I : Senam Dismenorhoe
C :-
A. Pendahuluan
1. Masalah penelitian : nyeri saat haid (dismenorhoe) pada remaja putri SMPN 2
Siantan Kabupaten Pontianak.
3. Dampak masalah jika tidak diatasi : nyeri haid (dismenorhoe) bertambah hebat
yang disertai pusing, mual, dan pegal-pegal sehingga dapat mengganggu
konsentrasi belajar.
B. Metode
Desain penelitian
6. Desain penelitian : Quasi Eksperimental dengan rancangan Non Equivalent
Control Group Design.
7. Desain eksperimen :
a. Menggunakan kelompok control.
b. Peneliti tidak melakukan random alokasi.
c. –
d. Peneliti tidak menggunakan variable perancu.
e. Peneliti tidak melakukan penyamaran dalam memberikan perlakuan
responden.
f. Peneliti tidak melakukan blinding.
Analisis Data
19. Software yang digunakan : spss (tetapi dalam jurnal peneliti tidak mengatakan
jenis software yang digunakan).
C. Hasil penelitian
Alur Penelitian dan Data Baseline
20. Alur penelitian : tidak tergambar dalam jurnal.
21. Karateristik responden : remaja putri rata-rata berusia 15 tahun dan rata-rata
mengalami menstruasi pertama kali pada usia 13 tahun..
23. Hasil penelitian : Setelah dilakukan senam pada kelompok kontrol, didapati
hasil gejala penyerta dismenore pada responden kelompok intervensi mengalami
perubahan yang signifikan dibandingkan dengan responden dalam kelompok
kontrol. Hasil penelitian bermakna secara statistic dan bermakna secara klinik.
Discussi
25. Interpretasi hasil : Senam dismenore terbukti berpengaruh dalam menurunkan
dismenore pada remaja putri di SMP Negeri 2 Siantan, Kabupaten Pontianak,
Tahun 2014. Hal ini dibuktikan dengan adanya perbedaan skala nyeri pada
kelompok intervensi sebelum dan setelah dilakukan senam dismenorhoe,
sedangkan kelompok kontrol yang hanya beristirahat tidak ditemukan penurunan
skala nyeri. Hasil ini juga sesuai dengan uji T berpasangan pada kelompok
intervensi yang menunjukkan nilai p=0,000 (p<0,05).
26. Cara peneliti membandingkan hasil penelitiannya dengan teori yang ada
menunjukkan relevansi.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori :
(Reeder, Martin, & Griffin, 2011).
(Haruyama, 2011).
(Ozretich dan Bowman, 2001).
Maruf et al,. (2013).
Manuaba (2010).
Albert dan Geir (2003).
Daley (2008) dalam Heidari.
Jourkesh, dan Ostojic (2011).
(Proctor & Farquhar, 2006).
(Kingston, 1991).
(Suparto, 2011).
Bahwa Senam dismenore merupakan salah satu bentuk relaksasi yang
sangat dianjurkan. Tujuan dilakukannya senam dismenore adalah
mengurangi dismenore yang dialami oleh beberapa wanita tiap bulannya.
Hasil ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Dehghanzadeh,
Khoshnam dan Nikseresth (2014) di Iran dan Penelitian oleh Marlinda,
Rosalina, dan Purwaningsih (2013).
28. Nilai penting : bahwa senam dismenorhoe sangat efektif terhadap pengurangan
rasa nyeri pada saat haid.
29. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan bagi institusi pelayanan dapat
menjadikan senam dismenore sebagai intervensi alternatif non-farmkologis yang
bermanfaat untuk mengurangi dismenore khususnya dismenore primer pada saat
menstruasi, bagi institusi pendidikan sebagai pengkayaan atau referensi tambahan
dalam terapi keperawatan non-farmakologi terhadap dismenore.
30. Penelitian ini bisa di replikasi pada setting praktik klinik lainnya.
Rekomendasi : B