Syamsuriati Syam
(90100116068)
A. Identitas Buku
4. Tahun : 2008
(interpretasi). Ekonomi Islam adalah suatu doktrin, bukan ilmu pengetahuan atau
sains. Doktrin ekonomi adalah setiap aturan dasar dalam kehidupan ekonomi
masalah dalam kehidupan ekonomi, menetapkan konsep halal dan haram dalam
Islam yang dapat meliputi segenap aktivitas manusia dan seluruh perilakunya.
1
distribusi kekayaan produktif. Dimana yang termasuk sumber-sumber produksi
adalah tanah, bahan-bahan mentah, alat-alat dan mesin yang dibutuhkan untuk
memproduksi beragam barang dan komoditas, yang mana semua berperan dalam
proses produksi pertanian (agrikultural) dan proses produksi industri atau dalam
keduanya.
Dapat dipahami bahwa pada dasarnya tidak ada hak pribadi individual
yang berkaitan dengan kekayaan alam. Seorang individu tidak memiliki sebidang
tanah jika ia tidak menghidupkannya, tidak pula memiliki tambang kecuali bila ia
membukanya, tidak juga hewan liar kecuali jika ia dapatkan dengan berburu,
tidak pula kekayaan alam di permukaan bumi atau di udara kecuali bila ia
memperoleh penguasaan atas kekayaan itu melalui usaha. Kerja merupakan satu-
kekayaan alam.
Pekerja yang melakukan kerja pada kekayaan alam menjadi pemilik dari
2
membuat si pelaku usaha memperoleh hak untuk mencegah para individu lain
Pada saat yang sama, Islam mendorongnya untuk berwasiat atas sepertiga
yang sama, tidak pula puas hanya dengan menyerahkan masalah distribusi hasil
produksi pada proporsi yang ditetapkan oleh hukum permintaan dan penawaran
produksi yang berupa bahan mentah alami sepenuhnya menjadi milik si pekerja.
sarana. Karena itu, dalam hal distribusi produk yang dihasilkan, ia tidak berdiri
sejajar dan tidak pula diatas pijakan yang sama dengan semua material lainnya.
karena aktivitas produksi ditujukan bagi manusia, dan karena itu pada tataran
teoritis bagian manusia (si pekerja) berbeda dari bagian sarana-sarana material.
3
Teori ekonomi Islam tentang distribusi pascaproduksi memberi pekerja
kepemilikan pribadi atau hak atau wewenang atas setiap kekayaan (wealth) yang
ia hasilkan lewat kerjanya, hanya jika bahan bakunya merupakan kekayaan alam
yang dimiliki individu lain sebagai property pribadinya atau individu itu
dalam aktivitas produksi yang mana pekerja mencurahkan kerja padanya bukan
merupakan milik orang lain (selain si pekerja), maka si pekerja akan memiliki
seluruh produk yang dihasilkan. Sedangkan seluruh kekuatan (faktor) lain yang
yang tidak termanfaatkan, tidak digunakan diranah produktif dan utilisasi yang
memenuhi kebutuhan hidupnya dari kerja dan usahanya sendiri. Namun ketika
4
seorang individu tidak mampu melakukan kerja produktif dan memenuhi
kebutuhan hidupnya dari usahanya sendiri, atau ketika ada keadaan khusus
dimana negara tidak dapat menyediakan lapangan kerja, maka berlaku bentuk
1. Substansi
Pada buku ini cukup jelas dalam pemaparan materi yang dijelaskan,
begitu banyak referensi dari para pemikir ekonomi lainnya yang dijadikan
acuan dalam penulisan buku ini sehingga sangat membantu pembaca, hanya
tersebut, karena bagi orang awam cukup sulit untuk memahami istilah-istilah
2. Metodologi
induksi ini menarik kesimpulan dari data atau teori yang telah dikemukakan
oleh para pemikir ekonomi lainnya kemudian diproses menjadi sebuah teori