediakan oleh fasilitas pelayanan
kesehatan.
Tugas pokok dan fungsi Komite Keselamatan Pasien RSUD Arifin Achmad
mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Penyusunan standar dan pedoman Keselamatan Pasien;
b. Penyusunan dan pelaksanaan program Keselamatan Pasien;
c. Pengembangan dan pengelolaan sistem pelaporan Insiden, analisis, dan
penyusunan rekomendasi Keselamatan Pasien;

16
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

d. Kerja sama dengan berbagai institusi terkait baik dalam maupun luar
negeri;
e. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Keselamatan Pasien.

7. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


Komite PPI merupakan organisasi nonstruktural pada Fasilitas Pelayanan
Kesehatan yang mempunyai fungsi utama menjalankan PPI serta menyusun
kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi termasuk pencegahan infeksi
yang bersumber dari masyarakat berupa Tuberkulosis, HIV (Human
Immunodeficiency Virus), dan infeksi menular lainnya (Permenkes RI Nomor 27
Tahun 2017). Komite PPI dibentuk untuk menyelenggarakan tata kelola PPI
yang baik agar mutu pelayanan medis serta keselamatan pasien dan pekerja di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan terjamin dan terlindungi.
Tugas pokok dan fungsi Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
RSUD Arifin Achmad adalahsebagai berikut:
a. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI
b. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI dan dilaksanakan oleh petugas
kesehatan;
c. Penyusunan Standar dan SPO PPI
d. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut
e. Melakukan investigasi masalah atau kejadian luar biasa HAIs(Healthcare
Associated Infections) yang selanjutnya disingkat HAIs adalah infeksi yang
terjadi pada pasien selama perawatan di rumah sakit dimana ketika masuk
tidak ada infeksi dan tidak dalam masa inkubasi, termasuk infeksi dalam
rumah sakit tapi muncul setelah pasien pulang, juga infeksi karena
pekerjaan pada petugas rumah sakit dan tenaga kesehatan terkait proses
pelayanan kesehatan rumah sakit
f. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan usulan
untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan serta
pengendalian infeksi
g. Merencanakan pengadaa alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI
serta aman bagi yang menggunakan
h. Mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia (SDM) rumah sakit tentang PPI.
17
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

8. Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (KPMKP)


Komite peningkatan mutu adalah sekelompok staf yang bertugas melaksanakan
kegiatan dalam rangka peningkatan mutu di rumah sakit, yaitu mengumpulkan,
menganalisa dan memvalidasi data indikator pelayanan (Kepmenkes RI Nomor
34 tahun 2017). Dalam pelaksanaan tugas komite peningkatan mutu rumah
sakit dibantu oleh sub komite mutu dan sub komite manajemen risiko.

9. Komite Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPPRA)


Komite Program Pengendalian Resistensi Antimikroba yang selanjutnya
disingkat KPPRA adalah komite yang dibentuk oleh RSUD Arifin Achmad
Provinsi Riau dalam rangka mengendalikan penggunaan antimikroba secara
luas di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba adalah aktivitas yang ditujukan untuk mencegah dan/atau
menurunkan adanya kejadian mikroba resisten. Penggunaan antibiotik secara
bijak dan rasional dengan mempertimbangkan dampak muncul dan
menyebarnya mikroba (bakteri) resisten. Komite Program Pengendalian
Resistensi Antimikroba bertujuan menerapkan Program Pengendalian
Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit melalui perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi (Permenkes RI Nomor 08 Tahun 2015).
Program Pengendalian Resistensi Antimikroba mempunyai tugas dan fungsi:
a. Membantu kepala/direktur rumah rakit dalam menetapkan kebijakan
tentang pengendalian resistensi antimikroba;
b. Membantu kepala/direktur rumah sakit dalam menetapkan kebijakan umum
dan panduan penggunaan antibiotik di rumah sakit;
c. Membantu kepala/direktur rumah sakit dalam pelaksanaan program
pengendalian resistensi antimikroba;
d. Membantu kepala/direktur rumah sakit dalam mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan program pengendalian resistensi antimikoba;
e. Menyelenggarakan forum kajian kasus pengelolaan penyakit infeksi
terintegrasi;
f. Melakukan surveilans pola penggunaan antibiotik;
g. Melakukan surveilans pola mikroba penyebab infeksi dan kepekaannya
terhadap antibiotik;

18
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

h. Menyebarluaskan serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang


prinsip pengendalian resistensi antimikroba, penggunaan antibiotik secara
bijak, dan ketaatan terhadap pencegahan pengendalian infeksi melalui
kegiatan pendidikan dan pelatihan;
i. Mengembangkan penelitian di bidang pengendalian resistensi antimikroba;
j. Melaporkan kegiatan program pengendalian resistensi antimikroba kepada
Direktur/Kepala rumah sakit.

10. Pelayanan/Instalasi Rumah Sakit


Pelayanan/Instalasi merupakan unit penyelenggaraan pelayanan fungsional
di rumah sakit, dipimpin oleh seorang kepala dalam jabatan fungsional,
mempunyai tugas membantu direktur dalam penyelenggaraan pelayanan
fungsional sesuai dengan fungsinya (Kepmenkes RI Nomor
129/Menkes/SK/II/2008). Jumlah dan jenis instalasi disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuan rumah sakit dan perubahannya ditetapkan dengan
keputusan direktur sesuai dengan peraturan yang berlaku, kepala unit
pelayanan/instalasi ditetapkan dengan keputusan direktur. Berikut ini instalasi
yang terdapat di RSUD Arifin Achmad berdasarkan jenis pelayanan sebagai
berikut:
a. Pelayanan Gawat Darurat
1) Instalasi Gawat Darurat
b. Pelayanan Rawat Jalan
2) Instalasi Rawat Jalan
c. Pelayanan Rawat Inap
3) Instalasi Pelayanan Utama
4) Instalasi Rawat Inap Medikal
5) Instalasi Rawat Inap SurgikalPelayanan Bedah
6) Instalasi Bedah Sentral
7) Instalasi Anestesi dan Reanimasi

19
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

d. Pelayanan Fetomaternal dan Neonatus


8) Instalasi Fetomaternal
9) Instalasi Neonatus
e. Pelayanan Intensif
10) Instalasi Perawatan Intensif
11) Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu
g. Pelayanan Radiologi
12) Instalasi Diagnostik dan terapi
13) Instalasi Kanker Terpadu
14) Instalasi Radiologi
15) Instalasi Radioterapi
h. Pelayanan Laboratorium
16) Instalasi Patologi Klinik
17) Instalasi Patologi Anatomi
i. Pelayanan Rehabilitasi Medik
18) Instalasi Rehabilitasi Medik
j. Pelayanan Rekam Medik
19) Instalasi Rekam Medik
k. Pelayanan Farmasi
20) Instalasi Farmasi
l. Pelayanan Gizi
21) Instalasi Gizi
m. Pelayanan Sterilisasi
22) Instalasi Sterilisasi Sentral
n. Pelayanan laundry
23) Instalasi Sarana Keperawatan
o. Pelayanan Pemulasaran Jenazah
24) Instalasi Pemulasaran Jenazah
25) Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit
26) Instalasi Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis Rumah Sakit
27) Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

20
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

p. Pelayanan Pengelolaan Limbah


28) Instalasi Sanitasi dan Pertamanan
q. Pelayanan ambulance/kereta jenazah
r. Pelayanan administrasi manajemen
29) Instalasi Logistik
30) Instalasi Pengaduan Masyarakat (IPM)
31) Instalasi Casemix Center
32) Instalasi Elektronik Data Prosessing
Kelompok Staf Medis (KSM)
Kelompok Staf Medis (KSM) adalah kumpulan atau pengelompokan sejumlah
staf medis dengan bidang keahlian tertentu (Keputusan Direktur RSUD Arifin
Achmad Provinsi Riau Nomor Kpts 432/X/2016).
Kelompok Staf Medis (KSM) yang ada di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau:
1) KSM Bedah
2) KSM Ilmu Penyakit Dalam
3) KSM Ilmu Kesehatan Anak
4) KSM Obstetri dan Ginekologi
5) KSM THT
6) KSM Kulit dan Kelamin
7) KSM Radiologi
8) KSM Kedokteran Okupasi, Jiwa dan Fisik Rehabilitasi
9) KSM Patologi Anatomi
10) KSM Patologi Klinik
11) KSM Mata
12) KSM Neurologi
13) KSM Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler
14) KSM Paru
15) KSM Anestesi dan Terapi Intensif
16) KSM Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal
17) KSM Dokter Umum
18) KSM Gigi dan Mulut

21
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

Dewan Pengawas
Pada pasal 12 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 dinyatakan
bahwa Rumah Sakit dengan status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dibina dan
diawasi oleh Dewan Pengawas. Dewan Pengawas adalah organ yang bertugas
melakukan pengawasan terhadap pengelolaan BLUD. Dalam melaksanakan fungsi
Dewan Pengawas mempunyai tugas antara lain:
1. Menentukan arah kebijakan Rumah Sakit
2. Menyetujui dan mengawasi pelaksanaan Rencana Strategis
3. Menilai dan menyetujui pelaksanaan Rencana Anggaran
4. Mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya
5. Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien
6. Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban Rumah Sakit
7. Mengawasi kepatuhan penerapan etika rumah sakit, etika profesi dan peraturan
perundang-undangan
8. Melaksanakan pengawasan pengelolaan keuangan BLUD sesuai ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.

22
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

Sub Bagian Penelitian


dan Pengembangan
Perpustakaan

23
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

2.2. SUMBER DAYA RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU


2.2.1. Sumber daya manusia (SDM) Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad
Provinsi Riau saat ini berjumlah 1.557 orang, sementara kebutuhan sesuai
dengan pelayanan adalah 2.962 orang, sehingga masih kekurangan sebanyak
1.405 orang. Jenis tenaga yang masih banyak kekurangannya adalah perawat,
dimana jumlah saat ini 560 orang dan kebutuhan 1.122 orang, sehingga
masih kekurangan 562 orang. Data kondisi sumber daya manusia dapat
dilihat pada tabel 2.2.1 dibawah ini:
Tabel. 1
Kondisi SDM RSUD Arifin Achmad Tahun 2019
NO JENIS TENAGA KONDISI SAAT INI KEBUTUHAN s/d TAHUN 2024 KEKURANGAN
1 DOKTER SUB SPESIALIS 36 122 86
2 DOKTER SPESIALIS 102 114 12
3 DOKTER GIGI SPESIALIS 5 8 3
4 DOKTER GIGI 15 15 0
5 DOKTER UMUM 52 52 0
6 PERAWAT SPESIALIS 2 11 9
7 PERAWAT 560 1122 562
8 PERAWAT ANESTESI 23 33 10
9 PENATA ANESTESI 0 6 6
10 ASISTEN PENATA ANESTESI 2 28 26
11 BIDAN 104 154 50
12 APOTEKER 20 66 46
13 TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN 56 112 56
14 FISIOTERAPIS 16 22 6
15 ENTOMOLOG KESEHATAN 0 2 2
16 EPIDEMIOLOG KESEHATAN 0 2 2
17 SANITARIAN 0 7 7
18 NUTRISIONIS 21 72 51
19 RADIOGRAFER 22 40 18
20 PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN 48 67 19
21 FISIKAWAN MEDIS 3 5 2
22 TEKHNISI ELEKTROMEDIS 2 36 34
23 PEREKAM MEDIS 24 78 54
24 PSIKOLOGIS KLINIS 2 4 2
25 OKUPASI TERAPIS 2 8 6
26 TERAPIS WICARA 1 5 4
27 REFRAKSION OPTISION 2 3 1
28 ARSIPARIS 1 5 4
29 PENGADAAN BARANG DAN JASA 0 3 3
30 PEMBIMBING KESEHATAN KERJA 0 4 4
31 PENYULUH KESEHATAN 0 4 4
32 ADMINISTRATOR KESEHATAN 0 7 7
33 ADMINISTRASI 368 560 192
34 PRAMU KEBERSIHAN 68 165 97
35 PENGOLAH MAKANAN 0 20 20
TOTAL 1557 2962 1405

Sumber Data : Bagian SDM RSUD Arifin Achmad

23
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

2.2.2. Sarana dan Prasarana


Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
maksud atau tujuan organisasi, sedangkan prasarana adalah segala yang
merupakan penunjang terselenggaranya tugas pokok dan fungsi organisasi.
Secara umum sarana dan prasarana RSUD Arifin Achmad digunakan untuk
menunjang kegiatan pelayanan kesehatan.

RSUD Arifin Achmad memiliki lokasi gedung perkantoran dan pelayanan


yang terdiri dari 23 (dua puluh tiga) gedung sebagai berikut :
Gambar. 3
Site Eksisting

Penamaan Gedung/Ruang Pelayanan RSUD Arifin Achmad berdasarkan


keputusan Direktur Nomor : Kpts.132/VI/2017 tanggal 2 Juni 2017 adalah
sebagai berikut :

24
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

Tabel. 2
Nama Gedung dan Ruangan RSUD Arifin Achmad Tahun 2019
No Gedung Ruangan Penamaan
1 Utama 1. Kelas I, VIP, VVIP, S.VIP 1. Anggrek
2. Kelas I, VIP, VVIP, S.VIP 2. Bougenville
3. Kelas I, VIP, VVIP, Royal 3. Cempaka

2 Surgikal 1. Kelas III, HCU, Isolasi Dahlia


(Bedah Onkologi, Bedah
Plastik, Bedah Gimul, THT
dan Mata)

2. Kelas III, HCU, Isolasi Edelweis


(Bedah Umum/Digestive,
Bedah Orthopedy, Bedah
Saraf, Bedah Anak, Bedah
urologi dan Bedah Kepala
Leher)
3. Kelas II Flamboyan
4. Kelas I Gardenia

3 Medikal 1. VIP, Kelas I, II dan III (Paru) Jasmine


2. Kelas III, HCU, Isolasi Kenanga
(Penyakit Dalam)
3. Kelas III, HCU, Isolasi Chrisant
(Jantung dan Saraf)
4. Kelas I, II dan III (Perawatan Lily
Anak)
5. Kelas II Mawar
6. Kelas I Melati
4. Fetomaternal 1. Kelas I, II dan III (Ibu dan Teratai
Bayi)
2. Kelas I,II dan III Tulip
(Ginecology)
5. Neonatus 1. SCN Neonatus
2. NICU
6. Gawat Darurat 1. IGD Gawat Darurat
2. CVCU
7. Kanker Terpadu 1. Radioterapi Seruni
(Seruni)
2. Poli Onkologi Anak
3. Poli Onkologi
Kebidanan
8. Bedah Sentral 1. Lantai Basement : CSSD GBST (Gedung Bedah Sentral
Terpadu Terpadu)
2. Lantai dasar : OK Minor
+ One Day Care Surgery
3. Lantai 1 : ICU (Medical
dan Surgical ), PICU
4. Lantai 2 dan 3 : OK

25
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

Tabel. 3
Sarana dan Prasarana RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau
NO URAIAN SATUAN JUMLAH
I Air Conditioner (AC)
- CHILLER Unit 4
- AC AHU Unit 15
- AC FCU Unit 215
- AC CASET Unit 19
- AC SPLIT Unit 634
- FLOOR AC Unit 11
- AC CENTRAL Unit 4
- AC WINDOW Unit 1
2 Lift Unit 14
3 Sarana Transportasi dan Alat Komunikasi
- Mobil Jenazah Unit 2
- Mobil Dinas Unit 16
- Mobil Ambulance Unit 15
- Telephone Unit 7 Line
- Sound System (hunting Unit 1
4 Fasilitas Penyediaan Tenaga Listrik
- PLN
1255 KW X 2 Unit 1
1000 A Unit 1
1600 A Unit 1
1000 KVA Unit 1
- Genset
Perkins 1250 KVA Unit 2
Mercedest Benz 800 KVA Unit 1
Catterpilar 400 KVA, 500 KVA Unit 2
5 Fasilitas Penyediaan Air Bersih
- PDAM 20 m3/jam
- Sumur Bor Dalam 10 m3/jam
- Tandun 250 m3
- WTP 250 m3
- Sumur Bor Dangkal 2 m3/jam
6 Fasilitas Penyediaan Instalasi Pengolahan Limbah
- Limbah Cair (IPAL) 250 m3
- Limbah Cair (Irna Utama) 80 m3
7 Fasilitas Penyediaan Gas Medis
- 02 Outlet 964
- N20 Outlet 86
- MA4 Outlet 162
- VAC Outlet 878
- AGSS Outlet 63
8 Fasilitas Umum
- Kantin Unit 9
- Toserba Unit 2
- ATM Unit 5
- Mesjid Unit 1
- Tempat Fotocopy Unit 2
9 Fasilitas Kamar Mandi/WC Unit 426

26
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

2.3. KINERJA PELAYANAN RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU


Rumah Sakit sebagai perangkat daerah yang melakukan pelayanan publik dengan
mengacu pada beberapa standar maka capaian kinerja Rumah Sakit dapat dibagi
sebagai berikut :
1.3.1. Capaian Kinerja Umum RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau
RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau telah menyelenggarakan pelayanan
dibidang Kesehatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya untuk
pencapaian dan perwujudan sumber daya manusia yang berkualitas dan
bermutu di Provinsi Riau. Upaya tersebut dilaksanakan secara berkelanjutan
dan berkesinambungan yang berujung pada pelayanan kesehatan yang prima.
Secara umum kinerja pelayanan RSUD Arifin Achmad tahun 2019-2024 dapat
dilihat pada Tabel 2.3.1 berikut :
Tabel .4
Kinerja Umum Pelayanan Tahun 2014-2018
No Uraian Kondisi Tahun
Ideal 2014 2015 2016 2017 2018
1. Bed Occupancy 60-85% 65.78% 57.53% 58.42% 57.26% 67,92%
Rate (BOR)
2. Average Length 3-12 hari 4-5 Hari 4-5 Hari 4-5 Hari 4-5 Hari 4-5 Hari
of Stay
(AVLOS)
3. Bed Turn Over 40-50 kali 43 Kali 43 Kali 43 Kali 43 Kali 47 Kali
(BTO)
4. Gross Death <45 ‰ 68.2 ‰ 69.28 78.10‰ 82,47‰ 80,55‰
Rate (GDR) ‰
5. Net Death Rate <25 ‰ 38.1 ‰ 43.54 46.30‰ 52.33‰ 49,19‰
(NDR) ‰
6. Jumlah 151.619 153.548 147.768 158.766 138.246
Kunjungan org org org org org
Instalasi Rawat
Jalan
7. Jumlah Hari 136.583 141.315 131.290 116.012 135.111
Rawat Inap hari hari hari hari hari
8. Jumlah 29.338 29.109 22.705 24.205 22.235
kunjungan IGD orang orang orang orang orang

Bed Occupancy Rate (BOR) adalah persentase pemakaian tempat tidur pada
satuan waktu tertentu, dihitung berdasarkan jumlah hari perawatan
dibandingkan dengan jumlah tempat tidur yang ditetapkan melalui
keputusan Direktur yaitu 673 tempat tidur. Untuk mengakomodir RSUD
Arifin Achmad

27
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

sebagai rumah sakit pendidikan maka mulai tahun 2016 sampai dengan
tahun 2018 dilakukan redistribusi tempat tidur sesuai dengan cabang
keilmuan, sehingga mulai tahun 2018 tempat tidur yang difungsikan
sebanyak 545 tempat tidur. Disamping itu dengan diimplementasikan sistem
rujukan di era JKN maka tempat tidur VIP, VVIP dan Super VIP sering kali
tidak terpakai. Hal ini menyebabkan laporan angka BOR belum
menggambarkan nilai yang sesungguhnya.
Gross Death Rate (GDR) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000
penderita keluar dari rumah sakit dan Net Death Rate (NDR) adalah angka
kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar dari
rumah sakit dengan diimplementasikan sistem rujukan di era JKN, maka
pasien yang dirujuk ke RSUD Arifin Achmad adalah pasien dengan kasus
berat yang sudah tidak bisa ditangani oleh Rumah Sakit Kelas C (rumah sakit
jejaring).

1.3.2. Capaian Program Prioritas


Pada periode RPJMD Tahun 2014-2019, Renstra RSUD Arifin Achmad
memuat 2 (dua) program prioritas sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada BLUD RSUD Arifin
Achmad, dengan kegiatan Pelayanan kesehatan. Seluruh rincian kegiatan
Pelayanan kesehatan Pada BLUD bertujuan untuk terstandarisasinya
pelayanan kesehatan melalui akreditasi. Akreditasi Rumah Sakit fokus
pada peningkatan mutu dan keselamatan pasien, dimana RSUD Arifin
Achmad sudah terakreditasi paripurna versi 2012 pada tahun 2017.
Proses upaya perbaikan terus menerus dalam akreditasi ini sangat
menunjang pencapaian SPM RSUD Arifin Achmad. Penilaian akreditasi
rumah sakit dilakukan setiap 3 tahun sekali, sehingga pada tahun 2020
RSUD Arifin Achmad akan melaksanakan penilaian akreditasi kembali,
dengan menggunakan standar akreditasi SNARS edisi 1.1 sesuai dengan
kebijakan Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Hal ini mendorong
RSUD Arifin Achmad melakukan upaya yang lebih keras agar memenuhi
penilaian sesuai standar akreditasi SNARS edisi 1.1 tersebut.

28
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

Gambar. 4
Sertifikat Akreditasi

Disamping akreditasi, kegiatan pelayanan kesehatan pada BLUD juga


bertujuan untuk mewujudkan tercapainya layanan unggulan RSUD Arifin
Achmad yang terdiri dari Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Kanker
Terpadu dan Trauma Centre.

Dalam rangka optimalisasi pelayanan unggulan dilakukan beberapa


kegiatan sebagai berikut :
a. Pelayanan Jantung Terpadu
Dalam pelaksanaan layanan unggulan jantung terpadu RSUD Arifin
Achmad melakukan MoU dengan RS Jantung dan Pembuluh Darah
Harapan Kita tentang Rujukan Pelayanan, Pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM) dan Penelitian di Bidang Jantung dan Pembuluh
Darah. Sampai saat ini sudah berhasil melakukan 51 operasi jantung
terbuka dibawah binaan RSJP Harapan Kita.

b. Pelayanan Kanker Terpadu (Onkologi )


RSUD Arifin Achmad sudah memiliki Instalasi Kanker Terpadu,
dimana Instalasi ini adalah tindak lanjut dari screening–screening atau
assesment terhadap kanker atau tumor yang telah dilaksanakan dari
Poliklinik baik dari Poliklinik Rawat Jalan maupun Poliklinik Utama.
Tindak lanjut ini berupa pemeriksaan–pemeriksaan oleh dokter
penyakit dalam maupun dokter terkait. Produk Layanan Unggulan
Pusat Pelayanan Onkologi antara lain Bedah Onkologi, Onkologi
Ginekologi, Hematologi Onkologi Anak dan Radioterapi dengan alat
LINAC dan Brachiterapy

29
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

c. Trauma Centre
Pelayanan trauma ini berfungsi untuk menangani secara cepat Trauma
seperti accident (Kecelakaan) yang dialami oleh pasien yang masuk
melalui IGD. Dengan adanya Pusat Pelayanan Trauma ini diharapkan
Respon Time untuk menangani kegawatan pasien menjadi lebih cepat
dan apabila pasien tersebut membutuhkan tindakan lebih lanjut
dengan segera dan akurat.

2. Program peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit dengan kegiatan


Pengadaan alat kesehatan medis dan non medis seluruh unit pelayanan
dan pengadaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit. Program ini
dilakukan dalam bentuk kegiatan pembangunan fisik dan pengadaan
peralatan medis dan non medis sebagai berikut :
a. Pembangunan Fisik
Kegiatan pembangunan fisik berupa Penyelesaian pembangunan
gedung bedah sentral yang dilakukan pada tahun 2015 dan 2016
dengan 12 ruang operasi mayor, 4 ruang operasi minor, 30 tempat
tidur recovery, 28 tempat tidur pelayanan intensif serta penunjang-
penunjangnya.
b. Pengadaan Peralatan Medis dan Non Medis
Pada periode Renstra Tahun 2014-2019 dilengkapi peralatan medis
dan non medis diantaranya MRI, Brachiterapy, Fluoroscopy,
Flocitometri serta alat-alat medis lainnya.

1.3.3. Capaian Kinerja RSUD Arifin Achmad


1. Capaian Kinerja Pelayanan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal
(SPM)
Penetapan indikator kinerja pelayanan didasarkan pada Standar
Pelayanan Minimal (SPM) RSUD Arifin Achmad yang disusun berpedoman
pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008. Pencapaian
Kinerja Pelayanan RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau berdasarkan SPM
Tahun 2014-2018 dapat dilihat pada tabel 5 (T-C.23) berikut :

30
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

Tabel. 5 (T-C.23)
Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2014-2018

Indikator Kinerja Target Renstra Tahun Ke - Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Target
No. Pelayanan RSUD Arifin Target IKK Target Indikator SPM
NSPK 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
Achmad
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A. SPM
Indeks Kepuasan - - 70 70 72 75 78 70 70 70,88 76,07 78.70 99,30% 99,30% 98,44% 101,40% 100,90%
Masyarakat
1 Pelayanan Gawat - -
Darurat
1) Waktu tanggap pelayanan - - 5 menit terlayani setelah 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dokter di Gawat Darurat pasien datang

2) Kemampuan menangani 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
life saving anak dan
dewasa
3) Jam buka pelayanan gawat 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 24 jam 100% 100% 100% 100% 100%
darurat
4) Pemberi pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 84% 83% 90% 90% 99% 84% 83% 90% 90% 99%
kegawatdaruratan yang
bersertifikat ATLS/ BTLS/
ACLS/PPGD
5) Kepuasan Pelanggan ≥ 70% ≥ 70% ≥ 70% ≥ 70% ≥ 70% ≥ 70% 81,65% 75% 82,42% 83,60% 79% 116,64% 107,14% 117,74% 119,43% 112,86%

6) Kematian Pasien ≤ 24 jam ≤ 2/1000 (pindah ke ≤ 2/1000 ≤ 2/1000 ≤ 2/1000 ≤ 2/1000 ≤ 2/1000 0,01% 0,0009% 0,004% 0,004% 0,008% 20% 100% 50% 50% 25%
pelayanan rawat inap
setelah 8 jam)
7) Tidak adanya pasien yang 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
diharuskan membayar
uang muka

31
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

Indikator Kinerja Target Renstra Tahun Ke - Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Target
No. Pelayanan RSUD Arifin Target IKK Target Indikator SPM
NSPK 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
Achmad
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
2 Pelayanan Rawat Jalan
1) Indeks Kepuasan - - 90 90 90 90 90 90 81,61 80,17 68,14 75,27 77,88 90,67% 89,07% 75,71% 83,63% 86,53%
Pelanggan
2) Waktu tunggu di rawat 60 menit 60 menit 60 menit 60 menit 60 menit 60 menit 42 menit 44 menit 51 menit 68 menit 120 menit 142,85% 136,36% 117,64% 88% 50%
jalan
3) Dokter pemberi pelayanan 100% dokter spesialis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
di poliklinik spesialis
4) Ketersediaan pelayanan Pelayanan: 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1)   Klinik Umum
2)   Klinik Gigi
3)   Klinik Anak
4) Klinik Kebidanan dan
Penyakit Kandungan
5) Klinik Penyakit Dalam
3) Klinik Jantung
4)  Klinik THT
5)  Klinik Mata
6) Klinik Bedah
7)  Klinik Kulit - kelamin
8)   Klinik VCT
9)   Klinik Paru
10) Klinik Saraf
11)Klinik Pegawai

32
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

Indikator Kinerja Target Renstra Tahun Ke - Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Target
No. Pelayanan RSUD Arifin Target IKK Target Indikator SPM
NSPK 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
Achmad
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
5) Jam buka pendaftaran Hari Senin s.d Kamis pkl. 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pasien 08.00 s.d 11.00

Hari Jum’at pkl. 08.00 s.d 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
10.00

Hari Sabtu pkl. 08.00 s.d 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
10.00

6) Jam buka pelayanan Hari Senin s.d Kamis pkl. 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
poliklinik 8.00 s.d 14.00
Hari Jum’at pkl. 09.00 s.d 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
11.00

Hari Sabtu pkl. 09.00 s.d 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
13.00
3 Pelayanan Rawat Inap
1) Indeks Kepuasan - - 80 80 80 80 80 80 81,61 83,7 74,05 90 80,33 102,01% 103% 92,50% 112% 100,41%
Pelanggan
2) Pemberi pelayanan di Dr. Spesialis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
rawat inap
Perawat minimal 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pendidikan D3
3) Dokter penanggungjawab 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
di rawat inap
4) Ketersediaan pelayanan di a. Medikal 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
rawat inap b. Surgikal 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
c. Fetomatenal 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
d. Perawatan Intensif 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
e. Irna Utama 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

33
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

34
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

35
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

Target Renstra Tahun Ke - Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Indikator Kinerja Pelayanan Target Target Target Indikator
No.
RSUD Arifin Achmad NSPK IKK SPM
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
7 Pelayanan Radiologi
1) Pelaksana ekspertisi hasil 100% Dokter Sp.Rad 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pemeriksaan rontgen
2) Waktu tunggu hasil Max 2 Jam Max 2 Jam Max 2 Jam Max 2 Jam Max 2 Jam Max 2 Jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam 100% 100% 100% 100% 100%
pelayanan thorax foto
3) Kejadian kegagalan Max kerusakan foto 2 Max 2 % Max 2 % Max 2 % Max 2 % Max 2 % 0,8% 0,8% 0,8% 0,8% 0,5% 100% 100% 100% 100% 100%
pelayanan Rontgen %
4) Kepuasan pelanggan 80% 80% 80% 80% 80% 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
8 Pelayanan Labooratorim
1) Pelaksana ekspertisi hasil Patologi klinik : 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pemeriksaan laboratorium Dokter Sp.PK dan
tenaga analis yang
mahir
Waktu tunggu hasil
pelayanan:
a. Laboratorium Sentral Max 6 jam Max 6 jam Max 6 jam Max 6 jam Max 6 jam Max 6 jam 3 jam 3 jam 3 jam 3 jam 3 jam 100% 100% 100% 100% 100%
b. Laboratorium IRD Max 2 jam Max 2 jam Max 2 jam Max 2 jam Max 2 jam Max 2 jam < 2 jam < 2 jam < 2 jam < 2 jam < 2 jam 100% 100% 100% 100% 100%
2) Tidak adanya kesalahan Patologi Klinik :100 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pemberian hasil %
pemeriksaan laboratorium
3) Kepuasan pelanggan Patologi Klinik :80 % 80% 80% 80% 80% 80% 90% 90% 89,95% 91,6% 92,4% 112,50% 112,50% 112,44% 114,5% 115,5%

9 Pelayanan Farmasi
1) Waktu tunggu pelayanan
obat jadi
Rawat Jalan 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 22 menit 25 menit 99 menit 60 menit 100% 100% 100% 30,30% 50%
Rawat Inap max 2 jam max 2 jam max 2 jam max 2 jam max 2 jam max 2 jam 2 jam 2 jam 2 jam 2 jam 2 jam 100% 100% 100% 100% 100%
Gawat Darurat < 15 menit < 15 menit < 15 menit < 15 menit < 15 menit < 15 menit 5 menit 5 menit 4 menit 2 menit 2 menit 100% 100% 100% 100% 100%

2) Waktu tunggu pelayanan


obat racikan
Rawat Jalan 60 menit 60 menit 60 menit 60 menit 60 menit 60 menit 60 menit 30 menit 60 menit 150 menit 135 menit 100% 100% 100% 20% 22,22%
Rawat Inap max 2 jam max 2 jam max 2 jam max 2 jam max 2 jam max 2 jam 2 jam 2 jam 2 jam 2 jam 2 jam 100% 100% 100% 100% 100%
Gawat Darurat < 30 menit < 30 menit < 30 menit < 30 menit < 30 menit < 30 menit 20 menit 10 menit 60 menit 3 menit 3 menit 100% 100% 50% 100% 100%

3) Alat Kesehatan habis pakai


Rawat Inap max15 menit max15 max15 max15 max15 max15 15 menit 15 menit 15 menit 15 menit 15 menit 100% 100% 100% 100% 100%
menit menit menit menit menit
Gawat Darurat 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit 5 menit 2 menit 2 menit 2 menit 2 menit 2 menit 100% 100% 100% 100% 100%

Tidak adanya Kejadian 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kesalahan pemberian obat
Kepuasan pelanggan 90% 90% 90% 90% 90% 90% 72% 72,41% 69,41% 64,86% 66% 80% 80,45% 77,12% 72,07% 73,33%

Penulisan resep sesuai 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
formularium

36
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

37
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

Target Renstra Tahun Ke - Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
No. Indikator Kinerja Pelayanan Target Target Target Indikator
RSUD Arifin Achmad NSPK IKK SPM 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
14 Administrasi dan
Manajemen
1) Cost Recovery 40% 40% 40% 40% 40% 40% 56% 52,04% 56,30% 47,08% 53,47% 140% 130,10% 140,75% 117,70% 133,68%
2) Ketepatan waktu 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
penyusunan laporan
keuangan
3) Tindak lanjut penyelesaian 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
hasil pertemuan tingkat
direksi
4) Kelengkapan laporan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
akuntabilitas kinerja
5) Ketepatan waktu 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pengusulan kenaikan
pangkat
6) Ketepatan waktu 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pengurusan gaji berkala
7) Karyawan yang mendapat 60% 60% 60% 60% 60% 60% 25,90% 15,49% 43,17% 25,82%
pelatihan minimal 20 jam
pertahun
8) Kecepatan waktu Max2 jam Max2 jam Max2 jam Max2 jam Max2 jam Max2 jam 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pemberian informasi
tentang tagihan pasien
rawat inap
9) Ketepatan waktu 100% 100% 100% 100% 100% 100% 83,3% 75,0% 66,67% 83,3% 100% 83,3% 75,0% 66,67% 83,3% 100%
pemberian imbalan
(insentif) sesuai
kesepakatan waktu
15 Ambulance / Kereta
Jenazah
1) Waktu tanggap pelayanan 24 Jam 24 Jam 24 Jam 24 Jam 24 Jam 24 Jam 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
ambulance/ kereta jenazah
24 jam
2) Kecepatan memberikan 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 100% 100% 100% 100% 100%
pelayanan
ambulance/kereta jenazah
di rumah sakit

38
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

Target Renstra Tahun Ke - Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Indikator Kinerja Pelayanan Target Target Target Indikator
No.
RSUD Arifin Achmad NSPK IKK SPM
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
16 Pelayanan pemeliharaan
sarana medik dan non
medik
1) Kecepatan waktu 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 37,5 menit 39 menit <30 menit <30 menit 15 menit 80% 76,90% 100% 100% 200%
menanggapi kerusakan alat
(maksimal 30 menit)
2) Ketepatan waktu 100% 100% 100% 100% 100% 100% 50% 0% 0% 0% 40,62% 50% 0% 0% 0% 40,62%
pemeliharaan alat
3) Seluruh peralatan medis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 0% 7,50% 26,35% 25,10% 47,47% 0% 7,50% 26,39% 25,10% 47,47%
yang harus dikalibrasi
sudah terkalibrasi
4) Ketepatan waktu 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pemeliharaan alat

17 Pelayanan Laundry
1) Ketepatan waktu 100% 100% 100% 100% 100% 100% 95% 94% 94% 98% 98% 95% 94% 94% 98% 98%
penyediaan linen untuk
ruang rawat inap
2) Tidak adanya kejadian 100% 100% 100% 100% 100% 100% Tidak Terdokumentasi
linen yang hilang
18 CSSD
1) Terlayaninya permintaan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
sterilisasi untuk tindakan
kedokteran dan
keperawatan, pakaian
operasi dan produk steril
lainnya
2) Terlayaninya permintaan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
sterilisasi pakaian operasi
3) Terlayaninya permintaan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
sterilisasi kapas/verban
dan produk steril lainnya

39
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

Target Renstra Tahun Ke - Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Indikator Kinerja Pelayanan Target Target Target Indikator
No.
RSUD Arifin Achmad NSPK IKK SPM 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
19 Rehabilitasi Medik
1) Tidak adanya kejadian 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kesalahan tindakan
rehabilitasi medik
2) Kejadian drop out pasien 10% 10% 10% 10% 10% 10% Belum Terdokumentasi
terhadap pelayanan
rehabilitasi medik yang
direncanakan
3) Kepuasan Pelanggan: 95% 95% 95% 95% 95% 95% 83% 83% 83% 83% 83% 87,37% 87,37% 87,37% 87,37% 87,37%
a. Terhadap Administrasi
b. Terhadap Penata Rehab
Medik (FT, OT, TW,
Psikolog)
c.Terhadap Kebersihan dan
Kenyamanan
20 Pencegahan dan
pengendalian infeksi
1) Kegiatan surveylens 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
infeksi nosokomial
2) Ada Pengurus Komite PPI Anggota Komite PPI 50% 50% 50% 50% 50% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
(SK Direktur RS tentang yang Terlatih 50 %
Struktur Organisasi PPI)
3) Ada Anggota Tim PPI Anggota Tim PPI 50% 50% 50% 50% 50% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
yang Terlatih yang Terlatih 50%
4) Tersedianya Alat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pelindung Diri (APD) di
Setiap Instalasi
21 Pemulasaran Jenazah
1) Waktu tanggap pelayanan ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam ≤ 2 jam 2-3 jam 2-3 jam 2-3 jam 2-3 jam 100% 100% 100% 100% 100%
pemulasaran jenazah
(otopsi)
a.Pelayanan Administrasi ≤ 1 jam ≤ 1 jam ≤ 1 jam ≤ 1 jam ≤ 1 jam ≤ 1 jam 15 menit 15 menit 15 menit 15 menit 15 menit 100% 100% 100% 100% 100%
Pemulasaran Jenazah
b.Pelayanan Visum Labor ≤ 1 jam ≤ 1 jam ≤ 1 jam ≤ 1 jam ≤ 1 jam ≤ 1 jam 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 30 menit 100% 100% 100% 100% 100%
(Pemeriksaan Luar)
c.Pelayanan Penitipan ≤ 1 jam ≤ 1 jam ≤ 1 jam ≤ 1 jam ≤ 1 jam ≤ 1 jam 15 menit 15 menit 15 menit 15 menit 30 menit 100% 100% 100% 100% 100%
Jenazah
d. Pelayanan Otopsi > 2 jam > 2 jam > 2 jam > 2 jam > 2 jam > 2 jam 3 jam 3 jam 3 jam 3 jam 3 jam 100% 100% 100% 100% 100%

40
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

Dari 7 indikator SPM pada Pelayanan Gawat darurat, 5 indikator sudah


tercapai. Keberhasilan ini disebabkan oleh sudah berjalannya system
yang baik dan terstandarisasi Indikator Pemberi pelayanan kegawat
daruratan yang bersertifikat ATLS/BTLS/ACLS/PPGD belum mencapai
100% (rata-rata 89,20%) dan indikator Kematian Pasien ≤ 24 jam yaitu ≤
2/1000 juga belum tercapai (rata-rata pencapaian 49%). Hal ini
disebabkan oleh tidak adanya rawat inap sehari di Gawat Darurat.

Dari 6 indikator SPM pada Pelayanan Rawat jalan, 5 diantaranya sudah


tercapai. Keberhasilan ini disebabkan oleh sudah berjalannya system
yang baik dan terstandarisasi Indikator kepuasan pelanggan 90% masih
belum tercapai (rata-rata 85,12%). Hal ini disebabkan oleh Jadwal dokter
yang masih berubah , kedatangan ke poliklinik masih tergantung dengan
kegiatan pelayanan lainnya (visite, operasi dan lain-lain). Disamping itu
jumlah dokter untuk masing-masing sub spesialisasi masih bervariasi
dan lokasi poliklinik tersebar di beberapa area/gedung.

Dari 10 indikator SPM pada Pelayanan Rawat Inap, 8 diantaranya sudah


tercapai. Keberhasilan ini disebabkan oleh sudah berjalannya system
yang baik dan terstandarisasi, sementara indikator kejadian infeksi
nosokomial maksimal 1,5% belum tercapai (rata-rata pencapaian
95,96%) dan indikator kematian pasien >48 jam yaitu ≤0,24% juga
belum tercapai (rata-rata 8,8%). Hal ini disebabkan oleh RSUD Arifin
Achmad merupakan Rumah Sakit Pusat rujukan dari seluruh Rumah
sakit Kabupaten kota.

Dari 7 indikator SPM pada Pelayanan Bedah Sentral, 6 diantaranya


sudah tercapai. Keberhasilan ini disebabkan oleh sudah berjalannya
system yang baik dan terstandarisasi, sementara indikator Waktu tunggu
operasi elektif sejak ditetapkan oleh dokter bedah yang bersangkutan
yaitu 2 bulan belum tercapai (rata-rata pencapaian 93,54%) khusus
untuk waktu tunggu operasi sub spesialis tertentu seperti orthopedy
rata-rata 2-3 bulan dan operasi onkologi 6-9 bulan. Hal ini disebabkan
oleh peningkatan jumlah pasien, sementara jumlah dokter untuk sub
spesialis tertentu masih terbatas.

41
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

Dari 7 indikator SPM pada pelayanan Persalinan dan Perinatologi, 5


diantaranya sudah tercapai. Keberhasilan ini disebabkan oleh sudah
berjalannya system yang baik dan terstandarisasi. Indikator Kemampuan
menangani BBLR 1500gr-2500gr yaitu 100% masih belum tercapai
(rata-rata pencapaian 86,65%). Indikator Pertolongan Persalinan melalui
seksio cesaria yaitu maksimal 20% belum tercapai (rata-rata pencapaian
36,70%). Hal ini disebabkan diterapkannya sistem rujukan berjenjang di
era JKN, RSUD Arifin Achmad tidak menerima pasien persalinan normal
dan sebagian besar persalinan yang dirujuk adalah pasien dengan
penyulit.

Dari 2 indikator SPM pada Pelayanan Intensif (ICU/CVCU/PICU/NICU),


indikator Rata – rata pasien yang kembali ke ruang perawatan intensif
dengan kasus yang sama ≤ 72 jam sudah tercapai 100%. Sementara
indikator Pemberi pelayanan Unit Intensif khusus perawat minimal D3
dengan sertifikat perawat mahir ICU/CVCU/PICU/NICU/Setara belum
mencapai 100% (rata-rata 42,47%). Untuk itu perlu peningkatan
keterampilan melalui pelatihan bagi Perawat intensif.

Dari 4 indikator SPM pada Pelayanan Radiologi sudah tercapai dengan


rata-rata pencapaian 100%. Keberhasilan ini disebabkan sudah
berjalannya system yang baik dan terstandarisasi di Instalasi Radiologi.

Dari 3 indikator SPM pada Pelayanan Laboratorium semua sudah


tercapai dengan rata-rata pencapaian 100%. Keberhasilan ini
disebabkan oleh sudah berjalannya system yang baik dan terstandarisasi
di Laboratorium Patologi Klinik dan Patologi Anatomi.

Dari 6 indikator SPM pada Pelayanan Farmasi, 3 diantaranya sudah


tercapai. Keberhasilan ini disebabkan oleh sudah berjalannya system
yang baik dan terstandarisasi. Indikator Waktu Tunggu Pelayanan Obat
Jadi Rawat Jalan yaitu 100% masih belum tercapai (rata-rata pencapaian
76,06%) dan indikator Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan
Rawat Jalan masih belum tercapai (rata-rata pencapaian 68,44%), Waktu

42
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

Tunggu Pelayanan Obat Racikan Gawat Darurat masih belum tercapai


(rata-rata pencapaian 90%). Hal ini disebabkan oleh peningkatan
pelayanan yang tidak diikuti dengan penambahan tenaga teknis
kefarmasian. Kekurangan tenaga tersebut juga berakibat pada belum
tercapainya indikator Indeks Kepuasan Pelanggan (rata-rata pencapaian
76,59%).

Dari 3 indikator SPM pada Pelayanan Gizi, indikator Ketepatan waktu


pemberian makanan kepada pasien sudah tercapai, disebabkan oleh
penyediaan makanan dan pengantaran oleh pramusaji diawasi dengan
baik. Indikator Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet yaitu
100% sudah tercapai pada tahun 2014, 2015 dan 2016. Namun karena
adanya kesalahan komunikasi di ruangan rawat inap maka pada tahun
2017 dan 2018 terjadi satu kesalahan pemberian diet yang
menyebabkan SPM pada 2 tahun tersebut tidak tercapai. Indikator Sisa
makanan yang tidak termakan oleh pasien yaitu Max 30 % sudah
tercapai pada tahun 2014 dan 2015, namun pada tahun 2016 melebihi
indikator yang ditetapkan yaitu 37,34%. Dengan demikian dilakukan
evaluasi terhadap standar porsi dan siklus menu sehingga pada tahun
2017 dan 2018 indikator SPM kembali mencapai 100%.

Indikator SPM pada Pelayanan Gakin sudah tercapai dengan rata-rata


pencapaian 100%. Keberhasilan ini disebabkan oleh dukungan anggaran
dari Pemerintah dan efektifnya Instalasi Pengaduan Masyarakat sehingga
semua keluhan masyarakat miskin dapat ditindak lanjuti.

Dari 4 indikator SPM pada Pelayanan Rekam Medik, 1 diantaranya


sudah tercapai yaitu indikator Waktu penyediaan dokumen rekam medik
pelayanan rawat inap, sementara indikator Kelengkapan pengisian
rekam medis 24 jam setelah selesai pelayanan masih belum tercapai
(dengan rata-rata pencapaian 51,35%), indikator Kelengkapan Informed
Concent setelah mendapatkan informasi yang jelas masih belum tercapai
(dengan rata-rata pencapaian 97,50%) dan indikator Waktu penyediaan

43
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan yaitu 10 menit belum


tercapai pada tahun 2014 s/d 2016, namun dengan dilakukannya
beberapa inovasi cara pendaftaran pasien rawat jalan dengan
memanfaatkan teknologi informasi, maka pada tahun 2017 dan 2018
indikator tersebut sudah tercapai.

Dari 2 indikator SPM pada Pelayanan Pengelolaan Limbah, 1


diantaranya sudah tercapai yaitu Pengelolan limbah padat infeksius
sesuai dengan aturan 100%, sementara indikator Baku mutu limbah cair
yaitu hasil pemeriksaan BOD, COD, TSS dan PH masih belum tercapai.

Dari 9 indikator SPM pada Pelayanan Administrasi dan Manajemen, 8


diantaranya sudah tercapai, Keberhasilan ini disebabkan oleh sudah
berjalannya sistem yang baik dan terstandarisasi. Indikator cost recovery
40% setiap tahunnya sudah melebihi target yang berarti biaya
operasional BLUD sudah lebih 40% dibiayai dari pendapatan. Indikator
Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun hanya
tercatat pada tahun 2017 dan 2018 dan standar belum tercapai
dikarenakan terbatasnya ketersediaan anggaran.

Semua indikator SPM pada Pelayanan Ambulance/Kereta Jenazah


sudah tercapai dengan rata-rata pencapaian 100%. Hal ini disebabkan
oleh ketersediaan mobil ambulance dan efektifnya pelaksanaan
pelayanan.

Dari 4 indikator SPM pada Pelayanan Pemeliharaan Sarana Medik


dan Non Medik, 2 diantaranya sudah tercapai yaitu Kecepatan waktu
menanggapi kerusakan alat (maksimal 30 menit) dan Ketepatan waktu
pemeliharaan alat 100%. Keberhasilan ini disebabkan oleh sudah
berjalannya system yang baik dan terstandarisasi. Indikator Ketepatan
waktu pemeliharaan alat masih belum tercapai (dengan rata-rata
pencapaian 18,12%). Hal ini disebabkan oleh ketergantungan kepada
teknisi khusus untuk alat medis berteknologi tinggi yang jumlahnya
terbatas. Indikator Seluruh peralatan medis yang harus dikalibrasi sudah

44
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

terkalibrasi 100% masih belum tercapai (dengan rata-rata pencapaian


21,29%). Hal ini disebabkan oleh sulitnya mendapatkan jadwal dari Balai
Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) untuk melakukan kalibrasi.

Indikator SPM pada Pelayanan Laundry masih belum tercapai,


indikator Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap
masih belum tercapai (dengan rata-rata pencapaian 95,80%) sekalipun
sudah terjadi peningkatan pada tahun 2017 dan 2018. Hal ini disebabkan
masih adanya outside laundry untuk pelayanan utama. Indikator Tidak
adanya kejadian linen yang hilang sampai saat ini belum terdokumentasi
karena belum tersentralisasinya linen sepenuhnya. Saat ini linen yang
sudah tersentralisasi hanya pelayanan bedah sentral (operasi elektif dan
emergency).

Dari 3 indikator SPM pada Pelayanan Central Sterile Services


Department (CSSD) semua sudah tercapai dengan rata-rata pencapaian
100%. Keberhasilan ini disebabkan oleh sudah berjalannya system yang
baik dan terstandarisasi di CSSD.

Dari 3 indikator SPM pada Pelayanan Rehabilitasi Medik, 1


diantaranya sudah tercapai yaitu indikator Tidak adanya kejadian
kesalahan tindakan rehabilitasi medik 100%, sementara indikator
Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi medik yang
direncanakan yaitu 10% belum terdokumentasi, indikator Kepuasan
Pelanggan 95% masih belum tercapai disebabkan oleh harapan pasien
pelayanan rehabilitasi medik lebih tinggi daripada pasien rawat jalan
lainnya.

Dari 4 indikator SPM pada Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


(PPI), semua sudah tercapai dengan rata-rata pencapaian 100%.
Keberhasilan ini disebabkan oleh sudah berjalannya system yang baik
dan terstandarisasi di PPI.

Indikator SPM pada Pelayanan Pemulasaran Jenazah sudah tercapai


dengan rata-rata pencapaian 100%. Keberhasilan ini disebabkan oleh
sudah berjalannya system yang baik dan terstandarisasi di Instalasi
Pemulasaran Jenazah.

45
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

46
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

2. Capaian Kinerja Keuangan berdasarkan Anggaran dan Realisasi


Pendanaan
Kinerja keuangan didasarkan pada Anggaran dan Realisasi Pendanaan
Pelayanan RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau tahun 2014 – 2018 seperti
pada tabel 6 (T-C 2 4) berikut :

47
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

Tabel. 6 (T-C.24)
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2014-2018

Rasio antara Realisasi dan Anggaran


Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan
Tahun ke-
Uraian ***)
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 Anggaran Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Pendapatan BLUD
124.034.194.386 191.076.718.500 210.619.000.000 221.149.950.000 230.000.000.000 168.127.487.047 198.747.619.585 208.231.978.881 203.279.598.300 240.352.252.969,19 136 104 99 92.84 104.50 195.375.972.577 203.747.787.356
RSUD AA
BELANJA DAERAH 322.554.606.221 665.449.565.749 495.215.876.934 570.183.655.601,05 707.652.692.424 302.929.333.309 524.279.097.325 462.691.001.828 517.341.775.292 449.094.697.373 93,7 78,79 93,3 90.73 63.46 552.211.279.386 451.267.181.025

Belanja tidak langsung 82.332.949.915 94.490.174.594,71 97.831.103.383 88.611.546.101,05 90.497.403.674 80.085.543.090 92.012.506.421 91.499.571.916 85.701.911.290 90.117.817.157 97,27 97,38 93,53 96.72 99.58 90.752.635.534 87.883.469.975
- Belanja pegawai 82.332.949.915 94.490.174.594,71 97.831.103.383 88.611.546.101,05 90.497.403.674 80.085.543.090 92.012.506.421 91.499.571.916 85.701.911.290 90.117.817.157 97,27 97,38 93,53 96.72 99.58 90.752.635.534 87.883.469.975
Belanja langsung 240.221.656.306 570.959.391.154 397.384.773.551 481.572.109.500 617.155.288.750 222.843.790.219 432.266.590.904 371.191.429.912 431.639.864.022 358.976.880.216 92,5 75,78 93,45 89.63 58.17 461.458.643.852 363.383.711.055
- Belanja pegawai 62.215.090.000 98.335.777.740 89.157.668.900 102.773.835.000 90.497.403.674 66.018.934.883 78.758.594.960 86.686.975.404 102.034.858.914 0 106,11 80,09 97,29 99.28 0 88.595.955.063 66.699.872.832

- Belanja barang dan jasa 116.867.074.800 215.423.132.730 190.073.932.646 210.987.834.712 368.186.919.413 121.667.278.892 167.472.732.905 177.179.102.117 187.631.419.619 300.011.732.291 104,11 77,74 93,26 88.93 81.48 220.307.778.860 190.792.453.165
- Belanja modal 40.053.678.460 257.200.480.684 118.153.172.005 167.810.439.788 248.968.369.337 35.157.576.444 186.035.263.039 107.325.352.391 141.973.584.469 58.965.147.925 87,78 72,33 90,84 84,36 23.68 166.437.228.055 105.891.384.854
PEMBIAYAAN
Penerimaan Pembiayaan
- Sisa Lebih Pembiayaan 11.415.179.113,39 10.510.318.572 4.513.785.263 11.568.653.262 9.301.682.765,53 10.510.318.572 4.513.785.263 11.568.653.262 9.301.682.765,53 11.331.599.493,19 92 42 256 80,4 121 9.461.925.795,18 9.445.207.671,14
Anggaran (SILPA)

Total 322.554.606.221 665.449.565.748,71 495.215.876.934 570.183.655.601,05 707.652.692.424 302.929.333.309 524.279.097.325 462.691.001.828 517.341.775.292 449.094.697.373 100,77 78,79 93,43 90,73 63.46 552.211.279.386 451.267.181.025

Sumber : Bagian Perencanaan Anggaran RSUD Arifin Achmad

47
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

Faktor yg mempengaruhi peningkatan rasio Pendapatan pada tahun


2014, 2015, 2017 dan 2018 disebabkan karena perbaikan sistem
administrasi, efektivitas dan efisiensi pelayanan. Sementara faktor yang
mempengaruhi penurunan rasio pendapatan pada tahun 2016 adalah
penurunan kunjungan jumlah pasien di rawat jalan dan rawat inap.

Pada tahun 2018 Belanja Pegawai ditiadakan karena kebijakan (surat


edaran) tidak boleh ada belanja pegawai sehingga honorarium pegawai
tidak tetap dibebankan kepada belanja barang dan jasa.

Realisasi Belanja Barang dan Jasa pada tahun 2014 melebihi target
(136%) dikarenakan terjadinya peningkatan pelayanan yang
menyebabkan kebutuhan terhadap barang dan jasa operasional yang
bersumber dari anggaran BLUD meningkat. Hal ini juga berdampak
kepada peningkatan pendapatan dari jasa layanan dari
Rp124.034.194.386,61 menjadi Rp168.127.487.047,64. Pada tahun 2015
realisasi belanja barang dan jasa terjadi penurunan, dari anggaran
Rp.215.423.132.730,00 terealisasi hanya Rp165.483.879.302,00
(77,74%). Hal ini disebabkan adanya penambahan anggaran pada APBDP
khusus untuk belanja barang dan jasa sebesar Rp88.481.809.194
sementara APBDP baru disah kan pada tanggal 15 Desember 2015
sehingga banyak kegiatan belanja barang dan jasa yang tidak dapat
dilaksanakan. Pada tahun 2018 dari target 100%
(Rp368.186.919.413,00) capaian hanya 81,48% (Rp300.011.732.291,00)
disebabkan oleh kebijakan rasionalisasi anggaran dan tidak ada
pelaksanaan APBDP

Realisasi Belanja Modal tahun 2015 hanya 72,33%


(Rp186.039.853.039,00) yang disebabkan oleh penambahan anggaran
pada APBDP sebesar Rp. 106.300.648.685,00 sementara APBDP baru
disah kan pada tanggal 15 desember 2015 sehingga banyak kegiatan
belanja barang dan jasa yang tidak dapat dilaksanakan. Tahun 2018
capaian belanja modal hanya 23,68% (Rp58.965.147.925,00) dari
anggaran Rp248.968.369.337,00. Hal ini disebabkan tidak terealisasinya
pembangunan ruang poliklinik Rumah Sakit senilai Rp39.494.337.752

48
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

dan pembangunan gedung rawat inap anak senilai Rp98.500.000.000.


Batalnya pembangunan ruang poliklinik disebabkan oleh proses
pengadaan yang berulang-ulang dan tidak mendapatkan pemenang
penyedia konstruksi sehingga mengakibatkan waktu pengerjaan menjadi
sangat pendek dan sangat beresiko terhadap pelayanan rawat jalan di
Rumah Sakit. Sedangkan pembangunan gedung rawat inap anak tidak
dapat diselesaikan oleh penyedia konstruksi dan terjadi pemutusan
kontrak.

2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN RSUD ARIFIN


ACHMAD PROVINSI RIAU
Berdasarkan hasil analisi terhadap visi misi Gubernur Riau, Renstra Kementerian
Kesehatan, RTRW dan KLHS maka tantangan dan peluang pengembangan pelayanan
RSUD Arifin Achmad dapat diuraikan sebagai berikut :
Tantangan :
1. Standar Akreditasi Rumah Sakit berkembang dengan cepat
Ditinjau dari Renstra Kementerian Kesehatan pada sasaran strategis ke-3 yaitu
Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dengan sasaran
yang akan dicapai yaitu terakreditasinya Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD),
dimana saat ini Standar Akreditasi Rumah Sakit berkembang dengan cepat.
Komite Akreditasi Rumah Sakit mengembangkan sistem penilaian akreditasi
yang awalnya versi 2012 menjadi Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit
(SNARS) Edisi 1 pada Tahun 2018 dan saat ini menjadi SNARS Edisi 1.1. Hal ini
menjadi tantangan bagi RSUD Arifin Achmad untuk mencapai standar akreditasi
tersebut.
2. Fasilitas pelayanan kesehatan luar negeri yang mudah dijangkau oleh
masyarakat Riau
Perda Nomor 10 Tahun 2018 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Riau Tahun 2018-2038, pasal 2 menyatakan bahwa Provinsi Riau berbatasan
sebelah utara dengan Selat Malaka artinya dekat dengan Negara Singapura dan
Malaysia. Disamping itu mindset masyarakat beranggapan bahwa rumah sakit di
luar negeri lebih unggul pelayanannya. Hal ini menjadi tantangan bagi RSUD

49
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

Arifin Achmad untuk meningkatkan fasilitas dan mutu pelayanannya termasuk


memperpendek antrian operasi elektif dan melakukan pengembangan layanan
terhadap pelayanan yang belum tersedia.

3. Berkembangnya Pelayanan Rumah Sakit Swasta di Provinsi Riau.


Sasaran Strategis ke-7 Renstra Kementerian Kesehatan yaitu Meningkatnya
daya guna kemitraan dalam dan luar negeri, dengan sasaran yang akan dicapai
adalah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk
mendukung kesehatan, merupakan tantangan bagi RSUD Arifin Achmad.

4. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pelayanan bermutu.


Hal ini merupakan tantangan bagi RSUD Arifin Achmad untuk meningkatkan
mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat dimana saat ini IKM RSUD Arifin
Achmad baru mencapai 78,70 dengan target 88,30 (Permenpan No. 14 Tahun
2017).

5. Adanya kebijakan Menkes tentang sistem rujukan


Salah satu Strategi pembangunan kesehatan 2015-2019 didalam Renstra
Kementerian Kesehatan yaitu Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan
Rujukan yang Berkualitas. Hal ini diimplementasikan dengan Surat Keputusan
Dirjen Bina Upaya Kesehatan Nomor HK.02.03/I/0363/2015 Tentang
Penetapan Rumah Sakit Rujukan Provinsi dan Rumah Sakit Rujukan Regional,
diperkuat dengan Keputusan Gubernur Riau Nomor. Kpts.1499/XII/2015
Tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Provinsi dan Rumah Sakit Rujukan
Regional di Provinsi Riau, dimana RSUD Arifin Achmad ditetapkan sebagai
Rumah Sakit rujukan Provinsi di Provinsi Riau. Tantangan yang dihadapi adalah
penguatan beberapa rumah sakit regional agar berfungsi sebagai rumah sakit
rujukan regional dan membangun jejaring antar rumah sakit dan sampai ke
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

6. Institusi pendidikan yang bekerjasama dengan RSUD Arifin Achmad mengacu


kepada kebijakan yang berbeda sehingga sinkronisasi belum optimal.
Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan merupakan salah satu
strategi

50
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

yang terdapat pada misi 1 didalam RPJMD. Hal ini menjadi tantangan bagi RSUD
Arifin Achmad sebagai rumah sakit pendidikan untuk meningkatkan pendidikan
tenaga kesehatan melalui upaya sinkronisasi dengan institusi pendidikan
kedokteran dan pendidikan kesehatan lainnya.

7. Kebijakan mengenai pengelolaan lingkungan semakin ketat


Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 10 Tahun 2018 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Tahun 2018 – 2038, perihal pembangunan berkelanjutan salah
satu isunya adalah belum optimalnya pengelolaan limbah. Hal ini merupakan
tantangan bagi RSUD Arifin Achmad untuk meningkatkan pengelolaan
lingkungannya termasuk pengelolaan limbah.

8. Teknologi Informasi berkembang cepat


Salah satu strategi yang terdapat pada misi 5 didalam RPJMD adalah
Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemerintahan untuk
menunjang kinerja birokrasi. Hal ini menjadi tantangan bagi RSUD Arifin
Achmad sebagai perangkat daerah yang melakukan pelayanan publik dengan
seluruh subsistem yang harus terintegrasi dengan memanfaatkan teknologi
informasi yang juga terintegrasi.

Peluang :

1. Terpenuhinya pembiayaan pelayanan kesehatan oleh pemerintah melalui


program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Program Penguatan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu
Indonesia Sehat (KIS) merupakan peluang bagi RSUD Arifin Achmad untuk
melakukan perbaikan pelayanan terutama bagi pasien peserta Penerima
Bantuan Iuran (PBI) melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu
Indonesia Sehat (KIS).

2. Adanya kebijakan Menkes tentang pembentukan Pelayanan Rawat Jalan


Eksekutif
Permenkes Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Rawat
Jalan Eksekutif di Rumah Sakit, membuka peluang bagi RSUD Arifin Achmad
untuk menyelenggarakan Pelayanan yang lebih baik dengan membentuk Rawat
Jalan Eksekutif .
51
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

3. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat


Pada RPJMD Provinsi Riau Tahun 2019-2024 dinyatakan bahwa terjadi
peningkatan ekonomi masyarakat terutama pada tahun 2016-2017, hal ini
merupakan peluang bagi RSUD Arifin Achmad dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat.

4. Lokasi strategis
Perda Nomor 10 Tahun 2018 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
Riau Tahun 2018-2038, pasal 6 menyatakan salah satu strategi Penataan Ruang
meningkatkan fungsi kawasan perkotaan sebagai tempat permukiman
perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan
sosial, dan kegiatan ekonomi sesuai dengan tatanan sosial dan lingkungan hidup
perkotaan. RSUD Arifin Achmad yang terletak dipusat kota Pekanbaru dan juga
lokasinya berada ditengah-tengah antara Kabupaten/Kota lainnya mempunyai
keunggulan dari segi akses dan dukungan sebagai Rumah Sakit Rujukan Provinsi
Riau.

Berdasarkan tantangan, peluang dan hasil evaluasi kinerja Periode Renstra


sebelumnya, maka RSUD Arifin Achmad merencanakan beberapa pengembangan 5
tahun kedepan sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan rujukan melalui :
a. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan melalui kegiatan:
1) Penyusunan Standar Kesehatan
2) Peningkatan standar kompetensi SDM Fungsional Kesehatan.
Dengan adanya tantangan Standar Akreditasi Rumah Sakit berkembang
cepat, maka RSUD Arifin Achmad harus secara terus menerus meningkatkan
standar pelayanan.
b. Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat dengan kegiatan Kemitraan Alih
Teknologi Kedokteran Dan Kesehatan
c. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada BLUD dengan kegiatan
Pelayanan Kesehatan mencakup :
1) Penambahan Pelayanan Geriatri

52
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

2) Pelayanan Ginjal Terpadu melalui Haemodialisa high performance unit


haemodialisis untuk kasus khusus yang tidak ada dirumah sakit lain dan
transplantasi ginjal.
3) Pembukaan Rawat Jalan Eksekutif.
4) Pengembangan Pelayanan Intensif dalam bentuk high care unit disetiap
ruangan rawat inap.
d. Program peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit dengan kegiatan
Pengadaan alat kesehatan medis dan non medis seluruh unit pelayanan dan
pengadaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit dengan kegiatan :

1) Pengadaan peralatan kesehatan medis dan non medis pelayanan Jantung


Terpadu
2) Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Pelayanan Jantung Terpadu
3) Pembangunan gedung radioterapi
4) Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Pelayanan Kanker Terpadu
5) Pengadaan peralatan kesehatan medis dan non medis pelayanan Kanker
Terpadu (Linac dan Path Scan)
6) DED Radioterapi
7) DED gedung Rehabilitasi Medik
8) Pembangunan Gedung Rehabilitasi Medik
9) Pembangunan Gedung Rawat Inap Anak
10) Pengadaan peralatan kesehatan medis dan non medis pelayanan
Rehabilitasi Medik

2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui pendidikan kedokteran,


pendidikan kesehatan lainnya dan penelitian melalui program :

a. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan melalui kegiatan Peningkatan


standar kompetensi SDM Fungsional Kesehatan
b. Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat melalui kegiatan Kemitraan
Alih Teknologi Kedokteran dan Kesehatan

53
Renstra RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2019-2024

3. Penyempurnaan fungsi administrasi berbasis teknologi informasi melalui


Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat dengan kegiatan Pengelolaan SIM-
RS, untuk menyempurnakan program teknologi informasi melalui integrasi
dengan semua rumah sakit jejaring.

54

Anda mungkin juga menyukai