Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Kompetensi Inti
KI3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
kependudukan
Pertemuan 4
3.5.11 Menjelaskan sumber-sumber data
kependudukan
3.5.10 Menganalisis metode pengelolaan data
kependudukan
3.5.11 Menganalisis data kependudukan
MATERI AJAR
Pertemuan 1
Indikator:
3.5.1 Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi dinamika kependudukan
3.5.2 Mengukur angka fertilitas, mortalitas dan migrasi
3.5.3 Menghitung angka pertumbuhan, proyeksi penduduk, dan komposisi
penduduk
3.5.4 Mengklasifikasikan jenis-jenis mobilitas penduduk dan tenaga kerja.
A. Dinamika Kependudukan
Penduduk Indonesia menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
24 tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006
tentang Administrasi Kependudukan adalah warga Negara Indonesia dan orang
asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Warga Negara Indonesia adalah orang-
orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang sebagai warga Negara Indonesia.
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat
setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk Indonesia
berdasarkan sensus tahun 2010 adalah 237.556.363 orang. Jumlah penduduk
Indonesia akan meningkat sekitar 3 sampai 4 juta jiwa pertahun. Pertambahan ini
menyebabkan perubahan jumlah penduduk secara terus menerus.Perubahan
jumlah penduduk yang terjadi secara terus menerus ini disebut dinamika
penduduk.
Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dapat dilihat dari
beberapa faktor, yaitu:
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
1. Kelahiran (Natalitas)
Natalitas merupakan kemampuan riil seorang wanita untuk melahirkan, yang
dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan. Dalam dinamika
kependudukan, natalitas merupakan hal yang penting, karena tingkat
kelahiran akan mempengaruhi banyaknya jumlah penduduk di suatu wilayah.
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Contoh Soal:
Pada tahun 2016 jumlah penduduk suatu daerah pada petengahan tahun
sebesar 248.500.000 jiwa. Sedangkan jumlah kelahiran pada tahun
tersebut sebesar 5.218.500 jiwa. Berapakah nilai CBr untuk daerah
tersebut?
Jawab:
𝐵
𝐶𝐵𝑅 = 𝑥1000
𝑃
5.218.500
= 𝑥1000
248.500
= 21
Angka kelahiran kasar di daerah tersebut pada tahun 2016 sebesar 21.
Artinya, pada tahun 2016, dari setiap 1.000 penduduk di daerah tersebut
terdapat 21 kelahiran.
Keterangan :
CBR : angka kelahiran kasar
B : jumlah bayi yang lahir hidup selama 1 tahun
𝑃𝑓 (15 − 49) : jumlah penduduk wanita usia reproduktif pada
pertengahan tahun
k : konstanta, biasanya 1.000
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Contoh Soal:
Di tahun 2016 di suatu wilayah, jumlah penduduk usia 15-49 tahun
adalah 30.351.000 jiwa. Jumlah kelahiran bayi pada tahun tersebut
adalah 2.982.500 jiwa. Berapakah angka kelahiran umum di wilayah
tersebut?
Jawab:
𝐵
𝐺𝐹𝑅 = 𝑓 𝑥1000
𝑃 (15 − 49)
2.982.500
= 𝑥1000
30.351.000
= 98,25
Pada tahun 2016, angka kelahiran dari wanita kelompok umur 15-49
tahun di wilayah tersebut adalah 98,25. Artinya, pada tahun 2016 di
wilayah ini terdapat 98-99 kalahiran bayi hidup dari setiap 1.000 wanita
kelompok umur 15-49 tahun.
RUMUS
𝐵𝑥
𝐴𝑆𝐵𝑅𝑥 = 𝑥𝑘
𝑃𝑥
Keterangan :
CBR : angka kelahiran kasar
B : jumlah bayi yang lahir hidup selama 1 tahun
𝑓
𝑃 (15 − 49) : jumlah penduduk wanita usia reproduktif pada
pertengahan tahun
k : konstanta, biasanya 1.000
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Contoh Soal:
pada tahun 2016, di suatu wilayah terdapat 500.000 wanita yang berumur 20-
24 tahun. Jumlah kelahiran bayi hidup dari wanita kelompo umur tersebut
adalah 8.000 orang. Berapakah angka ASBR wilayah tersebut?
Jawab:
𝐵2
𝐴𝑆𝐵𝑅2 = 𝑥1.000
𝑃2
8.000
= 𝑥1.000
500.000
= 16
Pada tahun 2016, angka kelahiran dari wanita kelompok umur 20-24 tahun di
wilayah ini sebesar 16 jiwa. Artinya, pada tahun 2016, setiap 1.000 wanita
umur 20-24 tahun, terdapat 16 kelahiran.
2. Kematian (Mortalitas)
Menurut UN dan WHO, mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda-
tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah
kelahiran hidup.
Angka kematian diklasifikasikan atas angka kematian kasar atau crude death
rate (CDR) dan angka kematian menurut kelompok umur atau age specific
death rate (ASDR).
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
RUMUS
𝐷
𝐶𝐷𝑅 = 𝑥𝑘
𝑃
Keterangan :
CDR : angka kematian kasar
D : jumlah kematian pada tahun tertentu
P : jumlah penduduk pertengahan tahun
k : konstanta, biasanya 1.000
Contoh Soal:
Pada tahun 2013, jumlah penduduk Indonesia sebesar 248.500.000 jiwa.
Jumlah kematian pada tahun tersebut sebesar 1.491.000 jiwa. Berapakah
angka kematian kasar di Indoensia pada tahun tersebut?
Jawab:
𝐷
𝐶𝐷𝑅 = 𝑥1.000
𝑃
1.491.000
= 𝑥1.000
248.500.000
= 6 𝑗𝑖𝑤𝑎
1) Tinggi, apabila angka kematian kasar lebih dari 20 jiwa per seribu
penduduk.
2) Sedang, jika angka kematian kasar antara 10-20 jiwa per seribu
penduduk.
3) Kecil, apabila angka kematian kurang dari 10 jiwa per seribu
penduduk.
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
RUMUS
𝐷𝑥
𝐴𝑆𝐷𝑅𝑥 = 𝑥𝑘
𝑃𝑥
Keterangan :
ASDR : angka kematian menurut keompok umur tertentu pada
tahun tertentu
Dx : jumlah kematian pada kelompok umur x pada tahun
tertentu
Px : jumlah penduduk kelompok umur x pada pertengahan
tahun
x : kelompok umur
k : konstanta, biasanya 1.000
Contoh Soal:
Pada tahun 2016, jumlah penduduk berusia 15-19 di suatu wilayah adalah
80.000 jiwa dengan angka kematian 800 orang dari kelompok umur
tersebut. Berapakah besar ASDR di wilayah tersebut?
Jawab:
𝐷𝑥
𝐴𝑆𝐷𝑅𝑥 = 𝑥1.000
𝑃𝑥
800
= 𝑥10.000
80.000
= 10 𝑗𝑖𝑤𝑎
Pada tahun 2016, angka kematian penduduk kelompok umur 15-19 tahun
di wlayah tersebut adalah 10 jiwa. Artinya setiap seribu penduduk
kelompok umur 15-19 tahun, terdapat 10 kematian dari kelompokumur
tersebut.
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
RUMUS
𝐷0
𝐼𝑀𝑅 = 𝑥𝑘
𝐵
Keterangan :
IMR : angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup dalam
tahun tertentu.
D0 : jumlah kematian bayi di bawah 1 tahun pada tahun
tertentu
B : jumlah kelahiran hidup dalam tahun yang sama.
k : konstanta, biasanya 1.000
Contoh Soal:
Pada tahun 2016 di kota A, jumlah kematian bayi adalah 175.000 jiwa, dan
jumlah kelahiran pada tahun tersebut sebesar 1.500.000. Berapakah IMR
di kota tersebut?
Jawab:
𝐷0
𝐼𝑀𝑅 = 𝑥1.000
𝐵
175.000
= 𝑥1.000
1.500.000
= 116,67
Angka kematian bayi pada tahun 2016 di kota terseut adalah 117 jiwa.
Artinya, dari setiap seribu orang bayi yang lahir hidup terdapat 117
kematian bayi.
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
RUMUS
𝐼
𝑚𝑖 = 𝑥𝑘
𝑃
Keterangan :
mi ; angka migrasi masuk per 1.000 penduduk pada tahun
tertentu
I : jumlah migran masuk pada tahun tertentu
P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
k : konstanta, biasanya 1.000
Contoh Soal:
Pada tahun 2016, penduduk di suatu wilayah sebesar 16.000 orang. Pada
tahun yang sama, migran yang masuk adalah sebanyak 80 orang.
Berapakah angka migrasi yang masuk ke wilayah tersebut?
Jawab:
𝐼
𝑚𝑖 = 𝑥1.000
𝑃
80
= 𝑥1.000
16.000
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
= 5
Jadi, pada tahun 2016, terdapat 5 migran yang masuk per 1.000 orang
penduduk di wilayah tersebut.
RUMUS
𝑂
𝑚𝑜 = 𝑥𝑘
𝑃
Keterangan :
mo : angka migrasi keluar per 1.000 penduduk pada tahun
tertentu
O : jumlah migran keluar pada tahun tertentu
P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
k : konstanta, biasanya 1.000
Contoh Soal:
Pada tahun 2016, penduduk di suatu wilayah berjumlah 16.000 orang.
Pada tahun yang sama, migran yang keluar dari wilayah tersebut adalah
40 orang. Berpakah tingkat migrasi yang keluar dari wilayah tersebut?
Jawab:
𝑂
𝑚𝑜 = 𝑥1.000
𝑃
40
= 𝑥1.000
16.000
= 2,5
Jadi, pada tahun 2016 di wilayah tersebut terdapat 2-3 migran yang
keluar per seribu penduduk wilayah bersangkutan.
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
RUMUS
𝐼−𝑂
𝑚𝑛 = 𝑥𝑘
𝑃
Keterangan :
mn : angka migrasi neto per 1.000 penduduk
I : jumlah migran masuk pada tahun tertentu
O : jumlah migran keluar pada tahun tertentu
P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
k : konstanta, biasanya 1.000
Contoh Soal:
Pada tahun 2016, penduduk di suatu wilayah berjumlah 16.000 orang.
Pada tahun yang sama, migran yang masuk ke wilayah tersebut sebanyak
80 orang. Jumlah migran yang keluar adalah 50 orang. Berapakah tingkat
migrasi neto di wilayah itu pada tahun 2016?
Jawab:
𝐼−𝑂
𝑚𝑛 = 𝑥1.000
𝑃
80 − 50
= 𝑥1.000
16.000
= 1,9
Jadi, pada tahun 2016, terdapat dua migran masuk dan keluar per seribu
penduduk dalam satu tahun di wilayah tersebut.
RUMUS
𝐼+𝑂
𝑚𝑔 = 𝑥𝑘
𝑃1 + 𝑃2
Keterangan :
mg : angka migrasi bruto
I : jumlah migran masuk pada tahun tertentu
O : jumlah migran keluar pada tahun tertentu
P1 : jumlah penduduk di tempat tujuan
P2 : jumlah penduduk di tempat asal
k : konstanta, biasanya 1.000
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Contoh Soal:
Pada tahun 2016, penduduk di wilayah A berjumlah 16.000 orang.
Penduduk di wilayah B berjumlah 10.000 orang. Pada tahun yang sama,
migran yang masuk ke wilayah A dari wilayah B sebanyak 80 orang.
Sementara itu, migran yang keluar dari wilayah A seebanyak 50 orang.
Berpakah angka migrasi brutonya?
Jawab:
𝐼+𝑂
𝑚𝑔 = 𝑥1.000
𝑃1 + 𝑃2
80 + 50
= 𝑥1.000
16.000 + 10.000
150
= 𝑥1.000
26.000
= 9,4
Jadi pada tahun 2016 terdapat 9 migrasi masuk dan migrasi keluar di
tempat asal dan tempat tujuan.
RUMUS
𝑇 = 𝐿−𝑀
Keterangan :
T : jumlah penduduk alami
L : jumlah kelahiran dalam periode tahun tertentu
M : jumlah kematian pada periode tahun tertentu
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Contoh Soal:
Di suatu wilayah diketahui terdapat jumlah kelahiran 967.000 jiwa dan
kematian sebanyak 695.000 jiwa. Hitunglah pertumbuhan penduduk
alaminya!
Jawab:
X = (L - M)
= 967.000 – 695.000
= 308.000 jiwa
Jadi pada tahun 2016, pertumbuhan penduduk alami di wilayah tersebut
adalah 308.000 jiwa.
Keterangan :
Tt : jumlah penduduk total
L : jumlah kelahiran dalam periode tahun tertentu
M : jumlah kematian pada periode tahun tertentu
I : jumlah imigrasi dalam periode tahuntertentu
E : jumlah emigrasi dalam periode tahun tertentu
Contoh Soal:
Di tahun 2016, jumlah kelahiran kasar di suatu wilayah adalah 967.000
jiwa. Jumlah kematian kasar adalah 659.000 jiwa. Jumlah imigrasi adalah
ebesar 889.000 jiwa, dan emograsi sebesar 512.000 jiwa. Hitunglah
pertumbuhan penduduk totalnya!
Jawab:
Tt = (L-M) + (I-E)
= 308.000 + 377.000
= 685.000 jiwa.
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
2. Proyeksi Penduduk
Jumlah penduduk pada masa yang kana datang dapat diperkirakan
dengan menggunakan data penduduk saat ini. Informasi mengenai perkiraan
jumlah penduduk di masa mendatang sangat penting dalam perencanaan
pembangunan, seperti untuk merencanakan penyediaan sarana dan prasarana
kesehatan, pendidikan dan perumahan.
RUMUS
𝑃𝑛 = 𝑃0 1 + 𝑟 𝑛
Keterangan :
Pn : jumlah penduduk pada tahun ke-n
P0 : jumlah penduduk pada tahun ke-0 atau tahun dasar
O : jumlah migran keluar pada tahun tertentu
n : jumlahtahun antara 0 ke-n
r : tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (dalam persen)
Contoh Soal:
Pada tahun 2001, jumlah penduduk Indonesia tercatat 205 juta jiwa.
Tingkat pertumbuhan penduduk per tahun adalah 1,5%. Berapakah
proyeksi penduduk Indonesia untuk tahun 2016?
Jawab:
Pn = P0 (1 + r)n
= 205 (1+1,5%) 15
= 205 (1+ 0,015)15
= 205 (1,0015)15
= 205 (1,25)
= 256,3
Jadi, proyeksi penduduk Indonesia untuk tahun 2016 dengan tingkat
pertumbuhan penduduk 1,5% pertahun adalah 256,3 juta jiwa.
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
1. Mobilitas Permanen
Mobilitas permanen disebut juga dengan migrasi. Mobilitas permanen adalah
perpindahan penduduk untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain
melewati batas administratif atau batas polotik/negara.
a) Migrasi eksternal, adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke
negara lain.
1) Imigrasi, adalah masuknya penduduk dari satu negara ke negara lain
dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut
imigran.
2) Emigrasi merupakan keluarnya penduduk dari suatu negara ke
negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan emigrasi
disebut emigran.
3) Reimigrasi adalah proses kembalinya penduduk ke negara asalnya
setelah pindah dan menetap di negara asing.
b) Migrasi Internal
1) Transmigrasi, adalah pemindahan dan perpindahan penduduk dari
suatu daerah untuk menetap ke daerah lain yang ditetapkan di dalam
wilayah Indonesia untuk kepentingan pembangunan Negara karena
alasan-alasan yang dipandang perlu oleh pemerintahan berdasarkan
ketentuan yang doatur dalam undang-undang.
2) Urbanisasi adalah bertambahnya proposisi penduduk yang berdiam di
daerah kota yang disebabkan oleh proses perpindahan penduduk ke
kota dan atau akibat perluasan kota. Urbanisasi disebabkan oleh
faktor pendorong a) desa mengalami kelebihan penduduk, b) banyak
penduduk desa tidak mempunyai tanah untuk bercocok tanam, c)
pendapatan rendah, d) penduduk desa pergi ke kota gunamemperbaiki
taraf hidup yang rendah, dan faktor penarik a) kota menyediakan
lapangan kerja yang luas, b) kota memiliki fasilitas umum yang lebih
baik, misalnya fasilitas kesehatan, tempat rekreasi bdan hiburan, serta
pusat perdagangan c) kota merupakan pusat pendidikan dan
kebudayaan sehingga sangat menarik bagi orang-orang desa untuk
bersekolah di kota.
3) Ruralisasi merupakan bentuk perpindahan penduduk dari kota ke
desa yang merupakan kebijakan dari proses urbanisasi.
2. Mobilitas Nonpermanen
Mobilitas nonpermanen adalah perpindahan penduduk untuk sementara
waktu dari suatu tempat ke tempat lain. Mobilitas non permanen dapat
dikelompokkan menjadi:
a) Komutasi (mobilitas ulang alik) adalah bentuk mobilitas penduduk
nonpermanen, pergi dan pulang dalam tempo kurang dari 24 jam. Pelaku
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Pertemuan 2
Indikator:
3.5.5 Menganalisis kualitas penduduk Indonesia
3.5.6 Menganalisis Indeks Pembangunan Manusia
3.5.7 Menjelaskan bonus demografi dan dampaknya terhadap pembangunan
3.5.8 Menganalisis upaya menghadapi bonus demografi
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Grafik 1. Angka kematian bayi per 1000 kelahiran di Indonesia tahun 2012-2016
Sumber: http://databoks.katadata.co.id
Sumber: http://databoks.katadata.co.id
2) Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu indikator kualitas penduduk. Semakin
tinggi tingkat pendidikan yang dicapai, semkin tinggi kualitas sumber daya
manusia yang dimiliki. Pencapaian kualitas pendidikan di suatu daerah dapat
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
dilihat dari persentase angka partisipasi sekolah, angka melek huruf, dan rata-
rata lama sekolah.
3) Pendapatan per Kapita
Pendapatan perkapita merupakan pendapatan rata-rata penduduk suatu negara
pada suatu periode tertentu. Pendapatan perkapita dipengaruhi oleh besar
kecilnya produk nasional bruto (PNB) atau gross national product (GNP)
serta jumlah penduduk. Pendapatan perkapita Indonesia meningkat setiap
tahunnya.
4) Indeks Pembangunan Manusia
Dalam UNDP (United Nations Development Programme), pembangunan
manusia adalah suatu proses untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi
manusia. Indeks Pembangunan Manusia dijadikan sebagai kekayaan bangsa
yang sesungguhnya. Tujuan utama pembangunan adalah menciptakan
lingkungan yang memungkinkan bagi rakyat untuk menikmati umur panjang,
sehat, dan menjalankan kehidupan yang produktif.
Manfaat IPM adalah sebagai berikut:
a. PM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam
upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
b. IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara.
c. Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai
ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu
alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
bonus demografi tersebut maka kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan
secara maksimal melalui pendidikan, pelayanan, kesehatan, dan penyediaan
lapangan pekerjaan.
Bonus demografi tidak selalu menguntungkan bagi suatu negara. Peluang ini
hanya akan menguntungkan jika dimanfaatkan sebaik-baiknya. Jika tidak
dimanfaatkan dnegan maksimal, hal ini akan berbalik menjadi bencana demografi,
karena jumlah usia produktif melimpah tetapi tidak bisa dimanfaatkan. Bonus
demografi menjadi bencana demografi jika penduduk usia produktif tidak
memiliki pendidikan yang memadai dan tidak memperoleh keterampilan yang
cukup. Ketika hal ini terjadi, maka penduduk usia produktif akan menjadi
pengangguran.
Berikut ini dampak bonus demografi:
1. Dampak Positif
a) Terbentuknya generasi emas yang siap memikul tanggung jawab bangsa,
mengabdi dan berkorban pada bangsa, dan bersedia membangun dan
mengelola bangsa.
b) Meningkatnya laju perekonomian Indonesia yang berpengaruh besar
terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
c) Kehidupan negara Indonesia akan modern, tertata, dan lebih baik
d) Roda perokonomian akan berkembang pesat dan siap bersaing dalam
dunia internasional.
2. Dampak Negatif
a) Semakin sempitnya lapangan pekerjaan
b) Pengangguran semakin banyak
c) Kemiskinan semakin menjadi-jadi
d) Timbulnya kawasan-kawasan slum area (pemukiman kumuh)
e) Kualitas kesehatan menurun
f) Perekonomian yang memburuk
g) Pendidikan rendah, yang mengakibatkan kualitas sumber daya manusia
rendah
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Pertemuan 3
Indikator:
3.5.9 Mengidentifikasi masalah akibat dinamika kependudukan di Indonesia
3.5.10 Menjelaskan upaya penanggulangan masalah yang ditimbulkan akibat
dinamika kependudukan
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
RUMUS
RUMUS
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
RUMUS
Contoh Soal:
Luas suatu wilayah kecamatan 160 km2. Luas lahan pertanian 120 km2.
Jumlah penduduk pada tahun 2016 adalah 12.000 jiwa. 9.240 penduduk
berprofesi sebagai petani. Hitunglah kepadatan penduduk kasar, kepadatan
penduduk fisiografis, dan kepadatan penduduk agraris!
Jawab:
a. Angka kepadatan penduduk kasar:
12.000
𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝐾𝑎𝑠𝑎𝑟 =
160
= 75
b. Angka kepadatan penduduk fisiografis:
12.000
𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑓𝑖𝑠𝑖𝑜𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑠 =
120
= 100
c. Angka kepadatan penduduk agraris:
9.249
𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝐴𝑔𝑟𝑎𝑟𝑖𝑠 =
120 𝑘𝑚2
= 77
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Pertemuan 4
Indikator:
3.5.11 Menjelaskan sumber-sumber data kependudukan
3.5.10 Menganalisis metode pengolahan data kependudukan
3.5.12 Menganalisis data kependudukan
Ada dua metode yang digunakan dalam pelaksanaan sensus, yaitu metode
house holder dan metode canvasser. Motode house holder adalah metode
yang digunakan untuk melaksanakan sensus pendudukdengan cara petugas
sensus membagikan angket kepada setiap keluarga untuk dijawab oleh
keluarga sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Sedangkan metode canvasser
adalah kegiatan sensus penduduk dengan cara petugas sensus langsung
mendatangi setiap keluarga untuk mengisi daftar perncacahan sesuai dengan
hasil interview dengan keluarga.
2. Registrasi Penduduk
Regristrasi penduduk adalah pencatatan tentang identitas atau ciri-ciri,
status, dan kondisi penduduk yang dilaksanakan secara terus menerus oleh
instansi tertentu atau pemerintah mulai tingkat terendah. Dari data hasil
registrasi akan didapatkan laporan monografi desa tentang kependudukan
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
3. Survei
Survei penduduk hampir sama dengan sensus penduduk. Perbedaannya
terletak pada waktu pelaksanaan, wilayah, dan jumlah penduduk yang didata.
Proses pendataan survei hanya dilakukanterhadap sampel penduduk di
beberapa wilayah yang dianggap dapat mewakili atau menggambarkan
karakteristik semua penduduk di sekitar wilayah sampel. Pelaksaan survei
penduduk dapat dilaksanakan kapan saja sesuai dengan kebutuhan dan tidak
memiliki periodisasi seperti halnya sensus penduduk.
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
RUMUS
Contoh Soal:
Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2016 adalah 179,3 juta jiwa. Terdiri
dari 89,4 juta laki-laki dan 89,9 juta jiwa perempuan. Tentukanlah sex ratio
penduduk Indonesia pada tahun tersebut!
Jawab:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝐿𝑎𝑘𝑖 − 𝑙𝑎𝑘𝑖
𝑆𝑅 = 𝑥 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛
89.400.000
= 𝑥 100
89.900.000
= 99
Jadi, dalam setiap 100 orang perempuan terdapat 99 orang laik-laki.
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
RUMUS
Contoh Soal:
Di kota A , jumlah penduduk adalah 600.000 jiwa dengan jumlah penduduk
berumur 0-14 tahun sebanyak 150.000 jiwa dan jumlah penduduk berumur 65
tahun keatas sebanyak 50.000 orang. Penduduk berumur 15-64 tahun
sebanyak 400.000 0rang. Hitunglah angka bebean ketergantungan kota A!
Jawab:
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
Sumber: http://www.bukupedia.net/2016/05/
Pendidikan Geografi
Universitas Negeri Padang
DAFTAR RUJUKAN
Sindhu P, Yasinto. 2017. Geografi Untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Erlangga.