Anda di halaman 1dari 46

Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul

Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... i


DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Tujuan Umum .................................................................................. 1
B. Tujuan Khusus ................................................................................. 1
BAB II. MEMPERKIRAKAN JUMLAH SAMPEL YANG DIPERLUKAN ........................... 2
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam memperkirakan jumlah sampel
yang diperlukan ............................................................................... 2
1. Parameter Analisis ...................................................................... 2
2. Penentuan Massa Sampel Uji Setiap Parameter / Metode Uji ......... 5
3. Perhitungan Jumlah Sampel uji berdasarkan jumlah parameter ..... 5
B. Keterampilan yang diperlukan dalam Perhitungan Perkiraan Jumlah
Sampel Uji ....................................................................................... 6
C. Sikap kerja yang diperlukan dalam dalam Penyiapan Pengambilan
sampel uji Konvensional ................................................................... 6
BAB III. MEMPERKECIL UKURAN SAMPEL............................................................. 7
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Pengecilan Ukuran Sampel ........ 7
1. Alat Pelindung Diri dan Alat Pengambilan Sampel. ........................ 8
2. Prosedur penggunaan Alat Pelindung Diri .................................. 22
3. Prosedur Pengecilan Sampel Padatan yang Homogen ................. 24
B. Keterampilan yang diperlukan dalam Pengu ............................... 28
C. Sikap kerja yang diperlukan dalam Pelaksanaan Pengambilan sampel
uji ................................................................................................. 28
BAB IV. MELAKSANAKAN SAMPLING LABORATORIUM ........................................ 29
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Pelaksanaan Sampling
Laboratorium ................................................................................. 29
1. Prosedur Pengambilan Sampel Laboratorium ............................. 29
2. Prosedur Persiapan Sampel Analitik / sampel Uji ....................... 35

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: i dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

B. Keterampilan yang diperlukan dalam Pelaksanaan Pengambilan


sampel uji ...................................................................................... 38
C. Sikap kerja yang diperlukan dalam Pelaksanaan Pengambilan sampel
uji ................................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 39
DAFTAR ALAT DAN BAHAN ................................................................................. 40
A. Daftar Peralatan/Mesin ................................................................... 40
B. Daftar Bahan ................................................................................. 40
DAFTAR PENYUSUN ........................................................................................... 41

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: ii dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alat Pelindung Mata Safety googles ................................................. 10


Gambar 2. Alat Pelindung kepala ...................................................................... 10
Gambar 3. Masker........................................................................................... 11
Gambar 4. Berbagai jenis respirator dan filter. ................................................... 11
Gambar 5. Sarung tangan kain. ........................................................................ 12
Gambar 6. Sarung tangan karet. ...................................................................... 13
Gambar 7. Alat Pelindung kaki (sepatu) ............................................................ 14
Gambar 8. Jas laboratori.................................................................................. 15
Gambar 9. Double roll crusher. ........................................................................ 17
Gambar 10. Jaw crusher . ................................................................................. 18
Gambar 11. Rotary Sample Devider/RSD............................................................ 19
Gambar 12. Alat pengecil ukuran ultra Centrifugal Mill ZM 200 Retsch ................. 19
Gambar 13. Waring blender .............................................................................. 20
Gambar 14. Ayakan Tyler. ................................................................................. 21
Gambar 15. Skema pengambilan sampel Model 1. .............................................. 25
Gambar 16. Skema pengambilan sampel Model 2. .............................................. 26
Gambar 17. Pengambilan sampel lapangan. ....................................................... 27
Gambar 18. Pengurangan Jumlah Sampel Lapangan Tahap Akhir. ....................... 27

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: iii dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kebutuhan contoh uji beberapa produk .................................................... 3


Tabel 2. Jumlah contoh yang harus diambil ......................................................... 32
Tabel 3. Jumlah kemasan kecil yang harus diambil dari jumlah yang ada. ............. 33
Tabel 4. Jumlah kemasan kecil yang diambil untuk setiap karton. ......................... 33
Tabel 5. Kebutuhan contoh uji beberapa produk. ................................................. 34

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: iv dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

BAB I.
PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum

Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu mengambil


Sampel Uji (Sub-Sampling) dari Sampel Lapangan.

B. Tujuan Khusus

Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi mengambil


Sampel Uji (Sub-Sampling) dari Sampel Lapangan ini guna memfasilitasi
peserta sehingga pada akhir diklat diharapkan memiliki kemampuan sebagai
berikut:
1. Memperkirakan jumlah sampel yang diperlukan
2. Memperkecil ukuran sampel
3. Melaksanakan sampling laboratorium

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 1 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

BAB II.
MEMPERKIRAKAN JUMLAH SAMPEL YANG DIPERLUKAN

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam memperkirakan jumlah sampel


yang diperlukan

Langkah-langkah analisis kimia terdiri atas sampling, yaitu mengambil cuplikan


(sampel) yang mewakili materi yang akan dianalisis (populasi), pengubahan
keadaan cuplikan menjadi bentuk yang sesuai dengan kebutuhan pengukuran,
pengukuran parameter analisis, perhitungan hasil analisis dan interpretasi hasil
analisis. Ketepatan pengambilan sampel lapangan dan pengurangan jumlah
sampel (sub sampling) sangat menentukan ketepatan hasil pengujian. Sampel
yang tidak tepat tidak akan dapat menghasilkan hasil analisis yang tepat
walaupun proses pengukuran parameter (analisis) sudah dilakukan dengan
tepat. Sampel yang baik mempunyai ciri-ciri mewakili populasi, mempunyai
karakteristik yang sama dengan populasi, tidak terkontaminiasi, komposisinya
tidak berubah dan kadar parameter yang dianalisis tetap.

Jumlah sampel yang diambil di lapangan (sampel lapangan) dan sampel uji (sub
sampling) selain mempertimbangkan prosedur pengambilan sampel juga
mempertimbangkan kebutuhan sampel dari setiap parameter analisis.

1. Parameter Analisis
Parameter analisis adalah jenis pengujian/metode pengujian yang
digolongkan dalam uji keadaan/organoleptik, kimia, cemaran logam, uji
mikrobiologi dan lain-lain. Parameter analisis setiap produk diatur dalam
Standar Nasional Indonesia (SNI). Informasi yang diperoleh di dalam SNI
akan antara lain ruang lingkup, acuan normatif, komposisi, syarat mutu
(kriteria uji dan persyaratan mutu), pengambilan contoh, syarat uji,
lampiran dan lain-lain.

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 2 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

Informasi yang diperoleh dari syarat mutu adalah jenis pengujian yang
ditetapkan sedangkan informasi yang diperoleh dari lampiran persiapan
contoh adalah jumlah contoh yang diperlukan. Kebutuhan jumlah sampel uji
sangat tergantung dari jenis paramater analisis yang akan dilakukan.
Berikut ini kebutuhan contoh uji beberapa produk olahan pertanian.

Tabel 1. Kebutuhan contoh uji beberapa produk

Persiapan
Contoh
Produk Kriteria uji Contoh uji Referensi
(gram)
(gram)
Abon 1. Keadaan Secukupnya SNI 3707:
Sapi 2013
1.1. Bau tentang
Abon Sapi
1.2. Rasa
1.3. Warna
2. Kadar air 2 400
3. Kadar lemak 4-5
4. Kadar Protein 1- 2
5. Abu tidak larut dalam asam 2
6. Serat Kasar 2-4
7. Asam lemak bebas 10
8. Cemaran logam
8.1. Cadmium (Cd 10-20
8.2. Timbal (Pb) 10-20
8.3. Timah (Sn) 10-20
8.4. Merkuri (Hg) 5
9. Cemaran Arsen (As) 5
10. Cemaran mikroba 400
10.1. Angka lempeng total 25
10.2. Escherchia Coli 25
10.3. Salmonella sp. 25
10.4. Staphylococcus aureus 25

Minyak 1. Keadaan Secukupnya SNI 7709 :


Goreng 2012
Sawit tentang
1.1. Bau Minyak
Goreng
1.2. Rasa Sawit
1.3. Warna (lovibond 5,25 Cell) 300

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 3 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

Persiapan
Contoh
Produk Kriteria uji Contoh uji Referensi
(gram)
(gram)
2. Kadar air dan bahan 2 250-500
menguap
3. Asam lemak bebas 10
(dihitung sebagai asam
palmitat)
4. Bilangan peroksida 5
5. Vitamin A 2
6. Minyak pelikan 1mL
7. Cemaran logam
7.1. Cadmium (Cd 10-20
7.2. Timbal (Pb) 10-20
7.3. Timah (Sn) 10-20
7.4. Merkuri (Hg) 5
8. Cemaran Arsen (As) 5
Kecap 1. Keadaan Secukupnya SNI 3543.2
Kedelai : 2013
1.1. Bau Kecap
kedelai
1.2. Rasa
2. Kadar Protein 1- 2 200
3. Total Garam (NaCl) 5
4. pH -
5. Cemaran logam
5.1. Cadmium (Cd 10-20
5.2. Timbal (Pb) 10-20
5.3. Timah (Sn) 5
5.4. Merkuri (Hg) 5
6. Cemaran Arsen (As) 5
7. Cemaran mikroba 200
7.1. Bakteri koliforml 25
7.2. Kapang 25
8. Aflatoksin 50 50
8.1. B1
8.2. Total Aflatoksin

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 4 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

2. Penentuan Massa Sampel Uji Setiap Parameter / Metode Uji


Massa sampel uji tergantung dari jenis metode uji yang digunakan.
Keperluan sampel uji untuk pengujian kadar air berbeda dengan keperluan
sampel uji untuk analisis kadar protein dan berbeda pula keperluan sampel
uji untuk analisis kadar lemak dan sebagainya. Beberapa contoh kebutuhan
massa sampel per metode uji dapat dilihat pada Tabel 1. Untuk dapat
menghitung kebutuhan sampel uji perlu dilakukan kebutuhan sampel uji
setiap metode / parameter uji. Misalnya akan melakukan pengujian
proksimat (air, abu, karbohidrat, lemak, dan protein) maka untuk sampel uji
yang dihitung berdasarkan kebutuhan sampel uji per parameter yang
dilakukan secara duplo (dua kali ulangan) diperlukan sampel uji diluar
sampel arsip hanya sekitar 75 gram. Akan tetapi menurut persyaratan SNI
harus disedikan 400 gram separuh dianalisis dan separuh diarsip.

3. Perhitungan Jumlah Sampel uji berdasarkan jumlah parameter


Massa sampel uji sangat ditentukan oleh jumlah parameter yang diuji.
Semakin banyak parameter yang diuji tentunya semakin banyak pula massa
sampel uji yang harus disiapkan atau dipertimbangkan ulangan pengujian
dan arsip sampel. Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa Standar
Nasional Indonesia (SNI) sudah mengatur kebutuhan contoh uji.
Untuk keperluan sub sampling perlu dipertimbangkan contoh yang
diuji di laboratorium dan contoh yang diarsip. Misalnya untuk
pengujian kimia abon ikan diperlukan 400 gram dengan rincian 200
gram untuk pengujian kimia dan 200 gram con toh diarsip. Begitu
pula untuk pengujian mikrobiologi diperlukan 400 gram dengan
rincian 200 gram untuk pengujian mikrobiologi dan 200 gram untuk
arsip sampel. Kalau sampel abon sapi dilakukan pengujian lengkap
terhadap seluruh parameter yang terdaftar pada SNI maka minimal
contoh uji 1000 gram (1kg). Jika hanya dilakukan pengujian kimia
maka hanya diperlukan 400 gram.

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 5 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

B. Keterampilan yang diperlukan dalam Perhitungan Perkiraan Jumlah


Sampel Uji

1. Menghitung massa sampel uji per parameter / metode uji


2. Menghitung massa sampel berdasarkan jumlah parameter

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam dalam Penyiapan Pengambilan


sampel uji Konvensional

1. Cermat, teliti dan disiplin dalam mengidentifikasi parameter / metode uji;


2. Cermat, teliti dan disiplin dalam menentukan massa sampel uji per
parameter / metode uji ;
3. Cermat, teliti dan disiplin dalam menentukan jumlah sampel dari seluruh
parameter yang diuji .

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 6 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

BAB III.
MEMPERKECIL UKURAN SAMPEL

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Pengecilan Ukuran Sampel

Pengumpulan sampel lapangan (gross sampel) dari unit-unit pengambilan


sampel di lapangan. Cara penetapan unit pengambilan sampel berbeda-beda
tergantung dari jenis sampel. Pengurangan jumlah dan ukuran sampel di
lapangan menjadi partikel-partikel dengan ukuran yang cocok untuk pengiriman
ke laboratorium. Proses kedua ini menghasilkan sampel yang dikenal sebagai
sampel laboratorium. Sampel laboratorium di laboratorium dikurangi jumlahnya.
Pengurangan sampel laboratorium menjadi sampel yang siap dianalisis, yang
dikenal sebagai sampel analitik.

Pengumpulan sampel lapangan dari unit-unit pengambilan sampel dilakukan


secara sistematis berdasarkan waktu pengambilan atau jarak ketempat
pengambilan sampel. Sampel yang diambil berdasarkan waktu adalah
pengambilan jumlah tertentu secara periodik (misalnya tiap 30 menit) kemudian
dikumpulkan dalam tempat tertentu sebagai sampel lapangan. Pengumpulan
cara ini biasanya untuk proses yang kontinyu, misalnya untuk analisis limbah.
Untuk sampel berbentuk padatan atau bubuk halus, sampel lapangan yang
diambil menurut jarak tertentu, jumlah sampel lapangan yang terkumpul
kadang-kadang mencapai 1000 kg.

Sampel lapangan perlu diperkecil ukuran dan jumlahnya. Pengecilan ukuran


didefinisikan sebagai penghancuran dan pemotongan untuk mengurangi ukuran
bahan padat dengan kerja mekanis, dengan cara membagi bahan menjadi
partikel yang lebih kecil. Untuk memperkecil ukuran sampel dapat digunakan
mesin penghancur Jaw crusher, ball mill, bila jumlah sampelnya sangat besar.

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 7 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

Bila jumlah sampel lapangannya kecil, pengecilan ukuran dapat digunakan


Mortar Platter dari baja atau Mortar Agate atau blender kering. Pengurangan
jumlah sampel lapangan yang masih terlalu banyak dilakukan setelah
penghalusan menghasilkan ukuran sekitar 1 inci.

Sampel digundukkan, kemudian dibuat gundukan memanjang (long pile).


Sampel diambil secara berselang-seling dari gundukan memanjang kemudian
dikumpulkan.

Pengecilan jumlah lebih lanjut menjadi partikel berukuran lulusan saringan 5


mesh kemudian dilakukan pengurangan jumlah melalui cara coning dan
quartering. Sampel digundukkan, kemudian puncaknya diratakan dan dibagi
menjadi 4 bagian. Dua bagiannya diambil secara berselang-seling dikumpulkan
kembali menjadi sampel. Proses penghasilan sampel dan coning, qaurtering
dilakukan terus hingga diperoleh ukuran partikel sampel yang lolos ayakan
berukuran 100 -200 mesh.

1. Alat Pelindung Diri dan Alat Pengambilan Sampel.


a. Alat Pelindung Diri
Setiap pekerja yang melakukan pengambilan sampel baik sampel
lapangan maupun sampel uji (sub samping) diwajibkan memakai alat
pelindung diri (APD). Alat Pelindung Diri (APD) di tempat kerja harus
dilihat dalam konteks sebagai pengaman pekerja untuk mencegah
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, demi menunjang
terciptanya kenyamanan orang yang melakukan pekerjaan di
laboratorium.

Alat Pelindung Diri adalah seperangkat alat yang digunakan tenaga


kerja untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari potensi
bahaya/kecelakaan kerja”. APD merupakan suatu alat yang dipakai
tenaga kerja dengan maksud menekan atau mengurangi

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 8 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

resiko masalah kecelakaan akibat kerja yang akibatnya dapat


timbul kerugian bahkan korban jiwa atau cedera.
Alat pelindung diri bukan sebagai alat pencegahan kecelakaan namun
berfungsi untuk memperkecil tingkat cederanya. APD harus memiliki
fungsi untuk melindungi pemakainya dalam melaksanakan pekerjaan
sehingga dapat mengisolasi tubuh atau bagian tubuh dari bahaya serta
dapat memperkecil akibat/resiko yang mungkin timbul. Alat pelindung
diri yang telah dipilih hendaknya memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
1) Dapat memberikan perlindungan terhadap bahaya
2) Berbobot ringan
3) Dapat dipakai secara fleksibel (tidak membedakan jenis kelamin)
4) Tidak menimbulkan bahaya tambahan
5) Tidak mudah rusak
6) Memenuhi ketentuan dari standar yang ada
7) Pemeliharaan mudah
8) Penggantian suku cadang mudah
9) Tidak membatasi gerak
10) Rasa “tidak nyaman” tidak berlebihan (rasa tidak nyaman tidak
mungkin hilang sama sekali, namun diharapkan masih dalam batas
toleransi)

Kegiatan pengambilan sampel uji masih dilakukan di dekat pengambilan


sampel lapangan, oleh karena itu Alat Pelindung Diri (APD) yang
digunakan mempertimbangkan kondisi tersebut. APD biasa dipakai
ketika pengambilan sampel uji (sub sampling) adalah sebagai berikut.

1) Safety Goggles

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 9 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

Safety goggles dibutuhkan ketika


bekerja di laboratorium atau di
lapangan yang terdapat
kemung-kinan mata terkena uap,
cipratan, kabut ataupun
semprotan dari zat kimia
Gambar 1. Alat Pelindung Mata
berbahaya yang bisa mengenai Safety googles
Sumber : anugrahkayublog.blogspot.com
mata pada proses pengambilan
sampel.
2) Alat Pelindung Kepala
Pelindung kepala yang digunakan
saat pegambilan sampel adalah
topi atau safety helmet (Helm
pelindung diri). Alat ini berfungsi
untuk melindungi kepala dari
benda yang berpotensi mengenai
kepala secara langsung maupun
tidak langsung. Gambar 2. Alat Pelindung kepala

Kegiatan pengambilan sampel uji (sub sampling) masih dilakukan di


lapangan sehinga perlu pelindung diri penutup kepala.

3) Alat pelindung pernapasan


Alat pelindung pernapasan
berfungsi melindungi bagian
dalam tubuh melalui pernapasan
hidung dan mulut dari pengaruh
oksigen yang terkontaminasi
dengan partikel debu, gas, uap
yang dapat merusak atau
setidaknya mengganggu
pernapasan. Alat pelindung
pernapasan beserta

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 10 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

perlengkapannya adalah alat


pelindung yang berfungsi untuk

Gambar 3. Masker.
melindungi organ pernapasan dengan cara menyalurkan udara
bersih dan sehat dan/atau menyaring cemaran bahan kimia,
mikroorganisme, partikel yang berupa debu, kabut (aerosol),
uap, asap, gas/ fume, dan sebagainya yang mungkin dapat timbul
dari proses pengambilan sampel.
Salah satu alat pelindung pernafasan pada proses pengambilan
sampel uji / sub sampling adalah masker.
Respirator pemasok udara/oksigen
Jenis ini dipakai untuk bekerja dalam pengambilan sapel untuk
sampel berkadar oksigen rendah seperti ruang tertutup atau
berpolusi berat, seperti adanya gas apiksian (N2, CO2) atau
apiksian kimia (NH3, CO, HCN) pada konsentrasi tinggi. Gambar
berikut menunjukkan berbagai jenis respirator dan filter.

Gambar 4. Berbagai jenis respirator dan filter.


Sumber : ipapandebesi.wordpress.com

4) Alat pelindung tangan


Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)
dari Sampel Lapangan Halaman: 11 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

Pelindung tangan (sarung tangan) adalah alat pelindung yang


berfungsi untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan dari
sampel yang bersuhu panas, suhu dingin, bahan kimia, dan
melindungi tangan dari benturan, pukulan dan tergores,
terinfeksi zat patogen (virus, bakteri) dan jasad renik dalam proses
pengambilan sampel uji.

Jenis pelindung tangan terdiri dari sarung tangan yang terbuat kain
berpelapis, karet, dan sarung tangan yang tahan bahan kimia. Alat
pelindung tangan yang digunakan dalam pengambilan sampel
tergantung dari jenis dan kondisi sampel yang ditangani.

Sarung tangan kain


Digunakan untuk memperkuat pegangan. Hendaknya dibiasakan
bila memegang benda yang berminyak. Gambar .... berikut ini
memperlihatkan sarung tangan kain.

Gambar 5. Sarung tangan kain.


Sumber : lazuardimimipi.blogspot.com

Sarung tangan karet


Sarung tangan karet digunakan untuk menjaga tangan dari
sampel yang mengandung bahan berbahaya asam kuat, basa
kuat dan yang bersifat oksidator kuat yang bisa merusak kulit.

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 12 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

Gambar 6. Sarung tangan karet.


Sumber : lazuardimimipi.blogspot.com

5) Alat Pelindung Kaki


Alat pelindung kaki berfungsi untuk melindungi terkena cairan
panas atau dingin, uap panas, suhu yang ekstrim, terkena bahan
kimia berbahaya dan jasad renik, dan tergelincir.

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 13 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

Banyak jenis sepatu keselamatan, diantaranya adalah :


a) Sepatu latex/karet, sepatu
ini tahan bahan kimia dan
memberikan daya tarik
extra pada permukaan licin
b) Sepatu buthyl, sepatu
buthyl melindungi kaki
terhadap ketone, aldehyde,
Gambar 7. Alat Pelindung kaki (sepatu)
alcohol, asam, garam, dan Sumber : alatalatlaboratorium.com

basa.
c) Sepatu vinyl, tahan terhadap pelarut, asam, basa, garam, air,
pelumas dan darah.
d) Sepatu Nitrile, sepatu nitrile tahan terhadap lemak hewan, oli,
dan bahan kimia.

6) Pakaian Pelindung Badan


Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi badan dari bahaya
temperatur panas atau dingin yang ekstrim, paparan api dan
benda-benda panas, percikan bahan-bahan kimia, uap panas,
benturan dengan mesin, peralatan dan bahan, tergores, radiasi,
binatang, mikroorganisme patogen dari manusia, binatang,
tumbuhan dan lingkungan seperti virus, bakteri dan jamur pada
proses pengambil sampel uji. Pakaian pelindung merupakan
pakaian yang menutupi sebagian atau seluruh bagian badan.

Salah satu jenis APD badan yang dikenakan selama proses


pengambilan sub sampel adalah wearpack/jas laboratorium. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan jas
laboratorium antara lain kancing jas laboratorium harus dalam
kondisi terkancing dengan benar dan ukuran jas laboratorium pas
dengan ukuran badan pemakainya. Jas lab yang baik adalah
jas yang mampu melindungi sebagian besar tubuh namun tetap

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 14 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

tidak mempersulit gerakan tubuh ketika kita bekerja.


Jas laboratorium merupakan pelindung badan dari tumpahan
bahan kimia dan api sebelum mengenai kulit pemakainya. Jika jas
laboratorium anda terkontaminasi oleh tumpahan bahan kimia,
lepaslah jas tersebut secepatnya.

Gambar 8. Jas laboratori.


Sumber : semarang.indonetwork.co.id dan http://alatsafety.net/tag/

b. Alat Pengambil Sampel Uji


Alat pengambil sampel uji (sub sampling) terdiri dari alat untuk
pegecilan ukuran dan alat untuk megurangi jumlah sampel. Alat
pengecil ukuran Jaw crusher, ball mill, bila jumlah sampelnya sangat
besar. Bila jumlah sampel lapangannya kecil, pengecilan ukuran dapat
digunakan blender atau Mortar Platter dari baja atau Mortar Agate.
Pengecilan ukuran dilakukan sampai halus dengan ukuran 1 inci.
Pengecilan jumlah lebih lanjut menjadi partikel berukuran lulusan
saringan 5 mesh kemudian dilakukan pengurangan jumlah melalui cara
coning dan quartering. Sampel digundukkan, kemudian puncaknya
diratakan dan dibagi menjadi 4 bagian. Dua bagiannya diambil secara
berselang-seling dikumpulkan kembali menjadi sampel. Proses
penghasilan sampel dan coning, qaurtering dilakukan terus hingga
diperoleh ukuran partikel sampel yang lolos ayakan berukuran 100 -200
mesh.

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 15 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

Berapa contoh alat yang digunakan untuk pengambilan sampel uji /


pengurangan ukuran sampel dijelaskan sebagai berikut.

1) Peralatan yang digunakan untuk pengecilan sampel batu bara.


Penghancuran merupakan suatu proses untuk memperkecil ukuran
partikel contoh tanpa mengurangi berat sampel. Pengurangan
ukuran partikel biasanya diambil ukuran terbesar sebenarnya
menjadi 20 ; 10 ; 4,75 ; 3 ; dan 0,212 mm.

Tujuan penghancuran (crushing)


a) Memperkecil ukuran sampel tanpa menyebabkan perubahan
apapun terhadap massa sampel, agar mencapai ukuran yang
dipersyaratkan dalam pengujian
b) Meningkatkan homogenitas sampel

Alat-alat yang digunakan untuk penghancuran (crushing) antara


lain:
a) Double Roll Crusher
Keuntungan dari double roll crusher antara lain tidak
menimbulkan panas dan angin, tidak menghasilkan fines yang
berlebihan Kerugiannya adalah kapasitas rendah dan tidak
basah.

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 16 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

Gambar 9. Double roll crusher.


Sumber: https://simpelmenarik.blogspot.co.id/

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 17 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

b) Jaw Crusher
Alat ini cocok untuk
meremukkan batubara keras
dan kering. Untuk memperoleh
hasil yang halus susah sekali.
kerugiannya adalah kapasitas
yang rendah.

Double Roll crusher, Jaw


crusher digunakan untuk
mengurangi ukuran dari
ukuran 50 mm menjadi 10
mm; 4,75 mm atau 2,8 mm. Gambar 10. Jaw crusher .
Sumber:
https://simpelmenarik.blogspot.co.id/
Raymond Mill untuk
menghaluskan sampel
sampai
ukuran 0,212 mm untuk analisa laboratorium.
Crusher ataupun mill didesain sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan kontaminasi ataupun degradasi kualitas selama
proses. Double Roll crusher lebih disukai untuk memperkecil
ukuran gross sampel karena tidak mempengaruhi kadar air
dalam gross sampel.

c) Alat Pembagian (divison)


Pembagian contoh batubara merupakan suatu proses
pengurangan contoh, tanpa mengubah sebaran ukuran contoh.
Jumlah contoh batubara yang asli dibagi menjadi sub contoh.
Masing-masing sub contoh merupakan perwakilan contoh asli.
Pembagian contoh dikerjakan menggunakan mesin mekanik.
Mesin mekanik yang digunakan yaitu pembagi contoh dengan
mekanik berputar (Rotary Sample Devider/RSD).

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 18 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

Gambar 11. Rotary Sample Devider/RSD.


Sumber: https://simpelmenarik.blogspot.co.id/

2) Contoh Peralatan yang digunakan untuk pengecilan sampel


hasil pertanian.
Alat untuk mengecilkan ukuran
untuk produk hasil pertanian
yang keras adalah alat
penggiling sampel jenis
tertentu seperti Ultra
Centrifugal Mill ZM 200 Retsch.
Alat tersebut dilengkapi rotor
kecepatan tinggi dengan
kinerja yang tinggi. Alat
digunakan untuk pengurangan
ukuran yang cepat dari bahan
lembut, keras atau berserat.
Pengecilan ukuran dapat
berlangsung secara efisien
Gambar 12. Alat pengecil ukuran ultra
karena proses dapat dilakukan Centrifugal Mill ZM 200 Retsch

sangat singkat.
Alat ini dilengkapi saringan cincin dan rotor serta sistem
pengumpul. Vibratory Feeder operasional dikontrol dengan beban
melalui antarmuka dan memastikan pemadatan seragam pada
tingkat keluaran maksimum.
Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)
dari Sampel Lapangan Halaman: 19 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

Bila menggunakan siklon, bahan sampel juga didinginkan oleh


aliran udara dan lebih cepat dikeluarkan dari ruang penggilingan
melalui panel. Alat ini digunakan untuk mengecilkan ukuran sampel
menjadi kecil untuk sampel makanan dan pakan, untuk industri
kimia dan juga untuk pengujian pertanian.

Pengecilan ukuran untuk sampel kering yang skala kecil dapat


menggunakan blender kering seperti ditunjukkan pada gambar
berikut.

Alat pengecilan ukuran bahan padatan dapat digunakan blender


kering untuk sampel yang kering dan tidak keras seperti jagung,
kedelai, beras, dan lain-lain.

Gambar 13. Waring blender

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 20 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

Sumber : https://www.target.com/p/black-decker-153-powercrush-multifunction

Ayakan Tyler
Ayakan atau saringan
adalah alat yang
digunakan untuk
memisahkan bagian
yang tidak diinginkan
berdasarkan ukurannya,
dari dalam bahan curah
Gambar 14. Ayakan Tyler.
dan bubuk yang Sumber : https://muslimshares.wordpress.com/2013

memiliki
ukuran partikel kecil dan bahan adonan atau campuran dari
cairannya. Alat ini digunakan secara luas di dunia ilmu
pengetahuan dan teknologi (di dalam laboratorium,
laboratorium bahan bangunan, laboratorium tanah, di lapangan
pengujian tanah, dan sebagainya) dan di dunia kuliner. Selain
untuk memisahkan bahan berbentuk bubuk atau curah, saringan
juga digunakan untuk memisahkan bahan adonan atau campuran
dari cairannya.

Ukuran ayakan tyler dinyatakan dengan mesh yaitu ukuran dari


jumlah lubang suatu kasa pada luasan 1 inch persegi kasa yang
bisa dilalui oleh material padat contohnya Mesh 20 artinya terdapat
20 lubang pada bidang kasa seluas 1 inch persegi. Ukuran mesh
banyak digunakan pada proses penepungan atau penghalusan
suatu bahan padatan, yang sebelum dihaluskan memiliki ukuran
yang lebih besar. Pabrik semen, tepung makanan, industri
metalurgi, dan pabrik powder kosmetik, menggunakan ukuran
mesh dalam proses produksi nya. Pengayakan dilakukan dengan
menaruh bahan curah di atas ayakan sambil menggoyang-
goyangkan ayakan. Partikel yang berukuran lebih kecil dari
nomor mesh akan jatuh, sedangkan yang berukuran lebih besar
Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)
dari Sampel Lapangan Halaman: 21 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

akan tetap berada di atas ayakan. Tergantung tujuannya, partikel


yang berukuran besar dapat digerus kembali agar lebih kecil atau
dibuang karena tidak dibutuhkan.

Ukuran lubang pada ayakan tyler mengikuti aturan seperti


ditunjukkan pada tabel berikut.

2. Prosedur penggunaan Alat Pelindung Diri


Alat pelindung diri yang digunakan dalam Pengambilan sampel uji terdiri
dari masker, googles, sarung tangan, sarung tangan kain, sarung tangan
karet, jas laboratorium, respirator yang digunakan sesuai dengan tahapan

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 22 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

analisis. Prosedur penggunaan APD pada Pengambilan sampel uji


dikelompokan menjadi dua adalah sebagai berikut.

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 23 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

a. APD yang dikenakan pengurangan ukuran sampel.


APD yang digunakan saat pengurangan ukuran sampel terdiri dari
masker, jas laboratorium, sarung tangan karet, sepatu buthyl/
nitril/vinil, dan respirator. Pada saat pengurangan ukuran sampel yang
mengandung asam kuat, basa kuat atau bahan B3 menggunakan
sarung tangan karet, respirator, jas laboratorium, dan sepatu. Pada
saat melakukan sub sampling terhadap sampel yang tidak berbahaya
pekerja cukup menggunakan APD yang terdiri atas sepatu, jas
laboratorium, masker, dan sarung tangan.

b. APD yang Dikenakan pada Saat Sub Sampling.


APD yang digunakan saat sub sampling terdiri dari masker, jas
laboratorium, sarung tangan karet, sepatu buthyl/ nitril/vinil, dan
respirator. Pada saat mengambil sampel uji (sub sampling) yang
mengandung asam kuat, basa kuat atau bahan B3 menggunakan
sarung tangan karet, respirator, jas laboratorium, dan sepatu. Pada
saat melakukan sub sampling terhadap sampel yang tidak berbahaya
pekerja cukup menggunakan APD yang terdiri atas sepatu, jas
laboratorium, masker, dan sarung tangan.

3. Prosedur Pengecilan Sampel Padatan yang Homogen


Proses pengambilan sampel harus dilakukan secara sistematis, mengikuti
langkah-langkah atau tahapan sampling berikut.
a. Pengumpulan sampel lapangan (gross sampel) dari unit-unit
pengambilan sampel di lapangan, hasil pengambilan sampel ini dikenal
denan sampel lapangan. Cara penetapan unit pengambilan sampel
lapangan berbeda-beda tergantung dari jenis bahannya.
b. Pengurangan jumlah dan ukuran sampel lapangan menjadi partikel-
partikel dengan ukuran yang cocok untuk pengiriman ke laboratorium.
Proses kedua ini menghasilkan sampel yang dibawa ke laboratorium
dikenal sebagai sampel laboratorium.

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 24 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

c. Pengurangan sampel laboratorium menjadi sampel yang siap dianalisis,


yang dikenal sebagai sampel analitik / sampel uji.
d. Penyimpanan sampel analitik dengan cara-cara tertentu sesuai dengan
sifat sampel analitik.

Uraian pengerjaan sampel lapangan, sampel laboratorium dan sampel


analitik dapat digambarkan dalam dua skema tergantung jenis sampelnya
sebagai berikut.

Gambar 15. Skema pengambilan sampel Model 1.

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 25 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

Gambar 16. Skema pengambilan sampel Model 2.

Perlakuan untuk menghasilkan sampel analitik untuk bahan kimia yang


berbentuk cairan dan gas lebih mudah dibandingkan sampel berbentuk
padatan, karena homogenitas dari cairan dan gas lebih tinggi dibandingkan
bahan kimia padatan. Pengambilan sampel analitik dalam bentuk padatan
harus memperhatikan beberapa hal berikut, agar sampel analitik
reperesentatif untuk menggambarkan komposisi bahan kimia yang
dianalisis.
a. Pengumpulan sampel lapangan dari unit-unit pengambilan sampel
dilakukan secara sistematis berdasarkan waktu pengambilan atau jarak/
lokasi pengambilan sampel. Sampel yang diambil berdasarkan waktu
adalah pengambilan jumlah tertentu secara periodik (misalnya tiap 30
menit) kemudian dikumpulkan dalam tempat tertentu sebagai sampel
lapangan. Pengumpulan cara ini biasanya untuk proses yang kontinu,
misalnya untuk analisis limbah.
b. Untuk sampel berbentuk padatan atau bubuk halus, sampel lapangan
yang diambil menurut jarak tertentu, jumlah sampel lapangan yang

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 26 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

terkumpul kadang-kadang mencapai 1000 kg, sehingga sampel


lapangan tersebut perlu diperkecil ukuran dan jumlahnya.

Gambar 17. Pengambilan sampel lapangan.

c. Pengecilan ukuran sampel lapangan berbentuk padat dan keras dapat


digunakan mesin penghancur Jaw crusher, ball mill, bila jumlah
sampelnya sangat besar. Bila jumlah sampel lapangannya kecil,
pengecilan ukuran dapat digunakan Mortar Platter dari baja atau Mortar
Agate. Pengurangan jumlah sampel lapangan yang masih terlalu
banyak dilakukan setelah penghalusan menghasilkan ukuran sekitar 1
inci.
d. Pengurangan jumlah sampel lapangan dapat dilakukan dengan metode
Coning dengan cara sampel digundukkan, kemudian dibuat gundukan
memanjang (long pile). Sampel diambil secara berselang-seling dari
gundukan memanjang, kemudian dikumpulkan.
e. Pengecilan jumlah lebih lanjut menjadi partikel berukuran lulusan
saringan 5 mesh kemudian dilakukan pengurangan jumlah melalui cara
coning dan quartering. Sampel digundukkan, kemudian puncaknya
diratakan dan dibagi menjadi 4 bagian. Dua bagiannya diambil secara
berselang-seling dikumpulkan kembali menjadi sampel.

Gambar 18. Pengurangan Jumlah Sampel Lapangan Tahap Akhir.

f. Proses penghasilan sampel dan coning, qaurtering dilakukan terus


hingga diperoleh ukuran partikel sampel yang lolos ayakan berukuran
100 -200 mesh. Penyimpanan sampel yang siap dianalisis kadang
diperlukan untuk mencegah dekomposisi sampel sekecil mungkin.
Beberapa proses yang dapat dicegah melalui cara penyimpanan yang
baik adalah: penyerapan uap air oleh komponen-komponen sampel
Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)
dari Sampel Lapangan Halaman: 27 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

yang higroskopis, penyerapan C02 dari udara, serta oksidasi komponen-


komponen sampel oleh oksigen dari udara. Wadah yang biasa dipakai
untuk menyimpan sampel adalah botol polietilen bermulut lebar.
B. Keterampilan yang diperlukan dalam Pengu

1. Mengidentifikasi peralatan pengambilan sampel uji uji (sub samplig) dan


pengecilan ukuran
2. Menggunakaan peralatan pelindung diri dalam proses pengambilan sampel
uji (sub samplig)
3. Melaksanakan pengecilan ukuran sampel padatan

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam Pelaksanaan Pengambilan sampel


uji

1. Cermat, teliti dan disiplin dalam menggunakan peralatan pengambilan


sampel dan pelndung diri
2. Cermat, teliti dan disiplin dalam melakukan pengecilan ukuran sampel
padatan homogen

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 28 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

BAB IV.
MELAKSANAKAN SAMPLING LABORATORIUM

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Pelaksanaan Sampling


Laboratorium

1. Prosedur Pengambilan Sampel Laboratorium


Sampel laboratorium adalah sampel yang diambil dari sampel lapangan
secara representatif mengikuti prosedur yang ditetapkan untuk dibawa ke
laboratorium. Sampel laboratorium didapatkan dengan melakukan
pengurangan jumlah dan ukuran sampel lapangan. Sampel lapangan agar
dapat menjadi sampel laboratorium maka perlu dilakukan pengurangan
jumlah dan pengecilan ukuran sampel menjadi partikel-partikel dengan
ukuran yang cocok untuk pengiriman ke laboratorium. Sampel lapangan
diambil berdasarkan waktu, jarak pengambilan sampel atau kelompok
produksi (Batch). Hasil dari pengambilan sampel lapangan jumahnya
sangat besar bisa mencapai beberapa ratusan bahkan ribuan kilogram.
Tentunya sampel ratusan sampai ribuan kilogram tidak seluruhnya dibawa
ke laboratorium. Untuk mendapatkan sampel laboratorium sampel
lapangan harus dilakukan pengurangan jumlah terlebih dahulu yang
dikenal dengan pengambilan sampel uji laboratorium (sub sampling).
Berikut ini akan dijelaskan contoh sub sampling untuk produk pengolahan
hasil pertanian dan produk tambang.

a. Produk Tambang Batu Bara


Langkah-langkah dalam pengambilan sub sanpling lapangan batubara
adalah sebagai berikut.

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 29 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

1) Penentuan karakteristik sampel lapangan


a) Penentuan nama populasi/lokasi pengambilan sampel
lapangan
b) Penentuan pendekatan pengambilan sampel lapangan apakah
berdasarkan waktu pengambilan sampel, kelompok produksi
(batch), lokasi pengambilan sampel atau didasarkan atas
pertimbangan lain.
c) Penentuan waktu pengambilan sampel lapangan misalnya 1
minggu antara tanggal 1- 8 Agustus 2017
d) Penentuan jumlah sampel lapangan (berat dan volume)
misalnya 1000 kg
e) Penentuan kondisi penyimpanan sampel lapangan misalnya
gudang penyimpanan sampel suhu kamar
f) Penentuan keadaan termasuk ukuran sampel sampel
lapangan misalnya sampel dihamparkan di atas lantai semen
dalam bentuk bongkahan

2) Pelaksanaan pengambilan sampel uji laboratorium (sub sampling)


a) Apabila sampel lapangan masih terdapat dibeberapa tempat,
lakukan pengumpulan sampel lapangan dari unit-unit
pengambilan sampel. Lakukan pengumpulan sampel lapangan
dilakukan secara sistematis berdasarkan waktu pengambilan
atau jarak / lokasi pengambilan sampel. Sampel yang diambil
berdasarkan waktu adalah pengambilan jumlah tertentu
secara periodik (misalnya tiap 30 menit) kemudian
dikumpulkan dalam tempat tertentu sebagai sampel lapangan.
Pengumpulan cara ini biasanya untuk proses yang kontinyu,
misalnya untuk analisis limbah.
b) Untuk sampel berbentuk padatan atau bubuk halus, sampel
lapangan yang diambil menurut jarak tertentu, jumlah sampel
lapangan yang terkumpul kadang-kadang sangat besar

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 30 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

mencapai 1000 kg, sehingga sampel lapangan tersebut perlu


diperkecil ukuran dan jumlahnya.

b. Produk Olahan Hasil Pertanian (contoh terigu, mie instan,


gula pasir )
Langkah-langkah dalam pengambilan sub sampling lapangan adalah
sebagai berikut.
1) Penentuan karakteristik sampel lapangan
a) Penentuan nama populasi / lokasi pengambilan sampel
lapangan
b) Penentuan pendekatan pengambilan sampel lapangan apakah
berdasarkan waktu pengambilan sampel, kelompok produksi,
lokasi pengambilan sampel atau didasarkan atas
pertimbangan lain.
c) Penentuan waktu pengambilan sampel lapangan misalnya 1
minggu antara tanggal 1- 8 Agustus 2017
d) Penentuan jumlah sampel lapangan (berat dan volume)
misalnya 100 kotak
e) Penentuan kondisi penyimpanan sampel lapangan misalnya
gudang penyimpanan sampel suhu kamar
f) Penentuan keadaan termasuk ukuran sampel sampel
lapangan misalnya sampel dihamparkan di atas palet pada
lantai lantai keramik

2) Pelaksanaan pengambilan sampel uji laboratorium (sub sampling)


makanan terkemas menurut SNI 0428 1998 tentang Pengambilan
Sampel Padatan

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 31 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

Sampel lapangan diperoleh dari sampel yang diambil dari produk


yang sedang bergerak / lini produksi melalui saluran pengangkut
produk dari ruang produksi ke gudang atau sebaliknya atau dari
alat transportasi kegudang atau sebaliknya. Sampel diambil dari
beberapa kemasan pada waktu yang sama. Sampel uji
laboratorium diambil dari sampel lapangan tersebut.

a) Sampel Lapangan dalam karung atau kemasan karton.


Pengambilan sampel laboratorium dari sampel lapangan
diambil dari beberapa karung/karton/pati tergantung pada
banyaknya karung/goni/peti. Pengambilan sampel
laboratorium dari sampel lapangan untuk produk yang
dikemas dalam karung/goni/peti mengikuti Tabel berikut.

Tabel 2. Jumlah contoh yang harus diambil

Jumlah sampel lapangan Jumlah contoh yang diambil


karung/peti karung / peti
Sampai dengan 10 karung / Semua contoh
peti
11-25 5
26-50 7
51-100 10
> 100 Akar pangkat dua dari
jumlah contoh

b) Sampel Lapangan dalam Dalam kemasan kecil.


Pengambilan sampel laboratorium dari sampel lapangan yang
dikemas dalam kemasan kecil, jumlah contoh yang diambil
menggunakan tabel 3 dan 4.

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 32 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

Tabel 3. Jumlah kemasan kecil yang harus diambil dari jumlah


yang ada.

Jumlah kemasan kecil untuk


Jumlah kemasan kecil
contoh (x)
 10.000 200
20.000 250
40.000 300
60.000 350
>100.000 400

Tabel 4. Jumlah kemasan kecil yang diambil untuk setiap


karton.

Jumlah kemasan kecil yang


Jumlah kemasan kecil dalam
diambil dari masing-masing
karton
karton (y)
> 24 16
12-24 10
< 12 Semua kemasan kecil dalam
karton

Penentuan karton yang dibuka dilakukan dengan rumus : x/y


dimana x : angka dari tabel 2, dan y adalah dari tabel 3.
Pemilihan karton yang dibuka dilakukan secara acak. Dari
setiap karton yang dibuka diambil kemasan kecilnya kemudian
dikumpulkan sampai diperoleh dua karton.

Contoh:
Suatu perusahaan menghasilkan sampel lapangan 100
karton. Setiap karton berisi 40 kemasan kecil yang yang
berada dalam dalam satu lot. Bagaimana pengambilan sampel
uji laboratorium?

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 33 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

Jawab:
Jumlah kemasan kecil 100 karton x 40 kemasan kecil = 4000
kemasan kecil
Tabel 2, X : 200
Tabel 3, Y : 16
Karton yang dibuka = x/y = 200/16 = 12,5 dibulatkan
menjadi 13. Diambil 13 karton secara acak dari 100 karton
sehingga terkumpul 640 kemasan kecil. Dari 640 kemasan kecil
diambil 40 kemasan kecil secara acak kemudian dimasukan ke
dalam karton. Kemasan kecil yang lain dimasukkan kembali ke
karton. Petugas pengambil sampel membawa dua karton
sampel tersebut ke laboratorium sebagai sampel laboratorium

Sampel yang dibawa ke laboratorium harus memenuhi dari


segi jumlah. Beberapa SNI telah mengatur jumlah minimal
sampel laboratorium sepeti ditampilkan pada Tabel berikut.

Tabel 5. Kebutuhan contoh uji beberapa produk.

Jumlah sampel
Produk Acuan Standar Jenis Pengujian laboratorium
(gram)
Abon Sapi SNI 3707: 2013 Uji Kimia 400 gram
Uji mikrobiolgi 400 gram
Minyak Goreng SNI 7709 : 2012 Uji Kimia 250-500 gram
Sawit
Kecap Kedelai SNI 3543.2 : Uji Kimia 200 gram
2013
Uji mikrobiolgi 200 gram
Aflatoksin 50 gram
Dendeng sapi SNI 2908 : 2013 Uji Kimia 400 gram
Uji mikrobiolgi 400 gram
Mie instan SNI 3551 : 2012 Kimia Secukupnya
Cemaran Secukupnya
mikroba
Kakao bubuk SNI 3747 : 2013 Uji Kimia 400 gram
Uji mikrobiolgi 400 gram
Dodol Beras SNI 2986 : 2013 Uji Kimia 400 gram

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 34 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

Jumlah sampel
Produk Acuan Standar Jenis Pengujian laboratorium
(gram)
ketan
Uji Mikrobiologi 400 gram
Kopi gula krimer SNI 7708 : 2011 Uji Kimia 400 gram
Uji Mikrobiologi 400 gram
Bihun Jagung SNI 7621 : 2011 Uji Kimia 400 gram
Uji Mikrobiologi 400 gram
Minuman susu SNI 7552 : 2009 Uji Kimia 350 mL
fermentasi
berperisa
Uji Mikrobiologi 350 mL
Sari buah SNI 7382 : 2009 Uji Kimia 200 mL
mangga
Uji Mikrobiologi 100 mL
Rendang Daging SNI 7474 : 2009 Uji Kimia 200 gram
Sapi
Uji Mikrobiologi 200 gram
SNI 7474 : 2009
Sari buah SNI 7382 : 2009 Uji Kimia 200 mL
mangga
Uji Mikrobiologi 100 mL
Bawang merah SNI 7713 : 2013 Uji Mikrobiologi 400 gram
goreng
Uji Kimia 400 gram

2. Prosedur Persiapan Sampel Analitik / sampel Uji


Pengambilan Sampel Analitik / sapel Uji (sub sampling) dalam modul ini
diartikan sebagai pengambilan sampel yang dilakukan di dalam
laboratorium untuk dilakuan pengujian baik kimia, fisika maupun
biologi/mikribiologi. Hasil pengambilan sampel ini adalah sampel uji yaitu
sampel yang siap dilakukan pengujian.

Contoh prosedur pengambilan sampel uji / sampel analitik untuk pengujian


kimia dan fisika sebagai berikut.

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 35 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

a. Pengambilan sampel uji / sampel analitik mie instan.


1) Identifikasi sampel yang masuk laboratorium (sampel
laboratorium). Masukkan dalam data penerimaan sampel dengan
menggunakan format penerimaan sampel. Satu format penerimaan
sampel yang telah terisi disampaikan pada pelanggan sedangkan
satu lembar lagi sebagai arsip.

2) Sampel dibuka kemudian dibagi menjadi dua bagian. Bagian


pertama diberi kode nama, tanggal, penyedia sampel kemudian
disimpan sebagai arsip sampel. Bagian kedua dipreparasi untuk
dilakukan pengujian kimia, mikrobiologi ataupun organoleptik.

3) Untuk keperluan pengujian kimia, mie instan dalam bentuk


bungkusan dibuka kemudian dihancurkan dengan alat penggiling
sampel misalnya dengan ultra Centrifugal Mill ZM 200 Retsch atau
dengan menggunakan blender kering). Sampel mie instan yang
telah halus kemudian di ayak dengan menggunakan ayakan tyler.
Sampel yang telah halus kemudian diaduk kemudian untuk
keperluan pengujian diambil secukupya kemudian dimasukkan
dalam botol sampel.
Timbunan contoh diratakan dan dibagi empat dengan kayu
pembagi, dicampur dan diaduk hingga rata. Timbunan baru
diratakan lagi dan dibagi lagi menjadi empat bagian seperti
pertama kali, diambil lagi dari dua sudut yang berlawanan demikian
seterusnya hingga diperoleh bobot contoh diperlukan untuk
diperiksa di laboratorium.

4) Untuk keperluan pengujian mikrobiologi, perluaan sampel hampir


sama dengan pengujian kimia hanya saja perlu dilakukan secara
aseptis.

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 36 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

b. Prosedur Pengemasan dan Pengarsipan sampel


Pengurangan jumlah dan ukuran sampel terhadap sampel yang masuk
laboratorium (sampel laboratorium) menjadi partikel-partikel yang halus
sehingga siap dilkukan pengujian dinamakan dengan penyiapan sampel
uji. Sebagian sampel laboratorium dalam bentuk yang sama pada saat
masuk laboratorium / diterima petugas penerima sampel disimpan
dalam kondisi terkendali untuk menjamin ketersediaan sampel apabila
diperlukan pengujian ulang. Pengemasan sampel terdiri dari dua jenis
yaitu sampel arsip dan sampel uji.
1) Pengemasan arsip
Pengemasan sampel arsip yang berupa sampel mie instan masih
utuh seperti sampel laboratorium yaitu dalam keadaan terkemas
dalam plastik (kemasan primer) dan dikemas kembali dalam kardus
atau plastik (kemasan sekunder). Sampel arsip tersebut diberikan
kode yang meliputi tanggal penerimaan sampel, nama dan alamat
penyedia sampel dan kode sampel. Penyimpanan sampel arsip
harus sesuai dengan kondisi sampel saat diterima di laboratorium,
sesuai dengan permintaan pelanggan atau sesuai dengan
karakteristik sampel.

Secara umum arsip sampel disimpan dalam 3 (tiga) kondisi yaitu


suhu kamar, suhu dingin (cold storage) dan suhu beku (Frezier).

Sumber http://health.liputan6.com/read/2975347/

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 37 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

Sumber : http://www.rsbhayangkarakediri.com/fasilitas/gizi.html

2) Pengemasan Sampel Uji


Sampel uji berbentuk padat dikemas di dalam botol plastik atau
plastik alumunium foil kemudian disimpan dalam kondisi yang
sesuai. Sampel uji disimpan dengan baik jangka waktu tertentuk
untuk menjaga adanya pengulangan pengujian sebelum sertfikat
hasil pengujian diberikan kepada pelanggan.

B. Keterampilan yang diperlukan dalam Pelaksanaan Pengambilan


sampel uji

1. Mengambil sampel laboratorium sesuai dengan prosedur


2. Mengemas dan mengarsipkan sampel laboratorium sesuai prosedur

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam Pelaksanaan Pengambilan sampel


uji

1. Cermat, teliti dan disiplin dalam mengambil sampel laboratorium sesuai


dengan prosedur
2. Cermat, teliti dan disiplin dalam mengemas dan mengarsipkan sampel
laboratorium

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 38 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1992. Pedoman Untuk Pengambilan Sampel. Program Keamanan Makanan.


Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Direktorat Pengawasan
Makanan dan Minuman. Departemen Kesehatan Rebublik Indonesia WHO
Jakarta.

Badan standarisasi Nasional, 1998. SNI 19-0428-1998 : Petunjuk Pengambilan


Contoh Padatan Jakarta.

Day,R.A.1986.Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Kelima.Jakarta:Erlangga

Khopkar,S.M.2003.Konsep Dasar Kimia Analitik.Jakarta: Universitas Indonesia

Koswara S., 2003. Teknik Pengambilan Contoh Benda Uji. Materi pelatihan Teknik
Pengambilan Contoh, MBRIO Bogor 24-28 Maret 2003

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 39 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

DAFTAR ALAT DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Blender kering
2. Sampel grinder : Centrifugal Mill ZM 200 Retsch
3. Blender
4. Ayakan teylor
5. Panci
6. Baki
7. Alat pelindung diri
8. sendok
9. Timbangan teknis
10. Kayu segi empat
11. Selotip
12. Gunting

B. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan


1. Mie instan 2 bok
2. Botol sampel
3. Kertas label
4. Bolpen

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 40 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan : Analisis Kimia M.749000.021.01

DAFTAR PENYUSUN

No. Nama Profesi

1. Widyaiswara
1. Dr. Ir. Sahirman, MP
2. Asesor Kompetensi

Judul Modul : Mengambil Sampel Uji (Uji-Sampling)


dari Sampel Lapangan Halaman: 41 dari 46
Buku Informasi - Versi 2018

Anda mungkin juga menyukai