Definisi Trigonometri PDF
Definisi Trigonometri PDF
Modul 14
Definisi Trigonometri
Fotogrametri dapat didefinisikan sebagai suatu seni, pengetahuan dan teknologi untuk
memperoleh informasi yang dapat dipercaya tentang suatu obyek fisik dan keadaan
disekitarnya melalui proses perekaman, pengamatan/ pengukuran dan interpretasi fotografis
atau rekaman gambar gelombang elektromagnetik.
(1) Fotogrametri metrik, bidang yang berkaitan dengan pengukuran/ pengamatan presesi
untuk menentukan ukuran dan bentuk obyek, dan
(2) Fotogrametri interpretatif, yang berhubungan dengan pengenalan dan identifikasi obyek.
Untuk Penemuan pesawat udara oleh Wright Brothers tahun 1902 membawa
fotogrametri udara menjadi modern saat itu. Untuk aplikasi pembuatan peta topografi
pemotretan dengan pesawat udara dilakukan untuk pertama kalinya adalah pada tahun 1913.
Secara intensif foto udara juga digunakan pada perang dunia pertama dan kedua, baik untuk
survey rekonaisan maupun untuk keperluan intelejen.
o rekonaisan,
o studi kelayakan,
o perecanaan,
o perancangan,
o implementasi/ kostruksi,
o operasional/pengelolaan, serta
o pemeliharaan.
Sedang pemanfaatannya dalam Sistem Informasi Geografik (SIG), fotogrametri merupakan
salah satu cara perolehan data (data acquisition) yakni satu dari lima elemen utama SIG.
Foto udara dapat di bedakan berdasarkan beberapa aspek, antara lain dari sudut
pengambilannya, jenis emulsi dan jenis kamera yang digunakan. Jenis foto udara
berdasarkan sudut pengambilan
o Foto Udara Vertikal
o Foto Udara Oblique (miring)
o Foto Udara High Oblique (miring sekali)
o Black & White monochrome (BW), paling banyak digunakan untuk aplikasi
pemetaan, diantara jenis film yang paling murah.
o Black & White Infrared (BWIR), dapat meminimisasi pengaruh adanya cuasa
berkabut saat pemotretan
o Natural Color, untuk interpretasi pengenalan feature/ unsur dengan ciri warna
natural.
o Color Infrared (CIR), banyak digunakan untuk menejemen sumber daya alam
terutama untuk pengenalan feature yang mempunyai kadungan air.
Foto udara format kecil (small format aerial photograph) - SFAP dengan ukuran 6 cm
x 6 cm atau 24 mm x 35 mm. Gambar No.4 dan No.5 masing-masing menunjukan jenis kamer
Nikon AF 600
Kamera format 24 mm x 35 mm
Rollei 6002
Kamera format 6 cm x 6 cm
(metrik 23 cm x 23 cm)
KETERANGAN :
jam : Tanda waktu
Altimeter : Penunjuk ketinggian terbang terhadap mean sea level,
Niveau : Indikator kedataran foto/ kamera saat pemotretan,Panjang fokus kamera
Fiducial mark ; Tanda pada tengah-tengah sisi atau pojok foto untuk penentuan titik
utama foto.
14.6.5. Trike
Skala foto udara secara merupakan perbadingan antara panjang fokus kamera
dengan tinggi terbang pesawat terhadap bidang rata-rata tanah. Atau merupakan jarak antara
dua titik difoto dengan jaraknya di tanah.
NB. Skala diatas hanya berlaku untuk foto udara vertikal dan daerah yang relatif datar
14.13. PARALAKS
o Pasangan sinar dari foto kiri dan kanan dalam satu bidang dan berpotongan di
titik A
o Paralak-y = 0
o Paralak-x
o Pasangan sinar dari foto kiri dan kanan belum dalam satu bidang dan saling
bersilangan
o Paralak-x dan y ≠ 0
(1) membandingkan secara relatif besarnya (size) obyek satu dengan lainnya,
(2) terhalangnya obyek yang terletak dibelakang (lebih jauh) terhadap obyek
didepannya (lebih dekat), dari bayangan, dan pem-fokusan mata yang
berbeda untuk obyek yang jauh dandekat.
dBA = dB - dA
(1) Daerah yang akan diamati secara stereoskopik difoto dari posisi eksposur
yang berbeda yaitu pada daerah pertampalannya
(3) Pasangan obyek padai foto kiri dan kanan dan kedua mata kurang lebih
harus dalam satu bidang yang sama atau sumbu optik kedua mata harus
satu bidang.
(1) Anaglip, foto kiri dan kanan di cetak menggunakan basis warna yang
berbeda (hijau & merah), pengamatannya pun dilakukan dengan kacamata
warna, kiri hijau dan kanan merah. Cara ini digunakan pada beberapa alat
lama jenis optis dan produk softcopy.
(2) Polaroid, kedua foto diproyeksikan dengan dipolarisasi - 90°, untuk melihat
stereo digunakan kacamata polaroid dengan sudut polarisasi yang sesuai,
tidak populer digunakan pada alat fotogrametri,
(3) Flickering, mata kiri dan kanan dipaksakan untuk melihat foto kiri dan kanan
secara bergantian dengan selang waktu sedemikian rupa hingga kedua mata
dibuat seolah-oleh melihat masing foto secara bersamaan. Cara ini pun tidak
begitu populer digunakan pada alat fotogrametri,
(4) Split, dengan batuan sistem pengamat optis, mata kiri dibuat hanya melihat
foto kiri dan mata kanan hanya foto kanan. Cara ini dinilai praktis, handal dan
paling populer dimanfaatkan pada alat fotogrametri
o Mekanik contoh : Wild A9, A8, A10, Zeiss Planimat, Planicart, PG2, PG3, dlsb.