Enam masalah itulah yang seterusnya akan menjadi wilayah telaah dari politik
hukum. Dalam hal ini, politik hukum secara umum bermanfaat untuk mengetahui
bagaimana proses yang tercangkup dalam wilayah kajian itu dapat menghasilkan sebuah
legal policy yang sesuai kebutuhan dan rasa keadilan masyarakat. Enam wilayah kajian
itu tentu saja bersifat integral satu sama lain.
Konfigurasi
• Karakter Kekuasaan Kehakiman
politik
Demokratis • Independen/Otonom
Bila diperhatikan secara seksama, baik Mahfud maupun Harman menggunakan asumsi
yang sama, yaitu ada keterkaitan yang erat antara hukum dan politik, tetapi obyek
penelitiannya berbeda. Mahfud lebih menekankan pada aspek keterkaitan antara konfigurasi
politik dan karakter produk hukum, sedangkan Harman lebih menekankan pada aspek
keterkaitan antara konfigurasi politik dan karakter kekuasaan kehakiman, apakah ia bersifat
otonom atau tidak otonom. Dari hasil penelitiannya, keduanya berpendapat bahwa
konfigurasi politik sangat mempengaruhi karakter produk hukum dan karakter kekuasaan
kehakiman.
Sistem hukum nasional terbentuk dari dua istilah, yaitu sistem dan hukum nasional.
Sistem mengandung pengertian sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan
secara teratur dan merupakan satu keseluruhan (adhole). Sedangkan dalam kamus besar
bahasa Indonesia, kata sistem memiliki tiga arti yaitu : Sekelompok bagian bagian ( alat dan
sebaginya ) yang bekerja sama sama untuk melakukan sesuatu maksud, seperti sistem urat
syaraf dalam tubuh; sistem pemerintahan. Jadi dari dua pengertian tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa sistem merupakan sehimpunan unsur yang melakukan suatu kegiatan atau
menyusun skema atau tatacara melakukan sesuatu kegiatan pemrosesan, untuk mencapai
sesuatu atau beberapa tujuan.
Hukum nasional adalah hukum atau peraturan perundang undangan yang didasarkan
pada ideology dan konstitusinal negara, yaitu Pancasila dan UUD 1945 atau hukum yang
dibangun di atas kreativitas atau asas yang didasarkan atas cita rasa dan rekayasa bangsa.
Dari pengertian sistem dan hukum nasional itu dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem hukum
nasinal adalah sebuah sistem hukum (meliputi materiil dan formil; pokok dan sektoral) yang
dibangun berdasarkan ideology negara pancasila dan UUD 1945, serta berlaku di seluruh
Indonesia.
Dari elaborasi siingkat tersebut tampak bahwa antara ilmu hukum nasional dan
hukum nasional memiliki hubungan yang yaitu keduanya berkelidan satu sama lain karena
aspek pertama ( ilmu hukum nasional ) merupakan ladasan teoritis bagi perumusan dan
pengembangan aspek yang kedua ( hukum nasional ). Menurut Arief tatanan hukum nasional
mengandung ciri :