Hary Oktavianto
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
http://sharetv.org/images/guide/184581.jpg
http://sharetv.org/images/guide/184581.jpg http://www.mobygames.com/images/shots/l/231146-dora-the-explorer-backpack-adventure-windows-screenshot-this.jpg
Hary Oktavianto Mikroprosesor & T. Antarmuka I PENS.2012 - 3 Hary Oktavianto Mikroprosesor & T. Antarmuka I PENS.2012 - 4
1
5/29/2012
1. Apa definisi sistem minimum? Dengan komponen yang minimum sudah dapat
melaksanakan tugas yang harus dikerjakan.
2. Yang diperlukan untuk membuat sistem minimum. Tiap tugas (proyek) yang dibuat bisa mempunyai
3. Problem dalam mendisain bus. hardware yang berbeda.
Se-minim-mungkin. Misal, bila program anda
memerlukan kode mesin sebanyak 500 byte, pakailah
eprom 1Kb saja (jika ada), jangan menggunakan
eprom 64Kb.
Contoh lain, bila anda hanya menggunakan 8-led
sebagai indikator output saja, gunakan latch, tidak
perlu menggunakan PPI.
Ukuran dan harga perlu mendapat pertimbangan.
Hary Oktavianto Mikroprosesor & T. Antarmuka I PENS.2012 - 5 Hary Oktavianto Mikroprosesor & T. Antarmuka I PENS.2012 - 6
Hary Oktavianto Mikroprosesor & T. Antarmuka I PENS.2012 - 7 Hary Oktavianto Mikroprosesor & T. Antarmuka I PENS.2012 - 8
2
5/29/2012
2. Yang diperlukan untuk membuat sistem minimum 2. Yang diperlukan untuk membuat sistem minimum
Oscillator Reset
Saat power-up, sangat menyenangkan bila sistem dapat mereset sendiri sistemnya tanpa
harus menekan push-button.
Dengan rangkaian diatas, kapasitor akan menjaga pin reset low selama beberapa saat,
R3 ditambahkan karena output dari TTL biasanya hasilnya adalah rangkaian power-on reset.
3.3V dan minimum level 1 untuk Z80 adalah 4.4V,
Karena sinyal pada kapasitor eksponensial, schmitt trigger digunakan untuk menjadikan sinyal
jadi harus di pull-up kotak. Schmitt trigger ini mempunyai histerisis sebesar 1.7V dan 0.9V.
Hary Oktavianto Mikroprosesor & T. Antarmuka I PENS.2012 - 9 Hary Oktavianto Mikroprosesor & T. Antarmuka I PENS.2012 - 10
Hary Oktavianto Mikroprosesor & T. Antarmuka I PENS.2012 - 11 Hary Oktavianto Mikroprosesor & T. Antarmuka I PENS.2012 - 12
3
5/29/2012
3. Problem dalam mendisain bus 3. Problem dalam mendisain bus : Noise Immunity
Hary Oktavianto Mikroprosesor & T. Antarmuka I PENS.2012 - 13 Hary Oktavianto Mikroprosesor & T. Antarmuka I PENS.2012 - 14
3. Problem dalam mendisain bus : Noise Immunity 3. Problem dalam mendisain bus
Z80
Hary Oktavianto Mikroprosesor & T. Antarmuka I PENS.2012 - 15 Hary Oktavianto Mikroprosesor & T. Antarmuka I PENS.2012 - 16
4
5/29/2012
3. Problem dalam mendisain bus 3. Problem dalam mendisain bus : Bus Loading
[1] Tx 7400 (TTL), Rx 74LS00 (LS TTL), berapa banyak rx yang mampu Diambil jumlah yang sedikit, kemungkinan
didrive tx dengan aman? terburuk, jadi 7400 mampu mendrive 20 IC
74LS00
[2] Berapa CMOS CD4001 yang mampu didrive 7400 dengan aman?
Hary Oktavianto Mikroprosesor & T. Antarmuka I PENS.2012 - 17 Hary Oktavianto Mikroprosesor & T. Antarmuka I PENS.2012 - 18
8. Problem dalam mendisain bus : Bus Loading 3. Problem dalam mendisain bus
Jawaban Reflection
[2] Berapa CMOS CD4001 yang mampu didrive 7400 Perbedaan impedansi antara Tx dan Rx. Setelah sampai ujung sinyal akan
dengan aman? dipaksa kembali dan menabrak transmitter. Ini yang disebut reflection.
Jawab :
Jika pulsa input sangat pendek, efeknya adalah pantulan pulsa berurutan.
Logik 1 7400 source IOH=400uA, CD4001 sink Bergantung pada amplitudo dan lama pulsa. Komponen yang butuh clock
IIH=1uA, jadi mampu mendrive 400 IC LSTTL seperti flip-flop atau latch bisa menghasilkan output yang salah karena
efek pantulan ini.
Logik 0 7400 sink IOL=16mA, 74LS00 source
IIL=1uA, jadi mampu mendrive 16000 IC LSTTL Efek pada sinyal pulsa yang lebih panjang adalah ripple yang berurutan
Kenyataannya ada 2 masalah : (biasa disebut ringing) pada pulsa yang dikirimkan. Efek ini bisa fatal
karena menyebabkan perubahan level logika sementara.
• (1). VOH dari TTL tidak sesuai (kurang tinggi) dengan
VIH CMOS, karena itu butuh R pull-up
Hary Oktavianto Mikroprosesor & T. Antarmuka I PENS.2012 - 19 Hary Oktavianto Mikroprosesor & T. Antarmuka I PENS.2012 - 20
5
5/29/2012
Reflection Crosstalk
Idealnya, receiver yang berada pada akhir jalur Pada bebrapa kasus kabel koaksial yang dipakai
transmisi akan menyerap semua energi dari pulsa
yang diberikan dan tidak akan menyebabkan
untuk menghubungkan tx dan rx, inti konduktor
pantulan. Pantulan ini hanya terjadi bila resistansi dibungkus dengan ground. Bungkus ini
input dari reciver sama dengan resistansi dari jalur menghindarkan timbulnya efek kapasitas kopling
transmisi. Jalur PCB dan kabel data mempunyai
antara dua konduktor yang berdekatan. Cara lain
karakteristik impedansi (resistansi dan reaktansi)
sekitar 100Ω sampai 200Ω. adalah twisted-pair, kabel sinyal dan ground dibelit.
Penambahan rangkaian pembagi tegangan akan Perlu diingat kabel driver dari TTL jangan lebih dari
membuat amplitudo dari pulsa pantulan akan selalu 15 – 30 feet karena akan menyebabkan beban
kurang dari amplitudo penyebabnya. Akhirnya
pantulan akan hilang. Untuk jalur kurang dari 3 feet,
kapasitif yang tidak diinginkan.
ini bukan masalah, tapi bila terjadi resonansi
kemungkinan timbul pantulan makin besar.
Untuk masalah jarak ini bisa digunakan driver dan
receiver khusus.
Hary Oktavianto Mikroprosesor & T. Antarmuka I PENS.2012 - 21 Hary Oktavianto Mikroprosesor & T. Antarmuka I PENS.2012 - 22
4. http://www.ee.bilkent.edu.tr/~ee212
5. http://www.interfacebus.com
http://tiradeslovelaugh.hubpages.com/hub/Atitude-determines-your-altitude
Hary Oktavianto Mikroprosesor & T. Antarmuka I PENS.2012 - 23