Anda di halaman 1dari 27

MENEJEMEN TRANSPORTASI

MATERI 4
(Pengertian Tarif Angkutan dan Konsep Biaya)

Nama kelompok :
1. Aprilia Triyami
2. Cendani Saraswati
3. Ichfan Nurreja

Pend. Tata Niaga NonReg’ 2011


 Tarif Angkutan: suatu daftar yang memuat harga untuk
para pemakai jasa angkutan yang disusun secara teratur.

 Jenis tarif yang berlaku dikelompokkan sbg:


1.Tarif menurut trayek
2.Tarif lokal
3.Tarif diferensial
4.Tarif peti kemas
Faktor yang mempengaruhi harga jasa angkutan

H =H (B,J,K,M)
H : harga jasa angkutan
B : Berat muatan yang hendak di angkut
J : Jaraknya, barapa jauh muatan hendak
diangkut
K : Kecepatan muatan diangkut
M : Jenis muatan
Konsep Biaya

1. Biaya adalah faktor yang menentukan dalam transportasi


untuk penetapan tarif, alat kontrol agar dalam
pengoperasiannya mencapai tingkat efektivitas dan efisien.

Tingkat tarif transportasi didasarkan pada biaya pelayanan


yang terdiri dari :
a. Biaya Langsung :jumlah biaya yang di perhitungkan dalam
produksi jasa angkutan
b. Biaya Tidak Langsung: biaya harga,peralatan
reparasi,workshop,dan biaya umum
2. Biaya modal dan biaya operasional
a. Biaya Modal (capital costs) : biaya, yang digunakan untuk
investasi inisial serta peralatan lainnya termasuk didalamnya
bunga uang
b. Biaya Operasional : biaya yang dikeluarkan untuk pengelolaan
transportasi seperti : Biaya pemeliharaan jalan raya, Biaya
pemeliharaan kendaraan, Biaya transportasi (biaya bahan
bakar,oli,tenaga penggerak (genset) dll, Biaya traffic (biaya
advertensi, tarif, dll), Biaya umum &lain-lain biaya (biaya
kantor,gaji,biaya humas,dll)
Lanjutan
3. Biaya tetap: biaya yang dikeluarkan tetap setiap
bulannya
4. Biaya variabel: biaya yang besarnya berubah
tergantung pada pengoperasian alat pengangkutan
5. Biaya kendaraan( automobile cost): jumlah biaya
yang diperlukan untuk pengadaan bahan
6. Biaya gabungan :biaya angkutan barang dan biaya
penumpang
7. Biaya unit: jumlah total biaya dibagi unit jasa
produk yg di hasilkan
8. Biaya Rata-rata: biaya total dibagi dengan jumlah
produk/jasa yang dihasilkan
Kategori Tarif Angkutan

 1.Menurut kelas
 2.Tarif pengecualian
 3.Tarif perjanjian/kontrak
Kapasitas angkutan: kemampuan suatu alat angkutan
untuk memindahkan muatan atau barang dari suatu
tempat ke tempat lain dalam waktu tertentu.

Unsur-unsur kapasitas angkutan:


a. Sifat barang yang diangkut
b. Jenis alat angkut
c. Jarak yang ditempuh
d. Kecepatan rata-rata
Tiga komponen biaya :
1. Biaya angkutan (dalam perjalanan)
2. Biaya penyediaan dan persiapan alat angkutan termasuk
biaya penyimpanan dan terminal (biaya berhenti )
3. Biaya khusus yang ditimbulkan oleh sifat khusus muatan

Jenis biaya dalam perusahaan :


1. Biaya berhenti
2. Biaya perjalanan dan operasional
Tarif maksimum dan minimum

1. Tarif Maksimum merupakan kapasitas angkutan yang tidak


terjual yang mengakibatkan kerugian.

2. Tarif minimum merupakan kapasitas dalam suatu perjalan


kembali yang membawa muatan dengan kondisi yang sama
Perhitungan ini pada prinsipnya berlaku untuk semua jenis
angkutan.
Makin besar kapasitas angkutan yang tidak terjual makin
tinggi biaya jasa angkutan per ton kilometer per jam.
 Tarif jasa angkutan regular dapat dibedakan menurut :
jumlah muatan, jarak yang ditempuh dan jenis muatan. Sebagai
produsen jasa angkutan regular dalam menentukan tarif
angkutan, waktu yang dibutuhkan untuk menempuh trayek
trayek yang bersangkutan memainkan peranan yang
menentukan. Hal ini penting artinya untuk angkutan barang
barang yang segera harus di konsumsi oleh masyarakat.
Contoh 1
Sebuah jasa angkutan melakukan perjalanan (mengangkut muatan) 1
kali perjalanan, dengan jarak tempuh 500 km dalam waktu 10 jam
mengangut muatan seberat 5 ton dengan biaya Rp. 25.000 dengan
kecepatan rata-rata 50 km/jam
Diketahui : jarak tempuh : 500 km (pp=1000km)
 Waktu : 10 jam
 Muatan : 5 ton
 Biaya : Rp. 25.000
 Kecepatan rata-rata : 50 km/jam
Cara untuk menghitung jasa angkutan :
 Bila waktu perjalanan pulang kosong/tidak ada
muatan maka harga perton per kilometer akan
kecil, karena penghasilan dibagi dengan jarak pp
yaitu 1000 km per jam. Jadi :

Kesimpulan :
Agar dalam contoh pertama mendapatkan keuntungan
maka biaya angkutan harus > Rp. 0,50 per ton
kilometer per jam
Contoh 2

• Sebuah jasa angkutan melakukan perjalanan (mengangkut


muatan) dalam jangka waktu 1 tahun, dengan jarak tempuh
126.000 km dalam waktu 300hari atau 10 jam per hari
mengangut muatan seberat 3000 ton dengan biaya Rp.
7.500.000 dengan kecepatan rata-rata 42 km/jam
Diketahui : jarak tempuh : 500 km (pp=1000km)
• Waktu : 300 hari atau 10 jam/hari
• Muatan : 3000 ton
• Biaya : Rp. 7.500.000
• Kecepatan rata-rata : 42 km/jam
Cara untuk menghitung jasa angkutan :

Maka bila dihitung berdasarkan biaya pulang pergi menjadi


Kesimpulan :
• Agar dalam contoh kedua mendapatkan keuntungan maka harga
(tariff) angkutan > Rp. 0,50 per ton kilometer per jam
Keterangan tambahan untuk contoh 2 :
• Muatan = muatan rata-rata per 1 kali perjalanan
• Jarak = jarak per hari
• Muatan ke 2 = rata-rata per hari

Sehubungan dengan perhitungan biaya dan penentuan harga jasa


jasa angkutan dalam sistem angkutan regular / regular service, suatu
hal masih perlu diperhatikan, pengaruh dari perbedaan kecepatan
arus angkutan terhadap perhitunghan biaya dan penentuan harga
jasa angkutan per ton kilometer per jam.
• Dari perhitungnan dan contoh i dan ii kita melihat bahwa makin cepat
arus angkutan maka biaya biaya per ton per kilometer per jam makin
besar.
Bandingkan :

dengan

• Biaya meningkat berarti mengurangi keuntungan sebaliknya


makin lambat arus angkutan, makin besar biaya per ton
kilometer per jam.
• Pertambahan kecepatan arus angkutan baru menjadi
efektif, kalau disubstitusikan menjadi pertambahan jarak
yang dijalani dalam waktu yang sama, bandingkan contoh i
dan ii :
Contoh i :
Muatan 5 ton
Jarak yang ditempuh 500 km satu arah
Waktu dibutuhkan 10 jam
Kecepatan arus angkutan rata rata 50 km/ jam

Contoh ii :
 Muatan 5 ton
 Jarak yang ditempuh 210 km satu arah
 Waktu dibutuhkan 5 jam
 Kecepatan arus angkutan rata rata 42 km/ jam
 Untuk mengetahui pengaruh perbedaan kecepatan antara i
dan ii terlebih dahulu harus menyamakan masing masing
waktu yang dibutuhkan, yaitu masing masing 10 jam untuk
500 km i dan 5 jam untuk 210 km ii.
 Maka dalam waktu 10 jam jarak yang mampu di jalani ialah :

Jika telah diadakan substitusi kecepatan arus angkutan menjadi


jarak dalam kilometer yang ditempuh, maka terlihat
perbedaan biaya antara contoh i dan ii, dari contoh contoh
yang diatas kita melihat bahwa biaya per ton kilometer per
jam makin kecil kalau arus angkutan bertambah cepat, hanya
saja untuk berlakunya rumus ini ada syarat syarat yang harus
dipenuhi.
Tarif angkutan dipengaruhi oleh perubahan biaya operasi alat
angkut permintaan dan penawaran di pasar jasa angkutan .
• Harga sewa :
a. Time charter, time charter lebih luas daripada voyagecharter
karena di dalam time charter terdapat voyage charter.
b. Voyage charter
Merupakan charter untuk jangka panjang tetapi jika time charter
merupakan charter jangka pendek. Bila ada kenaikan pada
permintaan jasa yang melebihi kapasitas angkutan maka pemakai
jasa mengarah kepada time charter, sebaliknya jika kapasitas
melebihi dari permintaan jasa maka akan mengarah kepada
voyage charter.
• Jadi jika pada masa ekonomi membaik maka lebih memilih time
charter tetapi sebaliknya jika dalam keadaan ekonomi sedang
memburuk akan menggunakan voyage charter. tarif ditentukan
dengan berdasarkan satuan unit (unit cost) dari jasa angkutan.
 biaya tetap antara lain biaya penyusutan kendaraan ,
bangunan terminal, dan modal tetap lainnya.ipengeruhi
Biaya ini tidak dipengaruhi oleh jumlah jasa angkutan yang
dihasilkan hanya berubah dalam jangka panjang.
 Biaya variabel terdiri dari biaya bahan bakar, tenaga kerja,
asuransi, paralatan. Biaya ini berubah mengikuti perubahan
jasa angkutan yang dihasilkan oleh perusahaan.
 Biaya umum terdiri dari biaya yang tidak dapat dialokasikan
ketiap jasa angkutan kareana adanya penggunaan fasilitas
yang sama.
 Biaya khusus terjadi karena adanya pelayanan khusus yang
diberikan atas barang2 dalam pengiriman.
Penetapan tarif berdasarkan nilai jasa angkutan (value of service
pricing)

 Dalam metode ini tinggi rendahnya tarif ditentukan oleh nilai


yang diberikan pemakai jasa. Jika pemakai memberikan nilai
jasa yang tinggi atas jasa angkutan maka tingkat tarif akan
tinggi, maka tinggi rendahnya nilai itu dapat diketahui dari
elastisitas permintaan jasa angkutan tersebut . Penetapan jasa
seperti ini biasa disebut juga sebagai multiple price
strategies, saat inimetode ini sering diikuti.
 Tarif Angkutan yang Berlaku Di Indonesia.
Tarif angkutan yang ada di Indonesia itu datur oleh
pemerintah. Ketentuan dan pedoman tarif yang berlaku terdiri
dari tarif angkutan barang dan angkutan penumpang.

 Adapun tarif angkutan laut dan tarif angkutan luar negeri


mengikuti ketentuan internasional dan tariff angkutan udara
pun berdasarkan IATA (Internasional Air Transport
Assocation).Jika bagi angkutan penumpang berlaku tarif tetap
(fixed rute) dengan jalur atau trayek alat angkutan tersebut.
Dan jika angkutan baranng merupakn tarif yang maksimum
sehingga tarif yang berlaku akan lebih rendah, tergantung pula
pada permintaan dan penawaran di pasar jasa angkutan.
 Kesimpulan dari uraian-uraian di atas, ialah bahwa untuk
suatu perusahaan angkutan teratur dalam batasan batasan
teknis, perkembangan biaya tertentu adalah digunakan untuk
melayani trayek yang dimiliki dalam waktu yang lebih cepat.
 trayek tersebut juga harus memperhitungkan kapasitas
angkutan yang harus diproduksi untuk mencapai penghasilan
optimal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai