HSI 09 Abdullah Roy
HSI 09 Abdullah Roy
Al-Qadar adalah apa yang sejak dahulu atau Azali sudah Allah tentukan
by Rory Rachmad | in Silsilah Beriman Kepada Takdir at 19 Februari akan terjadi.
Halaqah yang pertama dari Silsilah Ilmiyyah Beriman dengan Takdir Allah Dengan demikian Al-Qadar lebih dahulu daripada Al-Qadha, karena Al-
adalah tentang Pengertian Al-Qadha dan Al-Qadar Qadar adalah ketentuan Allah sejak Ajali sedangkan Al-Qadha adalah
keputusan Allah setelah itu berupa pengadaan atau peniadaan atau
Al-Qadha dan Al-Qadar adalah dua kata yang apabila berdampingan maka pengubahan.
masing-masing memiliki makna tersendiri.
Dan keduanya saling melazimi tidak bisa dipisah satu dengan yang lain apa
Al-Qadha secara bahasa diantara maknanya adalah memutuskan, yang Allah tentukan akan dia putuskan dan apa yang menjadi keputusan
menyelesaikan / menyempurnakan dan mewajibkan, Allah berfirman: Allah maka itulah yang dia tentukan sebelumnya.
Namun apabila kata Al-Qadha atau Al-Qadar datang sendiri dalam sebuah
.....ُُُربُّكَُُأ َ َُّّلُُت َ ْعبدواُإِ َُّّلُُإِيَّاه
َ ضىَ ََوق kalimat maka maknanya mencangkup makna kata yang lain.
“Dan Rabbmu mewajibkan supaya kalian tidak menyembah kecuali Al-Qadha adalah ketentuan Allah sejak dahulu dan keputusanNya
kepadaNya .....” (Al-Isra’ : 23) demikian pula Al-Qadar adalah ketentuan Allah sejak dahulu dan
keputusanNya.
Dan Allah berfirman:
ِ ضيُبِ ْال َح
.....ُق ِ ّللاُُيَ ْق
َّ ُ َۖو Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
“Dan Allah memutuskan dengan benar .....” (Ghafir : 20)
Adapun secara syariat yang dimaksud dengan Al-Qadha adalah apa yang
Allah putuskan pada makhlukNya baik berupa pengadaan, peniadaan atau
perubahan sesuai dengan Qadar atau ketentuan Allah sebelumnya.
Halaqah - 02 Dalil Wajibnya Beriman Kepada Dan beliau ﷺbersabda
Takdir Allah َُيءُُبِقَدَرُُ َحتَّىُالعَجْ زُُوال َكيْس
ْ ك ُّلُُش
“Segala sesuatu dengan takdir sampai ketidakmampuan dan
by Rory Rachmad | in Silsilah Beriman Kepada Takdir at 19 Februari
kecerdasan” (HR Muslim)
Halaqah yang kedua dari Silsilah Ilmiyyah Beriman dengan Takdir Allah
adalah tentang Dalil Wajibnya Beriman Kepada Takdir Allah Adapun dari 'Ijma maka kaum muslimin telah bersepakat atas wajibnya
beriman dengan takdir Allah dan bahwasanya orang yang mengingkari
dengan takdir Allah maka dia telah keluar dari agama islam
Beriman dengan takdir Allah yang baik dan yang buruk adalah termasuk
salah satu diantara 6 rukun iman yang harus diimani dan telah tetap
kewajibannya didalam Al-Quran, As-Sunah dan 'Ijma Berkata Abdullah Ibn Umar radhiyallahu 'anhuma ketika mendengar
tentang munculnya orang-orang yang mengingkari takdir dan bahwasanya
َ َ َ َ َ ْح
َُان kejadian terjadi dengan sendirinya tanpa takdir
Dari Al-Quran Allah الىتع ه و سُبberfirman:
ُُيءُُ َخلَ ْقنَاهُُبِقَدَرَ ُُإِنَّاُك َّل
ْ ش
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan sesuatu dengan ketentuan”
ُُُوالَّذِيُيَحْ ِلفُُبِ ِه،ي
َ ُُِمن ِ ُُوأَنَّه ْمُُب َرآء ِ فَإِذَاُلَ ِقيتَُُأولَئِكَُُفَأ َ ْخبِ ْره ْمُُأَنِيُبَ ِريء
َ ُُم ْنه ْم
(Al-Qamar : 49) ِ ُُمثْ َلُُأحدُُذَ َهبًاُفَأ َ ْنفَقَهُُ َماُقَبِ َلُُللا
َُُُُم ْنهُُ َحتَّىُيؤْ ِمن ِ ُلَ ْوُُأ َ َّن،عبْدُُللاُُِبْنُُع َم َر
ِ ُُِل َ َح ِد ِه ْم َ
ْ
بِالقَدَ ُِر
َ َ
Dan Allah الىتعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُبberfirman: “Apabila kamu bertemu dengan mereka maka kabarkanlah kepada
ً ُيءُُفَقَد ََّرهُُت َ ْقد
ِيرُا َ ُُو َخلَقَُُك َّل...
ْ ش َ mereka bahwa aku (Abdullah Ibnu Umar) berlepas diri dari mereka dan
“....Dan Dia menciptakan segala sesuatu maka Dia pun menentukan mereka pun berlepas diri dariku, Demi Dzat yang Ibnu Umar bersumpah
dengan sebenar-benar penentuan” (Al-Furqan : 2) denganNya seandainya salah seorang dari mereka memiliki emas sebesar
gunung Uhud kemudian menginfakannya maka Allah tidak akan
َ َ
Dan Allah الىتعَ َ َ ْح
َُان
ه و سُبberfirman: menerima darinya sampai dia beriman dengan takdir” (Atsar ini
َّ ُُۚ َو َكانَُُأ َ ْمر...
ً ُُّللاُُِقَدَ ًراُ َم ْقد
ورا diriwayatkan oleh Imam Muslim didalam shahihnya)
“....Dan perkara Allah adalah ketentuan yang sudah ditakdirkan”
Yang demikian karena Allah tidak menerima amalan orang yang kafir dan
(Al-Ahzab : 38)
َّ و
termasuk kekufuran apabila seseorang mengingkari takdir Allah َ َز
ع
َّ
َلى ُٙ
جBerkata Al Imam An Nawawiُه للاحِمٙ
ر
Adapun dari As-Sunnah maka Rasulullah ﷺbersabda ketika ditanya oleh
ِ السَََّلم
Malaikat Jibril ُ ََ
ليه عtentang iman
ْ ُُوأ َ ْه ِل
ُُُُال َح ِل َ ص َحا َب ِة َ سنَّ ِة
َُّ ُُو ِإجْ َماعُُِال ُّ بُُ ِوال ْ ُُم
ِ نَُُال ِكت َا ْ َُُالق
ِ ط ِعيَّات ْ ُُاِلَدِلَّة
ْ ت ِ ظاه ََرَ َ َوقَ ْدُُت
َُ ُُوتؤْ ِمنَُُ ِب ْالقَدَ ِرُُ َخي ِْر ِه
ُُُوش َِر ِه ِ ُُو ْاليَ ْو ِم
َ ُُاآلخ ِر َ ُُوُرس ِل ِه َُ ِأ َ ْنُُتؤْ ِمنَُُبُِالل
َ ُُو َمالَئِ َكتِ ِه
َ ُُوُكتبِ ِه ُُوت َ َعالَى َّ تُُقَدَ ِر
َ ُُّللاُُِس ْب َحانَه ِ علَىُ ِإثْ َبا
َ ُُفِ َُُو ْال َخل
َ فِ َسل ِ َو ْال َع ْق ِد
َّ ُُمنَُُال
“Telah banyak dalil-dalil yang jelas tetapnya yang saling menguatkan dari
“Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Al-Quran, As-Sunnah dan Ijma Shahabat dan para Ahlul halli abdi yaitu
rasul-rasulNya, hari Akhir dan engkau beriman dengan takdir yang baik orang-orang yang punya wewenang dari tokoh-tokoh kaum muslimin dari
maupun yang buruk” (HR Muslim) kalangan salaf dan khalaf yang menunjukkan atas penetapan takdir
Allah الى ََ َ َتع َ ْح
َُان
ه و ( ”سُبAl Minhaj Syarah Shahih Muslim Ibnu Al
Hajjaj jilid I/155) 1. Beriman dengan takdir termasuk diantara 6 rukun iman yang harus di
imani dan pokok aqidah yang harus diyakini yang tidak sah iman seorang
ُٙ
Dan berkata Ibnu Hajarُه للاحِمٙ
ر hamba tanpanya
وُمذهبُالسلفُقاطبةُأنُاِلمورُُكلهاُبتقديرُللاُتعالى
َ
“Dan Manhaj seluruh salaf bahwa perkara-perkara semuanya dengan 2. Beriman yang benar dengan takdir Allah yang mencakup beriman
takdir Allāh ( ”تَعَا َلىFathul Baari Jilid 11 halaman 478) dengan ilmu Allah penulisanNya, kehendakNya dan penciptaanNya
termasuk bagian dari mentauhidkan Allah didalam rububiyah dan sifat-
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu sifatNya, karena Al-qadha (memutuskan) dan Al-qadar (menentukan)
kembali pada halaqah selanjutnya. adalah termasuk pekerjaan Allah dan pekerjaan Allah adalah termasuk
sifat-sifatNya
Barangsiapa yang tidak beriman dengan takdir maka dia bukan seseorang
yang mengEsakan Allah didalam rububiyahNya dan ini membawa
pengaruh buruk pada tauhid uluhiyahNya
Adapun orang yang beriman dengan Al-qadha dan Al-qadar maka akan
terjaga tauhid rububiyah nya dan uluhiyahNya, berkata Abdullah Ibnu
Abbas radhiyallahu 'anhuma
ْ ُُالع ْر َوة
” ُُُالوثْقَى ْ يَ ُُوآ َمنَُُبِ ْالقَدَ ِرُُفَ ِه َ ع َّز
َ ُُو َج َّل َ ِْالقَدَرُُن
َ ُفَ َم ْن،ُُظامُُالت َّ ْو ِحي ِد
َّ َُُو َّحد
َ َُُُُّللا
َ بُُ ِب ْالقَدَ ِرُُنَ ْق
َضُُالت َّ ْو ِحي ُد َ َّىُو َكذ
َ َُُّللاَُُت َ َعال َُ امُُلَ َه
َ ُو َم ْن،ُا
َّ َُُو َّحد َ صَ ” الَّتِيُّلُا ْن ِف
“Takdir adalah aturan tauhid, barangsiapa mengesakan Allah dan
beriman dengan takdir maka inilah tali yang kuat yang tidak akan terlepas
dan barangsiapa mentauhidkan Allah dan mendustakan takdir maka dia
telah membatalkan tauhidnya” (atsar ini dikeluarkan oleh Al-friyabi
Halaqah - 03 Kedudukan Iman Dengan Takdir Di didalam kitab beliau Al-qadar halaman 143)
Dalam Agama Islam
Yang dimaksud dengan takdir adalah aturan tauhid yaitu beriman dengan
by Rory Rachmad | in Silsilah Beriman Kepada Takdir at 19 Februari takdir menjadikan teratur dan lurus tauhid seseorang
Halaqah yang ketiga dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Takdir Allah
3. Beriman dengan takdir Allah adalah beriman dengan Qudratullah
"Kedudukan Iman Dengan Takdir Di Dalam Agama Islam".
(kemampuan Allah) barangsiapa yang tidak beriman takdir berarti dia
tidak beriman dengan Qudratullah
Iman dengan takdir Allah memiliki kedudukan yang tinggi didalam agama
islam diantara yang menunjukkan ketinggian kedudukannya:
Berkata Zaid Ibnu Aslam:
ُفمنُكذبُبالقدر؛ُفقدُجحدُقدرةُللاُعزُوجل،ُالقدرُقدرةُللاُعزُوجل … َُّۖاي
َُ ُُوإِي ِ بُُلَ ْوُُ ِشئْتَُُأ َ ْهلَ ْكت َه ْم
َ ُُم ْنُُقَبْل َ …قَا َل
ِ ُُر
“Takdir adalah kemampuan Allah ُو ُ َج َّلى َُ عَ َُّزbarangsiapa yang “… Musa berkata wahai Rabbku seandainya Engkau menghendaki niscaya
mendustakan takdir maka dia telah mengingkari kemampuan Allah ُُُُو َ عَ َّز Engkau telah menghancurkan mereka dan diriku sebelum ini… ”
َّ
( ” َجلىatsar ini dikeluarkan oleh Al-friyabi didalam kitab beliau Al-qadar (Surat Al-A’raf : 155)
halaman 144)
Tiga ayat diatas menunjukkan keimanan para Nabi 'alayhimusallam
4. Beriman dengan takdir berkaitan dengan hikmah Allah ilmuNya, terhadap takdir Allah َّى
َل َّ و
َ ج َز ع
kehendakNya dan penciptaanNya maka barangsiapa yang mengingkari
takdir berarti dia telah mengingkari ilmu Allah kehendakNya dan 7. Diantara yang menunjukkan ketinggian, kedudukan beriman dengan
penciptaanNya takdir di dalam agama islam bahwa takdir berkaitan langsung dengan
kehidupan manusia setiap harinya, seperti sehat, sakit, kaya, miskin, kuat,
5. Beriman yang benar dengan takdir Allah akan membuahkan kebaikan lemah, bahagia, sengsara, nikmat, azab, hidayah, kesesatan dan lain-lain.
yang banyak dan kebahagiaan di dunia dan akhirat
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
Sebagaimana akan datang penyebutannya di halaqah-halaqah yang kembali pada halaqah selanjutnya.
terakhir dari silsilah ini, dan kebodohan tentang beriman dengan takdir
ataupun kesalahpahaman menyebabkan berbagai penyimpangan dan
kesengsaraan di dunia dan akhirat
6. Beriman dengan takdir adalah aqidah seluruh para Nabi dan para Halaqah - 04 Cara Beriman Dengan Takdir ُللا
pengikut mereka Bagian 1
َ َ
Allah الىتعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُبberfirman tentang Nabi Nuh عليه السَلم
َّ …قَا َلُُ ِإنَّ َماُ َيُأْتِيك ْمُُ ِب ِه
ُُُّللاُُإِ ْنُُشَا َء by Rory Rachmad | in Silsilah Beriman Kepada Takdir at 19 Februari
Maka tidaklah terjadi sesuatu di alam ini kecuali Allah telah menulisnya ََا
Dan Allah ل تعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُبberfirman:
didalam Kitab tersebut, tidak mungkin apa yang terjadi di alam ini keluar ْ ُُم ْنُُش
…َُُيء ِ ب ْ طنَاُ ِف
ِ يُال ِكت َا ْ ُر
َّ َُُ َماُف..
dari apa yang sudah Allah tuliskan. “Kami tidak lupakan sesuatu pun didalam Al-Lauhul Mahfudz”
(Surat Al-An’am : 38)
Dalil-dalil tentang Beriman Dengan penulisan Allah terhadap takdir di
dalam Al-Lauhul Mahfudz dari Alquran diantaranya firman Allah ََّ و
َزع ََا
Dan Allah ل تعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُبberfirman:
َّ
َل ج
ْ َ ُُو َّلُُأ
…ُُصغ ََر َ اء َّ ُُو َّلُُ ِفيُال
ِ س َم َ ض ْ ُُمثْقَا ِلُُذَ َّرةُُ ِف
ِ يُاِل َ ْر ِ كَُُم ْن
ِ ُُر ِب َ ع ْن َ ُُُو َماُ َي ْعزب َ ُ
ُكَُُو َّلُُأ َ ْك َب َرُُ ِإ َّّلُُ ِفيُ ِكت َابُُم ِبين
َ ِم ْنُُذَ ِل
“Dan tidak terlepas dari pengetahuan Allāh sesuatu sebesar semut
kecilpun baik di bumi maupun di langit baik yang lebih kecil daripada itu
atau lebih besar kecuali didalam Kitāb yang jelas” (Surat Yunus : 61)
Dan Beliau ﷺbersabda Selain beriman dengan penulisan takdir ajali yang mencakup seluruh
perkara, maka para ulama menyebutkan bahwa termasuk beriman
ْ ارُُوُ َمُْق َعده
ُُُال َجنَّ ِة ِ بُُ َُم ْق َعده
ِ َُُّمنَُُالن َُ ُُأ َ َحدُُ ِإ
َ ِّلُوقَ ْدُُكت ِ اُم ْنك ْم
ْ ُُم
ُ ُن ُِ َم dengan penulisan takdir adalah beriman dengan beberapa jenis penulisan
“Tidak ada diantara kalian kecuali sudah di tulis tempat nya didalam takdir yang lain. yang merupakan bagian dari penulisan takdir ajali
Neraka dan tempatnya di dalam surga” (HR Bukhari dan Muslim)
1. Takdir Umri
Demikian yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai
bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. Yaitu penulisan takdir seseorang diawal umurnya ketika didalam rahim
ibunya, ditulis rezeki, ajal, amalan, kesengsaraan dia dan kebahagiaannya
Dalilnya adalah hadits Abdullah Ibnu Mas’ud رضي للا عنهRasulullah ﷺ
bersabda
ُُُُمثْ َل َ ُُث َّمُُيَك ْونُُفيُذلك،ط ِنُُأ ِم ِهُُأ َ ْربَ ِعيْنَُُيَ ْو ًما
ِ ًعلَقَة ْ َإنُُأ َ َحدَكمُيجْ َمعُُخلقهُُفِ ْيُُب َّ
ُ،ُُالر ْو َح ْ
ُّ سلُُال َملَكُُفيَ ْنفخُُفِ ْي ِه َ ُث َّمُُي ْر، َُُمث َلُُذَلِك ً
ِ ضغَة ْ ُث َّمُُيَك ْونُُفيُذلكُم، َذَلِك
،س ِعيْد َ
َ ُُش ِقيُُأ ْو
َ ُو،
َ ع َم ِل ِه
َ ُو، َ َ ُُر ْزقِ ِه
َ ُوأ َج ِل ِه، ِ ُْ ِب َكت:َر َواهُُ( َويؤْ َمرُُ ِبأ َ ْربَعُُِ َك ِل َمات
ِ ب
ُُُوم ْس ِلم
َ ي ِ ْالبخ
ُّ َار
“Sesungguhnya salah seorang diantara kalian dikumpulkan penciptaanya
di perut ibunya selama 40 hari, kemudian didalamnya sebagai segumpal
darah selama 40 hari, kemudian didalamnya sebagai segumpal daging
selama 40 hari, kemudian diutus seorang malaikat kemudian meniup
nyawa didalamnya dan diperintahkan dengan 4 kalimat yaitu menulis
rezekinya, ajalnya, amalannya dan apakah dia sengsara atau orang yang Halaqah - 07 Cara Beriman Dengan Takdir Allah
bahagia” (HR Bukhari dan Muslim) Bagian 4
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu ُضُُكلُّه ْمُُ َج ِميعً ُا ْ َ يُاِل
ِ ُر ْ ُنُُ ِف َ ُُُّرب
ْ ُكَُُآل َمنَُُ َم َ ُُ…ولَ ْو
َ شُا َء َ
kembali pada halaqah selanjutnya. “Dan seandainya Rabbmu mungkin menghendaki niscaya akan beriman
seluruh yang ada dibumi” (Surat Yunus : 99)
َ َ
Dan Allah الىتعَ َ َ ْح
َُان
ه و سُبberfirman: by Rory Rachmad | in Silsilah Beriman Kepada Takdir at 19 Februari
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu Seorang yang beriman selain diperintah untuk beriman dengan takdir
kembali pada halaqah selanjutnya. Allah juga diperintah untuk mengambil sebab dan bertawakal kepada
َ َ
Allah الى تعَ َه و َ ْح
َُان سُبdan tidak bertawakal kepada sebab tersebut,
rezeki sudah oleh Allah َّى
َل َّ و
َ ج َز عdan kita diperintahkan untuk mencari
rezeki yang halal.
َ َ
Allah الىتعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُبberfirman:
َّ ُُوا ْذكر
َُُواُّللا َ ُُِّللا ْ َواُم ْنُُف
َّ ض ِل ِ ُُوا ْبت َغ
َ ض ِ يُاِل َ ْر
ْ ِص َالةُُفَا ْنتَشِرواُف
َّ تُُال ِ َضي ِ فَإِذَاُق
َُيراُلَعَلَّك ْمُُت ْف ِلحون
ً َِكث
“Kemudian apabila sudah selesai shalat Jum'at maka hendaklah kalian
menyebar dipermukaan bumi dan carilah dari karunia Allah dan
perbanyaklah didalam mengingat Allah, semoga kalian beruntung” (Surat
Al-Jumu’ah : 10)
َ َ
Dan Allah الىتعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُبberfirman:
ْ ُُّللا
…ُۚۗ ُُالبَ ْي َُعَّ …وأ َ َح َّل
َ
“..dan Allah telah menghalalkan jual beli..” (Surat Al-Baqarah : 275)
َ َ
Allah الىتعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُبberfirman
ْ ص َحاب
ُُال َجنَّ ُِةُُۖه ْمُُفِي َهاُخَا ِلدون ْ َ تُُأوُلَئِكَُُأ
ِ صا ِل َحا
َّ ع ِملواُال َُ َوالَّذِينَُُآ َمن
َ واُو
“Dan orang-orang yang beriman dan beramal shaleh merekalah
penduduk surga, mereka kekal didalamnya” (Surat Al-Baqarah : 82)
َ َ
Dan Allah الىتعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُبberfirman:
Beliau ﷺmenjawab dengan jawaban yang ringkas Mereka berkata “Allah yang mencipta manusia dan manusia lah yg
menciptakan amalannya sendiri”
ُسرُُُِل َماُخ ِلقَُُلَه
َّ ّلُا ْع َملواُفَُكلُُم َي
“Tidak demikian, akan tetapi beramallah kalian, karena masing-masing Dan mereka berkata “Bahwa amalan manusia adalah dengan kehendak
akan dimudahkan melakukan apa yang dia diciptakan untuknya” manusia semata dan tidak ada hubungan sama sekali dengan kehendak
(HR Al Bukhari dan Muslim) Allah”
Dari dalil-dalil diatas kita mengetahui bahwa seorang yang beriman Yaitu aliran yang mengikuti jalan orang-orang Musyrikin. Mereka
diperintahkan untuk beriman dengan takdir Allah dan diperintahkan untuk mengakui takdir Allah tetapi mengingkari syariat Allah dan tidak
beriman dengan syariat Allah. mengikutinya
Halaqah - 12 Aliran Sesat Yang Menyimpang Di
Dinamakan Al-Musyrikiyyah karena orang-orang Musyrikin mengakui
Dalam Masalah Takdir
takdir Allah dan tidak mau mengikuti syariat Allah yang intinya adalah
by Rory Rachmad | in Silsilah Beriman Kepada Takdir at 19 Februari tauhid
َ َ
Allah الى تعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُبberfirman tentang mereka
Halaqah yang ke 12 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman dengan Takdir Allah
adalah tentang Aliran Sesat Yang Menyimpang Di Dalam Masalah Takdir ِ َاُو َّلُُ َح َّر ْمن
… ُۚ َُُاُم ْن َ ُُّللاُُ َماُأ َ ْش َر ْكن
َ َاُو َّلُُآبَاؤن َّ سيَقولُُالَّذِينَُُأ َ ْش َركواُلَ ْوُُشَا َءَ
َُيء
ْ ش
Diantara aliran sesat yang menyimpang di dalam masalah takdir adalah: “Akan berkata (orang-orang Musyrikin) seandainya Allah menghendaki
niscaya kita tidak akan berbuat syirik demikian pula bapak-bapak kami
1. Aliran Al Majusiyyah dan tentunya kami tidak akan mengharamkan sesuatu...” (Surat Al-An’am
: 148)
Yaitu aliran yang mengikuti jalan orang-orang Majusi. Mereka adalah
orang-orang yang beriman dengan syariat akan tetapi mendustakan takdir Demikianlah ucapan orang-orang Musyrikin ketika mereka diajak oleh
Allah, ada diantara mereka yang mengingkari ilmu Allah dan mengatakan Rasulullah ﷺuntuk bertauhid, mereka menolak tauhid dan beralasan
bahwa Allah tidak mengetahui sesuatu kecuali setelah terjadinya dan bahwa kesyirikan mereka adalah dengan takdir Allah
Maka setiap orang yang berdalil dengan takdir dalam membolehkan - Keinginan Allah menciptakan manusia dan hewan
kemaksiatan pada hakikatnya dia telah mengikuti jalan orang-orang - Menciptakan orang yang taat dan orang yang berbuat maksiat
Musyrikin - Menciptakan ketaatan dan kemaksiatan, dan lain lain
Adapun Ahlussunnah maka seperti yang sudah berlalu mereka beriman Dalil iradah kauniyyah qadariyyah adalah firman Allah َّى
َل َّ و
َ ج َز ع
dengan takdir dan beriman dengan syariat
ُش ْيئًاُأ َ ْنُُيَقُو َلُُلَهُُك ْنُُفَيَكون
َُ َُُُمرهُُ ِإذَُاُأ َ َراد
ْ َ ِإنَّ َماُأ
Demikianlah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai “Sesungguhnya perkara Allah apabila menginginkan sesuatu adalah
bertemu kembali pada halaqah selanjutnya. mengatakan jadilah maka jadilah dia”(Surat Ya-Sin : 82)
َ َ
Dan Allah الىتعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُب berfirman:
… ُُُّللاَُُُيَ ْفعَلُُ َماُي ِريد
َّ إِ َّن
“Sesungguhnya Allah melakukan apa yang Dia inginkan”
(Surat Al-Hajj: 14)
َ َ
Dan Allah الىتعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُبberfirman:
َ َ
Dan Allah الىتعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُبberfirman
ُعلَيْك ْم
َ ُُوب ْ َ ّللاُُي ِريدُُأ
َ ُنُُيَت َّ …و
َ
“Dan Allah menginginkan untuk menerima taubat kalian… ” (Surat An-
Nisaa : 27)
Dan dari Anas bin Malik رضي للا عنهdari Nabi ﷺbeliau bersabda:
Halaqah - 14 Perbedaan Antara Iradah Kauniyah
ْ عذَابًاُيَ ْو َم Qadariah dan Iradah Syar’iyyah Dinniyah
ُُض ْ ُِلَ ْوُُأ َ َّنُُلَكَُُ َماُف:ُُُُال ِقيَا َم ِة
ِ يُاِل َ ْر ِ َُِّل َ ْه َو ِنُُأ َ ْه ِلُُالن:ُيقولُللاُتعالى
َ ُُار ِ
َ ِ ُ”ُأ َردْت:ُُُفَيَقول،ُُُنَ َع ْم:ُُُفَيَقول،ُ”َُُيءُُأَك ْنتَُُت َ ْفتَدِيُبِ ِه
ِ ُُم ْنكَُُأ ْه َو
ُُنَُُم ْن َ ْ ِم ْنُُش by Rory Rachmad | in Silsilah Beriman Kepada Takdir at 19 Februari
َ َّ َ
ُفَأبَيْتَُُ ِإّلُُأ ْنُُت ْش ِركَُُ ِبي،ُش ْيئًا َ ُُُّلُُت ْش ِركَُُ ِبي َ
َ ُأ ْن،ُُبُُآدَ َم ْ َ َ ََهذ
ِ ُوأ ْنتَُُفِيُصل،ُا
Halaqah yang ke 14 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman dengan Takdir Allah
َ َ
“Allah الى تعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُبberkata kepada penduduk neraka yang adalah tentang Perbedaan Antara Iradah Kauniyyah Qadariyyah dan
paling ringan adzab nya di hari kiamat, seandainya engkau memiliki Iradah Syar’iyyah Dinniyah
seluruh apa yang ada dibumi apakah engkau akan menebus dengannya?
Maka dia berkata : Iya, Maka Allah berkata Aku menginginkan dirimu Perbedaan Antara Iradah Kauniyah Qadariah dan; Iradah Syar’iyyah
yang lebih ringan dari pada ini, sedangkan engkau saat itu berada Dinniyah diantaranya:
didalam sulbi adam yaitu supaya engkau tidak menyekutukan Aku
sedikitpun maka engkau pun enggan, kecuali menyekutukan diriKu” (HR 1. Iradah Kauniyah melazimkan terjadinya apa yang diinginkan oleh Allah,
Bukhari dan Muslim) misalnya Allah menginginkan menciptakan matahari maka terciptalah
Matahari
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya. sedangkan Iradah Syar’iyyah maka tidak melazimkan terjadinya apa yang
Allah inginkan, seperti secara syariat Allah menginginkan keislaman Abu
Lahab tetapi hal tersebut tidak terjadi
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu 4. Kekufuran Orang Yang Beriman Yang Tidak Terjadi
kembali pada halaqah selanjutnya.
Halaqah - 15 Beberapa Contoh Keadaan Yang Hal ini tidak berkaitan dengannya dua Iradah, tidak berkaitan dengannya
Berkaitan Dengan Iradah Syar’iyyah & Iradah Iradah Syar’iyyah karena secara syariat Allah tidak mencintai dan tidak
Kauniah menginginkan kekufuran orang yang beriman dan tidak berkaitan
dengannya Iradah Kauniah karena Allah tidak mentakdirkan kekufuran
by Rory Rachmad | in Silsilah Beriman Kepada Takdir at 19 Februari orang yang beriman dan tidak mewujudkan nya serta tidak
menciptakannya.
Halaqah yang ke 15 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman dengan Takdir Allah
adalah tentang Beberapa Contoh Keadaan Yang Berkaitan Dengan Iradah Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
Syar’iyyah dan Iradah Kauniyyah kembali pada halaqah selanjutnya.
Keimanan Abu Jahal berkaitan dengannya Iradah Syar’iyyah saja dan tidak
berkaitan dengannya Iradah Kauniyyah. Berkaitan dengannya Iradah
Syar’iyyah karena Allah mencintai dan menginginkan keimanan Abu Jahal
dan tidak berkaitan dengannya Iradah Kauniyyah karena Allah tidak
mentakdirkan, mewujudkan dan menciptakan keimanan Abu Jahal
Dan adapun Al-Jabriyah maka mereka mengatakan bahwa semua yang
terjadi adalah dengan iradah dan penciptaan Allah dan setiap yang
diinginkan oleh Allah dan diciptakan pasti dicintai oleh Allah dan
kekufuran serta kemaksiatan diciptakan oleh Allah berarti kekufuran dan
kemaksiatan dicintai oleh Allah َّى
َل َّ و
َ ج َز ع
Halaqah yang Ke-16 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Takdir Allah Aliran Yang Adapun Ahlussunnah maka Allah memberikan petunjuk kepada mereka,
Menyimpang Di Dalam Masalah Iradah Syar’iyyah dan Iradah Kauniyyah mereka meyakini bahwa Allah mentakdirkan segala sesuatu termasuk
kekafiran dan kemaksiatan, Dan Allah tidak mencintai kekafiran dan
Aliran yang menyimpang di dalam masalah iradah syar’iyyah dan iradah kemaksiatan
kauniah adalah Al-Qadariyyah dan Al-Jabriyah
Dari keterangan diatas diketahui bahwa syubhat Al-Qadariyyah dan Al-
Al-Jabriyah, mereka tidak membedakan antara iradah syar’iyyah dan Jabriyah, satu yaitu mereka tidak membedakan antara dua Iradah Allah
iradah kauniyyah, mereka menganggap bahwa semua yang terjadi adalah dan meyakini bahwa setiap yang diciptakan oleh Allah berarti dicintai oleh
dicintai oleh Allah Allah, padahal tidak semua yang diciptakan oleh Allah dicintai oleh Allah
َّىَ ج
َل َّ و
َزع
Adapun Al-Qadariyyah mereka menganggap bahwa setiap yang
diinginkan oleh Allah pasti dicintai oleh Allah dan yang tidak Allah cintai Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
dan ridhai berarti terjadi tidak dengan keinginan Allah dan tidak kembali pada halaqah selanjutnya
diciptakan oleh Allah dan diantara yang tidak dicintai oleh Allah adalah
kekafiran dan kemaksiatan
Dan bukanlah yang dimaksud dengan doa bisa menolak takdir, bahwa doa
bisa melawan takdir Allah yang sudah Allah tulis akan tetapi makna Al-
Halaqah - 17 Peran Doa Didalam Beriman Qadar disini adalah Al-Muqaddar yaitu sesuatu yang ditakdirkan artinya
Dengan Takdir Allah doa bisa menjadi sebab berubahnya keadaan yang ditakdirkan oleh Allah
menjadi keadaan lain yang juga ditakdirkan oleh Allah
by Rory Rachmad | in Silsilah Beriman Kepada Takdir at 19 Februari
َ َ
Dan Allah الىتعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُبberfirman
ُان
ِ عَ َعنِيُفَإِنِيُقَ ِريبُُُۖأ ِجيبُُدَع َْوةَُُالدَّاعُُِ ِإذَاُد ُِ َُُسأَلَك
َ ُع َبادِي َ ُ…و ِإذَا
َ
“Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang diriKu, maka
sesungguhnya Aku adalah dekat mengabulkan doanya orang yang berdoa
kepadaKu ” (Surat Al-Baqarah : 186)
Namun ketika berbuat maksiat dan dinasehati maka tidak boleh seseorang
Halaqah - 18 Kapan seseorang boleh beralasan berhujjah dengan takdir atas maksiat yang dia lakukan kemudian dia
dengan Takdir mengatakan “saya berbuat maksiat karena takdir Allah” atau “kalau Allah
menghendaki niscaya saya tidak berbuat maksiat” dan lain lain
by Rory Rachmad | in Silsilah Beriman Kepada Takdir at 19 Februari
Takdir dijadikan hujjah dan alasan didalam musibah dan bencana dan َ َ
Allah الىتعَ َ َ ْح
َُان
ه و سُبberfirman
tidak boleh dijadikan hujjah dan alasan didalam dosa dan kemaksiatan
َُُاُو َّل
َ ُُو َّلُُآبَاؤن َ َيءُُنَحْ ن ْ ُُم ْنُُش ِ َاُم ْنُُدونِ ِهِ عبَ ْدن َّ َوقَا َلُُالَّذِينَُُأ َ ْش َركواُلَ ْوُُشَا َء
َ ُُُّللاُُ َما
ِ َيءُُُ َكذَ ِلكَُُفَعَ َلُُالَّذ
Ketika musibah seseorang mengatakan "ini adalah takdir Allah” dan “ini
adalah dengan izin Allah” Atau mengatakan “apa yang Allah kehendaki
ُُىُالرس ِلُُإِ َّّل
ُّ َعل
َ ُُِينَُُم ْنُُقَ ْب ِل ِه ْمُُُفَ َه ْل ْ ُُم ْنُُشِ َاُم ْنُُدونِ ِه
ِ َح َّر ْمن
pasti terjadi” ُْالبَ َالغُُالمبِين
ْ
“Dan berkata orang-orang musyrikin seandainya Allah menghendaki
Maka hal ini akan membawa ketenangan dan kebaikan pada dirinya. Allah niscaya kami tidak menyembah selain Allah sedikit pun kami dan bapak-
َ َ
الىتعَ َ
ه و ُن ََا
ْح سُبberfirman: bapak kami dan niscaya kami tidak mengharamkan sedikit pun
demikianlah orang-orang sebelum mereka maka tidak ada kewajiban atas
(َُُيء
ْ ّللاُُ ِبك ِلُُش َ ُُاّللُُِيَ ْه ِدُُقَ ْلبَه
َّ ُو َّ ُِۗو َم ْنُُيؤْ ِم ْنُُب َُّ صيبَةُُ ِإ َّّلُُ ِبإ ِ ْذ ِن
َ ُُُِّللا ِ ُُم ْنُُم
ِ اب َ َ َماُأ
َ ص rasul kecuali menyampaikan dengan jelas” (Surat An-Nahl : 35)
ُع ِليم
َ )
“Tidaklah menimpa sebuah musibah kecuali dengan izin Allah dan Adapun ucapan Nabi Adam السَلم عليهyang disebutkan didalam
barangsiapa yang beriman kepada Allah maka Allah akan memberikan hadits
َُُُأنتَُُآدمُُالَّذيُأخرجتكَُُخطيئتكَُُمن:ُسى
petunjuk kepada dirinya dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu”(Surat At-Taghabun : 11) َ ُفقا َلُُلَهُُمو،ُاحت َّجُُآدمُُوموسى
ُ،ُُُث َّم،ُهُوبكالمه
ِ َّ
ِذيُاصطفاكَُُّللاُُبرسالت َّ ُأنتَُُموسىُال:ُُالجنَّ ِةُُ؟ُفقا َلُُلَهُُآدم
Dan Nabi ﷺbersabda َّ َّ
ُيُُقب َلُُأنُأخلَقَ ؟ُفقالُرسولُُللاُُِصلىُللاُُعليهُوسلم َّ ت َلومنيُعلىُأمرُُقد َِرُُعل
سى َ ُفح َّجُُآدمُُمو:
ُُُقَدَُر:ُُُولَ ِك ْنُُق ْل,ُا َ َُلَ ْوُُأَنِيُفَعَ ْلتُُ َكذَاُلَ َكانَُُ َكذ:َُُيءُُفَالُت َق ْل
َ َاُوُُ َكذ ْ صابَكَُُش َ َ َوإِ ْنُُأ “Adam dan Musa saling berhujjah, maka berkata Musa engkau adalah
ُِ ط
ان َ ش ْي َ ُُُفَإ ِ َّنُُلَ ْوُُت َ ْفت َح,ُُُُوُُ َماُشَا َءُُفَعَ َل
َّ ع َم َلُُال َ ِللا Adam yang dosamu telah mengeluarkanmu dari surga berkata Adam
”Dan apabila engkau tertimpa musibah maka janganlah engkau engkau adalah Musa yang Allah telah memilihmu sebagai seorang Rasul
mengatakan seandainya aku melakukan demikian niscaya akan demikian dan memilihmu sebagai manusia yang pernah diajak bicara oleh Allah,
dan demikian, akan tetapi ucapkanlah ini adalah takdir Allah dan apa kemudian engkau mencelaku atas sebuah perkara yang telah ditakdirkan
untukku sebelum aku diciptakanmaka Rasulullah ﷺbersabda Adam telah
mengalahkan Musa dalam berhujjah Beliau ﷺmengucapkannya dua by Rory Rachmad | in Silsilah Beriman Kepada Takdir at 19 Februari
Maka hadits ini tidak menunjukkan bahwa kejelekan tidak dicipta oleh
Allah, Para ulama telah menjelaskan bahwa makna hadits ini
2. Allah الىَ َ َ َ
تع ه و َ ْح
َُان سُبtidak menciptakan secara murni kejelekan.
kejelekan yang Allah ciptakan pasti ada hikmahnya dilihat dari sisi hikmah
inilah kejelekan yang menimpa manusia tersebut adalah baik dipandangan
Allah َّى
َلَ ج َّ و
َز عmaka tidak boleh disandarkan kejelekan kepada Allah
َّ
َلى َ ج َّ
َز و ع
Di dalam ayat ini Allah mengabarkan bahwa amal yang dilakukan para
hamba adalah sebab mereka mendapatkan kenikmatan disurga,
menunjukkan bahwa pelaku amalan tersebut adalah hamba dan bukan
Allah. Allah الى َ َ
تعَ َ
و ه َ ْح
َُان سُبmemberikan para hamba
َ َ
qudrah (kemampuan) sebagaimana firman Allah الىتعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُب
ُساُإِ َّّلُُو ْسعَ َها
ً ُُّللاُُُنَ ْف َ
َّ ّلُُي َك ِلف..
“Allah tidak membebani sebuah jiwa kecuali sesuai dengan
kemampuannya” (Surat Al-Baqarah : 286)
Dan Allah juga memberikan mereka iradah atau keinginan. Allah-lah yang
menciptakan iradah pada diri mereka dan iradah mereka dibawah iradah
َ َ
Allah الىتع َ َ
ه و َ ْح
َُان سُبAllah berfirman
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu Halaqah yang Ke-21 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman dengan Takdir Allah
kembali pada halaqah selanjutnya adalah tentang Hidayah Taufik dan Kesesatan menurut Ahlus Sunnah
1. Hidayatul Irsyad, Yaitu Bimbingan dan arahan menuju jalan yang benar
Hidayah jenis ini dimiliki para Nabi dan orang-orang yang mengikuti para
Nabi dari kalangan para dai, karena mereka membimbing dan َ َ
Dan Allah الىتعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُب berfirman:
mengarahkan manusia kepada jalan Allah. Allah الى َ َ
تعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُب ُُۗضل ِ ُُّللاُُفَ َماُلَه
ِ ُُم ْنُُم َّ …و َم ْنُُ َي ْه ِد
َ
berfirman “Dan barangsiapa yang Allah berikan hidayah maka tidak akan ada yang
…ُُراطُُم ْست َ ِقيم ِ ُو ِإنَّكَُُلَُت َ ْهدِيُ ِإلَى
َ ُُص َ ُ bisa menyesatkan dirinya” (Surat Az-Zumar : 37)
“Dan sesungguhnya engkau sungguh-sungguh memberikan hidayah
kepada jalan yang lurus” (Surat Asy-Syura : 52) Dan Rasulullah ﷺbersabda
ِيُُلَ ُه
َ ض ِل ْلُُفَالَُُهَاد َُ ُض َّلُُلَه
ْ ُو َم ْنُُي, ِ ُُّللاُُفَالَُُم
َّ َم ْنُُيَُ ْه ِد ِه
Maksudnya adalah membimbing dan mengarahkan menuju jalan yang “Barangsiapa yang Allah berikan hidayah maka tidak ada yang
lurus menyesatkan dan barangsiapa yang Allah sesatkan maka tidak ada yang
memberikan hidayah” (HR Muslim)
2. Hidayatu Taufik
Allah memberikan petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki dengan
Yaitu pembukaan hati dan pelapangan dada untuk menerima kebenaran karunia Nya dan anugerah Nya dan Allah lebih mengetahui siapa diantara
dan mengamalkannya., hidayah taufik Ini hanya dimiliki oleh Allah tidak hamba Nya yang berhak untuk mendapatkan petunjuk dan Allah
َ َ
dimiliki oleh Nabi dan dai, Allah الىتعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُبberfirman: menyesatkan siapa yang Allah kehendaki dengan keadilan Nya dan Allah
lebih tahu siapa yang berhak untuk disesatkan.
َُُوه َوُُأ َ ْعلَمُُبِ ْالم ْهتَدِين
َ ُُُُّللاَُُيَ ْهدِيُ َم ْنُُيَُشَاء َ ُنُُأَُحْ بَب
َّ ْتَُُولَ ِك َّن َ َِّإن
ْ كَُُّلُُُت َ ْهدِيُ َم Kesesatan tersebut adalah keadilan Allah bukan kedzhaliman Nya, karena
“Sesungguhnya engkau tidak memberikan kepada orang yang engkau َ َ
Allah الى تعَ َه و َ ْح
َُان سُبtelah menegakkan hujjah atas hamba Nya
cintai akan tetapi Allah lah yang memberikan hidayah kepada siapa yang memberikan kesempatan baginya untuk mengikuti petunjuk Allah,
Dia kehendaki dan Dia lebih mengetahui siapa orang yang mendapatkan diberikan akal untuk berfikir dan memilih, diutus kepada seorang Rasul
petunjuk” (Surat Al-Qashash : 56) yang menjelaskan, diturunkan kepadanya kitab dan diperlukan kepadanya
Hidayah taufik Allah berikan kepada siapa yang dikehendaki dan jalan yang lurus
kesesatan juga Allah berikan kepada siapa yang dikehendaki, Allah
َ َ
الى تعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُبberfirman: Apabila dia adalah orang yang hilang akalnya atau anak yang belum baligh
…ُُُُويَُ ْهدِيُ َم ْنُُيَشَاء ْ ُُّللاُُ َم
َ ُنُُيَشَاء ِ …ُُ َُكذَ ِلكَُُي
َّ ُض ُّل atau orang yang tidur maka tidak ditulis amalannya. Rasulullah ﷺ
“Demikianlah Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki dan memberikan bersabda
petunjuk kepada siapa yang dikehendaki” (Al-Muddatstsir : 31)
َ صبيُُِحتَُّىُيَ ْك
ُ،َُُۚبر َّ وُعنُُال،ُظ
ِ ائمُُحتَّىُيست َي ِق
ِ َّع ِنُُالن
َ ُ،رفِ َعُُالقلمُُعنُثالثة
Barangsiapa yang Allah berikan hidayah taufik tidak ada yang bisa
ُُالمجنونُُحتَّىُيعقلُأوُيفيق
ِ وعن
ِ
“Diangkat pena dari tiga golongan dari orang yang tidur sampai dia
menyesatkannya dan barangsiapa yang Allah sesatkan maka tidak ada
َ َ َ َ َ ْح bangun, dan dari anak kecil sampai dia baligh dan dari orang yang gila
yang bisa memberikan hidayah, Allah الىتع َُان
ه و سُبberfirman:
sampai dia berakal (sadar)” (Hadīts shahih An Nasaii & Ibn Majjah dari
ُُِيُُلَُه
َ ُُّللاُُفَ َالُُهَاد ْ … َم ْنُُي
َّ ض ِل ِل Aisyah radiallahu anha)
“Barangsiapa yang Allah sesat maka tidak akan ada yang memberikan
hidayah” (Surat Al-A’raf 186) Orang yang belum sampai kepadanya risalah seorang Rasul maka tidak
َ َ
akan di azab, Allah الىتعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُبberfirman:
ً ُُرس
…ُوّل َ ثَ حتَّىُُنَ ْب َع
َُ َُُُۗو َماُكُنَّاُم َع ِذبِين
َ ُ
“Dan Kami tidak akan mengadzab sampai Kami mengutus seorang
Rasul” (Surat Al-Isra’ : 15)
َ َ
Allah الىتعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُبberfirman
َُُيء َّ ض َّلُُقَ ْو ًماُبَ ْعدَُُ ِإ ْذُُ َهدَاه ْمُُ َحتَّىُُيبَ ِينَُُلَه ْمُُ َماُيَتَّقونَُُُ ِإ َّن
ْ ُُّللاَُُ ِبك ِلُُش َّ
ِ انَُُّللاُُ ِليَو َماُ َك
Halaqah - 22 Aliran yang Menyimpang Didalam
ُع ِليم
َ Hidayah Taufik dan Penyesatan
“Dan tidaklah Allah menyesatkan sebuah kaum setelah memberikan
petunjuk kepada mereka sampai Allāh menjelaskan kepada mereka apa by Rory Rachmad | in Silsilah Beriman Kepada Takdir at 19 Februari
yang mereka taqwai, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu” (Surat At-Taubah : 115) Halaqah yang Ke-22 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman dengan Takdir Allah
adalah tentang Aliran yang Menyimpang Didalam Hidayah Taufik dan
Di dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwasanya Allah menyesatkan Penyesatan
mereka setelah mereka tidak menerima petunjuk Allah yang sampai
kepada mereka Telah menyimpang didalam masalah ini 2 aliran Al-Qadariyyah dan Al-
Jabariyyah, adapun Al Qadariyyah, mereka meyakini bahwa Allah
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu bukanlah yang memberikan hidayah taufik dan Allah bukanlah yang
kembali pada halaqah selanjutnya. menyesatkan dan mereka mengatakan bahwa makna Allah memberikan
hidayah yang datang didalam dalil seperti dalam firman Allah ه َ ْح
َُان سُب
َ َ
الى تعَ َو
َّ …ولَ ِك َّن
… ُُُّللاَُُيَُ ْهدِيُ َم ْنُُيَشَاء َ
“Akan tetapi Allāh memberikan hidayah kepada siapa yang
dikehendaki” (Surat Al-Qashash : 56)
Adalah penamaan orang tersebut dengan orang yang sesat dan ini
tentunya bertentangan dengan dalil-dalil yang telah berlalu yang
menunjukkan bahwa Allah Dia-lah yang memberikan hidayah taufik dan
Dialah yang menyesatkan
َ َ
Demikian pula Allah الىتعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُبtelah menjadikan hidayah yang
Allah berikan kepada seorang hamba sebagai karunia dan anugerah,
sebagaimana firman Allah Halaqah - 23 Buah Beriman Dengan Takdir Allāh
…ُان ِ ْ علَيْك ْمُُأ َ ْنُُ َهدَاك ْمُُ ِل
ِ ُْلي َم َُ ُُُُّللاُُ َيم ُّن
َّ َُُُۖب ِل.. Bagian 1
“Akan tetapi Allah memberikan anugerah kepada kalian dengan
by Rory Rachmad | in Silsilah Beriman Kepada Takdir at 19 Februari
memberikan hidayah kepada keimanan”(Surat Al-Hujurat : 17)
Halaqah yang Ke-23 dari Silsilah Ilmiyyah Beriman dengan Takdir Allah
Seandainya maksud Allah memberikan hidayah adalah hanya penamaan
adalah tentang Buah Beriman Dengan Takdir Allāh Bagian yang Pertama
pelakunya dengan orang yang mendapatkan hidayah maka ini tidak
dinamakan dengan karunia dan anugerah
Diantara buah beriman dengan takdir Allah َّى
َل َّ و
َ ج َز ع
Karena seandainya ini adalah karunia atau anugerah, maka kita sebagai
1. Beriman Dengan Takdir adalah sebab seseorang merasakan lezatnya
makhluk juga memberikan karunia dan anugerah sebab kitapun sebagai
iman
makhluk juga menamakan orang tersebut sebagai orang yang
mendapatkan hidayah
Berkata Ubadah Ibnu Shamid kepada putranya:
Adapun Al-Jabariyyah maka mereka meyakini bahwa Allah memaksa
ُُوما،ياُبني!ُإنكُلنُتجدُطعمُاإليمانُحتىُتعلمُأنُماُأصابكُلمُيكنُليخطئك
mereka tidak memberikan mereka kehendak, tidak memberikan mereka
kemampuan, menghalangi mereka dari sebab-sebab mendapatkan ،أخطأكُلمُيكنُليصيبك
petunjuk dan ini juga bertentangan dengan dalil-dalil yang telah berlalu Wahai anakku sesungguhnya engkau tidak akan merasakan lezatnya
yang menunjukkan bahwa seorang hamba diberi kehendak dan hakikat keimanan sampai engkau meyakini bahwa apa yang menimpamu
kemampuan diberi kesempatan memilih dan ditunjukkan kepadanya jalan tidak akan luput darimu dan apa yang luput darimu tidak akan
yang lurus menimpamu (diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majjah)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu 2. Membuahkan keberanian, keyakinan, tawakal dan bergantung hanya
kembali pada halaqah selanjutnya. kepada Allah, karena dia meyakini bahwa tidak akan menimpa dia kecuali
apa yang sudah Allah tulis
َ َ
Allah الىتعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُبberfirman;
segalanya dan menyadari bahwa mencari pahala dari manusia tidak akan
ْ ىُّللاُُِفَ ُْليَت ََو َّك ِل
َُُُالمؤْ ِمنون َّ َعل َ ُُّللاُُلَنَاُه
َ ُُوُُ َم ْو َّلنَا
َ ُو َّ َبَ ُصيبَنَاُإِ َُّّلُُ َمُاُ َكت ْ َق ْلُُل
ِ ُنُُي memberikan manfaat
“Katakanlah tidak akan menimpa kami kecuali yang sudah Allah tentukan
untuk kami, Dia-lah penolong kami dan hanya kepada Allah lah orang- 8. Menghilangkan rasa dengki antar sesama muslim karena dia menyadari
orang yang beriman bertawakal” (Surat At-Taubah : 51) bahwa rezeki sudah diatur dan dibagi oleh Allah dengan hikmah yang
dalam lalu untuk apa seseorang dengki dan iri
3. Membuahkan akhlak yang mulia, seperti kedermawan, karena apabila
seseorang mengetahui bahwa kekayaan dan kemiskinan dengan takdir Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
Allah dia tidak akan takut berinfak fi sabilillah kembali pada halaqah selanjutnya.
َ َ
Allah الىتعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُبberfirman
ُِۖنَُُّللا ْ ُُم
َُّ ُنُُنِ ْع َمةُُفَ ِمِ …و َماُ ِبك ْم
َ
“Dan nikmat apa saja yang ada pada kalian maka itu adalah dari
Allah” (Surat An-Nahl : 53)
َ َ
Allah الىتعَ َ
ه و َ ْح
َُان سُبberfirman
17. Menimbulkan rasa takut didalam diri seorang hamba dari suul
Khatimah, sehingga dia tidak tertipu dengan amal sholeh nya karena dia
tidak tau dengan apa Allah akan menakdirkan akhir amalannya
19. Memerdekakan akal dan diri dari khurafat dan tathayyur dan dia
meyakini bahwa segala sesuatu tidak terlepas dari takdir Allah. Tidak ada
yang mendatangkan kebaikan kecuali Allah dan tidak ada yg menolak
kejelekan kecuali Allah
angkatan 181
Abdullah Roy
Di kota Al-Madinah
*Materi audio ini disampaikan didalam Group WA Halaqah Silsilah Ilmiyyah HSI Abdullah Roy