Karya Ilmiah PLTU
Karya Ilmiah PLTU
RUMAH TANGGA
Makalah
Oleh:
PALEMBANG
2019
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Akan tetapi, listrik tak selamanya bisa menghidupi dan memberikan energi
secara terus menerus, karena ada kalanya listrik yang kita gunakan mengalami
pemadaman. Padamnya listrik di suatu daerah merupakan pertanda bahwa pasokan
listrik dalam sistem interkoneksi sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan
listrik masyarakat dan industri yang terus meningkat yang diakibatkan gangguan
dan penurunan produksi listrik dari beberapa pembangkit listrik. Listrik yang
sekarang kita gunakan, umumnya didapatkan dari berbagai macam pembangkit
dengan menggunakan energi yang ada, seperti matahari, angin, air, dan juga energi
terbarukan seperti panas bumi, dll. Namun, ada juga energi / sumber lain yang dapat
dijadikan sebagai bahan bakar untuk pembangkit, contohnya adalah nuklir,
batubara, minyak bumi, dll.
1
2
Tenaga Bayu / Angin (PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Banyaknya
pembangkit listrik yang ada seperti PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) harus
menghasilkan jumlah tenaga lisrik dalam jumlah yang cukup besar. Mengingat
bahwa Indonesia memiliki banyak kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan
menjadi sumber listrik. Dimana PLTU sendiri merupakan salah satu pembangkit
terbesar yang ada di Indonesia, seperti PLTU Suralaya dan PLTU Paiton yang ada
di Pulau Jawa.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bagian utama dari Pembangkit Listrik adalah generator, yakni mesin yang
berputar yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dengan
menggunakan prinsip medan magnet dan penghantar listrik. Mesin generator ini
diaktifkan dengan menggunakan berbagai sumber energi yang sangat bermanfaat
dalam suatu Pembangkit Listrik.
3
4
1. PLTA
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah pembangkit yang
mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan
energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasadisebut sebagai
hidroelektrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah
generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga
kinetik dari air. Pembangkit Listrik Tenaga air tidak hanya terbatas
pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi
pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain
seperti tenaga ombak. Contohnya PLTA BAKARU Sulawesi selatan,
PLTA sigura-gura Sumatera Utara
Gambar 1. PLTA
5
2. PLTU
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit yang
mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik.
Pada PLTU, uap ditampung dan disalurkan untuk memutarkan turbin
uap. Energi mekanis dari putaran turbin diubah menjadi energi
listrik oleh generator.
Gambar 2. PLTU
3. PLTN
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ini menggunakan energi panas yang
dihasilkan oleh reaktor nuklir untuk memutarkan turbin uap. Dari turbin
inilah energi mekanis diubah menjadi energi listrik. Contohnya PLTN
di Jepang dan OBNINKS di Uni Soviet.
6
Gambar 3. PLTN
Gambar 4. PLTS
.
Gambar 5. PLTB
6. PLTPB
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah pembangkit
listrik yang menggunakan panas bumi sebagai sumber energinya.
Listrik dari tenaga panas bumi saat ini digunakan di 24 negara,
sementara pemanasan memanfaatkan panas bumi digunakan di 70
negara. Perkiraan potensi listrik yang bisa dihasilkan oleh tenaga panas
bumi berkisar antara 35 s.d. 2.000 GW.[2] Kapasitas di seluruh dunia
saat ini adalah 10.715 megawatt (MW), dengan kapasitas terbesar
di Amerika Serikat sebesar 3.086 MW. Tenaga panas bumi dianggap
sebagai sumber energi terbarukan karena ekstraksi panasnya jauh lebih
kecil dibandingkan dengan muatan panas bumi.
2. Turbin Uap
Berfungsi untuk mengkonversi energi panas yang dikandung oleh uap
menjadi energi putar (energi mekanik). Poros turbin dikopel dengan poros
generator sehingga ketika turbin berputar generator juga ikut berputar.
9
10
3. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan uap bekas dari turbin (uap
yang telah digunakan untuk memutar turbin).
11
Gambar 8. Kondensor
4. Generator
Generator berfungsi untuk mengubah energi putar dari turbin menjadi
energi listrik.
Gambar 9. Generator
Dengan adanya Rotor yang bergerak secara mekanis berotasi tentu terjadi
kontak dengan stator yang mengakibatkan terjadinya panas maka perlu
sistem pendinginan berikut pengenai sisitem pendinginannya:
1. Sistem Pendinginan Stator
Pembangkit tenaga listrik berpendingin hidrogen yang lebih besar
seringkali mempunyai sistim pemdingin terpisah untuk mendinginkan
12
3. Unit Demin
Berfungsi untuk menghilangkan kadar mineral (ion) yang terkadung dalam
air tawar. Air sebagai fluida kerja PLTU harus bebas dari mineral, karena
jika air masih mengandung mineral berarti konduktivitasnya masih tinggi
14
1. Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan
pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil
pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap.
2. Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu
diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik
berupa putaran.
3. Ketiga, generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar
menghasilkan energi listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet
dalam kumparan.
Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan dengan air
pendingin agar berubah kembali menjadi air. Air kondensat hasil kondensasi uap
kemudian digunakan lagi sebagai air pengisi boiler. Demikian siklus ini
berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.Putaran turbin digunakan untuk
memutar generator yang dikopel langsung dengan turbin sehingga ketika turbin
berputar dihasilkan energi listrik dari terminal output generator.Sekalipun siklus
fluida kerjanya merupakan siklus tertutup, namun jumlah air dalam siklus akan
18
1. Air dari laut dipompa kemudian dialirkan melalui pipa dan masuk ke proses
desalinasi. Dalam proses ini air laut yang mengandung garam-garam maka
akan dipisahkan garamnya, sehingga air yang sudah didesalinasi tidak
mengandung garam-garam.
2. Setelah air tidak mengandung garam maka air akan dipompa menuju tanki
make up water tank. Setelah dari Make Up water tank kemudian air dipompa
menuju Demin Water Tank.
3. Dari demin water tank maka air akan dipompa kemudian melewati
kondensor,di dalam kondensor air yang berasal dari water demin tank
kemudian akan bercampur dengan air yang berasal dari uap air sisa turbin.
4. Setelah air keluar dari kondensor kemudian air dipompa menuju LP Heater.
LP Heater adalah Low Pressure Heater,fungsinya untuk memanaskan air
supaya suhunya layak untuk dip roses di Daerator. Agar proses pelepasan
ini berlangsung sempurna, suhu air harus memenuhi suhu yang disyaratkan.
Oleh karena itulah selama perjalanan menuju Dearator, air mengalamai
19
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai
berikut:
Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi
kerugiankerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh
turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri.
21
Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas.
Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:
Namun tidak hanya dampak positif yang timbul dari pembangunan PLTU,
dampak negatifnya juga timbul seiring pembangunan PLTU, diantaranya adalah :
khususnya pada aspek lingkungan dan sosial, maka semua pihak terkait perlu
memperhatikan dan memahami serta mematuhi peraturan dan kebijakan terkait baik
berupa Regulasi, Undang-Undang, Hukum, Peraturan Pemerintah, dan lain
sebagainya, serta memiliki komitmen untuk melaksanakannya dengan baik, benar
dan penuh tanggung jawab.
Berdasarkan kesimpulan kajian tersebut, maka rekomendasi yans diajukan
adalah:
a) Rencana pengelolaan lingkungan yang bersifat komprehensif mulai pada
tahap pra-konstruksi, dan pasca konstruksi
b) Adanya pedoman yang bersifat aplikatif yang dapat digunakan oleh semua
pihak baik intern maupun ekstern PLN yang dijadikan sebagai acuan
dalam setiap rencana dan pelaksanaan pembangunan pembangkit listrik
c) Memasukkan penanganan dampak lingkungan dalam kinerja baik intern
PLN maupun pihak-pihak lain terkait yang memiliki peran dan tanggung
jawab dalam pelaksanaan proyek (kontraktor maupun konsultan terkait)
d) Adanya sosialisasi secara simultan mengenai rencana pra-konstruksi,
konstruksi, dan paska konstruksi PLTU dan potensi dampak yang
dimungkinkan timbul kepada segenap stake holders dan pihak-pihak
terkait baik intern maupun ekstern PLN
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
27
DAFTAR PUSTAKA
28