Anda di halaman 1dari 14

KARYA TULIS ILMIAH

“Pandangan Prinsip Ekonomi Syariah Terhadap Sosialisme”

Disusun Oleh :

Yulia Tri Adinda (200211100175)

Silmi Nabilatur R (200211100180)

Nadiyah (200211100187)

Ulul Karomah (200211100185)

Nindya Hanum R (200211100206)

Fahmi Romadhon (200211100212)

Ach. Kurtubi (200211100213)

Program Studi Manajemen

Universitas Trunojoyo Madura (UTM)

2020/2021
Daftar Isi

Kata pengantar..............................................................................................

Pendahuluan..................................................................................................

Latar belakang.................................................................................................

Rumusan Masalah...........................................................................................

Tujuan..............................................................................................................

Pembahasan...................................................................................................

Ekonomi islam dan sistem sosialisme.............................................................

Pandangan ekonomi syariah terhadap sosialisme...........................................

Prinsip ekonomi islam.....................................................................................

Penutup...........................................................................................................

Kesimpulan......................................................................................................

Saran ...............................................................................................................

Daftar Pustaka...............................................................................................
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa
menyelesaikan karya ilmiah kami yang berjudul “Pandangan Prinsip Ekonomi Syariah Terhadap
Sosialisme”.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak R. Johnny Hadi Raharjo, SE., MM
yang telah membantu kami dalam menegrjakan karya tulis ilmiah ini. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada teman – teman yang telah memberi kontribusi baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam pembuatan karya tulis imiah.

Kami selaku penulis bahwa terdapat kekurangan baik dari penyusunan hingga tata bahasa
penyampaian dalam karya tulis ilmiah ini. Maka dari itu, saran dan kritik senantiasa kami
harapkan seluruh pihak demi kesempurnaan karya tulis ilmiah kami. Semoga karya tulis ilmiah
ini dapat membawa pemahaman dan pengetahuan bagi kita semua tentang pandangan syariah
didalam lingkup ekonomi terhadap sosialisme.

Bangkalan, 06 April 2021

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
kehidupan manusia tidak lepas dari proses distribusi,konsumsi dan produksi.,Untuk itu
sistem ekonomi dibentuk untuk menjawab dan memenuhi kebutuhan manusia. Sistem
ekonomi dibentuk menjadi dua sistem besar yaitu kapitalisme dan sosialisme.
Seperti yang kita ketahui sosialisme yaitu paham yang mengajarkan kepada manusia
bahwa umat manusia memiliki kepentingan yang sama. Sedangkan islam adalah agama
yang berada ditengah. Ada beberapa sosialisme yang memiliki hubungan atau
kesepahaman dengan ajaran islam, dimana islam memperhatikan kepentingan masyarakat
banyak. Namun, kepemilikan pribadi juga merupakan bukan hal yang ditolak oleh islam.
Seorang muslim boleh memiliki harta dan kekayaan. Bahkan, hak untuk mendapatkan
kepemilikan pribadi dijamin oleh syariah. Dengan salah satu prinsip syariah. Sedang
sosialisme lebih mengarah untuk meminimalisasi atau bahkan tidak mengenal
kepentingan pribadi atau kepemilikan pribadi.
Sistem ekonomi sosialisme yaitu bentukan resisten dari sistem kapitalis yang menjadi
penyebab tidak tercapainya kesejahteraan yang merata. Selain itu, sistem ekonomi
sosialis bisa digunakan menjadi pentunjuk aliran falsafah, idiologi, cita – cita, dan ajaran
– ajaran atau gerakan. Sosialisme memiliki pandangan bahwa kemakmuran individu
mungkin tercapai jika berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagai konsekuensinya,
penguasaan individu atas aset ekonomi atau faktor produks sebagian besar dikatakan
kepemilikan sosial.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu ekonomi syariah dan sistem sosialiseme ?
2. Bagaimana pandangan ekonomi syariah terhadap sosialisme ?
3. Sebutkan prinsip dasar ekonomi islam dan prinsip sosialisme ?
C. Tujuan
 Untuk memahami dan mengatahui ekonomi syariah dan sistem sosialisme
 Untuk mengetahui pandangan ekonomi islam terhadap sosialisme
 Untuk mengetahui prinsip dasar ekonomi Islam dan prinsip Sosialisme
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Ekonomi Islam dan Sistem Sosialisme


a. Ekonomi Islam
Pengertian ekonomi secara etimologis adalah berasal dari bahasa Yunani oikos
(rumah tangga) dan nomos (peraturan atau hukum), sedangkan syariah merupakan
istilah yang digunakan untuk aturan-aturan yang berlandaskan hukum Islam.
Sedangkan pengertian dari ekonomi syariah merupakan pembahasan kaitan antara
aturan-aturan dalam aktivitas pemenuhan kebutuhan manusia dengan aturan yang
bersumber dari wahyu Ilahi. Guna pemahaman lebih mendalam tentang pengertian
ekonomi syariah, berikut ini akan disertakan beberapa definisi ekonomi dalam Islam
menurut berbagai sumber :
1) S.M. Hasanuzzaman, "pengetahuan, aplikasi ajaran dan aturan syariah yang
mencegah ketidakadilan dalameksplorasi berbagai sumber daya, untuk
memberikan kepuasan (satisfaction) batin dan lahir agi manusia serta
memungkinkan mereka untuk melaksanakan seluruh kewajiban mereka
terhadap Sang Kholiq dan masyarakat itu merupakan ilmu ekonomi Syariah.
(Rahardjo, 1999)
2) M.A. Mannan, “ yang mempelajari permasalahan ekonomi dari orang-orang
yang memiliki nilai-nilai Islam bersumber dari suatu ilmu pengetahuan sosial.
Itu merupakan definisi ilmu ekonomi Syariah (Mannan, 1993)
3) Khursid Ahmad, “ suatu upaya sistematis dengan mencoba memahami
perilaku manusia dan permasalaha ekonomi dan menghubungkan
permasalahan tersebut dari sudut pandang Islam.ini merupakan defini dari
ilmu ekonomi syarih. (Chapra, 2001)
4) M.N. Siddiqi, “ respon para pemikir muslim terhadap tantangan-tantangan
ekonomi di masa hidup mereka. sumber utamanya al-Qur’an dan as-Sunnah
ataupun pengalaman dan akal.itu merupakan ilmu Ekonomi Syariah (Chapra,
2001)
5) M. Akram Khan, “mempelajari kesejahteraan manusia (falah) yang dicapai
dengan mengorganisir sumber-sumber daya bumi atas dasar partisipasi dan
kerjasama.itu.merupakan tujuan ilmu ekonomi Syariah. (Chapra, 2001)
6) Louis Cantori, “upaya merumuskan ilmu ekonom dani berorientasi pada
masyarakat yang menolak ekses individualisme dalam ilmu ekonomi
klasik.itu merupakan tujuan dari ilmu ekonomi Syariah. (Chapra, 2001)
7) Munawar Iqbal, “sebuah disiplin ilmu adalah cabang dari syariat islamYang
dipandang sebagai sumber utama IPTEK (mamba’ul’ilmi) adalah wahyu,
Kemudian sumber rujukan untuk menilai teori-teori baru berdasarkan doktrin-
doktrin ekonomi Syariah adalah Al-Qur’an dan al-hadits. itu merupakan
pandangan dalam Perspektif islam . (Sudarsono, 2002) ( Adinugraha, 2013)

b. Sistem Sosialisme
Muncul Sosialisme bermula dari tidak setujuan dengan sistem kapitalisme yang di
anggap tidak adil dan masyarakat menderita akibat akumulasi modal. Oleh karena itu
munculah sosialisme untuk mementingkan kemaslayatan bersama dan tidak ada yang
menderita karena ketidakadilan. Sosialisme merupakan bentuk gerakan yang
beranggapan bahwa kepentingan bersama atau kepentingan umum harus di utamakan
daripada kepentingan individu untuk mencari keadilan di dalam kehidupan
kemanusiaan dan juga untuk kemakmuran bersama, hal ini di kutip oleh beberapa ahli
yaitu Teuku May Rudy, Sutan Syahrir, dan Ir Soekarno.
Dapat di pahami bahwa sosialisme lebih berfokus kepada kebersamaan dari pada
hal yang pribadi. itu dikarenakan respon yang di buat untuk mengkritik sistem
kapitalisme. Dimana sistem kapitalisme memiliki tindakan yang tidak adil dan
ketidak pedulian terhadap ketimpangan dan kesenjangan sosial dalam masyarakatnya.
Selain itu juga dianggap sebagai sumber konflik antar kelas, dimana yang satu
sebagai penindas (opresessor) dan lainnya sebagai yang tertindas (oppressed) dan
juga sebagai fasilitas ketamakan para kepitalismenya sendiri. (Dealiarnov, 2006)
Ciri-ciri yang terdapat pada sistem Sosialisme adalah: (1) Perncanaan pusat untuk
mengabdi keapda kepentingan masyarakat keseluruhan bukan pribadi, (2) Industri
sosialisme di pegang oleh perusahaan negara bukan perorangan, dan (3) Negara
memiliki hak atas alat-alat produksi. (Abdul Manan, 1993)
Prinsip-prinsip aliran sosialisme adalah: (1) Mewujudkan kesamaan (equility)
secara ril, (2) menghilangkan kepemilikikan pribadi, dan (3) Mengatur produksi dan
distribusi secara lenkap. (an nabhani, 2008) (dalam Prastyaningsih, Ghozali dan
Triyawan, 2017)

B. Pandangan Ekonomi Syariah terhadap Sosialisme

Manusia merupakan makhluk sosial, oleh karena itu aktivitas ekonomi tidak boleh
dikuasai oleh individu tetapi harus dikelola bersama-sama yang diatur oleh negara, yakni
Sosialisme sebagai sistem ekonomi terpusat yang dimana pemerintah memegang peranan yang
penting dalam mengatur kegiatan ekonomi. Dalam ekonomi sosialisme, keputusan bisnis pun
juga hanya ditentukan oleh negara.
Sosialisme adalah paham atau ajaran yang beranggapan bahwa penditribusian yang baik
dengan adanya tindakan otoritas demokratif pusat dimana distribusi bersifat kolektif, sistem
ekonomi terbentuk atas landasan pada prinsi kebersamaan. Pasar dalam ekonomi sosialis tidak
ada kebebasan, semuanya diatur dan harus tunduk kepada negara maupun pemerintah. Seperti
halnya harga barang, biaya produksi ataupun jenis barang telah diatur semua oleh negara. Rakyat
hanyalah alat untuk memenuhi kesentosaan negara. (umer Capra, 2001)
Lahirnya sistem ekonomi sosialisme, pada mulanya bertujuan untuk memeperbaiki
kehidupan masyarakat bawah yang menderita akibat akumulasi modal. Jiwa peraturan sosialisme
bertolak belakang dengan sistem ekonomi kapitalisme, mereka kaum sosialisme
mengesampingkan kepentingan individu diatas kepentingan bersama. Menurut pandangan
sosialime, paham kapitalisme adalah sistem yang tidak adil. (Qordhawi, 1997) (dalam
Prastyaningsih, Ghozali dan Triyawan, 2017)
Menurut islam, paham ekonomi sosialis adalah hal yang dzalim karena seorang rakyat yang
berusaha namun hartanya diambil dan dikelola bersama-sama. Jika seseorang berusaha, maka
orang tersebut harus mendapatkan haknya bukan untuk diambil alih untuk negara.Pemerintah
atau pemegang kuasa itupun tujuannya bermaksud untuk menyejahterakan ekonomi
rakyatnya,namun hal tersebut tidak mungkin terealisasikan. Mereka hanya menggunakan untuk
kepentingan pribadi demi menguasai seluruh aset kekayaan yang dimiliki oleh warga negaranya.
Para penguasa itulah orang yang hanya menikmati kemakmuran tanpa memikirkan kesejahteraan
masyrakat bawah.
Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia sebagaimana halnya juga pemerintah seharusnya
berpijak pada landasan-landasan syariah yang dimana sesuai dengan Al-Qur’an dan Al-hadits.
Secara tidak langsung, paham sosialis merebut hak milik masyarakat, melakukan kerusakan
terhadap dunia, agama, dan juga dunia perpolitikan.

C. Prinsip Ekonomi islam


Ekonomi islam memiliki salah satu asas yaitu dunia semesta adalah milik Allah SWT
yang Dia cipta seluruhnya untuk manusia (dalam Ernawati dan Setiyati, 2017). Dengan
Firman Allah SWAT dalam Surah Al-Maidah ayat 120 sebagai berikut:
]120:5[ ‫هلل ملك السماواث والرض وما فيهن وهو على كل شيء قدير‬
“ Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa-apa yang ada di dalamnya.
Dialah satu-satunya yang sempurna untuk mewujudkan segala kehendak-Nya”(Al-
Maidah 5:120)
Dapat di tafsirkan bahwa segala isi bumi dan semesta adalah milik Allah SWT dan tidak
ada sekutu bagi-Nya. Serta Dia Mahakuasa yang adil dan bijaksana. Karena Ke-Esa-an
dan keadilan Allah prinsip ekonomi islam tidak lepas dari Al-qur’an dan hadist untuk
mencapai keadilah yang diinginkan. Adapun Prinsip Komponen Dasar Ekonomi Syariah;
A) Prinsip kepemilikan multi-faceted Islam
dalam sifat prinsip pengakuan kepemilikan kapitalisme dan sosialisme pada dasarnya,
Masyarakat kapitalis percaya unsur kepemilikan dalam bentuk individu swasta, yaitu
kepemilikan pribadi dari berbagai jenis kekayaan di negara, Hal ini memungkinkan
kepemilikan swasta individu sesuai dengan kegiatan dan keadaan.perlunya nasionalisasi
untuk menjaga utilitas dan Islam hanya mengakui kepemilikan publik bila diminta oleh
kebutuhan sosial. Seperti firman Allah di Surah Al-baqarah ayat 284 sebagai berikut:

۟ ‫ت َوما فِى ٱَأْلرْ ض ۗ َو ن تُ ْبد‬


ِ ‫ُوا َما فِ ٓى َأنفُ ِس ُك ْم َأوْ تُ ْخفُوهُ ي َُح‬
‫اس ْب ُكم بِ ِه ٱهَّلل ُ ۖ فَيَ ْغفِ ُر لِ َمن يَ َشٓا ُء َويُ َع ِّذبُ َمن يَ َشٓا ُء‬ ‫ِ ِإ‬ َ ِ ‫هَّلِّل ِ َما فِى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
]1:284[ ‫ۗ َوٱهَّلل ُ َعلَ ٰى ُكلِّ َش ْى ٍء قَ ِدي ٌر‬
Allah adalah pemilik mutlak kerajaan langit dan bumi dan sesuatu yang ada di
dalamnya.tidak ada sesuatu yang bisa disembunyikan.Perkara yang kalian rahasiakan
atau yang kalian tampakkan dari hal hal yang yang ada di dalam hati, sesungguhnya
Allah pasti mengetahuinya,dia akan membuat perhitungan atas perkara tersebut,dia
mengampuni,menghukum apapun sesuai kehendaknya . Sungguh Allah telah memuliakan
kaum muslimin,dia mengampuni dengan bisikan dan pikiran yang terlintas dalam
hati,selama tidak diikuti dengan perbuatan dan ucapan

sedangan itu sangat bertentangan dengan sosialisme.jadi, prinsip umum sosialisme adalah
kepemilikan umum , yang diterapkan untuk setiap jenis kekayaan. masyarakat Islam tidak
setuju dengan kapitalisme di doktrin karena sifat dasar kedua masyarakat ini tidak
berlaku untuk masyarakat islam.kepemilikan pribadi adalah prinsip, kepemilikan umum
adalah sebuah prinsip umum yang merupakan pandangan dari sosialisme. mengakui
kepemilikan bentuk yang berbeda di saat yang sama.Islam kepemilikan diterima dalam
berbagai bentuk bukan prinsip hanya satu jenis kepemilikan,yaitu kepemilikan
publik,kepemilikan negara dan kepemilikan Itu berarti dari sudut pandang negara.ini
merupakan peletakkan dari prinsip kepemilikan multi faceted
Sosial masyarakat untuk masyarakat Islam meskipun telah mengadopsi kepemilikan
publik dan kepemilikan negara untuk beberapa jenis kekayaan dan properti karena dalam
pandangannya bentuk sosialis kepemilikan aturan umum.Untuk alasan ini akan menjadi
kesalahan dalam memanggil Islam, menggunakan istilah sosialisme
B) Prinsip kebebasan ekonomi dalam batas yang ditetapkan
Yang kedua,untuk memungkinkan individu, di tingkat ekonomi,kebebasan yang terbatas,
dalam batas-batas spiritual dan nilai-nilai moral dimana Islam percaya ini merupakan
komponen ekonomi Islam.cara melaksanakan prinsip ini dalam Islam:
 untuk melarang kelompok kegiatan ekonomi dan sosial yang menghambat dalam
pandangan Islam. Realisasi cita-cita dan dinilai diadopsi oleh Islam, seperti
monopoli dan ribaini merupakan menggunakan Hukum agama, dalam sumber-
sumber umum asalkan ketentuan tekstual
 Mengenai kepentingan pribadi, Islam menekankan bahwa keberhasilan individu
dan masyarakat tergantung keseimbangan antara spiritual dan material kebutuhan
manusia.untuk melindungi penjaga kepentingan publik melalui pembatasan
kebebasan individu dalam aksi yang mereka lakukan.
Semua orang tidak memiliki hak untuk memiliki sebanyak yang ia inginkan
dengan mendapatkan kekayaan materi dengan cara apapun ia dapat memilih
karena kekhalifahan milik semua orang dan setiap individu adalah penjaga
kepercayaan public. Selain itu kepemilikannya harus di batasi untuk kesejahteraan
masyarakat.Berdasarkan prinsip kepemilikan terbatas yang berasal dari teks
Alquran yang disebutkan di atas manusia adalah baik mutlak maupun pemilik
total pemilik bumi dan sumber dayanya.itu berarti hukum agama diletakkan
ditaburkan pada prinsipnya pengawasan penguasa atas kegiatan umum dan
intervensi negara
C) Prinsip keadilan sosial
Komponen ketiga yaitu prinsip keadilan sosial. Hal ini diwujudkan dalam Islam oleh
unsur-unsur dan jaminan yang Islam disediakan untuk sistem distribusi kekayaan dalam
masyarakat Islam.
prinsip tanggung jawab bersama umum adalah prinsip keseimbangan sosial.maka dari itu,
agama islam mengijinkan perbedaan kekayaan dalam batas wajar dan tidak mentolerir
perbedaan ini tumbuh dengan begitu luas bahwa beberapa orang menghabiskan hidup
mereka dalam kemewahan dan kenyamanan, sedangkan masih banyak manusia dibiarkan
untuk menjalani hidup kesengsaraan dan kelaparan.ini merupakan Komponen ketiga
dalam ekonomi Islam yang merupakan atribut yang paling penting dalam perekonomian
Islam
BAB 3
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dapat kita ketahui bahwa pendapat para ahli sangat berbeda akan tetapi makna nya
sama yaitu Pengertian ekonomi secara etimologis adalah berasal dari bahasa Yunani
oikos (rumah tangga) dan nomos (peraturan atau hukum), istilah yang digunakan
sebagai aturan-aturan berlandaskan hukum Islam adalah syariah.Sedangkan
pengertian dari ekonomi syariah merupakan pembahasan kaitan antara aturan-aturan
dalam aktivitas pemenuhan kebutuhan manusia dengan aturan yang bersumber dari
wahyu Ilahi.
Pengertian dari sosialisme merupakan bentuk gerakan yang beranggapan bahwa
kepentingan bersama atau kepentingan umum harus diutamakan daripada kepentingan
individu untuk mencari keadilan di dalam kehidupan kemanusiaan dan juga
kemakmuran bersama. Adapun ciri-ciri pada sistem sosialisme adalah perencanaan
pusat untuk mengabadi kepada kepentingan masyarakat, industri sosial dipegang oleh
perusahaan negara bukan perorangan, negara memiliki hak atas alat produksi.
Dengan itu pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa manusia sejatinya
makhluk sosial, oleh karena itu aktivitas ekonomi tidak boleh dikuasai oleh individu
tetapi harus dikelola bersama-sama yang diatur oleh negara, yakni Sosialisme sebagai
sistem ekonomi terpusat yang dimana pemerintah memegang peranan yang penting
dalam mengatur kegiatan ekonomi. Adapun sistem ekonomi terbentuk atas landasan
pada prinsip kebersamaan. Pasar dalam ekonomi sosialis tidak ada kebebasan,
semuanya diatur dan harus tunduk kepada negara maupun pemerintah. Lahirnya
sistem ekonomi sosialisme, pada mulanya bertujuan untuk memeperbaiki kehidupan
masyarakat bawah yang menderita akibat akumulasi modal. Menurut pandangan
sosialime, paham kapitalisme adalah sistem yang tidak adil.
B. Saran
Dengan menyatukan sistem ekonomi syariah dan sistem sosialisme akan tercipta
sistem yang menjadi jalan tengah untuk permasalahan yang ekonomi. Contoh saja
tentang keadilan. Yang dimana akan membentuk sebuah keadilan yang mementing
kepentingan masyarakat bukan untuk kepentingan individu.
Melihat dari prinsip dan tujuan kedua sistem dapat mensejahterakan masyarakat
mengenai hal keadilan di lingkup ekonomi di dunia ini. Karena kesepahaman antar
ekonomi islam dan sosialisme walaupun ada beberapa prinsip yang tidak sepaham
dengan ekonomi islam.
Daftar pustaka

Prastyaningsih, I., Ghozali, M., & Triyawan, A. (2017).Faham Hegemoni sosialisme dan
kaputalisme Sebuah Solusi Pola Hidup Muslim di dalam pradigma ekonomi syariah.
Islamic Economics Journal, 3(2), 179-199

Halimah (2020). Makalah ini sebagai salah satu tugas mata kuliah perbandingan sistem
eknomi, dipresentasikan dalam perkuliahan dikelas

Mustofa Adnan (2016). Al-Qur’an Menggugurkan Dalih Sistem Ekonomi sosialis.


Majalah As-Sunnah Edisi 11

Ahmad, M.S.; Rakib, Z.M.A. (2019). Islamic Economy: Can it be an Alternative to


Socialism and Capitalism?. Social and Humanities Sciences of internasional jurnal
(IJSHS), 3(3), 11-32

Ernawati & Setiyati, R. (2017). Wawasan Qur’an Tentang Ekonomi (Tinjauan Studi
Penafsiran Tematik Al-quran). Jurnal Ekonomi, 8(2)

F. Özlen Hiç, Alexandra N. Najafli. (2020). Socialist Fascists and Capitalists view the
Economy as a System in Islam compared to Islamic economics

Adinugraha, H.H. (2013). Norma dan Nilai Dalam Ilmu Ekonomi Islam. Media Ekonomi
& Teknologi Informasi, 21(1) 49-59

Koerniawan, K.A. (2012). pengaruh terhadap penetapan standar akuntansi di dalam


prinsip prinsip dasar ekonomi islam. MODERNISASI, 8 (1)

Anda mungkin juga menyukai