Nim : 1084161012
Halaman Judul...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
Tujuan.......................................................................................................................................2
Manfaat.....................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3
Landasan Teori..........................................................................................................................3
Arsitektur Client/Server.............................................................................................................3
A. Kesimpulan.........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja dan
daya saing sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya.
Rumah sakit harus merumuskan kebijakan-kebijakan strategis antara lain efisiensi dari dalam
(organisasi, manajemen, serta SDM) serta harus mampu secara cepat dan tepat mengambil
keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi
yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan.
Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik untuk
kebutuhan internal maupun eksternal. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem
pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem Sistem
Informasi berbasis komputer.
Menurut Abdul Kadir (2003, p114) Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah system
informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen dan pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi biasanya, SIM menyediakan informasi untuk operasi organisasi.
Menurut Haag (2000, p 114) SIM juga sering disebut sebagai sistem peringatan manajemen
karena sistem ini memberikan peringatan kepada pemakai terhadap masalah maupun peluang.
Pada rumah sakit pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
yang optimal sangat dibutuhkan, karena SIMRS mempunyai modul lengkap dan terintegrasi,
modul sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit, mudah dalam pengoperasian aplikasi.
A. Landasan Teori
Suatu arsitektur informasi yang detail berisi perencanaan yang digunakan untuk
menjawab pertanyaan – pertanyaan berikut (Alter, 1992)
Pada saat ini, konektivitas antara berbagai macam komputer sangatlah tinggi. Beragam
komputer dari vendor yang bermacam – macam bisa saling berinteraksi. Istilah
Interoperabilitas sering dipakai untuk menyatakan keadaan ini. Perkembangan ini akhirnya
juga disusul oleh kemudahan perangkat lunak untuk saling berinteraksi. Suatu basis data pada
prinsipnya dapat diakses oleh perangkat lunak apa saja. Kebebasan diatas merupkan ciri – ciri
khas pada arsitektur dinamakan client/server. Pada arsitektur ini ada bagian yang disebut
Client dan ada yang disebut Server.
a. Server : adalah sebarang sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang
diminta oleh client. Secara fisik, sebuah server dapat berupa komputer (mainframe,
minikomputer, workstation, ataupun PC) atau piranti lain (misalnya printer).
b. Client : mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri, Ketika suatu client
meminta suatu data ke server, server akan menanggapi nya dengan memberikan data
yang diminta ke client yang bersangkutan. Setelah data diterima, clientt segera
melakukan pemrosesan.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Terintegrasi merupakan suatu paket
sistem aplikasi yang terintegrasi, yang dihubungkan secara on-line pada semua fungsi
pelayanan rumah sakit mulai dari transaksi manajemen antrian, pendaftaran, pelayanan
perawatan, pelayanan penunjang, manajemen operasi / bedah 4 sentral, rekam medis,
manajemen keperawatan, kasir / mobilisasi dana, pelayanan piutang, manajemen material,
stok barang/obat, akuntansi dan keuangan, kepegawaian, gizi, linen / laundry, dan fungsi
pelayanan rumah sakit lainnya.
Modulaplikasi SIMRS terintegrasi meliputi dan tidak terbatas pada modulmodul berikut
ini :
1. Front office
a. Antrian registrasi
b. Modul appointment
c. Registrasi
d. Pelayanan informasi
e. Pengaduan
a. Antrian layanan
b. Pelayanan ugd
g. Laboratorium
h. Radiologi
i. Perinatalogi
j. Hemodialisa
3. Pelayanan penunjang
b. Ambulance
c. Medical check up
d. Cssd
e. Binatu / laundry
4. Rekam medik
b. Catatan medis
a. Pengkajian keperawatan
b. Diagnosa keperawatan
e. Discharge planning
6. Logistik
a. Perencanaan pengadaan
7. Apotik / farmasi
d. Laporan farmasi
7. Gizi / nutrisi
f. Akuntansi blu
g. Keuangan blu
a. Biodata kepegawaian
b. Indikator pelayanan
c. Pengelolaan agent
f. Pengumuman (broadcast)
g. Sms center
a. Data administrator
b. Portal internal
SIMRS seharusnya dapat dimanfaatkan oleh seluruh unit kerja di rumah sakit, antara lain:
12. Unit Rawat Intensif & Reanimasi (ICU, ICCU, NICU, Burn Unit)
e. Manajemen Data
yang akan digambarkan adalah jenis arsitektur Client – Server. Dimana para petugas dari
masing seluruh unit kerja di rumah sakit (pada bagian front office maupun back office) akan
bertindak sebagai Client dan akan meminta kepada server untuk mengirimkan modul – modul
yang di butuhkan. Dengan demikian sistem yang ada adlah Multi User – Multi Tasking.
Sistem dapat dioperasikan oleh pengguna (user) secara bersama-sama (concurrent) tanpa
menimbulkan interupsi sehingga proses data lebih cepat dan efektif. Modul-modul dibuat
dengan fleksibilitas yang tinggi sehingga memudahkan implementasi, pemeliharaan dan
penambahan modul baru.
Contoh : Gambaran Arsitektur Informasi SIMRS (sumber : SIA Medical System)
Arsitektur Client – Server untuk SIMRS dirancang dengan arsitektur yang difungsikan
untuk pengaksesan data dan transaksi dengan kapasitas besar. Strategi secara umum sistem
informasi Rumah Sakit harus selaras dengan bisnis utama (core bussines) dari Rumah Sakit
itu sendiri, terutama untuk informasi riwayat kesehatan pasien atau rekam medis (tentang
indentitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan
kepada pasien), informasi kegiatan operasional (termasuk informasi sumber daya manusia,
material, alat kesehatan, penelitian serta bank data. Hal yang terpenting dalam suatu SIMRS
adalah dapat mengakomodasi suatu proses bisnis pada masing masing rumah sakit, paling
tidak mempunyai aplikasi yang mencakup proses bisnis pada pelayanan utama (front office)
dan pelayanan administratif (backoffice).
Setiap Rumah Sakit memiliki prosedur yang unik (berbeda satu dengan lainnya), tetapi
secara umum/generik memiliki prosedur pelayanan terintegrasi yang sama yaitu proses
pendaftaran, proses rawat (jalan atau inap) dan proses pulang (seperti pada gambar berikut).
Data yang dimasukan pada proses rawat akan digunakan pada proses rawat dan pulang.
Selama proses perawatan, pasien akan menggunakan sumber daya, mendapat layanan dan
tindakan dari unit-unit seperti farmasi, laboratorium, radiologi, gizi, bedah, invasive,
diagnostic non invasive dan lainnya. Unit tersebut mendapat order/pesanan dari dokter
(misalnya berupa resep untuk farmasi, formulir lab dan sejenisnya) dan perawat. Jadi dokter
dan perawat sebagai aktor/SDM inti pada proses bisnis Rumah Sakit (seluruh order berasal
dari mereka). Karena itu kami menyebutkan inti sistem ini sebagai order communation
system.
Gambar : Contoh Pelayanan Utama (Front Office) dari pasien datang sampai pulang
Rumah Sakit merupakan unit yang mengelola sumber daya fisik (manusia, uang,
mesin/alat kesehatan/aset, material seperti obat, reagen, alat tulis kantor, barang habis pakai
dan sejenisnya). Walaupun proses bisnis setiap Rumah Sakit unik tapi tetap terdapat proses
umum, diantaranya perencanaan, pembelian/pengadaan, pemeliharaan stok/inventory,
pengelolaan Aset, pengelolaan SDM, pengelolaan uang (hutang, piutang, kas, buku besar dan
lainnya). Proses back office ini berhubungan/link dengan proses pada front office,
digambarkan berikut ini.
Proses-proses bisnis tersebut di atas yang melibatkan data-data terstruktur, yang dapat
dikelola dengan relational database management system, selain itu terdapat proses bisnis
yang melibatkan data yang tidak terstruktur seperti alur kerja, surat diposisi, email,
manajemen proyek, kolaborasi, team work, manajemen dokumen dan sejenisnya. (Permenkes
No. 82)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan